SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
• Spektroskopi merupakan bagian ilmu yg
mempelajari tentang cahaya dimana salah
satu sifatnya dinyatakan dg panjang
gelombang (λ)→ dg satuan nm, Ȧ, dll atau
dinyatakan dg satuan bilangan gelombang
(λ=1/ϑ)
• Spektrofotometri (spektrometri) ialah
pengukuran absorbsi dan emisi cahaya yang
melalui suatu materi/zat tertentu
SIFAT DARI SINAR
Bagian dari gelombang elektromagnetik yang mampu
berinteraksi dengan materi hanya komponen listrik saja
λ = jarak dua buah puncak
A = amplitudo = jarak dari simpul perpotongan ke puncak
• Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik, yaitu aliran paket energi yg
bergerak dg kec. Tinggi
• Paket energi cahaya disebut foton,
dirumuskan
E = hυ
E = energi cahaya yg diserap
H = tetapan Planck (6,62 x 10-27 erg.det-1)
Υ = frek. Radiasi, Hz (c/λ)
c= = kec. Cahaya = 3x 1010 cm.det-1
Daerah sinar Panjang gelombang
Sinar Ý 0,005-1,4 A
Sinar X 0,1-10 nm
UV-vakum 10-200 nm
UV dekat 200-400 nm
Sinar tampak 400-800 nm
Sinar IR dekat 0,8-25 µm
IR asasi (fundamental) 25-50 µm
IR jauh 50-300 µm
Gelombang micro 0,3 mm-0,5 m
Gelombang radio 0,5-300 m
Sinar X, UV-Vis dinyatakan dalam λ
IR dinyatakan dalam ϑ
NMR dan gelombang radio dinyatakan dalam mHz
Daerah sinar tampak adalah daerah sinar yg terlihat seperti pelangi dg
 panjang gelombang 400-800 nm
Sinar ultra lembayung < 400 nm dpt dideteksi dg film fotografik atau dlm sel fotol
Sinar infra merah > 800 nm dpt dideteksi secara fotografik atau dg menggunakan
detektor panas seperti thermopile
Energi/sinar akan mengalami :
1. Sinar diteruskan semua,ex : kaca, plastik
2. Sinar diserap semua, ex: benda hitam
sempurna
3. Sinar sebagian diserap, sebagian diteruskan
Fenomena inilah yang digunakan dalam analisis
sampel
E=hυ
• Tenaga sinar E=hυ akan menaikkan tingkatan
tenaga yg rendah (ground state) ke tingkatan
yg lebih tinggi (excited state) disebut peristiwa
eksitasi
• Jika energi yang dikenakan pada materi
dihilangkan maka energi sistem akan turun ke
ground state dg melepaskan energi dlm
bentuk panas atau cahaya
Hukum Lambert
• Jika cahaya dialirkan melalui suatu larutan,
maka pengurangan intensitas cahaya
persatuan panjang larutan sebanding dg
intensitas cahaya
• dP = k1P
db
P = intensitas cahaya yg dialirkan melalui larutan
B = tebal lapisan larutan/panjang jalan yg
ditempuh oleh sinar
Hukum Beer
• Jika cahaya dialirkan melalui suatu larutan
maka pengurangan intensitas per satuan
konsentrasi sebanding dg intensitas cahaya
• dP = k3C
dC
P = intensitas cahaya yg dialirkan melalui suatu
larutan
C = konsentrasi
HUKUM Lambert-Beer
• Log P0 = A = a b c
P
a = absortivitas, jika c dlm g/L
ε = absortivitas mplar, jika c dlm mol/L
c = konsentrasi larutan
P0 = daya radiasi masuk
b = tebal sel (cm)
• Besaran dapat juga dlm bentuk transmittan
-log T = a b c
T = P
P0
Jadi A = log P0 = -log T
P
T dinyatakan dlm % .
Misal % T = 40 berarti T = 40 % ,yang diserap 60 %
Alat spektrofotometer UV-Vis
Sumber sinar monokromator Sel serapan Detektor Rekorder
Monokromator
• Digunakan untuk memilih λ yang kita inginkan
• Dg prisma/kisi difraksi sinar polikromatis dapat
diuraikan menjadi komponen2 λ-nya dan dengan
memakai lensa atau celah yang sempit, komponen ini
dpt dipisahkan menjadi pita2 yg sempit.
• Keuntungan yg diperoleh adalah puncak dpt diukur pd
nilai serapan yg maksimum dan hal ini mempertinggi
kepekaan pengukuran
• Penyerapan sinar dg pita yg sempit akan memenuhi
Hukum Lambert Beer dg lebih baik karena hanya λ yang
diserap akan terukur. Dengan demikian dapat dibuat
spektrum serapan yaitu kurva A thd λ
Sel atau kuvet
• Terbuat dari bahan yg dpt meneruskan sinar
dan tdk menyerap cahaya dari daerah
spektrum yang dipakai.
• Sel untuk blanko dan sel utk cuplikan harus
matched.Artinya mempunyai sifat optik yang
sama yaitu panjang jalan sinar, sifat2
pemantulan sinar, karakteristik
transmisi(penerusan sinar) harus sama
• Sel ada yg berbentuk silinder (seperti tabung reaksi), dan
persegi
• Bentuk silinder lebih murah tapi harus diberi tanda sendiri
supaya penempatannya selalu sama. Pasangan silinder
harus dimatched sendiri.
• Bentuk persegi adalah paling baik walau harga mahal.
Pasangan yang sudah dimatched dapat dibeli.
• Dinding sel yg ditembusi sinar dijaga kebersihannya karena
akan menimbulkan kesalahan besar pada pengukuran
kuantitatif.
• Dinding sel yang akan dikenai sinar jangan dipegang
langsung
• Sel yang terbuat dari kaca dan kwarsa dapat dibersihkan
dengan air. Bila belum cukup dapat dibersihkan dg larutan
detergen atau dg asam nitri hangat
• Jangan mengeringkan sel dg oven
Single beam, 1 set kuvet. Pelarut dan
(pelarut+cuplikan) diukur sendiri
Double beam, 2 set. Pelarut dan
(pelarut+cuplikan) dikenai sinar yg sama
pelarut
pelarut + cuplikan
Penggunaan sinar tampak/ultra
lembayung
• Analisis kuantitatif
• Analisis kualitatif, berguna untuk mengetahui
ada atau tdknya gugus fungsional tertentu.
Misalnya gugus karbonil, aromatik, nitro, dan
lain-lain dalam senyawa organik
Hal-hal yg harus diperhatikan pada
prosedur analisis kuantitatif
• Pembentukan molekul yg dapat menyerap
sinar pada daerah uv-vis
• Pemilihan panjang gelombang
• Pembuatan kurva kalibrasi
• Pengukuran absorbans atau % T cuplikan
Pembentukan molekul yg dpt
menyerap sinar uv-vis
• Langkah ini dilakukan bila senyawa yg dianalisis tdk
melakukan penyerapan pada daerah sinar ini dengan
cara mereaksikannya dg pereaksi yg dapat menyerap
• Misalnya ion Fe3+ warnanya sangat lemah (kuning),
jadi absorbansinya kecil. Direaksikan dg KCNS atau
pereaksi 1,10-fenantrolin akan timbul senyawa
kompleks berwarna yg menyerap dg kuat dan dpt
digunakan utk analisis besi dlm kadar kecil
Pereaksi yang dipakai harus
memenuhi syarat
• Reaksinya harus selektif dan sensitif
• Tdk boleh membentuk warna dg zat2 lain yg ada dlm
larutan
• Reaksinya dg zat yg dianalisis harus berlangsung dg
cepat dan sempurna
• Warna yg ditimbulkan harus stabil utk jangka waktu
yg tdk terlalu pendek
• Pengaruh pH thd kompleks berwarna yg terjadi harus
diketahui
Pemilihan panjang gelombang
Bila tdk ada zat lain yg mengganggu, maka λ yg
digunakan adalah A maksimum ,sebabnya ialah :
Perubahan serapan utk setiap satuan konsentrasi
adaah paling besar pd λ maksimum sehingga
diperoleh kepekaan analisis yg maksimum pula
Disekitar λ maksimum bentuk kurva serapan adalah
datar, pada kondisi demikian hukum Lambert-Beer
akan dipenuhi dg baik
Pembuatan kurva kalibrasi
• Dibuat sejumlah larutan dg berbagai konsentrasi yg
diketahui (larutan baku).
• Absorban diukur (terhadap blanko) kemudian dibuat
grafik A vs c
• Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka grafik ini
akan berbentuk garis lurus yang melalui titik nol
koordinat yang disebut kurva kalibrasi
• Lereng atau slope kurva=a (absortivitas) atau ε
(absortivitas molar)
Kurva baku sering dicek utk mencegah
penyimpangan yg disebabkan oleh
• Kekuatan ion yang tinggi dari medium
• Perubahan suhu yang agak besar
• Penggunaaan sinar polikromatik
• Adanya reaksi kimia
Pengukuran A cuplikan
• Pembentukan warna cuplikan harus dilakukan
pada kondisi yang sama pada pembentukan
warna pada standar
• Konsentrasi yg dicari dibuat sedemikian rupa
sehingga A 0,12-1,0 atau %T 0,10-0,75 (10-
75%) dg anggapan kesalahan pembacaan
±0,005 atau %T=0,5%. Ini disebut kesalahan
fotometrikdg nilai konsentrasi C sebesar 1-2%
bila nilai A yg diukur 0,15-1,0
Kesalahan-kesalahan yg
bergantung pada T
• Kesalahan yg bersumber pada penyiapan
cuplikan
• Ketidaksempurnaan kuvet
• Ketidakpastian pemasangan panjang
gelombang
• Perubahan intensitas pancaran sumber sinar
Analisis kualitatif
• Berguna untuk mengetahui ada/tidaknya
gugus fungsional tertentu
Macam ikatan
• Ikatan σ, lebih kuat dan stabil
• Ikatan π lemah, mudah putus
• Energi ikatan adalah energi yang diperlukan
untuk memutus suatu ikatan. Semakin banyak
ikatan maka energi ikatan juga semakin besar
+ overlap
Ikatan σ
Ikatan σ *
overlap
Ikatan π
Ikatan π *
Ikatan tunggal (ikatan σ)
Ikatan tunggal (ikatan σ)
Ikatan rangkap (ikatan π)
• Non bonding elektron (n)/done pair
electron/pasangan elektron bebas
• Contoh
C=O
Bagian cuplikan yang mana yang
dapat menyerap sinar uv-vis?
cuplikan
E=hυ
energi
σ
π
n
π *
σ*
σ- σ * π-π * n-σ * n- π *
bonding
bonding
nonbonding
antibonding
antibonding
• Jika dikenai energi E=hυ dimana E>Eσ maka ikatan σ
akan putus menghasilkan ikatan σ anti bonding.
Tetapi ini jarang terjadi karena dibutuhkan energi
yang besar untuk eksitasi σ – σ *.Jadi senyawa yang
hanya memiliki ikatan σ saja(contoh:alkana) apabila
diukur spektrofotometri uv-vis tidak memberikan
respon
• Ikatan π jika dikenai energi yang tinggi (E>Eπ) maka
ikatan akan putus menghasilkan π antibonding
• Untuk nonbonding elektron akan mudah sekali
mengalami eksitasi jika dikenai sinar/energi karena
ada elektron bebas yang tdk berikatan
Senyawa λmax (nm) εmax
H2O 167 1480
CH3OH 184 150
CH3Cl 173 200
CH3I 258 365
(CH3)2S 229 140
(CH3)2O 184 2520
CH3NH2 215 600
(CH3)3N 227 900
Absorbsi senyawa tidak jenuh ( transisi n-σ*)
• Kromofor adalah gugus fungsional tdk jenuh
yg dapat menyerap sinar radiasi
elektromagnetik pada daerah uv-vis
• Pergeseran batokromik (red shift) ialah
pergeseran serapan ke arah λ yang lebih
panjang
• Pergeseran hipsokromik (blue shift) ialah
pergeseran serapan ke arah λ yang lebih
pendek
• Transisi π→π* keadaan tereksitasi lebih terkutub
(polar) daripada keadaan dasar. Akibatnya pada
transisi π→π* dalam pelarut terkutub absorbsi akan
bergeser ke arah panjang gelombang lebih besar
(batokrom)
• Molekul yg memiliki elektron bebas dapat
berinteraksi dg pelarut berikatan hidrogen secara
baik dalam keadaan dasar daripada keadaan
tereksitasi. Akibatnya, absorbsi transisi n→π*
bergerak ke panjang gelombang kecil bila
kemampuan pelarut untuk membentuk ikatan
hidrogen bertambah (hipsokrom)
Kromofor Contoh Pelarut Λmaks,
nm
εmax
Alkena C6H13CH=CH2 n-heptana 177 13000
Alkena
terkonyugasi
CH2=CHCH=CH2 n-heptana 217 21000
Alkuna C5H11CΞC-CH3 n-heptana 178 10000
196 2000
225 160
Karbonil CH3C=OCH3 n-heksana 186 1000
280 16
CH3C=OH n-heksana 180 besar
293 12
Karboksil CH3C=OOH etanol 204 41
Amido CH3C=ONH2 air 214 60
Azo CH3N=NCH3 etanol 339 5
Karakteristik absorbsi gugus kromofor
Kromofor Contoh Pelarut Λmax, nm εmax
Nitro CH3NO2 Isooktana 280 22
Nitroso C4H9NO Etil eter 300 100
665 20
Nitrat C2H5ONO2 Dioksan 270 12
Aromatik Benzen n-heksana 204 7900
256 200
Syarat pelarut
• Dapat melarutkan cuplikan
• Dapat meneruskan sinar dari daerah panjang
gelombang yang dipakai
• Tidak boleh menyerap sinar tersebut
• Kemurniannya tinggi
Pelarut Batas
tembus sinar
(nm)
Pelarut Batas tembus
sinar (nm)
Aseton 330 Etanol 95 % 205
Benzen 285 Dietil eter 205
CCl4 265 Iso oktana 215
Kloroform 245 Isopropanol 215
Diklorometana 235 Metanol 215
Karbondisulfid
a
375 Piridin 305
Sikloheksana 215 Air 200
Dioksan 320 Silena 295
Batas tembus sinar terendah untuk pelarut didaerah uv-vis
• Senyawa 1,3-butadiena
• CH2=CH2-CH2=CH2 mempunyai angka serapan
dasar λ=217 nm
• Jika atom H diganti gugus alkil maka λ akan
bertambah 5 nm sifat aditif
• Jika jumlah atom H yang diganti nxR maka λ=λ
dasar(217 nm)+(nx5 nm)
Sistem diena tertutup
Angka dasar serapan λ =253 nm
Pada ujung2nya mengalami substitusi R disebut “sisa cincin”
Setiap sisa cincin nambah λ 5 nm
Angka serapan aditif 253 nm + (nx5 nm)
• Lima buah sampel air sungai Gadjah Wong yang
masing2 volumenya 10 mL diambil dan dimasukkan
ke dalam 5 buah labu ukur 25 mL. Ke dalam labu
ukur tersebut ditambahkan 0,5,10,15, dan 20 mL
larutan standar Fe2+ 10 ppm dan pengompleks 1,10
fenantrolin.Setelah diencerkan hingga 25 mL
absorbansi 5 larutan tersebut diukur pada 510 nm
dan dihasilkan absorbansi berturut-turut
0,214;0,425;0,685;0,825 dan 0,970. Buatlah
persamaan regresi liniernya dan tentukan
konsentrasi Fe2+ dalam sungai tersebut
Bagian cuplikan yang mana yang
dapat menyerap sinar uv-vis?
cuplikan
E=hυ
• Yang berperan dalam menyerap sinar adalah
ikatan
• Energi dari luar yang diserap akan
menyebabkan eksitasi dan jika energinya
cukup besar maka ikatan dapat putus
Daftar Pustaka
• Harvey, D., Modern Analytical Chemistry,
2000, The McGraw Hill Companies, North
America.
• Rubinson, K.A., Rubinson, J.F., Contemporary
Instrumental Analysis, 2000, Prentice-Hall,
New Jersey
• Skoog, D.A., Principles of Instrumental
Analysis, 1985, third Edition, Saunders College
Publishing, America
• Skoog,D.A., West,D.M., Holler,F.J., Crouch,S.R.,
Fundamentals of Analytical Chemistry, 2004,
Thomson Learning, America

More Related Content

Similar to UV.ppt (20)

Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Presentasi spektroskopi uv vis
Presentasi spektroskopi uv visPresentasi spektroskopi uv vis
Presentasi spektroskopi uv vis
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptxMateri_9_Spectrofotometri.pptx
Materi_9_Spectrofotometri.pptx
 
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Viskimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
 
Analisis Spektrofotometri.pdf
Analisis Spektrofotometri.pdfAnalisis Spektrofotometri.pdf
Analisis Spektrofotometri.pdf
 
Spektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahSpektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merah
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
 
Laporan spektronic
Laporan spektronicLaporan spektronic
Laporan spektronic
 
Aas
AasAas
Aas
 
P2-MODEL ATOM.ppt
P2-MODEL ATOM.pptP2-MODEL ATOM.ppt
P2-MODEL ATOM.ppt
 
Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptxBAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 

Recently uploaded

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

UV.ppt

  • 2. • Spektroskopi merupakan bagian ilmu yg mempelajari tentang cahaya dimana salah satu sifatnya dinyatakan dg panjang gelombang (λ)→ dg satuan nm, Ȧ, dll atau dinyatakan dg satuan bilangan gelombang (λ=1/ϑ) • Spektrofotometri (spektrometri) ialah pengukuran absorbsi dan emisi cahaya yang melalui suatu materi/zat tertentu
  • 3. SIFAT DARI SINAR Bagian dari gelombang elektromagnetik yang mampu berinteraksi dengan materi hanya komponen listrik saja
  • 4. λ = jarak dua buah puncak A = amplitudo = jarak dari simpul perpotongan ke puncak
  • 5. • Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, yaitu aliran paket energi yg bergerak dg kec. Tinggi • Paket energi cahaya disebut foton, dirumuskan E = hυ E = energi cahaya yg diserap H = tetapan Planck (6,62 x 10-27 erg.det-1) Υ = frek. Radiasi, Hz (c/λ) c= = kec. Cahaya = 3x 1010 cm.det-1
  • 6. Daerah sinar Panjang gelombang Sinar Ý 0,005-1,4 A Sinar X 0,1-10 nm UV-vakum 10-200 nm UV dekat 200-400 nm Sinar tampak 400-800 nm Sinar IR dekat 0,8-25 µm IR asasi (fundamental) 25-50 µm IR jauh 50-300 µm Gelombang micro 0,3 mm-0,5 m Gelombang radio 0,5-300 m Sinar X, UV-Vis dinyatakan dalam λ IR dinyatakan dalam ϑ NMR dan gelombang radio dinyatakan dalam mHz
  • 7. Daerah sinar tampak adalah daerah sinar yg terlihat seperti pelangi dg  panjang gelombang 400-800 nm Sinar ultra lembayung < 400 nm dpt dideteksi dg film fotografik atau dlm sel fotol Sinar infra merah > 800 nm dpt dideteksi secara fotografik atau dg menggunakan detektor panas seperti thermopile
  • 8. Energi/sinar akan mengalami : 1. Sinar diteruskan semua,ex : kaca, plastik 2. Sinar diserap semua, ex: benda hitam sempurna 3. Sinar sebagian diserap, sebagian diteruskan Fenomena inilah yang digunakan dalam analisis sampel E=hυ
  • 9. • Tenaga sinar E=hυ akan menaikkan tingkatan tenaga yg rendah (ground state) ke tingkatan yg lebih tinggi (excited state) disebut peristiwa eksitasi
  • 10. • Jika energi yang dikenakan pada materi dihilangkan maka energi sistem akan turun ke ground state dg melepaskan energi dlm bentuk panas atau cahaya
  • 11. Hukum Lambert • Jika cahaya dialirkan melalui suatu larutan, maka pengurangan intensitas cahaya persatuan panjang larutan sebanding dg intensitas cahaya • dP = k1P db P = intensitas cahaya yg dialirkan melalui larutan B = tebal lapisan larutan/panjang jalan yg ditempuh oleh sinar
  • 12. Hukum Beer • Jika cahaya dialirkan melalui suatu larutan maka pengurangan intensitas per satuan konsentrasi sebanding dg intensitas cahaya • dP = k3C dC P = intensitas cahaya yg dialirkan melalui suatu larutan C = konsentrasi
  • 13. HUKUM Lambert-Beer • Log P0 = A = a b c P a = absortivitas, jika c dlm g/L ε = absortivitas mplar, jika c dlm mol/L c = konsentrasi larutan P0 = daya radiasi masuk b = tebal sel (cm)
  • 14. • Besaran dapat juga dlm bentuk transmittan -log T = a b c T = P P0 Jadi A = log P0 = -log T P T dinyatakan dlm % . Misal % T = 40 berarti T = 40 % ,yang diserap 60 %
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Alat spektrofotometer UV-Vis Sumber sinar monokromator Sel serapan Detektor Rekorder
  • 19. Monokromator • Digunakan untuk memilih λ yang kita inginkan • Dg prisma/kisi difraksi sinar polikromatis dapat diuraikan menjadi komponen2 λ-nya dan dengan memakai lensa atau celah yang sempit, komponen ini dpt dipisahkan menjadi pita2 yg sempit. • Keuntungan yg diperoleh adalah puncak dpt diukur pd nilai serapan yg maksimum dan hal ini mempertinggi kepekaan pengukuran • Penyerapan sinar dg pita yg sempit akan memenuhi Hukum Lambert Beer dg lebih baik karena hanya λ yang diserap akan terukur. Dengan demikian dapat dibuat spektrum serapan yaitu kurva A thd λ
  • 20.
  • 21. Sel atau kuvet • Terbuat dari bahan yg dpt meneruskan sinar dan tdk menyerap cahaya dari daerah spektrum yang dipakai. • Sel untuk blanko dan sel utk cuplikan harus matched.Artinya mempunyai sifat optik yang sama yaitu panjang jalan sinar, sifat2 pemantulan sinar, karakteristik transmisi(penerusan sinar) harus sama
  • 22. • Sel ada yg berbentuk silinder (seperti tabung reaksi), dan persegi • Bentuk silinder lebih murah tapi harus diberi tanda sendiri supaya penempatannya selalu sama. Pasangan silinder harus dimatched sendiri. • Bentuk persegi adalah paling baik walau harga mahal. Pasangan yang sudah dimatched dapat dibeli. • Dinding sel yg ditembusi sinar dijaga kebersihannya karena akan menimbulkan kesalahan besar pada pengukuran kuantitatif. • Dinding sel yang akan dikenai sinar jangan dipegang langsung • Sel yang terbuat dari kaca dan kwarsa dapat dibersihkan dengan air. Bila belum cukup dapat dibersihkan dg larutan detergen atau dg asam nitri hangat • Jangan mengeringkan sel dg oven
  • 23.
  • 24. Single beam, 1 set kuvet. Pelarut dan (pelarut+cuplikan) diukur sendiri Double beam, 2 set. Pelarut dan (pelarut+cuplikan) dikenai sinar yg sama pelarut pelarut + cuplikan
  • 25. Penggunaan sinar tampak/ultra lembayung • Analisis kuantitatif • Analisis kualitatif, berguna untuk mengetahui ada atau tdknya gugus fungsional tertentu. Misalnya gugus karbonil, aromatik, nitro, dan lain-lain dalam senyawa organik
  • 26. Hal-hal yg harus diperhatikan pada prosedur analisis kuantitatif • Pembentukan molekul yg dapat menyerap sinar pada daerah uv-vis • Pemilihan panjang gelombang • Pembuatan kurva kalibrasi • Pengukuran absorbans atau % T cuplikan
  • 27. Pembentukan molekul yg dpt menyerap sinar uv-vis • Langkah ini dilakukan bila senyawa yg dianalisis tdk melakukan penyerapan pada daerah sinar ini dengan cara mereaksikannya dg pereaksi yg dapat menyerap • Misalnya ion Fe3+ warnanya sangat lemah (kuning), jadi absorbansinya kecil. Direaksikan dg KCNS atau pereaksi 1,10-fenantrolin akan timbul senyawa kompleks berwarna yg menyerap dg kuat dan dpt digunakan utk analisis besi dlm kadar kecil
  • 28. Pereaksi yang dipakai harus memenuhi syarat • Reaksinya harus selektif dan sensitif • Tdk boleh membentuk warna dg zat2 lain yg ada dlm larutan • Reaksinya dg zat yg dianalisis harus berlangsung dg cepat dan sempurna • Warna yg ditimbulkan harus stabil utk jangka waktu yg tdk terlalu pendek • Pengaruh pH thd kompleks berwarna yg terjadi harus diketahui
  • 29. Pemilihan panjang gelombang Bila tdk ada zat lain yg mengganggu, maka λ yg digunakan adalah A maksimum ,sebabnya ialah : Perubahan serapan utk setiap satuan konsentrasi adaah paling besar pd λ maksimum sehingga diperoleh kepekaan analisis yg maksimum pula Disekitar λ maksimum bentuk kurva serapan adalah datar, pada kondisi demikian hukum Lambert-Beer akan dipenuhi dg baik
  • 30. Pembuatan kurva kalibrasi • Dibuat sejumlah larutan dg berbagai konsentrasi yg diketahui (larutan baku). • Absorban diukur (terhadap blanko) kemudian dibuat grafik A vs c • Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka grafik ini akan berbentuk garis lurus yang melalui titik nol koordinat yang disebut kurva kalibrasi • Lereng atau slope kurva=a (absortivitas) atau ε (absortivitas molar)
  • 31. Kurva baku sering dicek utk mencegah penyimpangan yg disebabkan oleh • Kekuatan ion yang tinggi dari medium • Perubahan suhu yang agak besar • Penggunaaan sinar polikromatik • Adanya reaksi kimia
  • 32. Pengukuran A cuplikan • Pembentukan warna cuplikan harus dilakukan pada kondisi yang sama pada pembentukan warna pada standar • Konsentrasi yg dicari dibuat sedemikian rupa sehingga A 0,12-1,0 atau %T 0,10-0,75 (10- 75%) dg anggapan kesalahan pembacaan ±0,005 atau %T=0,5%. Ini disebut kesalahan fotometrikdg nilai konsentrasi C sebesar 1-2% bila nilai A yg diukur 0,15-1,0
  • 33. Kesalahan-kesalahan yg bergantung pada T • Kesalahan yg bersumber pada penyiapan cuplikan • Ketidaksempurnaan kuvet • Ketidakpastian pemasangan panjang gelombang • Perubahan intensitas pancaran sumber sinar
  • 34. Analisis kualitatif • Berguna untuk mengetahui ada/tidaknya gugus fungsional tertentu
  • 35. Macam ikatan • Ikatan σ, lebih kuat dan stabil • Ikatan π lemah, mudah putus • Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutus suatu ikatan. Semakin banyak ikatan maka energi ikatan juga semakin besar
  • 39. Ikatan tunggal (ikatan σ) Ikatan rangkap (ikatan π)
  • 40. • Non bonding elektron (n)/done pair electron/pasangan elektron bebas • Contoh C=O
  • 41. Bagian cuplikan yang mana yang dapat menyerap sinar uv-vis? cuplikan E=hυ
  • 42.
  • 43. energi σ π n π * σ* σ- σ * π-π * n-σ * n- π * bonding bonding nonbonding antibonding antibonding
  • 44. • Jika dikenai energi E=hυ dimana E>Eσ maka ikatan σ akan putus menghasilkan ikatan σ anti bonding. Tetapi ini jarang terjadi karena dibutuhkan energi yang besar untuk eksitasi σ – σ *.Jadi senyawa yang hanya memiliki ikatan σ saja(contoh:alkana) apabila diukur spektrofotometri uv-vis tidak memberikan respon • Ikatan π jika dikenai energi yang tinggi (E>Eπ) maka ikatan akan putus menghasilkan π antibonding • Untuk nonbonding elektron akan mudah sekali mengalami eksitasi jika dikenai sinar/energi karena ada elektron bebas yang tdk berikatan
  • 45. Senyawa λmax (nm) εmax H2O 167 1480 CH3OH 184 150 CH3Cl 173 200 CH3I 258 365 (CH3)2S 229 140 (CH3)2O 184 2520 CH3NH2 215 600 (CH3)3N 227 900 Absorbsi senyawa tidak jenuh ( transisi n-σ*)
  • 46.
  • 47. • Kromofor adalah gugus fungsional tdk jenuh yg dapat menyerap sinar radiasi elektromagnetik pada daerah uv-vis • Pergeseran batokromik (red shift) ialah pergeseran serapan ke arah λ yang lebih panjang • Pergeseran hipsokromik (blue shift) ialah pergeseran serapan ke arah λ yang lebih pendek
  • 48. • Transisi π→π* keadaan tereksitasi lebih terkutub (polar) daripada keadaan dasar. Akibatnya pada transisi π→π* dalam pelarut terkutub absorbsi akan bergeser ke arah panjang gelombang lebih besar (batokrom) • Molekul yg memiliki elektron bebas dapat berinteraksi dg pelarut berikatan hidrogen secara baik dalam keadaan dasar daripada keadaan tereksitasi. Akibatnya, absorbsi transisi n→π* bergerak ke panjang gelombang kecil bila kemampuan pelarut untuk membentuk ikatan hidrogen bertambah (hipsokrom)
  • 49. Kromofor Contoh Pelarut Λmaks, nm εmax Alkena C6H13CH=CH2 n-heptana 177 13000 Alkena terkonyugasi CH2=CHCH=CH2 n-heptana 217 21000 Alkuna C5H11CΞC-CH3 n-heptana 178 10000 196 2000 225 160 Karbonil CH3C=OCH3 n-heksana 186 1000 280 16 CH3C=OH n-heksana 180 besar 293 12 Karboksil CH3C=OOH etanol 204 41 Amido CH3C=ONH2 air 214 60 Azo CH3N=NCH3 etanol 339 5 Karakteristik absorbsi gugus kromofor
  • 50. Kromofor Contoh Pelarut Λmax, nm εmax Nitro CH3NO2 Isooktana 280 22 Nitroso C4H9NO Etil eter 300 100 665 20 Nitrat C2H5ONO2 Dioksan 270 12 Aromatik Benzen n-heksana 204 7900 256 200
  • 51. Syarat pelarut • Dapat melarutkan cuplikan • Dapat meneruskan sinar dari daerah panjang gelombang yang dipakai • Tidak boleh menyerap sinar tersebut • Kemurniannya tinggi
  • 52. Pelarut Batas tembus sinar (nm) Pelarut Batas tembus sinar (nm) Aseton 330 Etanol 95 % 205 Benzen 285 Dietil eter 205 CCl4 265 Iso oktana 215 Kloroform 245 Isopropanol 215 Diklorometana 235 Metanol 215 Karbondisulfid a 375 Piridin 305 Sikloheksana 215 Air 200 Dioksan 320 Silena 295 Batas tembus sinar terendah untuk pelarut didaerah uv-vis
  • 53. • Senyawa 1,3-butadiena • CH2=CH2-CH2=CH2 mempunyai angka serapan dasar λ=217 nm • Jika atom H diganti gugus alkil maka λ akan bertambah 5 nm sifat aditif • Jika jumlah atom H yang diganti nxR maka λ=λ dasar(217 nm)+(nx5 nm)
  • 54. Sistem diena tertutup Angka dasar serapan λ =253 nm Pada ujung2nya mengalami substitusi R disebut “sisa cincin” Setiap sisa cincin nambah λ 5 nm Angka serapan aditif 253 nm + (nx5 nm)
  • 55. • Lima buah sampel air sungai Gadjah Wong yang masing2 volumenya 10 mL diambil dan dimasukkan ke dalam 5 buah labu ukur 25 mL. Ke dalam labu ukur tersebut ditambahkan 0,5,10,15, dan 20 mL larutan standar Fe2+ 10 ppm dan pengompleks 1,10 fenantrolin.Setelah diencerkan hingga 25 mL absorbansi 5 larutan tersebut diukur pada 510 nm dan dihasilkan absorbansi berturut-turut 0,214;0,425;0,685;0,825 dan 0,970. Buatlah persamaan regresi liniernya dan tentukan konsentrasi Fe2+ dalam sungai tersebut
  • 56. Bagian cuplikan yang mana yang dapat menyerap sinar uv-vis? cuplikan E=hυ
  • 57. • Yang berperan dalam menyerap sinar adalah ikatan • Energi dari luar yang diserap akan menyebabkan eksitasi dan jika energinya cukup besar maka ikatan dapat putus
  • 58. Daftar Pustaka • Harvey, D., Modern Analytical Chemistry, 2000, The McGraw Hill Companies, North America. • Rubinson, K.A., Rubinson, J.F., Contemporary Instrumental Analysis, 2000, Prentice-Hall, New Jersey
  • 59. • Skoog, D.A., Principles of Instrumental Analysis, 1985, third Edition, Saunders College Publishing, America • Skoog,D.A., West,D.M., Holler,F.J., Crouch,S.R., Fundamentals of Analytical Chemistry, 2004, Thomson Learning, America