SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PRAKTIKUM
PENENTUAN KANDUNGAN SULFAT PADA LIMBAH BEKAS CUCIAN PIRING
RUMAH TANGGA DENGAN METODE TURBIDIMETRI
I. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar sulfat yang terkandung dalam limbah bekas cucian piring rumah
tangga dengan menggunakan metode turbidimetri.
II. DASAR TEORI
Limbah merupakan sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia baik bentuk padat, cair,
ataupun gas yang dipandang mudah tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk
dibuang (Vini, 2011). Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, limbah
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
karena sifat atau konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung akan
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
lain. Jadi, pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang dipandang tidak memiliki nilai
ekonomis.
Berdasarkan sumbernya limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu : (a) limbah domestik (rumah
tangga) yang berasal dari perumahan, perdagangan, dan rekreasi; (b) limbah industri; dan (c)
limbah rembesan dan limpasan air hujan. Menurut Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 112 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik, air limbah domestik adalah air
limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan
(restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Adapun komposisi dari air limbah
domestik adalah sebagai berikut:
Air Limbah
Air (99,9%) Bahan Padatan
Organik (70%) Anorganik (30%)
- Protein (65%) - Butiran
- Karbohidrat (25%) - Garam
- Lemak (10%) - Logam
(Sumber: Mara, 2004)
Salah satu contoh dari limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun dan air
sisa cucian daging, buah, sayur dari restoran. Adapun karakterisasi dari limbah cair domestik
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1. Karakterisasi limbah cair domestik
Parameter
Konsentrasi (mg/liter)
Kisaran Rata-rata
Padatan:
- Terlarut 250 – 850 500
- Tersuspensi 100 – 350 220
- BOD 110 – 400 220
- COD 250 – 1000 500
- TOC 80 – 290 160
Nitrogen:
- Organik 8 - 35 15
- NH3 12 - 50 25
Fosfor:
- Organik 1 - 5 3
- Anorganik 3 - 10 5
- Klorida 30 - 100 50
- Minyak dan Lemak 50 - 150 100
- Alkalinatis 50 - 200 100
(Sumber: Metcalf & Eddy, 1979)
Limbah cair rumah tangga merupakan sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Salah satu jenis limbah cair rumah tangga adalah limbah bekas cuci piring. Limbah cair rumah
tangga yang dalam hal ini limbah bekas cucian piring termasuk ke dalam limbah cair domestic
yang dikarakterisasikan ke dalam darkgrey water (Nur’arif,2008). Limbah cair rumah tangga
selain mengandung bahan organic, dan juga klorida, limbah ini diduga mengandung sulfat.
Sulfat merupakan senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk oksida paling
tinggi dari unsur belerang (Sastrawidana,2015). Sulfat dapat dihasilkan dari oksida senyawa
sulfida oleh bakteri. Secara kimia sulfat merupakan bentuk anorganik daripada sulfida didalam
lingkungan aerob. Pada limbah restoran ion sulfat (SO4
2-)dapat berasal dari zat aditif misalnya
aluminium amonium sulfat yang berfungsi sebagai pengatur keasaman (Nur’arif,2008). Selain
dari zat aditif, sulfat juga berasal dari sabun cuci yang digunakan dalam mecuci alat-alat masak,
dimana sabun cuci tersebut mengandung bermacam-macam komponen seperti sodium karbonat,
sodium sulfat, dan lain-lain. Metode yang digunakan untuk untuk menentukan kadar sulfat
adalah metode turbidimetri dengan alat spectrofotometer.
Metode turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan setelah
sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Metode tersebut berdasarkan
kenyataan bahwa BaSO4 cenderung membentuk endapan koloid yang dibentuk dengan
penambahan BaCl2, bentuk koloid ini distabilkan oleh larutan NaCl dan HCl yang mengandung
gliserol dan senyawa organik.
Ion sulfat bereaksi dengan barium klorida dalam suasana asam akan membentuk suspensi
barium sulfat dengan membentuk kristal barium sulfat yang sama besarnya diukur dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. (BSN, 2004). Batas kadar sulfat terlarut
yang terdapat dalam air yang dapat diukur adalah 1-40 mg/L pada panjang gelombang 420 nm
(SNI 06-2426-1991). Ion sulfat diendapkan dalam suatu medium HCl dengan BaCl2 sehingga
terbentuk koloid barium sulfat. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut:
SO4
2-
(aq) + BaCl2(s)→ BaSO4(s)↓ putih + 2Cl-
(aq)
Spektrofotometri adalah suatu metoda analisis kuantitatif dengan mengukur intensitas cahaya
yang diserap oleh larutan yang dianalisis. Hubungan intensitas cahaya yang diserap dengan
konsentrasi larutan dari spesies yang diteliti dinyatakan oleh Lambert-Beer dalam bentuk
persamaan berikut :
A = - log I0/It = ε.b.c
Dimana A adalah absorbansi, It adalah intensitas cahaya yang diteruskan oleh larutan, I0
adalah cahaya yang masuk kedalam larutan, ε adalah konstanta, tetapan absorptivitas molar, b
adalah tebal cuvet (cm) dan c adalah konsentrasi larutan.
Dengan metode spectrofotometeri, sederet larutan standar berbagai konsentrasi di buat dan
dicari berapa absorbansi dari masing-masing larutan tersebut. Hubungan konsentrasi dengan
absorbansi adalah semakin besar konsentrasi maka semakin besar nilai absorbansinya, sehingga
diperoleh kurva standar hubungan antara konsentrasi dan absorbansi berupa garis lurus (kurva
linier). Garis linear yang dihasilkan ini menunjukan bahwa absorbansi adalah fungsi dari
konsentrasi. Dengan mendapatkan persamaan garis linear y = ax + b pada kurva (y = absorbansi
dan x = konsentrasi), maka konsentrasi sulfat, SO4
2- dalam sampel dapat dihitung dengan
mensubstitusi nilai absorbansi yang didapat dari sampel ke persamaan garis linear yang
diperoleh.
III. ALAT DAN BAHAN
IV. PROSEDUR DAN HASIL PEMBAHASAN
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis
Kurva Kalibrasi Sulfat
Pada praktikum kali ini, dilkukan percobaan tentang analisis sulfat secara
turbidimetri. Dalam hal ini, praktikan menganalisis nilai kadar sulfat yang terdapat pada
sampel (limbah cair bekas cucian piring rumah tangga). Untuk memperoleh kadar sulfat
dalam sampel , dilakukan pengukuran absorbansi dari larutan standard. Dalam hal ini
larutan standard yang digunakan adalah natrium sulfat (Na2SO4). Kemudian dilakukan
pengukuran absorbansi terhadap sampel limbah bekas cucian piring rumah tangga dengan
instrument spectronic20+. Berikut ini disajikan data absorbansi larutan standard dan
sampel yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat spectronic 20+.
Tabel 01. Absorbansi larutan standard dan sampel limbah cair bekas cucian piring
rumah tangga
Konsentrasi Absorbansi
Larutan standar
0 ppm 0,12
10 ppm 0,75
20 ppm 0,95
30 ppm 1,10
40 ppm 1,6
50 ppm 1,9
Sampel (limbah cair bekas cucian
piring)
X ppm 0,27
Berdasarkan data absorbansi yang diperoleh pada table di atas, maka dapat dibuat kurva
kalibrasinya sebagai berikut:
Gambar 13. Kurva Kalibrasi Hubungan absorbansi terhadap konsentrasi
Dari kurva yang diperoleh di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut:
y = 0,033x + 0,241 dengan nilai R2 = 0,966
dimana, y adalah absorbansi dan x adalah konsentrasi. Dengan menggunakan persamaan
di atas, kadar klorida dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
y = 0,033x + 0,241
0,27 = 0,033x + 0,241
x = 0,878 ppm
B. Pembahasan
Penentuan kadar sulfat dalam sampel limbah cair bekas cucian piring dapat
dilakukan dengan metode turbidimetri dengan menggunakan alat spektronic 20+. Prinsip
kerja dari metode ini bahwa ion sulfat dapat ditentukan kadarnya dengan cara membentuk
endapan BaSO4 dengan adanya penambahan BaCl2 dalam suasana asam. Dalam hal ini
semakin tinggi konsentrasi sulfat dalam sampel yang akan diuji, maka warna sampelnya
akan semakin keruh. Kekeruhan yang terjadi dapat diukur dengan spektrofotometer pada
y = 0.0331x + 0.2414
R² = 0.966
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
0 10 20 30 40 50 60
Absorbansi
Konsentrasi (ppm)
Kurva Kalibrasi Larutan Standar K2SO4
Series1
Linear (Series1)
Absorbansi
panjang gelombang 420 nm. Setelah dilakukan pengukuran turbiditas dengan instrument
spektrofotometri, maka kadar sulfat dapat ditentukan dari persamaan yang diperoleh
melalui kurva kalibrasi hubungan absorbansi terhadap konsentrasi sulfat standar.
Penjelasan lebih lanjut, langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini
adalah membuat larutan standar induk Na2SO4. Kemudian diencerkan pada berbagai
konsentrasi yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Sebelum dilakukan pengukuran
absorbansi, larutan standar terlebih dahulu ditambahkan kristal BaCl2. Penambahan
kristal BaCl2.2H2O bertujuan agar ion sulfat dalam sampel berikatan dengan ion Ba2+ dari
kristal sehingga terbentuk garam BaSO4.
BaCl2(s) + SO4
2-
(aq) BaSO4(s) + 2Cl-
(aq)
Penambahan BaCl2 ke dalam larutan standar dibarengi dengan pengadukan, hal
ini dilakukan agar BaCl2 tercampur homogen dan didiamkan selama 2 menit. Setelah itu,
larutan standar dapat diukur dengan instrument spektronik 20+. Setelah dilakukan
pengkuran, didapat nilai absorbansi larutan standar pada berbagai konsentrasi. Nilai
absorbansi yang diperoleh digunakan untuk membuat kurva kalibrasi hubungan
absorbansi terhadap konsentrasi sulfat standar. Sehingga didapat persamaan garis lurus
yang nantinya dapat digunakan untuk menghitung kadar sulfat yang terkandung di dalam
sampel.
Setelah dilakukan pengukuran absorbansi larutan standar, dilakukan juga
pengukuran absorbansi larutan sampel. Langkah yang pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan sampel limbah cair bekas cucian piring rumah tangga. Setelah disaring
beberapa kali, pH dari sampel dicek. Ternyata pH sampel yang akan diuji sebesar 6,7.
Sama seperti membuat larutan standar, sampel juga ditambahkan padatan BaCl2 sebelum
diukur absorbansinya. Kemudian, setelah dilakukan pengukuran didapat nilai absorbansi
dari sampel yaitu sebesar 0,27.
Untuk mengetahui kadar sulfat di dalam sampel dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan garis yang diperoleh setelah membuat kurva kalibrasi larutan
standar. Pada percobaan kali ini, persamaan garis yang diperoleh adalah y = 0,033x +
0,241 dengan nilai R2 sebesar 0,966. Setelah dilakukan perhitungan, didapat kadar sulfat
dalam sampel yaitu sebesar 0,878 ppm.
Kadar sulfat dalam limbah bekas cucian air piring tergolong cukup rendah dan
memenuhi syarat menurut Peraturan Pemerintah RI PP No. 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa nilai ambang batas
yang diperbolehkan adalah 400 mg/L.Di sisi lain, ditinjau dari segi kualitas air bersih,
penelitian ini menunjukkan bahwa kadar sulfat ini masih dapat diterima oleh lingkungan
karena daya dukung lingkungan masih sanggup untuk menetralkannya. Namun, hasil dari
praktikum ini belum dapat disimpulkan apakah limbah bekas cucian piring ini dapat
dibuang langsung ke lingkungan atau tidak karena parameter lainnya belum diuji semua.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
kandungan sulfat dalam sampel (limbah cair bekas cucian piring rumah tangga) adalah
sebesar 0,878 ppm. Nilai tersebut masih tergolong cukup rendah dan memenuhi syarat
menurut Peraturan Pemerintah RI PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa nilai ambang batas yang diperbolehkan
adalah 400 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik, Tersedia http://hukum.unsrat.ac.id/men/menlh_112_2003.pdf,
diakses tanggal : 25 Maret 2016
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Mara, D. 2004. Domestic Wastewater Treatmen in Devoloping Countries. Earthscan. London.
Metcalf and Eddy. 1979. Wastewater Engineering; Collection, Treatment, Disposal. McGraw
Hill Inc. New delhi
Nur’arif, Muhamad. 2008. Pengelolaan Air Limbah Domestik. Tesis. Tersedia
:http://eprints.undip.ac.id/17344, diakses tanggal : 25 Maret 2016
Sastrawidana,I Dewa Ketut & Siti Maryam.2015.Penuntun Praktikum Analisis Kimia Tanah dan
Air. Singaraja: UNDIKSHA
Widyaningsih, Vini. 2011. Pengolahan Limbah Cair Yongma FISIP UI, Skirpsi Program S1,
Universitas Indonesia.

More Related Content

What's hot

Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 

What's hot (20)

Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
Bab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometriBab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometri
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Uv vis ppt
Uv vis pptUv vis ppt
Uv vis ppt
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Viskimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
kimia Farmasi Analisis spektro UV Vis
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 

Viewers also liked

Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)www.tipfakultesi. org
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERfarid miftah
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaMuhamad Ihsan
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 

Viewers also liked (12)

turbidi dan neflo
turbidi dan nefloturbidi dan neflo
turbidi dan neflo
 
Dal fotometri
Dal fotometriDal fotometri
Dal fotometri
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Spektrofotometrik yöntemler(fazlası için www.tipfakultesi.org)
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
 
Spektroskopik Analiz Yöntemleri
Spektroskopik Analiz YöntemleriSpektroskopik Analiz Yöntemleri
Spektroskopik Analiz Yöntemleri
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tangga
 
Spektrofotometri ppt (tugas)
Spektrofotometri ppt  (tugas)Spektrofotometri ppt  (tugas)
Spektrofotometri ppt (tugas)
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Spektrofotometri uv vis - instrumentasi
Spektrofotometri uv vis - instrumentasiSpektrofotometri uv vis - instrumentasi
Spektrofotometri uv vis - instrumentasi
 

Similar to Laporan praktikum turbidimetri

Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriDwi Karyani
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...AwandaGita
 
Pengolahan Limbah
Pengolahan LimbahPengolahan Limbah
Pengolahan LimbahDwi Karyani
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriDhanti Utari
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanUnayah91
 
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamModul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamIrmi Mimiqi
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anionUNIMUS
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTak Seorang Pun
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3Danang Setiawan
 
Andrew hidayat 77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar
 Andrew hidayat   77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar Andrew hidayat   77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar
Andrew hidayat 77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-garAndrew Hidayat
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 

Similar to Laporan praktikum turbidimetri (20)

Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
 
Pengolahan Limbah
Pengolahan LimbahPengolahan Limbah
Pengolahan Limbah
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
Makalah kiman
Makalah kimanMakalah kiman
Makalah kiman
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006Sni 01-3553-2006
Sni 01-3553-2006
 
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garamModul pembelajaran kimia hidrolisis garam
Modul pembelajaran kimia hidrolisis garam
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Tugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standarTugas papper larutan standar
Tugas papper larutan standar
 
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3 --Dunia baruku---  penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
--Dunia baruku--- penentuan kadar campuran na2-co3 dan nahco3
 
Andrew hidayat 77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar
 Andrew hidayat   77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar Andrew hidayat   77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar
Andrew hidayat 77078-id-pemisahan-nacl-dari-limbah-padat-ikm-gar
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 

More from Dwi Karyani

Materi dan Perubahannya (2)
Materi dan Perubahannya (2)Materi dan Perubahannya (2)
Materi dan Perubahannya (2)Dwi Karyani
 
Materi dan Perubahannya (1)
Materi dan Perubahannya (1)Materi dan Perubahannya (1)
Materi dan Perubahannya (1)Dwi Karyani
 
Peta konsep struktur atom
Peta konsep struktur atomPeta konsep struktur atom
Peta konsep struktur atomDwi Karyani
 
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxxMapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxxDwi Karyani
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
media berbasis ict
 media berbasis ict  media berbasis ict
media berbasis ict Dwi Karyani
 
jenis-jenis media
jenis-jenis mediajenis-jenis media
jenis-jenis mediaDwi Karyani
 
peta konsep pemanfaatan program media
peta konsep pemanfaatan program mediapeta konsep pemanfaatan program media
peta konsep pemanfaatan program mediaDwi Karyani
 
Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019
Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019
Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
Tugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vibTugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vibDwi Karyani
 
Tugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vib
Tugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vibTugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vib
Tugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vibDwi Karyani
 
Tugas 3 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 3 dwi karyani 1313031019_vibTugas 3 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 3 dwi karyani 1313031019_vibDwi Karyani
 
Tugas 2 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 2 dwi karyani 1313031019_vibTugas 2 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 2 dwi karyani 1313031019_vibDwi Karyani
 
Jurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhu
Jurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhuJurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhu
Jurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhuDwi Karyani
 
Jurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutan
Jurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutanJurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutan
Jurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutanDwi Karyani
 
Jurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeterJurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeterDwi Karyani
 
Jurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekulJurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekulDwi Karyani
 

More from Dwi Karyani (20)

Doll
DollDoll
Doll
 
Materi dan Perubahannya (2)
Materi dan Perubahannya (2)Materi dan Perubahannya (2)
Materi dan Perubahannya (2)
 
Materi dan Perubahannya (1)
Materi dan Perubahannya (1)Materi dan Perubahannya (1)
Materi dan Perubahannya (1)
 
Rpp kimia unsur
Rpp kimia unsurRpp kimia unsur
Rpp kimia unsur
 
Peta konsep struktur atom
Peta konsep struktur atomPeta konsep struktur atom
Peta konsep struktur atom
 
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxxMapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
multimedia
 multimedia  multimedia
multimedia
 
media berbasis ict
 media berbasis ict  media berbasis ict
media berbasis ict
 
jenis-jenis media
jenis-jenis mediajenis-jenis media
jenis-jenis media
 
peta konsep pemanfaatan program media
peta konsep pemanfaatan program mediapeta konsep pemanfaatan program media
peta konsep pemanfaatan program media
 
Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019
Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019
Tugas 5 l.g.dwi karyani 1313031019
 
Tugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vibTugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 4 L.G.dwi karyani 1313031019_vib
 
Tugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vib
Tugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vibTugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vib
Tugas 3 b L.G.dwi karyani_1313031019_vib
 
Tugas 3 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 3 dwi karyani 1313031019_vibTugas 3 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 3 dwi karyani 1313031019_vib
 
Tugas 2 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 2 dwi karyani 1313031019_vibTugas 2 dwi karyani 1313031019_vib
Tugas 2 dwi karyani 1313031019_vib
 
Jurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhu
Jurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhuJurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhu
Jurnal percobaan v kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Jurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutan
Jurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutanJurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutan
Jurnal percobaan iii penentuan kalor pelarutan
 
Jurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeterJurnal percobaan ii kalorimeter
Jurnal percobaan ii kalorimeter
 
Jurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekulJurnal percobaan i penentuan berat molekul
Jurnal percobaan i penentuan berat molekul
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

Laporan praktikum turbidimetri

  • 1. PRAKTIKUM PENENTUAN KANDUNGAN SULFAT PADA LIMBAH BEKAS CUCIAN PIRING RUMAH TANGGA DENGAN METODE TURBIDIMETRI I. TUJUAN Untuk mengetahui kadar sulfat yang terkandung dalam limbah bekas cucian piring rumah tangga dengan menggunakan metode turbidimetri. II. DASAR TEORI Limbah merupakan sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia baik bentuk padat, cair, ataupun gas yang dipandang mudah tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang (Vini, 2011). Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat atau konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk lain. Jadi, pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang dipandang tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan sumbernya limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu : (a) limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari perumahan, perdagangan, dan rekreasi; (b) limbah industri; dan (c) limbah rembesan dan limpasan air hujan. Menurut Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik, air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Adapun komposisi dari air limbah domestik adalah sebagai berikut: Air Limbah Air (99,9%) Bahan Padatan Organik (70%) Anorganik (30%)
  • 2. - Protein (65%) - Butiran - Karbohidrat (25%) - Garam - Lemak (10%) - Logam (Sumber: Mara, 2004) Salah satu contoh dari limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun dan air sisa cucian daging, buah, sayur dari restoran. Adapun karakterisasi dari limbah cair domestik dapat dilihat pada table berikut: Tabel 1. Karakterisasi limbah cair domestik Parameter Konsentrasi (mg/liter) Kisaran Rata-rata Padatan: - Terlarut 250 – 850 500 - Tersuspensi 100 – 350 220 - BOD 110 – 400 220 - COD 250 – 1000 500 - TOC 80 – 290 160 Nitrogen: - Organik 8 - 35 15 - NH3 12 - 50 25 Fosfor: - Organik 1 - 5 3 - Anorganik 3 - 10 5 - Klorida 30 - 100 50 - Minyak dan Lemak 50 - 150 100
  • 3. - Alkalinatis 50 - 200 100 (Sumber: Metcalf & Eddy, 1979) Limbah cair rumah tangga merupakan sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Salah satu jenis limbah cair rumah tangga adalah limbah bekas cuci piring. Limbah cair rumah tangga yang dalam hal ini limbah bekas cucian piring termasuk ke dalam limbah cair domestic yang dikarakterisasikan ke dalam darkgrey water (Nur’arif,2008). Limbah cair rumah tangga selain mengandung bahan organic, dan juga klorida, limbah ini diduga mengandung sulfat. Sulfat merupakan senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk oksida paling tinggi dari unsur belerang (Sastrawidana,2015). Sulfat dapat dihasilkan dari oksida senyawa sulfida oleh bakteri. Secara kimia sulfat merupakan bentuk anorganik daripada sulfida didalam lingkungan aerob. Pada limbah restoran ion sulfat (SO4 2-)dapat berasal dari zat aditif misalnya aluminium amonium sulfat yang berfungsi sebagai pengatur keasaman (Nur’arif,2008). Selain dari zat aditif, sulfat juga berasal dari sabun cuci yang digunakan dalam mecuci alat-alat masak, dimana sabun cuci tersebut mengandung bermacam-macam komponen seperti sodium karbonat, sodium sulfat, dan lain-lain. Metode yang digunakan untuk untuk menentukan kadar sulfat adalah metode turbidimetri dengan alat spectrofotometer. Metode turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan setelah sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Metode tersebut berdasarkan kenyataan bahwa BaSO4 cenderung membentuk endapan koloid yang dibentuk dengan penambahan BaCl2, bentuk koloid ini distabilkan oleh larutan NaCl dan HCl yang mengandung gliserol dan senyawa organik. Ion sulfat bereaksi dengan barium klorida dalam suasana asam akan membentuk suspensi barium sulfat dengan membentuk kristal barium sulfat yang sama besarnya diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm. (BSN, 2004). Batas kadar sulfat terlarut yang terdapat dalam air yang dapat diukur adalah 1-40 mg/L pada panjang gelombang 420 nm (SNI 06-2426-1991). Ion sulfat diendapkan dalam suatu medium HCl dengan BaCl2 sehingga terbentuk koloid barium sulfat. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut: SO4 2- (aq) + BaCl2(s)→ BaSO4(s)↓ putih + 2Cl- (aq)
  • 4. Spektrofotometri adalah suatu metoda analisis kuantitatif dengan mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh larutan yang dianalisis. Hubungan intensitas cahaya yang diserap dengan konsentrasi larutan dari spesies yang diteliti dinyatakan oleh Lambert-Beer dalam bentuk persamaan berikut : A = - log I0/It = ε.b.c Dimana A adalah absorbansi, It adalah intensitas cahaya yang diteruskan oleh larutan, I0 adalah cahaya yang masuk kedalam larutan, ε adalah konstanta, tetapan absorptivitas molar, b adalah tebal cuvet (cm) dan c adalah konsentrasi larutan. Dengan metode spectrofotometeri, sederet larutan standar berbagai konsentrasi di buat dan dicari berapa absorbansi dari masing-masing larutan tersebut. Hubungan konsentrasi dengan absorbansi adalah semakin besar konsentrasi maka semakin besar nilai absorbansinya, sehingga diperoleh kurva standar hubungan antara konsentrasi dan absorbansi berupa garis lurus (kurva linier). Garis linear yang dihasilkan ini menunjukan bahwa absorbansi adalah fungsi dari konsentrasi. Dengan mendapatkan persamaan garis linear y = ax + b pada kurva (y = absorbansi dan x = konsentrasi), maka konsentrasi sulfat, SO4 2- dalam sampel dapat dihitung dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang didapat dari sampel ke persamaan garis linear yang diperoleh. III. ALAT DAN BAHAN IV. PROSEDUR DAN HASIL PEMBAHASAN V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kurva Kalibrasi Sulfat Pada praktikum kali ini, dilkukan percobaan tentang analisis sulfat secara turbidimetri. Dalam hal ini, praktikan menganalisis nilai kadar sulfat yang terdapat pada
  • 5. sampel (limbah cair bekas cucian piring rumah tangga). Untuk memperoleh kadar sulfat dalam sampel , dilakukan pengukuran absorbansi dari larutan standard. Dalam hal ini larutan standard yang digunakan adalah natrium sulfat (Na2SO4). Kemudian dilakukan pengukuran absorbansi terhadap sampel limbah bekas cucian piring rumah tangga dengan instrument spectronic20+. Berikut ini disajikan data absorbansi larutan standard dan sampel yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat spectronic 20+. Tabel 01. Absorbansi larutan standard dan sampel limbah cair bekas cucian piring rumah tangga Konsentrasi Absorbansi Larutan standar 0 ppm 0,12 10 ppm 0,75 20 ppm 0,95 30 ppm 1,10 40 ppm 1,6 50 ppm 1,9 Sampel (limbah cair bekas cucian piring) X ppm 0,27 Berdasarkan data absorbansi yang diperoleh pada table di atas, maka dapat dibuat kurva kalibrasinya sebagai berikut:
  • 6. Gambar 13. Kurva Kalibrasi Hubungan absorbansi terhadap konsentrasi Dari kurva yang diperoleh di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut: y = 0,033x + 0,241 dengan nilai R2 = 0,966 dimana, y adalah absorbansi dan x adalah konsentrasi. Dengan menggunakan persamaan di atas, kadar klorida dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: y = 0,033x + 0,241 0,27 = 0,033x + 0,241 x = 0,878 ppm B. Pembahasan Penentuan kadar sulfat dalam sampel limbah cair bekas cucian piring dapat dilakukan dengan metode turbidimetri dengan menggunakan alat spektronic 20+. Prinsip kerja dari metode ini bahwa ion sulfat dapat ditentukan kadarnya dengan cara membentuk endapan BaSO4 dengan adanya penambahan BaCl2 dalam suasana asam. Dalam hal ini semakin tinggi konsentrasi sulfat dalam sampel yang akan diuji, maka warna sampelnya akan semakin keruh. Kekeruhan yang terjadi dapat diukur dengan spektrofotometer pada y = 0.0331x + 0.2414 R² = 0.966 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 10 20 30 40 50 60 Absorbansi Konsentrasi (ppm) Kurva Kalibrasi Larutan Standar K2SO4 Series1 Linear (Series1) Absorbansi
  • 7. panjang gelombang 420 nm. Setelah dilakukan pengukuran turbiditas dengan instrument spektrofotometri, maka kadar sulfat dapat ditentukan dari persamaan yang diperoleh melalui kurva kalibrasi hubungan absorbansi terhadap konsentrasi sulfat standar. Penjelasan lebih lanjut, langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah membuat larutan standar induk Na2SO4. Kemudian diencerkan pada berbagai konsentrasi yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Sebelum dilakukan pengukuran absorbansi, larutan standar terlebih dahulu ditambahkan kristal BaCl2. Penambahan kristal BaCl2.2H2O bertujuan agar ion sulfat dalam sampel berikatan dengan ion Ba2+ dari kristal sehingga terbentuk garam BaSO4. BaCl2(s) + SO4 2- (aq) BaSO4(s) + 2Cl- (aq) Penambahan BaCl2 ke dalam larutan standar dibarengi dengan pengadukan, hal ini dilakukan agar BaCl2 tercampur homogen dan didiamkan selama 2 menit. Setelah itu, larutan standar dapat diukur dengan instrument spektronik 20+. Setelah dilakukan pengkuran, didapat nilai absorbansi larutan standar pada berbagai konsentrasi. Nilai absorbansi yang diperoleh digunakan untuk membuat kurva kalibrasi hubungan absorbansi terhadap konsentrasi sulfat standar. Sehingga didapat persamaan garis lurus yang nantinya dapat digunakan untuk menghitung kadar sulfat yang terkandung di dalam sampel. Setelah dilakukan pengukuran absorbansi larutan standar, dilakukan juga pengukuran absorbansi larutan sampel. Langkah yang pertama yang dilakukan adalah menyiapkan sampel limbah cair bekas cucian piring rumah tangga. Setelah disaring beberapa kali, pH dari sampel dicek. Ternyata pH sampel yang akan diuji sebesar 6,7. Sama seperti membuat larutan standar, sampel juga ditambahkan padatan BaCl2 sebelum diukur absorbansinya. Kemudian, setelah dilakukan pengukuran didapat nilai absorbansi dari sampel yaitu sebesar 0,27. Untuk mengetahui kadar sulfat di dalam sampel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan garis yang diperoleh setelah membuat kurva kalibrasi larutan standar. Pada percobaan kali ini, persamaan garis yang diperoleh adalah y = 0,033x + 0,241 dengan nilai R2 sebesar 0,966. Setelah dilakukan perhitungan, didapat kadar sulfat dalam sampel yaitu sebesar 0,878 ppm.
  • 8. Kadar sulfat dalam limbah bekas cucian air piring tergolong cukup rendah dan memenuhi syarat menurut Peraturan Pemerintah RI PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa nilai ambang batas yang diperbolehkan adalah 400 mg/L.Di sisi lain, ditinjau dari segi kualitas air bersih, penelitian ini menunjukkan bahwa kadar sulfat ini masih dapat diterima oleh lingkungan karena daya dukung lingkungan masih sanggup untuk menetralkannya. Namun, hasil dari praktikum ini belum dapat disimpulkan apakah limbah bekas cucian piring ini dapat dibuang langsung ke lingkungan atau tidak karena parameter lainnya belum diuji semua. VI. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kandungan sulfat dalam sampel (limbah cair bekas cucian piring rumah tangga) adalah sebesar 0,878 ppm. Nilai tersebut masih tergolong cukup rendah dan memenuhi syarat menurut Peraturan Pemerintah RI PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa nilai ambang batas yang diperbolehkan adalah 400 mg/L.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, Tersedia http://hukum.unsrat.ac.id/men/menlh_112_2003.pdf, diakses tanggal : 25 Maret 2016 Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Mara, D. 2004. Domestic Wastewater Treatmen in Devoloping Countries. Earthscan. London. Metcalf and Eddy. 1979. Wastewater Engineering; Collection, Treatment, Disposal. McGraw Hill Inc. New delhi Nur’arif, Muhamad. 2008. Pengelolaan Air Limbah Domestik. Tesis. Tersedia :http://eprints.undip.ac.id/17344, diakses tanggal : 25 Maret 2016 Sastrawidana,I Dewa Ketut & Siti Maryam.2015.Penuntun Praktikum Analisis Kimia Tanah dan Air. Singaraja: UNDIKSHA Widyaningsih, Vini. 2011. Pengolahan Limbah Cair Yongma FISIP UI, Skirpsi Program S1, Universitas Indonesia.