1. Makalah ini membahas analisis biaya dengan metode kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan variabel guna perencanaan jangka pendek dengan konsep variabel costing.
2. Studi kasus dilakukan pada dua perusahaan roti di Medan yang belum memisahkan biaya semi variabel, sehingga manajemen sulit mengetahui komponen biaya yang mempengaruhi laba.
3. Analisis menunjukkan ada hubungan antara vari
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
98 article text-396-1-10-20180524
1. 30 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45
ANALISIS BIAYA DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL
OLEH MANAJEMEN PERUSAHAAN DALAM PERENCANAAN
JANGKA PENDEK DENGAN KONSEP VARIABEL COSTING
Jaminta Sinaga1
, Septoni Siahaan2
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia
e-mail: jamintasinaga@yahoo.com
ABSTRACT
The purpose of this research is to provide insight to management in a grouping of semi-
variable costs into fixed costs and variable costs. The method used is the method of Least
Squares. In the short-term management performance can be measured by calculating the
revenue margins. The calculation of earnings margins can be done by comparing the whole
incomes with the cost of production variables. Variable cost of production is around the
cost of which can be controlled or influenced by the leadership of the company in the short
term. Changes in variable costs will affect the amount of production and the amount of
production will affect the selling price, especially in a perfectly competitive market.
In PT Yan Yan Baking Indonesia Medan and PT Maris Indonesia Medan, from
research by author has not done the calculation of income margins so that management
can not know and ensurethe properties of cost which more absorb profits from the sale of
the company so that the company can not be upgraded. Therefore it is suggested that the
company management do the separate semi-variable costs into fixed costs and variable
costs, so that management can consider the fixed costs that can be removed to increase the
profit of the company and management performance was ascending. From result of
analysis can be seen that there is a relationship of dependent variable y with independent
variable x for the value of “r” is greater than 0 (zero).
Keywords : planning, semi-variable costs, fixed costs, variable costs, least squares
1. PENDAHULUAN
Dalam kondisi ekonomi yang selalu berubah
kebijakan penentuan penaksiran biaya harus
dilakukan dengan sangat hati-hati, sebab salah
menaksir biaya akan berpengaruh kepada
penetapan harga jual dan penentuan laba.
Penentuan harga jual merupakan harga bersaing
sebab banyak muncul berbagai perusahaan yang
memproduksi produk yang sejenis.
Penentuan harga jual banyak dipengaruh
oleh faktor eksternal dan internal. Faktor
eksternal perusahaan misalnya : keadaan pasar,
banyaknya perusahaan saingan, peraturan
pemerintah. Kemampuan serta selera dari calon
pembeli, barga bahan baku dari supplier,
keadaan kurs yang sedang berlaku dsbnya.
Faktor internal perusahaan yang mempengaruhi
tingkat harga adalah kualitas produk yang
dihasilkan, proses produksi yang dilaksanakan,
tata ruang pabrik, keadaan tenaga kerja, biaya
manajemen perusahaan, dan sebagainya.
Dalam memproduksi suatu produk,
perusahaan tidak pernah bebas dari biaya.
Menurut perilaku biaya, biaya dibagi tiga yaitu :
1. Bidang tetap (fixed cost)
2. Biaya variabel (variable cost)
3. Biaya semi variabel (semi variable cost)
Salah satu sifat biaya yang sulit ditetapkan
adalah biaya semi variabel. Biaya semi variabel
adalah sifat biaya yang memperlihatkan
karakteristik biaya tetap dan biaya variabel
(menurut Carter and Usry: Cost Accounting,
2009, diterjemakan oleh Thomson :
Akuntansi biaya). Dalam perusahaan industri
2. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 31
sifat biaya ini banyak dipakai untuk membentuk
barang jadi. Agar manajer dapat meningkatkan
kinerja setiap manajer harus dapat memisahkan
sifat biaya semi variabel menjadi biaya tetap
dan biaya variabel. Untuk mengetahui kinerja
manager atau pimpinan perusahaan, setiap tahun
dapat dilihat dari penyusunan perhitungan laba
– rugi dengan konsep variabel costing. Dalam
laporan tersebut akan dapat diketahui jumlah
pendapatan margin yaitu selisih jumlah hasil
penjualan dengan seluruh biaya yang bersifat
variabel.
Selama pendapatan margin > biaya tetap
berarti perusahaan dalam situasi yang
menguntungkan. Apabila pendapatan margin =
jumlah biaya tetap berarti perusahaan berada
dalam situasi pulang pokok (tidak merugi dan
tidak menguntungkan). Apabila pendapatan
margin < jumlah biaya tetap berarti perusahaan
dalam situasi yang menguntungkan. Dengan
demikian perusahaan dapat menghindari situasi
atau keadaan yang merugikan.
PT. Maris Indonesia dan PT. Yan Yan
Baking Indonesia Medan merupakan
perusahaan industri yang menghasilkan
berbagai jenis roti. Perusahaan menggunakan
berbagai jenis biaya semi variabel seperti :
biaya listrik, biaya pemeriksaan, biaya air, biaya
gas, biaya bensin, biaya telepon, biaya
pemeliharaan dan lain-lain. Penulis mau
menganalisa seperti apa perusahaan
memisahkan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dari biaya variabel dengan konsep variabel
costing sehingga keputusan jangka pendek
dalam menentukan harga jual yang tepat oleh
pimpinan perusahaan.
Sesuai dengan berlakunya waktu dengan
aktivitas bisnis yang terus-menerus perusahaan
selalu berhadapan dengan masalah. Judul
penelitian ini adalah menyangkut masalah
internal perusahaan. Oleh karena itu perumusan
masalah pada ke dua perusahaan ini adalah :
“Apakah manajemen perusahaan telah
melakukan pemisahan biaya khususnya biaya
semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya
variabel untuk perencanaan jangka pendek
dengan konsep variabel costing”?
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan memberikan saran kepada
manajemen, pentingnya pemisahan biaya
khususnya biaya semi variable menjadi biaya
tetap dan biaya variabel untuk dapat
meningkatkan kinerja manajemen perusahaan
dalam jangka pendek dengan cara
meningkatkan pendapatan margin dan laba
perusahaan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Biaya
Dalam perusahaan, yang mengelola biaya
adalah manajemen operasional. Ada tiga
kelompok tingkatan manajemen yaitu :
1. Kelompok manajemen pada tingkat
eksekutif
2. Kelompok manajemen pada tingkat
menengah
3. Kelompok manajemen pada tingkat operasi
Dari ke tiga tingkat pengelompokkan
tersebut, yang mengelola langsung terhadap
biaya operasional adalah kelompok manajemen
tingkat operasional yang langsung menangani
biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi
variabel. Dalam buku akuntansi biaya oleh
Carter dan Usry (2009) biaya adalah nilai tukar,
pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat. Dari pengertian tersebut bahwa sesuatu
yang dikeluarkan untuk memperoleh sesuatu
dan sesuatu itu dapat memberikan nilai tambah
kepada orang atau pihak yang menerima
tersebut disebut biaya.
Menurut Mulyadi (2010:8), biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang yang sudah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Dari pengertian tersebut bahwa biaya berasal
dari sumber ekonomi melalui pengorbanan.
Sumber ekonomi ini semuanya dapat dinilai
dengan satuan uang, baik tunai, maupun tidak
tunai atau sudah terjadi maupun yang akan
terjadi asalkan semuanya berhubungan dengan
aktivitas bisnis. Biaya juga berhubungan dengan
waktu. Bila waktu pengeluaran uang bersamaan
dengan waktu perolehan sumberdaya disebut
biaya tunai. Bila waktu pengeluaran uang
berbeda dengan waktu perolehan sumber daya
disebut alokasi atau disebut bukan tunai tetapi
biaya yang akan terjadi.
3. 32 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45
Menurut Sugiri (2007:21), akuntansi
manajemen, biaya adalah pengorbanan sumber
daya ekonomis tertentu untuk memperoleh
sumber daya ekonomi lainnya.
Berdasarkan kutipan di atas dapat
dikemukakan kesimpulan bahwa biaya
merupakan pengorbanan yang berasal dari
sumber ekonomis yang dapat memberikan
manfaat / faedah / nilai tambah kepada pihak
tertentu di waktu yang akan datang. Apabila
pengorbanan tersebut akan memberikan manfaat
pada masa yang akan datang dalam arti
nenberikan manfaat lebih dari satu periode
akuntansi akan disajikan dalam laporan
keuangan di neraca sebagai aktiva dan apabila
memberikan manfaat hanya satu periode
akuntansi akan disajikan di dalam laporan
perhitungan laba-rugi sebagai biaya.
Konsep biaya
Konsep merupakan draft, pedoman, acuan
yang dipakat untuk menggolongkan biaya
sesuai dengan kebutuhan atau tujuan. Konsep
perlu ditinjau kembali, direvisi atau
dimodifikasi agar tujuan daripada biaya tepat
sasaran. Biaya (cost) harus dibedakan dengan
beban (expenses). Menurut Carter dan Usry.
Cost Accounting, diterjemahkan oleh Thomson,
Akuntansi Biaya, 2009, biaya dibedakan dengan
beban yaitu :
1. Biaya memiliki dasar manfaat lebih dari satu
tahun, sedangkan beban mempunyai masa
manfaat paling lama satu tahun.
2. Biaya dapat disajikan di neraca sebagai
aktiva sedangkan beban disajikan di dalam
perhitungan laba rugi sebagai pengurang
terhadap laba kotor
3. Biaya dapat berubah menjadi beban dengan
berlalunya waktu, sedangkan beban tidak
dapat berubah menjadi biaya.
Tetapi perlu diingat bahwa baik biaya
maupun beban merupakan pengorbanan
ekonomi yang harus dipikul oleh semua
perusahaan. Untuk memperoleh manfaat biaya
atau beban dapat diketahui dari tujuan biaya
(cost objective). Cost objective dapat berupa :
produk, produksi, departemen, divisi, pesanan
pelanggan, proyek, proses dan lain-lain.
Berdasarkan cost objective biaya dapat
diklasifikasikan menjadi, antara lain :
1. Hubungan biaya dengan produk
2. Hubungan biaya dengan produksi
3. Hubungan biaya dengan periode akuntansi
4. Hubungan biaya dengan departemen
5. Hubungan biaya dengan suatu keputusan,
tindakan atau evaluasi.
Masing-masing pengklasifikasian biaya
menunjukkan biaya yang berbeda-beda.
Pemberian nama biaya yang berbeda ini akan
menjadikan harga pokok produksi dan harga
pokok penjualan yang berbeda yang merupakan
pengorbanan pokok untuk memperoleh manfaat
setiap produk. Salah satu konsep untuk
menghitung harga pokok produksi adalah
konsep variabel costing. Tujuan konsep ini
untuk dapat digunakan oleh manajemen dalam
membuat keputusan jangka pendek.
Harga Pokok produksi dan harga pokok
penjualan
Biaya produksi, harga pokok produksi dan
harga pokok penjualan tidak sama. Menurut
Garrison dan Noreen (2007:54), biaya produksi
adalah semua biaya yang terkait dengan
pemerolehan atau pembuatan suatu produk.
Sedangkan Hansen dan Mowen (2007:274)
biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan
dengan pembuatan barang atau penyediaan jasa.
Menurut definisi tersebut bahwa biaya produksi
terdiri dari : biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrikasi, yang terjadi pada saat ini.Harga
pokok produksi adalah biaya produksi yang
memperhitungkan persediaan awal produk
dalam proses yang menambah biaya produksi
dan persediaan akhir produk dalam proses yang
mengurangi biaya produksi.Harga pokok
penjualan adalah lanjutan proses penyusunan
laporan perhitungan laba rugi yang di dalamnya
ada rekening persediaan awal barang jadi yang
menambah harga pokok produksi dan
persediaan akhir barang jadi yang mengurangi
harga pokok produksi.
Perilaku biaya
Manajer yang tidak mampu memahami
tentang perilaku biaya tentu akan mengalami
4. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 33
kesulitan dalam pengambilan keputusan,
terutama keputusan jangka pendek antara lain :
penentuan laba rugi, pengendalian biaya,
perencanaan produk dan lain-lain. Oleh sebab
itu pemahaman tentang perilaku biaya oleh
setiap organisasi perusahaan adalah sangat
penting sekali. Baik perusahaan jasa, dagang
maupun industri sangat diperlukan pemahaman
tentang analisis biaya yang bersifat semi
variabel.
Pengertian perilaku biaya oleh Bastian
Bustami dan Nurlela, Akuntansi Biaya, 2010:
Perilaku biaya adalah perubahan biaya yang
terjadi akibat perubahan aktivitas bisnis.
Berdasarkan perilaku biaya, biaya dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Biaya tetap (fixed cost)
2. Biaya variabel (variable cost)
3. Biaya campuran (mixed cost) atau biaya
semi variable (semi variable cost)
Tujuan pengelompokkan biaya ini adalah
untuk mempermudah pengawasan biaya dalam
menentukan laba-rugi perusahaan setiap
periode. Biaya tetap adalah biaya yang secara
total tetap, dalam rentang waktu relevan
(relevant range) tetapi per unitnya berubah.
Dilihat dari jangka pendek, biaya tetap dapat
dibagi dua, yaitu :
a. Biaya tetap yang dapat dihapuskan (
avoidable fixed cost).
Misalnya : Gaji pegawai atau karyawan
perusahaan.
b. Biaya tetap yang dapat dihapuskan (
unavoidable fixed cost).
Misalnya : Biaya penyusutan aktiva tetap,
biaya manajemen, dan lain-lain
(Akuntansi Manajemen, Dr.Darsono
Prawironegoro P, dan Ari Purwanti, M.Ak,
2009)
Biaya tetap yang menyangkut investasi
semakin sulit dikendalikan oleh manajemen
operasional. Tetapi semakin tinggi kelornpok
manajemen biaya tetap akan semakin mudah
dikendalikan. Khususnya biaya tetap yang
tergolong gaji karyawan tetap dapat
dikendalikan oleh manajemen operasional
dalam arti mempengaruhi menambah atau
mengurangi karyawan tetap.
Biaya variabel adalah sifat biaya yang selalu
berubah bila terjadi perubahan volume produksi.
Dalam tulisan ini perubahan biaya variabel
proporsional terhadap perubahan volume
produksi. Bila volume produksi naik dua kali
lipat, maka biaya variabel secara total akan naik
dua kali lipat. Demikian juga sebaliknya. Oleh
karena itu, biaya variabel persatuan adalah tetap
atau tidak berubah. Dari situasi tersebut, biaya
variabel dapat dikendalikan oleh manajer yang
membawahinya. Pada dasarnya termasuk biaya
variabel adalah biaya bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung dan sebahagian
biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung
adalah biaya yang dapat diidentifikasikan pada
tingkat output atau hasil produksi.
Biaya campuran atau biaya semi variabel
adalah biaya yang memperlihatkan baik
karakteristik sebagai biaya tetap maupun biaya
variabel. (Menurut Curter dan Usry,
diterjemahkan oleh Thomson, Cost
Accounting, Akuntansi Biaya, 2009). Contoh
biaya ini adalah : biaya listrik, air, gas, bensin,
batu bara, biaya pemeliharaan, biaya telepon,
biaya perbaikan, biaya pengawasan dan lain-
lain).
Dalam menentukan harga pokok produksi,
terutama harga pokok produksi variabel yang
dipergunakan untuk kepentingan manajemen,
pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan biaya variabel sangat penting.
Ada beberapa tujuan pemisahan biaya semi
variabel terutama dalam bentuk penyajian
perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan tarif biaya overhead
predeterminasi dan analisis varians.
2. Persiapan anggaran fleksibel dan analisis
varians.
3. Perhitungan biaya langsung dan analisis
varians.
4. Analisis titik impas dan analisis biaya
volume laba.
5. Analisis biaya diferensial dan komparatif.
6. Analisis perencanaan jangka pendek atau
memaksimisasi laba dan minimisasi biaya
jangka pendek
7. Analisis anggaran modal
5. 34 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45
Penulis memfokuskan pembahasan tulisan
ini dengan menganalisis pemisahan biaya semi
variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel
dalam perencanaan jangka pendek yaitu
penentuan laba atau memaksimumkan laba
dengan rnetode least squares.
Pemisahan biaya semi variabel
Dalam ilmu akuntansi biaya ada tiga metode
yang dipergunakan dalam pemisahan sifat biaya
semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya
variabel. Ketiga metode ini adalah
1. Metode tinggi - rendah (High and low
points)
2. Metode scattergraph
3. Metode kuadrat terkecil (least squares)
(Carter and Usry : 2009, diterjemahkan oleh
Thomson : Cost Accounting : Akuntansi Biaya).
Berikut ini penulis akan membahas dengan
metode Kuadrat Terkecil (Least Squares).
Metode Least Squares disebut juga metode
kuadrat terkecil atau analisis regresi.Melakukan
analisa biaya dengan metode ini adalah dengan
menggunakan rumus matematika yang hasilnya
nanti untuk meminisasi deviasi jumlah biaya
tetap dan biaya variabel dengan jumlah yang
seharusnya.
Rumus yang dipkai :
x
b
a
y +
=
Keterangan :
y adalah biaya rata-rata.
x adalah jam tenaga kerja/mesin rata-rata
a adalah simbol jumlah biaya tetap yang akan
dihitung.
b adalah tarif biaya variabel tiap aktivitas.
Berikut ini akan disajikan contoh
perhitungan jumlah biaya tetap dan tarif biaya
variabel dengan metode Tinggi Rendah (High
and Low Points).
Penggunaan metode ini dengan
membandingkan dalam dua titik yang tertinggi
dengan dua titik terendah dalam situasi normal.
Perolehan dua titik tersebut berasal dari data
historis perusahaan.
Metode Least Square
Metode ini disebut juga metode kuadrat
terkecil dan disebut juga analisis regresi.
Melakukan analisa biaya semi variabel dengan
metode ini adalah dengan memakai rumus
matematika yang hasilnya nanti untuk
meminimisasi deviasi penentuan biaya tetap dan
biaya variabel dengan jumlah yang seharusnya.
Persamaan garis linear adalah :
x
b
a
y +
=
Menentukan koefisien b dipakai rumus :
2
)
(
)
(
)
(
x
x
y
y
x
x
b
i
i
i
−
Σ
−
−
Σ
=
Keterangan :
- y adalah biaya rata – rata
- yi adalah biaya tiap waktu
- x adalah jam tenaga kerja langsung rata –
rata
- xi adalah jam tenaga kerja langsung per
bulan
- a adalah lambang biaya tetap yang akan
dihitung
- b adalah tarif biaya variabel tiap aktivitas
Antara variabel Y yang menjadi variabel
terikat dan variabel X adalah variabel bebas
terdapat ada korelasi atau saling mempengaruhi.
Hal ini dapat diketahui dari perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
( )( )
( ) ( )
∑
∑
∑
−
−
−
−
=
2
1
2
1
1
1
Y
Y
X
X
Y
Y
X
X
r
r adalah koefisien korelasi.
Bila :
r = 0 (nol) tidak ada korelasi.
r>0 = berarti ada korelasi.
r + = berarti korelasi sempurna.
r = positip berarti hubungan antara variabel
dependen Y dan variabel independen X bersifat
positip.
Koefisien korelasi dapat diangkat menjadi
koefisien determinasi dengan cara
mengkuadratkan koefisien korelasi yang
dilambangkan dengan r2. Koefisien
determinasi dianggap lebih mudah
diinterpertasikan daripada koefisien korelasi
karena r2 dapat mewakili persentase variance
variable dependen yang dijelaskan oleh variable
independen.Misalnya : Bila koefien korelasi :
6. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 35
0,4, maka koefisien determinasi atau r2 :
0,16.=artinya dengan jelas ditunjukkan bahwa
ada hubungan variable X(independen) dengan
variable Y(dependen) karena r > 0 dan
perubahan biaya kurang dari 16% yang
terkait dari perubahan variable independen X.
Perencanaan jangka pendek
Kelompok manajemen menengah dan
eksekutif biasanya menyusun perencanaan
jangka menengah dan jangka panjang.
Perencanaan ini meliputi pertambahan investasi,
perluasan perusahaan, menambah varietas
produk, menata fasilitas pabrik, kesejahteraan
karyawan dan sebagainya.
Sedangkan perencanaan jangka pendek
terfokus pada laba perusahaan setiap periode
yang menyajikan dan menginformasikan kinerja
manajer setiap periode akuntansi. Apapun
permasalahan yang dihadapi perusahaan, baik
permasalahan internal maupun eksternal yang
lebih penting bagi pemilik adalah tingginya laba
atau ROA yang diperoleh perusahaan yang
menjadi hak dari pada pemilik. Jadi yang
menjadi perhatian manajer adalah bagaimana
cara merealisasikan rencana laba menjadi laba
yang sesungguhnya dan kalau boleh realitas
laba lebih besar dari perencanaan laba. Laba
perusahaan berasal dari selisih positif antara
jumlah seluruh pendapatan dengan jumlah
seluruh biaya. Dengan konsep variabel costing,
manajer perusahaan memusatkan perhatian
kepada pendapatan margin. Selama pendapatan
margin masih dapat menutupi biaya tetap berarti
kinerja manajer masih ada dan apabila
pendapatan margin semakin tinggai dalam arti
jauh melebihi dari jumlah biaya tetap berarti
kinerja manajer semakin baik dan terukur.
Untuk menghitung pendapatan margin dapat
disajikan dalam bentuk laporan atau rumu
seperti yang tersaji seperti berikut :
Pendapatan margin = jumlah pendapatan - harga
pokok penjualan variable dengan symbol
seperti terlihat di bawah ini.
PM= JP-HPV
Keterangan:
PM : Pendapatan Margin
JP : Jumlah Pendapatan
HPV : Harga Pokok Penjualan Variabel
Dalam bentuk laporan
PT. X
Laporan Perhitungan Laba - Rugi Periode
Jan 1 - Des 31, 20X0
Pendapatan penjualan Rp XX
-/- Harga pokok penjual variable
Persediaanbarangjadi awal XX
+-+ harga pokok produksi variabel XX
Harga pokok tersedia di jual XX
-/- Persediaan barang jadi akhir XX
Harga pokok penjualan variable XX XX
Pendapatan margin Rp XX
-/-Biaya tetap :
Biaya tetap produksi XX
Biaya tetap non produksi XX XX
Laba / Rugi usaha sebelum pajak Rp XX
Sumber : Mulyadi, Akuntansi Biaya,
Yogyakarta, 2010
Penyajian laporan perhitungan laba rugi di
atas menganut konsep variabel costing. Menurut
konsep variabel costing bahwa harga pokok
penjual setiap produk yang dijual adalah dengan
hanya memperhitungkan biaya produksi
variabel yang disebut dengan harga pokok
penjualan variabel sedangkan biaya yang
bersifat tetap disajikan sebagai biaya operasi
sebagai pengurang terhadap pendapatan margin
untuk memperoleh laba rugi usaha sebelum
pajak. (Menurut Carter and Usry : Cost
Accounting Diterjemahkan oleh Thomon :
Akuntansi Biaya, 2009).
3. METODOLOGI PENELITIAN
PT Yan Yan Baking Indonesia, Medan
didirikan pada tanggal 14 Mei 2001 dengan
Akte Notaris : No.10.602 A /HA/AN/2001 oleh
Notaris H.Aniswaryanis,SH,SPN,MBA. Lokasi
perusahaan ada di Jalan Prof.H.M. Yamin, SH
no. 267-B Medan. Juga PT Maris Indonesia
didirikan pada tanggal 28 September 2003,
dengan Akte Notaris : No.
11.988/SS/AN/2003, oleh notaris Sartono
Sartijo,SH, SPN. Lokasi perusahaan terletak di
Jalan K.L. Yos Sudarso, KM 17, Gang Sado
No. 25 – A Pulo Brayan, Medan.Kedua
perusahaan ini sama-sama memproduksi
berbagai jenis roti.
Adapun peralatan yang dipakai atau
digunakan perusahaan untuk memproduksi roti
terdiri dari: Oven, peng, varimixer, heng wei
7. 36 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45
mixer, panggangan, meja dan kulkas. Daerah
penjualan produk perusahaan tersebar di
Sumatera Utara , terutama di Kota Medan,
Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Belawan, Binjai,
Berastagi dan sebagainya.
Hipotesa.
Hipotesa adalah dugaan sementara terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi oleh
perusahaan. Untuk menyatakan hipotesa
diterima atau ditolak, perlu dilakukan penelitian
untuk mendapatkan data empiris dari kedua
perusahaan . Dari perumusan masalah yang
disebutkan di atas, maka hipotesis yang
dikemukakan penulis adalah manajemen
perusahaan belum melakukan pemisahaan biaya
khususnya biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan biaya variabel akan dapat
meningkatkan pendapatan margin dan laba
perusahaan dalam jangka pendek.
Kontribusi Penelitian
Dapat memberikan pemahaman kepada
manajemen bahwa pemisahan biaya
semivariable menjadi biaya tetap dan biaya
variable sangat penting. Dengan pemisahan ini
perhitungan harga pokok produksi variable
menjadi lebih tepat dan akurat dalam
menyajikan pendapatan margin yang menjadi
salah satu alat ukur kinerja manajemen setiap
perusahaan dalam jangka pendek.
Proses Produksi
Proses produksi pembuatan kue untuk di dua
perusahaan ini adalah sama. Alat yang dipakai
atau digunakanpun sama. Jenis roti ataupun kue
yang diproduksipun sama, yang berbeda adalah
jumlah kue atau roti yang diproduksi. Yang
pasti jumlah kue atau roti yang diproduksi PT
Yan Yan Baking Indonesia lebih banyak di
bandingkan dengan jumlah kue atau roti yang
diproduksi PT Maris Indonesia. Keadaan ini
disebabkan oleh karena PT Yan Yan Baking
Indonesia sudah lebih awal dikenal oleh
pelangan atau calon pelanggan serta
pengalaman kerja yang dimiliki karyawan lebih
baik dibandingkan dengan PT Maris Indonesia.
Jenis kue atau roti yang dihasilkan oleh ke
dua perusahaan, adalah : roti kelapa, roti coklat
roti tawar, roti keju, roti moka, roti melon, roti
apolo, roti Nanas, roti pisang coklat, roti
kacang, tausa, lapis legit, bika ambon, bika
paket, bika ambon coklat, bika ambon keju, bika
ambon kopi, bika ambon pandan, bolu, bolu
Pandan, bolu gulung, cake, lapis mascovish
cake gulung, lapis spekuk cake gulung, lapis
pandan, lapis prunes cake gulung, lapis coklat
cake gulung, lapis keju cake gulung, lapis
pandan cake gulung, lapis mascovish, lapis
prunes, backer skippy, coklat vanilla, cheese,
traditional, biger tiger coffee, durian Indonesia
keju, roti ayam keju, roll kelapa baker jam
blueberry, durian Indonesia coklat, fruitty
mango, fruitty kiwi, caesar, peaach delight,
fruitty cranberry (sumber : PT Yan Yan Baking
Indonesia, dan PT Maris Indonesia).
Adapun pembuatan kue dimulai dari pembagian
kerja yang tersedia :
1. Sebahagian karyawan mengaduk adonan
dengan memerlukan waktu 1,5 jam setiap
adonan.
2. Sebagian karyawan membuat bolu gulung
sesuai dengan jenis bolu gulung dengan
waktu lebih kurang 45 menit.
3. Sebahagian karyawan membuat bika sesuai
dengan jenisnya dengan memerlukan waktu
lebih kurang 30 menit.
4. Sebahagian tenaga kerja melakukan
penuangan kue dengan waktu lebih kurang
15 menit.
5. Sebahagian tenaga kerja melakukan
pembungkusan kue sesuai dengan alat
pembungkus yang telah disediakan.
Pada PT Yan Yan Baking Indonesia
memiliki jumlah tenaga kerja 81 orang dan PT
Maris indonesia memiliki jumlah tenaga kerja :
58 orang. Mereka bekerja sesuai dengan
Undang Undang Ketenaga Kerjaan Indonesia,
yang setiap pekerja waktu normal kerja setiap
hari adalah 8 jam dan satu minggu enam (enam)
hari kerja dan satu bulaan diasumsikan 25 hari
kerja.
Jenis Biaya Semi Variabel Dalam
Perusahaan
Untuk kedua perusahaan ini ada enam jenis
biaya semi variabel, yaitu :
8. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 37
a. Biaya tenaga kerja tidak langsung.
b. Biaya listrik.
c. Biaya air
d. Biaya telepon
e. Biaya penyusutan
f. Biaya bahan penolong.
Laporan Keuangan Perusahaan
`Ke dua perusahaan ini menggunakan unsur
biaya produksi yang terdiri dari :
1. Biaya bahan baku langsung.
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya pabrikasi tidak langsung.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis
ternyata laporan keuangan yang disusun oleh ke
dua perusahaan berdasarkan konsep full costing
berarti laporan keuangan disusun terutama
ditujukan bagi pihak luar perusahaan.
Dalam laporan keuangan tidak terlihat
biaya-biaya yang dapat dikendalikan atau
diawasi oleh manajemen baik secara langsung
atau secara tidak langsung.
Apabila manajemen dapat mengetahui
dengan jelas biaya yang dapat dikendalikan,
maka perencanaan laba kedepan akan dapat
dioptimalkan dengan asumsi biaya yang dapat
dikendalikan dapat dikurangi atau
diminimalisasi tanpa mengurangi : mutu,
jumlah, gaya, corak waktu, ukuran produk yang
dihasilkan.
Oleh sebab itu, penulis akan membagi biaya
yang dimiliki oleh perusahaan menjadi dua
sifat, yaitu :
a. Bersifat tetap.
b. Bersifat variabel
Analisa biaya semi variabel dengan metode
Least squares :
A. PT Yan Yan Banking Indonesia
Tabel 1. Beban Listrik
Thn 2010 y1 x1 y1-yrata xi-xrata (xi-x)^2 (x1-xrata) (y1-yrata) y1-y)^2
Jan. 805000 40000 -80583,33333 -4583,333333 21006944,444 369340277,8 6493673611,1
Feb 995000 45000 109416,6667 416,6666667 173611,111 45590277,78 11972006944,4
Maret 890000 45000 4416,666667 416,6666667 173611,111 1840277,778 19506944,4
April 888000 42000 2416,666667 -2583,333333 6673611,111 -6243055,556 5840277,8
Mei 891000 42000 5416,666667 -2583,333333 6673611,111 -13993055,56 29340277,8
Juni 887000 41000 1416,666667 -3583,333333 12840277,778 -5076388,889 2006944,4
Juli 915000 70000 29416,66667 25416,66667 646006944,444 747673611,1 865340277,8
Agust. 886000 49000 416,6666667 4416,666667 19506944,444 1840277,778 173611,1
Sept. 890000 49000 4416,666667 4416,666667 19506944,444 19506944,44 19506944,4
Okt. 890000 40000 4416,666667 -4583,333333 21006944,444 -20243055,56 19506944,4
Nov. 795000 30000 -90583,33333 -14583,33333 212673611,111 1321006944 8205340277,8
Des. 895000 42000 9416,666667 -2583,333333 6673611,111 -24326388,89 88673611,1
Jumlah 11850000 535000 0 0 972916666,667 2436916667 27720916666,7
Yratarata 885583,3333
Xrata 44583,33333
biaya variabel 111670,2712
b= 2,504753747 r = 0,469244362
a= biaya tetap 773913,0621
Tabel 2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Thn 2010 y1 x1 y1-yrata xi-xrata (xi-x)^2 (x1-xrata)(y1-yrata) y1-y)^2
Jan. 618000 35000 -2333,333333 -9166,666667 84027777,778 21388888,89 5444444,4
Feb. 621000 45000 666,6666667 833,3333333 694444,444 555555,5556 444444,4
Maret 615000 45000 -5333,333333 833,3333333 694444,444 -4444444,444 28444444,4
April 628000 42000 7666,666667 -2166,666667 4694444,444 -16611111,11 58777777,8
Mei 620000 42000 -333,3333333 -2166,666667 4694444,444 722222,2222 111111,1
Juni 622000 41000 1666,666667 -3166,666667 10027777,778 -5277777,778 2777777,8
Juli 630000 70000 9666,666667 25833,33333 667361111,111 249722222,2 93444444,4
Agust. 615000 49000 -5333,333333 4833,333333 23361111,111 -25777777,78 28444444,4
Sept. 620000 49000 -333,3333333 4833,333333 23361111,111 -1611111,111 111111,1
Okt. 620000 40000 -333,3333333 -4166,666667 17361111,111 1388888,889 111111,1
Nov. 610000 30000 -10333,33333 -14166,66667 200694444,444 146388888,9 106777777,8
Des. 625000 42000 4666,666667 -2166,666667 4694444,444 -10111111,11 21777777,8
jumlah 7444000 530000 0 0 1041666666,667 356333333,3 346666666,7
yratarata 620333,3333
Xrata 44166,66667
biaya variabel 15108,53333
b= 0,34208 r = 0,570984385
a = biaya tetap 605224,8
10. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 39
Agust. 725000 49000 -4666,666667 4416,666667 19506944,444 -20611111,11 21777777,8
Sept. 730000 49000 333,3333333 4416,666667 19506944,444 1472222,222 111111,1
Okt. 730000 40000 333,3333333 -4583,333333 21006944,444 -1527777,778 111111,1
Nov. 720000 30000 -9666,666667 -14583,33333 212673611,111 140972222,2 93444444,4
Des. 735000 42000 5333,333333 -2583,333333 6673611,111 -13777777,78 28444444,4
jumlah 8756000 535000 0 0 972916666,667 381333333,3 442666666,7
Yratarata 729666,6667
Xrata 44583,33333
biaya variabel 17474,37545
b= 0,391948608 r = 0,581070113
a= biaya tetap 712192,2912
1. Beban listrik :
Dengan analisa tersebut diketahui bahwa
beban listrik yang bersifat tetap perbulan
adalah : Rp. 773.913. Untuk tahun 2010
adalah : 12 x 773.913 = Rp. 9.286.956.
Biaya variabel : 11.850.000 – 9.286.956
adalah : Rp. 2.563.044.
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung :
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa
biaya tenaga kerja tidak langsung yang
bersifat tetap per bulan adalah : Rp.
611.562.- Selama tahun 2010 jumlahnya
adalah : 12 x Rp. 611.562 = Rp. 7.338.744.
Biaya variabel adalah Rp. 7.589.000 – Rp.
7.338.744 = Rp. 250.256.-
3. Beban air.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa :
Biaya tetap per bulan Rp. 604.543.
Selama tahun 2010 : 12 x
604.543=7.254.516.
Jumlah biaya variabel : 7.444.000 –
7.254.516 = Rp. 189.484.-
4. Beban telepon.
Dari hasil perhitungan diperoleh :
Biaya tetap perbulan Rp. 614.245
Selama tahun 2010 : 12 x 614.245 = Rp.
7.370.940
Jumlah biaya variabel : 7.563.000 –
7.370.940 = Rp. 192.060
5. Biaya bahan penolong.
Dari hasil perhitungan diperoleh :
Biaya tetap per bulan Rp. 602.192.
Selama tahun 2010 : 12 x 602.192 = Rp.
7.226.304.
Biaya variabel : 7.436.000 - 7.226.304 =
Rp. 209.696.
6. Beban penyusutan peralatan :
Dari hasil perhitungan diperoleh :
Biaya tetap perbulan Rp. 712.192.
Selama tahun 2010 : 12 x 712.192 = Rp.
8.546.304
Biaya variabel : 8.756.000 - 8.546.304 =
Rp. 209.696.
Kalau disajikan dalam bentuk tabel, akan
terlihat sebagai berikut :
Tabel 7
PT Yan Yan Baking Indonesia
Daftar Pemisahan Biaya produksi semi variabel
Tahun 2010
Jenis Jumlah Biaya tetap Biaya variabel
Biaya T.K.T.L Rp. 7.589.000 Rp. 7.338.744 Rp. 250.256
Biaya Bhn Penlg 7.436.000 7.226.304 209.696
Biaya listrik 11.850.000 9.286.956 2.563.044
Biaya air 7.444.000 7.254.516 189.484
Biaya telepon 7.563.000 7.370.940 192.060
Biaya penyust. 8.756.000 8.546.304 209.696
----------------- ---------------- -----------------
Jumlah Rp. 50.638.000 Rp.47.023.764 Rp. 3.614.236
=========== ========== ==========
Sumber : Olahan penulis.
B. PT Maris Indonesia.
Tabel 8. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
12. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 41
Okt. 595000 35000 -250 -4583,333333 21006944,444 1145833,333 62500,0
Nov. 585000 25000 -10250 -14583,33333 212673611,111 149479166,7 105062500,0
Des. 600000 37000 4750 -2583,333333 6673611,111 -12270833,33 22562500,0
jumlah 7143000 585 0 0 972916666,667 349250000 352250000,0
Yratarata 595250
Xrata 39583,33333
biaya variabel 14209,31478
b= 0,358972163 r = 0,596586048
a= biaya tetap 581040,6852
Tabel 12. Biaya Bahan Penolong
Thn 2010 y1 x1 y1-yrata xi-xrata (xi-x)^2 (x1-xrata)(y1-yrata) y1-y)^2
Jan. 572000 35000 -7833,333333 -4583,333333 21006944,444 35902777,78 61361111,1
Feb. 581000 40000 1166,666667 416,6666667 173611,111 486111,1111 1361111,1
Maret 575000 40000 -4833,333333 416,6666667 173611,111 -2013888,889 23361111,1
April 588000 37000 8166,666667 -2583,333333 6673611,111 -21097222,22 66694444,4
Mei 580000 37000 166,6666667 -2583,333333 6673611,111 -430555,5556 27777,8
Juni 582000 36000 2166,666667 -3583,333333 12840277,778 -7763888,889 4694444,4
Juli 590000 65000 10166,66667 25416,66667 646006944,444 258402777,8 103361111,1
Agust. 575000 44000 -4833,333333 4416,666667 19506944,444 -21347222,22 23361111,1
Sept. 580000 44000 166,6666667 4416,666667 19506944,444 736111,1111 27777,8
Okt. 580000 35000 166,6666667 -4583,333333 21006944,444 -763888,8889 27777,8
Nov. 570000 25000 -9833,333333 -14583,33333 212673611,111 143402777,8 96694444,4
Des. 585000 37000 5166,666667 -2583,333333 6673611,111 -13347222,22 26694444,4
jumlah 6958000 475000 0 0 972916666,667 372166666,7 407666666,7
Yratarata 579833,3333
Xrata 39583,33333
biaya variabel 15141,68451
b= 0,382526767 r = 0,590944983
a= biaya tetap 564691,6488
Tabel 13. Beban Penyusutan
Thn 2010 y1 x1 y1-yrata xi-xrata (xi-x)^2 (x1-xrata)(y1-yrata) y1-y)^2
Jan. 693000 35000 -6916,666667 -4583,333333 21006944,444 31701388,89 47840277,8
Feb. 701000 40000 1083,333333 416,6666667 173611,111 451388,8889 1173611,1
Maret 695000 40000 -4916,666667 416,6666667 173611,111 -2048611,111 24173611,1
April 708000 37000 8083,333333 -2583,333333 6673611,111 -20881944,44 65340277,8
Mei 700000 37000 83,33333333 -2583,333333 6673611,111 -215277,7778 6944,4
Juni 702000 36000 2083,333333 -3583,333333 12840277,778 -7465277,778 4340277,8
Juli 710000 65000 10083,33333 25416,66667 646006944,444 256284722,2 101673611,1
Agust. 695000 44000 -4916,666667 4416,666667 19506944,444 -21715277,78 24173611,1
Sept. 700000 44000 83,33333333 4416,666667 19506944,444 368055,5556 6944,4
Okt. 700000 35000 83,33333333 -4583,333333 21006944,444 -381944,4444 6944,4
Nov. 690000 25000 -9916,666667 -14583,33333 212673611,111 144618055,6 98340277,8
Des. 705000 37000 5083,333333 -2583,333333 6673611,111 -13131944,44 25840277,8
jumlah 8399000 475000 0 0 972916666,667 367583333,3 392916666,7
Yratarata 699916,6667
Xrata 39583,33333
biaya variabel 14955,21056
b= 0,377815846 r = 0,594521773
a= biaya tetap 684961,4561
1. Biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKTL):
Dari perhitungan di atas dapatlah diperoleh
bahwa
Biaya tetap per bulan Rp. 556.310
Selama tahun 2010 : 12 x 556.310=Rp.
6.675.720.
Biaya variabel : 6.844.000 - 6.675.720
Rp. 168.280
2. Biaya listrik.
Dari perhitungan di atas dapatlah diperoleh
bahwa :
Biaya tetap perbulan Rp. 808.021
Selama tahun 2010 : 12 x 808.021=Rp.
9.696.252
Biaya variabel : 10.627.000-9.696.252 =Rp.
928.748
3. Biaya air.
Dari perhitungan di atas dapatlah dieroleh
bahwa :
Biaya tetap per bulan Rp. 547.098.
Selama tahun 2010 : 12 x
547.098=Rp.6.565.176
Biaya variabel : 6.742.000-6.565.176= Rp.
176.824
4. Biaya telepon.
Dari perhitungan di atas dapatlah diketahui
bahwa :
Biaya tetap per bulan Rp. 581.040
13. 42 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45
Selama tahun 2010 : 12 x
581.040=Rp.6.972.480
Biaya variabel : 7.143.000-6.972.480=Rp.
170.520
5. Biaya bahan penolong :
Dari perhitungan di atas dapatlah diketahui
bahwa :
Biaya tetap per bulan Rp. 564.691.
Selama tahun 2010: 12 x 564.691=Rp
6.776.292
Biaya variabel : 6.958.000-6.776.292=Rp.
181.708
6. Biaya penyusutan.
Dari perhitungan di atas dpatlah dketahui
bhwa :
Biaya tetap per bulan Rp. 684.961
Selama tahun 2010 : 12 x 684.961=Rp.
8.219.532
Biaya variabel : 8.399.000-8.219.532=Rp.
179.468
Bila disusun sebagai berikut :
PT Maris Indonesia
Daftar pemisahan biaya produksi semi variabel
Tahun 2010
Jenis biaya Jumlah Biaya tetap Biaya variabel
(Rp) (Rp) (Rp)
Biaya TKTL 6.844.000 6.675.720 168.280
Biaya listrik 10.627.000 9.696.252 928.748
Biaya air 6.742.000 6.565.176 176.824
Biaya telepon 7.143.000 6.972.480 170.520
Biaya bhn penolg. 6.958.000 6.776.292 181.708
Biaya penyust. 8.399.000 8.219.532 179.468
------------- ------------- -------------
Jumlah 46.713.000 44.905.452 1.807.548
======== ======== ========
Sumber : Olahan penulis.
Pengamatan dan wawancara penulis dengan bagian akuntansi perusahaan mengenai sifat biaya operasi
ditetapkan bahwa :
A. PT Yan Yan Baking Indonesia :
a. Beban pemasaran ;
Biaya yang bersifat tetap Rp. 965.000.000
Terdiri dari :
Biaya penyust.kenderaan Rp. 75.000.000
Biaya pemeliharaan kenderaan 125.000.000
Biaya gaji 720.000.000
Biaya asuransi 45.000.000
Biaya yang bersifat variabel 931.000.000
Terdiri dari :
Biaya pengangkutan Rp. 112.000.000
Biaya bonus penjual 42.000.000
Biaya promosi 541.000.000
Biaya telepon penjual 32.000.000
Biaya dilapangan 11.000.000
Jumlah biaya pemasaran Rp. 1.896.000.000
b. Beban umum dan administrasi :
Biaya yang bersifat tetap Rp. 2.202.200.000
Terdiri dari :
Gaji Rp. 1.930.000.000
Biaya penyust,ged.kantor 18.000.000
Biaya pemelih.ged.kantor 15.000.000
Biaya penyust.Kend. 47.200.000
Biaya pemelih.kend. 67.000.000
Biaya tenaga ahli 25.000.000
14. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 43
Biaya pengobatan 17.000.000
Biaya pendidik.dan pelatihan 23.000.000
Biaya listrik 17.000.000
Biaya air 8.000.000
Biaya telepon 10.000.000
Biaya asuransi 25.000.000
Biaya yang bersifat variabel Rp. 734.000.000
Terdiri dari :
Biaya tunjangan Rp..250.000.000
Biaya rapat 21.000.000
Biaya perjalanan 13.000.000
Biaya makan 425.000.000
Biaya perlengkapan kantor 11.000.000
Biaya peralatan 14.000.000
Jumlah biaya umum dan adm Rp. 2.936.200.000
------------------------
Jumlah biaya operasi keseluruhan Rp. 4.832.200.000
==============
B. PT Maris Indonesia :
Biaya operasi :
a. Biaya pemasaran :
Yang bersifat tetap Rp. 519.000.000
Terdiri dari :
Biaya gaji Rp. 260.000.000
Biaya tunjangan 80.000.000
Biaya peny.kend. 75.000.000
Biaya pemelih.kend. 40.000.000
Biaya asuransi 35.000.000
Biaya telepon 8.000.000
Biaya peny.ged. 12.000.000
Biaya perjalanan 9.000.000
Yang bersifat variabel 250..000.000
Terdiri dari :
Bonu penjual Rp. 120.000.000
Biaya pengangkt. 90.000.000
Biaya rapat 15.000.000
Biaya lain-lain 25.000.000
Jumlah biaya pemasaran Rp. 769.000.000
b. Biaya umum dan admnistrasi :
Yang bersifat tetap Rp. 1.566.400.000
Terdiri dari :
Biaya gaji pimpinan Rp.600.000.000
Tunjangan pimpinan 400.000.000
Biaya gaji karyaw. 360.000.000
Tunjangan 80.000.000
Biaya peny.ged.kantor 12.000.000
Biaya pemelh.ged. 5.000.000
Biaya peny.kend. 31.000.000
Biaya pemelih.kend. 12.000.000
Biaya tenaga ahli 20.000.000
Biaya pend.dan latihn 30.000.000
Biaya listrik 4.200.000
Biaya telepon 7.400.000
Biaya air 4.800.000
Yang bersifat variabel Rp. 340.000.000
Terdiri dari :
Biaya perlgkp kant. 10.000.000
Biaya peralatan kant. 15.000.000
Biaya makan 275.000.000
Biaya lain-lain 40.000.000
Jumlah biaya umum dan adm Rp.1.906.400.000
15. 44 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45
----------------------
Jumlah biaya operasi keseluruhan Rp.2.675.400.000
=============
Berikut ini akan penulis sajikan laporan keuangan ke dua perusahaan dengan konsep variabel costing.
A. PT Yan Yan Baking Indonesia.
PT Yan Yan Indonesia
Laporan perhitungan laba rugi
Periode 1 Januari s/d 31 Des. 2010
( Konsep variabel costing)
Hasil penjualan Rp. 32.865.956.000
-/-Harga pokok produksi/penjualan variabel :
Biaya bahan b. langsung . 25.250.000.000
Biaya tenaga kerja.langsung 925.048.000
Biaya pabrikasi variabel 3.614.236
Jumlah H.Produksi/Penj.Variabel . 26.179.312.236
Pendapatan margin kotor 6.686.643.764.
-/-Biaya non produksi variabel :
Biaya pemasaran .931.000.000
Biaya umum dan administrasi 734.000.000
Jumlah 1.665.000.000
Pendapatan margin bersih . 5.021.643.764
-/- Biaya tetap :
Biaya produksi 47.023.764.
Non produksi :
- Biaya pemasaran 965.000.000
- Biaya umu dan adm 2.202.200.000
Jumlah biaya tetap 3.214.223.764
------------------
Laba usaha sebelum pajak 1.807.420.000
==========
Dari perhitungan di atas jelas kelihatan dan
diketahui bahwa pendapat margin bersih
perusahaan Rp. 5.021.643.764. Laba usaha
sebelum pajak berjumlah Rp. 1.807.420.000.
Kalau dibandingkan ke duanya, dapatlah
diketahui bahwa biaya tetap
non produksi perusahaan yang sangat tinggi
sehingga menjadi perhatian bagi manajemen
dan pemilik perusahaan untuk mengkaji
kembali penggunaan biaya tetap supaya
dikurangi atau ditinjau kembali oleh manajemen
dan pemilik perusahaan. Dengan adanya usaha
untuk mengurangi biaya tetap, maka laba usaha
akan dapat ditingkatkan atau dimaksimumkan.
B. PT Maris Indonesia.
PT Maris Indonesia
Laporan Perhitungan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010
(Konsep Variabel Costing).
Penjualan Rp. 26.361.191.000
-/- Harga pokok produksi/penjualan variabel :
Biaya bahan baku langsung . 22.175.455.000
Biaya tenaga kerja.langsung 647.533.600
Biaya pabrikasi variabel 1.807.548
Jumlah harga pokok produksi/penj.variabel 22.824.796.148.
Pendapatan margin kotor 3.536.394.852.
-/- Biaya non produksi variabel :
- Biaya pemasaran 250.000.000
- Biaya umum dan adm 340.000.000
Jumlah biaya non produksi variabel 590.000.000
Pendapatan margin bersih 2.946.394.852
16. MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 5, Nomor 1 , Januari-April 2015 : 30-45 | 45
-/- Biaya tetap :
Biaya produksi 44.905.452
Non produksi :
- Biaya Pemasaran 519.000.000
- Biaya umum dan adm 1.566.400.000
Jumlah biaya tetap 2.130.305.452
------------------
Laba usaha sebelum pajak 816.089.400.
=========
Dari penyajian laporan keuangan khususnya
laporan perhitungan laba rugi dengan konsep
variabel costing dapat diketahui bahwa :
Pendapatan margin bersih perusahaan
berjumlah Rp. 2.946.394.852.
Laba usaha sebelum pajak
816.089.400
Ternyata bahwa biaya tetap banyak menyerap
pendapatan margin bersih sehingga laba usaha
sebelum pajak tidak dapat dimaksimalkan.
Untuk perencanaan laba kedepan hendaknya
pimpinan dan pemilik perusahaan harus
mengkaji kembali biaya tetap yang ditanggung
perusahaan. Biaya tetap yang menjadi perhatian
utama adalah
biaya tetap non produksi sedangkan biaya tetap
produksi sepertinya sudah layak yang menjadi
beban dari perusahaan.
5. KESIMPULAN
1. PT Yan Yan Baking Indonesia dan PT
Maris Indonesia, menyusun laporan
keuangan dengan konsep full costing
2. Manajemen ke dua perusahaan tidak
membedakan biaya pabrikasi atau biaya
semi variable atas dua sifat yaitu biaya
yang bersifat tetap dan biaya yang bersifat
variable sehingga harga pokok produksi
variable tinggi mengakibatkan pendapatan
margin rendah.
3. Dengan menggunakan metode least squares
dapat membantu manajemen untuk
memisahkan biaya semi variabel menjadi
biaya tetap dan biaya variable.
4. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui
bahwa pendapatan margin perusahaan
tinggi mengakibatkan laba usaha
rendah,sehingga kinerja manajemen rendah.
Kinerja manajemen dapat meningkat
apabila dilakukan pemisahan biaya menjadi
biaya tetap dan biaya variabel sehingga
dapat dilakukan penghematan biaya
variabel dan menghapus biaya tetap
tertentu untuk meningkatkan laba yang
merupakan keputusan jangka pendek.
5. Dari hasil analisa diperoleh bahwa
koefisien korelasi (r) lebih besar dari “0”
sehingga ada hubungan variable
independen x terhadap variable dependen y.
6. Dengan pembahasan hasil penelitian
diperoleh kesimpulan bahwa hipotesa yang
dikemukakan penulis pada bab terdahulu
diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen Produksi
dan Operasi, PT Gramedia Widiasarana,
Jakarta.
Bustami, Bastian dan Nurlela, 2010, Akuntansi
Biaya, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Carter and Usry, 2009, Cost Accounting
diterjemahkan oleh Thomson :
Akuntansi Biaya, Salemba Empat,
Jakarta.
Garrison, Ray H Dan Eric W, Noreen, 2007,
Management Accounting, Salemba
Empat, Jakarta
Hansen Mowen, 2007, Akuntansi
Manajemen, Erlangga Jakarta.
Hariadi. 2009, Sistim Biaya, Salemba Empat,
Jakarta
Kanadinata, Abas. 2007, Akuntansi Biaya,
Rineka Cipta, Jakarta.
Maker dan Deakin, 2007, Akuntansi Biaya.
Erlangga, Jakarta.
Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, Penerbit,
UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Prawironegoro, Darsono dan Purwanti, Ari,
Akuntansi Manajemen,, Mitra Wacana
Media, Jakarta, 2009
Sugiri, Slamet, 2007, Akuntansi Manajemen,
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.