SlideShare a Scribd company logo
Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya (Vis, UV, dan IR) 
Pada artikel tempo hari telah dibahas tentang perbedaan antara spektrometri dan 
spektrofotometri, serta beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia spektrometri. 
Kali ini akan dibahas mengenai jenis spektrofotometri dan perbedaannya. Spektrofotometri 
terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai 
berikut: 
1. Spektrofotometri Vis (Visible) 
2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet) 
3. Spektrofotometri UV-Vis 
4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 
1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) 
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak 
(visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata 
manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar 
yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat 
oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). 
Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. 
Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W 
dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam 
lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. 
Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini 
menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. 
Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna 
dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent 
yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. 
Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil. 
Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut 
dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar 
dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin. 
Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada 
protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada
panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan 
banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein 
terlarut dalam sample. 
2. Spektrofotometri UV (ultraviolet) 
Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV 
berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 
nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. 
Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang 
terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu 
neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama 
deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang 
memiliki dua pertikel. 
Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar 
ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan. 
Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent 
tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu 
diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar 
pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid 
apalagi suspensi. 
Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan 
spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka bila 
menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa. 
Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 
280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka 
konsentrasi protein terlarut semakin besar. 
Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, 
terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan 
terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang 
UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa. 
3. Spektrofotometri UV-Vis 
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. 
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.
Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai 
sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. 
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. 
Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample 
tak berwarna. 
4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 
Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar 
pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra 
merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh 
dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. 
Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih 
kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi 
pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu 
menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik. 
Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang 
gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu 
juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, 
gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh. 
Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR 
pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi NIR 
banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin 
dan cepat. 
BAB I 
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan 
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan 
pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam 
spektrofometri disebut spektrofotometer. 
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam 
mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan 
visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat 
kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian 
lebih besar. 
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan 
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer 
campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra 
merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa 
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang 
teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif bahan. 
1.2 RUMUSAN MASALAH 
1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer 
2. Sebutkan bagian atau komponen dari spektrofotometer 
3. Bagaimana prinsip kerja dari spektrofotometer 
4. Bagaimana cara kerja spektrofotometer 
5. Sebutkan cara kalibrasi dari alat spektrofotometer 
6. Bagaimana cara perawatan dari alat spektrofotometer 
7. Sebutkan Jenis – jenis spektrofotometer 
1.3 TUJUAN 
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari alat spektrofotometer 
2. Mengetahui komponen serta fungsi dari alat spektrofotometer 
3. Mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer
4. Mengetahui cara kerja alat spektrofotometer 
5. Dapat mengetahui cara kalibrasi alat spektrofotometer 
6. Dapat mengetahui cara untuk merawat spektrofotometer 
7. Dapat mengetahui jenis – jenis alat spektrofotometer 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 PENGERTIAN 
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan 
cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa
yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. 
Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di 
dalam kuvet. 
sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. 
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan 
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi 
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut 
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. 
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar 
putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun 
celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh 
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek 
panjang gelombang tertentu. 
Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar 
monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada 
spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan 
bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber 
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau 
blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun 
pembanding. 
2.2 BAGIAN ATAU KOMPONEN SPEKTROFOTOMETER 
Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu : 
a. Sumber Cahaya 
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang 
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, 
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat 
dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang 
gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
b. Monokromator 
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis 
menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda 
(terdispersi). 
c. Cuvet 
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau 
cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic 
dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di 
daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai 
sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di 
daerah sinar tampak (visible). 
d. Detektor 
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai 
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya 
akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. 
Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk menentukan 
konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur 
intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum 
melewati sampel (Io). Rasio disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase 
(% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T. 
2.3 PRINSIP KERJA 
Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun 
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, 
sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang 
diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi 
sampel. 
Prisinp kerja dari spektrofotometer dapat di gambarkan sebagai berikut :
2.4 CARA KERJA SPEKTROFOTOMETER 
Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible 
(sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada 
video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua 
karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi 
untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi 
pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader. 
Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat 
menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi 
bertambah. 
2.5 KALIBRASI ALAT SPEKTROFOTOMETER 
Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer, sebelum 
digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:
1. Nyalakan alat spektrofotometer 
2. Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades) 
3. Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi. 
4. ->keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T itu diukur saat kuvet 
dalam keadaan terisi larutan. 
5. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer 
6. lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam bentuk 
teks) 
2.6 CARA PERAWATAN SPEKTROFOTOMETER 
Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat : 
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit. 
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena cahaya dari 
matahari akan dapat mengganggu pengukuran. 
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang permanen. 
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel. 
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering. 
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur. 
Hal-hal yang harus diperhatikan : 
 
Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna 
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka 
larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila 
diukur dengan menggunakan lampu UV. 
Panjang gelombang maksimum 
 
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang 
mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang 
maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan 
absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang 
gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-
Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil 
sekali. 
 
Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban 
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan 
cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh 
benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada 
senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan 
absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti. 
2.7 JENIS – JENIS SPEKTROFOTOMETER 
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. 
Diantaranya adalah sebagai berikut: 
1. Spektrofotometri Vis (Visible) 
2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet) 
3. Spektrofotometri UV-Vis 
4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 
1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) 
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya 
tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh 
mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua 
sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat 
dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). 
Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu 
Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan 
simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding 
logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sample yang dapat
dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan 
tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak 
memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang 
akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya 
bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang 
dihasilkan harus benar-benar stabil. 
Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein 
terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna 
agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin. 
Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide 
pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada 
panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan 
banyaknya senyaw a kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein 
terlarut dalam sample. 
2. Spektrofotometri UV (ultraviolet) 
Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan 
interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai 
sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia 
merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom 
deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu 
proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang 
berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat 
dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan 
senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan. 
Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan 
reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun 
perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip 
dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. 
Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Sebagai contoh pada analisa protein terlarut 
(soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat
berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat 
langsung dianalisa. Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang 
gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi 
tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar. Spektrofotometri UV memang lebih 
simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. 
Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari 
senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi 
menimbulkan bias pada hasil analisa. 
3. Spektrofotometri UV-Vis 
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. 
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. 
Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai 
sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem 
spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan 
metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. 
4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 
Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada 
penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah 
dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan 
pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada spektro IR meskipun bisa 
digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya 
spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama 
senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu 
gugus fungsi spesifik. 
Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap 
panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal 
standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. 
Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang 
diperoleh. Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan 
sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi
NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat 
rutin dan cepat. 
BAB III 
PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN 
 
Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika 
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang 
gelombang. 
 
Bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari 
sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium. 
 
Spektrofotometri memiliki 4 bagian penting yaitu: sumber cahaya, monokromator, kuvet dan 
detector. 
 
Spektofotometri dibagi menjadi 2 jenis, menurut optika sinarnya dan daerah spectrum. Jenis 
tersebut juga dibagi menjadi beberapa jenis, 
 
Cahaya dari spektofotometri dilewatkan ke sampel dan diteruskan ke detector. 
 
Kalibrasi terdiri dari kalibrasi alat, matching kuvet, dan membuat spectrum serapan. 
 
Perawatan yang harus dilakukan cairan jangan sampai ada yang tumpah pada alat. 
3.2 SARAN 
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh data kata sempurna oleh karena itu 
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan 
makalah selanjutnya bias lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih. 
http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/makalah-spektrofotometer.html 
http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya.html

More Related Content

What's hot

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
UIN Alauddin Makassar
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Yusrizal Azmi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
Ridha Faturachmi
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
Ridha Faturachmi
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Anna Lisstya
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
Andriana Andriana
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
Hafifa Marza
 

What's hot (20)

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 

Similar to Macam spektrofotometri dan perbedaannya

laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
mila_indriani
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Musrin Salila
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
mila_indriani
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
Bab vi spektro
Bab vi spektroBab vi spektro
Bab vi spektrothia_tiunk
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)
faizul_hisham
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
Alfian Nopara Saifudin
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
Adha Ningrum
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
Uv vis ppt
Uv vis pptUv vis ppt
Uv vis ppt
Bayu Bastiansyah
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
noerarifinyusuf
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
Nur Aini
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
mila_indriani
 
Instrumentasi Biologi - Spektrofotometer
Instrumentasi Biologi - SpektrofotometerInstrumentasi Biologi - Spektrofotometer
Instrumentasi Biologi - Spektrofotometer
Dewi Ayu Maryati
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
Rike Adliana
 
Spektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv vis
Spektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv visSpektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv vis
Spektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv vis
NanaMisrochah1
 

Similar to Macam spektrofotometri dan perbedaannya (20)

laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Bab vi spektro
Bab vi spektroBab vi spektro
Bab vi spektro
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Uv vis ppt
Uv vis pptUv vis ppt
Uv vis ppt
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
 
Laporan instrumen i fotometer
Laporan instrumen i   fotometerLaporan instrumen i   fotometer
Laporan instrumen i fotometer
 
Instrumentasi Biologi - Spektrofotometer
Instrumentasi Biologi - SpektrofotometerInstrumentasi Biologi - Spektrofotometer
Instrumentasi Biologi - Spektrofotometer
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
 
Spektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv vis
Spektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv visSpektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv vis
Spektrofotometri uv vis : konsep dasar spetroskopi uv vis
 
Laporan spektronic
Laporan spektronicLaporan spektronic
Laporan spektronic
 
Kd meeting 7
Kd meeting 7Kd meeting 7
Kd meeting 7
 

Recently uploaded

SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Macam spektrofotometri dan perbedaannya

  • 1. Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya (Vis, UV, dan IR) Pada artikel tempo hari telah dibahas tentang perbedaan antara spektrometri dan spektrofotometri, serta beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia spektrometri. Kali ini akan dibahas mengenai jenis spektrofotometri dan perbedaannya. Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Spektrofotometri Vis (Visible) 2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet) 3. Spektrofotometri UV-Vis 4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil. Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin. Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada
  • 2. panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample. 2. Spektrofotometri UV (ultraviolet) Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan. Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa. Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar. Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa. 3. Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.
  • 3. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. 4. Spektrofotometri IR (Infra Red) Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik. Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh. Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin dan cepat. BAB I PENDAHULUAN
  • 4. 1.1 LATAR BELAKANG Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar. Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif bahan. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer 2. Sebutkan bagian atau komponen dari spektrofotometer 3. Bagaimana prinsip kerja dari spektrofotometer 4. Bagaimana cara kerja spektrofotometer 5. Sebutkan cara kalibrasi dari alat spektrofotometer 6. Bagaimana cara perawatan dari alat spektrofotometer 7. Sebutkan Jenis – jenis spektrofotometer 1.3 TUJUAN 1. Agar dapat mengetahui pengertian dari alat spektrofotometer 2. Mengetahui komponen serta fungsi dari alat spektrofotometer 3. Mengetahui prinsip kerja alat spektrofotometer
  • 5. 4. Mengetahui cara kerja alat spektrofotometer 5. Dapat mengetahui cara kalibrasi alat spektrofotometer 6. Dapat mengetahui cara untuk merawat spektrofotometer 7. Dapat mengetahui jenis – jenis alat spektrofotometer BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa
  • 6. yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding. 2.2 BAGIAN ATAU KOMPONEN SPEKTROFOTOMETER Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu : a. Sumber Cahaya Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
  • 7. b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda (terdispersi). c. Cuvet Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible). d. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T. 2.3 PRINSIP KERJA Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Prisinp kerja dari spektrofotometer dapat di gambarkan sebagai berikut :
  • 8. 2.4 CARA KERJA SPEKTROFOTOMETER Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible (sinar tampak = 38 – 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet, ada dua karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader. Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi bertambah. 2.5 KALIBRASI ALAT SPEKTROFOTOMETER Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer, sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:
  • 9. 1. Nyalakan alat spektrofotometer 2. Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades) 3. Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi. 4. ->keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan. 5. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer 6. lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam bentuk teks) 2.6 CARA PERAWATAN SPEKTROFOTOMETER Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat : 1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit. 2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran. 3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang permanen. 4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel. 5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering. 6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur. Hal-hal yang harus diperhatikan :  Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV. Panjang gelombang maksimum  Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-
  • 10. Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.  Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti. 2.7 JENIS – JENIS SPEKTROFOTOMETER Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Spektrofotometri Vis (Visible) 2. Spektrofotometri UV (Ultra Violet) 3. Spektrofotometri UV-Vis 4. Spektrofotometri IR (Infra Red) 1. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sample yang dapat
  • 11. dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil. Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin. Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyaw a kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample. 2. Spektrofotometri UV (ultraviolet) Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan. Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat
  • 12. berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa. Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar. Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa. 3. Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. 4. Spektrofotometri IR (Infra Red) Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik. Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh. Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi
  • 13. NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin dan cepat. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN  Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.  Bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam medium.  Spektrofotometri memiliki 4 bagian penting yaitu: sumber cahaya, monokromator, kuvet dan detector.  Spektofotometri dibagi menjadi 2 jenis, menurut optika sinarnya dan daerah spectrum. Jenis tersebut juga dibagi menjadi beberapa jenis,  Cahaya dari spektofotometri dilewatkan ke sampel dan diteruskan ke detector.  Kalibrasi terdiri dari kalibrasi alat, matching kuvet, dan membuat spectrum serapan.  Perawatan yang harus dilakukan cairan jangan sampai ada yang tumpah pada alat. 3.2 SARAN Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh data kata sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bias lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih. http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/makalah-spektrofotometer.html http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya.html