2. Perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan.
Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan
keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas. Namun, di sisi
lain, perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru.
Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya,
dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan
informasi dengan cara yang tidak sah. Ada pula yang memanfaatkan teknologi komputer ini
untuk melakukan tindakan kriminal.
Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting
kaitannya dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, mengingat salah satu
penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-wilayah yang belum
tercakup dalam wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut identifikasi dan penghindaran
terhadap unethical behavior dalam penggunaan sistem informasi berbasis komputer.
Perilaku Moral, Konsep Etika dan Hukum
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang diharapkan dapat
melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku.
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah.
Program etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas yang umum
adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru. Selama pertemuan ini, subyek
etika mendapat cukup perhatian.
Perlunya Etika Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan sebagian
dari permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas.
Permasalahan etika dan sosial lainnya, di antaranya adalah: perlindungan hak kepemilikan
intelektual, membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi,
menetapkan standar untuk pengamanan kualitas sistem informasi yang mampu melindungi
keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai yang dipertimbangkan sangat
penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi.
Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan
sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu:
1. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru. Perubahan teknologi yang cepat
mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah dengan cepat
begitu pula keseimbangan antara risiko dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan
terjadinya tindakan yang tidak benar. Perlindungan atas hak privasi individu telah
3. menjadi permasalahan etika yang serius dewasa ini. Di samping itu, penting bagi
manajemen untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan
teknologi. Mungkin tidak ada jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya
perilaku, tetapi paling tidak ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko
moral dari teknologi baru.
2. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial
atas sistem informasi. Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi
berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara lain: privasi, kepemilikan,
akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi tantangan adalah
bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan
permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan.
Etika merupakan prinsip-prinsip mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan setiap
orang dalam menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka. Perkembangan teknologi
dan sistem informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu maupun masyarakat
pengguna karena perkembangan ini menciptakan peluang untuk adanya perubahan sosial yang
hebat dan mengancam adanya distribusi kekuatan, uang, hak, dan kewajiban.
Dengan menggunakan sistem informasi, penting untuk dipertanyakan, bagaimana tanggung
jawab secara etis dan sosial dapat ditempatkan dengan memadai dalam pemanfaatan sistem
informasi. Etika, sosial, dan politik merupakan tiga hal yang berhubungan dekat sekali.
Permasalahan etika yang dihadapi dalam perkembangan sistem informasi manajemen umumnya
tercermin di dalam lingkungan sosial dan politik.
Perkembangan teknologi dan sistem informasi banyak membawa perubahan pada berbagai aspek
kehidupan, khususnya yang mempengaruhi etika dan sosial masyarakat. Beberapa organisasi
telah mengembangkan kode etik sistem informasi. Namun demikian, tetap ada perdebatan
berkaitan dengan kode etik yang dapat diterima secara umum dengan kode etik sistem informasi
yang dibuat secara spesifik. Sebagai manajer maupun pengguna sistem informasi, kita didorong
untuk mengembangkan seperangkat standar etika untuk pengembangan kode etika sistem
informasi, yaitu yang berbasiskan pada lima dimensi moral yang telah disampaikan di awal,
yaitu:
1) Hak dan kewajiban informasi
Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti, privasi e-mail setiap karyawan,
pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan kebijakan informasi untuk
pengguna.
4. 2) Hak milik dan kewajiban
Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti, lisensi penggunaan perangkat
lunak, kepemilikan data dan fasilitas organisasi, kepemilikan perangkat lunak yang buat oleh
pegawai pada perangkat keras organisasi, masalah copyrights perangkat lunak. Pedoman tertentu
untuk hubungan kontraktual dengan pihak ketiga juga harus menjadi bagian dari topik di sini.
3) Akuntabilitas dan pengendalian
Kode etik harus menyebutkan individu yang bertanggung jawab untuk seluruh sistem informasi
dan menggaris bawahi bahwa individu-individu inilah yang bertanggung jawab terhadap hak
individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan, kualitas sistem dan kualitas hidup.
4) Kualitas sistem
Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang umum dari kualitas data dan
kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat mensyaratkan bahwa semua
sistem berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan kesalahan sistem.
5) Kualitas hidup
Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan dari sistem adalah
meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan cara mencapai tingkatan yang
tinggi dari kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan kepuasan karyawan.
Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika pun memiliki
landasan hukum dalam penggunaan teknologi informasi yang tersirat di UU ITE tahun 2008,
BAB II asas tujuan pasal 3 , yang berbunyi
"Pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan berdasarkan asas
kepastian hukum,manfaat,kehati-hatian, itikad baik dan kebebasan memilih teknologi atau netral
teknologi"
Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Technology Information Sistem adalah teknologi yang
tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek
keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan
pengendalian sistem catatan (informasi). Dalam bidang teknologi informasi, tentunya etika
menjadi sangat penting khususnya di era informasi seperti sekarang ini. Para pelaku dunia IT
harus mengetahui etika dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi.
5. Etika untuk pembuat teknologi informasi
Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya adalah lembaga besar
dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan
dilakukan secara individu, dalam membuat teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika
IT yaitu tidak menjiplak atau mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal.
Etika untuk pengelola teknologi informasi
Pengelola adalah orang yang mengelola teknologi informasi, misalnya adalah provider
telekomunikasi, etika bagi pengelola adalah merahasiakan data pribadi yang dimiliki oleh client
mereka, selain itu juga tidak melakukan pelanggaran perundang-undangan ITE.
Etika untuk pengguna teknologi informasi
Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan
masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika bagi pengguna adalah tidak melakukan atau
menggunakan aplikasi bajakan yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang
milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi.
Kita menyadari perlunya manajemen puncak menetapkan budaya etika menyeluruh di
perusahaan. Budaya ini menyediakan kerangka kerja etika, seperti halnya kode etika dari
berbagai asosiasi profesional di bidang sistem informasi. Etika mempengaruhi bagaimana para
spesialis informasi melaksanakan tugas mereka Dengan demikian tanggung jawab CIO untuk
mencapai etika pada sistem yang dibuat dan pada orang-orang yang membuatnya. Untuk
memenuhi tanggung jawab tersebut CIO dapat mengikuti strategi yang direncanakan dengan
baik.
Moral, Etika, dan Hukum
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Kita mulai mempelajari
peraturan-peraturan dari perilaku moral sejak kecil. Walau berbagai masyarakat tidak mengikuti
satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yang mendasar. ”Melakukan apa yang
benar secara moral” merupakan landasan perilaku sosial kita.
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah kepercayaan,
standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu
bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatu
kota,negara atau profesi. Tindakan kita juga diarahkan oleh etika.
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
Pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang
mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru dan sistem
hukum kesulitan mengikutinya.
6. Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai komputer sebagai sarana atau alat atau komputer sebagai objek, baik
untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang
dilakukan dengan memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer
secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan
komputer yang dimasukinya.
3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.
4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan
komputer (computer network system) pihak sasaran.
6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap hak
atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan
secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan
korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM,
cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya.
Dengan demikian hukum bagi penggunakan computer berangsur-angsur mulai dikenal dan
semakin bertambah. Beberapa sebab kejahatan computer yaitu:
1. Aplikasi bisnis yang berbasis komputer atau internet meningkat
2. Electronic commerce (e-commerce)
3. Electronic data interchange (EDI)
4. Desentralisasi server
5. Transisi dari single vendor ke multi vendor
6. Teknologi yang semakin canggih
Pada saat ini penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika
seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku. Hukum paling
mudah diinterpretasikan karena bentuknya tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara
7. persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika
komputer inilah yang sedang memperoleh banyak perhatian.
Tiga alasan utama atas minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, adalah :
Kelenturan logis, kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan.
Faktor transformasi, berdasarkan fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis
cara kita melakukan sesuatu (misalnya penggunaan e-mail, konferensi video, dan
konferensi jarak jauh).
Faktor tak kasat mata, komputer dipandang sebagai kota hitam. Semua operasi internal
komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal tersebut membuka peluang pada
nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan
penyalahgunaan yang tidak terlihat.
Hak sosial dan komputer
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer. Hak ini dapat
dipandang dari segi komputer atau dari segi informasi yang dihasilkan computer yaitu:
1. Hak atas komputer
2. Hak atas akses komputer
3. Hak atas keahlian komputer
4. Hak atas spesialis komputer
5. Hak atas pengambilan keputusan
6. Hak atas informasi
7. Hak atas Privacy
8. Hak atas Accuracy
9. Hak atas Property
10. Hak atas Accessibility
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi
yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya.
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan.
Properti, Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu
dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual
8. diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan
(trade secret).
a. Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang
penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya. Hak cipta biasa
diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik,
perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah
didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya
ditambah 70 tahun.
b. Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling
sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan
sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
c. Rahasia Perdagangan, hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan
intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang
yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak
tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
Teknologi Informasi adalah aplikasi komputer atau peralatan komunikasi untuk menyimpan,
mengolah dan memanipulasi data. Etika Teknologi Informasi adalah seperangkat asas atau nilai
yang berkenaan dengan penggunaan teknologi informasi. Jumlah interaksi manusia dengan
perkembangan teknologi khususnya bagi kebutuhan informasi yang terus meningkat dari waktu
ke waktu membuat etika teknologi informasi menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami
oleh masyarakat luas.
Tujuan dari etika adalah kehidupan yang lebih baik dengan, dan untuk orang lain, dalam lembaga
yang bersangkutan. Etika komputer adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi komputer, serta formulasi dan kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara
etis.
Salah satu penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-wilayah yang
belum tercakup dalam wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut identifikasi dan
penghindaran terhadap perilaku yang salah dalam penggunaan teknologi informasi. Untuk itu
etika dipandang perlu dibentuk sebagai perilaku yang mengikat oleh pengguna teknologi
informasi.
Akses, Semua orang berhak untuk mendapatkan informasi.Perlu layanan yang baik dan optimal
bagi semua orang dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah :
1. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.
2. Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan.
9. 3. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena
buruknya pelayanan sosialisasi.
4. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari pengemban profesi IT untuk menjaga
martabat luhur profesinya.
5. Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban profesi IT.
Terimakasih,
Ade Yayang (43115120366