SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
TOPIK
PEMBAHASAN
1
2
3
4
Pengertian Etika
Pendekatan Etika
Perkembangan etika
Persamaan dan perbedaan
antara etika dan etiket
5 Keterkaitan Antara Etika Dan
Hati Nurani
Istilah etika berasal dr bahasa yunani kuno, yakni Ethos dlm
bentuk tunggal, yg berarti tempat tinggal yg biasa; padang
rumput; kandang; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan;
sikap; & cara berpikir. Kemudian dalam bentuk jamak yakni Ta
etha yg berarti adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak yg kemudian melatarbelakangi
terbentuknya istilah etika yg oleh Aristoteles (filsuf dari Yunani)
dipakai utk menunjukkan filsafat moral.
Jadi, scr etimologis, etika berarti ilmu tentang apa yg biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Kata cukup dekat dgn etika adalah moral. Moral
berasal dr bahasa latin, yakni mos dlm bentuk
tunggal, & mores dlm bentuk jamak yg berarti
kebiasaan, adat.
Etimologi kata etika & moral adh sama, karena
keduanya berasal dr kata yg berarti adat kebiasaan.
Hanya bahasa asalnya yg berbeda, (dari bahasa
yunani dan bahasa latin)
Ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral). Penekanan pengertiannya yaitu etika
sebaga ilmu.
KUBI yang lama (Poerwadarminta, 1953)
Etika
1) Ilmu tentang apa yang baik & apa yang buruk & tentang hak &
kewajiban moral (akhlak)
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3) Nilai mengenai benar & salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat
Dalam KBBI (Depdik bud, 1988)
Etika
1) Kata etika bisa dipakai dlm arti nilai2 & norma2 moral yg mjd
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dlm mengatur
tingkah lakunya. (misalnya etika suku…, etika agama…. dsbg). arti ini
bisa dirumuskan sbg sistem nilai.
2) Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yg dimaksud adh kode
etik (misalnya etika kedokteran, etika kesehatan masyarakat dsbg).
3) Etika berarti ilmu ttg baik atauburuk. Etika baru menjadi ilmu, bila
kemungkinan2 etis (asas2 & nilai2 ttg yg dianggap baik atau buruk)
yg begitu sj diterima dlm suatu masyarakat & sering kali tanpa
disadari mjd bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis &
metodis. Etika disini sama artinya dgn filsafat moral.
K.Bertens
Etika
cabang filsafat yg mengenakan refleksi dan
metode pada tugas manusia utk menemukan
nilai2 moral atau menerjemahkan nilai2 itu ke
dalam norma2 (etika dasar) dan menerapkannya
pd situasi kehidupan konskrik (etika terapan)
Guido Maertens
Etika
Etika merupakan ilmu yg menyelidiki tingkah laku moral.
Terdapat beberapa cara uTk mempelajari moralitas atau
pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral, yaitu:
a. Etika deskriptif
b. Etika normatiF
c. Meta Etika
Etika deskriptif
yaitu suatu kajian etika yg bertujuan untuk menggambarkan
tingkah laku moral dalam arti luas, tentang baik dan buruk,
tentang tindakan yang boleh atau tidak boleh dari setiap
kelompok masyarakat atau komunitas, tanpa memberikan
penilaian.
Etika normatif
yaitu menggambarkan etika dari suatu kelompok atau komunitas
dan memberikan penilaian terhadap etika yang berlaku tersebut
(dgn sendirinya menggunakan kriteria etis dan tidak etis), sehingga
menentukan benar atau etis dan tidak benar atau tidak etis. Etika
normatif bertujuan utk merumuskan prinsip2 etis yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional.
Etika normatif dibedakan menjadi 2 yakni :
1) Etika umum, adh aturan tingkah laku yg harus dipenuhi oleh
setiap orang di dlm masyarakatnya. Setiap anggota masyarakat di
mana pun berada selalu terikat oleh etika umum ini, yg secara
implisit mengatur hak dan kewajiban setiap anggota kelompok
atau masyarakat dlm kelompok atau masyarakat tersebut
2) Etika khusus, adh aturan tingkah laku kelompok manusia atau
kelompok masyarakat yg khas atau yg spesifik kelompok
tersebut. Yg dimaksud adh kelompok profesi. Kelompok profesi
dalam suatu masyarakat sgt bervariasi, yg mempunyai kekhasan
atau perilaku khusus sesuai dgn profesi masing2. masing2 profesi
biasanya membuat aturan berperilaku sesuai dgn profesinya,
aturan berilaku profesi biasanya dirumuskan dlm aturan bertindak
atau “role of conduct” atau disebut “kode etik”
Metaetika
Istilah ini diciptakan utk menunjukkan bahwa yg dibahas disini
bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan2 di bidang
moralitas. Metaetika seolah2 bergerak pada taraf “bahasa etis” atau
bahasa yg dipergunakan di bidang moral. Dapat dikatakan jg
bahwa metaetika mempelajari logika khusus dr ucapan2 etis.
Metaetika mengarahkan perhatiannya kepada arti khusus dari
bahasa etika. Misalnya arti khusus kata “baik” bila dipakai dalam
konteks etis.
Tahap Praetik atau Pramoral
Tahap Prakonvensional
Tahap Konvensional
Tahap Pascakonvensional (otonom)
Tahap Praetik atau Pramoral
Perkembangan etika pd tahap awal terjadi dalam keluarga. Pd
tahap ini, anak mengenal adanya perbuatan baik dan buruk sangat
berkaitan dengan sikap dan perilaku orang tua. Seorang anak
mengenal perbuatan baik kalau apa yg dilakukan itu mendapatkan
hadiah atau pujian dari orang tuanya. Sebaliknya, perbuatan itu tdk
baik jika apa yg dilakukannya mendapatkan hukuman atau celaan
dari orang tua.
Dalam konteks ini blm dapat dikatakan bahwa perbuatan anak
tersebut bermoral atau tidak bermoral, karena anak baru belajar
perbuatan baik dan buruk saja. Oleh sebab itu perkembangan
moral di tahap ini disebut tahap pramoral
Tahap Prakonvensional
Pd tahap ini perbuatan2 anak sudah mulai didasarkan pd norma2
umum yg berlaku dalam kelompok sosialnya (sekolah), tdk hanya
terbatas pada norma dalam keluarga atau ayah dan ibunya saja,
tetapi sudah lebih luas lagi yakni guru dan kawan-kawannya.
Bahkan guru dan kawan-kawannya sudah mjd acuan yang paling
baik bagi anak2 dlm tahap ini. Oleh sebab itu, perkembangan etika
pada tahap ini disebut tahap prakonvensional
Tahap Konvensional
Tahap ini sudah pd tingkat dewasa, dimana pemahaman
seseorang kpd kelompok sudah meluas ke kelompok yang lebih
kompleks lagi (suku bangsa, agama, Negara, dsbg). Bahwa perilaku
atau tindakan baik dan buruk tdk hanya sesuai dengan moral
(norma yg tdk tertulis), ttp jg sudah mencakup norma kelompok,
atau masyarakat yg sudah tertulis, yakni peraturan hokum. Maka
dari itu, perilaku baik adh apabila sesuai dengan aturan hokum
kelompok besar tersebut.
Tahap Pascakonvensional (otonom)
Pd tahap ini, sbg penerimaan tanggung jawab pribadi atas dasar
etik, moral atau prinsip2 hati nurani yg sudah lebih otonom atau
mandiri. Oleh sebab itu, perilaku pada tingkat ini biasanya tidak
sama, bahkan bertentangan dgn perilaku kelompoknya. Dalam
tahap ini, seseorang sudah berani berperilaku beda dengan
kelompoknya, karena menganggap kelompok belum tentu benar.
Etika berarti moral & etiket berarti sopan santun
Dlm bahasa Inggris etika yaitu ethics, sedangkan etiket yaitu
etiquette
Dari segi asal usul katanya, tidak terdapat hubungan antara
keduanya, namun dari segi artinya terdapat kedekatan satu
sama lain
Persamaan etika dan etiket:
1) Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia (istilahnya
hanya dipakai mengenai manusia)
2) Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif,
artinya memberi norma bagi perilaku manusia & dengan
demikian menyatakan apa yg harus dilakukan & tidak boleh
dilakukan.
Perbedaan etika dan etiket:
1) Etiket menyangkut cara suatu perbuatan yg harus dilakukan manusia.
Sedangkan etika tdk terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan,
etika memberi norma ttg perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut
masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
2) Etiket hanya berlaku dlm pergaulan. Bila tdk ada orang lain atau tdk ada
saksi mata, maka etiket tdk berlaku. Sedangkan etika selalu berlaku
walaupun tdk ada saksi mata. Etika tdk tergantung pada hadir tdknya
orang lain.
3) Etiket bersifat relatif. Yg dianggap tdk sopan dlm satu kebudayaan, bisa
sj dianggap sopan dlm kebudayaan lain. Sdgkn etika jauh lebih absolut.
Larangan mencuri, berbohong, membunuh merupakan prinsip2 etika
yang tdk bisa di tawar2 atau mudah diberi dispensasi.
4) Etiket hanya memandang dari segi lahiriah saja, sedangkan etika
menyangkut manusia dr segi dalam.
Hati nurani adh penghayatan atau kesadaran tentang baik atau
buruk, benar atau tdk benar berhubungan dgn tingkah laku
konkret ssorg di dlm masyarakat.
Hati nurani yg memerintahkan atau melarang kita utk bertindak
atau tdk bertindak, atau menganjurkan atau melarang kita utk
melakukan sesuatu terhadap sesuatu yg dihadapinya.
Hati nurani erat kaitannya dgn kesadaran, dan kesadaran
merupakan ciri khas pd manusia, dan tidak ada pd makhluk yg
lainnya. Shgg dpt di katakan bahwa perilaku atau perbuatan
manusia di manapun berada atau hidup selalu dikendalikan oleh
kesadarannya.
Kesadaran berbeda dengan pengenalan, karena pengelanan adh
bila kita melihat, mendengar, dan merasa sesuatu yg di hadapi.
Pengenalan tidak hanya terbatas pd manusia saja, tetapi binatang
pun bisa mengenal setelah mendengar atau melihat sesuatu.
Sedangkan kesadaran tidak dimiliki oleh binatang shgg apa yg
dilakukan oleh binatang hanya di dasarkan pengenalan biologi
semata.
Hati nurani merpkn sifat dasar manusia, kesadaran mengenal diri sendiri, yg pada
hakikatnya manusia cenderung mengiyakan perbuatan2 yg baik, yg jujur, adil dan
sebaiknya. Tetapi sebaliknya manusia tdk mengiyakan atau tdk setuju, tdk memihak
terhadap hal2 yg tdk baik, tdk jujur, tdk adil. Hal2 seperti tersebut sebenarnya sejalan
dgn etika.
Oleh sebab itu apabila org bertindak sesuai dgn hati nurani yg paling dalam, tentu saja
tindakan tersebut sesuai dgn etika, begitupun sebaliknya.
Bertindak mengikuti hati nurani mrpkn suatu hak dasar bagi setiap manusia. Tidak ada
org lain yang berwenang utk campur tangan dalam putusan hati nurani seseorang.
Seyogyanya, tdk boleh terjadi ssorg itu dipaksa untuk bertindak yg bertentangan
dengan hati nuraninya.
Dapat disimpulkan bahwa hati nurani mempunyai keterkaitan erat dengan etika atau
kehidupan moral manusia. Bahkan dapat dikatakan hati nurani adh ukuran norma
terakhir untuk perbuatan2 manusia.
Hati nurani dpt dibedakan mjd dua, yt:
1) Hati nurani retrospektif, apabila ssorg membuat keputusan2 dan
melaksanakn putusan tersebut atau bertindak, biasanya org
berpikir ulang atau membuat semacam penilaian terhadap apa
yang dilakukan tersebut. Apabila ssorg bertindak yg tdk etis dan
bertentangan dgn hati nuraninya, tentu saja setelah bertindak
org tersebut akan menyadari bhw tindakannya tdk benar, dan
menyesalinya.
2) Hati nurani prospektif, sblm org membuat keputusan dan
bertindak, biasanya menilai dan mempertimbangkan terhadap
apa yang akan diputuskan dan dilakukan dgn menggunakan
hati nurani. Sblm bertindak, batin memberikan pertimbangan2 yg
terwujud dalam bentuk larangan untuk berbuat buruk, dan
anjuran untuk berbuat baik.
OPTIMASI ETIKA

More Related Content

Similar to OPTIMASI ETIKA

Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1iwan setiawan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxadi setianegara
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRgilang muharam
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prgilang muharam
 
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docxRirikErtiga
 
Apakah etika itu
Apakah etika ituApakah etika itu
Apakah etika itudjoko123
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaAbror Alatqo
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptMochamadRizal26
 
Pengertian etika profesi
Pengertian etika profesiPengertian etika profesi
Pengertian etika profesiTaMim Rouf
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Rewa D
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptSahwahardja
 

Similar to OPTIMASI ETIKA (20)

Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
 
Apakah etika itu
Apakah etika ituApakah etika itu
Apakah etika itu
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Etika dan bisnis
Etika dan bisnisEtika dan bisnis
Etika dan bisnis
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
 
etika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdfetika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdf
 
Pengertian etika profesi
Pengertian etika profesiPengertian etika profesi
Pengertian etika profesi
 
Moral dan etika DU DI.docx
Moral dan etika DU DI.docxMoral dan etika DU DI.docx
Moral dan etika DU DI.docx
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
ETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.pptETIKA BAB 1-2.ppt
ETIKA BAB 1-2.ppt
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

OPTIMASI ETIKA

  • 1.
  • 2. TOPIK PEMBAHASAN 1 2 3 4 Pengertian Etika Pendekatan Etika Perkembangan etika Persamaan dan perbedaan antara etika dan etiket 5 Keterkaitan Antara Etika Dan Hati Nurani
  • 3.
  • 4. Istilah etika berasal dr bahasa yunani kuno, yakni Ethos dlm bentuk tunggal, yg berarti tempat tinggal yg biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; & cara berpikir. Kemudian dalam bentuk jamak yakni Ta etha yg berarti adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak yg kemudian melatarbelakangi terbentuknya istilah etika yg oleh Aristoteles (filsuf dari Yunani) dipakai utk menunjukkan filsafat moral. Jadi, scr etimologis, etika berarti ilmu tentang apa yg biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
  • 5. Kata cukup dekat dgn etika adalah moral. Moral berasal dr bahasa latin, yakni mos dlm bentuk tunggal, & mores dlm bentuk jamak yg berarti kebiasaan, adat. Etimologi kata etika & moral adh sama, karena keduanya berasal dr kata yg berarti adat kebiasaan. Hanya bahasa asalnya yg berbeda, (dari bahasa yunani dan bahasa latin)
  • 6. Ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Penekanan pengertiannya yaitu etika sebaga ilmu. KUBI yang lama (Poerwadarminta, 1953) Etika
  • 7. 1) Ilmu tentang apa yang baik & apa yang buruk & tentang hak & kewajiban moral (akhlak) 2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak 3) Nilai mengenai benar & salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat Dalam KBBI (Depdik bud, 1988) Etika
  • 8. 1) Kata etika bisa dipakai dlm arti nilai2 & norma2 moral yg mjd pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dlm mengatur tingkah lakunya. (misalnya etika suku…, etika agama…. dsbg). arti ini bisa dirumuskan sbg sistem nilai. 2) Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yg dimaksud adh kode etik (misalnya etika kedokteran, etika kesehatan masyarakat dsbg). 3) Etika berarti ilmu ttg baik atauburuk. Etika baru menjadi ilmu, bila kemungkinan2 etis (asas2 & nilai2 ttg yg dianggap baik atau buruk) yg begitu sj diterima dlm suatu masyarakat & sering kali tanpa disadari mjd bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis & metodis. Etika disini sama artinya dgn filsafat moral. K.Bertens Etika
  • 9. cabang filsafat yg mengenakan refleksi dan metode pada tugas manusia utk menemukan nilai2 moral atau menerjemahkan nilai2 itu ke dalam norma2 (etika dasar) dan menerapkannya pd situasi kehidupan konskrik (etika terapan) Guido Maertens Etika
  • 10.
  • 11. Etika merupakan ilmu yg menyelidiki tingkah laku moral. Terdapat beberapa cara uTk mempelajari moralitas atau pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral, yaitu: a. Etika deskriptif b. Etika normatiF c. Meta Etika
  • 12. Etika deskriptif yaitu suatu kajian etika yg bertujuan untuk menggambarkan tingkah laku moral dalam arti luas, tentang baik dan buruk, tentang tindakan yang boleh atau tidak boleh dari setiap kelompok masyarakat atau komunitas, tanpa memberikan penilaian.
  • 13. Etika normatif yaitu menggambarkan etika dari suatu kelompok atau komunitas dan memberikan penilaian terhadap etika yang berlaku tersebut (dgn sendirinya menggunakan kriteria etis dan tidak etis), sehingga menentukan benar atau etis dan tidak benar atau tidak etis. Etika normatif bertujuan utk merumuskan prinsip2 etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
  • 14. Etika normatif dibedakan menjadi 2 yakni : 1) Etika umum, adh aturan tingkah laku yg harus dipenuhi oleh setiap orang di dlm masyarakatnya. Setiap anggota masyarakat di mana pun berada selalu terikat oleh etika umum ini, yg secara implisit mengatur hak dan kewajiban setiap anggota kelompok atau masyarakat dlm kelompok atau masyarakat tersebut 2) Etika khusus, adh aturan tingkah laku kelompok manusia atau kelompok masyarakat yg khas atau yg spesifik kelompok tersebut. Yg dimaksud adh kelompok profesi. Kelompok profesi dalam suatu masyarakat sgt bervariasi, yg mempunyai kekhasan atau perilaku khusus sesuai dgn profesi masing2. masing2 profesi biasanya membuat aturan berperilaku sesuai dgn profesinya, aturan berilaku profesi biasanya dirumuskan dlm aturan bertindak atau “role of conduct” atau disebut “kode etik”
  • 15. Metaetika Istilah ini diciptakan utk menunjukkan bahwa yg dibahas disini bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan2 di bidang moralitas. Metaetika seolah2 bergerak pada taraf “bahasa etis” atau bahasa yg dipergunakan di bidang moral. Dapat dikatakan jg bahwa metaetika mempelajari logika khusus dr ucapan2 etis. Metaetika mengarahkan perhatiannya kepada arti khusus dari bahasa etika. Misalnya arti khusus kata “baik” bila dipakai dalam konteks etis.
  • 16.
  • 17. Tahap Praetik atau Pramoral Tahap Prakonvensional Tahap Konvensional Tahap Pascakonvensional (otonom)
  • 18. Tahap Praetik atau Pramoral Perkembangan etika pd tahap awal terjadi dalam keluarga. Pd tahap ini, anak mengenal adanya perbuatan baik dan buruk sangat berkaitan dengan sikap dan perilaku orang tua. Seorang anak mengenal perbuatan baik kalau apa yg dilakukan itu mendapatkan hadiah atau pujian dari orang tuanya. Sebaliknya, perbuatan itu tdk baik jika apa yg dilakukannya mendapatkan hukuman atau celaan dari orang tua. Dalam konteks ini blm dapat dikatakan bahwa perbuatan anak tersebut bermoral atau tidak bermoral, karena anak baru belajar perbuatan baik dan buruk saja. Oleh sebab itu perkembangan moral di tahap ini disebut tahap pramoral
  • 19. Tahap Prakonvensional Pd tahap ini perbuatan2 anak sudah mulai didasarkan pd norma2 umum yg berlaku dalam kelompok sosialnya (sekolah), tdk hanya terbatas pada norma dalam keluarga atau ayah dan ibunya saja, tetapi sudah lebih luas lagi yakni guru dan kawan-kawannya. Bahkan guru dan kawan-kawannya sudah mjd acuan yang paling baik bagi anak2 dlm tahap ini. Oleh sebab itu, perkembangan etika pada tahap ini disebut tahap prakonvensional
  • 20. Tahap Konvensional Tahap ini sudah pd tingkat dewasa, dimana pemahaman seseorang kpd kelompok sudah meluas ke kelompok yang lebih kompleks lagi (suku bangsa, agama, Negara, dsbg). Bahwa perilaku atau tindakan baik dan buruk tdk hanya sesuai dengan moral (norma yg tdk tertulis), ttp jg sudah mencakup norma kelompok, atau masyarakat yg sudah tertulis, yakni peraturan hokum. Maka dari itu, perilaku baik adh apabila sesuai dengan aturan hokum kelompok besar tersebut.
  • 21. Tahap Pascakonvensional (otonom) Pd tahap ini, sbg penerimaan tanggung jawab pribadi atas dasar etik, moral atau prinsip2 hati nurani yg sudah lebih otonom atau mandiri. Oleh sebab itu, perilaku pada tingkat ini biasanya tidak sama, bahkan bertentangan dgn perilaku kelompoknya. Dalam tahap ini, seseorang sudah berani berperilaku beda dengan kelompoknya, karena menganggap kelompok belum tentu benar.
  • 22.
  • 23. Etika berarti moral & etiket berarti sopan santun Dlm bahasa Inggris etika yaitu ethics, sedangkan etiket yaitu etiquette Dari segi asal usul katanya, tidak terdapat hubungan antara keduanya, namun dari segi artinya terdapat kedekatan satu sama lain
  • 24. Persamaan etika dan etiket: 1) Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia (istilahnya hanya dipakai mengenai manusia) 2) Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia & dengan demikian menyatakan apa yg harus dilakukan & tidak boleh dilakukan.
  • 25. Perbedaan etika dan etiket: 1) Etiket menyangkut cara suatu perbuatan yg harus dilakukan manusia. Sedangkan etika tdk terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan, etika memberi norma ttg perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak. 2) Etiket hanya berlaku dlm pergaulan. Bila tdk ada orang lain atau tdk ada saksi mata, maka etiket tdk berlaku. Sedangkan etika selalu berlaku walaupun tdk ada saksi mata. Etika tdk tergantung pada hadir tdknya orang lain. 3) Etiket bersifat relatif. Yg dianggap tdk sopan dlm satu kebudayaan, bisa sj dianggap sopan dlm kebudayaan lain. Sdgkn etika jauh lebih absolut. Larangan mencuri, berbohong, membunuh merupakan prinsip2 etika yang tdk bisa di tawar2 atau mudah diberi dispensasi. 4) Etiket hanya memandang dari segi lahiriah saja, sedangkan etika menyangkut manusia dr segi dalam.
  • 26.
  • 27. Hati nurani adh penghayatan atau kesadaran tentang baik atau buruk, benar atau tdk benar berhubungan dgn tingkah laku konkret ssorg di dlm masyarakat. Hati nurani yg memerintahkan atau melarang kita utk bertindak atau tdk bertindak, atau menganjurkan atau melarang kita utk melakukan sesuatu terhadap sesuatu yg dihadapinya.
  • 28. Hati nurani erat kaitannya dgn kesadaran, dan kesadaran merupakan ciri khas pd manusia, dan tidak ada pd makhluk yg lainnya. Shgg dpt di katakan bahwa perilaku atau perbuatan manusia di manapun berada atau hidup selalu dikendalikan oleh kesadarannya. Kesadaran berbeda dengan pengenalan, karena pengelanan adh bila kita melihat, mendengar, dan merasa sesuatu yg di hadapi. Pengenalan tidak hanya terbatas pd manusia saja, tetapi binatang pun bisa mengenal setelah mendengar atau melihat sesuatu. Sedangkan kesadaran tidak dimiliki oleh binatang shgg apa yg dilakukan oleh binatang hanya di dasarkan pengenalan biologi semata.
  • 29. Hati nurani merpkn sifat dasar manusia, kesadaran mengenal diri sendiri, yg pada hakikatnya manusia cenderung mengiyakan perbuatan2 yg baik, yg jujur, adil dan sebaiknya. Tetapi sebaliknya manusia tdk mengiyakan atau tdk setuju, tdk memihak terhadap hal2 yg tdk baik, tdk jujur, tdk adil. Hal2 seperti tersebut sebenarnya sejalan dgn etika. Oleh sebab itu apabila org bertindak sesuai dgn hati nurani yg paling dalam, tentu saja tindakan tersebut sesuai dgn etika, begitupun sebaliknya. Bertindak mengikuti hati nurani mrpkn suatu hak dasar bagi setiap manusia. Tidak ada org lain yang berwenang utk campur tangan dalam putusan hati nurani seseorang. Seyogyanya, tdk boleh terjadi ssorg itu dipaksa untuk bertindak yg bertentangan dengan hati nuraninya. Dapat disimpulkan bahwa hati nurani mempunyai keterkaitan erat dengan etika atau kehidupan moral manusia. Bahkan dapat dikatakan hati nurani adh ukuran norma terakhir untuk perbuatan2 manusia.
  • 30. Hati nurani dpt dibedakan mjd dua, yt: 1) Hati nurani retrospektif, apabila ssorg membuat keputusan2 dan melaksanakn putusan tersebut atau bertindak, biasanya org berpikir ulang atau membuat semacam penilaian terhadap apa yang dilakukan tersebut. Apabila ssorg bertindak yg tdk etis dan bertentangan dgn hati nuraninya, tentu saja setelah bertindak org tersebut akan menyadari bhw tindakannya tdk benar, dan menyesalinya. 2) Hati nurani prospektif, sblm org membuat keputusan dan bertindak, biasanya menilai dan mempertimbangkan terhadap apa yang akan diputuskan dan dilakukan dgn menggunakan hati nurani. Sblm bertindak, batin memberikan pertimbangan2 yg terwujud dalam bentuk larangan untuk berbuat buruk, dan anjuran untuk berbuat baik.