SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
DOSEN :
PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
DIBUAT OLEH :
PRISCILLA M. ADELINE K.
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
ABSTRAK
Sistem Informasi merupakan ilmu yang sangat berkembang. Perkembangan ini
terjadi dengan sangat cepat sehingga menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam
perusahaan. Banyak jenis-jenis sistem informasi yang ada, semua meiliki fungsinya masing-
masing tergantung dari tujuan pemakaiannya.
Pengimplementasian Sistem Informasi tersebut tidak terlepas dari isu-isu sosial dan
etika. Isu sosial dan etika yang muncul akan berbeda-beda pada setiap perusahaan. Hal itu
dapat dilihat dengan membandingkan lingkungan sebelum dan sesudah
pengimplementasian sistem informasi.
Tulisan ini akan membahas mengenai isu-isu apa saja yang biasanya akan muncul
ketika adanya pengimplementasian sistem informasi dalam suatu perusahaan. Selain itu,
dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai bagaimana seorang manajer bertindak dalam
mengatasi isu-isu yang bermunculan akibat pengimplementasian sistem informasi.
Untuk menjawab pertanyaan dalam hal apa saja isu etika, sosial dan politis saling berhubungan
dalam Implemetasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada perusahaan tempat saya bekerja,
saya akan coba menjawabnya seperti ini. (Teori-teori yang mendasari pemikiran saya akan saya
cantumkan di bawah jawaban).
1. Isu Etika
Saya bekerja pada perusahaan Futures. Salah satu pekerjaan saya sehari-hari adalah
mendengarkan DVD yang berisi percakapan sebagian besar line telepon yang ada di kantor,
terutama bagian dealing dan marketing. Terkadang, sering kali para staff marketing seakan lupa
dan menggunakan telepon kantor untuk keperlaun pribadi mereka. Salah satu contoh yang saya
ambil adalah salah satu staff marketing yang menggunakan telepon kantor untuk menelpon
bank sehubungan dengan pengaktifan kartu kredit. Saya, sebagai orang yang memang diberikan
hak untuk mendengarkan line tersebut, sebenarnya saya dapat dengan mudah mendapatkan
data-data staf tersebut dan dapat dengan mudah mempergunakannya untuk hal-hal yang
berkaitan dengan kepentingan saya pribadi. Namun, saya tidak menyalahgunakannya karena
saya berusaha bekerja sejalan dengan etika yang berlaku. Menurut saya ini merupakan salah
satu contoh isu etika, karena menurut saya etika bukanlah sesuatu yang dapat diukur benar dan
salahnya semudah menghitung benar dan salahnya transaksi yang terjadi hari itu.
2. Isu Sosial
Adanya pebedaan mengenai departemen-departemen mana saja yang dapat mengakses
internet tanpa adanya batasan dengan departemen yang dibatasi penggunaan internetnya juga
akan dapat menimbukan isu sosial. Adanya perbeedaan dapat membuat beberapa departemen
jadi menanyakan apakah benar perbedaan yang ada tersebut benar-benar dikarenakan
kebutuhan tiap departemen yang berbeda-beda ataukah adanya sebab lain dari hal tersebut. Hal
ini menjadi penting untuk diperhatikan karena interaksi sosial menjadi hal yang paling mendasar
dalam sebuah perusahaan.
3. Isu Politis
Pernah suatu hari ada kejadian bahwa salah satu staf menggunakan email kantor untuk
mendaftarkan dirinya pada salas satu web e-commerce karena staff tersebut bermaksud untuk
membeli suatu barang secara online. Hal tersebut diketahui oleh IT dan dilaporkan kepada
manajemen. Semenjak saat itu, dipertegas kepada semua karyawan bahwa email kantor hanya
diperuntukkan untuk keperluan kantor dan tidak yang lain. Hal ini menjadi penting karena jika
seseorang menggunakan email kantor untuk keperluan pribadinya, maka secara tidak langsung
juga ia telah membawa perusahaan tempatnya bekerja bersamanya. Hal ini akan menjadi fatal
karena bisa saja hanya dari satu orang yang menggunakan email perusahaan untuk memesan
barang secara online, data perusahaan menjadi lebih rapuh dan beresiko terkena “serangan”
terhadap data-data yang dimilikinya.
Berkut beberapa teori untuk mendukung jawaban saya di atas :
Salah satu kewajiban manajerial adalah membuat keputusan terbuka yang merupakan refleksi dari
pemahaman isu-isu etika dan sosial serta isu-isu bisnis disekitar pemanfaatan system informasi. Pada
makalah ini akan dibahas apa saja isu-isu etika,sosial, dan politik yang disebabkan oleh system
informasi? Apakah ada prinsip-prinsip khusus untuk perilaku yang bisa digunakan sebagai penuntun
pengambilan keputusan mengenai dilema etika? Serta sejumlah jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang muncul pada pembahasan ini.
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang
harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet,
yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan
organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru
yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas
konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang
melindungi keamana individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat
penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi individu
untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik.
Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat
melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada
umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan
bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima) dimensi
moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi
kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa
seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai
kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya
teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan,
karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan
pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia
dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa
tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab
perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak
pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan
dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak
menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan
yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi
positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan
internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan
menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus mengerjakan
pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka, tidak mengikuti
aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga.
Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang
ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard,
sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor
komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari
penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat
menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari
berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan
dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah
sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut
penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai
pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem
informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar dan membahayakan
distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan
seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan. Satu
keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah kemudahan menganalisis, kemudahan
mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang
sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan
dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan
implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk melacak pelanggan
dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang menonjol
yang ditimbulkan oleh system informasi kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan social dari system
informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah segala pekerjaan yang
berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi mengedepankan perhatian-
perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi pelanggan, perlindungan kerahasiaan
data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada internet sekarang ini
sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang muncul akibat penggunaan
system informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk
konsekuensi-konsekuensi dari system informasi, penetapanr standar untuk mengamankan kualitas
system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat.
1. Memahami isu-isu etika dan social yang terkait dengan system
Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan individu,
bertindak sebagai agen-agen moral bebas, utnuk membuat pilihan-pilihan untuk menuntun
perilakunya. Teknologi informasi dan system informasi mengangkat masalah-masalah etika baik
untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk perubahan social
yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban.
Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi informasi
bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan social, namun bisa juga digunakan untuk
melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi informasi
akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus kerugian
Model untuk mempelajari isu-isu etika, social dan politik
Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda hadapi sebagai
seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik. Salah satu cara untuk
mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas.
Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu-
isu etika, social, dan politik. Model ini juga berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral utama dari
“masyarakat informasi”, yang bisa memotong beragam level tindakan individu, social, dan politik.
Dimensi moral era informasi
Isu-isu etika, social, dan politik yang penting yang diangkat oleh system informasi mencakup
dimensi-dimensi moral sebagai berikut:
 Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan organisasi
yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri? Apa saja yang dilindunginya?
Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi mengenai informasi
tersebut?
 Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam masyarakat
digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah dilakukan, dan
mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan?
 Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian yang
merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan?
 Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta untuk
member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat?
 Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan
pengetahuan? Institusi apa yang harus kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap informasi?
Nilai-nilai cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi informasi baru?
Tren-tren teknologi yang mengangkat isu-isu etika
Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan perhatian
yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi
semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan social
yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit
pincang.
Berlipatgandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin memungkinkan bagi sebagian besar
organisasi untuk memanfaatkan system informasi dalam proses produksinya. Hasilnya adalah,
ketergantungan kita kepada system dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system serta kualitas
data yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan social dan hukum belum mengatur
ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan kemantapan system
informasi belum secara universal diterima atau diupayakan.
Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan drastis biaya
penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database mengenai individu-karyawan,
pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan
dalam bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data
pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi
wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi
pelanggan.
Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren teknologi ketiga
yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang etika,karena memungkinkan perusahaan untuk
menemukan informasi lebih rinci mengenai individu. Dengan teknologi system informasi
kontemporer, perusahaan bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam informasi
yang tersimpan pada computer secara lebih mudah daripada pada masa lalu.
Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness (NORA)
memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling
secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber
terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang
dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan wilayah
negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi.
1. Etika pada masyarakat informasi
Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan dengan pilihan
individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi pilihan moral
yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan etis”?
Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara hukum
Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi
dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari
tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan
keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat.Akuntabilitas
(accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang
menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung
jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana badan hukum berada
pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang
dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang
diatur secara hukum dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada
kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut
diterapkan secara benar.
Analisis Etika
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jela
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda
Prinsip-prinsip etika
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan adalah :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik untuk
dilakukan oleh siapa pun juga
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk
diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali
jika ada pernyataan khusus yang lain.
Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun tindakan-tindakan
yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat perhatian yang lebih
banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas itu mungkin sama
merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan perusahaan anda.
Aturan-aturan perilaku professional
Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka memegang hak-hak
dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan
rasa hormat. Aturan-aturan professional pelaksanaan dipromulgasikan oleh perkumpulan para
professional seperti American Medical Association (AMA), American Bar
Association (ABA), Association of Information Technology Proffesionals(AITP), dan Association of
Computing Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung jawab atas peraturan
parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan kompetensi. Kode etik
adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya sendiri dalam minat umum
kemasyarakatan.
Beberapa dilema etika
Sistem informasi telah menciptakan dilemma-dilema etika baru dimasa sekumpulan minat saling
berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar perusahaan telepon terkemuka diAmerika
Serikat memanfaatkan teknologi informasi untuk merampingkan satuan kerjanya. Perangkat lunak
pengenal suara bisa mengurangi kebutuhan atas operator manusia, yaitu dengan memasangnya
pada computer agar mengenali respons pelanggan atas serangkaian pertanyaan yang sudah
terkomputerisasi.
Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para karyawannya di internet
dengan maksud mencegah mereka membuang-buang sumber-sumber daya perusahaan untuk
aktivitas non-bisnis. Perkumpulan Komputer Internasional memecat sedikitnya 10 karyawan
dikantornya di Herndon pada bulan Desember 2000 karena mengirimkan e-mail yang berbau seks
secara eksplisit. Perusahaan Xerox memecat 40 pekerjanya di tahun 1999 karena lebih banyak
menghabiskan waktu untuk berselancar di Web. Perusahaan yakin mereka mempunyai hak untuk
memonitor e-mail karyawan dan penggunaan web karena fasilitas itu milik mereka dan
penggunaannnya dimaksudkan untuk tujuan bisnis saja, dan menciptakan fasilitas untuk maksud-
maksud bisnis.
Dalam tiap kesempatan, Anda bisa menemukan persaingan nilai, dengan kelompok-kelompok yang
berada dalam suatu debat. Perusahaan mungkin beralasan, misalnya, bahwa mereka punya hak
untuk menggunakan system informasi untuk meningkatkan produktivitas dan memperkecil satuan
kerjanya sehingga bisa mengurangi biaya dan tetap berada pada bisnis. Karyawan-karyawan yang
digantikan oleh system informasi mungkin beralasan bahwa pemilik perusahaan memiliki semacam
kewajiban bagi kesejahteraannya. Pemilik bisnis mungkin merasa bertanggung jawab untuk
memonitor e-mail karyawan dan penggunaan internet untuk meminimalkan kebocoran
produktivitas.
Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan internet untuk
mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti penggunaan telepon. Suatu analisis yang
lebih dekat mengenai fakta-fakta kadang kala bisa menghasilkan solusi kompromi yang member
“sebagian keuntungan” untuk setiap sisi.
1. Dimensi-dimensi moral dari system informasi
Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system informasi. Dalam tiap
dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social, dan politik dan menggunakancontoh-contoh
nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan
pilihan-pilihan yang diambil.
Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet
Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga
terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-
bentuk pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan
individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara mudah,
murah, dan efektif.
Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman dalam beragam cara, juga
di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-undang. Di Amerika Serikat, klaim kebebasan
pribadi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang member jaminan kebebasan berbicara
dan berkumpul, perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian tak beralasan dan
perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan atas proses penggunaan hak.
Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974 merupakan yang paling penting diantara perundang-
undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi di
wilayah Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum kebebasan pribadi Negara bagian AS hanya
berlaku pada pemerintah federal dan mengatur hanya beberapa wilayah sector kebebasan pribadi.
Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada aturan yang disebut
Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang Adil yang pertama-tama ditetapkan
dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal (Kementrian
Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, 1973). Praktik Informasi yang Adil (FIP) adalah
serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan dan pemanfaatan informasi mengenai individu.
Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan mengenai “kesaling-ketergantungan minat” antar
pemegang dokumen dan individu. Individu memiliki keikutsertaan dalam transaksi, sedsangkan
pemegang dokumen biasanya perwakilan bisnis atau pemerintahan membutuhkan informasi
mengenai individu untuk mendukung transaksi. Setelah terkumpul, individu mempertahankan minat
itu pada dokumen, dan dokumen mungkin digunakan untuk mendukung aktivitas lain tanpa
persetujuan individu. Ditahun 1998, Komite Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) FTC
menyatakan kembali dan memperluas peraturan FIP untuk member tuntunan bagi perlindunga
kebebasan pribadi secara online.
Perlindungan kebebasan pribadi juga ditambahkan pada hukum-hukum yang dikeluarkan akhir-akhir
ini yang mengatur layanan keuangan dan perlindungan pemeliharaan dan pengiriman informasi
kesehatan mengenai individu. Undang-Undang Gramm-Leach-Bliley 1999, yang mencabut batasan-
batasan terdahulu mengenai afiliasi antar bank, perusahaan sekuritas, dan perusahaan asuransi,
mencakup beberapa perlindungan kebebasan pribadi bagi konsumen layanan keuangan. Semua
institusi keuangan harus lebih transparan mengenai kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik yang
dilakukannya untuk melindungi kebebasan pribadi dalam hal informasi pribadi non-publik, dan untuk
memungkinkan konsumen mengelola sendiri pengaturan bagi-pakai informasi pribadi dengan pihak
ketiga. Undang-Undang Kewajiban Asuransi Kecelakaan (HIPAA) 1996 mencantumkan aturan-aturan
perlindungan kebebasan pribadi unuk catatan-catatan medis yang telah diselesaikan penyusunannya
pada 14 April 2002. Hukum tersebut member wewenang kepada pasien untuk mengakses catatan
medis merek yang disimpan oleh penyedia jasa medis, rumah sakit, dan pemberi asuransi kesehatan,
selain itu juga member hak penuh untuk mengatur penggunaan atau pengungkapan catatan
tersebut.
Tantangan-tantangan internet bagi kebebasan pribadi
Teknologi Internet membawa tantangan-tantangan baru terhadap perlindungan kebebasan individu.
Informasi yang dikirimkan melalui jaringan memiliki peluang melewati beragam system computer
sebelum pada akhirnya sampai ke tujuan akhir. Masing-masing system itu mampu melakukan
pemantauan, penangkapan, dan penyimpanan komunikasi yang melewatinya.
Sangat dimungkinkan untuk merekam banyak aktivitas online, termasuk newsgroups atau file-file
apa yang diakses oleh seseorang, Website dan halaman Web mana yang telah dikunjungi oleh
seseorang, dan item-item apa yang telah diakses atau dibali melalui Web. Semua tindakan
pemantauan dan pelacakan ini terlaksana di latar belakang tanpa sepengetahuan pengunjung. Alat-
alat untuk memantau kunjungan World Wide Web menjadi terkenal karena membantu organisasi
untuk menentukan siapa yang mengunjungi Website mereka dan bagaimana menyusun sasaran
promosi secara lebih baik. (Sebagian perusahaanjuga melakukan pemantauan penggunaan Internet
pada karyawannya; seberapa jauh mereka memanfaatkan sumber-sumber milik perusahaan.)
Website retail sekarang memiliki akses ke perangkat lunak yang memungkin mereka untuk
memperhatikan perilaku belanja online dari individu atau kelompok, sementara mereka
mengunjungi Web site dan melakukan pembelian. Tuntutan komersil untuk informasi pribadi ini
tampaknya tidak pernah akan terpuaskan.
Website bisa mempelajari identitas pengunjungnya jika si pengunjung secara sukarela melakukan
registrasi pada Web site tersebut untuk melakukan pembelian produk atau jasa atau mendapat
layanan gratis, misal informasi. Web site juga bisa mengambil informasi mengenai pengunjung tanpa
sepengetahuan mereka melalui teknologi “cookie”. Cookies adalah file-file berukulan kecil yang
disimpan pada hard disk computer sewaktu pengunjung mengunjungi website tertentu.
Sebagai tambahan atas pengesahan secara hukum, dikembangkan beragam teknologi baru untuk
member perlindungan kebebasan pribadi pengguna selama melakukan interaksi pada Website.
Sebagian besar alat ini digunakan untuk mengenkripsi e-mali, untuk membuat aktivitas e-mail atau
berselancar di Web tampak anonym, atau untuk mencegah agar computer pengguna tidak
menerima “cookies”
Minat sekarang berkembang dalam alat-alat yang bisa membantu pengguna menentukan jenis data
pribadi apa yang bisa diekstrak oleh Website. Platform Acuan Kebebasan Pribadi (Platform for
Prifacy Preference) dikenal dengan sebutan P3P, memungkinkan komunikasi otomatis mengenai
kebijakan-kebijakan kebebasan pribadi antara situs-situs e-commerce dan para pengunjungnya. P3P
memberikan standar untuk mengkomunikasikan kebijakan kebebasan pribadi Web site kepada para
pengguna internet dan untuk membandingkan kebijakan tersebut dengan acuan-acuan pengguna
atau dengan standar lainnya, misalnya penuntun dari FIP FTC atau Instruksi Perlindungan Data dari
Komisi Eropa. Pengguna bisa menggunakan P3P untuk memilih tingkat privasi yang diinginkan
sewaktu berinteraksi dengan Website.
Standar P3P memungkinkan Website untuk memplubikasi kebijakan menmgenai kebebasan pribadi
dalam format yang bisa dipahami oleh computer. Jika sudah sesuai dengan aturanm-aturan P3P,
kebijakan kebebasan pribadi menjadi bagian dari perangkat lunak untuk masing-masing bagian dari
perangkat lunak untuk masing-masing halaman Web. Para pengguna yang menggunakan versi
Microsoft Internet Explorer versi terakhir bisa mengakses dan membaca kebijakan kebebasan
pribadi P3P dan daftar semua cookie yang berasal dari Website tersebut. Internet Explorer
memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengaturan computer agar menampilkan semua
cookie atau sebagian saja sesuai tingkat privasi. Misalnya, level “medium” m,enerima cookies dari
situs “pihak-pertapa” yang memiliki kebijakan opt-in atau op-out, namun menolak cookies pihak
ketiga yang menggunakan pengidentifikasi informasi pribadi tanpa kebijakan opt-in.
Namun demikian, P3P hanya bekerja dengan Web site yang menjadi anggota konsorsium World
Wide Web yang telah menerjemahkan kebijakan kebebasan pribadi pada Web sitenya ke dalam
format P3P. Teknologi ini akan menampilkan cookies dari Web site yang bukan bagian dari
konsorsium, namun pengguna tidak bisa mendapatkan informasi pengirim atau pernyataan
kebebasan pribadi. Para pengguna juga perlu mendapat pengarahan mengenai interpretasi
pernyataan privasi perusahaan dan level privasi P3P.
Isu-isu etika
Isu-isu etika mengenai kebebasan pribadi dalam era informasi ini adalah sebagai berikut : Dalam
kondisi apa saya (Anda) dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi seseorang?
Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang lain melalui
pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah kita
perlu memeberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi dirinya?
Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi yang
terkumpul untuk tujuan review karyawan.
Isu-isu sosial
Isu-isu sosial mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan “pengharapan
kebebasan pribadi” atau norma-norma kebebasan pribadi, dan sikap punlik. Dalam wilayah
kehidupan apa kita, sebagai masyarakat, harus mendorong orang-orang untuk berfikir bahwa
mereka ada pada “wilayah pribadi” sebagai lawan dari sudut pandang public? Misalnya, haruskah
kita sebagai seorang anggota masyarakat mendukung orang-orang untuk mengembangkan
pengharapan kebebasan pribadi sewaktu menggunakan e-mail, telepon seluler, bulletin board,
system posral, tempat kerja, atau jalan raya? Haruskah pengharapan-pengharapan kebebasan
pribadi meluas sampai menimbulkan konspirator kejahatan?
Isu-isu politik
Isu-isu politik mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan perundang-
undangan yang mengatur relasi antara pemegang dokumen/catatan dan individu. Haruskah kita
mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail agar bisa melacak penjahat atau teroris. Sampai sejauh
apa situs-situs e-commerce dan bisnis lainnya dimungkinkan untuk mempertahankan data pribadi
mengenai individu?
Hak-hak kepemilikan : Properti Intelektual
Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan
sebagai rahasia dagang, asalkan hak itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik.
Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara.
Hak cipta
Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan
intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apa pun selama usia hidup
pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia. Maksud dari undang-undang hak
cipta ini adalah mendorong kreativitas dan penciptaan dengan memastikan bahwa seseirang yang
kreatif tersebut menerima manfaat keuangan dan yang lainnya atas hasil karyanya.
Hak paten
Hak paten (patent) memberikan hak monopoli ekslusif kepada pemilik gagasan yang
melatarbelakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik undang-undang hak
paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin, perangkat atau metode yang baru akan
menerima upah uang dan lainnya atas usahanya dan masih dapat memperluas penggunaan dari
penemuan itu dengan gagasan tersebut sesuai lisensi hak paten. Pemberian hak paten ditentukan
oleh Badan Hak Paten AS dan mengandalkan hasil putusan pengadilan.
Isu-isu etika
Isu-isu etika pokok menaruh perhatian pada perlindungan kepemilikan intelektual seperti perangkat
lunak, buku digital, musik digital, video digital. Haruskah saya(Anda) menggandakan sebagian
perangkat lunak atau materi digital yang dilindungi oleh rahasia dagang, hak cipta, dan atau paten
untuk tujuan pribadi? Apakah ada nilai yang berkelanjutan dalam melindungi kepemilikan intelektual
jjika bisa dengan mudahnya digandakan dan didistribusikan melalui internet.
Isu-isu sosial
Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan yang diangkat oleh teknologi
informasi baru. Sebagian besar ahli setuju bahwa hukum kepemilikan intelektual sekarang ini kurang
berfungsi dengan era informasi. Laporan penelitian yang dilakukan di Amerikan menyebutkan bahwa
secara rutin beberapa hukum kepemilikan dilanggar-mulai dari pengutipan tanpa izin terhadap
cuplikan dokumen hingga penggandaan buku dan perangkat lunak. Kemudahan menggandakan
perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita sebagai bagian dari masyarakat
pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara signifikan mengancam penyebaran bentuk-
bentuk teknologi baru dan, karena itu mengancam pula kemajuan-kemajuan dalam produktivitas
dan kehidupan sosial yang lebih baik.
Isu-isu politik
Isu politik utama yang berhubungan dengan kepemilikan menaruh perhatian pada penyusunan
ukuran-ukuran perlindungan kepemilikan untuk melindungi investasi yang dibuat oleh pencipta
perangkat lunak, buku-buku digital, dan hiburan digital. Microsoft dan 1400 perangkat lunak lainnya
dari perusahaan content informasi tergabung dalam Asosiasi Industri Informasi dan Perangkat Lunak
(SIIA), yang mendorong dikeluarkannya hukum-hukum baru dan pelaksanaan hukum-hukum yang
sudah ada untuk melindungi kepemilikan intelektual di seluruh dunia. SIIA dibentuk pada 1 januari
1999, dari bergabungnya Asosiasi Penerbit Perangkat Lunak dengan Ssosiasi Industri Informasi. SIIA
menerbitkan hotline anti pembajakan untuk para individu agar melaporkan aktivitas pembajakan
serta menyebarluaskan program edukasi untukm membantu organisasi melawan pembajakan
perangkat lunak dan telah mempublikasi penuntun untuk karyawan dalam menggunakan perangkat
lunak.
Perkumpulan yang menentang SIIA banyaknya kelompok dan jutaan individu yang yakin bahwa
hukum anti pembajakan tidak bisa dilaksanakan dalam era digital dan bahwa perangkat lunak
seharusnya gratis atau dibayar hanya berdasarkan kerelaan. Menurut kelompok-kelompok ini, ada
keuntungan sosial yang lebih besar dari distribusi perangkat lunak secara bebas.
Akuntabilitas, Pertanggung jawaban secara hukum, dan Kontrol
Bersamaan dengan dikeluarkannya hukum-hukum kepemilikan dan kebebasan pribadi, teknologi
informasi baru memberi tantangan atas hukum dan praktik-praktik sosial yang ada yang member
perlindungan kepada individu dan institusi. Jikas seseorang merasa dirugikan disebabkan oleh mesin
yang sebagian dikendalikan oleh perangkat lunak, siapa yang dianggap bertanggung jawab dan
dimintaui pertanggung jawaban ? Haruskah papan pengumuman public atau layanan el;ektronik
seperti Amerika Online mengizinkan p[engiriman materi-materi pornografi atau materi lainnya yang
melanggar hukum (Sebagai pemancar), atau haruskah mereka dianggap tidak bertanggung jawab
atas segala bentuk materi yang dikirimkan oleh penggunannya? Bagaimana dengan internet? Jika
anda meng-outsource proses informasi, dapatkah anda dianggap vendor eksternal yang bertanggung
jawab untuk segala kerugian yang ditanggung oleh konsumen?
Isu-isu etika
Isu-isu etika yang berhubungan dengan pertanggung jawaban disebabkan oleh teknologi informasi
yang baru adalah apakah individu dan organisasi yang menciptakan, menghasilkan, dan menjual
system (baik perangkat keras maupun lunak),secara moril bertanggung jawab untuk konsekuensi
penggunaannya. Jika benar, karena alasan apa? Pertanggung jawaban secara hukum apa dan
kewajiban apa yang harus dipercaya oleh pengguna, dan apa yang harus dipercaya oleh provider?
Isu-isu sosial
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggung jawaban menaruh perhatian pada harapan-
harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk mengembangkan pelayanan jasa
system informasi. Haruskah individu dan organisasi didorong untuk mengembangkan perangkat
cadangan agar bisa dengan mudah mengantisipasi kegagalan system, atau haruskah organisasi
secara ketat dianggap bertanggung jawab atas layanan system yang diberikan? Jika organisais secara
ketat dianggap bertanggung jawab, dampak apa yang terjadi terhadap pengembangan system
layanan yang baru? Dapatkah masyarakat mengizinkan jaringan dan papan pengumuman public
memasang informasi yang berbau fitnah, ketidakbenaran, dan salah persepsi sehingga merugikan
banyak orang lain? Atau haruskah perusahaan penyedia jasa informasi membuat sendiri peraturan
mereka, termasuk dalam hal penyensoran informasi?
Isu-isu politik
Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara penyedia jasa
informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer perangkat lunak sampai penyedia
jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat mungkin dibebaskan dari pertanggungjawaban
secara hukum (dan berarti memaksimalkan keuntungan mereka), dan layanan individu-pengguna,
organisasi, dan komunitas- yang menginginkan agar organisasi dianggap bertanggung jawab secara
hukum karena member layanan system berkualitas tinggi (dan berarti nmemaksimalkan kualitas
layanannya). Penyedia jasa berargumen bahwa mereka akan menarik diri dari pasar jika dianggap
bertanggungjawab secara hukum, padahal para pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika
penyedia jasa mengakui bertanggung jawab secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan
layanan berkualitas baik dan mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah perundang-
undangan membebankan tanggung jawab atau membatasi tanggu jawab kepada para penyedia
jasa? Perpecah mendasar ini menjadi pusat beragam konflik politik dan hukum.
Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan dengan
memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh
keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang dilakukan
dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa
izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet
tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban umum.
4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting
yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan
kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer
network system) pihak sasaran.
6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan, perusakan
atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang
terhubung dengan internet.
7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap hak atas
kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi seseorang
yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap
keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang
apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan korban secara materil maupun
immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan
sebagainya.
Kasus pertama kejahatan komputer terjadi pada tahun 1966, ketika programmer untuk suatu bank
membuat tambahan diprogram sehingga program tersebut tidak dapat menunjukkan bahwa
pengambilan dari rekeningnya telah melampaui batas. sehingga pada tahun 1984 dalam Kongres AS
menyetujui UU federal yang khusus diterapkan untuk kejahatan computer, yaitu:
1. memberikan saran kepada Kongres mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan
kejahatan komputer terhadap usaha kecil.
2. menetapkan bahwa seseorang yang mendapat akses ke informasi yang berkaitan dengan
pertahanan nasional dan hubungan luar negeri tanpa otorisasi merupakan pelanggaran.
Dengan demikian hukum bagi penggunakan computer berangsur-angsur mulai dikenal dan semakin
bertambah. Beberapa sebab kejahatan computer yaitu:
 Aplikasi bisnis yang berbasis komputer atau internet meningkat
 Electronic commerce (e-commerce)
 Electronic data interchange (EDI)
 Desentralisasi server
 Transisi dari single vendor ke multi vendor
 Teknologi yang semakin canggih
Pada saat ini penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika seorang
manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku. Hukum paling mudah
diinterpretasikan karena bentuknya tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis dan
tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika komputer inilah yang
sedang memperoleh banyak perhatian.
1. Perlunya budaya etika
Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian pemimpinnya.
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus
etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen
puncak memimpin dengan memberi contoh. Prilaku ini adalah budaya etika. Bagaimana budaya
etika diterapkan merupakan salah satu tugas manajemen puncak yaitu memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai.
1. Etika dan jasa informasi
Etika komputer, menurut James H. Moor merupakan analisis mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi Komputer untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Oleh karena itu, etika
komputer terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu :
 Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;
 Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan
secara tepat.
Tiga alasan utama atas minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, adalah :
 Kelenturan logis, kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan.
 Faktor transformasi, berdasarkan fakta bahwa komputer dapat mengubang secara drastic cara
kita melakukan sesuatu (misalnya penggunaan e-mail, konferensi video, dan konferensi jarak
jauh).
 Faktor tak kasat mata, komputer dipandang sebagai kota hitam. Semua operasi internal
komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal tersebut membuka peluang pada nilai-
nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan
penyalahgunaan yang tidak terlihat.
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer. Hak ini dapat
dipandang dari segi komputer atau dari segi informasi yang dihasilkan computer yaitu:
1. Hak atas komputer
2. Hak atas akses komputer
3. Hak atas keahlian komputer
4. Hak atas spesialis komputer
5. Hak atas pengambilan keputusan
6. Hak atas informasi
7. Hak atas Privacy
8. Hak atas Accuracy
9. Hak atas Property
10. Hak atas Accessibility
Kontrak sosial jasa informasi
Guna memecahkan permasalahan etika komputer, Mason menyarankan bahwa jasa informasi harus
masuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk
kebaikan sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa :
1. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang. Setiap
ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer. Hak milik intelektual akan
dilindungi.
2. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan
informasi. Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas kontrak
sosial yang timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan-
etika-dalam-sistem-informasi/
https://endangnovitasari.wordpress.com/2009/06/06/sistem-informasi-manajemen/
Modul Sistem Informasi & Pengenalian Internal

More Related Content

What's hot

11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...Titis Puspa
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...kairunnisa
 
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...auliacaesa
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...Siti Maesaroh
 
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...Yuli Dwi Astuti
 
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...dimasluhur111
 
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universit...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi  etis ti, universit...Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi  etis ti, universit...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universit...lilissulkhaeni2
 
SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...
SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...
SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...Ella Dwi Septianingsih
 
Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...
Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...
Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...yasminnavisa
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...Naomiyosephine
 
SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...Dea Aulia
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...Fajar Muh Triadi Sakti
 
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdfSim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdfAde Yayang
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...Danielwatloly18
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...Ranti Pusriana
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdfSim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdfNur Putriana
 

What's hot (16)

11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
11. SIM, Titis Puspaningsih, Hapzi Ali, Implikasi Etis IT, Universitas Mercu ...
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, kode etik, isu pelanggaran mor...
 
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
Sim, aulia caesa veranza, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercubuan...
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi,...
 
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
 
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
Sim, dimas luhur, prof. dr. ir. hapzi ali,mm,cma,implikasi etis ti, universit...
 
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universit...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi  etis ti, universit...Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi  etis ti, universit...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, implikasi etis ti, universit...
 
SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...
SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...
SI-PI,Ella Dwi,Prof.Dr Hapzi Ali,MM,CMA, Isu Etika Sosial Politis dalam Imple...
 
Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...
Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...
Sim,pert 11 , yasmin navisa, hapzi ali, implikasi etis dari sistem informasi,...
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
 
SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
SIM 11, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Implikasi Etis TI, Un...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusa...
 
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdfSim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
Sim, ade yayang, hapzi ali,implikasi etis ti, universitas mercu buana, 2017.pdf
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali, Isu Etika,Sosial,Politik dalam Implementasi s...
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdfSim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma impikasi etis ti.pdf
 

Similar to SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017

Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...Siti Maesaroh
 
04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...
04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...
04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...Siti Maesaroh
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...yohana premavari
 
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...yohana premavari
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...sevrindaanggia
 
Isu etika dan sosial dalam perusahaan digital
Isu etika dan sosial dalam perusahaan digitalIsu etika dan sosial dalam perusahaan digital
Isu etika dan sosial dalam perusahaan digitalAldilaSeprillasela
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Fajar Muh Triadi Sakti
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Fajar Muh Triadi Sakti
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Fajar Muh Triadi Sakti
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Fajar Muh Triadi Sakti
 
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...SIM MEGA AMBAR LUTFIA
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017Fitri Febriani
 
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...Nurfanida Hikmalia
 
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:ilhamakbar7155
 
SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...
SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...
SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...Achmad Lukman Harun
 
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...nabila rahmalia
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...mutiah indah
 

Similar to SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017 (18)

Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi ...
 
04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...
04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...
04 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informa...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali,  Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Info...
 
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
4 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Infor...
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,ISU SOSIAL DAN ETIKA DA...
 
Isu etika dan sosial dalam perusahaan digital
Isu etika dan sosial dalam perusahaan digitalIsu etika dan sosial dalam perusahaan digital
Isu etika dan sosial dalam perusahaan digital
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu ...
 
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
Sim, nurfanida putri hikmalia, hapzi ali,information security 2, universitas ...
 
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,: Ethical Implication of IT:
 
SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...
SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...
SI & PI 3, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem ...
 
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
Sim 11, nabila rahmalia, hapzi ali, implikasi etis ti, universitas mercu buan...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Impl...
 

More from Priscilla Maria Adeline Kristianto

SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 

More from Priscilla Maria Adeline Kristianto (8)

SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
 
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Si...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (17)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA DIBUAT OLEH : PRISCILLA M. ADELINE K. MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS MERCUBUANA TAHUN 2017
  • 2. ABSTRAK Sistem Informasi merupakan ilmu yang sangat berkembang. Perkembangan ini terjadi dengan sangat cepat sehingga menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam perusahaan. Banyak jenis-jenis sistem informasi yang ada, semua meiliki fungsinya masing- masing tergantung dari tujuan pemakaiannya. Pengimplementasian Sistem Informasi tersebut tidak terlepas dari isu-isu sosial dan etika. Isu sosial dan etika yang muncul akan berbeda-beda pada setiap perusahaan. Hal itu dapat dilihat dengan membandingkan lingkungan sebelum dan sesudah pengimplementasian sistem informasi. Tulisan ini akan membahas mengenai isu-isu apa saja yang biasanya akan muncul ketika adanya pengimplementasian sistem informasi dalam suatu perusahaan. Selain itu, dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai bagaimana seorang manajer bertindak dalam mengatasi isu-isu yang bermunculan akibat pengimplementasian sistem informasi.
  • 3. Untuk menjawab pertanyaan dalam hal apa saja isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam Implemetasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada perusahaan tempat saya bekerja, saya akan coba menjawabnya seperti ini. (Teori-teori yang mendasari pemikiran saya akan saya cantumkan di bawah jawaban). 1. Isu Etika Saya bekerja pada perusahaan Futures. Salah satu pekerjaan saya sehari-hari adalah mendengarkan DVD yang berisi percakapan sebagian besar line telepon yang ada di kantor, terutama bagian dealing dan marketing. Terkadang, sering kali para staff marketing seakan lupa dan menggunakan telepon kantor untuk keperlaun pribadi mereka. Salah satu contoh yang saya ambil adalah salah satu staff marketing yang menggunakan telepon kantor untuk menelpon bank sehubungan dengan pengaktifan kartu kredit. Saya, sebagai orang yang memang diberikan hak untuk mendengarkan line tersebut, sebenarnya saya dapat dengan mudah mendapatkan data-data staf tersebut dan dapat dengan mudah mempergunakannya untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan saya pribadi. Namun, saya tidak menyalahgunakannya karena saya berusaha bekerja sejalan dengan etika yang berlaku. Menurut saya ini merupakan salah satu contoh isu etika, karena menurut saya etika bukanlah sesuatu yang dapat diukur benar dan salahnya semudah menghitung benar dan salahnya transaksi yang terjadi hari itu. 2. Isu Sosial Adanya pebedaan mengenai departemen-departemen mana saja yang dapat mengakses internet tanpa adanya batasan dengan departemen yang dibatasi penggunaan internetnya juga akan dapat menimbukan isu sosial. Adanya perbeedaan dapat membuat beberapa departemen jadi menanyakan apakah benar perbedaan yang ada tersebut benar-benar dikarenakan kebutuhan tiap departemen yang berbeda-beda ataukah adanya sebab lain dari hal tersebut. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan karena interaksi sosial menjadi hal yang paling mendasar dalam sebuah perusahaan. 3. Isu Politis Pernah suatu hari ada kejadian bahwa salah satu staf menggunakan email kantor untuk mendaftarkan dirinya pada salas satu web e-commerce karena staff tersebut bermaksud untuk membeli suatu barang secara online. Hal tersebut diketahui oleh IT dan dilaporkan kepada manajemen. Semenjak saat itu, dipertegas kepada semua karyawan bahwa email kantor hanya diperuntukkan untuk keperluan kantor dan tidak yang lain. Hal ini menjadi penting karena jika seseorang menggunakan email kantor untuk keperluan pribadinya, maka secara tidak langsung juga ia telah membawa perusahaan tempatnya bekerja bersamanya. Hal ini akan menjadi fatal karena bisa saja hanya dari satu orang yang menggunakan email perusahaan untuk memesan
  • 4. barang secara online, data perusahaan menjadi lebih rapuh dan beresiko terkena “serangan” terhadap data-data yang dimilikinya. Berkut beberapa teori untuk mendukung jawaban saya di atas : Salah satu kewajiban manajerial adalah membuat keputusan terbuka yang merupakan refleksi dari pemahaman isu-isu etika dan sosial serta isu-isu bisnis disekitar pemanfaatan system informasi. Pada makalah ini akan dibahas apa saja isu-isu etika,sosial, dan politik yang disebabkan oleh system informasi? Apakah ada prinsip-prinsip khusus untuk perilaku yang bisa digunakan sebagai penuntun pengambilan keputusan mengenai dilema etika? Serta sejumlah jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang muncul pada pembahasan ini. Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi. Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.
  • 5. Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima) dimensi moral diantaranya : 1. Hak dan Kewajiban Informasi Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan. 2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten. 3. Akuntabilitas dan Pengendalian Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi. 4. Kualitas Sistem Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis. 5. Kualitas Hidup Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi
  • 6. positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh. Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu. Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan. Satu keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi kontemporer.
  • 7. Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan social dari system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah segala pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi mengedepankan perhatian- perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual. Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang muncul akibat penggunaan system informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari system informasi, penetapanr standar untuk mengamankan kualitas system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat. 1. Memahami isu-isu etika dan social yang terkait dengan system Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan individu, bertindak sebagai agen-agen moral bebas, utnuk membuat pilihan-pilihan untuk menuntun perilakunya. Teknologi informasi dan system informasi mengangkat masalah-masalah etika baik untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk perubahan social yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban. Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan social, namun bisa juga digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus kerugian
  • 8. Model untuk mempelajari isu-isu etika, social dan politik Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik. Salah satu cara untuk mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas. Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu- isu etika, social, dan politik. Model ini juga berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral utama dari “masyarakat informasi”, yang bisa memotong beragam level tindakan individu, social, dan politik. Dimensi moral era informasi Isu-isu etika, social, dan politik yang penting yang diangkat oleh system informasi mencakup dimensi-dimensi moral sebagai berikut:  Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri? Apa saja yang dilindunginya? Kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi mengenai informasi tersebut?  Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan?  Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan?  Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system yang harus diminta untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat?  Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan pengetahuan? Institusi apa yang harus kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap informasi? Nilai-nilai cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi informasi baru? Tren-tren teknologi yang mengangkat isu-isu etika Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan perhatian yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan social yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang.
  • 9. Berlipatgandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin memungkinkan bagi sebagian besar organisasi untuk memanfaatkan system informasi dalam proses produksinya. Hasilnya adalah, ketergantungan kita kepada system dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system serta kualitas data yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan social dan hukum belum mengatur ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan kemantapan system informasi belum secara universal diterima atau diupayakan. Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database mengenai individu-karyawan, pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan. Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren teknologi ketiga yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang etika,karena memungkinkan perusahaan untuk menemukan informasi lebih rinci mengenai individu. Dengan teknologi system informasi kontemporer, perusahaan bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam informasi yang tersimpan pada computer secara lebih mudah daripada pada masa lalu. Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness (NORA) memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi. 1. Etika pada masyarakat informasi Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari “pilihan etis”?
  • 10. Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara hukum Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar. Analisis Etika 1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jela 2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. 4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan 5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda Prinsip-prinsip etika Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan adalah : 1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda 2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga 3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk diambil. 4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur 5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit 6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
  • 11. Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun tindakan-tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan perusahaan anda. Aturan-aturan perilaku professional Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka memegang hak-hak dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Aturan-aturan professional pelaksanaan dipromulgasikan oleh perkumpulan para professional seperti American Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of Information Technology Proffesionals(AITP), dan Association of Computing Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung jawab atas peraturan parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya sendiri dalam minat umum kemasyarakatan. Beberapa dilema etika Sistem informasi telah menciptakan dilemma-dilema etika baru dimasa sekumpulan minat saling berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar perusahaan telepon terkemuka diAmerika Serikat memanfaatkan teknologi informasi untuk merampingkan satuan kerjanya. Perangkat lunak pengenal suara bisa mengurangi kebutuhan atas operator manusia, yaitu dengan memasangnya pada computer agar mengenali respons pelanggan atas serangkaian pertanyaan yang sudah terkomputerisasi. Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para karyawannya di internet dengan maksud mencegah mereka membuang-buang sumber-sumber daya perusahaan untuk aktivitas non-bisnis. Perkumpulan Komputer Internasional memecat sedikitnya 10 karyawan dikantornya di Herndon pada bulan Desember 2000 karena mengirimkan e-mail yang berbau seks secara eksplisit. Perusahaan Xerox memecat 40 pekerjanya di tahun 1999 karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di Web. Perusahaan yakin mereka mempunyai hak untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan web karena fasilitas itu milik mereka dan penggunaannnya dimaksudkan untuk tujuan bisnis saja, dan menciptakan fasilitas untuk maksud- maksud bisnis.
  • 12. Dalam tiap kesempatan, Anda bisa menemukan persaingan nilai, dengan kelompok-kelompok yang berada dalam suatu debat. Perusahaan mungkin beralasan, misalnya, bahwa mereka punya hak untuk menggunakan system informasi untuk meningkatkan produktivitas dan memperkecil satuan kerjanya sehingga bisa mengurangi biaya dan tetap berada pada bisnis. Karyawan-karyawan yang digantikan oleh system informasi mungkin beralasan bahwa pemilik perusahaan memiliki semacam kewajiban bagi kesejahteraannya. Pemilik bisnis mungkin merasa bertanggung jawab untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan internet untuk meminimalkan kebocoran produktivitas. Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan internet untuk mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti penggunaan telepon. Suatu analisis yang lebih dekat mengenai fakta-fakta kadang kala bisa menghasilkan solusi kompromi yang member “sebagian keuntungan” untuk setiap sisi. 1. Dimensi-dimensi moral dari system informasi Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system informasi. Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social, dan politik dan menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang diambil. Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk- bentuk pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara mudah, murah, dan efektif. Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman dalam beragam cara, juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-undang. Di Amerika Serikat, klaim kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang member jaminan kebebasan berbicara dan berkumpul, perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian tak beralasan dan perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan atas proses penggunaan hak. Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974 merupakan yang paling penting diantara perundang- undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi di
  • 13. wilayah Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum kebebasan pribadi Negara bagian AS hanya berlaku pada pemerintah federal dan mengatur hanya beberapa wilayah sector kebebasan pribadi. Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada aturan yang disebut Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang Adil yang pertama-tama ditetapkan dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal (Kementrian Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, 1973). Praktik Informasi yang Adil (FIP) adalah serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan dan pemanfaatan informasi mengenai individu. Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan mengenai “kesaling-ketergantungan minat” antar pemegang dokumen dan individu. Individu memiliki keikutsertaan dalam transaksi, sedsangkan pemegang dokumen biasanya perwakilan bisnis atau pemerintahan membutuhkan informasi mengenai individu untuk mendukung transaksi. Setelah terkumpul, individu mempertahankan minat itu pada dokumen, dan dokumen mungkin digunakan untuk mendukung aktivitas lain tanpa persetujuan individu. Ditahun 1998, Komite Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) FTC menyatakan kembali dan memperluas peraturan FIP untuk member tuntunan bagi perlindunga kebebasan pribadi secara online. Perlindungan kebebasan pribadi juga ditambahkan pada hukum-hukum yang dikeluarkan akhir-akhir ini yang mengatur layanan keuangan dan perlindungan pemeliharaan dan pengiriman informasi kesehatan mengenai individu. Undang-Undang Gramm-Leach-Bliley 1999, yang mencabut batasan- batasan terdahulu mengenai afiliasi antar bank, perusahaan sekuritas, dan perusahaan asuransi, mencakup beberapa perlindungan kebebasan pribadi bagi konsumen layanan keuangan. Semua institusi keuangan harus lebih transparan mengenai kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik yang dilakukannya untuk melindungi kebebasan pribadi dalam hal informasi pribadi non-publik, dan untuk memungkinkan konsumen mengelola sendiri pengaturan bagi-pakai informasi pribadi dengan pihak ketiga. Undang-Undang Kewajiban Asuransi Kecelakaan (HIPAA) 1996 mencantumkan aturan-aturan perlindungan kebebasan pribadi unuk catatan-catatan medis yang telah diselesaikan penyusunannya pada 14 April 2002. Hukum tersebut member wewenang kepada pasien untuk mengakses catatan medis merek yang disimpan oleh penyedia jasa medis, rumah sakit, dan pemberi asuransi kesehatan, selain itu juga member hak penuh untuk mengatur penggunaan atau pengungkapan catatan tersebut.
  • 14. Tantangan-tantangan internet bagi kebebasan pribadi Teknologi Internet membawa tantangan-tantangan baru terhadap perlindungan kebebasan individu. Informasi yang dikirimkan melalui jaringan memiliki peluang melewati beragam system computer sebelum pada akhirnya sampai ke tujuan akhir. Masing-masing system itu mampu melakukan pemantauan, penangkapan, dan penyimpanan komunikasi yang melewatinya. Sangat dimungkinkan untuk merekam banyak aktivitas online, termasuk newsgroups atau file-file apa yang diakses oleh seseorang, Website dan halaman Web mana yang telah dikunjungi oleh seseorang, dan item-item apa yang telah diakses atau dibali melalui Web. Semua tindakan pemantauan dan pelacakan ini terlaksana di latar belakang tanpa sepengetahuan pengunjung. Alat- alat untuk memantau kunjungan World Wide Web menjadi terkenal karena membantu organisasi untuk menentukan siapa yang mengunjungi Website mereka dan bagaimana menyusun sasaran promosi secara lebih baik. (Sebagian perusahaanjuga melakukan pemantauan penggunaan Internet pada karyawannya; seberapa jauh mereka memanfaatkan sumber-sumber milik perusahaan.) Website retail sekarang memiliki akses ke perangkat lunak yang memungkin mereka untuk memperhatikan perilaku belanja online dari individu atau kelompok, sementara mereka mengunjungi Web site dan melakukan pembelian. Tuntutan komersil untuk informasi pribadi ini tampaknya tidak pernah akan terpuaskan. Website bisa mempelajari identitas pengunjungnya jika si pengunjung secara sukarela melakukan registrasi pada Web site tersebut untuk melakukan pembelian produk atau jasa atau mendapat layanan gratis, misal informasi. Web site juga bisa mengambil informasi mengenai pengunjung tanpa sepengetahuan mereka melalui teknologi “cookie”. Cookies adalah file-file berukulan kecil yang disimpan pada hard disk computer sewaktu pengunjung mengunjungi website tertentu. Sebagai tambahan atas pengesahan secara hukum, dikembangkan beragam teknologi baru untuk member perlindungan kebebasan pribadi pengguna selama melakukan interaksi pada Website. Sebagian besar alat ini digunakan untuk mengenkripsi e-mali, untuk membuat aktivitas e-mail atau berselancar di Web tampak anonym, atau untuk mencegah agar computer pengguna tidak menerima “cookies” Minat sekarang berkembang dalam alat-alat yang bisa membantu pengguna menentukan jenis data pribadi apa yang bisa diekstrak oleh Website. Platform Acuan Kebebasan Pribadi (Platform for Prifacy Preference) dikenal dengan sebutan P3P, memungkinkan komunikasi otomatis mengenai kebijakan-kebijakan kebebasan pribadi antara situs-situs e-commerce dan para pengunjungnya. P3P
  • 15. memberikan standar untuk mengkomunikasikan kebijakan kebebasan pribadi Web site kepada para pengguna internet dan untuk membandingkan kebijakan tersebut dengan acuan-acuan pengguna atau dengan standar lainnya, misalnya penuntun dari FIP FTC atau Instruksi Perlindungan Data dari Komisi Eropa. Pengguna bisa menggunakan P3P untuk memilih tingkat privasi yang diinginkan sewaktu berinteraksi dengan Website. Standar P3P memungkinkan Website untuk memplubikasi kebijakan menmgenai kebebasan pribadi dalam format yang bisa dipahami oleh computer. Jika sudah sesuai dengan aturanm-aturan P3P, kebijakan kebebasan pribadi menjadi bagian dari perangkat lunak untuk masing-masing bagian dari perangkat lunak untuk masing-masing halaman Web. Para pengguna yang menggunakan versi Microsoft Internet Explorer versi terakhir bisa mengakses dan membaca kebijakan kebebasan pribadi P3P dan daftar semua cookie yang berasal dari Website tersebut. Internet Explorer memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengaturan computer agar menampilkan semua cookie atau sebagian saja sesuai tingkat privasi. Misalnya, level “medium” m,enerima cookies dari situs “pihak-pertapa” yang memiliki kebijakan opt-in atau op-out, namun menolak cookies pihak ketiga yang menggunakan pengidentifikasi informasi pribadi tanpa kebijakan opt-in. Namun demikian, P3P hanya bekerja dengan Web site yang menjadi anggota konsorsium World Wide Web yang telah menerjemahkan kebijakan kebebasan pribadi pada Web sitenya ke dalam format P3P. Teknologi ini akan menampilkan cookies dari Web site yang bukan bagian dari konsorsium, namun pengguna tidak bisa mendapatkan informasi pengirim atau pernyataan kebebasan pribadi. Para pengguna juga perlu mendapat pengarahan mengenai interpretasi pernyataan privasi perusahaan dan level privasi P3P. Isu-isu etika Isu-isu etika mengenai kebebasan pribadi dalam era informasi ini adalah sebagai berikut : Dalam kondisi apa saya (Anda) dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi seseorang? Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang lain melalui pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah kita perlu memeberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi dirinya? Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi yang terkumpul untuk tujuan review karyawan.
  • 16. Isu-isu sosial Isu-isu sosial mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan “pengharapan kebebasan pribadi” atau norma-norma kebebasan pribadi, dan sikap punlik. Dalam wilayah kehidupan apa kita, sebagai masyarakat, harus mendorong orang-orang untuk berfikir bahwa mereka ada pada “wilayah pribadi” sebagai lawan dari sudut pandang public? Misalnya, haruskah kita sebagai seorang anggota masyarakat mendukung orang-orang untuk mengembangkan pengharapan kebebasan pribadi sewaktu menggunakan e-mail, telepon seluler, bulletin board, system posral, tempat kerja, atau jalan raya? Haruskah pengharapan-pengharapan kebebasan pribadi meluas sampai menimbulkan konspirator kejahatan? Isu-isu politik Isu-isu politik mengenai kebebasan pribadi menaruh perhatian pada perkembangan perundang- undangan yang mengatur relasi antara pemegang dokumen/catatan dan individu. Haruskah kita mengizinkan FBI untuk mengawasi e-mail agar bisa melacak penjahat atau teroris. Sampai sejauh apa situs-situs e-commerce dan bisnis lainnya dimungkinkan untuk mempertahankan data pribadi mengenai individu? Hak-hak kepemilikan : Properti Intelektual Rahasia Dagang Produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang, asalkan hak itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Hak cipta Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apa pun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia. Maksud dari undang-undang hak cipta ini adalah mendorong kreativitas dan penciptaan dengan memastikan bahwa seseirang yang kreatif tersebut menerima manfaat keuangan dan yang lainnya atas hasil karyanya.
  • 17. Hak paten Hak paten (patent) memberikan hak monopoli ekslusif kepada pemilik gagasan yang melatarbelakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik undang-undang hak paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin, perangkat atau metode yang baru akan menerima upah uang dan lainnya atas usahanya dan masih dapat memperluas penggunaan dari penemuan itu dengan gagasan tersebut sesuai lisensi hak paten. Pemberian hak paten ditentukan oleh Badan Hak Paten AS dan mengandalkan hasil putusan pengadilan. Isu-isu etika Isu-isu etika pokok menaruh perhatian pada perlindungan kepemilikan intelektual seperti perangkat lunak, buku digital, musik digital, video digital. Haruskah saya(Anda) menggandakan sebagian perangkat lunak atau materi digital yang dilindungi oleh rahasia dagang, hak cipta, dan atau paten untuk tujuan pribadi? Apakah ada nilai yang berkelanjutan dalam melindungi kepemilikan intelektual jjika bisa dengan mudahnya digandakan dan didistribusikan melalui internet. Isu-isu sosial Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan yang diangkat oleh teknologi informasi baru. Sebagian besar ahli setuju bahwa hukum kepemilikan intelektual sekarang ini kurang berfungsi dengan era informasi. Laporan penelitian yang dilakukan di Amerikan menyebutkan bahwa secara rutin beberapa hukum kepemilikan dilanggar-mulai dari pengutipan tanpa izin terhadap cuplikan dokumen hingga penggandaan buku dan perangkat lunak. Kemudahan menggandakan perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita sebagai bagian dari masyarakat pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara signifikan mengancam penyebaran bentuk- bentuk teknologi baru dan, karena itu mengancam pula kemajuan-kemajuan dalam produktivitas dan kehidupan sosial yang lebih baik. Isu-isu politik Isu politik utama yang berhubungan dengan kepemilikan menaruh perhatian pada penyusunan ukuran-ukuran perlindungan kepemilikan untuk melindungi investasi yang dibuat oleh pencipta perangkat lunak, buku-buku digital, dan hiburan digital. Microsoft dan 1400 perangkat lunak lainnya dari perusahaan content informasi tergabung dalam Asosiasi Industri Informasi dan Perangkat Lunak (SIIA), yang mendorong dikeluarkannya hukum-hukum baru dan pelaksanaan hukum-hukum yang sudah ada untuk melindungi kepemilikan intelektual di seluruh dunia. SIIA dibentuk pada 1 januari 1999, dari bergabungnya Asosiasi Penerbit Perangkat Lunak dengan Ssosiasi Industri Informasi. SIIA
  • 18. menerbitkan hotline anti pembajakan untuk para individu agar melaporkan aktivitas pembajakan serta menyebarluaskan program edukasi untukm membantu organisasi melawan pembajakan perangkat lunak dan telah mempublikasi penuntun untuk karyawan dalam menggunakan perangkat lunak. Perkumpulan yang menentang SIIA banyaknya kelompok dan jutaan individu yang yakin bahwa hukum anti pembajakan tidak bisa dilaksanakan dalam era digital dan bahwa perangkat lunak seharusnya gratis atau dibayar hanya berdasarkan kerelaan. Menurut kelompok-kelompok ini, ada keuntungan sosial yang lebih besar dari distribusi perangkat lunak secara bebas. Akuntabilitas, Pertanggung jawaban secara hukum, dan Kontrol Bersamaan dengan dikeluarkannya hukum-hukum kepemilikan dan kebebasan pribadi, teknologi informasi baru memberi tantangan atas hukum dan praktik-praktik sosial yang ada yang member perlindungan kepada individu dan institusi. Jikas seseorang merasa dirugikan disebabkan oleh mesin yang sebagian dikendalikan oleh perangkat lunak, siapa yang dianggap bertanggung jawab dan dimintaui pertanggung jawaban ? Haruskah papan pengumuman public atau layanan el;ektronik seperti Amerika Online mengizinkan p[engiriman materi-materi pornografi atau materi lainnya yang melanggar hukum (Sebagai pemancar), atau haruskah mereka dianggap tidak bertanggung jawab atas segala bentuk materi yang dikirimkan oleh penggunannya? Bagaimana dengan internet? Jika anda meng-outsource proses informasi, dapatkah anda dianggap vendor eksternal yang bertanggung jawab untuk segala kerugian yang ditanggung oleh konsumen? Isu-isu etika Isu-isu etika yang berhubungan dengan pertanggung jawaban disebabkan oleh teknologi informasi yang baru adalah apakah individu dan organisasi yang menciptakan, menghasilkan, dan menjual system (baik perangkat keras maupun lunak),secara moril bertanggung jawab untuk konsekuensi penggunaannya. Jika benar, karena alasan apa? Pertanggung jawaban secara hukum apa dan kewajiban apa yang harus dipercaya oleh pengguna, dan apa yang harus dipercaya oleh provider? Isu-isu sosial Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggung jawaban menaruh perhatian pada harapan- harapan bahwa masyarakat seharusnya diberi kemungkinan untuk mengembangkan pelayanan jasa system informasi. Haruskah individu dan organisasi didorong untuk mengembangkan perangkat cadangan agar bisa dengan mudah mengantisipasi kegagalan system, atau haruskah organisasi secara ketat dianggap bertanggung jawab atas layanan system yang diberikan? Jika organisais secara
  • 19. ketat dianggap bertanggung jawab, dampak apa yang terjadi terhadap pengembangan system layanan yang baru? Dapatkah masyarakat mengizinkan jaringan dan papan pengumuman public memasang informasi yang berbau fitnah, ketidakbenaran, dan salah persepsi sehingga merugikan banyak orang lain? Atau haruskah perusahaan penyedia jasa informasi membuat sendiri peraturan mereka, termasuk dalam hal penyensoran informasi? Isu-isu politik Isu-isu sosial yang berhubungan dengan pertanggungjawaban adalah debat antara penyedia jasa informasi untuk segala macam bentuknya (mulai dari developer perangkat lunak sampai penyedia jasa layanan jaringan), yang menginginkan sedapat mungkin dibebaskan dari pertanggungjawaban secara hukum (dan berarti memaksimalkan keuntungan mereka), dan layanan individu-pengguna, organisasi, dan komunitas- yang menginginkan agar organisasi dianggap bertanggung jawab secara hukum karena member layanan system berkualitas tinggi (dan berarti nmemaksimalkan kualitas layanannya). Penyedia jasa berargumen bahwa mereka akan menarik diri dari pasar jika dianggap bertanggungjawab secara hukum, padahal para pengguna layanan berargumen bahwa hanya jika penyedia jasa mengakui bertanggung jawab secara hukum, maka mereka merasa mendapat jaminan layanan berkualitas baik dan mengimbangi kerugian-kerugian yang terjadi. Haruskah perundang- undangan membebankan tanggung jawab atau membatasi tanggu jawab kepada para penyedia jasa? Perpecah mendasar ini menjadi pusat beragam konflik politik dan hukum. Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu: 1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. 2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. 3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. 4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. 5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran.
  • 20. 6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. 7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. 8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya. Kasus pertama kejahatan komputer terjadi pada tahun 1966, ketika programmer untuk suatu bank membuat tambahan diprogram sehingga program tersebut tidak dapat menunjukkan bahwa pengambilan dari rekeningnya telah melampaui batas. sehingga pada tahun 1984 dalam Kongres AS menyetujui UU federal yang khusus diterapkan untuk kejahatan computer, yaitu: 1. memberikan saran kepada Kongres mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan kejahatan komputer terhadap usaha kecil. 2. menetapkan bahwa seseorang yang mendapat akses ke informasi yang berkaitan dengan pertahanan nasional dan hubungan luar negeri tanpa otorisasi merupakan pelanggaran. Dengan demikian hukum bagi penggunakan computer berangsur-angsur mulai dikenal dan semakin bertambah. Beberapa sebab kejahatan computer yaitu:  Aplikasi bisnis yang berbasis komputer atau internet meningkat  Electronic commerce (e-commerce)  Electronic data interchange (EDI)  Desentralisasi server  Transisi dari single vendor ke multi vendor  Teknologi yang semakin canggih Pada saat ini penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diinterpretasikan karena bentuknya tertulis. Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika komputer inilah yang sedang memperoleh banyak perhatian.
  • 21. 1. Perlunya budaya etika Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Prilaku ini adalah budaya etika. Bagaimana budaya etika diterapkan merupakan salah satu tugas manajemen puncak yaitu memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. 1. Etika dan jasa informasi Etika komputer, menurut James H. Moor merupakan analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi Komputer untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Oleh karena itu, etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu :  Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;  Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat. Tiga alasan utama atas minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, adalah :  Kelenturan logis, kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita inginkan.  Faktor transformasi, berdasarkan fakta bahwa komputer dapat mengubang secara drastic cara kita melakukan sesuatu (misalnya penggunaan e-mail, konferensi video, dan konferensi jarak jauh).  Faktor tak kasat mata, komputer dipandang sebagai kota hitam. Semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal tersebut membuka peluang pada nilai- nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan penyalahgunaan yang tidak terlihat. Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer. Hak ini dapat dipandang dari segi komputer atau dari segi informasi yang dihasilkan computer yaitu: 1. Hak atas komputer 2. Hak atas akses komputer 3. Hak atas keahlian komputer
  • 22. 4. Hak atas spesialis komputer 5. Hak atas pengambilan keputusan 6. Hak atas informasi 7. Hak atas Privacy 8. Hak atas Accuracy 9. Hak atas Property 10. Hak atas Accessibility Kontrak sosial jasa informasi Guna memecahkan permasalahan etika komputer, Mason menyarankan bahwa jasa informasi harus masuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa : 1. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer. Hak milik intelektual akan dilindungi. 2. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi. Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas kontrak sosial yang timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya.