Bab 2 membahas klasifikasi biaya ke dalam empat kelompok besar yaitu berdasarkan aktivitas perusahaan, periode akuntansi, perubahan aktivitas, dan pusat biaya. Biaya dikelompokkan berdasarkan fungsi pokok seperti produksi, pemasaran, administrasi, dan keuangan. Metode penentuan harga pokok produksi menggunakan pendekatan full costing dan variabel costing. Laporan laba rugi menyajikan pendapatan, harga pokok penjualan, dan
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Akuntansi biaya bab 2.pptx
1. 4
BAB II KLASIFIKASI BIAYA
Dalam prosesnya penggolongan biaya akan tergantung pada maksud dan tujuan dari biaya tersebut digolongkan dimana
untuk tuuan yang berbeda diperlukan penggolongan yang berbeda. Pada pelaksanaannya tentu tidak ada satu model
pengolongan biaya yang dapat dipakai untuk seua tujuan penyampaian informasi tentang biaya.
Dalam praktek akuntansi biaya mengenal penggolonan biaya menjadi empat kelompok besar yaitu:
1. Penggolongan biaya sesuai dengan aktivitas perusahaan
2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi (pembebanan biaya)
3. Penggolongan biaya terhadap perubahan aktivitas
4. Pengolongan biaya sesuai dengan pusat biaya yang dibiayai.
A. Penggolongan Biaya sesuai dengan Aktivitas Perusahaan
Akuntansi biaya mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan digunakan untuk berbagai
tujuan. Karena dalam penggolongan biaya ada beberapa macam dasar
penggolongan biaya, maka dalam penggolongan biaya disesuaikan dengandasar tujuannya (keperluan). Berikut adalah
beberapa penggolongan biaya menurut :
1. Obyek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek
pengeluaran adalah biaya gaji dan upah maka semua obyek pengeluaran
yang berhubungan dengan bertambah dan berkurangnya jumlah gaji dan upahdigolonkan pada obyek pengeluaran
tersebut.
2. 2. Fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi produksi, fungsi pemasaran dan
fungsi administrasi & umum serta biaya keuangan. Oleh karena itu
dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok ;
a. Biaya produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadiyang siap untuk dijual.
Biaya produksi dibagi menjadi menurut obyek pengeluarannyayaitu :
- Biaya bahan baku, bahan adalah barang yang akan diproses/diolah menjadiproduk.
- Biaya tenaga kerja langsung, adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang
manfaatnya langsung dapat diidentifikasikan pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
- Biaya overhead pabrik, adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung. Seperti :
1) Biaya bahan penolong
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
3) Penyusutan aktiva tetap
4) Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
5) Biaya listrik , air
6) Biaya asuransi
7) Biaya overhead lainnya
3. • Biaya pemasaran
• Merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, yang timbul pada proses penjualan produk jadi sampai dengan
pengumpulan piutang menjadi
• kas. Adapun biaya pemasaran terdidri dari biaya dalam aktivitas:
• Penjualan
• Penggudangan dan pengiriman
• Periklanan
• Pemberian kredit hingga pengumpulan piutang
• Administrasi penjualan
• Biaya administrasi dan umum
• Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran
• produk. Seluruh biaya yang berhubungan dengna funsinn administrasi dan umum. Umumnya biaya ini meliputi biaya yang timbul dari proses
manajemen perusahaan secra menyeluruh.
• Biaya keuangan
• Biaya yang timbul akibat proses pelaksanaan funsi keuangan, seperti misalnya biya bunga untuk memperoleh modal atau bunga pinjaman untuk
membeli bahan baku.
5
4. B. Penggolongan biaya sesuai dengan pusat biaya
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengansesuatu yang dibiayai, biaya dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
1. Biaya langsung (direct cost)
Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi
langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenagakerja langsung.
1. Biaya tidak langsung (indirect cost).
Adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya
dengan produk disebut dengan istilah biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk
tertentu.
5. 6
C. Penggolongan Biaya terhadap Perubahan Aktivitas
a. Biaya variabel (Variable Cost)
Adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding dengan volume kegiatan. Misalnya
untuk memproduksi 1 unit produk membutuhkan bahan baku 1 Kg seharga Rp. 30, apabila memproduksi 10 unit maka
membutuhkan bahan baku 10 Kg dan biayasebesar Rp. 3.000. Dengan demikian semakin besar kegiatan produksi
semakin besar biaya variable dan semakin kecil kegiatan produksi maka semakin kecil biaya variabel.
a. Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Maksudnya besar kecilnya tetap sama tidak
terpengaruh pada volume kegiatan.
a. Biaya semivariabel
Adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah namun perubahannya tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Misalnya apabila perusahaan menginginkan volume penjualan barang dagangan bertambah, maka perusahaan akan
memberikan komisi penjualan dengan ketentuan apabila produk terjual lebih dari 10 unit maka akan diberikan komisi
Rp. 10, apabila produk terjual lebih dari 20 unit maka akan diberikankomisi Rp. 20.
6. D. Penggolongan Biaya sesuai dengan Periode Akuntansi
Metode penggolongan biaya seusai dengna periode akuntansi diman biaya ersebut dibebankan maka terlebih dahulu biaya
digolongkan pada waktu pengeluarannya yang akan menjadi biaya. Penggolongan pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pengeluaran modal (capital expenditures)
Adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu
periode akuntansi adalah 1 tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan
dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara depresiasi, amortisasi atau deplesi.
a. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)
Adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan
dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaranbiaya tersebut.
a. Kegiatan operasional
Biaya operasional digolongkan menjadi 2 golongan yaitu :
a. Biaya produksi yang terdiri dari :
i. Biaya bahan baku (Direct material)
ii. Biaya tenaga kerja (Direct Labour)
7. 7
iii. Biaya Tak langsung (Factory overhead)
b. Biaya non produksi
i. Biaya penjualan (Selling Cost)
ii. Biaya administrasi dan umum (Administration cost)
E. Penggolongan Berdasarkan Pengambilan Keputusan, Pelaksanaan, dan Evaluasi :
1. Differential /Marginal/Incremental Cost yaitu perubahan biaya sebagai akibat pemilihan alternatif tindakan tertentu.
2. Opportunity Cost (Biaya kesempatan) yaitu pendapatan/manfaat yang hilang apabila alternatif tertentu dipilih
3. Sunk Cost yaitu biaya yang telah dikeluarkan dan ternyata tidak relevan dengankeputusan
4. Avoidable dan Unavoidable Cost
5. Controllable/Uncontrollable Cos
Pada umumnya oenggolongan biaya juga akan dilakukan berdasarkan bagian atau departeman yang ada dalam produksi
tujuannya adalah; lebih telitinya pembebannan harga pokok dan bagaimana mngendaliakan biaya. Selanjutnya pembagian
departemen dala pabrik antra lain adalah:
1. Departemen produksi yang emnolah bahan baku menjadi barang jadi.
2. Departemen lain dalam perusahaan (tidak melakukan aktivitaws pengolahan bahan baku)
8. E. Proses Produksi
Akuntansi biaya tidak hanya diterapkan dalam perusahaan manufaktur tetapidapat juga diterapkan pada perusahaan jasa
seperti perhotelan, transportasi dan telekomunikasi. Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan harga pokok
produk. Untuk dapat menentukan harga pokok produk maka perlu memahami proses pembuatan produk. Dalam menghitung
biaya produksi, akuntansi biaya harus mengikuti proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Setiap pengolahan bahan
baku memerlukanpengorbanan sumber ekonomi, sehingga akuntansibiaya digunakan untuk mencatat setiap sumber ekonomi
yang dikorbankan dalam setiap tahap pengolahan tersebut, untuk menghasilkan informasi biaya produksi yang dikonsumsi
dalam menghasilkan produk.
G. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Merupakan metode harga pokok produksi dengan cara memperhitungkan unsur-
unsur biaya ke dalam harga pokok produksi dengan menggunakan dua pendekatan yaitu:
1. Full costing
9. Merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam
harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansungdan biaya overhead pabrik, baik
yang berperilaku variabel maupun tetap. Komponen unsur biaya produksi dengan pendekatan metode full costing
adalah sebagai berikut;
Biaya bahan baku xx Biaya tenaga kerja langsung
xx Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx Harga
pokok produksi xx
Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi ditambah
dengan biaya non produksi. Biaya non produksi yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.
2. Variabel Costing
Merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhiungkan biaya produksi yang
berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik variabel.
8
10. Komponen unsur biaya produksi dengan pendekatan metode variabel costing adalah ; Biaya bahan
baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead
pabrik variabel xx Harga pokok produksi xx
Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costingterdiri dari unsur harga pokok
produksi variabel ditambah dengan biaya non produksi variabel. Biaya non produksi yaitu biaya pemasaran
variabel dan biaya administrasi & umum variabel dan biaya tetap/periode. Biaya periode yaitu biaya overhead
pabrik tetap, biaya pemasaran tetap dan biayaadministrasi dan umum tetap.
H. Laporan laba Rugi
Laporan keuangan merupakan rangkuman catatan dari seluruh proses kegiatan produksi dan proses akuntansi.
Contoh laporan laba-rugi perusahan manufaktur.
PT. MANUFAKTURKU
Laporan Laba rugi per 31 Desember 2019
Pendapatan penjualan Rp 1.000.000
Harga pokok penjualan
11. Persediaan produk jadi Rp 50.000
Harga pokok produksi
Persediaan awal produk dalam proses Rp 20.000
Biaya Produksi :
Biaya bahan baku Rp 100.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 120.000
Biaya overhead pabrik Rp
150.000
Rp 370.000
9
Persediaan akhir produk proses
Rp
(R
390.000
p 30.000 )
Harga pokok produksi Rp 360.000
Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir produk jadi
Rp 410.000
(Rp 40.000)
Harga pokok penjualan Rp 370.000
Laba bruto
Biaya Usaha :
Biaya administrasi & umum
Rp 630.000
Rp 112.000
Biaya pemasaran RP 350.000
Laba bersih usaha Pendapatan di luar usaha
Biaya diluar usaha Rp 80.000
Rp 38.000
Rp 462.000
Rp 168.000
Laba bersih sebelum pajak
Rp 42.000 Rp
210.000
Pajak penghasilan 35 % Laba bersih setelah pajak Rp 73.500
Rp 136.500
12. Contoh 1.
Kharisma adalah perusahaan handphone yang merencanakan memproduksi sebanyak 30.000 unit
handphone, dengan biaya sebagai berikut:
∙ Direct material
∙ Direct labor
∙ Variable overhead
∙ Fixed overhead
$150.000
90.000
30.000
450.000
Hitung :
a) prime cost per unit
b) conversion cost per unit
c) variable cost per unit
d) product cost per unit
Jawaban 1.
a. Unit prime cost
= DM + DL / jumlah produksi
= (150.000 + 90.000) / 30.000
= $8
13. 10
b. Unit conversion cost = DL + VO+Fixed Overhead/ Jumlah produksi
= (90.000 + 30.000 + 450.000) / 30.000
= $19
c. Unit variable cost = DM + DL + Variabel Overhead) / jumlah produksi
= (150.000 + 90.000 + 30.000) / 30.000
= $9
d. Unit product cost = (DM+DL+Variabel OH + fixed OH ) / Jumlah produksi
= (150.000 + 90.000 + 30.000 + 450.000) / 30.000
= $ 24