Mata kuliah etika bisnis membahas analisis asumsi bisnis dari sudut moral dan pertanyaan tentang sistem ekonomi secara umum dan khusus. Etika bisnis juga membahas nilai, norma, dan perilaku yang adil dalam bisnis.
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Etika bisnis sebagai sebuah profesi
1.
2. HAKIKAT MATA KULIAH ETIKA BISNIS
Menurut drs. O.P. Simorangkir bahwa hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas
asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral.
Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari
tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem
ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai
sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
3. DEFINISI ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan
yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul
dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum
dan peraturan yang berlaku. Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-
hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
4. ETIKET MORAL, HUKUM DAN AGAMA
• ETIKET
Istilah etiket berasal dari kata prancisetiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-
raja prancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etiket berubah bukan lagi berarti
kartu undangan yang dipakai raja-raja dalam mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada
cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu dirumah maupun di kantor dan sopan santun
lainnya. Jadi, etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
Dalam pergaulan hidup, etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa
maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun
sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh
dengan persaingan.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional melalui tingkah laku individual dalam masyarakat
beradab, merupakan tatacara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status
social masing-masing individu.
5. • PERBEDAAN MORAL DAN HUKUM :
Sebenarnya atas keduanya terdapat hubungan yang cukup erat. Karena antara satu dengan yang lain saling
mempengaruhi dan saling membutuhkan. Kualitas hukum ditentukan oleh moralnya. Karena itu hukum harus
dinilai/diukur dengan norma moral. Undang-undang moral tidak dapat diganti apabila dalam suatu masyarakat
kesadaran moralnya mencapai tahap cukup matang. Sebaliknya moral pun membutuhkan hukum, moral akan
mengambang saja apabila tidak dikukuhkan, diungkapkan dan dilembagakan dalam masyarakat. Dengan demikian
hukum dapat meningkatkan dampak social moralitas. Walaupun begitu tetap saja antara moral dan hukum harus
dibedakan.
Perbedaan tersebut antara lain :
1. Hukum bersifat obyektif karena hukum dituliskan dan disusun dalam kitab undang-undang. Maka hukum lebih
memiliki kepastian yang lebih besar, sedangkan Norma bersifat subyektif dan akibatnya seringkali diganggu
oleh pertanyaan atau diskusi yang menginginkan kejelasan tentang etis dan tidaknya.
2. Sanksi hukum bisanya dapat dipaksakan,sedangkan sanksi moral satu-satunya adalah pada kenyataan bahwa hati
nuraninya akan merasa tidak tenang. Sanksi hukum pada dasarnya didasarkan pada kehendak masyarakat,
sedangkan moralitas tidak akan dapat diubah oleh masyarakat
6. • PERBEDAAN ETIKA DAN AGAMA :
Etika mendukung keberadaan agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam
menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama
yakni etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional. Sedangkan agama menuntut seseorang untuk
mendasarkan diri pada tuhan dan ajaran agama.
• ETIKA DAN MORAL
Etika lebih condong kearah ilmu tentang baik atau buruk. Selain itu etika lebih sering dikenal
sebagai kode etik. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan atau nilai yang berkenaan
dengan baik buruk. Dua kaidah dasar moral adalah :
- Kaidah sikap baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik itu
harus dinyatakan dalam bentuk yang kongkret, tergantung dari apa yang baik dalam situasi kongkret
itu.
- Kaidah keadilan. Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan
orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan
dengan kadar angoota masing-masing.
8. KONSEPSI ETIKA
Terminologi etika berasal dari bahasa yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan yang
berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Etika berbeda dengan etiket. Jika etika berkaitan dengan
moral, etiket hanya bersentuhan dengan urusan sopan santun. Belajar etiket berarti belajar bagaimana bertindak
dalam cara-cara yang sopan; sebaliknya belajar etika berarti belajar bagaimana bertindak baik.( Fr. Yohanes
agus setyono CM).
Kata etiket berasal dari kata perancis etiquette yang diturunkan dari kata perancis estiquette (= label
tiket ; estiqu [ i ] er = melekat). Etiket didefinisikan sebagai cara-cara yang diterima dalam suatu masyarakat
atau kebiasaan sopan-santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Etiket yang
menyangkut tata cara kenegaraan disebut protokol (protocol [ prancis ] ; protocollum [ latin ]). etiket antara
lain menyangkut cara berbicara, berpakaian, makan, menonton, berjalan, melayat, menelpon dan menerima
telepon, bertamu, dan berkenalan.( Mintarsih adimihardja) konsep-konsep dasar etika antara lain adalah
(bertens, 2002): (i) ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta
kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah
laku seseorang terhadap orang lain.
9. TEORI – TEORI ETIKA
Etika Kewajiban
dan Etika Hak
Analisis Biaya-
keuntungan
Etika MoralitasUtilitarianisme