Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
2. LOGO
“Titrasi adalah suatu metode
penentuan kadar
(konsentrasi) suatu larutan
dengan larutan lain yang telah
diketahui konsentrasinya”
3. LOGO
Larutan yang akan ditentukan kadarnya
disebut sebagai “analit” dan biasanya
diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan
larutan yang telah diketahui konsentrasinya
disebut sebagai “larutan standart atau titer”
dan diletakkan di dalam buret.
Larutan yang akan ditentukan kadarnya
disebut sebagai “analit” dan biasanya
diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan
larutan yang telah diketahui konsentrasinya
disebut sebagai “larutan standart atau titer”
dan diletakkan di dalam buret.
4. www.themegallery.com
Company Logo
PERALATAN
Buret
Untuk tempat larutan standar, yang dipakai biasanya yang
memiliki skala 50 mL, skala 0 terletak diatas dan 50
dibawah, sebelum dipakai ada baiknya buret dibersihkan
dengan larutan K2Cr2O7, kemudian bilas dengan aquades.
Erlenmeyer
Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuran
sedang 250 mL untuk proses titrasi sebab Erlenmeyer
ukuran ini enak dipegang dang kita lebih leluasa untuk
megocok Erlenmeyer.
Pipet
Alat untuk mengambil indicator, ingat 1 pipet volumenya
kira-kira 1 mL
Statif
Alat untuk meletakkan burette agar bisa berdiri tegak,
sebelum meletakkan buret ke statis ada baiknya anda
melapisi dengan kertas atau tisu agar pegangan statis
tidak langsung kena dinding luar buret,
5. www.themegallery.com
Company Logo
PERALATAN
Labu Ukur
Digunakan pada untuk membuat larutan
standar.
“ingat waktu menambahkan pelarut”
Pipet Ukur
Ingat untuk mengambil larutan analit
dengan volume tertentu misalnya 10 mL, 20
mL
Karet Penghisap
Alat ini digunakan untuk menghisap larutan
pada waktu kita mengambil larutan dengan
menggunakan pipet ukur
8. www.themegallery.com
Company Logo
Syarat zat yang bisa dijadikan standart primer
Harus 100% murni
Zat tersebut harus stabil baik pada suhu kamar
ataupun pada waktu dilakukan pemanasan,
standart primer biasanya dikeringkan terlebih
dahulu sebelum ditimbang.
Mudah diperoleh
Biasanya zat standart primer memiliki Masa
molar (MR) yang besar hal ini untuk memperkecil
kesalahan relative atau eror pada waktu proses
penimbangan. Menimbang zat dalam jumlah
besar memiliki kesalahan relative yang lebih kecil
dibanding dengan menimbang zat dalam jumlah
yang kecil.
Zat tersebut juga harus memenuhi persyaratan
teknik titrasi
9. www.themegallery.com
Company Logo
larutan standart sekunder
Adalah larutan dengan konsentrasi tertentu
dan kemudian kita menitrasinya dengan
larutan standart primer
Contoh : NaOH
NaOH tidak bisa dipakai sebagai larutan standart primer
disebabkan sifatnya yang higroskopis. Jadi NaOH menyerap uap
air dari lingkungan disekitarnya
10. www.themegallery.com
Company Logo
Syarat-syarat titrasi:
Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui
dengan pasti dan jelas produk-produk apa yang
akan dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan
produk apa yang akan dihasilkan harus jelas
dan pasti
Reaksi harus berjalan dengan cepat
Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau
mengindikasikan bahwa reaksi antara analit
dengan titrant sudah equivalent secara
stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna,
perubahan arus listrik, perubahan pH, dengan
penambahan indicator atau apapun yang bisa
digunakan untuk mengamati perubahan
tersebut.
11. www.themegallery.com
Company Logo
Syarat-syarat titrasi:
Tidak ada hal lain yang mengganggu
reaksi antara analit dengan titrant
Reaksi antara analit dengan titrant
harus memiliki kesetimbangan jauh
kearah kanan (artinya
kesetimbangannya mengarah kearah
pembentukan produk) hal ini untuk
memastikan secara kuantitatif reaksi
bisa dihitung, dan memastikan titik
akhir titrasi bisa diamati.
12. www.themegallery.com
Company Logo
titik equivalent
Titik dimana titrasi mencapai
setara secara stoikiometri
titik akhir titrasi
titik dimana proses titrasi diakhiri disebut
sebagai, ditandai dengan indicator sehingga
mudah dilihat secara manual.
Jarak antara titik equivalent dan titik akhir titrasi tidak
boleh terlalu jauh sehingga akan mempengaruhi hasil
akhir titrasi.
13. www.themegallery.com
Company Logo
Titik equivalen
Adalah keadaan dimana konsentrasi
titran tepat sama secara stoikiometri
dengan analit
Menemukan titik equivalen adalah
tujuan akhir titrasi.
Contoh : jika kita mempunyai senyawa basa yang
mengandung 0,250 mol OH-
, kemudian dititrasi
dengan H+
, titik equivalen tercapai ketika 0,250 mol
H+
ditambahkan.
+
+
= H0.250mol
OHmol1
Hmol1OH0.250mol
-
-
14. www.themegallery.com
Company Logo
Titik akhir titrasi
Titik akhir titrasi tercapai ketika titik
equivalen telah terlewati.
Biasanya terjadi setelah terdapat
sedikit titran yang tidak lagi
bereaksi (berlebih).
Pada sebagian besar kasus,
perbedaan antara titik akhir titrasi
dan titik equivalen tidak signifikan
dan dapat diabaikan.
17. www.themegallery.com
Company Logo
Titrasi Balik
Titrasi balik digunakan ketika reaksi
anatara analit dan titran berjalan
lambat, atau apabila tidak ada
indikator yang cocok.
Caranya :
Tambahkan titran secara berlebih sehingga
semua analit habis bereaksi dan ada sedikit
titran berlebih.
Titrasi kembali kelebihan titran dengan titran
kedua untuk memperoleh titik equivalen.
21. www.themegallery.com
Company Logo
Indikator
adalah asam lemah atau basa lemah
(senyawa organik) yang dalam
larutannya warna molekul-
molekulnya berbeda dengan warna
ion-ionnya
Indikator asam-basa terletak pada
titik ekivalen dan ukuran dari pH
25. www.themegallery.com
Company Logo
Remember…. ?
Apa itu asam kuat dan asam lemah?
Bagaimana cara menghitung
equivalensi?
Bagaimana cara menghitung
molaritas dan normalitas?
“Pertanyaan yang sama untuk basa”
27. www.themegallery.com
Company Logo
Contoh Soal
1. Untuk mentitrasi Asam sulfat sebanyak
25,00 mL diperlukan titran NaOH 0,10 M
sebanyak 26,50mL. Berapakah
konsentrasi asam?
2. Pada pembakuan NaOH titrasi titik akhir
titrasi diperoleh pada 20,35mL. Baku
primer yang dipakai asam oksalat yang
dibuat dengan menimbang 1,250 g dan
dilarutkan sampai 100mL, indikator
yang dipakai fenoftalein. Hitung
konsentrasi NaOH.
28. www.themegallery.com
Company Logo
Titrasi Basa Lemah - Asam Kuat
contoh :
Asam kuat : HCl
Basa lemah : NH4OH
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4OH NH→ 4Cl + H2O
Reaksi ionnya :
H+
+ NH4OH H→ 2O + NH4+
30. www.themegallery.com
Company Logo
Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat
contoh :
- Asam lemah : CH3COOH
- Basa kuat : NaOH
Persamaan Reaksi :
CH3COOH + NaOH NaCH→ 3COO + H2O
Reaksi ionnya :
H+
+ OH-
H→ 2O
33. www.themegallery.com
Company Logo
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah
contoh :
- Asam kuat : HCl
- Garam dari asam lemah : NH4BO2
Persamaan Reaksi :
HCl + NH4BO2 HBO→ 2 + NH4Cl
Reaksi ionnya :
H+
+ BO2-
HBO→ 2
34. www.themegallery.com
Company Logo
Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah
contoh :
- Basa kuat : NaOH
- Garam dari basa lemah : CH3COONH4
Persamaan Reaksi :
NaOH + CH3COONH4 CH→ 3COONa + NH4OH
Reaksi ionnya :
OH-
+ NH4
-
NH→ 4OH
35. www.themegallery.com
Company Logo
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku
dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah
(gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat
dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat,
misalnya, indikator fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri
tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan
tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di
bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran
dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di
dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna
dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !