SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Profesionalisme dan Kompetensi Dokter Hewan
dalam Mendukung Realisasi MEA 2015
Dr h Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Seminar memperingati Ulang Tahun ke-9 CIVAS
Tema: “MEA 2015: Siapkan Profesi Veteriner Indonesia?
Gedung Kusnoto, 28 Februari 2015
Masa depan DOKTER HEWAN di
dunia yang terus berubah
 Praktek kedokteran hewan harus tetap relevan dengan
kebutuhan perubahan yang ada di masyarakat
 Pendidikan kedokteran hewan harus mereflesikan
diversitas yang ada di masyarakat saat ini maupun
antisipasi yang akan terjadi ke depan
 Respon profesi hanya dimungkinkan lewat penciptaan
fokus area profesional (spesialisasi)
 Kolaborasi dan kerjasama yang lebih besar dengan
sektor kesehatan di bidang kesehatan masyarakat
 Lisensi dokter hewan tidak dapat mencakup semua
fokus area profesional tetapi lebih pada jaminan
kepada publik untuk ilmu kedokteran hewan tertentu
Sumber: Veterinary Education in SADC Region: Challenges and Future
Perspectives (2009)
FAO – 250th Anniversary of Veterinary
Education and Profession (2011)
“The roles of veterinarians in
meeting the challenges of
health and welfare of livestock
and global food security”
Arti profesionalisme dan
kompetensi
 Profesionalisme artinya sifat-sifat (kemampuan,
kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau
dilakukan oleh seorang profesional
(sumber: Wikipedia)
 Kompetensi artinya kewenangan (kekuasaan)
untuk memutuskan (menetapkan) sesuatu
(sumber: KBBI)
“Profesionalisme tidak bersifat statis, tetapi
dinamis, sehingga implikasinya seorang profesional
perlu senantiasa meningkatkan kompetensinya”
Dokter hewan yang kompeten.....
(A competent veterinarian…)
“menerapkan pengetahuan, ketrampilan, perilaku,
komunikasi dan penilaian dalam penyampaian
pelayanan veteriner yang memadai sesuai dengan
bidang praktek veteriner yang dikuasainya”
“applies knowledge, skills, attitudes, communication and
judgement to the delivery of appropriate veterinary
services in accordance with their field of veterinary
practice” (Veterinary Council of New Zealand)
Pertimbangan diberikan kepada hasil kinerja yang
memenuhi standar secara konsisten
Consideration is given to performance of tasks to an
acceptable standard on a consistent basis
Sumber: Liz Norman (2014). The concept of veterinary competence : perspectives
and challenges. Massey University
Kompetensi esensial untuk
DOKTER HEWAN*
 Pengetahuan & pemahaman (knowledge & understanding)
 Ketrampilan (skills)
– Pengumpulan informasi
– Analisis dan penilaian (judgement)
– Ketrampilan klinik
– Komunikasi dan kerjasama tim (teamwork)
– Belas kasih, sopan santun, rasa hormat, kejujuran, adil
– Pengetahuan bisnis
– Manajemen diri dan kepemimpinan kelompok
 Perilaku (attitude)
– Etik dan nilai budaya (cultural values)
– Kesejahteraan hewan
– Komunikasi dengan masyarakat/klien
– Rujukan (referral)
– Kerjasama tim (teamwork)
– Keseimbangan kebutuhan klien
– Peranan dalam biosekuriti
* Australian Veterinary Board Council Inc.
Kompetensi ‘dilihat” berbeda
oleh orang yang berbeda
Ada perbedaan nyata antara pelayanan
menurut jenis spesies dan jenis pekerjaan,
contohnya:
 Ketrampilan komunikasi: hewan kecil vs kuda
 Pemikiran kritis dan kreatif: kuda vs hewan
pangan
 Empati: hewan kecil vs hewan pangan
 Penilaian yang valid: kuda vs hewan kecil
Competency “seen” differently by different people
Sumber: Liz Norman (2014). The concept of veterinary competence : perspectives
and challenges. Massey University
•Pangan
•Serat
•Bahan
•Hewan
kecil
•Hewan
eksotik
•Kuda
•Hewan
pacu:
kuda,
anjing,
unta,
merpati
•Hewan
buru
•Satwa
liar hasil
penangka
-ran
•Satwa
liar di
alam
bebas
•Hewan
laborato-
rium
tradisionil
•Berbagai
spesies
lain dari
amfibi
sampai
primata
Hewanpertanian
Hewankesayangan
Hewanolahraga
Satwakebunbinatangdansatwaliar
Hewanlaboratorium
(a) Fungsi profesi dokter hewan
menurut jenis spesies
Sumber: Samantha E. J. Gibbs and E. Paul J. Gibbs (2012). The Historical, Present, and
Future Role of Veterinarians in One Health. Current Topics in Microbiology and
Immunology (2012) 365: 31–47.
(b) Fungsi profesi dokter hewan
menurut jenis pekerjaan
•Hewan
kecil
•Hewan
pangan
•Kuda
•Pengujian
farmaseti-
kal dan
laborato-
rium
•Desain
produk dan
pemasaran
•Praktek
klinik
waralaba
•Nasional,
provinsi,
kabupaten
/kota
•Internasio-
nal
•Regulasi
& kebija-
kan
•Keseha-
tan masya-
rakat
•Surveilans
penyakit
•Forensik
•Hewan
laborato-
rium
•Penyakit
menular
•Aplikasi
klinis
•Pengem-
bangan
•Penelitian
•Training
klinik dan
pelayanan
•Adminis-
trasi
•Pengaja-
ran
Praktekhewan
Praktekkoorporasi
Pemerintah
Penelitianbiomedis
Universitas
Sumber: Samantha E. J. Gibbs and E. Paul J. Gibbs (2012). The Historical, Present, and
Future Role of Veterinarians in One Health. Current Topics in Microbiology and
Immunology (2012) 365: 31–47.
Indikator ekonomi ASEAN (2014)
Negara
Luas
areaa Populasib GDP per
kapitaC
Tingkat
penganggurand
Brunei Darussalam 5,8 0,4 39.678,7 1,7
Filippina 300,0 99,4 2.706,9 6,4
Indonesia 1.860,4 248,8 3.459,8 6,2
Kamboja 181,0 14,9 1.036,7 0,3
Laos 236,8 6,6 1.547,7 1,9
Malaysia 330,3 29,9 10.420,5 3,1
Myanmar 676,6 61,7 887,8 4,0
Singapura 0,7 5,4 55.182,5 2,9
Thailand 513,1 68,2 5.678,7 0,7
Vietnam 330,9 89,7 1.908,6 3,6
a = ribu kilometer persegi
b = juta orang
c = US $
d = %
Human Development Index (2013)
di ASEAN
Ranking HDI Negara HDI skor
9 Singapura 0,967
30 Brunei Darussalam 0,981
62 Malaysia 0,773
89 Thailand 0,722
108 Indonesia 0,684
117 Filippina 0,660
121 Vietnam 0,638
136 Kamboja 0,584
139 Laos 0,569
150 Myanmar 0,524
Sumber: UNDP (2014). Human Development Report 2014
HDI adalah
ukuran untuk
menilai kemajuan
jangka panjang
dalam tiga
dimensi dasar
pembangunan
manusia: angka
harapan hidup,
akses terhadap
pengetahuan dan
standar hidup
yang layak.
Persaingan global Pendidikan Tinggi
dan Pelatihan di ASEAN (2014)
Negara Ranking
(dari 144 negara)
Skor
(1 – 7)
Singapura 2 6,09
Malaysia 46 4,80
Thailand 59 4,58
Indonesia 61 4,53
Filippina 64 4,45
Vietnam 96 3,74
Laos 110 3,28
Kamboja 123 2,92
Myanmar 135 2,44
Sumber: WEF (2014). The Global Competitiveness Report 2014–2015
Persaingan PendidikanTinggi dan
Pelatihan di ASEAN menurut kategori
Kategori
Camboja
Filippina
Indonesia
Laos
Malaysia
Myanmar
Singapura
Thailand
Vietnam
Kualitas sistem pendidikan 3,2 4,5 4,5 3,8 5,3 2,7 5,8 3,4 3,3
Kualitas pendidikan matematika
dan sains
3,2 4,1 4,6 3,9 5,2 2,7 6,3 3,9 3,9
Kualitas manajemen sekolah 3,3 4,7 4,6 4,1 5,1 2,6 5,8 4,1 3,4
Akses internet di sekolah 3,6 4,3 4,9 3,8 5,4 2,1 6,4 4,6 5,0
Ketersediaan layanan
penelitian dan pelatihan
3,6 4,4 4,4 3,9 5,4 2,9 5,5 4,2 3,3
Keluasan pelatihan staf 3,9 4,6 4,7 4,3 5,3 2,9 5,3 4,4 3,9
Sumber: WEF (2014). The Global Competitiveness Report 2014–2015
Animal Protection Index 2014
Kriteria
Filippina
Indonesia
Malaysia
Myanmar
Thailand
Vietnam
Formal recognition of animale sentienceFormal recognition of animale sentience B C C G D E
Support for Universal Declaration on Animal WelfareSupport for Universal Declaration on Animal Welfare D D B G D G
Protecting animals in farmingProtecting animals in farming B C B B C G
Protecting animals in captivityProtecting animals in captivity C C C D C D
Laws against causing animal sufferingLaws against causing animal suffering D D B G D E
Protecting companion animalsProtecting companion animals B D D D D G
Protecting animals used for draught and recreationProtecting animals used for draught and recreation C D D G D G
Protecting animal used in scientific researchProtecting animal used in scientific research B E C D D G
Protecting the welfare of wild animalsProtecting the welfare of wild animals B C B D C D
GovernmentGovernment accountability for animal welfareaccountability for animal welfare B D D F D E
Engagement with the World Organization for Animal HealthEngagement with the World Organization for Animal Health C D D D D D
OIE animal welfare standardsOIE animal welfare standards C D C G E G
Reporting on progressReporting on progress C E E G G G
Education on animalEducation on animal protection and protectionprotection and protection D D D E E E
Consultation with stakeholdersConsultation with stakeholders A C C E D E
Sumber: World Animal Protection (2014)
(A – G)
Legislasi bidang veteriner di
ASEAN
Negara Kesehatan hewan
Brunei Darussalam Quarantine & Prevention of Disease (Animals), Section 91 &
92 Laws of Brunei Revised Edition 1984, Chapter 47
Filippina Livestock and Poultry Feed Act 2013
Anti Rabies Act 2007
Meat Inspection Code Act 2004
Indonesia Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 18/2009 (perubahan
No. 41/2014)
Kamboja [draf]
Laos Livestock Production and Veterinary Matters 2008
Malaysia Animal Act 1953 (all amendments up to 2006)
Myanmar Animal Health and Development Law 1993
Singapura Animals & Birds Act 1965 (all amendments up to 2014)
Agri-food and Veterinary Authority Act No. 16/2000
Thailand Animal Epidemic s Act B.E. 2499 1956
Vietnam Ordinance of Veterinary Medicine 2004
Legislasi khusus di ASEAN terkait
bidang veteriner
Negara Kesejahteraan Hewan Praktek Kedokteran Hewan
Brunei Darussalam Veterinary Surgeons Order 2005
Filippina Animal Welfare Act 1998 Veterinary Medicine Act 2004
Indonesia
Kamboja
Laos
Malaysia Animal Welfare Bill 2012* Veterinary Surgeons Act 1974
Myanmar
Singapura Animals & Birds Act 2007
Thailand Animal Welfare Act 2014 Veterinary Professional Act 2012
Vietnam
* target perubahan akan dilakukan pada tahun 2015 ini
Pendidikan kedokteran hewanPendidikan kedokteran hewan
di ASEANdi ASEAN
Negara Mulai
dirintis
Jumlah
FKH
Lama
studi
(tahun)
Keterangan
Brunei Darussalam - - - -
Kamboja 2014 1 6
Indonesia 1907 10 5
Laos 2012 - 4 Program akademi
Malaysia 1972 2 5
Myanmar 1957 1 6
Filippina 1908 20 6 Swasta lebih banyak
Singapura - - - -
Thailand 1930-an 6 6
Vietnam 1956 6 5
Sumber: Sailasuta A./Thai J Vet Med. 2014. 44(1): 1-4
JumlahJumlah DDokterokter hewanhewan
didi ASEANASEAN
Negara ASEAN Dokter hewan
pemerintah
Dokter
hewan
swasta
Dokter
hewan
Perguruan
Tinggi
Total
dokter
hewan
Ranking Rasio Dokter
hewan
pemerintah :
swasta
Brunei Darussalam 7 17 - 24 8 1 : 1,4
Kamboja TAD TAD - TAD TAD TAD
Indonesia 3.940 5.174 793 9.907 1 1 : 1,3
Laos TAD TAD - TAD TAD TAD
Malaysia 272 1.125 184 1.581 6 1 : 4,1
Myanmar 946 500 282 1.728 5 1 : 0,5
Filippina 1.625 3.560 335 5.520 4 1 : 2,2
Singapura 52 198 - 250 7 1 : 3,8
Thailand 804 6.260 354 7.418 2 1 : 7,8
Vietnam 4.250 1.890 140 6.280 3 1 : 0,4
Sumber: OIE website (http://www.oie.int/ ) – diakses Oktober 2014
Brunei Darussalam
Cambodia
Indonesia
Lao PDR
Malaysia
Myanmar
Philippines
Singapore
Thailand
Viet Nam
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Arus bebas
investasi
Arus bebas
modal
Arus bebas
tenaga terampil
Arus bebas
barang
Arus bebas
jasa layanan
 Apa yang harus dipersiapkan profesi veteriner dan
bagaimana kita mengharmonisasikan standar ASEAN?
PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
ASEAN Framework Agreement on
Services (AFAS) – Artikel V
“Each Member State may recognize the EDUCATIONEDUCATION or
EXPERIENCEEXPERIENCE obtained, REQUIREMENTSREQUIREMENTS met, or LICENSESLICENSES
or CERTIFICATIONSCERTIFICATIONS granted in another ASEAN Member
State, for the purpose of licensing or certification of service
suppliers. Such recognition may be based upon an agreement
or arrangement with the Member State concerned or may be
accorded autonomously.”
“Setiap Negara Anggota dapat mengakui PENDIDIKANPENDIDIKAN atau
PENGALAMANPENGALAMAN yang diperoleh, PERSYARATANPERSYARATAN yang
dipenuhi, atau LISENSILISENSI atau SERTIFIKATSERTIFIKAT yang diberikan oleh
Negara Anggota ASEAN lain, untuk tujuan lisensi atau
sertifikasi dari jasa layanan yang diberikan. Pengakuan harus
didasarkan atas perjanjian atau pengaturan dengan Negara
Anggota dimaksud atau dapat diberikan secara otonom.”
Liberalisasi sektor jasa di
ASEAN
 Dalam upaya mendukung liberalisasi sektor jasa,
negara-negara anggota ASEAN menandatangani
MRA (Mutual Recognition Agreement) pada tanggal
19 November 2007
 11 Sektor, 155 subsektor yang diliberalisasi (5
subsektor layanan kesehatan):
– Layanan medis dan gigi
– Layanan veteriner
– Layanan keperawatan, kebidanan
– Layanan rumah sakit
– Layanan kesehatan manusia lainnya (ambulans,
morfologik, patologi kimia)
 MRA menjadi hal mutlak yang dilakukan liberalisasi
sektor jasa yang berasaskan keadilan
Hakikat Mutual Recognition
Agreement (MRA)
1. Negara tujuan atau negara penerima mengakui
kualifikasi profesional dan pelatihan yang diperoleh
dari negara pengirim atau negara asal tenaga kerja
terampil
2. Negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan
kualifikasi profesional dan pelatihan dengan cara
memberikan ijazah atau sertifikat
3. Pengakuan tidak bersifat otomatis (tidak langsung
memberikan hak untuk melaksanakan suatu profesi).
Ada proses untuk penentuan standar dan
persyaratan lainnya yang diterapkan baik di negara
penerima maupun di negara asal
Sumber: Pemetaan Pekerja Trampil Indonesia dan Liberalisasi Jasa ASEAN (2013).
Kerjasama ASEAN Study Center Universitas Indonesia dan Kemenlu RI
ASEAN Mutual RecognitionASEAN Mutual Recognition
Agreement (MRA)Agreement (MRA)
1) MRA on Engineering Services – Malaysia, 9 Des 2005
2) MRA on Nursing Services – Filippina, 8 Des 2006
3) MRA on Surveying Qualifications – Singapura, 19 Nov 2007
4) MRA on Architectural Services – Singapura, 19 Nov 2007
5) MRA on Medical Practitioners – Singapura, 25 Aug 2008
6) MRA on Framework Accountancy – Singapura, 26 Aug 2008
7) MRA on Dental Practitioners – Thailand, 26 Feb 2009
8) MRA on Tourism Professionals - 2009
ASEAN MRAASEAN MRA untuk layananuntuk layanan
veterinerveteriner
 Sedang dikembangkan (under development)
 MRA mengenal adanya “Professional RegulatoryProfessional Regulatory
AuthorityAuthority” dari suatu Negara Anggota, ekuivalen dengan
VSB dari OIE
 Tujuan MRA:
– Memfasilitasi mobilitas Dokter Hewan antar negara
ASEAN
– Tukar menukar informasi dan meningkatkan kerjasama
dalam upaya menghormati ‘mutual recognition’ profesi
Dokter Hewan
– Promosi adopsi praktek-praktek Dokter Hewan yang baik
tentang standar-standar dan kualifikasi-kualifikasi
– Menyediakan kesempatan untuk penguatan kapasitas
dan pelatihan bagi Dokter Hewan negara ASEAN
VSB = Veterinary Statutory Body
Keberhasilan sistem kesehatan
hewan nasional bergantung pada:
 kontribusi dan interaksi berbagai pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pendidikan dan
pengembangan profesi berkelanjutan (Continuing
Professional Development) dokter hewan;
 adanya suatu Professional Regulatory Authority (PRA)
yang dinamis yang diperlukan untuk mengawasi dan
membimbing etik dan praktek dokter hewan;
 penyediaan jasa layanan dokter hewan pemerintah
dan swasta; dan
 berbagai kelembagaan atau asosiasi yang menangani
secara berkelanjutan profesionalisme dokter hewan
dalam memenuhi kepentingan masyarakat/klien
Sumber: Malaysian Veterinary Council Unit , Department of Veterinary Services
Brunei Darussalam
Cambodia
Indonesia
Lao PDR
Malaysia
Myanmar
Philippines
Singapore
Thailand
Viet Nam
Pemeran kunci dalam
menentukan profesi veteriner
 Veterinary Statutory Body (VSB): RegulatorRegulator
 Veterinary Education (VE): ProduProduccerer
 Veterinary Services (VS): UserUser
(pemerintah dan non-pemerintah)
 Veterinary Associations (VA): PromoterPromoter
Sumber: Ratanakon P. et al and Tiensin T. (2014).
Faculty of Veterinary Science, Mahidol University ,
Department of Livestock Development , Ministry of
Agriculture and Cooperatives Thailand
VSB
VAVS VE
Apa perbedaan antara PRA/VSB
dengan Asosiasi Dokter Hewan?
PRA/VSB ASOSIASI DOKTER HEWAN
Fokus primernya adalah kepentingan publik Fokus primernya adalah kepentingan
profesi veteriner
Didirikan berdasarkan Undang-undang Didirikan berdasarkan keanggotaan untuk
mendukung kepentingan profesi
Regulator untuk seluruh profesi veteriner Keanggotaannya adalah aktif
Mengembangkan, menetapkan dan
mengawasi standar profesional
Membantu anggota untuk memenuhi
standar profesional yang diperlukan
Menetapkan persyaratan minimum untuk
pengembangan profesional berkelanjutan
Mempromosikan kesempatan
pengembangan profesional berkelanjutan
Meregistrasi dokter hewan Menghubungkan anggota dengan
sejawatnya (nasional dan internasional)
Menerima dan mempertimbangkan keluhan
dan keprihatinan tentang malapraktek jasa
layanan dokter hewan
Menawarkan akses kepada jaminan ganti
rugi dan menyediakan advis dan dukungan
bagi anggota yang menerima keluhan
Memiliki kekuasaan berdasarkan UU untuk
mencabut registrasi atau praktek
Dapat menolak atau mencabut
keanggotaan apabila diperlukan
Sumber: Veterinary Council of New Zealand (http://www.vetcouncil.org.nz)
Persyaratan PRA/VSB
(Artikel 3.1.12 OIE Code)
 Didasarkan atas suatu legislasi/perundangan
 Suatu badan otonom yang bebas dari kepentingan
politik dan komersial
 Kebijakan dan tujuan PRA/VSB:
– Lisensi atau registrasi dokter hewan dan para-profesional
veteriner dalam melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan kedokteran/sains veteriner;
– Standar minimum pendidikan (dasar dan lanjutan) yang
diperlukan untuk gelar, diploma dan sertifikat yang
memberi kuasa kepada pemegangnya sebagai dokter
hewan atau para-profesional veteriner teregister atau
berlisensi; dan
– Standar perilaku profesional dan kompetensi dokter
hewan dan para-profesional veteriner dan memastikan
bahwa standar tersebut telah dipenuhi
Association/Societies
Veterinary Medical
Professionals
Pengaturan kompetensiPengaturan kompetensi
dokter hewandokter hewan
KONSIL
KEDOKTERAN
HEWAN
INDONESIA
PERHIMPUNAN DOKTER
HEWAN INDONESIA (PDHI)
ASOSIASI
FAKULTAS
KEDOKTERAN HEWAN
INDONESIA
Keanggotaan PRA/VSB:
•diseleksi dari berbagai bidang
keahlian profesional veteriner
•representasi institusional dari
pemerintah & swasta, Perguruan
tinggi dan Asosiasi dokter hewan
•anggota pilihan
•ditunjuk oleh Kementerian
Pertanian/Otoritas Veteriner
*
*Belum dibentuk
PRA (VSB) Profesi Dokter
Hewan di ASEAN
Negara ASEAN Nama PRA/VSB Dasar Legislasi
Brunei
Darussalam
Brunei Darussalam Veterinary
Council*
Constitution of Brunei
Darussalam Veterinary
Surgeons Order 2005
Kamboja - -
Indonesia Perhimpunan Dokter Hewan
Indonesia (PDHI)
?
Laos - -
Malaysia Malaysian Veterinary Council Veterinary Surgeons Act 1974
Myanmar Veterinary Council of
Myanmar
The Veterinary Council Law of
Myanmar 1995
Filippina Professional Regulatory Board
of Veterinary Medicine
The Philippine Veterinary
Medicine Act of 2004
Singapura - -
Thailand Veterinary Council of Thailand Veterinary Professional Act 1992
Vietnam - -
? UU No. 18/2009 (pasal 71 ayat 3) mengatur bahwa sertifikat kompetensi diperoleh
dari organisasi kedokteran hewan dan/atau sertifikasi yang diakui pemerintah
Apakah diperlukan bagi profesi
dalam menghadapi MEA?
 PPenguatanenguatan ““peraturan perundangan”peraturan perundangan” yaitu dengan
mewujudkan adanya Undang-Undang Praktik
Kedokteran Hewan (Veterinary Professional Act/
Veterinary Medicine Law) seperti di negara anggota
ASEAN lainnya sebagai landasan terbentuknya
PRA/VSB (Konsil Kedokteran Hewan Indonesia)
(Catatan: Konsil Kedokteran Indonesia dibentuk berdasarkan
UU Praktek Kedokteran No. 29/2004 pada tanggal 29 April
2005 di Jakarta)
 Peta jalanPeta jalan ((roadmaproadmap)) bagi terbentuknya:
- PRA/VSB untuk profesi Dokter Hewan
- ASEAN MRA untuk layanan veteriner
Referensi
Australian Veterinary Board Council Inc.
“Veterinarians are proactive
leaders in the profession and are
recognized voices of authority in
important areas, such as animal
welfare and One Health medicine”
(North America Veterinary Medical
Education Consortium, 2011).

More Related Content

What's hot

Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptluffyahmad
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasEmi Suhaemi
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaDokter Tekno
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma AlergiAriyanto Harsono
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
Anatomi hewan
Anatomi hewanAnatomi hewan
Anatomi hewanlombkTBK
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 
perhitungan dosis obat
perhitungan dosis obatperhitungan dosis obat
perhitungan dosis obat4nakmans4
 

What's hot (20)

Dosis obat
Dosis obatDosis obat
Dosis obat
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
Farmakologi Antelmintik
Farmakologi AntelmintikFarmakologi Antelmintik
Farmakologi Antelmintik
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi9 Obat untuk mengobati Asma  Alergi
9 Obat untuk mengobati Asma Alergi
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
Anatomi hewan
Anatomi hewanAnatomi hewan
Anatomi hewan
 
Pengelolaan obat di apotek (5)
Pengelolaan obat di apotek (5)Pengelolaan obat di apotek (5)
Pengelolaan obat di apotek (5)
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
perhitungan dosis obat
perhitungan dosis obatperhitungan dosis obat
perhitungan dosis obat
 

Similar to Profesionalisme dan Kompetensi Dokter Hewan Mendukung Realisasi MEA - CIVAS Ultah ke-9 - Bogor, 28 Februari 2015

Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...
Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...
Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...Tata Naipospos
 
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...Tata Naipospos
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptxKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptxRumahLukaSunandar
 
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan HewanRencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan HewanRahma Rizky
 
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021Tata Naipospos
 
Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...
Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...
Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...Tata Naipospos
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Tata Naipospos
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...Tata Naipospos
 
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...Tata Naipospos
 
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptxUunRatriantari1
 
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfNusdianto Triakoso
 
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...Tata Naipospos
 
2 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-2015
2 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-20152 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-2015
2 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-2015Hafid Hafidz
 
Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Dasuki Suke
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANheru dumadi
 

Similar to Profesionalisme dan Kompetensi Dokter Hewan Mendukung Realisasi MEA - CIVAS Ultah ke-9 - Bogor, 28 Februari 2015 (20)

Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Pengantar sertifikasi halal
Pengantar sertifikasi halalPengantar sertifikasi halal
Pengantar sertifikasi halal
 
Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...
Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...
Sesi Khusus ONT PDHI (ADHPI, AEEVI, IDHKI) Profesionalisme dan Kompetensi Dok...
 
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
FGD Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Resistensi Antimikroba 2020-2024 - BBLi...
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptxKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS NAKES_TPK 2023.pptx
 
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan HewanRencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
 
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
Kepentingan Pengaturan Praktik Kedokteran Hewan - PDHI, 12 Maret 2021
 
Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...
Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...
Pendekatan Berbasis Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung dan Rabies - CIV...
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
Peran Kesehatan Hewan Dalam Menghadapi Tantangan Penyakit Zoonosis - KIVNAS X...
 
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
 
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
 
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdfDRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
DRaft Kiatvetindo Penyakit Mulut dan Kuku 2014.pdf
 
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
Seminar SPS Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 - BARANTAN, Bogor, 20 Ma...
 
2 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-2015
2 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-20152 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-2015
2 peran tenaga-kesmas-dalam-menghadapai-mea-2015
 
Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014Buku panduan komunitas 2014
Buku panduan komunitas 2014
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 

More from Tata Naipospos

Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Profesionalisme dan Kompetensi Dokter Hewan Mendukung Realisasi MEA - CIVAS Ultah ke-9 - Bogor, 28 Februari 2015

  • 1. Profesionalisme dan Kompetensi Dokter Hewan dalam Mendukung Realisasi MEA 2015 Dr h Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Seminar memperingati Ulang Tahun ke-9 CIVAS Tema: “MEA 2015: Siapkan Profesi Veteriner Indonesia? Gedung Kusnoto, 28 Februari 2015
  • 2. Masa depan DOKTER HEWAN di dunia yang terus berubah  Praktek kedokteran hewan harus tetap relevan dengan kebutuhan perubahan yang ada di masyarakat  Pendidikan kedokteran hewan harus mereflesikan diversitas yang ada di masyarakat saat ini maupun antisipasi yang akan terjadi ke depan  Respon profesi hanya dimungkinkan lewat penciptaan fokus area profesional (spesialisasi)  Kolaborasi dan kerjasama yang lebih besar dengan sektor kesehatan di bidang kesehatan masyarakat  Lisensi dokter hewan tidak dapat mencakup semua fokus area profesional tetapi lebih pada jaminan kepada publik untuk ilmu kedokteran hewan tertentu Sumber: Veterinary Education in SADC Region: Challenges and Future Perspectives (2009)
  • 3. FAO – 250th Anniversary of Veterinary Education and Profession (2011) “The roles of veterinarians in meeting the challenges of health and welfare of livestock and global food security”
  • 4. Arti profesionalisme dan kompetensi  Profesionalisme artinya sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional (sumber: Wikipedia)  Kompetensi artinya kewenangan (kekuasaan) untuk memutuskan (menetapkan) sesuatu (sumber: KBBI) “Profesionalisme tidak bersifat statis, tetapi dinamis, sehingga implikasinya seorang profesional perlu senantiasa meningkatkan kompetensinya”
  • 5. Dokter hewan yang kompeten..... (A competent veterinarian…) “menerapkan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, komunikasi dan penilaian dalam penyampaian pelayanan veteriner yang memadai sesuai dengan bidang praktek veteriner yang dikuasainya” “applies knowledge, skills, attitudes, communication and judgement to the delivery of appropriate veterinary services in accordance with their field of veterinary practice” (Veterinary Council of New Zealand) Pertimbangan diberikan kepada hasil kinerja yang memenuhi standar secara konsisten Consideration is given to performance of tasks to an acceptable standard on a consistent basis Sumber: Liz Norman (2014). The concept of veterinary competence : perspectives and challenges. Massey University
  • 6. Kompetensi esensial untuk DOKTER HEWAN*  Pengetahuan & pemahaman (knowledge & understanding)  Ketrampilan (skills) – Pengumpulan informasi – Analisis dan penilaian (judgement) – Ketrampilan klinik – Komunikasi dan kerjasama tim (teamwork) – Belas kasih, sopan santun, rasa hormat, kejujuran, adil – Pengetahuan bisnis – Manajemen diri dan kepemimpinan kelompok  Perilaku (attitude) – Etik dan nilai budaya (cultural values) – Kesejahteraan hewan – Komunikasi dengan masyarakat/klien – Rujukan (referral) – Kerjasama tim (teamwork) – Keseimbangan kebutuhan klien – Peranan dalam biosekuriti * Australian Veterinary Board Council Inc.
  • 7. Kompetensi ‘dilihat” berbeda oleh orang yang berbeda Ada perbedaan nyata antara pelayanan menurut jenis spesies dan jenis pekerjaan, contohnya:  Ketrampilan komunikasi: hewan kecil vs kuda  Pemikiran kritis dan kreatif: kuda vs hewan pangan  Empati: hewan kecil vs hewan pangan  Penilaian yang valid: kuda vs hewan kecil Competency “seen” differently by different people Sumber: Liz Norman (2014). The concept of veterinary competence : perspectives and challenges. Massey University
  • 8. •Pangan •Serat •Bahan •Hewan kecil •Hewan eksotik •Kuda •Hewan pacu: kuda, anjing, unta, merpati •Hewan buru •Satwa liar hasil penangka -ran •Satwa liar di alam bebas •Hewan laborato- rium tradisionil •Berbagai spesies lain dari amfibi sampai primata Hewanpertanian Hewankesayangan Hewanolahraga Satwakebunbinatangdansatwaliar Hewanlaboratorium (a) Fungsi profesi dokter hewan menurut jenis spesies Sumber: Samantha E. J. Gibbs and E. Paul J. Gibbs (2012). The Historical, Present, and Future Role of Veterinarians in One Health. Current Topics in Microbiology and Immunology (2012) 365: 31–47.
  • 9. (b) Fungsi profesi dokter hewan menurut jenis pekerjaan •Hewan kecil •Hewan pangan •Kuda •Pengujian farmaseti- kal dan laborato- rium •Desain produk dan pemasaran •Praktek klinik waralaba •Nasional, provinsi, kabupaten /kota •Internasio- nal •Regulasi & kebija- kan •Keseha- tan masya- rakat •Surveilans penyakit •Forensik •Hewan laborato- rium •Penyakit menular •Aplikasi klinis •Pengem- bangan •Penelitian •Training klinik dan pelayanan •Adminis- trasi •Pengaja- ran Praktekhewan Praktekkoorporasi Pemerintah Penelitianbiomedis Universitas Sumber: Samantha E. J. Gibbs and E. Paul J. Gibbs (2012). The Historical, Present, and Future Role of Veterinarians in One Health. Current Topics in Microbiology and Immunology (2012) 365: 31–47.
  • 10.
  • 11. Indikator ekonomi ASEAN (2014) Negara Luas areaa Populasib GDP per kapitaC Tingkat penganggurand Brunei Darussalam 5,8 0,4 39.678,7 1,7 Filippina 300,0 99,4 2.706,9 6,4 Indonesia 1.860,4 248,8 3.459,8 6,2 Kamboja 181,0 14,9 1.036,7 0,3 Laos 236,8 6,6 1.547,7 1,9 Malaysia 330,3 29,9 10.420,5 3,1 Myanmar 676,6 61,7 887,8 4,0 Singapura 0,7 5,4 55.182,5 2,9 Thailand 513,1 68,2 5.678,7 0,7 Vietnam 330,9 89,7 1.908,6 3,6 a = ribu kilometer persegi b = juta orang c = US $ d = %
  • 12. Human Development Index (2013) di ASEAN Ranking HDI Negara HDI skor 9 Singapura 0,967 30 Brunei Darussalam 0,981 62 Malaysia 0,773 89 Thailand 0,722 108 Indonesia 0,684 117 Filippina 0,660 121 Vietnam 0,638 136 Kamboja 0,584 139 Laos 0,569 150 Myanmar 0,524 Sumber: UNDP (2014). Human Development Report 2014 HDI adalah ukuran untuk menilai kemajuan jangka panjang dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia: angka harapan hidup, akses terhadap pengetahuan dan standar hidup yang layak.
  • 13. Persaingan global Pendidikan Tinggi dan Pelatihan di ASEAN (2014) Negara Ranking (dari 144 negara) Skor (1 – 7) Singapura 2 6,09 Malaysia 46 4,80 Thailand 59 4,58 Indonesia 61 4,53 Filippina 64 4,45 Vietnam 96 3,74 Laos 110 3,28 Kamboja 123 2,92 Myanmar 135 2,44 Sumber: WEF (2014). The Global Competitiveness Report 2014–2015
  • 14. Persaingan PendidikanTinggi dan Pelatihan di ASEAN menurut kategori Kategori Camboja Filippina Indonesia Laos Malaysia Myanmar Singapura Thailand Vietnam Kualitas sistem pendidikan 3,2 4,5 4,5 3,8 5,3 2,7 5,8 3,4 3,3 Kualitas pendidikan matematika dan sains 3,2 4,1 4,6 3,9 5,2 2,7 6,3 3,9 3,9 Kualitas manajemen sekolah 3,3 4,7 4,6 4,1 5,1 2,6 5,8 4,1 3,4 Akses internet di sekolah 3,6 4,3 4,9 3,8 5,4 2,1 6,4 4,6 5,0 Ketersediaan layanan penelitian dan pelatihan 3,6 4,4 4,4 3,9 5,4 2,9 5,5 4,2 3,3 Keluasan pelatihan staf 3,9 4,6 4,7 4,3 5,3 2,9 5,3 4,4 3,9 Sumber: WEF (2014). The Global Competitiveness Report 2014–2015
  • 15. Animal Protection Index 2014 Kriteria Filippina Indonesia Malaysia Myanmar Thailand Vietnam Formal recognition of animale sentienceFormal recognition of animale sentience B C C G D E Support for Universal Declaration on Animal WelfareSupport for Universal Declaration on Animal Welfare D D B G D G Protecting animals in farmingProtecting animals in farming B C B B C G Protecting animals in captivityProtecting animals in captivity C C C D C D Laws against causing animal sufferingLaws against causing animal suffering D D B G D E Protecting companion animalsProtecting companion animals B D D D D G Protecting animals used for draught and recreationProtecting animals used for draught and recreation C D D G D G Protecting animal used in scientific researchProtecting animal used in scientific research B E C D D G Protecting the welfare of wild animalsProtecting the welfare of wild animals B C B D C D GovernmentGovernment accountability for animal welfareaccountability for animal welfare B D D F D E Engagement with the World Organization for Animal HealthEngagement with the World Organization for Animal Health C D D D D D OIE animal welfare standardsOIE animal welfare standards C D C G E G Reporting on progressReporting on progress C E E G G G Education on animalEducation on animal protection and protectionprotection and protection D D D E E E Consultation with stakeholdersConsultation with stakeholders A C C E D E Sumber: World Animal Protection (2014) (A – G)
  • 16. Legislasi bidang veteriner di ASEAN Negara Kesehatan hewan Brunei Darussalam Quarantine & Prevention of Disease (Animals), Section 91 & 92 Laws of Brunei Revised Edition 1984, Chapter 47 Filippina Livestock and Poultry Feed Act 2013 Anti Rabies Act 2007 Meat Inspection Code Act 2004 Indonesia Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 18/2009 (perubahan No. 41/2014) Kamboja [draf] Laos Livestock Production and Veterinary Matters 2008 Malaysia Animal Act 1953 (all amendments up to 2006) Myanmar Animal Health and Development Law 1993 Singapura Animals & Birds Act 1965 (all amendments up to 2014) Agri-food and Veterinary Authority Act No. 16/2000 Thailand Animal Epidemic s Act B.E. 2499 1956 Vietnam Ordinance of Veterinary Medicine 2004
  • 17. Legislasi khusus di ASEAN terkait bidang veteriner Negara Kesejahteraan Hewan Praktek Kedokteran Hewan Brunei Darussalam Veterinary Surgeons Order 2005 Filippina Animal Welfare Act 1998 Veterinary Medicine Act 2004 Indonesia Kamboja Laos Malaysia Animal Welfare Bill 2012* Veterinary Surgeons Act 1974 Myanmar Singapura Animals & Birds Act 2007 Thailand Animal Welfare Act 2014 Veterinary Professional Act 2012 Vietnam * target perubahan akan dilakukan pada tahun 2015 ini
  • 18. Pendidikan kedokteran hewanPendidikan kedokteran hewan di ASEANdi ASEAN Negara Mulai dirintis Jumlah FKH Lama studi (tahun) Keterangan Brunei Darussalam - - - - Kamboja 2014 1 6 Indonesia 1907 10 5 Laos 2012 - 4 Program akademi Malaysia 1972 2 5 Myanmar 1957 1 6 Filippina 1908 20 6 Swasta lebih banyak Singapura - - - - Thailand 1930-an 6 6 Vietnam 1956 6 5 Sumber: Sailasuta A./Thai J Vet Med. 2014. 44(1): 1-4
  • 19. JumlahJumlah DDokterokter hewanhewan didi ASEANASEAN Negara ASEAN Dokter hewan pemerintah Dokter hewan swasta Dokter hewan Perguruan Tinggi Total dokter hewan Ranking Rasio Dokter hewan pemerintah : swasta Brunei Darussalam 7 17 - 24 8 1 : 1,4 Kamboja TAD TAD - TAD TAD TAD Indonesia 3.940 5.174 793 9.907 1 1 : 1,3 Laos TAD TAD - TAD TAD TAD Malaysia 272 1.125 184 1.581 6 1 : 4,1 Myanmar 946 500 282 1.728 5 1 : 0,5 Filippina 1.625 3.560 335 5.520 4 1 : 2,2 Singapura 52 198 - 250 7 1 : 3,8 Thailand 804 6.260 354 7.418 2 1 : 7,8 Vietnam 4.250 1.890 140 6.280 3 1 : 0,4 Sumber: OIE website (http://www.oie.int/ ) – diakses Oktober 2014
  • 21. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Arus bebas investasi Arus bebas modal Arus bebas tenaga terampil Arus bebas barang Arus bebas jasa layanan  Apa yang harus dipersiapkan profesi veteriner dan bagaimana kita mengharmonisasikan standar ASEAN? PASAR TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI
  • 22. ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) – Artikel V “Each Member State may recognize the EDUCATIONEDUCATION or EXPERIENCEEXPERIENCE obtained, REQUIREMENTSREQUIREMENTS met, or LICENSESLICENSES or CERTIFICATIONSCERTIFICATIONS granted in another ASEAN Member State, for the purpose of licensing or certification of service suppliers. Such recognition may be based upon an agreement or arrangement with the Member State concerned or may be accorded autonomously.” “Setiap Negara Anggota dapat mengakui PENDIDIKANPENDIDIKAN atau PENGALAMANPENGALAMAN yang diperoleh, PERSYARATANPERSYARATAN yang dipenuhi, atau LISENSILISENSI atau SERTIFIKATSERTIFIKAT yang diberikan oleh Negara Anggota ASEAN lain, untuk tujuan lisensi atau sertifikasi dari jasa layanan yang diberikan. Pengakuan harus didasarkan atas perjanjian atau pengaturan dengan Negara Anggota dimaksud atau dapat diberikan secara otonom.”
  • 23. Liberalisasi sektor jasa di ASEAN  Dalam upaya mendukung liberalisasi sektor jasa, negara-negara anggota ASEAN menandatangani MRA (Mutual Recognition Agreement) pada tanggal 19 November 2007  11 Sektor, 155 subsektor yang diliberalisasi (5 subsektor layanan kesehatan): – Layanan medis dan gigi – Layanan veteriner – Layanan keperawatan, kebidanan – Layanan rumah sakit – Layanan kesehatan manusia lainnya (ambulans, morfologik, patologi kimia)  MRA menjadi hal mutlak yang dilakukan liberalisasi sektor jasa yang berasaskan keadilan
  • 24. Hakikat Mutual Recognition Agreement (MRA) 1. Negara tujuan atau negara penerima mengakui kualifikasi profesional dan pelatihan yang diperoleh dari negara pengirim atau negara asal tenaga kerja terampil 2. Negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan kualifikasi profesional dan pelatihan dengan cara memberikan ijazah atau sertifikat 3. Pengakuan tidak bersifat otomatis (tidak langsung memberikan hak untuk melaksanakan suatu profesi). Ada proses untuk penentuan standar dan persyaratan lainnya yang diterapkan baik di negara penerima maupun di negara asal Sumber: Pemetaan Pekerja Trampil Indonesia dan Liberalisasi Jasa ASEAN (2013). Kerjasama ASEAN Study Center Universitas Indonesia dan Kemenlu RI
  • 25. ASEAN Mutual RecognitionASEAN Mutual Recognition Agreement (MRA)Agreement (MRA) 1) MRA on Engineering Services – Malaysia, 9 Des 2005 2) MRA on Nursing Services – Filippina, 8 Des 2006 3) MRA on Surveying Qualifications – Singapura, 19 Nov 2007 4) MRA on Architectural Services – Singapura, 19 Nov 2007 5) MRA on Medical Practitioners – Singapura, 25 Aug 2008 6) MRA on Framework Accountancy – Singapura, 26 Aug 2008 7) MRA on Dental Practitioners – Thailand, 26 Feb 2009 8) MRA on Tourism Professionals - 2009
  • 26. ASEAN MRAASEAN MRA untuk layananuntuk layanan veterinerveteriner  Sedang dikembangkan (under development)  MRA mengenal adanya “Professional RegulatoryProfessional Regulatory AuthorityAuthority” dari suatu Negara Anggota, ekuivalen dengan VSB dari OIE  Tujuan MRA: – Memfasilitasi mobilitas Dokter Hewan antar negara ASEAN – Tukar menukar informasi dan meningkatkan kerjasama dalam upaya menghormati ‘mutual recognition’ profesi Dokter Hewan – Promosi adopsi praktek-praktek Dokter Hewan yang baik tentang standar-standar dan kualifikasi-kualifikasi – Menyediakan kesempatan untuk penguatan kapasitas dan pelatihan bagi Dokter Hewan negara ASEAN VSB = Veterinary Statutory Body
  • 27. Keberhasilan sistem kesehatan hewan nasional bergantung pada:  kontribusi dan interaksi berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pendidikan dan pengembangan profesi berkelanjutan (Continuing Professional Development) dokter hewan;  adanya suatu Professional Regulatory Authority (PRA) yang dinamis yang diperlukan untuk mengawasi dan membimbing etik dan praktek dokter hewan;  penyediaan jasa layanan dokter hewan pemerintah dan swasta; dan  berbagai kelembagaan atau asosiasi yang menangani secara berkelanjutan profesionalisme dokter hewan dalam memenuhi kepentingan masyarakat/klien Sumber: Malaysian Veterinary Council Unit , Department of Veterinary Services
  • 29. Pemeran kunci dalam menentukan profesi veteriner  Veterinary Statutory Body (VSB): RegulatorRegulator  Veterinary Education (VE): ProduProduccerer  Veterinary Services (VS): UserUser (pemerintah dan non-pemerintah)  Veterinary Associations (VA): PromoterPromoter Sumber: Ratanakon P. et al and Tiensin T. (2014). Faculty of Veterinary Science, Mahidol University , Department of Livestock Development , Ministry of Agriculture and Cooperatives Thailand VSB VAVS VE
  • 30. Apa perbedaan antara PRA/VSB dengan Asosiasi Dokter Hewan? PRA/VSB ASOSIASI DOKTER HEWAN Fokus primernya adalah kepentingan publik Fokus primernya adalah kepentingan profesi veteriner Didirikan berdasarkan Undang-undang Didirikan berdasarkan keanggotaan untuk mendukung kepentingan profesi Regulator untuk seluruh profesi veteriner Keanggotaannya adalah aktif Mengembangkan, menetapkan dan mengawasi standar profesional Membantu anggota untuk memenuhi standar profesional yang diperlukan Menetapkan persyaratan minimum untuk pengembangan profesional berkelanjutan Mempromosikan kesempatan pengembangan profesional berkelanjutan Meregistrasi dokter hewan Menghubungkan anggota dengan sejawatnya (nasional dan internasional) Menerima dan mempertimbangkan keluhan dan keprihatinan tentang malapraktek jasa layanan dokter hewan Menawarkan akses kepada jaminan ganti rugi dan menyediakan advis dan dukungan bagi anggota yang menerima keluhan Memiliki kekuasaan berdasarkan UU untuk mencabut registrasi atau praktek Dapat menolak atau mencabut keanggotaan apabila diperlukan Sumber: Veterinary Council of New Zealand (http://www.vetcouncil.org.nz)
  • 31. Persyaratan PRA/VSB (Artikel 3.1.12 OIE Code)  Didasarkan atas suatu legislasi/perundangan  Suatu badan otonom yang bebas dari kepentingan politik dan komersial  Kebijakan dan tujuan PRA/VSB: – Lisensi atau registrasi dokter hewan dan para-profesional veteriner dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kedokteran/sains veteriner; – Standar minimum pendidikan (dasar dan lanjutan) yang diperlukan untuk gelar, diploma dan sertifikat yang memberi kuasa kepada pemegangnya sebagai dokter hewan atau para-profesional veteriner teregister atau berlisensi; dan – Standar perilaku profesional dan kompetensi dokter hewan dan para-profesional veteriner dan memastikan bahwa standar tersebut telah dipenuhi
  • 32. Association/Societies Veterinary Medical Professionals Pengaturan kompetensiPengaturan kompetensi dokter hewandokter hewan KONSIL KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA (PDHI) ASOSIASI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA Keanggotaan PRA/VSB: •diseleksi dari berbagai bidang keahlian profesional veteriner •representasi institusional dari pemerintah & swasta, Perguruan tinggi dan Asosiasi dokter hewan •anggota pilihan •ditunjuk oleh Kementerian Pertanian/Otoritas Veteriner * *Belum dibentuk
  • 33. PRA (VSB) Profesi Dokter Hewan di ASEAN Negara ASEAN Nama PRA/VSB Dasar Legislasi Brunei Darussalam Brunei Darussalam Veterinary Council* Constitution of Brunei Darussalam Veterinary Surgeons Order 2005 Kamboja - - Indonesia Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) ? Laos - - Malaysia Malaysian Veterinary Council Veterinary Surgeons Act 1974 Myanmar Veterinary Council of Myanmar The Veterinary Council Law of Myanmar 1995 Filippina Professional Regulatory Board of Veterinary Medicine The Philippine Veterinary Medicine Act of 2004 Singapura - - Thailand Veterinary Council of Thailand Veterinary Professional Act 1992 Vietnam - - ? UU No. 18/2009 (pasal 71 ayat 3) mengatur bahwa sertifikat kompetensi diperoleh dari organisasi kedokteran hewan dan/atau sertifikasi yang diakui pemerintah
  • 34. Apakah diperlukan bagi profesi dalam menghadapi MEA?  PPenguatanenguatan ““peraturan perundangan”peraturan perundangan” yaitu dengan mewujudkan adanya Undang-Undang Praktik Kedokteran Hewan (Veterinary Professional Act/ Veterinary Medicine Law) seperti di negara anggota ASEAN lainnya sebagai landasan terbentuknya PRA/VSB (Konsil Kedokteran Hewan Indonesia) (Catatan: Konsil Kedokteran Indonesia dibentuk berdasarkan UU Praktek Kedokteran No. 29/2004 pada tanggal 29 April 2005 di Jakarta)  Peta jalanPeta jalan ((roadmaproadmap)) bagi terbentuknya: - PRA/VSB untuk profesi Dokter Hewan - ASEAN MRA untuk layanan veteriner
  • 36. “Veterinarians are proactive leaders in the profession and are recognized voices of authority in important areas, such as animal welfare and One Health medicine” (North America Veterinary Medical Education Consortium, 2011).