Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan salah satu jenis spektroskopi frekuensi radio yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik. Spektroskopi nmr didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti – inti atom tertentu dalam molekul organik, apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang kuat.
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti pada umumnya digunakan untuk :
1. Menentukan jumlah proton yang dimiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa organik.
2. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
3. Spektoskopi NMR dapat digunakan sebagai alat sidik jari.
4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton berguna untuk penentuan struktur molekul organik.
spektrofotometer serapan (SSA) adalah alat analisis logam yang paling diandalkan saat ini. spektrofotometer serapan atom terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan salah satu jenis spektroskopi frekuensi radio yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik. Spektroskopi nmr didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti – inti atom tertentu dalam molekul organik, apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang kuat.
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti pada umumnya digunakan untuk :
1. Menentukan jumlah proton yang dimiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa organik.
2. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
3. Spektoskopi NMR dapat digunakan sebagai alat sidik jari.
4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton berguna untuk penentuan struktur molekul organik.
spektrofotometer serapan (SSA) adalah alat analisis logam yang paling diandalkan saat ini. spektrofotometer serapan atom terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Spektrum sinar
sinar adalah spektrum elektromagnetik
Catatan : energi (E) cahaya meningkat atau frekwensi (n) meningkat maka
pajang gelombang (l) turun
4. Absorpi sinar
Warna dari cahaya sinar tampak
Warna cahaya yang terabsorpsi dan cahaya teramati adalah
Komplementer
5. Jumlah relatif cahaya yang melewati sample (P/Po) dikenal
Company Logo
Absorpsi cahaya
Hukum Beer
dengan istilah transmitan (T)
www.themegallery.com
P
Po
T
P
Po
Percen transmitan %T 100
T has a range of 0 to 1, %T has a range of 0 to 100%
6. Jumlah relatif panjang gelombang cahaya yang terabsopsi ketika melewati
sampel tergantung pada :
- jarak yang ditempuh sinar ketika melewati sampel (ukuran kuvet - b)
- jumlah senyawa kimia dalam sampel yang mengabsopsi sinar
Company Logo
Absorpsi cahaya
Hukum Beer
www.themegallery.com
(konsentrasi analit – c)
- Kemepuan sampel mengabsopsi sinar (molar absorptivity - e)
7. Absorban (A) adalah jumlah relatif cahaya terabsopsi oleh
sampel dan berhubungan dengan transmitan (T)
- Absorban is sometimes called optical density (OD)
Company Logo
Absorpsi cahaya
Hukum Beer
www.themegallery.com
log(T) log(%T / 100)
P
P
A log
o
8. Absorban berhubungan dengan konsentrasi analit, panjang
Company Logo
Absopsi cahaya
Hukum Beer
kuvet, dan absoptivitas molar.
Hubunganini disebut hukum Beer
www.themegallery.com
bc A e
where: A = absorbance (no units)
e = molar absorptivity (L/mole-cm)
b = cell pathlength (cm)
c = concentration of analyte (mol/L)
17. Company Logo
Fundamentals of Spectrophotometry
40V Electric Arc
www.themegallery.com
Filament
Electrode
D or H Gas 2 2
Sealed Quartz Tube
Spectrophotometer
1.) Basic Design
Light Source: provides the light to be passed through the sample
- Tungsten Lamp: visible light (320-2500 nm)
- Deuterium Lamp: ultraviolet Light (160-375 nm)
In presence of arc, some of the electrical energy is
absorbed by D2 (or H2) which results in the
disassociation of the gas and release of light
D2 + Eelect
D*
2
D’ + D’’ + hn (light produced)
Excited state
Low pressure (vacuum)
Tungsten Filament
- based on black body radiation:
heat solid filament to glowing, light emitted will
be characteristic of temperature more than
nature of solid filament
18. Monokromator
Pemilah panjang gelombang (monokromator): digunakan untuk memilih
Company Logo
Basic Design
panjang gelombang dari sumber sinar polikromatik
- Prisma:
- Filter:
www.themegallery.com
20. pasti (b).
- Biasanya berupa kuvet bundar atau kotak
- Bahan kuvet berpengaruh terhadap panjang gelombang
Company Logo
Spekrofotometer
Basic Design
Sample Cell: sampel berada pada tempat dengan panjang yang
yang dipakai
1. Kaca – panjang gelombang sinar tampak
2. Kuarsa – ultraviolet
www.themegallery.com
21. Detektor
Suatu detektor berfungsi menyerap sinar yang
mengenainya dan mengubahnya menjadi suatu
besaran yang dapat diukur.
Detektor yang digunakan pada
spektrofotometer uv-vis berupa alat foto-listrik.
Yang mengubah energi sinar menjadi energi
listrik atau isyarat listrik.
www.catatankimia.com
22. Penguat (Amplifier)
Suatu amplifier menangkap isyarat
masuk (input) dari rangkaian detektor
dan melalui beberapa proses elektronik
tertentu menghasilkan suatu isyarat
keluar (output) yang beberapa kali lebih
besar dari isyarat input.
Company Logo
www.themegallery.com
23. Rekorder
Alat pengubah gelobang listrik ke dalam
bentuk grafik yang dapat dibaca
Dapat berupa printer atau tampilan di
komputer
26. What Happens When a Molecule
Absorbs Light?
1.) Molecule Promoted to a More
Energetic Excited State
Absorption of UV-vis light results in
an electron promoted to a higher
energy molecular orbital
s s*
transition in vacuum UV
n s*
saturated compounds with non-bonding
electrons
n p*, p p*
requires unsaturated functional groups
(eq. double bonds)
most commonly used, energy good range
for UV/Vis
27. The UV Absorption process
s s* and s p* transitions: high-energy, accessible
in vacuum UV (lmax <150 nm). Not usually observed in
molecular UV-Vis.
n s* and p s* transitions: non-bonding electrons
(lone pairs), wavelength (lmax) in the 150-250 nm region.
n p* and p p* transitions: most common
transitions observed in organic molecular UV-Vis,
observed in compounds with lone pairs and multiple
bonds with lmax = 200-600 nm.
28. Uses for UV, continued
Knowing UV can help you know when to be skeptical of quant results.
Need to calibrate response factors
But you would need to know what compounds could and could not be
detected by UV detector! (Structure!!!)
One of the best ways for identifying the presence of acidic or basic
groups, due to big shifts in l for a chromophore containing a phenol,
carboxylic acid, etc.
“hypsochromic” shift “bathochromic” shift
l
29. Setiap senyawa mengabsopsi cahaya pada panjang gelombang yang
Company Logo
Analisis kualitatif
Absorpsi cahaya
berbeda (lA vs. lB)
www.themegallery.com
lA lB
30. Company Logo
Analisis kualitatif
Struktur yang berbeda
mengabsopsi pada panjang
gelombang yang berbeda
Merupakan data pendukung
untuk penentuan struktur molekul
www.themegallery.com
31. Company Logo
Analisis kuantitatif
www.themegallery.com
Berdasar pada besarnya harga
absorban
Perhitungan konsentrasi berdasar pada :
hukum Beer
penggunaan kurva standar
Perbandingan dengan standar
32. Company Logo
Analisis kuantitatif
Konsentrasi analit memberikan harga
absorban yang berbeda :
Konsentrasi rendah absorban rendah
Konsentrasi tinggi absorban tinggi
www.themegallery.com
33. Company Logo
Kurva standar
Untuk mengurangi atau
menghilangkan kesalahan
akibat dari galat alat
(noise)
Digunakan senyawa murni
pada beberapa konsentrasi
Rentang konsentrasi
melingkupi konsentrasi
sampel
Berdasar pada persamaan
Regresi Linier
www.themegallery.com
34. Company Logo
Analisis kimia
Calibration
To measure the absorbance of a sample, it is
necessary to measure Po and P ratio
- Po – the amount of light passing through the
system with no sample present
- P – the intensity of light when the sample is
present
Po is measured with a blank cuvet
- Cuvet contains all components in the sample
solution except the analyte of interest
P is measured by placing the sample in the cuvet.
To accurately measure an unknown concentration,
obtain a calibration curve using a range of known
concentrations for the analyte
www.themegallery.com