Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi biaya yang mencakup pengertian, proses, penggolongan, dan metode penentuan biaya produksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa akuntansi biaya adalah proses pencatatan dan penyajian biaya produksi, biaya dapat digolongkan berdasarkan objek, fungsi, hubungan dengan yang dibiayai, dan manfaatnya, serta metode penentuan biaya produksi meliputi full costing dan variable
2. Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya
tidak berdiri sendiri malainkan bagian dari keduanya.
Menurut Mulyadi: Akuntansi biaya adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan
dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu
serta penafsiran terhadapnya.
Biaya dalam arti luas dapat diartikan pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur pada satuan uang.
ada 4 unsur untuk defenisi biaya tersebut:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang
3. Secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
3. Proses pencatatan, peringkasan, penyajian serta
penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk
siapa proses tersebut ditujukan.
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai diluar perusaan. Data
yang digunakan adalah data biaya historis dan
memakai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Dalam hal ini proses akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya dapat pula ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan.
Jadi akuntansi biaya harus memperhatikan
karakteristik akuntansi manajemen.
4. Menentukan harga pokok; akuntansi biaya mencatat,
menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan
produk.Menggunakan data biaya historis, ditujukan untuk pihak
luar perusahaan dan pihak perusahaan.
Pengendalian biaya; menetapkan biaya yang harus dikeluarkan
untuk memproduksi satu unit produk. Akuntansi biaya bertugas
memantau apakah pengeluaran biaya sudah sesuai?. Melalui
analisis nantinya akan terlihat dimana penyimpangan dan apa
penyebabnya. Sehingga Manajemen mempertimbangkan
tindakan koreksi. Sasarannya adalah pihak perusahaan.
Pengambilan keputusan khusus. Informasi relefan yang
digunakan adalah informasi dimasa akan datang. Akuntansi
biaya menyajikan biaya akan datang (future costs). Informasi ini
tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya melainkan dari hasil
proses pencatatan.
5. Bagian produksi dikepalai oleh direktur produksi dibantu oleh dua
bagian departemen yaitu departemen produksi dan departemen
tehnik.
Tugas; mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Bagian pemasaran; yang bertanggung jawab adalah direktur
pemasaran dibantu oleh dua departemen yaitu: departemen penjualan
dan departemen promosi. Bertugas memasarkan produk.
Bagian administrasi dan umum; yang bertanggung jawab adalah
direktur keuangan dan direktur utama dibantu oleh tiga departemen
yaitu: departemen umum dan personalia, departemen keuangan,
departemen akuntansi.
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh fungsi-fungsi lain selain
fungsi produksi dan fungsi pemasaran.
6. Umumnya penggolongan biaya, ditentukan atas
dasar tujuan yang hendak dicapai. Penggolongan
biaya ini dikenal dengan konsep “ different costs
for different purposes”
Biaya dapat digolongkan menurut:
1. Objek pengeluaran
2. Fungsi pokok dalam perusahaan
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan.
5. Jangka waktu manfaatnya.
7. Nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek
pengeluran adalah bahan bakar, maka semua
pengeluran yang berhubungan dengan bahan
bakar disebut “bahan bakar”.
Contoh penggolongan biaya atas dasar objek
pengeluaran dalam perusahaan kertas. Adalah
sebagai berikut:
Biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah,
biaya soda, biaya depresi mesin, biaya asuransi,
biaya bunga, biaya zat warna.
8. Pada perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi.oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat
dikelompokkan menjadi tiga:
1. Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang
siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresi mesin dan equipment, biaya bahan baku; biaya penolong;
biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian. Baik bagian proses produksi secara langsung
maupun proses produksi secara tidak langsung.
menurut objek pengeluarannya, biaya produksi dibagi:
Biaya bahan baku disebut prime cost
Biaya tenaga kerja langsung disebut prime cost
Biaya tenaga kerja tidak langsung disebut convertion cost
Biaya overhead pabrik disebut convertion cost
2. Biaya pemasaran/ biaya non produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Seperti biaya iklan,
biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan kegudang pembeli.
3. Biaya administrasi dan umum/ biaya non produksi
biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasarnan produk. Contoh biaya gaji
karyawan bagian keuangan, bagian personalia, bagian akuntansi. Biaya pemeriksaan akuntan, biaya
fotocopy.
9. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan yang dibiayai, biaya
dapat digolongkan menjadi dua bagian:
Biaya langsung (direct cost)
Biaya tidak langsung (inderect cost)
Biaya langsung merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu
yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak terjadi. Dengan
demikian biaya langsung akan diidentifikasi dengan sesuatu yang dibiayai.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya
tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan biaya produksi tidak langsung atau biaya
overhead pabrik (factory overhead costs). Contoh pada bagian produksi, gaji mandor yang mengawasi
pembuatan produk A, B, C.
Pada bagian produksi, biaya yang dibutuhkan terdiri atas biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung.
biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
biaya produksi tidak langsung gaji mandor yang mengawasi pembuatan produk A, B, C.
Bagian departemen, biaya yang dibutuhkan yaitu: biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung
departemen.
Biaya langsung departemen (direct departement costs) adalah semua biaya yang terjadi didalam departemen
tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja dalam Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang
dipakai dalam departemen tersebut .
Biaya tidak langsung departemen yaitu biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh
lebih dari satu departemen . Contohnysa adalah biaya yang terjadi di Departemen pembangkit tenaga listrik
10. Hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya
dapat digolongkan menjadi:
1. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
2. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya
semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya
variabel
3. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dan berubah
dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
4. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh gaji
Direktur produksi.
11. Atas dasar manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:
1. Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah biaya
yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi (satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini
pada saat terjadinya dibebankan sebagai biaya aktiva
dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara depresiasi, amortisasi. Contoh
pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk
reparasi besar terhadap aktiva tetap, promosi besar-
besaran, pengeluaran untuk riset dan pengembnagan
suatu produk.
2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah
biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode
akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
12. Pengumpulan biaya produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis
besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Produksi atas dasar pesanan; melaksanakan pengolahan produknya atas dasar
pesanan yang diterima dari pihak luar. Contoh perusahaan percetakan,
perusahaan mebel. Metode biaya pesanan (job order cost method) yang dipakai
untuk mengumpulkan biaya produksinya. Dengan metode ini biaya-biaya
produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan biaya produksi per satuan
produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut. Dihitung dengan
cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan.
2. Produksi atas dasar massa; melaksanakan pengolahan produksinya untuk
memenuhi persediaan di gudang. Umumnya berupa produk standar. Contoh
perusahaan semen, pupuk, makanan ternak, bumbu masak dan tekstil.
Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan biaya produksinya
dengan menggunakan metode biaya proses (proses cost method). Dalam
metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan biaya
produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan
jumlah satua produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
13. Full costing merupakan metode penentuan
biaya produk yang memperhitungkan semua
unsur biaya produksi ke dalam biaya
produksi. yaitu:
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx
Biaya produksi xx
14. Variabel costing merupakan metode penentuan biaya
produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berprilaku variabel ke dalam biaya produksi. Yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik variabel. Dengan demikian biaya produksi
menurut metode variabel costing terdiri dari unsur:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead variabel
Biaya produksi
15. PT. AB
Laporan Laba/ Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Pendapatan penjualan Rp. 500.000,-
Biaya penjualan:
persediaan awal Rp. 25.000,-
pembelian Rp. 290.000,-
biaya barang yang tersedia untuk dijual Rp. 315.000,-
persediaan akhir Rp. 20.000,-
Biaya penjualan Rp. 295.000,-
Laba kotor Rp. 205.000,-
Biaya usaha:
Biaya administrasi dan umum Rp. 56.000,-
Biaya pemasaran Rp. 175.000,-
Rp. 231.000,-
Rp. 84.000,-
Laba bersih usaha:
Pendapatan diluar usaha Rp. 4.000,-
biaya di luar usaha Rp. 7.000,-
Rp. 3.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp. 81.000,-
Pajak p[enghasilan 35% Rp. 24.850,-
Laba bersih setelah pajak Rp. 56.150,-
16. Pendapatan penjualan Rp. 500.000,-
Biaya penjualan
persediaan awal produk jadi Rp. 25.000,-
Kos produksi:
persediaaan awal produk dalam proses Rp.10.000,-
Biaya produksi :
Biaya bahan baku Rp.50.000,-
Biaya tenaga kerja langsung Rp.60.000,-
Biaya over head pabrik Rp.75.000,-
Rp.185.000,-
Rp.195.000,-
Persediaan akhir produk dalam proses Rp. 15.000,-
Kos produksi Rp.180.000,-
Kos produk yang tersedia untuk dijual Rp.205.000,-
Persediaan akhir produk jadi Rp. 20.000,-
Kos penjualan Rp.185.000,-
Laba bruto Rp.315.000,-
Biaya usaha :
Biaya administrasidan umum Rp. 56.000,-
Biaya pemasaran Rp.175.000,-
Rp.231.000,-
Laba bersih usaha Rp. 84.000,-
pendapatan di luar usaha Rp. 4.000,-
biaya di luar usaha Rp. 7.000,-
Rp. 3.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp. 81.000,-
Pajak penghasilan 35% Rp. 24.850,-
Laba bersih setelah pajak Rp. 56.150,-
17. Pendapatan penjualan Rp. 500.000,-
Biaya penjualan
persediaan awal produk jadi Rp. 20.000,-
biaya produksi variabel:
persediaaan awal produk dalam proses Rp.20.000,-
Biaya produksi variabel:
Biaya bahan baku Rp.50.000,-
Biaya tenaga kerja langsung Rp.60.000,-
Biaya over head pabrik variabel Rp.45.000,-
Rp.155.000,-
Rp.175.000,-
Persediaan akhir produk dalam proses Rp. 10.000,-
Biaya produksi variabel Rp.165.000,-
Biaya produk yang tersedia untuk dijual Rp.185.000,-
Persediaan akhir produk jadi Rp. 15.000,-
Biaya penjualan variabel Rp.170.000,-
Biaya administrasidan umum variabel Rp. 70.000,-
Biaya pemasaran variabel Rp. 90.000,-
Total biaya variabel Rp.330.000,-
Laba kontribusi Rp. 170.000,-
Biaya tetap:
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 20.000,-
Biaya administrasi umum dan tetap Rp. 40.000,-
Biaya pemasaran tetap Rp. 30.000,-
Total biaya tetap Rp. 90.000,-
Laba bersih Rp. 80.000,-