SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI
“PENGARUH SUHU DAN AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN
DARAH DAN CARDIAC OUTPUT (CO)”
Dosen Pengampu: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes
Disusun Oleh :
Nama: Sofyan Dwi Nugroho
NIM : 16708251021
Prodi : Pendidikana IPA
PRODI PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
A. TUJUAN
Tujuan kegiatan
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole
2. Mengetahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole
Kompetensi Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah sistole dan diastole.
2. Mahasisiwa dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
sistole dan diastole
B. DASAR TEORI
Tekanan Darah
Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh
darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap saat siklus jantung.
Selama sistole vaskuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan
naik sampai puncak yag disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai
terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik (Pearce, 1995).
Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi
ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap
menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua
darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian
tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh jantung dan sebagian
lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh
saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula
oblongata.pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar
tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan
dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani,
waktu adanya perubahan mental karena kecemasab dan emosi, sewaktu tidur dan
sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur selalau sewaktu orangnya
tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan (Pearce, 1995).
Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum.
Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80. Angka dari
pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole. Unit ukuran adalah
torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa
dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan merupakan tekanan selama diastole. Meskipun
tekanan darah dalam waktu yang berbeda sangat bervariasi pada orang tertentu, tekanan
yang terus menerus tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam
penyakit (Kimball, 1983).
Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut
sphigmomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat
digelembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan
dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam
kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali
arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat dan denyut nadi pergelangan
menghilang. Kemudian tekanan darah diturunkan sampai suatu titik dimana denyut
dapat dirasakan atau lebih cepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut nadi
brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang
tampak dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri
brakhialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung dirasakan. Dan titik dimana
bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan diastolik (Pearce, 1995).
Menurut Pearce (1995), nilai tekana darah normal dalam mmHg adalah sebagai berikut
: Nilai Tekanan Darah Normal (Dalam mmHg)
Umur Diastolik Sistolik
Bayi 50 70-90
Anak-anak 60 80-100
Remaja 60 90-110
Dewasa muda 60-70 110-125
Dewasa 80-90 130-150
Perbedaan tekanan antara sistole dan diastole disebut tekanan nadi dan
normalnya berkisar antara 30 sampai 50 mmHg. Batas terendah tekanan sistole pada
orang dewasa diperkirakan 105 mmHg dan batas teratas ialah 150 mmHg. Pada wanita
tekanan darahnya ialah 5-10 mmHg lebih rendah dari pada pria (Junqueira at all, 1998).
Denyut jantung juga dibawah kontrol syaraf. Rangsangan dari nodus sinoatrialis
melalui serabut-serabut parasimpatis pada vagus atau pemberian acethylcolin setempat
mengakibatkan pelannya denyut jantung, sedang rangsangan melalui serabut simphatis
atau pemberian setempat norepinephrine akan memepercepat denyutnya. Pada orang
yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali semenit dan memompa 70 ml
setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jumlah darah yang setiap menit
dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak
bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih
dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. Tiap
menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung (Kastowo,1982).
Faktor yang mempertahankan tekanan darah
Menurut Pearce (1995), Faktor-faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah
adalah:
a. Banyaknya darah yang beredar
Untuk membuat tekanan dalam suatu susunan tabung maka perlu tabung diisi
sepenuhnya. Oleh karena dinding pembuluh darah adalah elastik dan dapat
mengembung maka harus diisi supaya dapat dibangkitkan suatu tekanan. Pemberian
cairan seperti plasma atau garam akan menyebabkan tekanan naik lagi.
b. Viskositas
Viskositas darah disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel darah yang
berada di dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan merubah
tekanan darah. Besarnya geseran yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding tabung
yang dilaluinya, berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat cairan
makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh.
c. Elastisitas dinding pembuluh darah
Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada yang ada dalam vena sebab otot
yang membungkus arteri lebih elastik daripada yang ada pada vena.
d. Tahanan Tepi
Tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam pembuluh.
Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar berada di dalam arteriole.
Dan turunnya tekanan terbesar terjadi pada tempat ini. Arteriole juga menghaluskan
denyutan yang keluar dari tekanan darah sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam
kapiler dan vena.
Frekuensi Denyut Jantung
Frekuensi denyut jantung atau herat rate (HR) yaitu banyak denyut jantung
permenit. Stroke volume yaitu stu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole
dikurangi volume akhir sistole. Volume akhir diatole tergantung regangan (komplians),
tekanan mendorong (filling pressure) vena cava. Cardiac Output (CO) adalah banyak
darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan hasil kali stroke
volume dengan frekuensi denyut jantung. Cardiac output merupakan hasil perkalian
antara stroke volume (volume sekuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit.
Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa,
rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law yaitu makin tinggi regangan
pada otot jantung maka makin kuat kontraksinya .
C. METODE PRAKTIKUM
Jenis Kegiatan : Eksperimen
Obyek Pengamatan : Tekanan darah arteri
Alat dan bahan : Tensimeter dan stetoskop
Cara kerja :
1. Lilitkan sabuk yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter pada lengan atas
tepatnya diatas sendi siku. Letakkan kepala stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat
di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut jantung.
2. Pompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung tidak terdengar lagi.
Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa sehingga udara
keluar (nggembos) dan pantau suara jantung dengan seksama
3. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan
sistole, teruskan penggembosan dan monitor terus suara jantung.
4. Lakukan pengukuran ini beberapa kali pada keadaan biasa dan keadaan segera
setelah melakukan aktivitas.
D. TABEL PENGAMATAN
1. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Kegiatan Lari
Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan
No Kode Nama
Umur
(tahun)
Tekanan
Sistole
Tekanan
Diastole
No
Kode
Nama
Umur
(tahun)
Tekanan
Sistole
Tekanan
Diastole
1 WA 23 110 90 1 WA 23 140 120
2 AN 23 110 80 2 AN 23 130 100
3 LW 23 100 80 3 LW 23 120 90
4 YNK 35 105 80 4 YNK 35 130 80
5 CSW 39 115 70 5 CSW 39 130 80
6 ERW 22 110 70 6 ERW 22 120 70
7 LMP 23 90 70 7 LMP 23 110 80
8 EKO 42 100 60 8 EKO 42 120 60
9 CAG 34 100 70 9 CAG 34 100 74
10 PRM 25 95 55 10 PRM 25 110 60
11 FER 25 110 80 11 FER 25 120 70
12 EKA 22 110 70 12 EKA 22 100 80
13 JUM 24 110 80 13 JUM 24 110 70
14 SDN 24,5 120 90 14 SDN 24,5 150 60
15 GWS 23,5 110 70 15 GWS 23,5 130 60
16 UKS 45 100 70 16 UKS 45 120 60
Rata2 28,31 105,94 74,06 28,31 121,25 75,88
Kesimpulan
Berdasarkan data rata2 Tekanan darah sistole dan diastole meningkat setelah
melakukan kegiatan
2. Setelah melakukan kegiatan dan dipaparkan dengan air es selama 5
menit
No
Kode
Nama
Umur
Sebelumdimasukkanke freezer
Setelah dimasukkan ke
freezer
Sistole Diastole Sistole Diastole
1 WA 23 110 90 90 90
2 AN 23 110 80 100 80
3 LW 23 100 80 90 70
4 YNK 35 105 80 100 75
5 CSW 39 115 70 98 70
6 ERW 22 108 70 100 70
7 LMP 23 100 74 88 70
8 EKO 42 100 70 96 60
9 CAG 34 110 70 115 80
10 PRM 25 110 70 100 60
11 FER 25 110 80 110 70
12 EKA 22 120 80 130 80
13 JUM 24 110 70 110 70
14 SDN 24,5 120 90 120 70
15 GWS 23,5 110 70 120 60
16 UKS 45 100 60 110 60
Rata2 28,31 108,63 75,25 104,81 70,94
Kesimpulan tekanan darah menurun setelah dimasukkan freezer
3. Menghitung Cardiac Output Berdasarkan Heart Rate dan Stroke
Volume
N
o
Kode
Nama
Umur
Heart
Rate/menit
Stroke
Volume
(x70) ml
Cardiac
Output
Volume
darah 1
jam
Volume
darah
(1hari) x 24
jam
1 WA 23 64 70 4480 268800 6451200
2 AN 23 80 70 5600 336000 8064000
3 LW 23 84 70 5880 352800 8467200
4 YNK 35 65 70 4550 273000 6552000
5 CSW 39 75 70 5250 315000 7560000
6 ERW 22 79 70 5530 331800 7963200
7 LMP 23 75 70 5250 315000 7560000
8 EKO 42 70 70 4900 294000 7056000
9 CAG 34 80 70 5600 336000 8064000
10 PRM 25 67 70 4690 281400 6753600
11 FER 25 73 70 5110 306600 7358400
12 EKA 22 72 70 5040 302400 7257600
13 JUM 24 71 70 4970 298200 7156800
14 SDN 24,5 74 70 5180 310800 7459200
15 GWS 23,5 66 70 4620 277200 6652800
16 UKS 45 80 70 5600 336000 8064000
Rata2 28,31 73,44 70,00 5140,63
308437,5
0
7402500,0
0
Kesimpulan volume darah sehari 7402500
E. PEMBAHASAN
Praktikum yang biologi yang berjudul tekanan darah manusia ini bertujuan untuk
Mengetahui pengaruh suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole dan pengaruh
aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole.
Adapun alat dan bahan yang perlukan dalam praktikum ini yaitu stetoskop dan
tensimeter. Serta objeknya adalah tekanan darah pada arteri manusia, dalam hal ini adalah
semua mahasiswa S2 pendidikan IPA UNY Kelas B yang berjumlah 16 mahasiswa.
Pertama-tama melilitkan sabuk yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter pada
lengan atas tepatnya diatas sendi siku. Selanjutnya meletakkan kepala stetoskop pada
bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut
jantung. Setelah itu memompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung
tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa
sehingga udara keluar (nggembos) dan pantau suara jantung dengan seksama. Apabila
suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan sistole, teruskan
penggembosan dan monitor terus suara jantung. Lalu meakukan pengukuran ini beberapa
kali pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah melakukan aktivitas serta
memasukkan dalam freezer.
Dari hasil percobaan seluruh populasi kelas yang berjumlah 16 mahasiswa,
sebelum melakukan kegiatan rata-ratanya tekanan darah sistole adalah 105,94 mmHg
sedangkan diastole menunjuk angka 74,06 mmHg dan setelah melakukan aktivitas
berupa lari neik turun tangga ternyata naik tekanan darah sistole nya menjadi 121,25
mmHg dan diastole menunjukkan angka 75,88. Tekanan darah setelah beraktivitas lebih
besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan
karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari
metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga
peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang
dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot
rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja
jantung tiap satuan waktupun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan
meningkat dan tekanannyapun meningkat. Dapat dikatakan bahwa volume darah yang
masuk dari arteri ke jantung meningkat. Pada organ-organ tersebut dan menyebabkan
aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal berkurang. Persentase darah yang dialirkan
ke organ-organ tersebut untuk menunjang peningkatan aktivitas metabolik keduanya dan
kerja jantung juga akan semakin cepat dalam memompa darah. . Sedangkan pada saat
tidak beraktivitas kondisi tekanan darah relatif lebih stabil karena kebutuhan oksigen
tubuh masih terpenuhi dan tidak membutuhkan oksigen dengan segera untuk
menggantikan oksigen yang hilang karena proses atau aktivitas fisiologik.
Kemudian, pada kegiatan kedua yaitu membandingkan tekanan darah pada saat
sebelum dan sesudah dimasukkan freezer. Diperoleh hasil rata-rata tekanan darah
sebelum dimasukkan freezer yaitu 108,63 untuk sistole, serta diastole menunjuk angka
75,25. Sedangkan setelah dimasukkan dalam freezer tekanan darah sistole dan diastole
secara berurutan adalah 104,81 dan 70,94. Berdasarkan hasil, percobaan didapatkan
bahwa dalam tekanan sistole maupun diastole dalam keadaan dimasukkan dalam freezer
rata-ratanya menurun dari keadaan normal. Percobaan pengukuran tekanan darah dengan
pengaruh dingin ini juga untuk membuktikan bahwa suhu atau temperatur berpengaruh
terhadap besarnya tekanan darah. Peningkatan temperatur akan sangat meningkatkan
frekuensi denyut jantung, kadang-kadang dua kali dari frekuensi denyut normal.
Penurunan temperatur sangat menurunkan frekuensi denyut jantung, sehingga turun
sampai beberapa denyut per menit seperti pada seseorang yang mendekati kematian
akibat hipotermia dalam kisaran 60˚-70˚F (15.5˚-21.2˚C). Penyebab pengaruh ini
kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas membran otot terhadap ion yang
menghasilkan peningkatan proses perangsangan sendiri. Peningkatan frekuensi denyut
jantung berakibat pada tekanan curah jantung, sehingga akan berpengaruh pada tekanan
arteri.
Selanjutnya pada kegiatan ketiga yaitu mengitung cardiac output berdasarkan heart
rate, didapatkan rata-rata denyut jantung seluruh populasi mahasiswa kelas B yaitu 73,44
kali tiap menit. Setelah dihitung dikalikan dengan stroke volume yaitu (x70) ml maka
hasil cardiac outputnya adalah 5140,63 dan volume darah perhari selama 24 jam yang
beredar dalam tubuh sebanyak 7402500 ml. Frekuensi denyut jantung (heart rate, HR)
yaitu banyak denyut jantung permanent. Stroke volume yaitu volume satu kali pompa
yang merupakan volume akhir diastole dikurangi volume kahir diastole. Volume akhir
diatole dipengaruhi oleh: regangan, tekanan mendorong, (filling pressure) vena cava.
Sedangkan Cardiac Output adalah banyak darah yang dipompa selama satu menit.
Cardiac output merupakan hasil kali antara stroke volume (volume sekuncup) dengan
frekuensi denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa
oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s
law (Hukum Starling) yaitu semakin tinggi regangan pada otot jantung, maka semakin
kuat kontraksinya.
F. KESIMPULAN
1. Tekanan darah sistole dan diastole akan menurun pada suhu yang rendah. Penyebab
pengaruh ini kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas membran otot
terhadap ion yang menghasilkan peningkatan proses perangsangan sendiri.
Peningkatan frekuensi denyut jantung berakibat pada tekanan curah jantung,
sehingga akan berpengaruh pada tekanan arteri.
2. Tekanan darah sistole dan diastole setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan
dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat
beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme
sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran
darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang
dibutuhkan akan semakin besar sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat
dan tekanannyapun meningkat
G. DAFTAR PUSTAKA
Campbell and Reece. 2004 . Biologi . Jilid 3 edisi kelima . Jakarta : Erlangga
Junqueira at all. 1998 . Histologi Dasar . Edisi kedelapan . Jakarta: EGC
Kastowo, Hadi . 1982 . Zoologi Umum . Bandung : Penerbit Alumni
Kimball, J. W. 2005 . Biologi . Jilid 2 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga
Pearce, E. C. 1995 . Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta : PT Gamedia
1. laporan praktikum biologi tekanan darah

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
ilmanafia13
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
wd_amaliah
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
wd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
Wd-Amalia Wd-Amalia
 

What's hot (20)

Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 

Similar to 1. laporan praktikum biologi tekanan darah

Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
rose125620
 
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangTeknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Anjang Kusuma Netra
 
How to measure the blood pressure correctly
How to measure the blood pressure correctlyHow to measure the blood pressure correctly
How to measure the blood pressure correctly
nezapurnamasari
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
Warnet Raha
 

Similar to 1. laporan praktikum biologi tekanan darah (20)

Desakan Darah
Desakan DarahDesakan Darah
Desakan Darah
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
 
20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi
20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi
20210704 hasil praktikum tekanan darah s1 prodi farmasi
 
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxTekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
 
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangTeknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
 
biofluida.ppt
biofluida.pptbiofluida.ppt
biofluida.ppt
 
How to measure the blood pressure correctly
How to measure the blood pressure correctlyHow to measure the blood pressure correctly
How to measure the blood pressure correctly
 
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.docLP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
Kb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuhKb2 fluida dan cairan tubuh
Kb2 fluida dan cairan tubuh
 
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
 
Peredaran darah
Peredaran darahPeredaran darah
Peredaran darah
 
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSIASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
79968707 saluran-dan-peredaran-darah
79968707 saluran-dan-peredaran-darah79968707 saluran-dan-peredaran-darah
79968707 saluran-dan-peredaran-darah
 

More from Sofyan Dwi Nugroho

More from Sofyan Dwi Nugroho (10)

11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
7. laporan praktikum biologi analisis vegetasi di hutan wanagama
7. laporan praktikum biologi analisis vegetasi di hutan wanagama7. laporan praktikum biologi analisis vegetasi di hutan wanagama
7. laporan praktikum biologi analisis vegetasi di hutan wanagama
 
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
 
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
4. laporan praktikum biologi pengaruh suhu lingkungan ke suhu tubuh
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

1. laporan praktikum biologi tekanan darah

  • 1. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI “PENGARUH SUHU DAN AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN DARAH DAN CARDIAC OUTPUT (CO)” Dosen Pengampu: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes Disusun Oleh : Nama: Sofyan Dwi Nugroho NIM : 16708251021 Prodi : Pendidikana IPA PRODI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
  • 2. A. TUJUAN Tujuan kegiatan 1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole 2. Mengetahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole Kompetensi Khusus 1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah sistole dan diastole. 2. Mahasisiwa dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah sistole dan diastole B. DASAR TEORI Tekanan Darah Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap saat siklus jantung. Selama sistole vaskuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak yag disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik (Pearce, 1995). Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata.pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu adanya perubahan mental karena kecemasab dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur selalau sewaktu orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan (Pearce, 1995). Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum. Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80. Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole. Unit ukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan merupakan tekanan selama diastole. Meskipun tekanan darah dalam waktu yang berbeda sangat bervariasi pada orang tertentu, tekanan
  • 3. yang terus menerus tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam penyakit (Kimball, 1983). Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut sphigmomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digelembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat dan denyut nadi pergelangan menghilang. Kemudian tekanan darah diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau lebih cepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut nadi brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan diastolik (Pearce, 1995). Menurut Pearce (1995), nilai tekana darah normal dalam mmHg adalah sebagai berikut : Nilai Tekanan Darah Normal (Dalam mmHg) Umur Diastolik Sistolik Bayi 50 70-90 Anak-anak 60 80-100 Remaja 60 90-110 Dewasa muda 60-70 110-125 Dewasa 80-90 130-150 Perbedaan tekanan antara sistole dan diastole disebut tekanan nadi dan normalnya berkisar antara 30 sampai 50 mmHg. Batas terendah tekanan sistole pada orang dewasa diperkirakan 105 mmHg dan batas teratas ialah 150 mmHg. Pada wanita tekanan darahnya ialah 5-10 mmHg lebih rendah dari pada pria (Junqueira at all, 1998). Denyut jantung juga dibawah kontrol syaraf. Rangsangan dari nodus sinoatrialis melalui serabut-serabut parasimpatis pada vagus atau pemberian acethylcolin setempat mengakibatkan pelannya denyut jantung, sedang rangsangan melalui serabut simphatis atau pemberian setempat norepinephrine akan memepercepat denyutnya. Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jumlah darah yang setiap menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih
  • 4. dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung (Kastowo,1982). Faktor yang mempertahankan tekanan darah Menurut Pearce (1995), Faktor-faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah adalah: a. Banyaknya darah yang beredar Untuk membuat tekanan dalam suatu susunan tabung maka perlu tabung diisi sepenuhnya. Oleh karena dinding pembuluh darah adalah elastik dan dapat mengembung maka harus diisi supaya dapat dibangkitkan suatu tekanan. Pemberian cairan seperti plasma atau garam akan menyebabkan tekanan naik lagi. b. Viskositas Viskositas darah disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel darah yang berada di dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan merubah tekanan darah. Besarnya geseran yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding tabung yang dilaluinya, berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh. c. Elastisitas dinding pembuluh darah Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada yang ada dalam vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastik daripada yang ada pada vena. d. Tahanan Tepi Tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar berada di dalam arteriole. Dan turunnya tekanan terbesar terjadi pada tempat ini. Arteriole juga menghaluskan denyutan yang keluar dari tekanan darah sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam kapiler dan vena. Frekuensi Denyut Jantung Frekuensi denyut jantung atau herat rate (HR) yaitu banyak denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu stu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole dikurangi volume akhir sistole. Volume akhir diatole tergantung regangan (komplians), tekanan mendorong (filling pressure) vena cava. Cardiac Output (CO) adalah banyak darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan hasil kali stroke volume dengan frekuensi denyut jantung. Cardiac output merupakan hasil perkalian antara stroke volume (volume sekuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit.
  • 5. Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law yaitu makin tinggi regangan pada otot jantung maka makin kuat kontraksinya . C. METODE PRAKTIKUM Jenis Kegiatan : Eksperimen Obyek Pengamatan : Tekanan darah arteri Alat dan bahan : Tensimeter dan stetoskop Cara kerja : 1. Lilitkan sabuk yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter pada lengan atas tepatnya diatas sendi siku. Letakkan kepala stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut jantung. 2. Pompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa sehingga udara keluar (nggembos) dan pantau suara jantung dengan seksama 3. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan sistole, teruskan penggembosan dan monitor terus suara jantung. 4. Lakukan pengukuran ini beberapa kali pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah melakukan aktivitas. D. TABEL PENGAMATAN 1. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Kegiatan Lari Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan No Kode Nama Umur (tahun) Tekanan Sistole Tekanan Diastole No Kode Nama Umur (tahun) Tekanan Sistole Tekanan Diastole 1 WA 23 110 90 1 WA 23 140 120 2 AN 23 110 80 2 AN 23 130 100 3 LW 23 100 80 3 LW 23 120 90 4 YNK 35 105 80 4 YNK 35 130 80 5 CSW 39 115 70 5 CSW 39 130 80 6 ERW 22 110 70 6 ERW 22 120 70 7 LMP 23 90 70 7 LMP 23 110 80 8 EKO 42 100 60 8 EKO 42 120 60 9 CAG 34 100 70 9 CAG 34 100 74 10 PRM 25 95 55 10 PRM 25 110 60 11 FER 25 110 80 11 FER 25 120 70 12 EKA 22 110 70 12 EKA 22 100 80 13 JUM 24 110 80 13 JUM 24 110 70 14 SDN 24,5 120 90 14 SDN 24,5 150 60
  • 6. 15 GWS 23,5 110 70 15 GWS 23,5 130 60 16 UKS 45 100 70 16 UKS 45 120 60 Rata2 28,31 105,94 74,06 28,31 121,25 75,88 Kesimpulan Berdasarkan data rata2 Tekanan darah sistole dan diastole meningkat setelah melakukan kegiatan 2. Setelah melakukan kegiatan dan dipaparkan dengan air es selama 5 menit No Kode Nama Umur Sebelumdimasukkanke freezer Setelah dimasukkan ke freezer Sistole Diastole Sistole Diastole 1 WA 23 110 90 90 90 2 AN 23 110 80 100 80 3 LW 23 100 80 90 70 4 YNK 35 105 80 100 75 5 CSW 39 115 70 98 70 6 ERW 22 108 70 100 70 7 LMP 23 100 74 88 70 8 EKO 42 100 70 96 60 9 CAG 34 110 70 115 80 10 PRM 25 110 70 100 60 11 FER 25 110 80 110 70 12 EKA 22 120 80 130 80 13 JUM 24 110 70 110 70 14 SDN 24,5 120 90 120 70 15 GWS 23,5 110 70 120 60 16 UKS 45 100 60 110 60 Rata2 28,31 108,63 75,25 104,81 70,94 Kesimpulan tekanan darah menurun setelah dimasukkan freezer 3. Menghitung Cardiac Output Berdasarkan Heart Rate dan Stroke Volume N o Kode Nama Umur Heart Rate/menit Stroke Volume (x70) ml Cardiac Output Volume darah 1 jam Volume darah (1hari) x 24 jam
  • 7. 1 WA 23 64 70 4480 268800 6451200 2 AN 23 80 70 5600 336000 8064000 3 LW 23 84 70 5880 352800 8467200 4 YNK 35 65 70 4550 273000 6552000 5 CSW 39 75 70 5250 315000 7560000 6 ERW 22 79 70 5530 331800 7963200 7 LMP 23 75 70 5250 315000 7560000 8 EKO 42 70 70 4900 294000 7056000 9 CAG 34 80 70 5600 336000 8064000 10 PRM 25 67 70 4690 281400 6753600 11 FER 25 73 70 5110 306600 7358400 12 EKA 22 72 70 5040 302400 7257600 13 JUM 24 71 70 4970 298200 7156800 14 SDN 24,5 74 70 5180 310800 7459200 15 GWS 23,5 66 70 4620 277200 6652800 16 UKS 45 80 70 5600 336000 8064000 Rata2 28,31 73,44 70,00 5140,63 308437,5 0 7402500,0 0 Kesimpulan volume darah sehari 7402500 E. PEMBAHASAN Praktikum yang biologi yang berjudul tekanan darah manusia ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole dan pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole. Adapun alat dan bahan yang perlukan dalam praktikum ini yaitu stetoskop dan tensimeter. Serta objeknya adalah tekanan darah pada arteri manusia, dalam hal ini adalah semua mahasiswa S2 pendidikan IPA UNY Kelas B yang berjumlah 16 mahasiswa. Pertama-tama melilitkan sabuk yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter pada lengan atas tepatnya diatas sendi siku. Selanjutnya meletakkan kepala stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut jantung. Setelah itu memompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa sehingga udara keluar (nggembos) dan pantau suara jantung dengan seksama. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan sistole, teruskan penggembosan dan monitor terus suara jantung. Lalu meakukan pengukuran ini beberapa kali pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah melakukan aktivitas serta memasukkan dalam freezer. Dari hasil percobaan seluruh populasi kelas yang berjumlah 16 mahasiswa, sebelum melakukan kegiatan rata-ratanya tekanan darah sistole adalah 105,94 mmHg
  • 8. sedangkan diastole menunjuk angka 74,06 mmHg dan setelah melakukan aktivitas berupa lari neik turun tangga ternyata naik tekanan darah sistole nya menjadi 121,25 mmHg dan diastole menunjukkan angka 75,88. Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktupun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannyapun meningkat. Dapat dikatakan bahwa volume darah yang masuk dari arteri ke jantung meningkat. Pada organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal berkurang. Persentase darah yang dialirkan ke organ-organ tersebut untuk menunjang peningkatan aktivitas metabolik keduanya dan kerja jantung juga akan semakin cepat dalam memompa darah. . Sedangkan pada saat tidak beraktivitas kondisi tekanan darah relatif lebih stabil karena kebutuhan oksigen tubuh masih terpenuhi dan tidak membutuhkan oksigen dengan segera untuk menggantikan oksigen yang hilang karena proses atau aktivitas fisiologik. Kemudian, pada kegiatan kedua yaitu membandingkan tekanan darah pada saat sebelum dan sesudah dimasukkan freezer. Diperoleh hasil rata-rata tekanan darah sebelum dimasukkan freezer yaitu 108,63 untuk sistole, serta diastole menunjuk angka 75,25. Sedangkan setelah dimasukkan dalam freezer tekanan darah sistole dan diastole secara berurutan adalah 104,81 dan 70,94. Berdasarkan hasil, percobaan didapatkan bahwa dalam tekanan sistole maupun diastole dalam keadaan dimasukkan dalam freezer rata-ratanya menurun dari keadaan normal. Percobaan pengukuran tekanan darah dengan pengaruh dingin ini juga untuk membuktikan bahwa suhu atau temperatur berpengaruh terhadap besarnya tekanan darah. Peningkatan temperatur akan sangat meningkatkan frekuensi denyut jantung, kadang-kadang dua kali dari frekuensi denyut normal. Penurunan temperatur sangat menurunkan frekuensi denyut jantung, sehingga turun sampai beberapa denyut per menit seperti pada seseorang yang mendekati kematian akibat hipotermia dalam kisaran 60˚-70˚F (15.5˚-21.2˚C). Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas membran otot terhadap ion yang menghasilkan peningkatan proses perangsangan sendiri. Peningkatan frekuensi denyut
  • 9. jantung berakibat pada tekanan curah jantung, sehingga akan berpengaruh pada tekanan arteri. Selanjutnya pada kegiatan ketiga yaitu mengitung cardiac output berdasarkan heart rate, didapatkan rata-rata denyut jantung seluruh populasi mahasiswa kelas B yaitu 73,44 kali tiap menit. Setelah dihitung dikalikan dengan stroke volume yaitu (x70) ml maka hasil cardiac outputnya adalah 5140,63 dan volume darah perhari selama 24 jam yang beredar dalam tubuh sebanyak 7402500 ml. Frekuensi denyut jantung (heart rate, HR) yaitu banyak denyut jantung permanent. Stroke volume yaitu volume satu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole dikurangi volume kahir diastole. Volume akhir diatole dipengaruhi oleh: regangan, tekanan mendorong, (filling pressure) vena cava. Sedangkan Cardiac Output adalah banyak darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan hasil kali antara stroke volume (volume sekuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law (Hukum Starling) yaitu semakin tinggi regangan pada otot jantung, maka semakin kuat kontraksinya. F. KESIMPULAN 1. Tekanan darah sistole dan diastole akan menurun pada suhu yang rendah. Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas membran otot terhadap ion yang menghasilkan peningkatan proses perangsangan sendiri. Peningkatan frekuensi denyut jantung berakibat pada tekanan curah jantung, sehingga akan berpengaruh pada tekanan arteri. 2. Tekanan darah sistole dan diastole setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannyapun meningkat G. DAFTAR PUSTAKA Campbell and Reece. 2004 . Biologi . Jilid 3 edisi kelima . Jakarta : Erlangga Junqueira at all. 1998 . Histologi Dasar . Edisi kedelapan . Jakarta: EGC Kastowo, Hadi . 1982 . Zoologi Umum . Bandung : Penerbit Alumni
  • 10. Kimball, J. W. 2005 . Biologi . Jilid 2 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga Pearce, E. C. 1995 . Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis . Jakarta : PT Gamedia