2. A. PERILAKU BIAYA
PENGERTIAN PERILAKU BIAYA
Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan
ekonomi maka konsekuensi yang didapat adalah harus
mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu
memperolehkeuntungan yang semaksimal mungkin dengan
pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut
kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan,
terlebih khususnya perusahaan manufaktur yang memiliki
banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya,
seperti biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja,
overhead, dan lain-lain.
Dalam buku Akuntansi manajemen karangan Baldric Siregar,
dkk (2013:73) bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola
yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya yang bervariasi
atas perubahan aktivitas bisnis.
3. Analisa Perilaku Biaya
Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini
dan menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut
efisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi
perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal
ini penting karena dalam persaingan global hanya
perusahaan yang menjalankan kegiatan/beroperasi secara
efisien, ekonomis dan produktif yang mampu
memenangkan persaingan. Penggolongan biaya sesuai
dengan perilaku biaya merupakan faktor kunci yang
sangat penting didalam menaksir biaya masa depan dan
bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
4. Terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi perilaku
biaya. Ketiga faktor yang mempengaruhi biaya tersebut
adalah :
1. Pengaruh manajemen terhadap biaya
2. Karakteristik biaya dihubungkan dengan
keluarannya
3. Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap
biaya.
Selain ketiga macam faktor tersebut diatas, sebenarnya
masih banyak faktor Yang lain mempengaruhi perilaku
biaya. Faktor ini dapat berasal dari internal organisasi dan
eksternal organisasi. Seperti : kebijaksanaan pemerintah
dibidang ekonomi dan politik, tingkat inflasi dan deflasi
perubahan pasar dan persaingan serta lainnya.
5. Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
Manajemen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perubahan biaya. Atasdasar pengaruh manajemen terhadap biaya yang
dapat digolongkan menjadi dua :
1. Biaya Terkendali
Biaya terkendali adalah biaya yang langsung dapat dipengaruhi oleh
seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Contoh
: Biaya bahan baku besarnya ditentukan oleh dua faktor penting yakni
harga bahan baku per unit dan kwantitas bahan baku . Manajer yang
dapat mempengaruhi atau mengendalikan harga bahan baku adalah
manajer pembelian karena dia memiliki wewenang untuk memperoleh
bahan baku per unit. Oleh karena itu manajer pembelian bertanggung
jawab terhadap harga bahan baku . Di lain pihak manajer produksi
dapat mempengaruhi atau mengendalikan kuantitas bahan baku
sehingga dapat mempengaruhi besamya kuantitas bahan baku yang
digunakan.
2. Biaya Tidak Terkendalikan (Uncontrollable Cost)
Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu berdasar
wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang
manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu
6. Pengertian Pemicu biaya
Disebut juga dengan cost driver adalah setiap
aktivitas yang menimbulkan biaya.
Cost Driver merupakan faktor yang dapat
menerangkan konsumsi biaya - biaya overhead.
Faktor ini menunjukkan suatu penyebab utama
tingkat aktivitas yang akan menyebabkan biaya
dalam aktivitas - aktivitas selanjutnya.
7. Faktor dalam Pemilihan Pemicu Biaya
Menurut Cooper dan Kaplan (1991:383) mengatakan bahwa
terdapat tiga faktor yang dapatdigunakan dalam memilih cost
driver yaitu:
1.) Kemudahan untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh
cost driver tersebut.
2.) Korelasi antara konsumsi dari aktivitas seperti yang
digambarkan melalui cost driver dengan konsumsi yang
sesungguhnya.
3.) Pengaruh cost driver terhadap perilaku
Cost driver yang digunakan dalam ABC Systems sangat
bergantung pada tingkat keakurasian biaya yang diharapkan
yang akan dilaporkan dan tingkat diversifikasi produk yang
diproduksi. Semakin tinggi tingkat keakuratan yang diharapkan
dan semakin besar tingkat diversifikasi produk, maka semakin
banyak cost driver yang harus digunakan.
8. C. JENIS-JENIS POLA PERILAKU BIAYA
Jika kita berbicara mengenai perilaku, maka konsekuensinya
kita harus tahu apa saja yang termasuk kedalam perilaku
tersebut begitupun dengan biaya, jika dalam hal ini kita
membicarakan biaya, maka kita harus tahu apa saja yang
termasuk ke dalam kategori biaya tersebut, berikut beberapa
Jenis-jenis perilaku biaya :
1) Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variable adalah Biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume produksi,
sementara jumlah perunitnya tidak berubah.
9.
Contoh
Biaya
Variabel
JENIS
ORGANISASI
BIAYA YANG BIASANYA
VARIABEL TERHADAP
VOLUME OUTPUT
Perusahaan
Dagang
Harga Pokok (Produk)
Penjualan
Perusahan
Manufaktur
Biaya Produksi (BBB, BTKL)
Porsi Variabel Biaya
Overhead
Perusahaan
Dagang dan
Perusahaan
Manufaktur
Biaya Penjualan, Umum,
Admin, Komisi, Biaya
Pengiriman, dll
Perusahaan
Jasa
Bahan Habis Pakai,
Perjalanan, dll
10. Biaya Variabel Sejati (Engineered variable cost)
Engineered variable cost atau true variable cost yaitu biaya
yang memiliki spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit
dengan pelaksanaan suatu aktivitas. Biaya ini timbul dalam
rangka aktivitas operasi normal perusahaan.
Contoh konkrit untuk biaya ini adalah biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung yang berubah volumenya
karena proses perekayasaan produk.
Biaya Variabel Bertahap (Discretionary variable cost)
Discretionary variable cost atau step variable cost yaitu
semacam biaya discretionary yang memiliki pola grafis
variabilitas, tetapi bukan karena alasan yang sama seperti
bahan langung atau tenaga kerja langsung.
Pertambahan biaya ini mungkin lebih berhubungan dengan
otoritas manajemen dalam membelanjainya.
11. 2) Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara
keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas.
Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas.
Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap
per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik.
Tipe - tipe biaya tetap:
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity
cost) sebab biaya tersebut terjadi karena adanya gedung,
peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan item
lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas
pokok untuk mempertahankan aktivitasnya.
12. a. Biaya tetap yang telah ditentukan
(committed fixed cost)
Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang
berhubungan dengan investasi dalam fasilitas,
peralatan, dan struktur dasar organisasai sebuah
perusahaan.
Contoh biaya ini meliputi ; penyusutan gedung dan
peralatan, pajak bangunan, asuransi, dan gaji
manajemen puncak dan karyawan operasional.
b. Biaya Tetap Kebijakan (Discretionary fixed cost)
Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai
managed fixed cost meliputi biaya-biayatetap yang
timbul dari keputusan-keputusan tahunan
manajeman untuk membelanjai bidang-bidang biaya
tetap tertentu seperti iklan, dan penelitian.
13. 3) Biaya Semi variabel (mixed cost)
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap.
Disebut juga dengan biaya campuran.
Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan
volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding.
Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi
perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2.) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan
tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah
biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon.
Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya
maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel.
14. Pemisahan Biaya Semi Variabel
Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya varibel
dapatdigunakan beberapa pendekatan pemisahan yang meliputi :
Pendekatan lntuisi
Pendekatan intuisi atau metode intuisi menggolongkan biaya kedalam biaya
tetap dan biaya variabel dengan meneliti kegiatan (misalnya kegiatan
produksi), adanya surat-surat keputusan manajemen, dan kontrak-kontrak
perjanjian dengan pihak lain.
Pendekatan Engineering
Pendekatan engineering (engineering approach) adalah metode estimasi biaya
dengan cara mengidentifikasikan hubungan fiisik antara kegiatan (misalnya
kegiatan pabrik) denganbiaya.
Pendekatan Perilaku Biaya Sesungguhnya Masa Lalu
Pendekatan engineering meskipun dapat menentukan variabel biaya dengan
relatif teliti tetapi seringkali memerlukan biaya yang terlalu mahal.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dipakai pendekatan perilaku biaya
sesungguhnya masa lalu untuk menaksir biaya masa datang.
15. D. ESTIMASI BIAYA
Pengertian Estimasi Biaya
Estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapa besarnya
biaya pada level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan
kegiatan dan menyusun anggaran.
Estimasi biaya adalah proses menaksir hubungan antara biaya-biaya dan
pengarah biaya yang menyebabkannya. Beberapa biaya-biaya secara langsung
dihubungkan dengan suatu aktivitas dan dapat diperkirakan didasarkan pada
aktivitas itu. Dalam melakukan estimasi (penghitungan) biaya diperlukan :
Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca gambar
(membaca situasi)
Personal jugdement berdasarkan pengalaman estimator Estimasi biaya
digunakan untuk membantu memprediksi berapa besarnya biaya pada level
aktivitas yang direncanakan. Beberapa biaya secara langsung dihubungkan
dengan suatu aktivitas yang dapat diperkirakan berdasarkan pada aktivitas
tersebut.
16. Metode Estimasi Biaya
Metode estimasi digunakan untuk memisahkan biaya semi variable menjadi
biaya variable dan biaya tetap, yang meliputi :
1) Industrial engineering method
Yakni dengan memfokuskan berapa biaya yang digunakan untuk menghasilkan
suatuproduk dengan fasilitas produksi paling efisien.
2) Conference method
Estimasi biaya berdasarkan analisis dan pendapat mengenai biaya dan cost
driver-nya yang dikumpulkan dari berbagai departemen dalam perusahaan
(purchasing, proses manufaktur, karyawan dsb).
3) Account Analysis method
Yakni mengklasifikasikan biaya variable, tetap, dan semi variabel dengan
berdasar akunatau pengamatan terhadap perilaku biaya yang terjadi sebelumnya.
4) Quantitative Analysis method
Analisis kuantitatif ini menggunakan metode matematis formal untuk
menyesuaikan fungsi biaya dengan observasi data masa lalu.
17. E. KESIMPULAN
Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan
adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Ada tiga tipe pola perilaku biaya
yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi Variabel.
Atas dasar pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya, biaya
digolongkan kedalam biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Biaya
tetap jumlah total tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya variabel jumlah totalnya
berubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan.
Pengenalan dan penggolongan perilaku biaya bermantaat untuk : perencanaan
biaya, pembuatan keputusan, dan pengendalian. Terdapat tiga faktor kunci yang
mempengaruhi biaya yaitu : pengaruh manajemen terhadap biaya, karakteristik
biaya dihubungkan dengan keluarannya dan pengaruh perubahan volume
kegiatan terhadap biaya Prediksi biaya masa dapat mengandung ketidakpastian
dan probabilitas. Estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi
berapa besarnya biaya pada level aktivitas yang direncanakan termasuk
menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran.