SlideShare a Scribd company logo
LOGO
Titrasi pengendapan
Company name
www.themegallery.com
Pendahuluan
Kelarutan :
 Adalah sejumlah
(massa) zat terlarut
dalam 100 mL
larutan
 Tanpa dinyatakan
lain pelarut adalah
air
2 d 2
2 d 1
D o u b le la y e r
P a r t ic le
Company name
www.themegallery.com
Pendahuluan
Larutan jenuh :
Adalah larutan yang tepat berada dalam
kesetimbangan antara larutan dan
pengendapan
dapat dicapai dengan penambahan zat ke
dalam pelarut secara terus menerus
hingga zat tidak melarut lagi, atau dengan
cara menaikkan konsentrasi ion-ion
tertentu hingga terbentuk endapan.
Company name
www.themegallery.com
Faktor2 yg mempengaruhi kelarutan
1. SUHU
2. SIFAT PELARUT
3. ION SEJENIS
4. AKTIVITAS ION
5. pH
6. HIDROLISIS
7. HIDROKSIDA LOGAM
8. PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS
Company name
www.themegallery.com
Titrasi Pengendapan
Berdasar pada
pembentukan
endapan yang
terjadi antara titran
dan titer
Titik akhir titrasi
ditandai dengan
perubahan warna
endapan
Company name
www.themegallery.com
Titrasi Pengendapan
 Paling sering
dilakukan untuk
menetapan kadar
Halogen :
 Klorida
 Bromida
 Iodida
 Sianida
P o s it iv e ly c h a r g e d p r im a r y
a d s o r p t io n la y e r o n c o llo id a l
p a r t ic le
A g +
C l-
A g +
A g +
A g +
A g +
A g +
A g +
A g +
A g +
C l-
C l-
C l-
C l-
C l-
C l-
C l-
C l-
C l-A g +
A g +
A g +
A g +
A g +
A g +
C l-
C l-
A g +
A g +
A g +A g +
A g +
A g +
H +
H +
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
H +
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
N O 3
-
C o llo id a l S o lid
C o u n t e r - io n la y e r o f
s o lu t io n w it h e x c e s s a n io n s
H o m o g e n e o u s s o lu t io n
( c h a r g e d b a la n c e d )
H +
A g +
E le c t r ic d o u b le la y e r
Company name
www.themegallery.com
Kurva Titrasi
50 ml larutan NaCl 0,10 M dititrasi dengan larutan AgNO3
0,10 M. Hitung konsentrasi ion klorida selama titrasi dan
buat kurva pCl vs ml AgNO3. Ksp AgCl = 1 x 10-10
.
Awal sebelum titrasi : [Cl-
] = 0,10 M, maka pCl = 1,00
Setelah penambahan 10 ml AgNO3 :
Ag+
+ Cl-
→ AgCl (p)
awal 1,00 mmol 5,00 mmol
perubahan -1,0 mmol -1,0 mmol
kesetimbangan - 4,0 mmol
[Cl-] = 4,00 mmol / 60,0 ml = 0,067 M
pCl = 1,17
Company name
www.themegallery.com
Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 :
Ag+
+ Cl-
→ AgCl (p)
awal 4,99 mmol 5,00 mmol
perubahan -4,99 mmol -4,99 mmol
kesetimbangan - 0,01 mmol
[Cl-] = 0,01 mmol / 99,9 ml = 1,0 x 10-4 M
pCl = 4,00
Pada titik ekivalen (TE) :
Ag+
+ Cl-
→ AgCl (p)
awal 5,00 mmol 5,00 mmol
perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol
kesetimbangan - -
[Ag+] = [Cl-] [Ag+][Cl-] = Ksp = 1,0 x 10-10
[Cl-] = 1,0 x 10-5 maka pCl = 5,00
Company name
www.themegallery.com
Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 :
Ag+
+ Cl-
→ AgCl (p)
awal 6,00 mmol 5,00 mmol
perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol
kesetimbangan 1,00 mmol -
[Ag+] = 1,00 mmol / 110 ml = 9,1 x 10-3 M
pAg = 2,04 maka pCl = 10,00 – 2,04 = 7,96
Secara umum untuk halida :
Ag+
+ X-
→ AgX (p)
Tetapan kesetimbangan : K = 1 / [Ag+
][X-
] = 1 / Ksp
Makin kecil Ksp makin besar K suatu titrasi.
Company name
www.themegallery.com
Kurva Titrasi
Company name
www.themegallery.com
Metode titrasi pengendapan
􀂃 Argentometri
􀂃 Merkurimetri
􀂃 Titrasi Kolthoff
Company name
www.themegallery.com
ARGENTOMETRI
Titrasi pengendapan yang paling banyak dipakai
adalah Argentometri, karena hasil kali kelarutan
garam perak halida (pseudohalida) sangat kecil :
Ksp AgCl = 1,82 . 10-10
Ksp AgCN = 2,2 . 10-16
Ksp AgCNS = 1,1 . 10-12
Ksp AgI = 8,3 . 10-17
Ksp AgBr = 5,0 . 10-13
Tiga cara penentuan titik akhir titrasi :
 cara Mohr indikator CrO4
-2
 cara Volhard indikator Fe3+
 cara Fajans Fluorescein (indikator adsorpsi)
Company name
www.themegallery.com
ARGENTOMETRI – MOHR
Titrasi Mohr digunakan untuk menentukan kadar
halida atau pseudohalida di dalam larutan. Kromat
(CrO4
2-
) sbg indikator titik akhir karena membentuk
endapan Ag2CrO4 berwarna merah saat bereaksi
dengan ion perak.
Ksp Ag2CrO4 = 1,2 . 10-12
mol3
.L-3
Ksp AgCl = 1,82 . 10-10
mol2
.L-2
[ Perhatikan satuan stoikiometrinya ]
Meskipun tetapan hasilkali kelarutan (Ksp)AgCrO4
hampir sama dengan Ksp perak (pseudo)halida,
tetapi kelarutan kedua garam perak tsb berbeda.
Company name
www.themegallery.com
Titrasi Mohr dilakukan pada pH 7-9 (netral hingga basa
lemah).
Jika pH terlalu kecil (asam) kesetimbangan kromat-dikromat
akan menurunkan kepekaan [CrO4
2-
] shg menghambat
pembentukan endapan Ag2CrO4.
Jika pH terlalu besar (larutan basa) akan terbentuk endapan
Ag2O.
Company name
www.themegallery.com
Ag+
+ Cl-
⇔ AgCl (p)
Ag+
+ CrO4
2-
⇔ Ag2CrO4 (p) merah
Kelarutan Ag2CrO4 > Kelarutan AgCl
(8,4 x 10-5
M) (1,35 x 10-5
M)
Jika larutan Ag+
ditambahkan ke dalam larutan Cl-
yang mengandung sedikit CrO4
2-
, maka AgCl akan
mengendap lebih dulu, sementara itu Ag2CrO4 belum
terbentuk, dan [Ag+
] naik hingga hasilkali kelarutan
melampaui Ksp Ag2CrO4 (2,0 x 10-12
) sehingga
terbentuk endapan merah.
Company name
www.themegallery.com
Pada TE : pAg = pCl = 5,00
[Ag+][CrO4
2-
] = 2,00 x 10-12
[ CrO4
2-
] = 2,00x10-12
/ (1,0x10-5
)2
= 0,02 M
Konsentrasi tersebut terlalu tinggi karena warna
kuning CrO4
2-
akan mengganggu pengamatan
terbentuknya endapan Ag2CrO4 (merah). Dalam
praktek biasanya digunakan 0,005 s/d 0,01 M supaya
kesalahan titrasi diperkecil, dan masih bisa dikoreksi
dengan titrasi blanko indikator, atau dengan
membakukan AgNO3 terhadap suatu garam klorida
yang murni (titrasi dilakukan dalam kondisi yang
sama dengan titrasi sampel).
Company name
www.themegallery.com
Titrasi Mohr terbatas pada pH 6-10 (atau 7-9).
Dalam larutan basa akan terjadi reaksi :
Ag+
+ OH-
→ 2AgOH → Ag2O + H2O
Dalam larutan asam, jumlah [CrO4]2-
turun sehingga hanya
sedikit HCrO4
-
yang terionisasi, karena reaksi akan berlanjut
sbb :
2H+
+ CrO4
2-
⇔ 2HCrO4
-
⇔ Cr2O7
2-
+ H2O
(kromat) (dikromat)
Jika [CrO4
2-
] terlalu rendah ( < 0,005 M) akan memerlukan
penambahan [Ag+
] yang berlebih untuk mengendapkan
Ag2CrO4; hal itu akan menjadi sumber kesalahan titrasi.
Cr2O7
2-
tidak dapat digunakan sebagai indikator argentometri
karena Ag2Cr2O7 mudah larut.
Company name
www.themegallery.com
Metode Mohr dapat digunakan untuk titrasi Br-
dan
CN-
dalam larutan basa lemah, sedangkan untuk I-
dan CNS-
tidak feasible karena akan terjadi adsorpsi
oleh endapan. Ag+
tidak dapat dititrasi langsung oleh
Cl menggunakan indikator CrO4
2-
, karena Ag2CrO4
akan terbentuk lebih awal dan melarut lambat
menjelang TE.
Untuk hal tsb dapat digunakan teknik titrasi balik :
Ag+
ditambah Cl-
baku (berlebih), kemudian Cl-
sisa
dititrasi dengan larutan Ag+
baku menggunakan
indikator CrO4
2-
.
Company name
www.themegallery.com
ARGENTOMETRI - VOLHARD
 Titrasi Volhard merupakan teknik titrasi balik,
digunakan jika reaksi berjalan lambat atau jika tidak
ada indikator yang tepat utk pemastian TE.
 Prinsip titrasi :
Larutan perak ditambahkan berlebih ke dalam larutan
(pseudo)halida
Br-
+ Ag+
→ AgBr (endapan)
berlebih
 Setelah reaksi sempurna endapan disaring, kemudian
larutan dititrasi dengan larutan baku tiosianat
Ag+
+ SCN-
→ AgSCN (larutan)
Company name
www.themegallery.com
 Indikator Fe(III) akan membentuk senyawa larut berwarna
merah hasil reaksi Fe3+
dgn ion tiosianat :
Fe3+
+ SCN-
→ [Fe(SCN)]2+
 Reaksi harus suasana asam, karena jika basa akan mudah
sekali terbentuk endapan Fe(OH)3.
Ksp Fe(OH)3 = 2.10-39
mol3
L-3
(dalam titrasi biasa digunakan [Fe3+
] = 10-2
M)
Soal : Larutan mengandung sejumlah tertentu KBr dititrasi
secara Volhard. Diperlukan penambahan 100 ml [AgNO3]
0,095 M berlebih, kemudian dititrasi dengan 18,3 ml larutan
KSCN 0,100 M menggunakan indikator Fe3+.
Hitung berapa
konsentrasi Br- yang terdapat dalam larutan awal.
Company name
www.themegallery.com
 Metode Volhard banyak digunakan untuk reaksi Ag+
dan
Cl-
karena selain kelarutan endapannya kecil, suasana
asam akan mencegah hidrolisis indikator Fe3+
. Jika
metode ini dilakukan dalam suasana netral akan
terganggu oleh endapan kation-kation lain.
 Metode Volhard digunakan pada titrasi langsung Ag+
dengan larutan CNS-
atau titrasi tidak langsung pada
penentuan kadar Cl-
, Br-
dan I-
.
 Pada titrasi tidak langsung Br-
dan I-
tidak terganggu oleh
CNS-
karena kelarutan AgBr = kelarutan AgCNS
sedangkan kelarutan AgI < kelarutan AgCNS.
Company name
www.themegallery.com
 Kesalahan titrasi Cl-
dapat terjadi jika endapan AgCl
bereaksi lanjut dengan CNS-
:
AgCl(p) + CNS-
→ AgCNS + Cl-
Karena kelarutan AgCNS < kelarutan AgCl maka reaksi
di atas akan bergeser ke arah kiri, sehingga hasil analisis
Cl-
menjadi lebih kecil. Hal tsb dapat dicegah dengan
penyaringan endapan AgCl atau dengan penambahan
nitrobenzen (racun !) sebelum titrasi dengan CNS-
.
Nitrobenzen menjadi lapis minyak yang memisahkan
endapan dari CNS-
.
Company name
www.themegallery.com
ARGENTOMETRI – FAJANS
 Titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi, yakni
senyawa organik yg teradsorpsi ke permukaan padat
endapan (koloidal) selama proses titrasi berlangsung.
Contoh : Fluoresens sbg anion fluoresenat (hijau kuning) bereaksi
dg Ag+
membentuk endapan merah intensif yg teradsorpsi ke
permukaan endapan koloidal krn adanya pasangan muatan ion.
Company name
www.themegallery.com
 Adsorpsi senyawa organik berwarna pada permukaan
endapan dapat menginduksi pergeseran elektronik
intramolekuler yang mengubah warna.
 Gejala tsb digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi
pengendapan garam-garam perak.
Company name
www.themegallery.com
 Suatu endapan cenderung mengadsorpsi lebih mudah ion-ion
yang membentuk senyawa tidak larut dengan satu dari ion-ion
dalam kisi endapan.
 Jadi, Ag+
ataupun Cl-
akan lebih mudah diadsorpsi oleh
endapan AgCl daripada oleh ion Na+
ataupun NO3
-
. Anion yang
ada dalam larutan akan tertarik membentuk lapisan sekunder.
 Fluoresein adalah asam organik lemah, membentuk anion
fluoreseinat yang tidak dapat diadsorpsi oleh endapan
koloidal AgCl selama Cl-
berlebih. Akan tetapi saat Ag+
berlebih akan terjadi adsorpsi anion fluoreseinat ke lapisan
Ag+
yang melapisi endapan, diikuti dengan perubahan warna
menjadi pink.
Company name
www.themegallery.com
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
memilih indikator adsorpsi :
1) Pada TE jangan dibiarkan AgCl menggumpal
menjadi partikel besar, karena akanmenurunkan
dengan tajam daya adsorpsi permukaan
endapan terhadap indikator. Jika itu terjadi,
diatasi dengan penambahan dextrin, sebagai
koloid pelindung agar endapan terdispersi lebih
banyak. Dengan adanya dextrin maka
perubahan warna menjadi reversibel, dan
setelah lewat TE dapat dilakukan titrasi balik
dengan larutan baku Cl-.
Company name
www.themegallery.com
2) Adsorpsi indikator harus mulai terjadi sesaat
sebelum TE dan makin cepat pada TE. Indikator
yang jelek performansinya akan teradsorpsi kuat
sehingga mensubstitusi ion-ion yang telah
teradsorpsi sebelum TE.
3) pH larutan harus terkontrol agar dapat
mempertahankan konsentrasi ion dari indikator
asam lemah ataupun basa. Misalnya,fluoresein
(Ka = 10-7
) dalam larutan yang lebih asam dari pH
7 melepas fluoreseinat sangat kecil sehingga
perubahan warna tidak dapat diamati. Fluoresein
hanya dapat digunakan pada pH 7-10, sedangan
difluoresein (Ka=10-4
) digunakan pada pH 4-10.
Company name
www.themegallery.com
4) Sebaiknya dipilih ion indikator yang muatannya
berlewanan dengan ion penitrasi. Adsorpsi
indikator tidak terjadi sebelum terjadi kelebihan
titran. Pada titrasi Ag+
dengan Cl-
dapat
digunakan metil violet (garam klorida dari suatu
basa organik) sebagai indikator adsorpsi. Kation
tidak teradsorpsi sebelum terjadi kelebihan Cl-
dan koloid bermuatan negatif. Dalam hal
tersebut dapat digunakan indikator
diklorofluoresein, tetapi harus ditambahkan
sesaat menjelang TE.
Company name
www.themegallery.com
Company name
www.themegallery.com
Company name
www.themegallery.com
TITRASI MERKURIMETRI
Hg2+
+ 2 Cl-
→ HgCl2 (berlaku utk halida lain)
Jika ion halida dititrasi dengan merkuri nitrat, pd TE
tidak ada [Hg2+
] karena selama titrasi terbentuk endapan
HgCl2, namun setelah TE terjadi kenaikan [Hg2+
] yg
segera bereaksi dg indikator membentuk kompleks Hg-
Indikator; mis. indikator nitroprusid membentuk
endapan putih, indikator difenilkarbazid atau
difenilkarbazon dlm asam membentuk warna ungu
intensif. Diperlukan koreksi dg titrasi blanko :
0,17 ml Hg(NO3)2 0,1 N untuk 50 ml HgCl2 0,05 N.
Volume titrasi blanko bervariasi sesuai besarnya [HgCl2] TE karena
[Hg2+
] berlebih akan beraksi dg HgCl2 :
HgCl2 + Hg2+
→ 2 HgCl+
Company name
www.themegallery.com
TITRASI KOLTHOFF
www.themegallery.com
LOGO
Selanjutnya…..
titrasi pembentukan komplek

More Related Content

What's hot

Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
Indra Yudhipratama
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Firda Shabrina
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
Mega Putri Arisanda
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
ilmanafia13
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
She'renz Angelique
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
qlp
 

What's hot (20)

Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 

Viewers also liked

Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
Ifan Murdiyadi
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
Afif Randika
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
Dhanti Utari
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Indriati Dewi
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
jundizg
 
Mohr's circle
Mohr's circleMohr's circle
Mohr's circle
Vinod Kumar
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
lee_walker94
 
Argentometric Titration
Argentometric TitrationArgentometric Titration
Argentometric Titration
Nabilah Kinanti
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
Permanganometri
Ridwan
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Ernalia Rosita
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Spektrofotometri uv vis spektrum
Spektrofotometri uv vis spektrumSpektrofotometri uv vis spektrum
Spektrofotometri uv vis spektrum
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Strategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliahStrategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliah
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Dna structure & central dogma
Dna structure & central dogmaDna structure & central dogma
Dna structure & central dogma
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Suku banyak-kd-4 2
Suku banyak-kd-4 2Suku banyak-kd-4 2
Suku banyak-kd-4 2
Muhammad Luthfan
 
Campuran tak bereaksi i
Campuran tak bereaksi iCampuran tak bereaksi i
Campuran tak bereaksi i
Muhammad Luthfan
 

Viewers also liked (20)

Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Mohr's circle
Mohr's circleMohr's circle
Mohr's circle
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Argentometric Titration
Argentometric TitrationArgentometric Titration
Argentometric Titration
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
Permanganometri
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Spektrofotometri uv vis spektrum
Spektrofotometri uv vis spektrumSpektrofotometri uv vis spektrum
Spektrofotometri uv vis spektrum
 
Kd meeting 9 10
Kd meeting 9 10Kd meeting 9 10
Kd meeting 9 10
 
Strategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliahStrategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliah
 
Dna structure & central dogma
Dna structure & central dogmaDna structure & central dogma
Dna structure & central dogma
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Suku banyak-kd-4 2
Suku banyak-kd-4 2Suku banyak-kd-4 2
Suku banyak-kd-4 2
 
Campuran tak bereaksi i
Campuran tak bereaksi iCampuran tak bereaksi i
Campuran tak bereaksi i
 

Similar to Argentometri

Titrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptx
ErmanSuwardi
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanAmelia Dian
 
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Nabilatusolihah Nabnab
 
Kelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.pptKelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.ppt
naanibagea
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanA.p. Nugroho
 
Kel 6 ion senama
Kel 6 ion senamaKel 6 ion senama
Kel 6 ion senamakholilid
 
5. larutan
5. larutan5. larutan
5. larutan
maxtandian
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
qlp
 
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBOPemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Carolina Silaen
 
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
bagus_sulasmono
 
Kimia analisa kelas d
Kimia analisa kelas dKimia analisa kelas d
Kimia analisa kelas dIndriati Dewi
 
Makalah kaf iv
Makalah kaf ivMakalah kaf iv
Makalah kaf iv
Nisfah Hasik
 
Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1
yulinda14
 
ksp
kspksp
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
Kimia xi ipa 1 tugas ke  9Kimia xi ipa 1 tugas ke  9
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
lupuskincay
 
Materi ksp 1
Materi ksp 1Materi ksp 1
Materi ksp 1
SMANEGERIWOLULAS
 
Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1
Dyan Sulys Tyaningsih
 
KSP.pptx
KSP.pptxKSP.pptx
modul kelarutan dan hasil kali kelarutan
modul kelarutan dan  hasil kali kelarutanmodul kelarutan dan  hasil kali kelarutan
modul kelarutan dan hasil kali kelarutan
Mhayaawal16
 

Similar to Argentometri (20)

Titrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptx
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
 
Kelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.pptKelarutan dan Ksp.ppt
Kelarutan dan Ksp.ppt
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Kel 6 ion senama
Kel 6 ion senamaKel 6 ion senama
Kel 6 ion senama
 
5. larutan
5. larutan5. larutan
5. larutan
 
Kesetimbangan larutan
Kesetimbangan larutanKesetimbangan larutan
Kesetimbangan larutan
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBOPemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
Pemisahan kation golongan satu 12-4 SMAKBO
 
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
 
Kimia analisa kelas d
Kimia analisa kelas dKimia analisa kelas d
Kimia analisa kelas d
 
Makalah kaf iv
Makalah kaf ivMakalah kaf iv
Makalah kaf iv
 
Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1
 
ksp
kspksp
ksp
 
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
Kimia xi ipa 1 tugas ke  9Kimia xi ipa 1 tugas ke  9
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
 
Materi ksp 1
Materi ksp 1Materi ksp 1
Materi ksp 1
 
Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1
 
KSP.pptx
KSP.pptxKSP.pptx
KSP.pptx
 
modul kelarutan dan hasil kali kelarutan
modul kelarutan dan  hasil kali kelarutanmodul kelarutan dan  hasil kali kelarutan
modul kelarutan dan hasil kali kelarutan
 

More from Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Konsep dasar analisis
Konsep dasar analisisKonsep dasar analisis
Konsep dasar analisis
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Media Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk FarmasiMedia Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk Farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Presentasi yang effektif
Presentasi yang effektifPresentasi yang effektif
Presentasi yang effektif
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Power point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiensPower point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiens
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Johari power
Johari powerJohari power
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Hambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasiHambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif

More from Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (20)

Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Konsep dasar analisis
Konsep dasar analisisKonsep dasar analisis
Konsep dasar analisis
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Potensiometri
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Media Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk FarmasiMedia Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk Farmasi
 
Presentasi yang effektif
Presentasi yang effektifPresentasi yang effektif
Presentasi yang effektif
 
Power point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiensPower point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiens
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Johari power
Johari powerJohari power
Johari power
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Hambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasiHambatan dalam komunikasi
Hambatan dalam komunikasi
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Argentometri

  • 2. Company name www.themegallery.com Pendahuluan Kelarutan :  Adalah sejumlah (massa) zat terlarut dalam 100 mL larutan  Tanpa dinyatakan lain pelarut adalah air 2 d 2 2 d 1 D o u b le la y e r P a r t ic le
  • 3. Company name www.themegallery.com Pendahuluan Larutan jenuh : Adalah larutan yang tepat berada dalam kesetimbangan antara larutan dan pengendapan dapat dicapai dengan penambahan zat ke dalam pelarut secara terus menerus hingga zat tidak melarut lagi, atau dengan cara menaikkan konsentrasi ion-ion tertentu hingga terbentuk endapan.
  • 4. Company name www.themegallery.com Faktor2 yg mempengaruhi kelarutan 1. SUHU 2. SIFAT PELARUT 3. ION SEJENIS 4. AKTIVITAS ION 5. pH 6. HIDROLISIS 7. HIDROKSIDA LOGAM 8. PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS
  • 5. Company name www.themegallery.com Titrasi Pengendapan Berdasar pada pembentukan endapan yang terjadi antara titran dan titer Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna endapan
  • 6. Company name www.themegallery.com Titrasi Pengendapan  Paling sering dilakukan untuk menetapan kadar Halogen :  Klorida  Bromida  Iodida  Sianida P o s it iv e ly c h a r g e d p r im a r y a d s o r p t io n la y e r o n c o llo id a l p a r t ic le A g + C l- A g + A g + A g + A g + A g + A g + A g + A g + C l- C l- C l- C l- C l- C l- C l- C l- C l-A g + A g + A g + A g + A g + A g + C l- C l- A g + A g + A g +A g + A g + A g + H + H + N O 3 - N O 3 - N O 3 - H + N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - N O 3 - C o llo id a l S o lid C o u n t e r - io n la y e r o f s o lu t io n w it h e x c e s s a n io n s H o m o g e n e o u s s o lu t io n ( c h a r g e d b a la n c e d ) H + A g + E le c t r ic d o u b le la y e r
  • 7. Company name www.themegallery.com Kurva Titrasi 50 ml larutan NaCl 0,10 M dititrasi dengan larutan AgNO3 0,10 M. Hitung konsentrasi ion klorida selama titrasi dan buat kurva pCl vs ml AgNO3. Ksp AgCl = 1 x 10-10 . Awal sebelum titrasi : [Cl- ] = 0,10 M, maka pCl = 1,00 Setelah penambahan 10 ml AgNO3 : Ag+ + Cl- → AgCl (p) awal 1,00 mmol 5,00 mmol perubahan -1,0 mmol -1,0 mmol kesetimbangan - 4,0 mmol [Cl-] = 4,00 mmol / 60,0 ml = 0,067 M pCl = 1,17
  • 8. Company name www.themegallery.com Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 : Ag+ + Cl- → AgCl (p) awal 4,99 mmol 5,00 mmol perubahan -4,99 mmol -4,99 mmol kesetimbangan - 0,01 mmol [Cl-] = 0,01 mmol / 99,9 ml = 1,0 x 10-4 M pCl = 4,00 Pada titik ekivalen (TE) : Ag+ + Cl- → AgCl (p) awal 5,00 mmol 5,00 mmol perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol kesetimbangan - - [Ag+] = [Cl-] [Ag+][Cl-] = Ksp = 1,0 x 10-10 [Cl-] = 1,0 x 10-5 maka pCl = 5,00
  • 9. Company name www.themegallery.com Setelah penambahan 60,0 ml AgNO3 : Ag+ + Cl- → AgCl (p) awal 6,00 mmol 5,00 mmol perubahan -5,00 mmol -5,00 mmol kesetimbangan 1,00 mmol - [Ag+] = 1,00 mmol / 110 ml = 9,1 x 10-3 M pAg = 2,04 maka pCl = 10,00 – 2,04 = 7,96 Secara umum untuk halida : Ag+ + X- → AgX (p) Tetapan kesetimbangan : K = 1 / [Ag+ ][X- ] = 1 / Ksp Makin kecil Ksp makin besar K suatu titrasi.
  • 11. Company name www.themegallery.com Metode titrasi pengendapan 􀂃 Argentometri 􀂃 Merkurimetri 􀂃 Titrasi Kolthoff
  • 12. Company name www.themegallery.com ARGENTOMETRI Titrasi pengendapan yang paling banyak dipakai adalah Argentometri, karena hasil kali kelarutan garam perak halida (pseudohalida) sangat kecil : Ksp AgCl = 1,82 . 10-10 Ksp AgCN = 2,2 . 10-16 Ksp AgCNS = 1,1 . 10-12 Ksp AgI = 8,3 . 10-17 Ksp AgBr = 5,0 . 10-13 Tiga cara penentuan titik akhir titrasi :  cara Mohr indikator CrO4 -2  cara Volhard indikator Fe3+  cara Fajans Fluorescein (indikator adsorpsi)
  • 13. Company name www.themegallery.com ARGENTOMETRI – MOHR Titrasi Mohr digunakan untuk menentukan kadar halida atau pseudohalida di dalam larutan. Kromat (CrO4 2- ) sbg indikator titik akhir karena membentuk endapan Ag2CrO4 berwarna merah saat bereaksi dengan ion perak. Ksp Ag2CrO4 = 1,2 . 10-12 mol3 .L-3 Ksp AgCl = 1,82 . 10-10 mol2 .L-2 [ Perhatikan satuan stoikiometrinya ] Meskipun tetapan hasilkali kelarutan (Ksp)AgCrO4 hampir sama dengan Ksp perak (pseudo)halida, tetapi kelarutan kedua garam perak tsb berbeda.
  • 14. Company name www.themegallery.com Titrasi Mohr dilakukan pada pH 7-9 (netral hingga basa lemah). Jika pH terlalu kecil (asam) kesetimbangan kromat-dikromat akan menurunkan kepekaan [CrO4 2- ] shg menghambat pembentukan endapan Ag2CrO4. Jika pH terlalu besar (larutan basa) akan terbentuk endapan Ag2O.
  • 15. Company name www.themegallery.com Ag+ + Cl- ⇔ AgCl (p) Ag+ + CrO4 2- ⇔ Ag2CrO4 (p) merah Kelarutan Ag2CrO4 > Kelarutan AgCl (8,4 x 10-5 M) (1,35 x 10-5 M) Jika larutan Ag+ ditambahkan ke dalam larutan Cl- yang mengandung sedikit CrO4 2- , maka AgCl akan mengendap lebih dulu, sementara itu Ag2CrO4 belum terbentuk, dan [Ag+ ] naik hingga hasilkali kelarutan melampaui Ksp Ag2CrO4 (2,0 x 10-12 ) sehingga terbentuk endapan merah.
  • 16. Company name www.themegallery.com Pada TE : pAg = pCl = 5,00 [Ag+][CrO4 2- ] = 2,00 x 10-12 [ CrO4 2- ] = 2,00x10-12 / (1,0x10-5 )2 = 0,02 M Konsentrasi tersebut terlalu tinggi karena warna kuning CrO4 2- akan mengganggu pengamatan terbentuknya endapan Ag2CrO4 (merah). Dalam praktek biasanya digunakan 0,005 s/d 0,01 M supaya kesalahan titrasi diperkecil, dan masih bisa dikoreksi dengan titrasi blanko indikator, atau dengan membakukan AgNO3 terhadap suatu garam klorida yang murni (titrasi dilakukan dalam kondisi yang sama dengan titrasi sampel).
  • 17. Company name www.themegallery.com Titrasi Mohr terbatas pada pH 6-10 (atau 7-9). Dalam larutan basa akan terjadi reaksi : Ag+ + OH- → 2AgOH → Ag2O + H2O Dalam larutan asam, jumlah [CrO4]2- turun sehingga hanya sedikit HCrO4 - yang terionisasi, karena reaksi akan berlanjut sbb : 2H+ + CrO4 2- ⇔ 2HCrO4 - ⇔ Cr2O7 2- + H2O (kromat) (dikromat) Jika [CrO4 2- ] terlalu rendah ( < 0,005 M) akan memerlukan penambahan [Ag+ ] yang berlebih untuk mengendapkan Ag2CrO4; hal itu akan menjadi sumber kesalahan titrasi. Cr2O7 2- tidak dapat digunakan sebagai indikator argentometri karena Ag2Cr2O7 mudah larut.
  • 18. Company name www.themegallery.com Metode Mohr dapat digunakan untuk titrasi Br- dan CN- dalam larutan basa lemah, sedangkan untuk I- dan CNS- tidak feasible karena akan terjadi adsorpsi oleh endapan. Ag+ tidak dapat dititrasi langsung oleh Cl menggunakan indikator CrO4 2- , karena Ag2CrO4 akan terbentuk lebih awal dan melarut lambat menjelang TE. Untuk hal tsb dapat digunakan teknik titrasi balik : Ag+ ditambah Cl- baku (berlebih), kemudian Cl- sisa dititrasi dengan larutan Ag+ baku menggunakan indikator CrO4 2- .
  • 19. Company name www.themegallery.com ARGENTOMETRI - VOLHARD  Titrasi Volhard merupakan teknik titrasi balik, digunakan jika reaksi berjalan lambat atau jika tidak ada indikator yang tepat utk pemastian TE.  Prinsip titrasi : Larutan perak ditambahkan berlebih ke dalam larutan (pseudo)halida Br- + Ag+ → AgBr (endapan) berlebih  Setelah reaksi sempurna endapan disaring, kemudian larutan dititrasi dengan larutan baku tiosianat Ag+ + SCN- → AgSCN (larutan)
  • 20. Company name www.themegallery.com  Indikator Fe(III) akan membentuk senyawa larut berwarna merah hasil reaksi Fe3+ dgn ion tiosianat : Fe3+ + SCN- → [Fe(SCN)]2+  Reaksi harus suasana asam, karena jika basa akan mudah sekali terbentuk endapan Fe(OH)3. Ksp Fe(OH)3 = 2.10-39 mol3 L-3 (dalam titrasi biasa digunakan [Fe3+ ] = 10-2 M) Soal : Larutan mengandung sejumlah tertentu KBr dititrasi secara Volhard. Diperlukan penambahan 100 ml [AgNO3] 0,095 M berlebih, kemudian dititrasi dengan 18,3 ml larutan KSCN 0,100 M menggunakan indikator Fe3+. Hitung berapa konsentrasi Br- yang terdapat dalam larutan awal.
  • 21. Company name www.themegallery.com  Metode Volhard banyak digunakan untuk reaksi Ag+ dan Cl- karena selain kelarutan endapannya kecil, suasana asam akan mencegah hidrolisis indikator Fe3+ . Jika metode ini dilakukan dalam suasana netral akan terganggu oleh endapan kation-kation lain.  Metode Volhard digunakan pada titrasi langsung Ag+ dengan larutan CNS- atau titrasi tidak langsung pada penentuan kadar Cl- , Br- dan I- .  Pada titrasi tidak langsung Br- dan I- tidak terganggu oleh CNS- karena kelarutan AgBr = kelarutan AgCNS sedangkan kelarutan AgI < kelarutan AgCNS.
  • 22. Company name www.themegallery.com  Kesalahan titrasi Cl- dapat terjadi jika endapan AgCl bereaksi lanjut dengan CNS- : AgCl(p) + CNS- → AgCNS + Cl- Karena kelarutan AgCNS < kelarutan AgCl maka reaksi di atas akan bergeser ke arah kiri, sehingga hasil analisis Cl- menjadi lebih kecil. Hal tsb dapat dicegah dengan penyaringan endapan AgCl atau dengan penambahan nitrobenzen (racun !) sebelum titrasi dengan CNS- . Nitrobenzen menjadi lapis minyak yang memisahkan endapan dari CNS- .
  • 23. Company name www.themegallery.com ARGENTOMETRI – FAJANS  Titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi, yakni senyawa organik yg teradsorpsi ke permukaan padat endapan (koloidal) selama proses titrasi berlangsung. Contoh : Fluoresens sbg anion fluoresenat (hijau kuning) bereaksi dg Ag+ membentuk endapan merah intensif yg teradsorpsi ke permukaan endapan koloidal krn adanya pasangan muatan ion.
  • 24. Company name www.themegallery.com  Adsorpsi senyawa organik berwarna pada permukaan endapan dapat menginduksi pergeseran elektronik intramolekuler yang mengubah warna.  Gejala tsb digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi pengendapan garam-garam perak.
  • 25. Company name www.themegallery.com  Suatu endapan cenderung mengadsorpsi lebih mudah ion-ion yang membentuk senyawa tidak larut dengan satu dari ion-ion dalam kisi endapan.  Jadi, Ag+ ataupun Cl- akan lebih mudah diadsorpsi oleh endapan AgCl daripada oleh ion Na+ ataupun NO3 - . Anion yang ada dalam larutan akan tertarik membentuk lapisan sekunder.  Fluoresein adalah asam organik lemah, membentuk anion fluoreseinat yang tidak dapat diadsorpsi oleh endapan koloidal AgCl selama Cl- berlebih. Akan tetapi saat Ag+ berlebih akan terjadi adsorpsi anion fluoreseinat ke lapisan Ag+ yang melapisi endapan, diikuti dengan perubahan warna menjadi pink.
  • 26. Company name www.themegallery.com Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih indikator adsorpsi : 1) Pada TE jangan dibiarkan AgCl menggumpal menjadi partikel besar, karena akanmenurunkan dengan tajam daya adsorpsi permukaan endapan terhadap indikator. Jika itu terjadi, diatasi dengan penambahan dextrin, sebagai koloid pelindung agar endapan terdispersi lebih banyak. Dengan adanya dextrin maka perubahan warna menjadi reversibel, dan setelah lewat TE dapat dilakukan titrasi balik dengan larutan baku Cl-.
  • 27. Company name www.themegallery.com 2) Adsorpsi indikator harus mulai terjadi sesaat sebelum TE dan makin cepat pada TE. Indikator yang jelek performansinya akan teradsorpsi kuat sehingga mensubstitusi ion-ion yang telah teradsorpsi sebelum TE. 3) pH larutan harus terkontrol agar dapat mempertahankan konsentrasi ion dari indikator asam lemah ataupun basa. Misalnya,fluoresein (Ka = 10-7 ) dalam larutan yang lebih asam dari pH 7 melepas fluoreseinat sangat kecil sehingga perubahan warna tidak dapat diamati. Fluoresein hanya dapat digunakan pada pH 7-10, sedangan difluoresein (Ka=10-4 ) digunakan pada pH 4-10.
  • 28. Company name www.themegallery.com 4) Sebaiknya dipilih ion indikator yang muatannya berlewanan dengan ion penitrasi. Adsorpsi indikator tidak terjadi sebelum terjadi kelebihan titran. Pada titrasi Ag+ dengan Cl- dapat digunakan metil violet (garam klorida dari suatu basa organik) sebagai indikator adsorpsi. Kation tidak teradsorpsi sebelum terjadi kelebihan Cl- dan koloid bermuatan negatif. Dalam hal tersebut dapat digunakan indikator diklorofluoresein, tetapi harus ditambahkan sesaat menjelang TE.
  • 31. Company name www.themegallery.com TITRASI MERKURIMETRI Hg2+ + 2 Cl- → HgCl2 (berlaku utk halida lain) Jika ion halida dititrasi dengan merkuri nitrat, pd TE tidak ada [Hg2+ ] karena selama titrasi terbentuk endapan HgCl2, namun setelah TE terjadi kenaikan [Hg2+ ] yg segera bereaksi dg indikator membentuk kompleks Hg- Indikator; mis. indikator nitroprusid membentuk endapan putih, indikator difenilkarbazid atau difenilkarbazon dlm asam membentuk warna ungu intensif. Diperlukan koreksi dg titrasi blanko : 0,17 ml Hg(NO3)2 0,1 N untuk 50 ml HgCl2 0,05 N. Volume titrasi blanko bervariasi sesuai besarnya [HgCl2] TE karena [Hg2+ ] berlebih akan beraksi dg HgCl2 : HgCl2 + Hg2+ → 2 HgCl+