SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2014
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Thin Layer Chromatography (TLC)
Anggota Kelompok:
1. Luthfi Soni Kurnia (121140034)
2. Yolanda Ester Pandiangan (121140035)
3. Hafis Maulana (121140036)
4. Otis Tan (121140037)
5. Dwi Andriani (121140038)
6. M. Aldi Rahmansyah (121140039)
7. Siti Nuzul Isrizkyah (121140040)
KROMATOGRAFI????
Kromatografi adalah teknik
pemisahan campuran didasarkan
atas perbedaan distribusi dari
komponen-komponen campuran
tersebut diantara dua fase.
KLT merupakan salah satu metode
isolasi yang terjadi berdasarkan
perbedaan daya serap (adsorpsi) dan
daya partisi serta kelarutan dari
komponen-komponen kimia yang akan
bergerak mengikuti kepolaran eluen
Sejarah Kromatografi Lapis Tipis
1906: Michael Tswer (ahli botani Rusia) memperkenalkan
krpmatografi.
1938: N.A Ismailov dan M.S Shcraiber memperkenalkan
teknik KLT, meneteskan alkohol ke ekstrak tanaman medis
pada lapisan kering.
1947: digunakan lapis tipis yang disokong dengan kaca
berpori
1956: ditemukan metoda fasa diam dan fasa gerak, KLT
mulai berkembang.
1958: KLT masih kalah dibanding GC, KLT mulai
diperkenalkan kembali dan dilakukan penelitian lebih dalam
selama 5 tahun.
1965: lebih dari 45.000 publikasi ilmiah menggunakan KLT
Penggunaan KLT
1. Untuk penentuan jumlah komponen dalam
campuran.
2. Untuk penentuan identitas antara dua
campuran.
3. Untuk memonitor perkembangan reaksi.
4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian.
5. Untuk menentukan pelarut yang sesuai untuk
pemisahan kolom
6. Untuk memantau kemajuan kromatografi kolom .
Pada KLT, identifikasi senyawa dapat dilakukan dengan
menghitung harga Rf
Rf pembanding vs Rf sampel
Harga Rf dipengaruhi oleh :
1. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan
2. Sifat penyerap dan derajad aktivitasnya
3. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap
4. Pelarut (dan derajad kemurniannya) fasa bergerak
5. Derajad kejenuhan dalam uap
6. Teknik percobaan
7. Jumlah cuplikan yang digunakan
8. Suhu
9. Kesetimbangan
Harga Rx atau Rstd =
Jarak yang ditempuh senyawa yang tidak diketahui
Jarak yang ditempuh senyawa standart yang diketahui
Prinsip Kerja KLT
Pada proses pemisahan dengan kromatografi
lapis tipis, terjadi hubungan kesetimbangan
antara fase diam dan fasa gerak, dimana ada
interaksi antara permukaan fase diam dengan
gugus fungsi senyawa organik yang akan
diidentifikasi yang telah berinteraksi dengan
fasa geraknya. Kesetimbangan ini dipengaruhi
oleh 3 faktor, yaitu : kepolaran fase diam,
kepolaran fase gerak, serta kepolaran dan
ukuran molekul.
Alat-alat
KLT Reagen Semprot
Lemari Semprot untuk Asam Sulfuric Semprot
Sebuah TLC otomatis Plat Sampler
Plat
Syarat plat yang baik:
Harus bersifat inert
Terbuat dari kaca, aluminium, dan plastik
Pemilihan berdasarkan temperatur operasi
dan jenis pelarut
Plat kaca
Plat aluminium
Plat Kertas
Fasa Diam (adsorben/lapisan penyerap)
Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan
penyerap berukuran kecil dengan diameter
partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran
rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit
kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik
kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya.
Fase diam yang biasa digunakan
•Silika gel
•Alumina
•Magnesium Trisilikat
•Kalsium Sulfat(K2SO4)
•Kieselghur
•Selulosa
SILIKA GEL Sifat polar
Silika gel G
Silika gel GF254
Silika gel H/silika gel N
Silika gel S
Silika gel PF 254 & 366
Silika gel F254
Alumina Kurang polar
Alumina Al2O3
Alumina G
Alumina F
Alumina H
Alumina P
Alumina HF
Sifat-sifat dasar beberapa adsorben
untuk TLC
Adsorben Keasaman Aktivitas Efek
Pemisahan
Senyawa Yang
Dapat
Dipisahkan
Silika gel Asam Aktif Adsorbsi +
Partisi
Hampir semua
zat
Alumina Basis Aktif Adsorbsi +
Partisi
Steroid,
senyawa
bersifat basis
Magnesium
Trisilikat
- Lemah Adsorbsi Karetonoid,
toko ferol
Kalsium Sulfat
(K2SO4)
- Lemah Adsorbsi Asam lemak,
gliserida
Kieselghur Netral Inaktif Partisi Gula,
farmasetika
Fase Gerak
 Petroleum eter
 Petroleum dietileter
 Metanol
 Etil asetat
 Kloroform CHCl3 / 119,38
 Asetonitril
 Benzena C6H6 / 78,11
 Karbon tetraklorida CCl4 / 153,82
Bagaimana mendapatkan komposisi fase gerak (eluen)
yang baik untuk KLT????
1. Cari di pustaka (jika ada)
2. Jika tidak ada, cari yang sifatnya mirip
3. Jika tidak ada yang mirip lakukan percobaan
a. Lakukan eluasi dengan fase gerak paling non polar
b. Lakukan kenaikan kepolaran secara gradien
c. Evaluasi hasil, dan tentukan komposisi yang paling
baik
Penampak Bercak kimia, berdasarkan sifatnya:
1. Permanen: Asam sulfat pekat dan ninhidrin
2. Sementara: Uap Iodium
Penampak Bercak kimia, berdasarkan spesifisitasnya:
1. Spesifik:
ninhidrin: untuk zat dengan atom N (protein,
Alkaloid dll)
2. Umum:
Uap Iodium, Asam sulfat pekat (hampir semua zat)
1.Menggunakan pendarflour
Fase diam pada sebuah lempengan lapis
tipis seringkali memiliki substansi yang
ditambahkan kedalamnya, supaya
menghasilkan pendaran flour ketika
diberikan sinar ultraviolet (UV).
Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana
bercak pada kromatogram berada,
meskipun bercak-bercak itu tidak tampak
berwarna jika dilihat dengan mata. Ketika
sinar UV diberikan pada lempengan, akan
timbul pendaran dari posisi yang berbeda
dengan posisi bercak-bercak. Bercak
tampak sebagai bidang kecil yang gelap.
Analisis Sampel yang Tidak Berwarna
–Ultraviolet light at 254 nm
(shortwave UV).
–Long wave UV (340 nm) is
used less commonly.
2. Penunjukkan bercak secara kimia
Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak-
bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan
zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna.
Sebuah contoh yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan
dari campuran asam amino.
Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan
larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino
menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat
atau ungu.
Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan
kemudian ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas
kimia dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal
iodium.
Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada
kromatogram, atau dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak
daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak sebagai
bercak-bercak kecoklatan.
sebelum
disemprot
ninhidrin
setelah
disemprot
ninhidrin
Teknik Standard Pemisahan KLT
1. Lapisan tipis adsorben dibuat pada permukaan plat kaca atau
plat lain
2. Tebal lapisan adsorben tergantung penggunaan, biasanya 250
mikro
3. Larutan campuran senyawa yang akan dipisahkan diteteskan
pada kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah plat dengan pipet
mikro atau syringe
4. Zat pelarut yang terdapat pada sampel yang diteteskan,
kemudian diuapkan lebih dahulu
5. Plat kromatografi dikembangkan dengan mencelupkan pada
tangki yang berisi campuran zat pelrut
6. Tinggi permukaan zat pelarut dalam tangki harus lebih
rendah dari letak tetesan sampel pada plat kromatografi
7. Masing-masing komponen senyawa dalam sampel akan
bergerak ke atas dengan kecepatan yang berbeda
8. Mulai pemilihan adsorben sampai identifikasi masing-masing
komponen yang telah terpisah
Metode Pengembangan (Development) pada
KLT
Berdasar arah pengembangan
 Menaik
 Menurun
Berdasarkan Dimensi
 Pengembangan 1 dimensi
> 1 tahap
> lebih dari 1 tahap
 Pengembangan 2 dimensi
Metode normal Pengembangan plat KLT
peralatan untuk penjenuhan plat KLT
Efek Penjenuhan plat pengembangan plat
Berdasarkan jenis fase, pengembangan dibagi:
•Fase normal adalah istilah yang digunakan ketika fase diam
adalah kutub ; untuk gel silika misalnya , dan fase gerak
adalah pelarut organik atau campuran pelarut organik yang
kurang polar daripada fase diam .
•Fase terbalik adalah istilah yang digunakan ketika fase
diam adalah silika terikat dengan substrat organik seperti
rantai panjang asam alifatik seperti C - 18 dan fase gerak
adalah campuran air dan pelarut organik yang lebih polar
daripada fase diam .
Contoh fase normal: KLT dengan fase diam Silika
dan fase gerak petroleum eter
Contoh fase terbalik: KLT dengan fase diam C-18
dengan fase gerak metanol
Kelebihan KLT
1. KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis.
2. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi
warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet.
3. Dapat dilakukan elusi secara mekanik (ascending), menurun
(descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi.
4.Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan
ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak.
5.Hanya membutuhkan sedikit pelarut.
6. Biaya yang dibutuhkan terjangkau.
7. Jumlah perlengkapan sedikit.
8. Preparasi sample yang mudah
9. Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon)
yang dengan metode kertas tidak bisa (Gandjar dan Rohman, 2007).
10. Waktu analisis singkat
Kekurangan KLT
1. Butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra untuk
mendapatkan bercak/noda yang diharapkan.
2. Butuh sistem trial and eror untuk menentukan
sistem eluen yang cocok.
3. Memerlukan waktu yang cukup lama jika
dilakukan secara tidak tekun
Kromatografi lapis tipis

More Related Content

What's hot

Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
salmarubiani
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
aufia w
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Ridha Faturachmi
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Meiseti Awan
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
Nurwidayanti1212
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
Hafni Zuhroh
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Mulky Smaikers
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
SofiaNofianti
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
CarlosEnvious
 

What's hot (20)

Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 

Similar to Kromatografi lapis tipis

Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt
AndrianiDiniAndriani
 
Ppt presentasi
Ppt presentasiPpt presentasi
Ppt presentasi
Qurrota a'yuni
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
AhmadPurnawarmanFais
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
Rita Usdeka
 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Salsabila Azzahra
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
ikhwan habibi
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
ikhwan habibi
 
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
Ranti47
 
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
TyasTyas20
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptx
idafarmasi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Yusrizal Azmi
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
Linda Rosita
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiwelly yusup
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Ani Suyono
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptx
FirmaYulianis2
 

Similar to Kromatografi lapis tipis (20)

Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt Kromatografi-ppt
Kromatografi-ppt
 
Ppt presentasi
Ppt presentasiPpt presentasi
Ppt presentasi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
2. Jenis-jenis kromatografi.ppt
 
Laporan tlc
Laporan tlcLaporan tlc
Laporan tlc
 
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptx
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
P 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi pptP 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi ppt
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kimia analisis
Kimia analisisKimia analisis
Kimia analisis
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptx
 

Recently uploaded

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 

Recently uploaded (10)

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 

Kromatografi lapis tipis

  • 1. PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2014 KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Thin Layer Chromatography (TLC)
  • 2. Anggota Kelompok: 1. Luthfi Soni Kurnia (121140034) 2. Yolanda Ester Pandiangan (121140035) 3. Hafis Maulana (121140036) 4. Otis Tan (121140037) 5. Dwi Andriani (121140038) 6. M. Aldi Rahmansyah (121140039) 7. Siti Nuzul Isrizkyah (121140040)
  • 3. KROMATOGRAFI???? Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase.
  • 4. KLT merupakan salah satu metode isolasi yang terjadi berdasarkan perbedaan daya serap (adsorpsi) dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen
  • 5. Sejarah Kromatografi Lapis Tipis 1906: Michael Tswer (ahli botani Rusia) memperkenalkan krpmatografi. 1938: N.A Ismailov dan M.S Shcraiber memperkenalkan teknik KLT, meneteskan alkohol ke ekstrak tanaman medis pada lapisan kering. 1947: digunakan lapis tipis yang disokong dengan kaca berpori 1956: ditemukan metoda fasa diam dan fasa gerak, KLT mulai berkembang. 1958: KLT masih kalah dibanding GC, KLT mulai diperkenalkan kembali dan dilakukan penelitian lebih dalam selama 5 tahun. 1965: lebih dari 45.000 publikasi ilmiah menggunakan KLT
  • 6. Penggunaan KLT 1. Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran. 2. Untuk penentuan identitas antara dua campuran. 3. Untuk memonitor perkembangan reaksi. 4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian. 5. Untuk menentukan pelarut yang sesuai untuk pemisahan kolom 6. Untuk memantau kemajuan kromatografi kolom .
  • 7. Pada KLT, identifikasi senyawa dapat dilakukan dengan menghitung harga Rf Rf pembanding vs Rf sampel Harga Rf dipengaruhi oleh : 1. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan 2. Sifat penyerap dan derajad aktivitasnya 3. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap 4. Pelarut (dan derajad kemurniannya) fasa bergerak 5. Derajad kejenuhan dalam uap 6. Teknik percobaan 7. Jumlah cuplikan yang digunakan 8. Suhu 9. Kesetimbangan Harga Rx atau Rstd = Jarak yang ditempuh senyawa yang tidak diketahui Jarak yang ditempuh senyawa standart yang diketahui
  • 8. Prinsip Kerja KLT Pada proses pemisahan dengan kromatografi lapis tipis, terjadi hubungan kesetimbangan antara fase diam dan fasa gerak, dimana ada interaksi antara permukaan fase diam dengan gugus fungsi senyawa organik yang akan diidentifikasi yang telah berinteraksi dengan fasa geraknya. Kesetimbangan ini dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : kepolaran fase diam, kepolaran fase gerak, serta kepolaran dan ukuran molekul.
  • 11. Lemari Semprot untuk Asam Sulfuric Semprot
  • 12. Sebuah TLC otomatis Plat Sampler
  • 13. Plat Syarat plat yang baik: Harus bersifat inert Terbuat dari kaca, aluminium, dan plastik Pemilihan berdasarkan temperatur operasi dan jenis pelarut
  • 17. Fasa Diam (adsorben/lapisan penyerap) Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penyerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya.
  • 18. Fase diam yang biasa digunakan •Silika gel •Alumina •Magnesium Trisilikat •Kalsium Sulfat(K2SO4) •Kieselghur •Selulosa
  • 19. SILIKA GEL Sifat polar Silika gel G Silika gel GF254 Silika gel H/silika gel N Silika gel S Silika gel PF 254 & 366 Silika gel F254
  • 20. Alumina Kurang polar Alumina Al2O3 Alumina G Alumina F Alumina H Alumina P Alumina HF
  • 21.
  • 22. Sifat-sifat dasar beberapa adsorben untuk TLC Adsorben Keasaman Aktivitas Efek Pemisahan Senyawa Yang Dapat Dipisahkan Silika gel Asam Aktif Adsorbsi + Partisi Hampir semua zat Alumina Basis Aktif Adsorbsi + Partisi Steroid, senyawa bersifat basis Magnesium Trisilikat - Lemah Adsorbsi Karetonoid, toko ferol Kalsium Sulfat (K2SO4) - Lemah Adsorbsi Asam lemak, gliserida Kieselghur Netral Inaktif Partisi Gula, farmasetika
  • 23. Fase Gerak  Petroleum eter  Petroleum dietileter  Metanol  Etil asetat  Kloroform CHCl3 / 119,38  Asetonitril  Benzena C6H6 / 78,11  Karbon tetraklorida CCl4 / 153,82
  • 24. Bagaimana mendapatkan komposisi fase gerak (eluen) yang baik untuk KLT???? 1. Cari di pustaka (jika ada) 2. Jika tidak ada, cari yang sifatnya mirip 3. Jika tidak ada yang mirip lakukan percobaan a. Lakukan eluasi dengan fase gerak paling non polar b. Lakukan kenaikan kepolaran secara gradien c. Evaluasi hasil, dan tentukan komposisi yang paling baik
  • 25. Penampak Bercak kimia, berdasarkan sifatnya: 1. Permanen: Asam sulfat pekat dan ninhidrin 2. Sementara: Uap Iodium Penampak Bercak kimia, berdasarkan spesifisitasnya: 1. Spesifik: ninhidrin: untuk zat dengan atom N (protein, Alkaloid dll) 2. Umum: Uap Iodium, Asam sulfat pekat (hampir semua zat)
  • 26. 1.Menggunakan pendarflour Fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet (UV). Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada, meskipun bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Ketika sinar UV diberikan pada lempengan, akan timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak. Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap. Analisis Sampel yang Tidak Berwarna –Ultraviolet light at 254 nm (shortwave UV). –Long wave UV (340 nm) is used less commonly.
  • 27. 2. Penunjukkan bercak secara kimia Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak- bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam amino. Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat atau ungu. Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal iodium. Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram, atau dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan. sebelum disemprot ninhidrin setelah disemprot ninhidrin
  • 28.
  • 29. Teknik Standard Pemisahan KLT 1. Lapisan tipis adsorben dibuat pada permukaan plat kaca atau plat lain 2. Tebal lapisan adsorben tergantung penggunaan, biasanya 250 mikro 3. Larutan campuran senyawa yang akan dipisahkan diteteskan pada kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah plat dengan pipet mikro atau syringe 4. Zat pelarut yang terdapat pada sampel yang diteteskan, kemudian diuapkan lebih dahulu 5. Plat kromatografi dikembangkan dengan mencelupkan pada tangki yang berisi campuran zat pelrut 6. Tinggi permukaan zat pelarut dalam tangki harus lebih rendah dari letak tetesan sampel pada plat kromatografi 7. Masing-masing komponen senyawa dalam sampel akan bergerak ke atas dengan kecepatan yang berbeda 8. Mulai pemilihan adsorben sampai identifikasi masing-masing komponen yang telah terpisah
  • 30. Metode Pengembangan (Development) pada KLT Berdasar arah pengembangan  Menaik  Menurun Berdasarkan Dimensi  Pengembangan 1 dimensi > 1 tahap > lebih dari 1 tahap  Pengembangan 2 dimensi
  • 33. Efek Penjenuhan plat pengembangan plat
  • 34. Berdasarkan jenis fase, pengembangan dibagi: •Fase normal adalah istilah yang digunakan ketika fase diam adalah kutub ; untuk gel silika misalnya , dan fase gerak adalah pelarut organik atau campuran pelarut organik yang kurang polar daripada fase diam . •Fase terbalik adalah istilah yang digunakan ketika fase diam adalah silika terikat dengan substrat organik seperti rantai panjang asam alifatik seperti C - 18 dan fase gerak adalah campuran air dan pelarut organik yang lebih polar daripada fase diam . Contoh fase normal: KLT dengan fase diam Silika dan fase gerak petroleum eter Contoh fase terbalik: KLT dengan fase diam C-18 dengan fase gerak metanol
  • 35. Kelebihan KLT 1. KLT lebih banyak digunakan untuk tujuan analisis. 2. Identifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultraviolet. 3. Dapat dilakukan elusi secara mekanik (ascending), menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi. 4.Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak. 5.Hanya membutuhkan sedikit pelarut. 6. Biaya yang dibutuhkan terjangkau. 7. Jumlah perlengkapan sedikit. 8. Preparasi sample yang mudah 9. Dapat untuk memisahkan senyawa hidrofobik (lipid dan hidrokarbon) yang dengan metode kertas tidak bisa (Gandjar dan Rohman, 2007). 10. Waktu analisis singkat
  • 36. Kekurangan KLT 1. Butuh ketekunan dan kesabaran yang ekstra untuk mendapatkan bercak/noda yang diharapkan. 2. Butuh sistem trial and eror untuk menentukan sistem eluen yang cocok. 3. Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara tidak tekun