Dokumen tersebut membahas tentang etika dalam penggunaan sistem informasi dan teknologi, mencakup isu-isu seperti privasi, keakuratan, hak kekayaan intelektual, serta kebijakan dan kode etik yang dibutuhkan untuk menangani permasalahan etika tersebut.
Sim, dimas luhur, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem informasi...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universitas mercubuana 2017
1. Nama : Dimas Luhur
NIM : 43116110145
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manjamen
Implikasi Etis TI
Isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet.
Di zaman yang sudah modern saat ini teknologi sistem informasi berkembang sangat pesat dan cepat .
Teknologi informasi mempengaruhi gaya hidup,kebiasaan dan tingkah laku masyarakat masa kini. Teknologi
informasi sudah memasuki ke segala bidang kehidupan dan sangat dibutuhkan dalam melakukan berbagai
aktivitas. Teknologi informasi mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan kita saat ini. Contohnya seperti
memudahkan orang dalam berkomunikasi, membuka peluang bisnis baru, mempermudah proses transaksi
keuangan dan perbankan, dan membantu mendapatkan informasi terkini . Namun teknologi sistem informasi
tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia tapi juga memberikan dampak negatif. Teknologi
dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu sosial dan isu etis.
Sistem informasi berbasis teknologi saat ini menimbulkan tantangan baru yang menciptakan dilema etika,
dimana bisa menciptakan akuntabilitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan
standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamanan seriap individu, kelompok, perusahaan, dan
masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam bermasyarakat.
1. Etika Dalam Masyarakat Informasi
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika adalah tentang pilihan
masing-masing orang.
Konsep dasar: tanggung jawab, akuntabilitas, dan liabilitas
2. Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap
konsekuensi yang timbul dari tindakannya.
Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti bahwa ada mekanisme
yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang memberi
izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku,sistem atau organisasi lain.
2. Perlunya Etika Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi,
dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu:
a. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru. Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti
bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara risiko
dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar. Perlindungan atas hak privasi
individu telah menjadi permasalahan etika yang serius dewasa ini. Di samping itu, penting bagi manajemen
untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan teknologi. Mungkin tidak ada
jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya perilaku, tetapi paling tidak ada perhatian atau
manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi baru.
3. b. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial atas sistem
informasi. Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan
etika organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara lain: privasi,
kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah
bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan permasalahan kebijakan etika
yang dibutuhkan.
Dengan menggunakan sistem informasi, penting untuk dipertanyakan, bagaimana tanggung jawab secara etis
dan sosial dapat ditempatkan dengan memadai dalam pemanfaatan sistem informasi. Etika, sosial, dan politik
merupakan tiga hal yang berhubungan dekat sekali. Permasalahan etika yang dihadapi dalam perkembangan
sistem informasi manajemen umumnya tercermin di dalam lingkungan sosial dan politik.
Untuk dapat memahami lebih baik hubungan ketiga hal tersebut di dalam pemanfaatan sistem informasi,
diidentifikasi lima dimensi moral dari era informasi yang sedang berkembang ini, yaitu:
a. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: privasi e-
mail setiap karyawan, pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan kebijakan informasi untuk
pengguna.
b. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: lisensi
penggunaan perangkat lunak, kepemilikan data dan fasilitas organisasi, kepemilikan perangkat lunak yang buat
oleh pegawai pada perangkat keras organisasi, masalahcopyrights perangkat lunak. Pedoman tertentu untuk
hubungan kontraktual dengan pihak ketiga juga harus menjadi bagian dari topik di sini.
c. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik harus menyebutkan individu yang bertanggung jawab untuk
seluruh sistem informasi dan menggaris bawahi bahwa individu-individu inilah yang bertanggung jawab
terhadap hak individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup.
4. d. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang umum dari kualitas
data dan kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa semua sistem
berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan kesalahan sistem.
e. Kualitas hidup; Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan dari sistem adalah
meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan cara mencapai tingkatan yang tinggi dari
kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan kepuasan karyawan.
3. Permasalahan Etika
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini
diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property,
dan akses.
1. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain
yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya
sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki
bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para
pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi
bawahannya.
2. Akurasi
5. Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi.
Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan
membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna
Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek
pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam
pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3. Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright),
paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
a. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual
tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto,
film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan
diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
b. Hak Paten
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya
akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan
selama 20 tahun.
6. c. Rahasia Perdagangan
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi
perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak
tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
4. Isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian
internet pada perusahaan
Perusahaan saat ini mempunyai concern yang cukup besar dalam Isu etika, sosial dan politis saling berhubungan
dalam implementasi sistem informasi dan pemakaian internet. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelaksanaan
kode etik perusahaan dan kebijakan-kebijakan sebagai pedoman teknologi informasi dan komunikasi.
Diharapkan dengan kode etik dan kebijakan perusahaan dalam hal teknologi informasi dapat mengurangi isu
etika, sosial dan politis dalam implementasi sistem informasi perusahaan, meningkatkan profesionalisme dan
Integritas karyawan, meningkatkan kredibilitas perusahaan dan meningkatkan efektif serta efisiensi aktivitas
perusahaan.
Diperusahaan tempat saya bekerja, management perusahaan menyadari bahwa komponen komponen
pengendalian (lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, pemantauan) akan mudah
direalisasikan jika terdapat sistem informasi dan komunikasi yang baik dan andal dalam organisasi. Sistem
informasi dan komunikasi disebut baik dan handal jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang jelas
tentang apa yang harus dilakukan, agar keseluruhan tujuan perorangan, setiap bagian dan perusahaan dapat
dicapai. Perusahaan telah memiliki kebijakan-kebijakan sebagai pedoman teknologi informasi dan komunikasi.
Kebijakan tersebut antara lain penggunaan sarana e-mail, intranet dan internet yang diatur dalam Memo Internal
No. 05/IT/2004 tanggal 24 Mei 2004 yang antara lain mengatur mengenai pihak-pihak yang dapat
mempergunakan akses e-mail, intranet dan internet, petunjuk penggunaannya serta pembatasannya, penanganan
7. pengamanan sistem teknologi informasi untuk mengurangi risiko kerugian sebagai akibat dari kelalaian atau
kesalahan dalam penggunaan sistem teknologi informasi yang diatur dalam Memo Internal No. 004/IT/2006
tanggal 8 Juni 2006 dan masih banyak kebijakan tertulis lainnya. Pedoman - pedoman tersebut dibuat agar
pengelolaan perusahaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi dapat terselenggara secara efektif, efisien,
dapat diandalkan dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
Dalam isu etika terkait dengan penggunaan internet di semua organisasi, perusahaan atau entitas, semua Kode
etik penggunaan fasilitas internet di kantor hampir sama dengan kode etik pengguna internet pada umumnya,
hanya saja lebih dititik beratkan pada hal-hal atau aktivitas yang berkaitan dengan masalah perkantoran di suatu
organisasi atau instansi. Berikut adalah contoh kode etik penggunaan internet dikantor:
1. Hindari penggunaaan fasilitas internet diluar keperluan kantor atau untuk kepentingan sendiri.
2. Tidak menggunakan internet untuk mempublikasi atau bertukar informasi internal kantor kepada pihak
luar secara ilegal.
3. Tidak melakukan kegiatan pirating, hacking atau cracking terhadap fasilitas internet kantor.
4. Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh kantor dalam penggunaan fasilitas internet.
1. Pengertian kode etik – Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode
etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan apa
yang harus dihindari.(1)
PELANGGARAN ETIKA MORAL DALAM BERPOLITIK
Dalam kehidupan masyarakat modern dewasa ini, setiap individu anggota masyarakat dalam interaksi
pergaulannya dengan anggota masyarakat lainnya atau dengan lingkungannya, tampaknya cederung semakin
bebas, leluasa, dan terbuka. Akan tetapi tidak berarti tidak ada batasan sama sekali, karena sekali saja seseorang
melakukan kesalahan dengan menyinggung atau melanggar batasan hak-hak asasi seseorang lainnya, maka
seseorang tersebut akan berhadapan dengan sanksi hukum berdasarkan tuntutan dari orang yang merasa
dirugikan hak asasinya.
Gambaran tersebut menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari setiap anggota masyarakat akan
berhadapan dengan batasan-batasan nilai normatif, yang berlaku pada setiap situasi tertentu dan cenderung
berubah dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat itu sendiri. Batasan-
batasan nilai normatif dalam interaksi dengan masyarakat dan lingkungannya itulah yang kemudian dapat kita
katakan sebagai nilai-nilai etika. Sedangkan nilai-nilai dalam diri seseorang yang akan mengendalikan
dimunculkan atau tidaknya kepatuhan terhadap nilai-nilai etika dapat kita sebut dengn moral atau moralitas.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa pengertian etika
adalah Ilmu pengetahuan tentang asas asas akhlak ( moral ). Sedangkan Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR :
etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Ada perbedaan antara etika dan moral atau moralitas. Setiap orang, tanpa memandang tingkat peradabannya,
8. mempunyai moralitasnya sendiri, yakni seperangkat preskripsi atau pedoman yang membimbingnya ke arah
tindakan moral tertentu. Alam menyediakan bagi manusia siapa pun ia kesempatan untuk mengukuhi kode yang
ditimba dari konsep dan asas moral yang dapat diterapkan ke dalam praktik hidup sehari-hari, tanpa harus
menunggu apa kata dunia pengetahuan.
Moralitas di balik tindakan politik berkaitan dengan tindakan moral politisi, tetapi, tak sebagaimana etika, moral
politik sudah memiliki dasar-dasarnya secara adikodrati (supernatural) apalagi jika dikaitkan dengan ikhtiar
pencarian yang tak berkesudahan atas kebenaran. Etika dapat dibedakan dari ilmu-ilmu pengetahuan lain yang
berurusan dengan moral conduct manusia, sebagai jurisprudence dan pedagogy dalam hal bahwa etika menjadi
acuan dan mensubordinasikan ilmu-ilmu pengetahuan lain.
Dalam dunia politik peranan etika politik sangat penting. Terkait dengannya, moralitas politik berguna untuk
menyelidiki apa yang mengkonstitusi baik-buruk, keutamaan, keabsahan hukum, kebenaran suara hati,
kewajiban moral politik dan sebagainya. Apa yang disebut sebagai dasar pertimbangan bukanlah berada pada
cakupan jurisprudence atau pedagogy dari moral politik saja, tetapi seharusnya berdasarkan pada etika. Menurut
para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya
dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Di dalam dunia Politik, kepala pemerintahan ( gubernur, walikota, bupati ) dan anggota dewan perwakilan
rakyat di pilih oleh rakyat dalam pesta demokrasi yang di sebut dengan pemilu. Pemilu yang demokratis
memilih para pemimpin untuk masa kerja atau masa bakti 5 ( lima) tahun dalam pelayanan nya kepada
masyarakat. Yang menjadi permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana kalau kepala pemerintahan/daerah
dan wakil rakyat mengundurkan diri dari jabatan nya sebelum masa waktu jabatan berakhir?, contoh kasus : Si
A jabatan sekarang sebagai anggota dewan dan baru menjabat 2 tahun masa kerja, ketika ada pemilihan bupati,
si A mengundurkan diri dari anggota dewan dan ikut pada pemilihan bupati. Di dalam contoh kasus di atas,
Kalau kita tinjau dari peraturan per undang undangan tidak ada yang salah dari si A, karena si A sudah
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota dewan dan itu merupakan hak asasi dari si A untuk ikut
mencalonkan diri menjadi bupati, namun kalau kita pandang dari sudut etika dan moral, sungguh tidak etis hal
tersebut di lakukan oleh si A, mengapa demikian, karena masih ada beban moral yang masih di tanggung oleh si
A yaitu harus menyelesaikan tugasnya sebagai anggota dewan yang di beri amanah untuk itu dalam membawa
aspirasi masyarakat yang memilihnya menjadi anggota dewan selama 5 tahun dan si A baru menjalankan
jabatanya selama 2 tahun, kalau si A mencalonkan diri menjadi Bupati otomatis suara rakyat yang memilih si A
dalam pemilu pemilihan anggota dewan akan menjadi sia sia dan itu merupakan tindakan serta perilaku yang
buruk bagi si A yang telah menzalimi pilihan rakyat yang memilih nya menjadi anggota dewan sehingga dapat
di sebut bahwa moral dan etika si A buruk.
Memang sekarang belum ada aturan yang jelas mengenai hal ini, dimana seharusnya ada aturan yang mengatur
bahwa setiap wakil rakyat, kepala pemerintahan yang di pilih oleh rakyat wajib menjalankan tugasnya sampai
selesai. Walaupun ada aturan hukum salah satu nya para kepala pemerintahan dan wakil rakyat boleh
mengundurkan diri dengan berbagaimacam alasan karena itu bagian dari hak asasi, namun mengundurkan diri
disini menurut penulis bukan untuk mencari jabatan baru tapi memang murni ingin berhenti atau pensiun dari
dunia politik bukan untuk mencalonkan diri lagi untuk mendapatkan jabatan yang lain, karena pengunduran diri
untuk mendapatkan jabatan lain merupakan sikap dan pola prilaku yang tidak bernilai dan menjadikan preseden
buruk bagi sistem pendidikan politik serta merusak kepercayaan masyarakat.
Tulisan ringan ini hanya untuk membuka wacana agar para elit politik menghargai masyarakat nya yang telah
memilih dan untuk mengabdi sampai masa bakti berakhir demi kepentingan rakyatnya, bukan untuk gonta ganti
jabatan dan kekuasaan dengan mengesampingkan etika dan moral. Memang di perlukan pembelajaran etika dan
moral yang komprehnsif bagi para elit politik dalam menghargai arti amanah jabatan politik di Indonesia dan
juga sebagai pembelajaran pendidikan politik yang berlandaskan etika moral yang baik dan benar.(2)
IMPLIKASI MORAL, ETIKA, DAN HUKUM DALAM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI
A. DEFINISI MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Meskipun masyarakat di
sekeliling dunia tidak semua mengikuti seperangkat moral yang sama, namun terdapat kesamaan di antara
semuanya yaitu melakukan apa yang secara moral benar.
9. Etika berasal dari bahasa Yunani ”Ethos” yang berarti karakter. Secara umum etika adalah sekumpulan
kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan yang merasuk pada ke dalam seseorang atau masyarakat.
Etika bisa bervariasi dari suatu komunitas dengan yang lain.
Hukum adalah peraturan perilaku format yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Selama sekitar 10
tahun pertama penggunaan komputer di bidang bisnis dan pemerintahan, tidak terdapat hukum yang berkaitan
dengan penggunaan komputer. Hal tersebut dikarenakan pada saat itu komputer merupakan inovasi baru dan
sistem hukum membutuhkan waktu untuk mengejarnya.
HUBUNGAN ANTARA MORAL, ETIKA DAN HUKUM DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN
BERBASIS CBIS SUATU PERUSAHAAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem
pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu
yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah
yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan
pengguna serta hukum yang berlaku. Hukum adalah hal yang mudah untuk diinterpretasikan karena bersifat
tertulis (terstruktur). Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh
semua anggota masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks inilah yang saat ini sangat banyak
diperhatikan.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO (Chief Information Officer) dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika
perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Karena
penerapan etika teknologi informasi dalam perusahaan harus dimulai dari dukungan pihak top management
terutama pada CIO. Dalam hal ini Manajemen puncak harus mampu memimpin dengan memberi contoh yang
baik. Perilaku ini adalah budaya etika.
Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada perusahaan akan memberikan dampak positif
bagi perusahaan tersebut. Etika tersebut akan mengantarkan keberhasilan perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar
diseluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai.
PENERAPAN BUDAYA ETIKA
Salah satu tugas dari manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh
organisasi, melalui semua tingkatan dan bisa menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dapat dicapai melalui
metode tiga lapis yaitu :
a) Menetapkan paham perusahaan;
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan yang diinformasikan
kepada orang-orang dan organisasi baik di luar maupun di dalam perusahaan.
b) Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam
melaksanakan lapis pertama. Misalnya mengadakan pertemuan untuk orientasi bagi pegawai baru dan audit
etika.
c) Menetapkan kode etik perusahaan;
Setiap perusahaan memiliki kode etik masing-masing dan terkadang kode etik tersebut diadaptasi dari kode etik
industri tertentu.
B. IMPLIKASI MORAL, ETIKA, DAN HUKUM DALAM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI
Etika komputer terdiri dari dua aktivitas implikasi utama, dan orang yang paling bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan program-program etika tersebut adalah CIO (Chief Information Officer) . CIO harus :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana pengaruh komputer terhadap masyarakat. Karena TIK memiliki
10. dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah TIK sangat membantu para pengguna untuk dapat
mengetahui informasi yang mereka butuhkan. Dampak negatifnya adalah TIK sangat mempengaruhi semua
masyarakat mengenai internet melalui situs-situs contohnya facebook. Rata-rata semua masyarakat sekarang ini
sudah mengenal situs pertemanan itu. Banyak para pekerja menggunakan facebook pada saat jam kantor, tidak
hanya para pekerja, bagi kalangan pelajar banyak menggunakan facebook pada saat jam pelajaran sedang
berlangsung.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi
tersebut secara tepat. TIK harus digunakan secara tepat dan benar, bukan disalahgunakan. Contoh : seperti kasus
Ibu Prita. Dia sudah menjelek-jelekkan salah satu rumah sakit yang ada di Indonesia melalui situs internet.
Walaupun itu fakta, namun rumah sakit tidak mau namanya dicemarkan melalui internet, bahkan rumah sakit
tersebut melaporkan kepada polisi atas pencemaran nama baiknya. Dan akhirnya Ibu Prita harus masuk ke
dalam sel penjara.
IMPLIKASI ETIKA KOMPUTER
Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan
justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Dalam isu-isu pokok etika komputer,
ada beberapa isu yang yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
• Kejahatan komputer (Computer crime), yaitu kejahatan yang dilakukan dengan komputer sebagai basis
teknologinya.
• E-Commerce yaitu Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada
dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative; bermacam
kejahatan, penipuan, kerugian.
• Cyber Ethics, yaitu Implikasi dari INTERNET ( Interconnection Networking ), memungkinkan pengguna IT
semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi.
• Tanggung Jawab Profesi, yaitu Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas
yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )
• Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual.
Pembajakan, cracking, illegal software dan sebagainya. Menurut James H. Moor, alasan pentingnya etika
komputer ada 3, yaitu :
1. Kelenturan Logika (Logical Malleability)
Kelenturan logika oleh Moor adalah kita mampu memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan. Komputer bekerja akurat seperti yang diinstruksikan programernya. Masyarakat tidak perlu khawatir
terhadap teknologi komputer karena apabila komputer digunakan untuk aktivitas yang tidak etis, maka orang
yang berada di belakang komputer yang harus dipersalahkan.
2. Faktor Transformasi
Alasan etika komputer menjadi demikian penting karena terbukti bahwa penggunaan komputer telah mengubah
secara drastis cara-cara kita dalam melakukan sesuatu. Inilah yang dimaksud faktor transformasi. Kita bisa
melihat jelas transformasi yang terjadi dalam cara melakukan tugas-tugas perusahaan. Contohnya : surat
elektronik (E-mail). E-mail sangat membantu mengirim data-data atau tugas-tugas kepada orang yang akan kita
tuju tanpa harus mendatangi orang tersebut. Dengan adanya E-mail masyarakat jadi lebih mudah dan tidak perlu
lagi mengirim melalui kantor pos.
3. Faktor Tidak Terlihat (Invisibility Factor) / Faktor Tak Kasat Mata
Alasan ketiga perlunya etika komputer karena umumnya masyarakat menganggap komputer sebagai “kotak
hitam” karena semua operasi internal komputer tidak dapat dilihat secara langsung. Tersembunyinya operasi
internal komputer membuka peluang untuk membuat program secara sembunyi, membuat kalkulasi kompleks
diam-diam, bahkan penyalahgunaan dan pengrusakan tidak terlihat.
IMPLIKASI ETIKA BERINTERNET
Aplikasi etis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman etika dalam penggunannya,
namun etika yang paling populer digunakan adalah etika keluaran Florida University Amerika (FAU) dan
seorang netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberapa etika yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan internet semestinya
11. tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril.
2. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja menggunakan
komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet.
3. Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain.
4. Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan kartu kredit.
5. Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu.
6. Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tanpa adanya pembayaran.
7. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber-sumber penting tanpa adanya ijin atau mengikuti
aturan yang berlaku.
8. Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain.
9. Bertanggung jawab terhadap isi pesan yang disampaikan.
HAK ATAS KOMPUTER
Berikut ini hak sosial dan komputer menurut Deborah Johnson:
1. Hak atas akses komputer;
Yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh
belajar tentang komputer dengan memanfaatkan software yang ada;
2. Hak atas keahlian komputer;
Pada awal komputer dibuat, terdapat kekhawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya
pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di
bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak;
3. Hak atas spesialis komputer;
Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan
luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau
pengacara;
4. Hak atas pengambilan keputusan komputer;
Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer
diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.
HAK ATAS INFORMASI
Berikut ini hak setiap orang atas informasi menurut Richard O. Masson):
1. Hak atas privasi;
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun dalam suatu organisasi mendapatkan
perlindungan atas hukum tentang kerahasiaannya.
2. Hak atas Akurasi;
Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh sistem nonkomputer, potensi
ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai.
3. Hak atas kepemilikan;
Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program komputer yang
dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan.
4. Hak atas akses;
Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya harus melakukan account atau izin pada
pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-
buku online di internet yang diharuskan membayar untuk dapat mengaksesnya.
C. TANTANGAN, KENDALA DAN HARAPAN TERKAIT MORAL, ETIK DAN HUKUM DALAM
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI
TANTANGAN DAN KENDALA
Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan sebagian dari
permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas. Permasalahan etika
dan sosial lainnya, di antaranya adalah : perlindungan hak kepemilikan intelektual, membangun akuntabilitas
12. sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi, menetapkan standar untuk pengamanan kualitas sistem
informasi yang mampu melindungi keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai yang
dipertimbangkan sangat penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi. Dari berbagai
permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi, dua hal
penting yang menjadi tantangan dan kendala manajemen untuk dihadapi, yaitu:
1. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru ;
Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah
dengan cepat begitu pula keseimbangan antara risiko dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya
tindakan yang tidak benar. Perlindungan atas hak privasi individu telah menjadi permasalahan etika yang serius
dewasa ini. Di samping itu, penting bagi manajemen untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan
sosial dari perubahan teknologi. Mungkin tidak ada jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya
perilaku, tetapi paling tidak ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi
baru.
2. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial atas sistem informasi.
Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika
organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara lain: privasi,
kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah
bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan permasalahan kebijakan etika
yang dibutuhkan.
KONTRAK SOSIAL JASA INFORMASI
Untuk memecahkan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu kontrak sosial
dengan harapan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Jasa informasi membuat kontrak
dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang mempengaruhi output informasinya. Kontrak ini
tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang dilakukan jasa informasi. Kontrak tersebut menyatakan
bahwa :
• Komputer tidak akan digunakan untuk sengaja mengganggu privasi orang.
• Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan computer.
• Hak milik intelektual akan dilindungi.
• Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi.
Menggunakan internet untuk keperluan berarti serta saling menghormati antar pengguna internet
(www.fau.edu/netiquette). 10 etika ini disebut sebagai “the ten commandements for computer ethics” atau
sepuluh perintah etika menggunakan komputer. Versi lain yang juga menjadi rujukan etika komunikasi virtual
adalah netiket yang disampaikan oleh Virgina Shea. Isi etika tersebut terdiri dari 10 pedoman pula yaitu :
1. Lawan bicara dalam internet adalah manusia, sehingga penempatan diri secara empati perlu dilakukan dalam
komunikasi virtual.
2. Gunakan standard perilaku yang sama dalam kehidupan dan komunikasi alam nyata.
3. Mampu menempatkan diri dalam dunia maya dengan cara mengenali dahulu anggota komunitas yang online
pada jalur tersebut.
4. Menghormati secara sesama user juga penggunaan bandwith yang tersedia.
5. Berkepribadian yang enak dan harmonis dalam penyusunan kata pesan yang dipampangkan agar lebih
memudahkan dalam pemaknaan pesan.
6. Membagi semua pengalaman yang ada.
7. Mengatasi emosi yang terjadi dalam komunikasi virtua Cyberlaw – Etika Komputer.
8. Menghormati hak privasi orang lain.
9. Penonjolan karakter adalah sesuatu yang tidak etis dalam proses komunikasi.
10. Memberi maaf pada kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.(3)
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi
itu untuk mendukung operasi dan manajemen.Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini,
istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
13. komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis.
Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti
memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem
informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem
di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi
produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya
ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan)
informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di
sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses
sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang
mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan
komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi adalah kumpulandari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah
data menjadi informasi yang berguna.(4)
Pengertian dan Penggunaan Internet
Pengertian Internet bagi orang awam yang menggunakan komputer hanya untuk bermain facebook ataupun
hanya mengunduh file kesukaan mereka mungkin ada yang belum paham benar pengertian internet terutama
siswa yang baru pertama mendapatkan pelajaran mengenai internet di sekolah padahal mereka setiap hari
mengaksesnya. Apakah internet itu?
Pengertian Internet (Interconnected Computer Networks) atau definisi internet ialah komputer yang tiada batas
yang menjadi jembatan antar komputer satu dengan yang lainnya di seluruh dunia dimana jaringan atau network
tersebut mempunyai fasilitas untuk layanan internet seperti Browsing Internet yang berfungsi untuk
mendapatkan sumber informasi yang berada di seluruh penjuru dunia melalui world wide web atau yang biasa
orang dengar www. dalam World Wide Web, orang dapat mengambil data, memformat serta menampilkan
informasi seperti audio, video, grafik maupun text. (5)
2. Berikut ini adapun macam-macam Pelanggaran Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
1. Hacking
Kejahatan ini berupa sebuah pelanggaran dengan melakukan upaya pada penjebolan sebuah sistem operasi pada
sebuah teknologi khususnya komputer. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan komputer yang berada dalam satu
14. jaringan entah itu korban maupun pelaku dalam tindak kejahatan pelanggaran ini. Jaringan tersebuat dapat
berupa LAN atupun juga melalui internet. Hacking juga dapat dilakukan pada negara lain.
Hacker atau juga peretas merupakan sebutan untuk pelaku yang melakukan Hacking. Kejahatan ini ini juga
terbagi atas berbagai macam Hacking tetapi dengan tujuan yang sama untuk melakukan penaklukan pada
sebuah sistem. Motifnya dalam melakukan kejahatan ini bermacam-macam, pada umunya kegiatan ini untuk
menemukan sebuah informasi penting yang tersimpan pada sebuah sistem jaringan.
2. Cracking
Cracking adalah sebuah kejahatan untuk mendapatkan keuntungan sendiri atau pribadi. Hal ini dilakukan
dengan melakukan peretasan pada sebuah sistem keamanan korban berupa peretasan terhadap data perusahaan,
password kartu kredit, dan juga melakukan penggunaan identitas orang lain untuk tujuan tertentu. Pelaku
Kejahatan ini juga disebut dengan cracker (criminal minded Hacker). Cracking juga dilakukan dengan
melakukan penjebolan pada sebuah sistem ATM dalam sebuah Bank.
3. Political Hacking
Political Hacking adalah sebuah tindak kejahatan atau pelanggaran meretas pada sebuah situs pada sebuah web
yang dimana mempunyai tujuan untuk bidang politik. Hal ini untuk melakukan peretasan pada sebuah sistem
keamanan situs yang dimana untuk melakukan penyudutan pada korban yang menjadi target. Hal ini juga kita
ketahui seperti yang terjadi di Australia pada saat terjadi upaya Penyadapan yang dilakukan pihak Australia
terhadap pihak Indonesia untuk menemukan sebuah informasi yang berbau politik pada saat itu. Hal ini
menyebabkan terjadinya perang antara Anonymous Indonesia dengan pihak Australia.
4. Denial of service attack (DoS)
Denial of service attack (Dos) ini merupakan sebuah tindak kejahatan yang dimana dilakukan dengan
melakukan pengiriman data yang sangat besar pada sebuah situs yang dituju sebagai target. Tujuan dilakukan
hal itu adalah untuk membuat situs yang dituju menjadi lambat ataupun lebih parah lagi dapat membuat situs
tersebut berhenti sama sekali. Hal ini sering dilakukan pada situs-situs yang cukup terkenal
5. Penyebaran Virus
Kejahatan yang kelima ini disebabkan oleh virus yang dimana mempunyai kemampuan untuk melakukan
penggandaan diri. Penyebaran virus ini juga tergantung pada jenis virus yang dibuat untuk dilakukan
penyebaran pada sebuah situs. Jika virus yang digunakan masih bersifat temporer, maka tidak menimbulkan
kerugian yang cukup banyak. Namun jika halnya virus tersebut mempunyai kemampuan untuk merusak sistem
komputer maka akibat yang ditimbulkan sangat merugikan.
Virus komputer ini sangat mudah untuk menyebar melalui software yang bahkan bisa merusak hardware jika
tidak ditangani dengan cepat. Salah satu contoh umumnya biasanya Anda dikirimi sebuah pesan yang berupa
spam dialamat email Anda. Hal ini perlu dicurigai karena bisa saja pesan yang dikirmi tersebut berupa virus dan
bisa merusak sistem komputer Anda.
6. Fraud
Fraud adalah sebuah bentuk kejahatan yang dimana melakukan manipula pada sebuah informasi. Informasi
tersebut khusunya pada informasi keuangan untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Contoh yang dilakukan
adalah memanipulasi statistik keuangan atau data keuangan sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
secara personal.
7. Phising
Phising sebuah kejahatan yang menggunakan fasilitas email. Kejahatan ini dilakukan dengan melakukan
pengiriman e-mail seolah-olah merupakan pesan dari bank teretntu untuk mencari informasi. Tujuannya hampir
sama dengan Cracking yaitu untuk mendapatkan keuntungan secara pribadi melalui account atau kartu kredit
seseorang. Catatan pada tindak kejahatan ini, hal yang harus Anda lakukan adalah mengecek kebenaran dari
pesan e-mail tersebut dan berhati-hati untuk membuka pesan e-mail yang dicurigai sebagai spam.
15. 8. Perjudian
Kejatahan yang berikut ini adalah sebuah pelanggaran yang sering dilakukan karena, banyaknya orang yang ikut
pada sebuah situs perjudian. Media yang digunakan tentu saja media Internet itu sendiri. Kegiatan ini tentunya
sangat merugikan pada pihak pribadi maupun negara. Tetapi seyogyanya kerugian tersebut tidak menjadikan
pembelajaran bagi yang melakukan perjudian tersebut.
Perjudian yang dilakukan bisanya berupa Judi sepak bola, Judi Sabung Ayam dan lainnya. Semua telah
tersistem dengan rapi oleh si pembuat website. Mekanismenya juga sangat rapi sehingga sulit untuk menemukan
pelaku yang membuat situs tersebut. Salah satu contohnya berupa kerugian berupa praktik pencucian uang.
9. Cyber Stalking
Kejahatan Cyber Stalking adalah sebuah kejahatan yang berupa paksaan atau ancaman diberikan pada seseorang
melalui media internet dengan memanfaatkan fasilitas e-mail. Cyber staliking ini biasanya dilakukan dengan
menyebarkan virus pada saat membuka pesan. Pada umumnya nama pengirim disamarkan bertujuan untuk
menylitkan pendeteksian pengirim pesan.
10. Piracy
Piracy sering sekali ditemukan di Indonesia karena kejahatan ini berupa sebuah pelanggran terhadap Hak Cipta
orang lain sehingga berdampak pada penghasilan perusahaan si pembuat tersebut. Umunya Hak Cipta yang
sering dilakukan pada lagu untuk dijual secara konvesional untuk kepentingan pribadi.
Kejahatan ini terjadi pada salah satu contoh kasusnya adalah Film “Warkop DKI Reborn [Part 1]” yang dimana
Filmnya mencapai 6 Juta penonton. Pada saat pemutaran perdananya Film Warkop DKI reborn tersebut ternyata
sudah tersebar pada sebuah situs website secara gratis dan tentunya hal ini berdampak pada penghasilan sebuah
Film. Kasus ini akhirnya mencapai puncaknya ketika ditemukannya tersangka pembuat situs tersebut dan pelaku
pun dihukumi UU IT.
11. Hoax
Kejahatan terakhir ini adalah Hoax atau sebuah pelanggaran pada informasi melalui media internet. Dalam
melakukan kejahatannya pelaku membuat situs website tersendiri dengan pengamanan ketat dan penyamaran
yang sangat kuat sehingga ia sangat gampang untuk membuat atau menyebarkan berita hoax. Salah satu
contohnya berita kematian BJ Habibie pada sebuah situs website dan ternyata berita tersebut tidak benar sama
sekali yang dibuktikan dengan adanya video BJ Habibie atau Presiden Ke-3 RI ini nampak sehat dan bugar.
Tujuan dari pelaku melakukan hal ini bermacam-macam dan pada umunya untuk keuntungan pribadi
Itulah beberapa Pelanggaran dan Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mudah-
mudahan menambah ilmu Antum semuanya yah… dan jangan lupa mari kita perangi kejahatan melalui
teknologi dengan cara mengetahui pencegahannya. Jangan lupa juga untuk mengikuti saya dalam lingkaran
untuk postingan yang berikutnya.(6)
Daftar Pustaka
1. Anonim 1, 2017 . http://yohanapremavari.blogspot.co.id/2017/03/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem.html
( 27 November 2017 , 21:51 )