1. Implikasi Etis TI
Diajukan sebagai salah satu penilaian mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen: Hapzi Ali. Prof. Dr. MM
Disusun oleh:
FAJAR MUH TRIADI SAKTI
43215010090
JURSUSAN AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Implikasi Etis TI
Fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam
implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet.
Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral Membuka situs dewasa bagi
orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral . Teknologi
internet yang dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang
beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai negatif.
Tindakan para karyawan yang menggunakan fasilitas internet dengan
membuangbuang sumber-sumber daya perusahaan untuk aktivitas non-bisnis.
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet
dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-
contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula
dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap
yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan
tanpa izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian
menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan
pembajakan, dan masuk kategori kriminal.
Spam adalah pelanggaran etika dalam berinternet yaitu dengan cara membanjiri
banyak pesan secara berulang-ulang, dalam upaya untuk memaksanya. Sebagian besar spam
adalah iklan komersial, seringkali berupa produk-produk yang cukup meragukan, jaminan
cepat kaya, atau layanan lain yang dianggap legal.
Dalam menggunakan media sosial, kita harus beretika ya. Jangan mengintimidasi,
mengejek, ataupun menjelek-jelekkan orang lain. Tentu saja semua orang tidak ingin hal ini
terjadi, bullying bisa menjadi sumber perpecahan dan permusuhan di dunia maya.
3. Kode etik, Isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam Implementasi
Sistem Informasi dan pemakaian internet
a. kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan
suatu kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan / tata cara sebagai
pedoman berperilaku.
Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk aturan yang tertulis,
yang secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang
ada & ketika dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi berbagai
macam tindakan yang secara umum dinilai menyimpang dari kode etik tersebut.
b. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah.
Meskipun masyarakat di sekeliling dunia tidak semua mengikuti seperangkat moral
yang sama, namun terdapat kesamaan di antara semuanya yaitu melakukan apa yang
secara moral benar.
c. Hukum peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah diiterprestasikan
karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak didefinisikan secara
persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.
Bagaimanakah masalahnya pada perusahaan dan lingkungan kerja
Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan
sebagian dari permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang
berkembang luas. Permasalahan etika dan sosial lainnya, di antaranya adalah: perlindungan
hak kepemilikan intelektual, membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem
informasi, menetapkan standar untuk pengamanan kualitas sistem informasi yang mampu
melindungi keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai yang
dipertimbangkan sangat penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi.
Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan
pemanfaatan sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk
dihadapi, yaitu:
4. 1. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru.
Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi
setiap individu juga berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara risiko dan
hasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar.
Perlindungan atas hak privasi individu telah menjadi permasalahan etika yang serius
dewasa ini. Di samping itu, penting bagi manajemen untuk melakukan analisis
mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan teknologi. Mungkin tidak ada
jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya perilaku, tetapi paling tidak
ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi baru.
2. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial
atas sistem informasi.
Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menjelaskan kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan
sistem informasi meliputi, antara lain: privasi, kepemilikan, akuntabilitas, kualitas
sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana
memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan permasalahan
kebijakan etika yang dibutuhkan.
Etika, sosial, dan politik merupakan tiga hal yang berhubungan dekat sekali.
Permasalahan etika yang dihadapi dalam perkembangan sistem informasi manajemen
umumnya tercermin di dalam lingkungan sosial dan politik. Untuk dapat memahami
lebih baik hubungan ketiga hal tersebut di dalam pemanfaatan sistem informasi,
diidentifikasi lima dimensi moral dari era informasi yang sedang berkembang ini,
yaitu:
Hak dan kewajiban informasi; apa hak informasi yang dimiliki oleh seorang
individu atau organisasi atas informasi? Apa yang dapat mereka lindungi?
Kewajiban apa yang dibebankan kepada setiap individu dan organisasi berkenaan
dengan informasi?
5. Hak milik dan kewajiban; bagaimana hak milik intelektual dilindungi di dalam
suatu masyarakat digital di mana sulit sekali untuk masalah kepemilikan ini
ditrasir dan ditetapkan akuntabilitasnya, dan begitu mudahnya hak milik untuk
diabaikan?
Akuntabilitas dan pengendalian; siapa bertanggung jawab terhadap kemungkinan
adanya gangguan-gangguan yang dialami individu, informasi, dan hak
kepemilikan?
Kualitas sistem; standar data dan kualitas sistem apa yang diinginkan untuk
melindungi hak individu dan keselamatan masyarakat?
Kualitas hidup; nilai apa yang harus dipertahankan di dalam suatu informasi dan
masyarakat berbasis pengetahuan? Lembaga apa yang harus ada untuk melindungi
dari kemungkinan terjadinya pelanggaran informasi? Nilai budaya dan praktik-
praktik apa yang diperlukan di dalam era teknologi informasi yang baru?
6. Daftar Pustaka
http://nonidarmawati.blogspot.co.id/2013/05/etika-moral-dan-hukum-dalamsistem.html,
diakses pada tanggal 04 Januari 2018 pukul 10.56
https://www.pramudito.com/pelanggaran-etika-dalam-teknologi-informasikomputer.html,
diakses pada tanggal 04 Januari 2018 pukul 10.56
http://nonidarmawati.blogspot.co.id/2013/05/etika-moral-dan-hukum-dalamsistem.html,
diakses pada tanggal 04 Januari 2018 pukul 10.57
http://kangirva.blogspot.co.id/2012/11/dampak-etika-dan-sosial-pemanfaatan.html,
diakses pada tanggal 04 Januari 2018 pukul 10.57