Tatanama zat kimia menggunakan nama Latin, nama lain, dan nama Indonesia. Nama garam dan senyawa ditulis dengan menyebutkan unsur logam dan asam dalam bentuk tertentu. Nama tanaman obat mencantumkan nama genus, spesies, dan bagian tanaman yang digunakan."
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
1. Tatanama
Tatanama zat digunakan nama Latin, nama lainnya, dan nama Indonesia dan untuk zat kimia
organik umumnya disertai nama rasional.
Nama Latin ditulis dalam bentuk tunggal sebagai kata netral deklinasi kedua.
Nama garam ditulisdenganmenyebutkan namaunsurlogamdalambentukgenetif,diikuti nama
bagian asam dalam bentuk nominatif, baik dalam jenis netral deklinasi kedua maupun jenis maskulin
deklinasi ketiga. Contohnya Natrii Bromidum, Natrii Thiosulfas. Untuk senyawa yang diturunkan dari
asam yangtidaksesungguhnyakeduabagianditulisdalambentuknominatif denganmenyebutkannama
bagian asamnya diikuti nama unsur logamnya, misalnya Barbitalum Natricum.
Nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus, nama spesies, atau petunjuk
spesies tanaman asal, masing-masing nama diperlakukan sebagai kata benda netral deklinasi kedua
dalam bentuk genetif, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan sebagai obat dalam bentuk
nominatif, contohnya Cinchonae Cortex. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati diperoleh
dari beberapa jenis tanaman dan untuk eksudat tanaman.
Nama sediaan dengan menyebutkan nama zat khasiat dalam bentuk genetif, diikuti dengan
nama bentuk sediaan dalam bentuk nominatif, contohnya Chloropheniramini Sirupi.
Sediaan yang harus dilarutkan atau disuspensikan sebelum digunakan, namana ditulis dengan
nama zat berkhasiat dalam bentuk nominatif sebagai kata benda netra deklinasi kedua diikuti nama
bentuksediaandalambentukablatif didahuluikatadepanpro.ContohnyaAmpicillinum pro Injectione.
Sediaan larutan dalam air, nama pelarutnya tidak disebut, sedangkan sediaan yang dibuat
dengan pelarut lain, perlu disebut. Contohnya Camphorae Solutio Spirituosa.
Untuk imunoserum dan vaksin ditulis dengan nama bentuk sediaan dalam bentuk nominatif
sebagai kata benda netra deklinasi kedua diikuti nama bagian jasad renik dalam bentuk genetif dan
awalan anti. Contohnya Serum anti toxicum Tetani.
“Resmi” dan“Artikel Resmi”
Kata “resmi” dalam Farmakope Indonesia atau yang menunjuk kepadanya ”Farmakope
Indonesia” atau “F.I.”.
Pencantuman F.I. di belakang judul resmi suatu artikel berarti memenuhi standar F.I.
Kelarutan
2. Pernyataankelarutanzatdalambagiantertentuplearut adalah kelarutan pada suhu 20°C (FI III)
atau 25°C (FIIV) dinyatakandalam1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair dalam bagian
volume tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain.
Kelarutan yang tanpa angka adalah kelarutan pada suhu kamar.
Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml zat cair dalam
sejumlah ml pelarut.
Istilah Kelarutan
Sangat mudahlarut Kurangdari 1
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agaksukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1.000
Sangat sukarlarut 1.000 sampai 10.000
Praktistidaklarut Lebihdari 10.000
Catatan: Angkatersebutmerupakanjumlahbagianpelarutyangdiperlukanuntukmelarutkan1bagian
zat.
Air, yang dimaksud dengan air adalah Air suling atau Air demineralisasi ialah air yang dimurnikan.
Derajat suhu, yang digunakanadalahCelcius,dinyatakan dengan tanda derajat, nol kecil yang ditulis di
sebelah kanan atas angka, contohnya 30°.
Kelarutan, bobot jenis,indeksbias,rotasi optik, kekentalan ditetapkanpadasuhu 20° (FI III) dan 25° (FI
IV).
Air hangat adalah air dengan suhu 60°-70°.
Air panas adalah air dengan suhu 85°-95°.
Persen, dinyatakan dengan 4 cara sebagai berikut:
1. b/b%adalahpersenbobotperbobot,yaitujumlahgzat dalam100 g bahan atau hasil akhir(larutan
atau campuran).
2. b/v% adalah persen bobot per volume yaitu jumlah g zat dalam 100 ml bahan atau hasil akhir (air
atau pelarut lain).
3. v/v% adalah persen volume per volume yaitu jumlah ml zat dalam 100 ml bahan atau hasil akhir
(larutan).
4. v/b% adalah persen volume per bobot yaitu jumlah ml zat dalam 100 g bahan atau hasil akhir.
Yang dimaksud dengan persen (%) tanpa penjelasan adalah persen bobot per bobot.
3. Yang dimaksud dengan bagian tanpa penjelasan adalah bagian bobot.
Pernyataan persenuntuk
1. campuran zat padatatau setengahpadatadalah b/b.
2. larutandan suspensi adalahb/v.
3. larutancairan dalamcairan adalahv/v.
4. larutangas dalamcairan adalahb/v.
Tangas,tangas airadalah tangasberisi airmendidih.
tangas esadalahtangas berisi es.
tangas uapadalah tangasberii uappanas yangmengalir.
Wadah
Wadah dan sumbatnya dapat mempengaruhi bahan yang disimpan di dalamnya baik secara
kimia maupun fisika yang dapat mengakibatkan perubahan khasiat, mutu atau kemurniannya hingga
tidak memenuhi syarat baku.
Ada tiga kategori kualitas wadah yaitu,
1. Wadah tertutup baik, harus melindungi isinya terhadap pemasukan bahan padat dari luar dan
mencegah kehilangan isi waktu pengurusan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dalam
kondisi normal.
2. Wadah tertutup rapat, harus melindungi isinya terhadap masuknya bahan padat, lengas dari luar
dan mencegah kehilangan, pelapukan, pencairan, dan penguapan pada waktu pengurusan,
pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dalam kondisi normal.
3. Wadah tertutup kedap, harus mencegah menembusnya udara atau gas pada waktu pengurusan,
pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dalam kondisi normal.
Wadah satuan tunggal, harus tertutup sehingga isinya tidak dapat dipindahkan tanpa merusak
tutupnya. Wadah satuan tunggal untuk injeksi disebut wadah dosis tunggal.
Wadah dosis satuan, adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan bukan secara
parenteral dalam dosis tunggal langsung dari wadah.
Wadah satuan ganda, memungkinkan dapat diambil sebagian isinya tanpa ada perubahan potensi,
mutu,dan kemurnianzatdalamwadah. Wadah satuan ganda untuk injeksi disebut wadah dosis ganda.
Penyimpanan Obat
4. Obat harus disimpansehinggatercegahcemarandanperuraian,terhindar dari pengaruh udara,
kelembaban, panas, dan cahaya.
Obat yang mudah menguap atau terurai harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Obat yang mudah menyerap lembab harus disimpan dalam wadah tertutup rapat berisi kapur
tohor.
Obat yangmudahmenyerapCO2 harus disimpandalamwadahdenganpertolongan kapur tohor
atau zat lain yang cocok.
Keadaankebasahanudaradinyatakandengantekananuapairrelatif,yaituperbandinganantara
tekanan uap di udara dengan tekanan uap maksimum pada temperatur tersebut.
Tekanan uap relatif ditentukan dengan higrometer.
Arti disimpan terlindungdari cahaya berarti disimpan dalam wadah inaktinik, sedang disimpan
sangat terlindungdari cahayaberarti disimpanterlindungcahayadanwadahnya masih harus dibungkus
dengan kertas hitam atau kerta lain yang tidak tembus cahaya.
Penyimpanan pada suhu kamar adalah disimpan pada suhu 15° hingga 30°.
Penyimpanan di tempat sejuk adalah disimpan pada suhu 5° hingga 15°.
Penyimpanan di tempat dingin adalah disimpan pada suhu 0° hingga 5°.
Penyimpanan di tempat lewat dingin adalah disimpan pada suhu -15° hingga 0°.
Suhu Penyimpanan (FI IV)
1. Dingin adalah suhu tidak lebih 8°.
Lemari pendingin suhunya antara 2° dan 8°.
Lemari pembeku suhunya antara -20° dan -10°.
2. Sejuk adalah suhu antara 8° dan 15°, bila perlu disimpan dalam lemari pendingin.
3. Suhu kamar adalah suhu antara 15° dan 30°.
4. Hangat adalah suhu antara 30° dan 40°.
5. Panas berlebih adalah suhu di atas 40°.
Penandaan
Bahan obat dan obat jadi dan sediaan tersebut dalam F.I. harus memenuhi syarat penandaan
sesuai dengan “Peraturan tentang pembungkus dan penandaan obat” (SK Menkes Nomor 193/Kab/B
VII/71).
5. Daluwarsa (Expiration date, Expiry)
Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku dan
dinyatakan dalam bulan dan tahun, dan harus dicantumkan pada etiket.
Dosis
Dosis maksimum (DM) adalahdosismaksimumuntukdewasa untuk pemakaian melalui mulut,
injeksi subkutan, dan rektal.
Penyerahan obat dengan melebihi DMharus di belakang jumlah obat pada resep diberi tanda
seru dan paraf Dokter penulis resep.
Dosis lazim untuk dewasa, anak, dan bayi hanya merupakan petunjuk dan tidak mengikat.
Cara menghitung dosis maksimum untuk oral digunakan dengan rumus Young,
Untuk anak umur 1-8 tahun digunakan rumus,
𝑛
𝑛 + 12
di mana n menyatakan umur anak dalam tahun.
Misalnya umur anak 4 tahun, maka DMuntuk anak tersebut adalah,
4
4 + 12
=
1
4
× 𝐷𝑀 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎
Untuk anak di atas 8 tahun digunakan rumus,
𝑛
20
misalkan anak umur 10 tahub, maka DMuntuk anak tersebut adalah,
10
20
=
1
2
× 𝐷𝑀 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎
Jenis timbangan obat ada 3 macam yaitu,
Timbangan kasar, dengan beban 250 g hingga 100 g, kepekaan 200 mg.
Timbangan gram, halus dengan beban 100 g hingga 200 g, kepekaan 50 mg.
Timbangan miligram, dengan beban 10 g hingga 50 g, kepekaan 5 mg.
Daya bebanadalah bobotmaksimumyangboleh ditimbang. Kepekaan adalah tambahan bobot
maksimum yang diperlukan pada salah satu pinggan timbangan, setelah kedua sisinya diberi muatan
maksimum menyebabkan jarum timbangan bergoyang tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum.
Penetes baku pada suhu 20° memberikan tetesan air suling dengan bobot 47,5 mg - 52,5 mg.
Penetesan dilakukan secara tegak lurus.
6. Volume sendok, terdiri dari sendok kecil volume 5 ml dan sendok besar 15 ml.
Dalampraktekmasihdigunakansendokteh(3 ml), sendok bubur (8 ml), dan sendok makan (15
ml).
Dosis Rangkap / Dosis Kombinasi
Apabila dalam resep terdapat dua atau lebih obat yang mempunyai khasiat yang sama, maka
dosis-dosis yang ada dihitung sebagai berikut,
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐴
𝐷𝑀 𝐴
+
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝐵
𝐷𝑀 𝐵
+ 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 ≤ 1
dan dihitung dosis rangkap sekali dan dosis rangkap sehari.
Sebagai contoh,
R/ Atropini Sulf. 0,6 mg
Belladon. Extr. 10 mg
m.f. pulv. da tales doses No. X
s. 4 d.d. pulv. I
Dosis sekali,
Atropini Sulfas = 0,6 / 1
Belladon. Extract = 10 / 20
Dosis rangkap sekali = 0,6 + 0,5 = 1,1 > 1 (kelewat dosis)
Dosis sehari,
Atropini Sulfas = 2,4 / 3
Belladon. Extract = 40 / 80
Dosis rangkap sehari = 0,8 + 0,5 = 1,3 > 1 (kelewat dosis)
Baik dosis rangkap sekali maupun sehari adalah kelewat dosis.
Resep tidak dibuat, dan segera kontak dan memberi tahu dokternya untuk diubah.
Rute Penggunaan Obat
Dibedakan bentuk sediaan obat untuk pemakaian luar dan bentuk sediaan obat untuk
pemakaiandalam.Penggunaandalamdimaksud dengan cara penggunaan di mana obat melalui mulut,
tenggorokan masuk ke perut, disebut pula secara oral, sedang cara penggunaan lainnya dianggap
sebagai pemakaian luar seperti,
7. 1. Pemakaianmelalui kulitdenganjalanmerobekataumenembuskulityaituperinjeksi atauparenteral
seperti intravena, intramuskular, di bawah kulit (subkutan).
2. Pemakaianmelalui lubangdubur(rektal) yaitusuppositoria,melalui lubang kemaluan (genital) yaitu
ovula, melalui lubang kencing (uro genital) yaitu bacilla dan melalui lavemen yaitu clysma.
3. Pemakaian pada selaput lendir seperti,
a. Melalui mata yaitu collyrium (cuci mata), guttae ophthalmicae (tetes mata),
b. Melalui rongga mulut yaitu collutio (cuci mulut), gargarisma (obat kumur),
c. Melalui telinga yaitu guttae auriculares (tetes telinga),
4. Pemakaian pada kulit yaitu unguentum (salep), pasta, linimentum, krim.
Cara Penimbangan
Zat yang banyaknya kurang dari 1 g ditimbang pada timbangan miligram. Obat yang berkhasiat
keras sebaiknya ditimbang pada timbangan miligram meskipun banyaknya lebih dari 1 g.
Suatuzat yang banyaknyakurangdari 30 mg tidakboleh ditimbang, karena hasil timbangannya
tidak tepat. Maka harus diencerkan dulu zat tersebut dan sebagai pengencer biasanya digunakan
Saccharum Lactis atau zat yang berkhasiat netral dan bersifat inert.
Contohpengenceranzatadalahsebagai berikut,misalkanhendak menimbang Atropini Sulfas 5
mg.
Timbang Atropini Sulfas 50 mg, zat warna 10 mg, dan Saccharum Lactis 2,940 g. Sebagai zat
warna digunakan Carmyn.
Dalam mortir gerus Saccharum Lactis sebagian, kira-kira 0,25 g, tambahkan Sulfas Atropin dan
zat warna tersebut,gerusdanadukhinggahomogen,lalutambahkansisaSaccharumLactissedikit demi
sedikit sambil digerus dan diaduk.
Dari campuran ini ditimbang 500 mg, maka akan didapat serbuk yang mengandung 5 mg Sulfas
Atropin.Penimbanganzat padat dan lemak dilakukan pada kertas pada daun timbangan kiri dan kanan
diberi kertas yang besarnya sama sebagai tara.
Pengambilan zat padat dari wadah persediaan digunakan sendok dan pengambilan lemak
digunakan spatel. Sendok dan spatel setelah dipakai supaya segera dibersihkan dengan kain serbet
untuk sendok sedang spatel dibersihkan dengan kertas.
Ekstrak kental ditimbang pada kertas parafin dan dengan spatel dimasukkan ke dalam mortir.
8. Zat cair ditimbangdalambotol ataugelasbekeryangtelahditara.Cara mentara botol dilakukan
pada pinggan timbangan tempat anak timbangan yaitu sebelah kiri diletakkan kotak berisi butir-butir
besi atau gelas (gotri).
Mengukur obat cair yang hanya beberapa ml digunakan gelas ukur yang ditara.
Dalam menuang cairan dari botol, maka letak etiket pada botol adalah di atas, hal ini untuk
menghindari pengotoran etiket.
Sumber:
Anief, M. 2015. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.