Dokumen tersebut membahas tentang konsep biaya dalam manajemen, termasuk definisi biaya, unsur-unsur biaya seperti biaya produksi, biaya variabel, biaya tetap, serta metode penghitungan biaya produk untuk kepentingan pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan manajerial.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
1. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
Disusun Oleh Zainul Arifin, S. Kom
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO
Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan
dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci
dalam pengembangan dalam bidang manajemen biaya.
1. Biaya.
Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk
yang diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang
bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar
dengan produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat
dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian
biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh
karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan
Rugi-Laba.
2. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
Contoh Laporan Rugi-Laba
Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat
pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat kebakaran dan
tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam Laporan Laba
Rugi. Sementara Biaya yang tidak kedaluarsa dalam suatu periode tertentu
dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca. Misalnya Mesin dan
komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip utama
dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal
penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau
lebih dari satu periode.
2. Obyek Biaya.
Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan.
Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka
obyek biaya adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah
3. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
program studi dalam sebuah Universitas maka obyek biaya adalah program studi.
Bila tujuannya adalah menentukan biaya proyek pengembangan produk maka obyek
biaya adalah proyek pengembangan produk baru.
3. Kegiatan.
Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu
organisasi. Definisi lain dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi
yang berguna bagi manajer untuk maksud perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Pada masa sekarang, kegiatan telah menjadi isu utama
sebagai obyek biaya yang penting.. Kegiatan memainkan peran penting dalam proses
pembebanan biaya pada obyek biaya yang lain. Contoh kegiatan yang semacam itu
antara lain memelihara peralatan, merancang produk, menagih pelanggan dll.
Kegiatan dijelaskan oleh kata kerja tindakan dan obyek yang menerima tindakan.
Misal kegiatan merancang produk maka kata kerja tindakannya adalah ”merancang”
dan obyek yang menerima adalah ”produk”.
Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek
biaya, yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang
diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan bahan, tenaga kerja dan
masukan lain. Organisasi yang memproduksi produk berwujud disebut organisasi
pemanufakturan. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau
kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan
masukan lain. Organisasi yang memproduksi barang tak berwujud disebut organisasi
jasa.
Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni:
4. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
a) Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan,
mendengar, atau mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk
berwujud.
b) Tidak tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan.
c) Tidak terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus berada
dalam hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak
dapat dipisahkan dari produsennya.
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang
telah ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial
yang hendak dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya
metode pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sedang metode
penelusuran langsung dan penelusuran pendorong/ penggerak ditujukan untuk
menyediakan pembebanan biaya produk individu yang akurat yang diperlukan untuk
perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa
penggunaan perhitungan harga pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan
dapat menimbulkan kebingungan terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat
mengurangi kredibilitas sistem informasi manajemen biaya.
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan
eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan funsionalnya yakni biaya
produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan
dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang
5. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang
berwujud, biaya produksi dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya
manufaktur dan biaya non manufaktur.
Biaya Produksi
1. BIAYA PRODUKSI.
Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen
biaya tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan
keuangan eksternal.
a) Biaya Bahan Baku Langsung.
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat
ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori
ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik
dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk..
Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada
pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dll.
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat
ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik
dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
6. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja
langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan
parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dll.
c) Biaya Overhead.
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk
memproduksi barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung,
hanya biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead.
2. BIAYA NON PRODUKSI.
a) Biaya Penjualan dan Administrasi.
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan
dan mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada
biaya mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan.
Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll.
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi
umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran
ataupun produksi.
Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya
administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya
yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak
dapat disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh
karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang
dilaporkan pada nareca.
7. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
3. BIAYA UTAMA DAN KONVERSI.
Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi
diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk akhir. (Hendra
Poerwanto G)
BBB : Biaya Bahan Baku.
BTKL : Biaya Tenaga Kerja Langsung.
BOP : Biaya bahan Penolong
Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi
untuk mengetahui laba/ rugi suatu perusahaan (usaha yang dilakukan), roda produksi
perusahaan setiap harinya memproduksi barang dan jasa yang dinikmati konsumen.
Semua perusahaan mulai dari perusahaan raksasa multinasional hingga kepedagang
kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan barang dan jasa yang dapat
dimanfaatkan konsumen. Biaya peluang (opportunity cost) adalah pengorbanan yang
dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan.
8. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
a) Biaya tetap (FC).
Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. Biaya ini akan
tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang termasuk biaya ini
Sewa ruangan took, gaji pegawai, dan penyusutan mesin-mesin.
b) Biaya Variable (VC).
Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang diproduksi
berubah. Yang tergolong biaya variable adalah biaya pembelian bahan mentah atau
bahan dasar yang digunakan untuk prosuksi.
c) Biaya Total (TC).
Merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk membeli
berbagai input (barang atau jasa) untuk keperluan produksi.
RUMUS :
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABLE
TC = FC + VC
NB :
Biaya tetap :
Berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama.
Biaya Variable :
Jumlah biaya berubah-ubah besarnya tergantung pada kualitas produksi.
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang
telah ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial
yang hendak dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya
metode pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sedang metode
penelusuran langsung dan penelusuran pendorong/ penggerak ditujukan untuk
menyediakan pembebanan biaya produk individu yang akurat yang diperlukan untuk
perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan.
9. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan perhitungan harga pokok yang
lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat menimbulkan kebingungan terutama bagi
manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas sistem informasi manajemen
biaya.
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan
eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan fungsionalnya yakni biaya
produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan
dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang
berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang
berwujud, biaya produksi dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya
manufaktur dan biaya non manufaktur.
1. BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen
biaya tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan
keuangan eksternal.
a) Biaya Bahan Baku Langsung.
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat
ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori
ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik
dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk..
Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada
pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dan
lain-lain.
10. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat
ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik
dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja
langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan
parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dan lain-lain.
c) Biaya Overhead.
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi
barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya
lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead.
2. BIAYA NON PRODUKSI.
a) Biaya Penjualan dan Administrasi.
Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan
dan mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada
biaya mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan.
Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll.
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi
umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran
ataupun produksi.
Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya
administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dan lain-lain. Biaya Penjualan/pemasaran dan Administrasi
adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode
yang tidak dapat disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut
11. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan
yang dilaporkan pada nareca.
b) Biaya utama dan konversi.
Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi
diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk akhir. (Hendra
Poerwanto G)
3. ANALISA BIAYA PRODUKSI.
Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi
untuk mengetahui laba/ rugi suatu perusahaan (usaha yang dilakukan), roda produksi
perusahaan setiap harinya memproduksi barang dan jasa yang dinikmati konsumen.
Semua perusahaan mulai dari perusahaan raksasa multinasional hingga kepedagang
kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan barang dan jasa yang dapat
dimanfaatkan konsumen.
Contoh grafik analisa biaya produksi
12. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
Biaya peluang (opportunity cost) adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang
karena mengambil sebuah pilihan.
a) Biaya tetap (FC).
Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah.
Biaya ini akan tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang
termasuk biaya ini Sewa ruangan took, gaji pegawai, dan penyusutan mesin-
mesin. Jumlah biaya berubah-ubah besarnya tergantung pada kualitas produksi.
b) Biaya Variable (VC).
Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang
diproduksi berubah. Yang tergolong biaya variable adalah biaya pembelian bahan
mentah atau bahan dasar yang digunakan untuk prosuksi.
c) Biaya Total (TC).
Merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk
membeli berbagai input (barang atau jasa) untuk keperluan produksi.
RUMUS :
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABLE
TC = FC + VC
NB :
Biaya tetap :
Berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama.
Biaya Variable :
Biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang diproduksi berubah.
13. Multimedia SMK Negeri 1 Pungging Mojokerto | Zainul Arifin, S. Kom
Konsep Biaya Produksi