Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 1
BUKU PANDUAN
PRAKTEK PROFESI
KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
YAYASAN HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN AJARAN 2013/2014
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pendidikan Ners merupakan satu kesatuan yang utuh yang
terdiri dari dua tahapan yaitu tahap akademik dan tahap profesi yang
berlandaskan ilmu pengetahuan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 232/U/2000 BAB I pasal I ayat 3 dan 4 berbunyi bahwa
“Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pendidikan profesional
adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian
tertentu”. Maka untuk mendapatkan gelar keprofesiannya (Ners) mahasiswa
diharuskan untuk mengikuti kedua tahap tersebut.
Sesuai kesepakatan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)
bahwa Program Pendidikan Ners menghasilkan Ners yang professional dalam
pelayanan keperawatan sesuai dengan tuntutan stakeholder, untuk memenuhi
itu maka kurikulum Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu
ditetapkan yang mengacu kepada kurikulum AIPNI (22 sks). Kurikulum
Program Studi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi yang berlangsung saat ini
adalah 36 sks dengan lama studi 2 semester.
Dalam rangka memenuhi tuntutan Kurikulum Program Studi Profesi
Ners, proses pembelajaran yang dilakukan di Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas,
Komunitas dan Panti Werda. Proses pembelajaran yang diterapkan: pre dan
post conference, tutorial individual, diskusi kasus, seminar kecil, Problem
Solving For Better Health (PSBH), belajar berinovasi dan pengelolaan asuhan
keperawatan. Melalui proses pembelajaran tersebut diharapkan profil lulusan
pendidikan profesi Ners adalah sebagai berikut: 1) Care Provider, 2)
Community Leader, 3) Educator, 4) Manager, 5) Researcher, 6) Profil lain
yang mendukung visi institusi.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 3
Pada tahap pendidikan profesi Ners diharapkan mahasiswa mampu
mengaplikasikan dan mengintegrasikan seluruh konsep dan teori yang telah
diperoleh selama tahap akademik. Pada saat ini Program Studi Profesi Ners
STIKES Harapan Ibu Jambi, dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi
sebagaimana yang tertera dalam kurikulum AIPNI tahun 2010.
B. Deskripsi Mata Ajar
Praktik profesi keperawatan komunitas merupakan tahapan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada individu,
keluarga, kelompok dan komunitas dengan masalah kesehatan yang bersifat
aktual, resiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait dengan
keperawatan komunitas. Praktik profesi keperawatan komunitas berfokus
kepada kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat,
pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kerjasama dengan lintas
program dan sektoral.
C. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan komunitas mahasiswa
mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas yang disesuaikan
dengan konsep dan prinsip keperawatan komunitas pada klien yang memiliki
masalah aktual dan resiko yang mengancam kehidupan, yang terjadi secara
mendadak atau tidak dapat diperkirakan sebelumnya dan disertai atau tanpa
disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan serta mampu
mencegah kematian atau kecacatan yang mungkin saja terjadi.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 4
2. Tujuan Intruksional khusus
Setelah melaksanakan kegiatan program pendidikan profesi keperawatan
komunitas diharapkan mahasiswa mampu :
a. Memahami konsep dasar asuhan keperawatan komunitas.
b. Menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada tatanan masyarakat
diberbagai tingkat usia.
c. Menerapkan konsep dasar epidemiologi dan demografi serta biostatistik
dalam keperawatan komunitas.
d. Memahami konsep dasar kesehatan komunitas diberbagai kebijakan atau
program-program pokok prioritas terkait dengan area khusus keperawatan
komunitas.
e. Mendiskusikan isu terkini atau kecenderungan yang terjadi pada praktek
keperawatan komunitas
f. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan
komunitas termasuk di keempat area khusus komunitas
g. Mampu merencanakan asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat
sakit dengan:
1) Pemahaman perbedaan kesehatan komunitas dan keperawatan
komunitas
2) Praktik keperawatan komunitas berbasis fakta di Indonesia
3) Penerapan PHC secara nyata di masyarakat disesuaikan dengan keadaan
masyarakat
4) Mengidentifikasi dan memahami keanekaragaman kebutuhan
masyarakat dan ’vulnarable group’.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 5
BAB II
KOMPETENSI
A. Kompetensi Yang Diharapkan
Selama proses praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu
melakukan kompetensi yang diharapkan meliputi :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
komunitas dengan sasaran pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terkait dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
5. Bekerjasama dengan unsur/organisasi terkait di masyarakat dalam
menerapkan asuhan keperawatan komunitas dan pemenuhan kebutuhan
kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat dan komunitas
6. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
7. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
8. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
9. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan secara kreatif dan inovatif sesuai
kebutuhan kesehatan dalam tatanan komunitas dalam aspek promotif, kuratif
dan rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat.
10. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam menerapkan proses
asuhan keperawatan komunitas yang berkualitas dan berkelanjutan.
11. Memberikan asuhan keperawatan secara holistik, kontinyu dan konsisten.
12. menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga,
masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan.
13. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 6
14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
15. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.
17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
19. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
20. Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementari sesuai dengan
kebutuhan klien
B. Langkah- Langkah Proses Keperawatan Komunitas
1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga dan
kelompok yang menyakut permasalahan pada fisiologi, social ekonomi,
maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima
kegiatan yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi maalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
pikologis, social ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas.
b) Data demografi
c) Vital statistik
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 7
d) Statu kesehatan komunitas
2) Data lingkungan fisik
a) Pemukiman
b) Sanitasi
c) Fasilitas
d) Batas- batas wilayah
e) Kondisi geografis
3) Pelayanan kesehatan dan sosial
a) Pelayanan kesehatan
b) Fasilitas sosial
4) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata- rata
d) Jumlah pekerjaan dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia
5) Keamanan dan Transportasi
a) Keamanan
b) Transportasi
6) Politik dan pemerintah
a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunikasi
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7) Sistem Komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunikasi
c) Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia
c) Jenis bahasa yang digunakan
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 8
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
Jenis data dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif, sumber data
dapat diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan
data melalui wawancara dan anamnesa, pegamatan, pemeriksaan fisik
(pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan
diagnosa keperawatan dengan cara IPPA).
b. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data
dengan cara sebagai berikut :
1. Klasifikasi data atau kategorisasi data
2. Perhitungan persentase cakupan dnegan menggunakan telly
3. Tabulasi data
4. Interprestasi data
c. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
Tujuan analisa data adalah :
1) Menetapkan kebutuhan komunity
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon komunity
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
d. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 9
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan
yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang
telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu
diperlukan prioritas masalah.
e. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,
diantaranya adalah :
1. Perhatian masyarkat
2. Prevelensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah dapat diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki
kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu :
1) Keadaan yang mengancam kehidupan
2) Keadaan yang mengancam kesehatan
3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
Dalam menyusun atau mengurutkan masalah atau diagnosa
komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakaan dalam
keperawatan komunitas adalah format penapisan menurut Mueke dan
Stanhope, Lancaster (2004) :
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 10
1)Format A (mueke) seleksi atau penapisan diagnosa kesehatan komunitas
Diagnosa
keperawatan
komunitas
KRITERIA PENAPISAN
Sesuaidenganperan
perawatkomunitas
Jumlahyangberesiko
Besarnyaresiko
Kemungkinanuntuk
pendidikankesehatan
Minatmasyarakat
Kemungkinanuntuk
diatasi
Sesuaidenganprogram
pemerintah
Sumberdayatempat
Sumberwaktu
Sumberdayadana
Sumberdayaperalatan
Sumberdayaorang
Jumlahskor
DX I
DX II
DX III
Ket :
Skor : 0 – 5
0 : Tidak Dirasakan
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 11
2)Format B (Stanhope dan Lancaster 2004)
Format B : prioritas maslaah (Stanhope dan Lancaster 2004)
No Kriteria Bobot
kriteria
(1-5)
Masalah Bobot 1
-5
Rasional Makna
masalah C x
M
1 Kesadaran
masyarakat terhadap
masalah
2 Motivasi komuniti
untuk mengatasi
masalah
3 Kemampuan
perawat untuk
mengatasi masalah
4 Fasilitas yang
tersedia untuk
mengatasi
5 Beranya akibat jika
masih tetap
6 Cepat masalah
teratasi
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Maslaah aktual adalah maslaah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah maslaah
yang mungkin timbul kejadian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu
pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan
pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
a. Problem (masalah) : problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan
dari keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab) : menunjukan penyebab masalah kesehatan atau
keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan
yang meliputi :
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 12
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan sosial
3) Interaksi perilaku dan lingkungan
4) Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
5) Serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
c. Sign atau sympton (tanda dan gejala)
Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara :
Dengan rumus PES
Rumus : DK = P+E+S
DK : Diagnosa keperawatan
P : Problem atau masalah
E : Etiologi
S : Symptom atau gejala
Dengan rumus PE
Rumus : DK = P+E
DK : Diagnosa keperawatan
P : Problem atau masalah
E : Etiologi
Jika menegakkkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung
dua komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal- hal
sebagai berikut :
A. Kemampuan masyarakat untuk menaggulangi masalah
B. Sumber daya tersedia dari masyarakat
C. Partisipasi dan peran serta masyarakat
Sedangkan diagnosa keperawatan komunitas menurut Mueke dalam
Mubarak WI 2006 terdiri dari :
1. Masalah..................... sehat............ sakit
2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan (epidemiologi triangle)
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 13
3. Perencanaan
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun
berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana
keperawatan disusun harus mencakup :
a. Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Berfokus pada masyarakat
2) Jelas dan singkat
3) Dapat diukur dan diobservasi
4) Realistik
5) Ada target waktu
6) Melibatkan peran serta masyarakat
Dalam pencapaian tujuan dengan menggunakan formulasi kriteria yang
mencakup :
Ket :
S : Subjek
P : Prediket
K. 1 : Kondisi
K.2 : Kriteria
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan perawat
kesehatan, masyarakat harus bekerja sama dengan anggota tim kesehatan
lainnya dalam hal ini melibatkan pihak puskesmas, bidan desa dan anggota
masyarakat.
T = S + P + K.1 + K.2
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 14
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan:
a. Keterpaduan antara : biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana dan prasarana
dengan pelayanan kesehatan maupun sektor lainnya.
b. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam
rangka alih peran
c. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat didokumentasikan
d. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan baik medis maupun rujukan
kesehatan.
5. Evaluasi atau penilaian
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihta dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari- hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau merumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam
penilaian:
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan pelaksanaan
c. Hasil nilai keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Hasil evaluasi terdapat tiga bagian yaitu :
a. Tujuan tercapai
b. Tujuan tercapai sebagian
c. Tujuan tidak tercapai
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 15
BAB III
METODE DAN BIMBINGAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik
Waktu pelaksanaan kegiatan dimulai pada tanggal 11 Agustus s/d 06 September
2014. Tempat praktek yang dipakai adalah wilayah Kel. Eka Jaya (Jadwal
terlampir).
B. Proses Bimbingan
Metode bimbingan yang digunakan pada program pendidikan profesi
keperawatan komunitas adalah Self-Directed Learning, Cooperative Learning,
Collaborative Learning, Discovery Learning dan Small Group Discussion.
Proses bimbingan oleh pembimbing dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan akademik, antara lain :
Minggu Ke I
a. Pembekalan dari koordinator dan tim keperawatan komunitas serta kepala
puskesmas tentang wilayah kerja puskesmas sebagai tempat praktik.
b. Penyusunan instrument pengumpulan data (Pembuatan Kuesioner)
C. Minggu Ke II
a. Pertemuan awal dengan tokoh masyarakat untuk perkenalan, penjelasan
program praktek, dan mengadakan kontrak dengan komunitas (MMD I)
b. whinshield Survey
c. Penyebaran Kuesioner
d. Pengolahan data
Minggu Ke III
a. Konsultasi hasil penyebaran kuesioner
b. Penyusunan POA
c. MMD II
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 16
Minggu Ke IV
Implementasi
Minggu Ke V
1. Melanjutkan implementasi
2. One Day care
3. Konsultasi MMD III
4. MMD III
C. Gambaran kegiatan lahan praktik
Tahap Persiapan proses bimbingan, sebagai berikut:
1. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program
praktek.
2. Penjajakan ke daerah binaan, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah-masalah kesehatan utama.
3. Penyusunan Instrument pengumpulan data.
4. Uji coba instrument pengumpulan data.
5. Pertemuan awal dengan komunitas untuk perkenalan, penjelasan program
praktek, dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
6. Melaksanakan pendataan kesehatan di komunitas dengan melibatkan tokoh-
tokoh dana kader kesehatan setempat.
7. Melakukan tabulasi data, menganalisis data dengan pendekatan demografi,
epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.
8. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan komunitas dan menentukan faktor
penyebabnya.
9. Mempersiapkan pramusyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah
dan menyebarkan undangan.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 17
Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
b. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat.
c. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, garis besar rencana
tindakan.
d. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan.
e. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan
dari institusi terkait.
10. Pelaksanaan
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan
pokja kesehatan
b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan pokja
kesehatan
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan Kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (Home Health Care)
6) Kerja bakti, dll
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 18
Gambaran Secara Umum Praktek Profesi Keperawatan Komunitas
No Kegiatan Mahasiswa
Pembimbing
(Perawat)
Pembimbing
(Dokter/Perawat)
1. Pembekalan program praktik
profesi Komunitas
Penjelasan program
praktek
Penjelasan program
Kesehatan di
wilayah
Puskesmas
setempat
(Ka.Dinkes/Ka.
Pusk)
2. Penjajakan ke daerah binaan Mengarahkan -
3. Penyusunan Instrumen
pendataan:
Angket, survei, wawancara
a. Mengarahkan
penyusunan
instrumen
berdasarkan
masalah komunitas
b. Memberi penilaian
a. Mengarahkan
penyusunan
instrumen pada
aspek validitas
dan reabilitas
data
b. Memberi
penilaian
4. Uji coba instrumen pada
masyarakat dan perbaikan
instrumen
Memberikan umpan
balik
Memberikan
umpan balik
5. Pengenalan masyarakat
(wilayah, tokoh-tokoh
masyarakat), penjelasan
program dan kontrak dengan
masyarakat
6. Pendataan dimasyarakat:
angket, wawancara, survei
Memantau kegiatan -
7. Tabulasi data, analisis data
dengan menggunakan
pendekatan statistik,
epidemiologi, klasifikasi
masalah komunitas dan
membuat penyajian data untuk
masyarakat
- a. Membimbing
uji statistik dan
penyajian data
b. Memberi
penilaian
8. Merumuskan diagnosis
keperawatan komunitas dan
faktor penyebab timbulnya
masalah
a. Membimbing
penyusunan
korelasi masalah
dan diagnosis
keperawatan
komunitas
b. Responsi masing-
masing mahasiswa
dan memberi
penilaian
-
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 19
9. Mempersiapkan musyawarah
masyarakat tingkat RT (Pra
musyawarah):
Pembentukan panitia bersama
masyarakat
Menyiapkan dan melatih unsur
masyarakat yang akan terlibat
aktif dalam musyawarah
Menyebarkan undangan
a. Mengarahkan
persiapan
musyawarah
b. Mendampingi
mahasiswa
c. Memberi penilaian
-
10. Musyawarah masyarakat
tingkat RT dengan model mini
lokakarya:
Penyajian data
Diskusi kelompok untuk
penetapan masalah, prioritas
masalah dan rencana
pemecahannya.
a. Mendampingi
mahasiswa
b. Memberikan
tanggapan/masuka
n terhadap hasil
musyawarah
c. Memberi penilaian
a. Mendampingi
mahasiswa
b. Memberikan
tanggapan/masu
kan terhadap
hasil
musyawarah
11 Menyusun program kerja
masing-masing pokjakes,
pembagian tugas mahasiswa
dan menyiapkan
alat/media/sarana untuk
pelaksanaan kegiatan
a. Memberi masukan,
koreksi terhadap
program kerja
masing-masing
pokjakes
b. Memberi penilaian
Menerima
konsultasi program
kegiatan
dimasyarakat
masing-masing
pokjakes
12 Melaksanakan kegiatan
bersama-sama dengan
masyarakat pada masing-
masing pokjakes
a. Mengobservasi
pelaksanaan
kegiatan
b. Memberi penilaian
Menerima
konsultasi pada
aspek materi
kegiatan dan teknis
prosedur (medis)
13 Berkoordinasi dengan
puskesmas/instansi terkait
terhadap kegiatan
dimasyarakat
Memantau -
14 Membuat laporan hasil
kegiatan
Memeriksa laporan,
memberi masukan,
mengkoreksi
-
15 Menyusun evaluasi kegiatan
dimasyarakat yang meliputi:
keberhasilan tindakan,
keefektifan, peran serta
masyarakat, pencapaian tujuan
dan kemampuan masyarakat
dalam menyelesaikan masalah
a. Responsi setiap
mahasiswa dalam
evaluasi asuhan
keperawatan
komunitas
b. Memberi penilaian
-
16 Menyusun tindak lanjut
kegiatan untuk diteruskan oleh
puskesmas, aparat
desa/kelurahan, kecamatan.
Memantau dan
menerima laporan
tindak lanjut kegiatan
-
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 20
17 Menyusun laporan asuhan
keperawatan komunitas pada
tingkat RT, RW pada setiap
kelompok mahasiswa
a. Memeriksa laporan
b. Mengesahkan
laporan
c. Memberi penilaian
a. Memeriksa
laporan
b. Mengesahkan
laporan
c. Memberi
penilaian
18 Menyerahkan laporan kepada
RT, RW, desa/kelurahan,
puskesmas dan PSPN
Memantau dan
menerima laporan
Memantau dan
menerima laporan
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 21
BAB IV
TATA TERTIB
A. Tata Tertib Program Profesi
1. Tanggung Jawab Pembimbing
b. Mempersiapkan administrasi perencanaan praktik.
c. Mengatur dan mempersiapkan lokasi praktik.
d. Mengidentifikasi kesiapan mahasiswa melalui proses pre conference,
conference dan post conference.
e. Melaksanakan pre conference, conference dan post conference oleh
masing-masing pembimbing di setiap kelompok.
f. Mengarahkan dan mengawasi rencana kerja mahasiswa.
g. Memberikan penilaian kemampuan individu dan kelompok.
2. Tanggung Jawab Mahasiswa
a. Mempersiapkan diri, laporan dan bahan yang dibutuhkan selama praktik
b. Mempersiapkan diri dalam proses pre conference, conference dan post
conference.
c. Mahasiswa diwajibkan membawa “Nursing Kit” yang terdiri dari
stetoskop, tensimeter, refleks hummer, meteran, dll.
d. Membuat rencana kerja yang disesuaikan dengan arahan pembimbing
pembimbing.
e. Kehadiran 100% di dalam praktik.
f. Mengisi daftar hadir setiap hari sesuai jadwal.
g. Jadwal dinas sesuai dengan ketentuan dan konsultasi dengan pembimbing
h. Tiga hari sebelum melaksanakan kegiatan komunitas (penyuluhan) harus
melakukan proses konsultasi mengenai satuan acara penyuluhan (SAP)
kepada pembimbing akademik atau klinik.
i. Menyerahkan hasil konsultasi satuan acara penyuluhan (SAP) yang sudah
disetujui kepada pembimbing akademik atau klinik minimal 2 hari
sebelum kegiatan dilakukan.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 22
j. Menyiapkan lembar penilaian kegiatan sebelum kegiatan dimulai.
k. Laporan hasil setiap kegiatan dikumpulkan/dikonsultasikan ke
pembimbing selambat-lambatnya satu hari setelah kegiatan dilaksanakan.
l. Laporan akhir praktik profesi keperawatan komunitas kelompok besar di
kumpulkan satu minggu setelah selesai siklus praktik keperawatan
komunitas.
m. Jika terdapat kecurangan dalam pembuatan laporan maka mahasiswa akan
mendapatkan sanksi sesuai ketentuan akademik.
3. Ketentuan Administrasi
Telah menyelesaikan semua administrasi dan telah melunasi biaya profesi
pada semester yang bersangkutan.
4. Ketentuan Pelaksanaan
b. Pakaian Seragam
1) Pakaian seragam profesi STIKES Harapan Ibu Jambi.
2) Setiap kegiatan komunitas diwajibkan menggunakan almamater
STIKES Harapan Ibu Jambi.
3) Menggunakan seragam sesuai ketentuan sebagai berikut:
Penampilan rapi, kerudung/kap putih, sepatu hitam tidak bersuara, hak
sepatu tidak boleh lebih dari 5 cm, memakai tanda pengenal.
c. Kehadiran
1). Praktik dilaksanakan selama 4 (empat) minggu, dimulai hari senin
sampai dengan sabtu sesuai dengan jadwal dinas yang telah disetujui
oleh pihak akademik.
2). Selama mengikuti praktik keperawatan komunitas, setiap mahasiswa
diwajibkan untuk tinggal dan bersosialisasi dengan masyarakat
setempat.
3). Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% dari seluruh
kegiatan yang telah ditentukan.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 23
4). Ketidakhadiran karena sakit yang dirawat (atas pengetahuan dan izin
pembimbing) harus diganti sesuai dengan lamanya sakit. Jika sakit
lebih dari 3 (tiga) hari maka dianggap tidak lulus pada periode
tersebut dan diberi peluang untuk mengikuti periode siklus
berikutnya.
5). Ketidakhadiran dengan alasan lain yang dibenarkan adalah: jika ada
anggota keluarga inti yang sakit berat atau meninggal dunia. Izin
hanya dapat diberikan selama 3 hari dengan sepengetahuan oleh
pembimbing akademik dan lahan praktik, jika lebih dari 3 hari maka
dianggap tidak lulus pada periode tersebut dan diberi peluang untuk
mengikuti periode siklus berikutnya.
6). Sehari sebelum melaksanakan kegiatan/penyuluhan harus
menyerahkan/konsultasi Satuan Acara Penyuluhan (SAP) kepada
pembimbing akademik.
7). Mahasiswa yang tidak melakukan persiapan diri yang cukup pada saat
praktik tidak diizinkan untuk praktik dan harus mempersiapkan diri
untuk pre conference esok hari dan tetap mengganti selama 2 hari. Jika
hari pengganti lebih dari 4 hari maka dianggap tidak lulus pada periode
tersebut dan diberi peluang untuk mengikuti periode siklus berikutnya.
8). Selama praktik profesi keperawatan komunitas, mahasiswa tidak
diizinkan memakai perhiasan apapun kecuali jam tangan dan anting
(giwang). Jika mahasiswa melanggar ketentuan tersebut maka
pembimbing berhak memberikan sanksi pada mahasiswa tersebut.
5. Ketentuan Lain
a. Mahasiswa wajib memenuhi aturan/ketentuan dan norma-norma yang
berlaku dimasyarakat serta aturan Program Studi Profesi Ners STIKES
Harapan Ibu Jambi.
b. Mahasiswa wajib mengisi absensi selama praktek profesi berlangsung.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 24
6. Sanksi
Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan, peraturan atau tata
tertib praktik profesi Ners dapat dikenakan sanksi. Sanksi diberikan dalam
bentuk:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pemberian tugas tambahan
d. Pengurangan nilai praktek klinik
e. Penghentian kegiatan praktek klinik
Sanksi dapat diberikan oleh para pembimbing, untuk penghentian
praktek profesi Ners hanya dapat diberikan oleh Ketua Program Studi Profesi
Ners STIKES Harapan Ibu Jambi.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 25
BAB V
EVALUASI DAN PENILAIAN
A. Evaluasi
Penilaian program pendidikan profesi keperawatan komunitas meliputi penilaian
individu dan kelompok, dengan ketentuan:
1. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang
dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja
dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa
kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil
yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf
konsultan dan pembimbing.
2. Problem Solving Skill
Bentuk evaluasi lainnya adalah bagaimana mahasiswa dilatih untuk terampil
memecahkan masalah-masalah klinis dan dilanjutkan dengan mengambil
keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis masalah yang akurat.
Penilaian kompetensi dalam pemecahan masalah klinis dapat dilakukan secara
integrasi dalam OSCE, SOCA maupun dalam kegiatan yang terstruktur seperti
pemberian penugasan dan lain sebagainya.
3. Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui
pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien
dengan gangguan tertentu.
B. Penilaian
Penilaian kegiatan profesi Keperawatan Komunitas meliputi aspek kongnitif,
afektif dan psikomotor, sebagai berikut :
1. Aspek kognitif
a. Preconference 5% (Individu)
b. Postconference 5% (Individu)
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 26
c. MMD I,II,III 15 % (Kelompok)
d. Laporan 10% (Kelompok)
2. Aspek afektif
a. Absensi 5% (Individu)
b. Etika 5% (Individu)
c. Disiplin 10% (Individu)
d. Penampilan klinik 10% (Individu)
3. Aspek psikomotor
a. Penyuluhan 15% (Kelompok)
b. ODC 10% (Kelompok)
c. Pokjakes 10% (Kelompok)
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 27
DAFTAR PUSTAKA
Ann J & Walton B, 2005. “Community Health Nursing : Promoting, Protecting
and Public’s Health”. Lippincott wiliam & Wilkins : philadelvia
Darmojo B & Martono H, 2006. “ Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut”.
Falkutas UI : Jakarta
Ervin E, 2002. “ Advenced Community Health Nursing Practive”. Prantice hall :
New Jersey
Friedman, 1998. “ Keperawatan Keluarga”. EGC : Jakarta
Gladding S, 2002. “ Familly Therapy History Theory And Practice”. Merrill
Practice Hall : New Jersey
Mainer E & Lueckenotte A, 2006. “Gerontologi Nursing”. Mosby Elsevier :
America
Maurer F & Smeeth C, 2005. “Community Public Health Nursing Practice
(Health For Families And Population)”. Evolve : America
Mubarak, 2005. “ Pengantar Keperawatan Komunitas”. Sagung Seto : Jakarta
Mubarak, WI (2006).Buku ajar keperawatan komunitas 1 & 2. Sagung Seto :
Jakarta
Rowen J & Waller J, 2007. “Nursing Care of children”. Saunders Elsevier :
Canada
Standhope M & Lancaster J, 2004. “Comunnity Public Health Nursing”. Mosby :
United Satest of America
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 28
Lampiran I
Konteks Perawatan Kesehatan Utama
Petunjuk Kelompok Kerja Kesehatan
Kelompok kerja kesehatan komunitas melibatkan mahasiswa pada proses
perubahan komuniti dengan: mengkaji kebutuhan komuniti, merumuskan diagnosa
keperawatan, menentukan tujuan jangka panjang/pendek dan perencanaan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.
Setiap kelompok mahasiswa membentuk kelompok kerja bersama komunitas
sehingga mendapatkan pengalaman kolaborasi. Kelompok merencanakan,
Mengorganisir, dan melaksanakan kelompok kerja kesehatan utama. Pengembangan
kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mendiskusikan pada seminar, semua
hasil kerja kelompok disajikan kepada staf pengajar, staf puskesmas, staf instansi
terkait, dan wakil komuniti pada akhir pengajaran.
Format dari makalah praktek keperawatan komunitas
a. Halaman judul: terdiri dari topik praktek keperawatan komunitas, nama
mahasiswa, nama mata ajar, nama pembimbing/pengajar, nama STIKES HI dan
tanggal.
b. Abstrak: ringkasan singkat (kurang lebih 100 kata) menguraikan target dan
resipien komunitas, teori perubahan komunitas yang dipakai, strategi pengkajian
dan instrumen yang dipakai, diagnosa keperawatan komunitas, proses perencanaan
dan implementasi, evaluasi dan analisa hasil perubahan. Diketik 1 spasi.
c. Isi dari makalah: ditulis/diketik 2 spasi, terdiri dari semua yang tercantum pada
daftar isi. Daftar isi disertakan.
d. Format: rujukan pada ide atau fakta-fakta yang diambil dari literatur atau melalui
wawancara harus disertakan nama dan waktu. Contoh, (Parsay, 1986) dan ini harus
ditulis dalam daftar rujukan.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 29
Evaluasi dari makalah praktek keperawatan komunitas
I. Konsep Komunitas
a. Uraikan tentang karakteristik komunitas yang dipilih sebagai fokus dari
tindakan perubahan yang dilakukan
b. Mengembangkan konsep komunitas berdasarkan teori komunitas dan
menguraikan bagaimana konsep ini berhubungan dengan komunitas yang
dipilih
c. Mengidentifikasi karakteristik komunitas yang lebih luas
II. Pengkajian kesehatan komunitas
a. Apakah karakteristik yang diketahui dan yang umum tentang
kebutuhan/masalah kesehatan komunitas yang luas? Baca buku-buku rujukan,
kumpulan data sekunder dan wawancara dengan orang yang penting di
komuniti yang dipilih merupakan metoda yang dapat membantu dalam
menetukan masalah/kebutuhan kesehatan yang mungkin mempunyai resiko
tinggi pada komunitas.
b. Ada tipe yang dikumpulkan dalam mengkaji kesehatan komunitas yang dipilih?
Identifikasi indikator kesehatan atau tingkat fungsi yang khusus yang dapat
dipakai dalam mengkaji kesehatan komunitas. Kemudian lakukan pengkajian
komunitas.
c. Apakah pengkajian kesehatan komunitas yang saudara dapatkan sesuai dengan
indikator yang sudah ditetapkan?
III. Mengembangkan dan merumuskan diagnosa keperawatan
a. Rumusan diagnosa kesehatan komunitas berdasarkan atas pengkajian hubungan
”host, agent dan environment”.
b. Identifikasi kriteria yang saudara pakai dalam memprioritaskan diagnosa
kesehatan komunitas untuk intervensi keperawatan komunitas, susun urutannya
sesuai dengan prioritasnya. Kriteria untuk prioritas biasanya termasuk :
kemungkinan dilaksanakan berhubungan dengan biaya dan sumber-sumber,
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 30
minat dan komunitas, tingkat ancaman bahaya pada kesehatan, resiko atau
kemungkinan resiko apa yang dapat dikurangi.
c. Identifikasi satu diagnosa komunitas yang dipilih untuk diatasi.
IV.Perencanaan dan proses implementasi
a. Identifikasi ”recipient community” (komuniti yang menerima) dan ”target
komunity” (komuniti yang menjadi target) dari intervensi, berikan
alasan/rasional.
b. Tuliskan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektive).
c. Uraikan metoda-metoda yang diajukan dalam mengukur goal dan objektive.
d. Uraikan pendekatan teoritis untuk berubah yang dipakai bersama target
komunitas misalnya ”social planning”, ”social action”, ”locality development”.
Berikan alasan dalam pemilihan atau kombinasi dari beberapa pilihan.
V. Evaluasi
a. Evaluasi hasil kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mengukur
pencapaian tujuan sesuai kriteria.
b. Bagaimana kriteria evaluasi ini dapat mengevaluasi dampak program lebih
efektif.
c. Apakah hasil lain yang diobservasi yang secara langsung berhubungan dengan
intervensi saudara?
d. Bagaimana kelompok akan merumuskan kembali urutan prioritas dari diagnosa
komuniti?
e. Rekomendasi apa yang kelompok sarankan untuk kelanjutan dari program ini.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 31
LAMPIRAN II
KEPERAWATAN KOMUNITAS
DALAM KONTEKS PERAWATAN KESEHATAN UTAMA
Evaluasi penampilan (check list)
Untuk kegiatan kelompok kerja keperawatan komunitas
Petunjuk:
Ceklist pada kolom ”YA”, jika tingkah laku/keterampilan didemonstrasikan. Ceklist
pada kolom ”TIDAK” jika tingkah laku/keterampilan tidak tampak. Beri penjelasan
pada kolom keterangan jika penampilan ragu-ragu atau tidak jelas. Jumlah nilai
akhir.
PENAMPILAN KETERAMPILAN BOBOT YA TIDAK KET
A. MEMBINA DAN MEMELIHARA
HUBUNGAN KERJA (15)
1. Mengidentifikasi tokoh masyarakat yang
dapat mewakili masyarakat dalam
mengembangkan, merencanakan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi
kegiatan kelompok kerja keperawatan
komunitas bersama dengan tim kesehatan.
2. Menetapkan control dengan komuniti
a. Mendiskusikan tujuan dan harapan dari
kegiatan kelompok kerja keperawatan
komunitas
b. Mengeksplorasi strategi dan tehnik untuk
mengoptimalkan kolaborasi bersama
komuniti
c. Merencanakan frekuensi dan lama
pertemuan dengan masyarakat untuk
pelaksanaan kegiatan kelompok kerja
keperawatan komunitas
1
1
3
1
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 32
3. Menggunakan tehnik komunikasi yang efektif
dalam mempertahankan hubungan kerja
a. Memperlihatkan rasa percaya terhadap
kemampuan masyarakat dalam kolaborasi.
b. Mendorong setiap anggota ”kelompok
kerja” untuk menghargai satu sama lain
c. Memberi penjelasan yang:
1. jelas
2. sederhana
d. Mengakui usaha masyarakat dalam
kolaborasi dan mandiri
e. Menyertakan kelompok kerja dalam
mengambil keputusan
B. PENGKAJIAN:
Bersama masyarakat mengkaji
kebutuhan/masalah kesehatan dan sumber
daya (15)
1. Mengidentifikasi komuniti yang diperlukan
bersama masyarakat
2. Membuat instrument yang tepat untuk
mengumpulkan data
3. Mengumpulkan data bersama masyarakat
4. Mengorganisasi data bersama masyarakat
a. sistematis
b. ringkas
c. akurat
5. Menganalisa data dengan menggunakan
konsep yang terkait:
a. sistematik
b. biostatistik
1
1
1
1
2
3
1
1
1
1
1
1
1
1
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 33
c. epidemiologi
6. Menyajikan hasil analisa data dengan
masyarakat.
a. sistematis
b. ringkas
c. akurat
7. Menetapkan diagnosa keperawatan komunitas
dengan mengidentifikasi kebutuhan masalah
dan sumber daya
8. Menepis diagnosa keperawatan komunitas
berdasarkan seperangkat kriteria
C. RENCANA PROGRAM
Mengembangkan rencana tindakan sesuai dengan
prioritas (20)
1. Menetapkan sasaran dan tujuan kegiatan
kelompok kerja keperawatan komunitas:
a. Tujuan
- spesifik
- dapat diukur
- dapat dicapai
- batas waktu
b. Sasaran dan tujuan mengarahkan
pencapaian kemandirian
2. Merumuskan rencana intervensi bersama
masyarakat:
a. Menetapkan strategi/aktivitas yang tepat
b. Menguraikan sumber daya yang diperlukan
c. Mengidentifikasi penanggung jawab tiap
aktivitas
d. Menentukan jadwal aktivitas untuk
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
3
1
1
1
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 34
mencapai sasaran dan tujuan
3. Menetapkan rencana evaluasi:
a. kriteria
b. standar
4. Menyajikan rencana tindakan dengan
masyarakat:
a. sistematis dan logis
b. ringkas
c. akurat
D. IMPLEMENTASI PROGRAM (25)
Mengimplementasikan rencana tindakan bersama
masyarakat:
1. Menggunakan strategi dan tehnik organisasi
komuniti dalam mengembangkan kemampuan
masyarakat dalam kolaborasi
2.Menggunakan strategi pendidikan kesehatan
dalam mengembangkan kemampuan mandiri
masyarakat
3. Menggunakan teknologi tepat guna dalam
membantu komuniti dalam menyelesaikan
kebutuhan/masalah kesehatan
4.a. Menggunakan rencana belajar/supervisi
untuk kader kesehatan dan tenaga pembantu
kesehatan
b.Menggunakan rencana pelajar/supervisi
dalam melatih pengawas kader kesehatan
dan tenaga pembantu
5. Membina hubungan intra dan intersektoral
dengan sumber daya kesehatan dan terkait.
1
1
2
2
2
5
5
4
4
4
3
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 35
E. PROGRAM EVALUASI (10)
Mengevaluasi hasil kerja kelompok
keperawatan komunitas bersama masyarakat
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah
ditetapkan
1. Mengevaluasi hasil proses evaluasi
2. Mengidentifikasi hasil asuhan
3. Menyerahkan modifikasi rencana tindakan
sesuai dengan hasil evaluasi
F. PENCATATAN DAN PELAPORAN (4)
Pencatatan dan pelaporan informasi yang
tepat tentang proyek komuniti:
1. sistematis
2. akurat
3. lengkap
4. ringkas
G. KETERAMPILAN PROFESIONAL (4)
1. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai,
persepsi, sikap dan tingkah laku terhadap
asuhan keperawatan dan hubungan
profesional
2. Menggunakan konsultasi intra dan
interpersonal sebagai metode pengambilan
keputusan
3. Menerima tanggung gugat (accountability)
terhadap praktik professional diri sendiri:
a. Mencari dan menerima supervisi yang
sesuai
b. Teliti dan tepat dalam:
- Melaporkan tugas/perjanjian
- Menyerahkan tugas
4
4
2
1
1
1
1
1
1
1
1
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 36
H. KEMAMPUAN AKADEMIK
(SCHOLARSHIP) (6)
1. Menggunakan konsep teoritis dan hasil
penelitian dalam diskusi masalah dan
pemecahan selama konferensi dan
presentasi.
2. Mendemonstrasikan cara pikir yang kritis
dalam menganalisa isyu/masalah.
3. Menyajikan data verbal dan tertulis dengan
formulasi yang logis dan baik.
3
2
1
NILAI AKHIR:
ANGKA:
HURUF:
Jambi,...............
Nama Pembimbing
Nama Mahasiswa:
1.........................
2.........................
3.........................
4.........................
5.........................
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 37
LAMPIRAN III
FORMAT LAPORAN
PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Abstrak
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjaun Pustaka
Bab III Gambaran Demografi Wilayah Praktik
Proses Keperawatan Komunitas
1. Pengkajian Komunitas
2. Diagnosa keperawatan komunitas
3. Rencana Keperawatan Komunitas
4. Tindakan Keperawatan Komunitas
5. Evaluasi
Bab IV Pembahasan
Bab VI Kesimpulan dan rekomendasi
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 38
LAMPIRAN IV
FORMAT PENILIAN PRESENTASI
Petunjuk:
Ceklist pada kolom ”YA” jika tingkah laku/keterampilan didemonstrasikan. Cek pada
kolom ”TIDAK” jika tingkah laku/keterampilan tidak tampak. Beri penjelasan pada
kolom keterangan jika penampilan ragu-ragu atau tidak jelas. Jumlahkan nilai
terakhir.
No Tingkah Laku Bobot Ya Tidak Ket
1. Penyaji mempersiapkan presentasi dengan baik 10
2. Tujuan Presentasi dikemukakan dengan jelas 10
3. Penyaji meenjelaskan program/informasi dengan
jelas
15
4. Penyaji mampu menyimpulkan konsep/program
dengan membandingkan dengan pencapaian
program nasional, pemerintah daerah dan
menganalisis pelaksanaan program
20
5. Penyaji mampu mendorong peserta untuk terlibat
dalam diskusi dengan baik
5
6. Pembagian waktu diatur dengan baik 10
7. Penyaji menggunakan media dan metode
presentasi dengan tepat
10
8. Penyaji mampu menganalisis isu/pertanyaan
secara tepat
15
9. Sikap penyaji profesional selama proses 15
Total 100
Skala penilaian Nilai Akhir
79-100 : A Angka:_____________
68-78 : B
56-67 : B Huruf :_____________
41-55 : D Nama Mahasiswa
0 -40 : E
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 39
LAMPIRAN V
WINSHIELD SURVEY
ELEMEN DESKRIPSI/GAMBARAN
Perubahan dan
lokasinya
 Berapa usia rumah tersebut, arsitekturnya, kontruksi
bangunannya terbuat dari apa ?
 Apakah usia dan arsitektur rumah-rumah disekitarnya sama ?
 Bagaimana anda mengambarkan perbedaannya ?
 Apakah rumah tersebut berpisah atau berdempet ?
 Apakah ada halaman didepan dan disamping ?
 Bagaimana kondisi rumah tersebut secara umum ?
 Apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti pintu dan jendela
yang rusak, bocor, tidak berkunci ?
 Apakah ada pemanas ruangan sentral, pipa ledeng AC ?
Ruang terbuka  Ada berapa banyak ruang terbuka disana ?
 Bagaimana kualitas ruangan terbuka disana ?
 Bagaimana kualitas ruangan terbuka tersebut ? Taman yang
hijau atau tanah yang penuh dengan reruntuhan ?
 Berapa ukurannya ?
 Lapangan rumput ? Taman bunga ? Apakah anda melihat
pepohonan ditrotoar ?
 Apakah ruangan terbuka tersebut milik pribadi atau umum ?
Digunakan oleh siapa ?
Perbatasan  Apa tanda batas wilayah ?
 Apakah batas tersebut bersifat alami, seperti : sebuah sungai
atau daerah yang berbeda ? Atau bersifat fisik seperti jalan
raya, jalan kereta api, atau secara ekonomi seperti : dalam real
estate, adanya industri, unit perdagangan disepanjang daerah
kediaman ?
 Apakah wilayah tersebut mempunyai ciri khas atau
nama?Apakah anda melihatnya terpampang ? Apakah
namanya resmi ?
Kebiasaan  Apa tempat berkumpul lingkungan tersebut ? Untuk kelompok
apa, pada jam berapa ? (contohnya lapangan sekolah, bar, cafe,
restoran, tempat parkir).
 Apakah tempat berkumpul tersebut khusus untuk penduduk
diwilayah tersebut, atau terbuka untuk orang asing ?
Transportasi  Dengan apa penduduk keluar masuk wilayah tersebut ? mobil,
bus, sepeda, jalan kaki, dsb.
 Apakah jalan-jalan di situ kondusif untuk transfortasi untuk
kehidupan di komunitas.
 Apakah jalan raya utama dekat dengan wilayah tersebut?
Siapa pengguna jalan tersebut ?
 Seberapa sering transfortasi umum tersedia ?
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 40
Pusat-pusat
pelayanan
 Apakah anda melihat agen/perwakilan sosial klinik, tempat
rekreasi, tanda-tanda kegiatan di sekolah ?
 Adakah tempat praktek dokter, dokter gigi ? Peramal,
paranormal, dsb ?
 Adakah taman ? Apakah taman tersebut digunakan ?
Pertokoan  Dimana penduduk berbelanja ? pusat perbelanjaan, toko-toko
diwilayah tersebut ?
 Dengan apa mereka pergi berbelanja ?
Orang-orang
di jalan
 Selama anda berkeliling, siapa yang anda lihat dijalan ?
seorang ibu rumah tangga ? Seorang ibu dengan bayinya?
 Apakah anda melihat seseorang yang tidak anda
angka/harapkan? Remaja-remaja? Laki-laki yang tidak bekerja
?
 Apakah terlihat pekerja kesejahteraan social, seorang petugas
asuransi, salesman?
 Apakah pakaian yang anda lihat representative atau tidak
diduga?
 Bersama dengan orang-orang apakah ada hewan yang anda
lihat ? Kucing yang tersesat, anjing, hewan peliharaan
keturunan baik, anjing penjaga ?
Tanda-tanda
kerusakan
 Apakah lingkungan dalam kondisi meningkat atau menurun ?
Apakah hidup ? Bagaimana anda memutuskannya?
 Adakah barang-barang rongsokan, mobil-monil yang rusak
dan ditinggalkan, poster-poster politik, poster-poster
pertemuan wilayah, papan tanda real estate, rumah-rumah
yang diabaikan/ditinggalkan, penggunaan perbatasan yang
dicampur aduk
RAS  Apakah penduduk berkulit hitam, putih atau gabungan?
Etnis  Adakah petunjuk etnis-toko makanan, gereja sekolah swasta,
informasi bahasa selain bahasa Inggris?
Agama  Apa agama penduduk? Apakah anda melihat fakta-fakta
kehomogenan atau keheterogenan?
Kesehatan dan
Morbiditas
 Apakah anda melihat tanda-tanda kondisi atau penyakit kronis
dan akut? Kecelakaan, penyakit menular, penggunaan alkohol,
ketergantungan obat, penyakit kejiwaan dan sebagainya?
 Seberapa jauh jarak dari Rumah Sakit terdekat, klinik?
Politik  Apakah anda melihat poster-poster kampanye politik? Adakah
markas besarnya
 Apakah anda melihat tanda mengenai afiliasi partai yang
berkuasa?
Media  Apakah anda melihat antena TV diluar rumah?
 Apakah anda melihat Forward Times, Hampton Post,
Enquirer, Readers’ Digest ditoko?
 Media apa yang kelihatannya sangat penting bagi penduduk?
Radio? TV?
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 41
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Menggunakan pendekatan proses keperawatan, langkah-langkah:
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
Menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat. Langkah-langkah:
1. Persiapan
a. Pengenalan komunitas
b. Pengenalan masalah
c. Penyadaran komunitas
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
a. Formatif
b. Sumatif
4. Perluasan
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
Tujuan Asuhan Keperawatan Komunitas
Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan
yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai kapasitas yang
dimiliki.
Tujuan Pengorganisasian Komunitas
Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasi kebutuhannya,
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan
potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 42
LANGKAH PERSIAPAN
A. Pengenalan Komunitas
1. Pendekatan jalur formal
Dilakukan terhadap instansi birokrat yang bertanggung jawab pada wilayah
komunitas dengan cara:
 Pengajuan proposal dan perijinan
 Penjelasan tujuan dan program
Hasil: surat izin/persetujuan
2. Pendekatan jalur informal
Dilakukan setelah adanya izin/persetujuan dari instansi birokrat, dengan
melakukan pendekatan kepada:
 Tokoh-tokoh masyarakat
 Ketua RW, RT
 Kader Kesehatan
Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan
partisipasi serta kontrak kerjasama
B. Pengenalan Masalah
Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-
benar menjadi kebutuhan komunitas saat ini.
Tahap-tahap pengenalan masalah
1. Pembuatan instrumen Pengkajian/pengumpulan data
 Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi:
a. Survey wilayah
b. Survey populasi
c. Survey masalah utama dan faktor penyebab
d. Survey kebijakan program dan fasilitas layanan kesehatan
e. Survey potensi-potensi, sumber-sumber pendukung di komunitas.
Membuat instrumen pengumpulan data
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 43
MEMBUAT INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA
METODA ASPEK YANG DIKAJI
1. Angket a. Biodata: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
perkawinan
b. Riwayat kesehatan
c. Riwayat keluarga
d. Pola pemenuhan kebutuhan dasar
 Makan/minum
 Istirahat
 Eliminasi
 Aktifitas
 Rekreasi
e. Pengetahuan terhadap masalah kesehatan
 Pengertian, penyebab, tanda-gejala
 Dampak, komplikasi
 Cara pencegahan
 Cara perawatan, pengobatan
f. Sikap terhadap masalah kesehatan
 Aspek kognitif: hal yang diketahui
 Aspek afektif: hal yang diyakini
 Aspek konatif: hal yang menjadi kecendrungan
g. Riwayat Pendidikan
h. Pekerjaan, penghasilan
i. Riwayat psikologis
j. Riwayat sosial
2. Wawancara a. Aspek yang dikaji sama dengan metode angket
b. Wawancara dengan tokoh masyarakat: ketua RW, RT,
Kader: tentang masalah kesehatan yang dimaksud, populasi,
faktor penyebab, program pencegahan, penanggulangan,
fasilitas dimasyarakat.
c. Wawancara dengan pemimpin, petugas puskesmas, aspek
yang dikaji: angka kematian, kesakitan (insiden,
prevalance) program kegiatan, fasilitas pelayanan,
hambatan.
3. Studi dokumentasi a. Melihat catatan dan pelaporan pada instansi terkait
b. Melihat hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap
masalah kesehatan tersebut
4. Observasi a. Observasi terhadap lingkungan fisik yang melingkupi
komunitas:
Batas geografis
Kondisi perumahan
Sanitasi
Transportasi
Fasilitas umum
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 44
Fasilitas pelayanan kesehatan
b. Observasi lingkungan rumah
Dalam rumah: jenis, ukuran, lantai, ventilasi, kebersihan,
pengaturan perabotan/ruangan.
Sanitasi: jamban, pembuangan, limbah/sampah,
pekarangan/halaman dan kondisi lingkungan sanitasi rumah
c. Pemeriksaan fisik (disesuaikan dengan jenis masalah
kesehatan)
d. Pemeriksaan diagnostik
Balai penelitian
2. Tabulasi data
a. Membuat tabel tabulasi data
b. Menghitung frekuensi distribusi
c. Membuat tabel, diagram, grafik frekuensi distribusi
3. Analisa data
a. Analisis deskriptif
Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti.
Contoh:
1) Tingkat pengetahuan tentang penyakit TBC Paru
Baik : 50%
Cukup : 40%
Kurang : 10%
2) Sikap komunitas terhadap penyakit TBC Paru
Favourable : 40%
Un favourable : 60%
3) Kondisi kesehatan perumahan
Baik : 20%
Cukup : 45%
Tidak sehat : 35%
4) Mendeskripsikan/menguraikan/menceritakan hasil wawancara terhadap:
b. Analisis Korelatif
Menganalisa tingkat hubungan, pengaruh, dari dua atau lebih subvariabel yang
diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik.
Panduan Keperawatan Medikal Bedah Page 45
4. Perumusan masalah
- Adalah merumuskan diagnosis keperawatan pada komunitas yang dikaji dengan
berdasarkan hasil analisis data.
- Menggunakan klasifikasi masalah OMAHA
- Formulasi:
 Problem
 Etiologi
 Data yang menyokong
TAHAP PENYADARAN KOMUNITAS
Tujuan:
1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas
2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga potensial
dalam kegiatan-kegiatan pemecahan masalah.
Kegiatan:
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini, dengan
langkah:
a. Penyajian data hasil survey
b. Diskusi kelompok
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah
 Bentuk kegiatan, Waktu, Tempat
 Penanggung jawab dan Biaya
- Pembentukan kelompok kerja kesehatan (pokjakes) dari anggota komunitas
yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan-kegiatan yang direncanakan
c. Penyajian hasil diskusi kelompok
d. Tanggapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.

Buku panduan komunitas 2014

  • 1.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 1 BUKU PANDUAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YAYASAN HARAPAN IBU JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014
  • 2.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Pendidikan Ners merupakan satu kesatuan yang utuh yang terdiri dari dua tahapan yaitu tahap akademik dan tahap profesi yang berlandaskan ilmu pengetahuan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 BAB I pasal I ayat 3 dan 4 berbunyi bahwa “Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pendidikan profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu”. Maka untuk mendapatkan gelar keprofesiannya (Ners) mahasiswa diharuskan untuk mengikuti kedua tahap tersebut. Sesuai kesepakatan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) bahwa Program Pendidikan Ners menghasilkan Ners yang professional dalam pelayanan keperawatan sesuai dengan tuntutan stakeholder, untuk memenuhi itu maka kurikulum Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu ditetapkan yang mengacu kepada kurikulum AIPNI (22 sks). Kurikulum Program Studi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi yang berlangsung saat ini adalah 36 sks dengan lama studi 2 semester. Dalam rangka memenuhi tuntutan Kurikulum Program Studi Profesi Ners, proses pembelajaran yang dilakukan di Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Komunitas dan Panti Werda. Proses pembelajaran yang diterapkan: pre dan post conference, tutorial individual, diskusi kasus, seminar kecil, Problem Solving For Better Health (PSBH), belajar berinovasi dan pengelolaan asuhan keperawatan. Melalui proses pembelajaran tersebut diharapkan profil lulusan pendidikan profesi Ners adalah sebagai berikut: 1) Care Provider, 2) Community Leader, 3) Educator, 4) Manager, 5) Researcher, 6) Profil lain yang mendukung visi institusi.
  • 3.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 3 Pada tahap pendidikan profesi Ners diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan dan mengintegrasikan seluruh konsep dan teori yang telah diperoleh selama tahap akademik. Pada saat ini Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi, dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi sebagaimana yang tertera dalam kurikulum AIPNI tahun 2010. B. Deskripsi Mata Ajar Praktik profesi keperawatan komunitas merupakan tahapan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan tersier kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, resiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait dengan keperawatan komunitas. Praktik profesi keperawatan komunitas berfokus kepada kebijakan dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kerjasama dengan lintas program dan sektoral. C. Tujuan 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas yang disesuaikan dengan konsep dan prinsip keperawatan komunitas pada klien yang memiliki masalah aktual dan resiko yang mengancam kehidupan, yang terjadi secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan sebelumnya dan disertai atau tanpa disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan serta mampu mencegah kematian atau kecacatan yang mungkin saja terjadi.
  • 4.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 4 2. Tujuan Intruksional khusus Setelah melaksanakan kegiatan program pendidikan profesi keperawatan komunitas diharapkan mahasiswa mampu : a. Memahami konsep dasar asuhan keperawatan komunitas. b. Menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada tatanan masyarakat diberbagai tingkat usia. c. Menerapkan konsep dasar epidemiologi dan demografi serta biostatistik dalam keperawatan komunitas. d. Memahami konsep dasar kesehatan komunitas diberbagai kebijakan atau program-program pokok prioritas terkait dengan area khusus keperawatan komunitas. e. Mendiskusikan isu terkini atau kecenderungan yang terjadi pada praktek keperawatan komunitas f. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas termasuk di keempat area khusus komunitas g. Mampu merencanakan asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat sakit dengan: 1) Pemahaman perbedaan kesehatan komunitas dan keperawatan komunitas 2) Praktik keperawatan komunitas berbasis fakta di Indonesia 3) Penerapan PHC secara nyata di masyarakat disesuaikan dengan keadaan masyarakat 4) Mengidentifikasi dan memahami keanekaragaman kebutuhan masyarakat dan ’vulnarable group’.
  • 5.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 5 BAB II KOMPETENSI A. Kompetensi Yang Diharapkan Selama proses praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu melakukan kompetensi yang diharapkan meliputi : 1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan komunitas dengan sasaran pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. 2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim. 3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab. 4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas. 5. Bekerjasama dengan unsur/organisasi terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas dan pemenuhan kebutuhan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat dan komunitas 6. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal. 7. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas. 8. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas. 9. Mendemonstrasikan pendidikan kesehatan secara kreatif dan inovatif sesuai kebutuhan kesehatan dalam tatanan komunitas dalam aspek promotif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat. 10. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam menerapkan proses asuhan keperawatan komunitas yang berkualitas dan berkelanjutan. 11. Memberikan asuhan keperawatan secara holistik, kontinyu dan konsisten. 12. menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga, masyarakat dan komunitas agar dapat mengambil keputusan. 13. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko
  • 6.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 6 14. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan 15. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif 16. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional. 17. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan 18. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan. 19. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan. 20. Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementari sesuai dengan kebutuhan klien B. Langkah- Langkah Proses Keperawatan Komunitas 1. Pengkajian Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga dan kelompok yang menyakut permasalahan pada fisiologi, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : a. Pengumpulan data Pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi maalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, pikologis, social ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : 1) Data inti a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas. b) Data demografi c) Vital statistik
  • 7.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 7 d) Statu kesehatan komunitas 2) Data lingkungan fisik a) Pemukiman b) Sanitasi c) Fasilitas d) Batas- batas wilayah e) Kondisi geografis 3) Pelayanan kesehatan dan sosial a) Pelayanan kesehatan b) Fasilitas sosial 4) Ekonomi a) Jenis pekerjaan b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan c) Jumlah pengeluaran rata- rata d) Jumlah pekerjaan dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia 5) Keamanan dan Transportasi a) Keamanan b) Transportasi 6) Politik dan pemerintah a) Sistem pengorganisasian b) Struktur organisasi c) Kelompok organisasi dalam komunikasi d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan 7) Sistem Komunikasi a) Sarana umum komunikasi b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunikasi c) Cara penyebaran informasi 8) Pendidikan a) Tingkat pendidikan komunitas b) Fasilitas pendidikan yang tersedia c) Jenis bahasa yang digunakan
  • 8.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 8 9) Rekreasi a) Kebiasaan rekreasi b) Fasilitas tempat rekreasi Jenis data dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif, sumber data dapat diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data melalui wawancara dan anamnesa, pegamatan, pemeriksaan fisik (pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa keperawatan dengan cara IPPA). b. Pengolahan Data Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut : 1. Klasifikasi data atau kategorisasi data 2. Perhitungan persentase cakupan dnegan menggunakan telly 3. Tabulasi data 4. Interprestasi data c. Analisa data Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data adalah : 1) Menetapkan kebutuhan komunity 2) Menetapkan kekuatan 3) Mengidentifikasi pola respon komunity 4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan d. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat
  • 9.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 9 Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah. e. Prioritas masalah Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah : 1. Perhatian masyarkat 2. Prevelensi kejadian 3. Berat ringannya masalah 4. Kemungkinan masalah dapat diatasi 5. Tersedianya sumber daya masyarakat 6. Aspek politis Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu : 1) Keadaan yang mengancam kehidupan 2) Keadaan yang mengancam kesehatan 3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan Dalam menyusun atau mengurutkan masalah atau diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakaan dalam keperawatan komunitas adalah format penapisan menurut Mueke dan Stanhope, Lancaster (2004) :
  • 10.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 10 1)Format A (mueke) seleksi atau penapisan diagnosa kesehatan komunitas Diagnosa keperawatan komunitas KRITERIA PENAPISAN Sesuaidenganperan perawatkomunitas Jumlahyangberesiko Besarnyaresiko Kemungkinanuntuk pendidikankesehatan Minatmasyarakat Kemungkinanuntuk diatasi Sesuaidenganprogram pemerintah Sumberdayatempat Sumberwaktu Sumberdayadana Sumberdayaperalatan Sumberdayaorang Jumlahskor DX I DX II DX III Ket : Skor : 0 – 5 0 : Tidak Dirasakan 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Cukup 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi
  • 11.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 11 2)Format B (Stanhope dan Lancaster 2004) Format B : prioritas maslaah (Stanhope dan Lancaster 2004) No Kriteria Bobot kriteria (1-5) Masalah Bobot 1 -5 Rasional Makna masalah C x M 1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah 2 Motivasi komuniti untuk mengatasi masalah 3 Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah 4 Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi 5 Beranya akibat jika masih tetap 6 Cepat masalah teratasi 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Maslaah aktual adalah maslaah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah maslaah yang mungkin timbul kejadian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu : a. Problem (masalah) : problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi. b. Etiologi (penyebab) : menunjukan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi : 1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
  • 12.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 12 2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan sosial 3) Interaksi perilaku dan lingkungan 4) Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa 5) Serangkaian petunjuk timbulnya masalah. c. Sign atau sympton (tanda dan gejala) Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara : Dengan rumus PES Rumus : DK = P+E+S DK : Diagnosa keperawatan P : Problem atau masalah E : Etiologi S : Symptom atau gejala Dengan rumus PE Rumus : DK = P+E DK : Diagnosa keperawatan P : Problem atau masalah E : Etiologi Jika menegakkkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung dua komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut : A. Kemampuan masyarakat untuk menaggulangi masalah B. Sumber daya tersedia dari masyarakat C. Partisipasi dan peran serta masyarakat Sedangkan diagnosa keperawatan komunitas menurut Mueke dalam Mubarak WI 2006 terdiri dari : 1. Masalah..................... sehat............ sakit 2. Karakteristik populasi 3. Karakteristik lingkungan (epidemiologi triangle)
  • 13.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 13 3. Perencanaan Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan disusun harus mencakup : a. Perumusan tujuan Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Berfokus pada masyarakat 2) Jelas dan singkat 3) Dapat diukur dan diobservasi 4) Realistik 5) Ada target waktu 6) Melibatkan peran serta masyarakat Dalam pencapaian tujuan dengan menggunakan formulasi kriteria yang mencakup : Ket : S : Subjek P : Prediket K. 1 : Kondisi K.2 : Kriteria b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan 4. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan perawat kesehatan, masyarakat harus bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya dalam hal ini melibatkan pihak puskesmas, bidan desa dan anggota masyarakat. T = S + P + K.1 + K.2
  • 14.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 14 Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan: a. Keterpaduan antara : biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana dan prasarana dengan pelayanan kesehatan maupun sektor lainnya. b. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran c. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat didokumentasikan d. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan baik medis maupun rujukan kesehatan. 5. Evaluasi atau penilaian Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihta dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari- hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau merumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian: a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan c. Hasil nilai keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi. Hasil evaluasi terdapat tiga bagian yaitu : a. Tujuan tercapai b. Tujuan tercapai sebagian c. Tujuan tidak tercapai
  • 15.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 15 BAB III METODE DAN BIMBINGAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Waktu pelaksanaan kegiatan dimulai pada tanggal 11 Agustus s/d 06 September 2014. Tempat praktek yang dipakai adalah wilayah Kel. Eka Jaya (Jadwal terlampir). B. Proses Bimbingan Metode bimbingan yang digunakan pada program pendidikan profesi keperawatan komunitas adalah Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Discovery Learning dan Small Group Discussion. Proses bimbingan oleh pembimbing dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan akademik, antara lain : Minggu Ke I a. Pembekalan dari koordinator dan tim keperawatan komunitas serta kepala puskesmas tentang wilayah kerja puskesmas sebagai tempat praktik. b. Penyusunan instrument pengumpulan data (Pembuatan Kuesioner) C. Minggu Ke II a. Pertemuan awal dengan tokoh masyarakat untuk perkenalan, penjelasan program praktek, dan mengadakan kontrak dengan komunitas (MMD I) b. whinshield Survey c. Penyebaran Kuesioner d. Pengolahan data Minggu Ke III a. Konsultasi hasil penyebaran kuesioner b. Penyusunan POA c. MMD II
  • 16.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 16 Minggu Ke IV Implementasi Minggu Ke V 1. Melanjutkan implementasi 2. One Day care 3. Konsultasi MMD III 4. MMD III C. Gambaran kegiatan lahan praktik Tahap Persiapan proses bimbingan, sebagai berikut: 1. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program praktek. 2. Penjajakan ke daerah binaan, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah-masalah kesehatan utama. 3. Penyusunan Instrument pengumpulan data. 4. Uji coba instrument pengumpulan data. 5. Pertemuan awal dengan komunitas untuk perkenalan, penjelasan program praktek, dan mengadakan kontrak dengan komunitas. 6. Melaksanakan pendataan kesehatan di komunitas dengan melibatkan tokoh- tokoh dana kader kesehatan setempat. 7. Melakukan tabulasi data, menganalisis data dengan pendekatan demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data. 8. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan komunitas dan menentukan faktor penyebabnya. 9. Mempersiapkan pramusyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
  • 17.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 17 Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW: b. Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat. c. Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, garis besar rencana tindakan. d. Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan. e. Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari institusi terkait. 10. Pelaksanaan a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan pokja kesehatan b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan pokja kesehatan 1) Pelatihan kader kesehatan 2) Penyuluhan Kesehatan 3) Simulasi/demonstrasi 4) Pembuatan model/percontohan 5) Kunjungan rumah (Home Health Care) 6) Kerja bakti, dll
  • 18.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 18 Gambaran Secara Umum Praktek Profesi Keperawatan Komunitas No Kegiatan Mahasiswa Pembimbing (Perawat) Pembimbing (Dokter/Perawat) 1. Pembekalan program praktik profesi Komunitas Penjelasan program praktek Penjelasan program Kesehatan di wilayah Puskesmas setempat (Ka.Dinkes/Ka. Pusk) 2. Penjajakan ke daerah binaan Mengarahkan - 3. Penyusunan Instrumen pendataan: Angket, survei, wawancara a. Mengarahkan penyusunan instrumen berdasarkan masalah komunitas b. Memberi penilaian a. Mengarahkan penyusunan instrumen pada aspek validitas dan reabilitas data b. Memberi penilaian 4. Uji coba instrumen pada masyarakat dan perbaikan instrumen Memberikan umpan balik Memberikan umpan balik 5. Pengenalan masyarakat (wilayah, tokoh-tokoh masyarakat), penjelasan program dan kontrak dengan masyarakat 6. Pendataan dimasyarakat: angket, wawancara, survei Memantau kegiatan - 7. Tabulasi data, analisis data dengan menggunakan pendekatan statistik, epidemiologi, klasifikasi masalah komunitas dan membuat penyajian data untuk masyarakat - a. Membimbing uji statistik dan penyajian data b. Memberi penilaian 8. Merumuskan diagnosis keperawatan komunitas dan faktor penyebab timbulnya masalah a. Membimbing penyusunan korelasi masalah dan diagnosis keperawatan komunitas b. Responsi masing- masing mahasiswa dan memberi penilaian -
  • 19.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 19 9. Mempersiapkan musyawarah masyarakat tingkat RT (Pra musyawarah): Pembentukan panitia bersama masyarakat Menyiapkan dan melatih unsur masyarakat yang akan terlibat aktif dalam musyawarah Menyebarkan undangan a. Mengarahkan persiapan musyawarah b. Mendampingi mahasiswa c. Memberi penilaian - 10. Musyawarah masyarakat tingkat RT dengan model mini lokakarya: Penyajian data Diskusi kelompok untuk penetapan masalah, prioritas masalah dan rencana pemecahannya. a. Mendampingi mahasiswa b. Memberikan tanggapan/masuka n terhadap hasil musyawarah c. Memberi penilaian a. Mendampingi mahasiswa b. Memberikan tanggapan/masu kan terhadap hasil musyawarah 11 Menyusun program kerja masing-masing pokjakes, pembagian tugas mahasiswa dan menyiapkan alat/media/sarana untuk pelaksanaan kegiatan a. Memberi masukan, koreksi terhadap program kerja masing-masing pokjakes b. Memberi penilaian Menerima konsultasi program kegiatan dimasyarakat masing-masing pokjakes 12 Melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan masyarakat pada masing- masing pokjakes a. Mengobservasi pelaksanaan kegiatan b. Memberi penilaian Menerima konsultasi pada aspek materi kegiatan dan teknis prosedur (medis) 13 Berkoordinasi dengan puskesmas/instansi terkait terhadap kegiatan dimasyarakat Memantau - 14 Membuat laporan hasil kegiatan Memeriksa laporan, memberi masukan, mengkoreksi - 15 Menyusun evaluasi kegiatan dimasyarakat yang meliputi: keberhasilan tindakan, keefektifan, peran serta masyarakat, pencapaian tujuan dan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan masalah a. Responsi setiap mahasiswa dalam evaluasi asuhan keperawatan komunitas b. Memberi penilaian - 16 Menyusun tindak lanjut kegiatan untuk diteruskan oleh puskesmas, aparat desa/kelurahan, kecamatan. Memantau dan menerima laporan tindak lanjut kegiatan -
  • 20.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 20 17 Menyusun laporan asuhan keperawatan komunitas pada tingkat RT, RW pada setiap kelompok mahasiswa a. Memeriksa laporan b. Mengesahkan laporan c. Memberi penilaian a. Memeriksa laporan b. Mengesahkan laporan c. Memberi penilaian 18 Menyerahkan laporan kepada RT, RW, desa/kelurahan, puskesmas dan PSPN Memantau dan menerima laporan Memantau dan menerima laporan
  • 21.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 21 BAB IV TATA TERTIB A. Tata Tertib Program Profesi 1. Tanggung Jawab Pembimbing b. Mempersiapkan administrasi perencanaan praktik. c. Mengatur dan mempersiapkan lokasi praktik. d. Mengidentifikasi kesiapan mahasiswa melalui proses pre conference, conference dan post conference. e. Melaksanakan pre conference, conference dan post conference oleh masing-masing pembimbing di setiap kelompok. f. Mengarahkan dan mengawasi rencana kerja mahasiswa. g. Memberikan penilaian kemampuan individu dan kelompok. 2. Tanggung Jawab Mahasiswa a. Mempersiapkan diri, laporan dan bahan yang dibutuhkan selama praktik b. Mempersiapkan diri dalam proses pre conference, conference dan post conference. c. Mahasiswa diwajibkan membawa “Nursing Kit” yang terdiri dari stetoskop, tensimeter, refleks hummer, meteran, dll. d. Membuat rencana kerja yang disesuaikan dengan arahan pembimbing pembimbing. e. Kehadiran 100% di dalam praktik. f. Mengisi daftar hadir setiap hari sesuai jadwal. g. Jadwal dinas sesuai dengan ketentuan dan konsultasi dengan pembimbing h. Tiga hari sebelum melaksanakan kegiatan komunitas (penyuluhan) harus melakukan proses konsultasi mengenai satuan acara penyuluhan (SAP) kepada pembimbing akademik atau klinik. i. Menyerahkan hasil konsultasi satuan acara penyuluhan (SAP) yang sudah disetujui kepada pembimbing akademik atau klinik minimal 2 hari sebelum kegiatan dilakukan.
  • 22.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 22 j. Menyiapkan lembar penilaian kegiatan sebelum kegiatan dimulai. k. Laporan hasil setiap kegiatan dikumpulkan/dikonsultasikan ke pembimbing selambat-lambatnya satu hari setelah kegiatan dilaksanakan. l. Laporan akhir praktik profesi keperawatan komunitas kelompok besar di kumpulkan satu minggu setelah selesai siklus praktik keperawatan komunitas. m. Jika terdapat kecurangan dalam pembuatan laporan maka mahasiswa akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan akademik. 3. Ketentuan Administrasi Telah menyelesaikan semua administrasi dan telah melunasi biaya profesi pada semester yang bersangkutan. 4. Ketentuan Pelaksanaan b. Pakaian Seragam 1) Pakaian seragam profesi STIKES Harapan Ibu Jambi. 2) Setiap kegiatan komunitas diwajibkan menggunakan almamater STIKES Harapan Ibu Jambi. 3) Menggunakan seragam sesuai ketentuan sebagai berikut: Penampilan rapi, kerudung/kap putih, sepatu hitam tidak bersuara, hak sepatu tidak boleh lebih dari 5 cm, memakai tanda pengenal. c. Kehadiran 1). Praktik dilaksanakan selama 4 (empat) minggu, dimulai hari senin sampai dengan sabtu sesuai dengan jadwal dinas yang telah disetujui oleh pihak akademik. 2). Selama mengikuti praktik keperawatan komunitas, setiap mahasiswa diwajibkan untuk tinggal dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat. 3). Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% dari seluruh kegiatan yang telah ditentukan.
  • 23.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 23 4). Ketidakhadiran karena sakit yang dirawat (atas pengetahuan dan izin pembimbing) harus diganti sesuai dengan lamanya sakit. Jika sakit lebih dari 3 (tiga) hari maka dianggap tidak lulus pada periode tersebut dan diberi peluang untuk mengikuti periode siklus berikutnya. 5). Ketidakhadiran dengan alasan lain yang dibenarkan adalah: jika ada anggota keluarga inti yang sakit berat atau meninggal dunia. Izin hanya dapat diberikan selama 3 hari dengan sepengetahuan oleh pembimbing akademik dan lahan praktik, jika lebih dari 3 hari maka dianggap tidak lulus pada periode tersebut dan diberi peluang untuk mengikuti periode siklus berikutnya. 6). Sehari sebelum melaksanakan kegiatan/penyuluhan harus menyerahkan/konsultasi Satuan Acara Penyuluhan (SAP) kepada pembimbing akademik. 7). Mahasiswa yang tidak melakukan persiapan diri yang cukup pada saat praktik tidak diizinkan untuk praktik dan harus mempersiapkan diri untuk pre conference esok hari dan tetap mengganti selama 2 hari. Jika hari pengganti lebih dari 4 hari maka dianggap tidak lulus pada periode tersebut dan diberi peluang untuk mengikuti periode siklus berikutnya. 8). Selama praktik profesi keperawatan komunitas, mahasiswa tidak diizinkan memakai perhiasan apapun kecuali jam tangan dan anting (giwang). Jika mahasiswa melanggar ketentuan tersebut maka pembimbing berhak memberikan sanksi pada mahasiswa tersebut. 5. Ketentuan Lain a. Mahasiswa wajib memenuhi aturan/ketentuan dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat serta aturan Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi. b. Mahasiswa wajib mengisi absensi selama praktek profesi berlangsung.
  • 24.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 24 6. Sanksi Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan, peraturan atau tata tertib praktik profesi Ners dapat dikenakan sanksi. Sanksi diberikan dalam bentuk: a. Teguran lisan b. Teguran tertulis c. Pemberian tugas tambahan d. Pengurangan nilai praktek klinik e. Penghentian kegiatan praktek klinik Sanksi dapat diberikan oleh para pembimbing, untuk penghentian praktek profesi Ners hanya dapat diberikan oleh Ketua Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi.
  • 25.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 25 BAB V EVALUASI DAN PENILAIAN A. Evaluasi Penilaian program pendidikan profesi keperawatan komunitas meliputi penilaian individu dan kelompok, dengan ketentuan: 1. Log Book Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. 2. Problem Solving Skill Bentuk evaluasi lainnya adalah bagaimana mahasiswa dilatih untuk terampil memecahkan masalah-masalah klinis dan dilanjutkan dengan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis masalah yang akurat. Penilaian kompetensi dalam pemecahan masalah klinis dapat dilakukan secara integrasi dalam OSCE, SOCA maupun dalam kegiatan yang terstruktur seperti pemberian penugasan dan lain sebagainya. 3. Kasus Lengkap/Kasus Singkat Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan gangguan tertentu. B. Penilaian Penilaian kegiatan profesi Keperawatan Komunitas meliputi aspek kongnitif, afektif dan psikomotor, sebagai berikut : 1. Aspek kognitif a. Preconference 5% (Individu) b. Postconference 5% (Individu)
  • 26.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 26 c. MMD I,II,III 15 % (Kelompok) d. Laporan 10% (Kelompok) 2. Aspek afektif a. Absensi 5% (Individu) b. Etika 5% (Individu) c. Disiplin 10% (Individu) d. Penampilan klinik 10% (Individu) 3. Aspek psikomotor a. Penyuluhan 15% (Kelompok) b. ODC 10% (Kelompok) c. Pokjakes 10% (Kelompok)
  • 27.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 27 DAFTAR PUSTAKA Ann J & Walton B, 2005. “Community Health Nursing : Promoting, Protecting and Public’s Health”. Lippincott wiliam & Wilkins : philadelvia Darmojo B & Martono H, 2006. “ Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut”. Falkutas UI : Jakarta Ervin E, 2002. “ Advenced Community Health Nursing Practive”. Prantice hall : New Jersey Friedman, 1998. “ Keperawatan Keluarga”. EGC : Jakarta Gladding S, 2002. “ Familly Therapy History Theory And Practice”. Merrill Practice Hall : New Jersey Mainer E & Lueckenotte A, 2006. “Gerontologi Nursing”. Mosby Elsevier : America Maurer F & Smeeth C, 2005. “Community Public Health Nursing Practice (Health For Families And Population)”. Evolve : America Mubarak, 2005. “ Pengantar Keperawatan Komunitas”. Sagung Seto : Jakarta Mubarak, WI (2006).Buku ajar keperawatan komunitas 1 & 2. Sagung Seto : Jakarta Rowen J & Waller J, 2007. “Nursing Care of children”. Saunders Elsevier : Canada Standhope M & Lancaster J, 2004. “Comunnity Public Health Nursing”. Mosby : United Satest of America
  • 28.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 28 Lampiran I Konteks Perawatan Kesehatan Utama Petunjuk Kelompok Kerja Kesehatan Kelompok kerja kesehatan komunitas melibatkan mahasiswa pada proses perubahan komuniti dengan: mengkaji kebutuhan komuniti, merumuskan diagnosa keperawatan, menentukan tujuan jangka panjang/pendek dan perencanaan, mengimplementasikan dan mengevaluasi hasil kerja kelompok. Setiap kelompok mahasiswa membentuk kelompok kerja bersama komunitas sehingga mendapatkan pengalaman kolaborasi. Kelompok merencanakan, Mengorganisir, dan melaksanakan kelompok kerja kesehatan utama. Pengembangan kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mendiskusikan pada seminar, semua hasil kerja kelompok disajikan kepada staf pengajar, staf puskesmas, staf instansi terkait, dan wakil komuniti pada akhir pengajaran. Format dari makalah praktek keperawatan komunitas a. Halaman judul: terdiri dari topik praktek keperawatan komunitas, nama mahasiswa, nama mata ajar, nama pembimbing/pengajar, nama STIKES HI dan tanggal. b. Abstrak: ringkasan singkat (kurang lebih 100 kata) menguraikan target dan resipien komunitas, teori perubahan komunitas yang dipakai, strategi pengkajian dan instrumen yang dipakai, diagnosa keperawatan komunitas, proses perencanaan dan implementasi, evaluasi dan analisa hasil perubahan. Diketik 1 spasi. c. Isi dari makalah: ditulis/diketik 2 spasi, terdiri dari semua yang tercantum pada daftar isi. Daftar isi disertakan. d. Format: rujukan pada ide atau fakta-fakta yang diambil dari literatur atau melalui wawancara harus disertakan nama dan waktu. Contoh, (Parsay, 1986) dan ini harus ditulis dalam daftar rujukan.
  • 29.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 29 Evaluasi dari makalah praktek keperawatan komunitas I. Konsep Komunitas a. Uraikan tentang karakteristik komunitas yang dipilih sebagai fokus dari tindakan perubahan yang dilakukan b. Mengembangkan konsep komunitas berdasarkan teori komunitas dan menguraikan bagaimana konsep ini berhubungan dengan komunitas yang dipilih c. Mengidentifikasi karakteristik komunitas yang lebih luas II. Pengkajian kesehatan komunitas a. Apakah karakteristik yang diketahui dan yang umum tentang kebutuhan/masalah kesehatan komunitas yang luas? Baca buku-buku rujukan, kumpulan data sekunder dan wawancara dengan orang yang penting di komuniti yang dipilih merupakan metoda yang dapat membantu dalam menetukan masalah/kebutuhan kesehatan yang mungkin mempunyai resiko tinggi pada komunitas. b. Ada tipe yang dikumpulkan dalam mengkaji kesehatan komunitas yang dipilih? Identifikasi indikator kesehatan atau tingkat fungsi yang khusus yang dapat dipakai dalam mengkaji kesehatan komunitas. Kemudian lakukan pengkajian komunitas. c. Apakah pengkajian kesehatan komunitas yang saudara dapatkan sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan? III. Mengembangkan dan merumuskan diagnosa keperawatan a. Rumusan diagnosa kesehatan komunitas berdasarkan atas pengkajian hubungan ”host, agent dan environment”. b. Identifikasi kriteria yang saudara pakai dalam memprioritaskan diagnosa kesehatan komunitas untuk intervensi keperawatan komunitas, susun urutannya sesuai dengan prioritasnya. Kriteria untuk prioritas biasanya termasuk : kemungkinan dilaksanakan berhubungan dengan biaya dan sumber-sumber,
  • 30.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 30 minat dan komunitas, tingkat ancaman bahaya pada kesehatan, resiko atau kemungkinan resiko apa yang dapat dikurangi. c. Identifikasi satu diagnosa komunitas yang dipilih untuk diatasi. IV.Perencanaan dan proses implementasi a. Identifikasi ”recipient community” (komuniti yang menerima) dan ”target komunity” (komuniti yang menjadi target) dari intervensi, berikan alasan/rasional. b. Tuliskan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektive). c. Uraikan metoda-metoda yang diajukan dalam mengukur goal dan objektive. d. Uraikan pendekatan teoritis untuk berubah yang dipakai bersama target komunitas misalnya ”social planning”, ”social action”, ”locality development”. Berikan alasan dalam pemilihan atau kombinasi dari beberapa pilihan. V. Evaluasi a. Evaluasi hasil kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mengukur pencapaian tujuan sesuai kriteria. b. Bagaimana kriteria evaluasi ini dapat mengevaluasi dampak program lebih efektif. c. Apakah hasil lain yang diobservasi yang secara langsung berhubungan dengan intervensi saudara? d. Bagaimana kelompok akan merumuskan kembali urutan prioritas dari diagnosa komuniti? e. Rekomendasi apa yang kelompok sarankan untuk kelanjutan dari program ini.
  • 31.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 31 LAMPIRAN II KEPERAWATAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS PERAWATAN KESEHATAN UTAMA Evaluasi penampilan (check list) Untuk kegiatan kelompok kerja keperawatan komunitas Petunjuk: Ceklist pada kolom ”YA”, jika tingkah laku/keterampilan didemonstrasikan. Ceklist pada kolom ”TIDAK” jika tingkah laku/keterampilan tidak tampak. Beri penjelasan pada kolom keterangan jika penampilan ragu-ragu atau tidak jelas. Jumlah nilai akhir. PENAMPILAN KETERAMPILAN BOBOT YA TIDAK KET A. MEMBINA DAN MEMELIHARA HUBUNGAN KERJA (15) 1. Mengidentifikasi tokoh masyarakat yang dapat mewakili masyarakat dalam mengembangkan, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kegiatan kelompok kerja keperawatan komunitas bersama dengan tim kesehatan. 2. Menetapkan control dengan komuniti a. Mendiskusikan tujuan dan harapan dari kegiatan kelompok kerja keperawatan komunitas b. Mengeksplorasi strategi dan tehnik untuk mengoptimalkan kolaborasi bersama komuniti c. Merencanakan frekuensi dan lama pertemuan dengan masyarakat untuk pelaksanaan kegiatan kelompok kerja keperawatan komunitas 1 1 3 1
  • 32.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 32 3. Menggunakan tehnik komunikasi yang efektif dalam mempertahankan hubungan kerja a. Memperlihatkan rasa percaya terhadap kemampuan masyarakat dalam kolaborasi. b. Mendorong setiap anggota ”kelompok kerja” untuk menghargai satu sama lain c. Memberi penjelasan yang: 1. jelas 2. sederhana d. Mengakui usaha masyarakat dalam kolaborasi dan mandiri e. Menyertakan kelompok kerja dalam mengambil keputusan B. PENGKAJIAN: Bersama masyarakat mengkaji kebutuhan/masalah kesehatan dan sumber daya (15) 1. Mengidentifikasi komuniti yang diperlukan bersama masyarakat 2. Membuat instrument yang tepat untuk mengumpulkan data 3. Mengumpulkan data bersama masyarakat 4. Mengorganisasi data bersama masyarakat a. sistematis b. ringkas c. akurat 5. Menganalisa data dengan menggunakan konsep yang terkait: a. sistematik b. biostatistik 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 33.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 33 c. epidemiologi 6. Menyajikan hasil analisa data dengan masyarakat. a. sistematis b. ringkas c. akurat 7. Menetapkan diagnosa keperawatan komunitas dengan mengidentifikasi kebutuhan masalah dan sumber daya 8. Menepis diagnosa keperawatan komunitas berdasarkan seperangkat kriteria C. RENCANA PROGRAM Mengembangkan rencana tindakan sesuai dengan prioritas (20) 1. Menetapkan sasaran dan tujuan kegiatan kelompok kerja keperawatan komunitas: a. Tujuan - spesifik - dapat diukur - dapat dicapai - batas waktu b. Sasaran dan tujuan mengarahkan pencapaian kemandirian 2. Merumuskan rencana intervensi bersama masyarakat: a. Menetapkan strategi/aktivitas yang tepat b. Menguraikan sumber daya yang diperlukan c. Mengidentifikasi penanggung jawab tiap aktivitas d. Menentukan jadwal aktivitas untuk 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1
  • 34.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 34 mencapai sasaran dan tujuan 3. Menetapkan rencana evaluasi: a. kriteria b. standar 4. Menyajikan rencana tindakan dengan masyarakat: a. sistematis dan logis b. ringkas c. akurat D. IMPLEMENTASI PROGRAM (25) Mengimplementasikan rencana tindakan bersama masyarakat: 1. Menggunakan strategi dan tehnik organisasi komuniti dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dalam kolaborasi 2.Menggunakan strategi pendidikan kesehatan dalam mengembangkan kemampuan mandiri masyarakat 3. Menggunakan teknologi tepat guna dalam membantu komuniti dalam menyelesaikan kebutuhan/masalah kesehatan 4.a. Menggunakan rencana belajar/supervisi untuk kader kesehatan dan tenaga pembantu kesehatan b.Menggunakan rencana pelajar/supervisi dalam melatih pengawas kader kesehatan dan tenaga pembantu 5. Membina hubungan intra dan intersektoral dengan sumber daya kesehatan dan terkait. 1 1 2 2 2 5 5 4 4 4 3
  • 35.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 35 E. PROGRAM EVALUASI (10) Mengevaluasi hasil kerja kelompok keperawatan komunitas bersama masyarakat berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ditetapkan 1. Mengevaluasi hasil proses evaluasi 2. Mengidentifikasi hasil asuhan 3. Menyerahkan modifikasi rencana tindakan sesuai dengan hasil evaluasi F. PENCATATAN DAN PELAPORAN (4) Pencatatan dan pelaporan informasi yang tepat tentang proyek komuniti: 1. sistematis 2. akurat 3. lengkap 4. ringkas G. KETERAMPILAN PROFESIONAL (4) 1. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai, persepsi, sikap dan tingkah laku terhadap asuhan keperawatan dan hubungan profesional 2. Menggunakan konsultasi intra dan interpersonal sebagai metode pengambilan keputusan 3. Menerima tanggung gugat (accountability) terhadap praktik professional diri sendiri: a. Mencari dan menerima supervisi yang sesuai b. Teliti dan tepat dalam: - Melaporkan tugas/perjanjian - Menyerahkan tugas 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 36.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 36 H. KEMAMPUAN AKADEMIK (SCHOLARSHIP) (6) 1. Menggunakan konsep teoritis dan hasil penelitian dalam diskusi masalah dan pemecahan selama konferensi dan presentasi. 2. Mendemonstrasikan cara pikir yang kritis dalam menganalisa isyu/masalah. 3. Menyajikan data verbal dan tertulis dengan formulasi yang logis dan baik. 3 2 1 NILAI AKHIR: ANGKA: HURUF: Jambi,............... Nama Pembimbing Nama Mahasiswa: 1......................... 2......................... 3......................... 4......................... 5.........................
  • 37.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 37 LAMPIRAN III FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS Lembar Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran Abstrak Bab I Pendahuluan Bab II Tinjaun Pustaka Bab III Gambaran Demografi Wilayah Praktik Proses Keperawatan Komunitas 1. Pengkajian Komunitas 2. Diagnosa keperawatan komunitas 3. Rencana Keperawatan Komunitas 4. Tindakan Keperawatan Komunitas 5. Evaluasi Bab IV Pembahasan Bab VI Kesimpulan dan rekomendasi
  • 38.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 38 LAMPIRAN IV FORMAT PENILIAN PRESENTASI Petunjuk: Ceklist pada kolom ”YA” jika tingkah laku/keterampilan didemonstrasikan. Cek pada kolom ”TIDAK” jika tingkah laku/keterampilan tidak tampak. Beri penjelasan pada kolom keterangan jika penampilan ragu-ragu atau tidak jelas. Jumlahkan nilai terakhir. No Tingkah Laku Bobot Ya Tidak Ket 1. Penyaji mempersiapkan presentasi dengan baik 10 2. Tujuan Presentasi dikemukakan dengan jelas 10 3. Penyaji meenjelaskan program/informasi dengan jelas 15 4. Penyaji mampu menyimpulkan konsep/program dengan membandingkan dengan pencapaian program nasional, pemerintah daerah dan menganalisis pelaksanaan program 20 5. Penyaji mampu mendorong peserta untuk terlibat dalam diskusi dengan baik 5 6. Pembagian waktu diatur dengan baik 10 7. Penyaji menggunakan media dan metode presentasi dengan tepat 10 8. Penyaji mampu menganalisis isu/pertanyaan secara tepat 15 9. Sikap penyaji profesional selama proses 15 Total 100 Skala penilaian Nilai Akhir 79-100 : A Angka:_____________ 68-78 : B 56-67 : B Huruf :_____________ 41-55 : D Nama Mahasiswa 0 -40 : E
  • 39.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 39 LAMPIRAN V WINSHIELD SURVEY ELEMEN DESKRIPSI/GAMBARAN Perubahan dan lokasinya  Berapa usia rumah tersebut, arsitekturnya, kontruksi bangunannya terbuat dari apa ?  Apakah usia dan arsitektur rumah-rumah disekitarnya sama ?  Bagaimana anda mengambarkan perbedaannya ?  Apakah rumah tersebut berpisah atau berdempet ?  Apakah ada halaman didepan dan disamping ?  Bagaimana kondisi rumah tersebut secara umum ?  Apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti pintu dan jendela yang rusak, bocor, tidak berkunci ?  Apakah ada pemanas ruangan sentral, pipa ledeng AC ? Ruang terbuka  Ada berapa banyak ruang terbuka disana ?  Bagaimana kualitas ruangan terbuka disana ?  Bagaimana kualitas ruangan terbuka tersebut ? Taman yang hijau atau tanah yang penuh dengan reruntuhan ?  Berapa ukurannya ?  Lapangan rumput ? Taman bunga ? Apakah anda melihat pepohonan ditrotoar ?  Apakah ruangan terbuka tersebut milik pribadi atau umum ? Digunakan oleh siapa ? Perbatasan  Apa tanda batas wilayah ?  Apakah batas tersebut bersifat alami, seperti : sebuah sungai atau daerah yang berbeda ? Atau bersifat fisik seperti jalan raya, jalan kereta api, atau secara ekonomi seperti : dalam real estate, adanya industri, unit perdagangan disepanjang daerah kediaman ?  Apakah wilayah tersebut mempunyai ciri khas atau nama?Apakah anda melihatnya terpampang ? Apakah namanya resmi ? Kebiasaan  Apa tempat berkumpul lingkungan tersebut ? Untuk kelompok apa, pada jam berapa ? (contohnya lapangan sekolah, bar, cafe, restoran, tempat parkir).  Apakah tempat berkumpul tersebut khusus untuk penduduk diwilayah tersebut, atau terbuka untuk orang asing ? Transportasi  Dengan apa penduduk keluar masuk wilayah tersebut ? mobil, bus, sepeda, jalan kaki, dsb.  Apakah jalan-jalan di situ kondusif untuk transfortasi untuk kehidupan di komunitas.  Apakah jalan raya utama dekat dengan wilayah tersebut? Siapa pengguna jalan tersebut ?  Seberapa sering transfortasi umum tersedia ?
  • 40.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 40 Pusat-pusat pelayanan  Apakah anda melihat agen/perwakilan sosial klinik, tempat rekreasi, tanda-tanda kegiatan di sekolah ?  Adakah tempat praktek dokter, dokter gigi ? Peramal, paranormal, dsb ?  Adakah taman ? Apakah taman tersebut digunakan ? Pertokoan  Dimana penduduk berbelanja ? pusat perbelanjaan, toko-toko diwilayah tersebut ?  Dengan apa mereka pergi berbelanja ? Orang-orang di jalan  Selama anda berkeliling, siapa yang anda lihat dijalan ? seorang ibu rumah tangga ? Seorang ibu dengan bayinya?  Apakah anda melihat seseorang yang tidak anda angka/harapkan? Remaja-remaja? Laki-laki yang tidak bekerja ?  Apakah terlihat pekerja kesejahteraan social, seorang petugas asuransi, salesman?  Apakah pakaian yang anda lihat representative atau tidak diduga?  Bersama dengan orang-orang apakah ada hewan yang anda lihat ? Kucing yang tersesat, anjing, hewan peliharaan keturunan baik, anjing penjaga ? Tanda-tanda kerusakan  Apakah lingkungan dalam kondisi meningkat atau menurun ? Apakah hidup ? Bagaimana anda memutuskannya?  Adakah barang-barang rongsokan, mobil-monil yang rusak dan ditinggalkan, poster-poster politik, poster-poster pertemuan wilayah, papan tanda real estate, rumah-rumah yang diabaikan/ditinggalkan, penggunaan perbatasan yang dicampur aduk RAS  Apakah penduduk berkulit hitam, putih atau gabungan? Etnis  Adakah petunjuk etnis-toko makanan, gereja sekolah swasta, informasi bahasa selain bahasa Inggris? Agama  Apa agama penduduk? Apakah anda melihat fakta-fakta kehomogenan atau keheterogenan? Kesehatan dan Morbiditas  Apakah anda melihat tanda-tanda kondisi atau penyakit kronis dan akut? Kecelakaan, penyakit menular, penggunaan alkohol, ketergantungan obat, penyakit kejiwaan dan sebagainya?  Seberapa jauh jarak dari Rumah Sakit terdekat, klinik? Politik  Apakah anda melihat poster-poster kampanye politik? Adakah markas besarnya  Apakah anda melihat tanda mengenai afiliasi partai yang berkuasa? Media  Apakah anda melihat antena TV diluar rumah?  Apakah anda melihat Forward Times, Hampton Post, Enquirer, Readers’ Digest ditoko?  Media apa yang kelihatannya sangat penting bagi penduduk? Radio? TV?
  • 41.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 41 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Menggunakan pendekatan proses keperawatan, langkah-langkah: 1. Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Perencanaan 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi Menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat. Langkah-langkah: 1. Persiapan a. Pengenalan komunitas b. Pengenalan masalah c. Penyadaran komunitas 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi a. Formatif b. Sumatif 4. Perluasan a. Kuantitatif b. Kualitatif Tujuan Asuhan Keperawatan Komunitas Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai kapasitas yang dimiliki. Tujuan Pengorganisasian Komunitas Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasi kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas.
  • 42.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 42 LANGKAH PERSIAPAN A. Pengenalan Komunitas 1. Pendekatan jalur formal Dilakukan terhadap instansi birokrat yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas dengan cara:  Pengajuan proposal dan perijinan  Penjelasan tujuan dan program Hasil: surat izin/persetujuan 2. Pendekatan jalur informal Dilakukan setelah adanya izin/persetujuan dari instansi birokrat, dengan melakukan pendekatan kepada:  Tokoh-tokoh masyarakat  Ketua RW, RT  Kader Kesehatan Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama B. Pengenalan Masalah Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar- benar menjadi kebutuhan komunitas saat ini. Tahap-tahap pengenalan masalah 1. Pembuatan instrumen Pengkajian/pengumpulan data  Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi: a. Survey wilayah b. Survey populasi c. Survey masalah utama dan faktor penyebab d. Survey kebijakan program dan fasilitas layanan kesehatan e. Survey potensi-potensi, sumber-sumber pendukung di komunitas. Membuat instrumen pengumpulan data
  • 43.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 43 MEMBUAT INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA METODA ASPEK YANG DIKAJI 1. Angket a. Biodata: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan b. Riwayat kesehatan c. Riwayat keluarga d. Pola pemenuhan kebutuhan dasar  Makan/minum  Istirahat  Eliminasi  Aktifitas  Rekreasi e. Pengetahuan terhadap masalah kesehatan  Pengertian, penyebab, tanda-gejala  Dampak, komplikasi  Cara pencegahan  Cara perawatan, pengobatan f. Sikap terhadap masalah kesehatan  Aspek kognitif: hal yang diketahui  Aspek afektif: hal yang diyakini  Aspek konatif: hal yang menjadi kecendrungan g. Riwayat Pendidikan h. Pekerjaan, penghasilan i. Riwayat psikologis j. Riwayat sosial 2. Wawancara a. Aspek yang dikaji sama dengan metode angket b. Wawancara dengan tokoh masyarakat: ketua RW, RT, Kader: tentang masalah kesehatan yang dimaksud, populasi, faktor penyebab, program pencegahan, penanggulangan, fasilitas dimasyarakat. c. Wawancara dengan pemimpin, petugas puskesmas, aspek yang dikaji: angka kematian, kesakitan (insiden, prevalance) program kegiatan, fasilitas pelayanan, hambatan. 3. Studi dokumentasi a. Melihat catatan dan pelaporan pada instansi terkait b. Melihat hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap masalah kesehatan tersebut 4. Observasi a. Observasi terhadap lingkungan fisik yang melingkupi komunitas: Batas geografis Kondisi perumahan Sanitasi Transportasi Fasilitas umum
  • 44.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 44 Fasilitas pelayanan kesehatan b. Observasi lingkungan rumah Dalam rumah: jenis, ukuran, lantai, ventilasi, kebersihan, pengaturan perabotan/ruangan. Sanitasi: jamban, pembuangan, limbah/sampah, pekarangan/halaman dan kondisi lingkungan sanitasi rumah c. Pemeriksaan fisik (disesuaikan dengan jenis masalah kesehatan) d. Pemeriksaan diagnostik Balai penelitian 2. Tabulasi data a. Membuat tabel tabulasi data b. Menghitung frekuensi distribusi c. Membuat tabel, diagram, grafik frekuensi distribusi 3. Analisa data a. Analisis deskriptif Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti. Contoh: 1) Tingkat pengetahuan tentang penyakit TBC Paru Baik : 50% Cukup : 40% Kurang : 10% 2) Sikap komunitas terhadap penyakit TBC Paru Favourable : 40% Un favourable : 60% 3) Kondisi kesehatan perumahan Baik : 20% Cukup : 45% Tidak sehat : 35% 4) Mendeskripsikan/menguraikan/menceritakan hasil wawancara terhadap: b. Analisis Korelatif Menganalisa tingkat hubungan, pengaruh, dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik.
  • 45.
    Panduan Keperawatan MedikalBedah Page 45 4. Perumusan masalah - Adalah merumuskan diagnosis keperawatan pada komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisis data. - Menggunakan klasifikasi masalah OMAHA - Formulasi:  Problem  Etiologi  Data yang menyokong TAHAP PENYADARAN KOMUNITAS Tujuan: 1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas 2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah 3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Kegiatan: Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini, dengan langkah: a. Penyajian data hasil survey b. Diskusi kelompok - Perumusan masalah dan faktor penyebab - Menyusun rencana pemecahan masalah  Bentuk kegiatan, Waktu, Tempat  Penanggung jawab dan Biaya - Pembentukan kelompok kerja kesehatan (pokjakes) dari anggota komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang direncanakan c. Penyajian hasil diskusi kelompok d. Tanggapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.