SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
COST THEORY (TEORI BIAYA)
disadur dari berbagai sumber
Oleh : Eka Wahyuliana
A. Latar Belakang
Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting,
maka ukuran efisiensi yang paling baik (Waupun bukan paling lengkap) adalah
uang. Produksi dan biaya produksi bagaikan keeping mata uang logam bersisi dua.
Seiring berkembangnya zaman, setelah mengalami pertambahan penduduk dan
perkembangan teknologi secara terus-menerus. Situasi kehidupan masyarakat
menjadi berubah. Dilain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin
tidak terbatas. Semua hal tersebut berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan
biaya (cost).
Banyak defenisi umum tentang biaya (cost), namun secara garis besar
kami menyimpulkan bahwa biaya (cost) adalah besarnya dana yang dikeluarkan
untuk pengembalian atas barang atau jasa yang diperoleh.
Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan dengan biaya
(Cost), maka reaksi pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya
tersebut hendak digunakan. Angka-angka biaya dapat diartikan bervariasi
tergantung pada tujuannya.
Pengertian biaya dalam ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini
dipakai dalam analisis teori biaya produksi. Dalam konsep ini ada biaya eksplisit
dan biaya implicit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit
terlihat, terutama melalui laporan keuangan. Contoh biaya eksplisit adlah biaya
listrik, telepon dan air, pembayaran gaji buruh dan gaji karyawan. Biaya implicit
adalah biaya kesempatan, antara lain biaya tenaga kerja, biaya barang modal dan
biaya kewirausahaan.
Biaya barang modal, dalam biaya ekonomi penggunaan barang modal
bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya,
melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada
perusahaan lain. Wirausahawan adalah orang yang mengkombinasikan berbagai
factor produksi untuk ditransformasikan menjadi output berupa barang dan jasa.
2
Atas keberanian menganggung resiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa
laba. Laba adalah kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding dengan
pengeluaran yang dilakukan.
B. Pembahasan
1. Konsep Biaya
a. Pengertian Biaya (Cost) dan Pengeluaran (Expense).
Dalam istilah sehari-hari antara biaya (cost) dan pengeluaran (expense) sering
disamakan atau dipertukarkan. Padahal secara konsep pengertian keduanya tidak
sama atau berbeda , yaitu :
1. Pengeluaran (expense) adalah semua belanja yang dikeluarkan (baik yang
bisa dielakkan maupun yang tidak dapat dielakkan)
2. Biaya (cost) adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan (unavoidable
expense) dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, biaya adalah
bagian dari pengeluaran.
Dengan demikian , secara konsep maka pengertian biaya adalah sebagai berikut :
1. Biaya tidak sama dengan pengeluaran
2. Biaya harus menggambarkan kegiatan
3. Biaya harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan
Menurut realitas pembayarannya, biaya dapat dikeompokkan menjadi:
1. Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah biaya yang timbul karena
mengorbankan kesempatan tertentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah
dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk
perusahaannya sendiri.
2. Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan
sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya
bahan baku dan sebagainya
Menurut Konsep Pencatatannya, biaya dapat dikelompokkan menjadi
3
1. Biaya akuntansi (accouting cost) adalah biaya yang didasarkan pada
pencatatan akuntansi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Biaya ekonomis (economic cost) adalah biaya-biaya yang benar-benar
dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
Menurut Periode atau Waktu , biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1. Biaya jangka pendek (short run cost / SRC) adalah periode dimana masih
ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variable. Untuk jangka pendek ,
biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable (TVC)
2. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana seluruh biaya
berubah (variabel). Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya
variable (tidak ada biaya tetap).
Menurut Karakteristik Jumlah , biaya dapat dikelompokkan menjadi
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya output
2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah
sesuai dengan perubahan tingkat/waktu produksi.
Menurut Karakteristik satuannya , biaya dapat dikelompokkan menjadi
1. Biaya total (total cost/ TC) adalah jumlah keseluruhan untuk menghasilkan
output
2. Biaya rata-rata perunit output (average total cost / ATC) adalah jumlah
dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output.
Untuk mencapai keuntungan, biaya rata-rata per unit produksi ini berguna
sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang paling efisien.
Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata-rata per unit output
(ATC)yang paling rendah
3. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) adalah tambahan biaya yang
dikelurkan karena ada tambahan satu unit output
4
b. Klasifikasi Biaya dalam proses produksi perusahaan:
 Berdasarkan Pengelompokan Biaya
 Biaya Pabrik
1). Bahan langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.
Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel
2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung
menjadi barnag jadi.
Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja
3) Biaya Overhead Pabrik
 Bahan Tidak Langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk,
tetapi pemakaiannya sedemikian kecil.
Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem
 Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung
mempengaruhi pembuatan barang jadi.
Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor
 Biaya Tidak Langsung Lainnya
Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.
 Biaya Komersial
1) Biaya Pemasaran
Biaya pada saat setelah barang jadi telah siap untuk dijual.
Contoh : Biaya Iklan, Biaya Pengiriman Barang
2) Biaya Administrasi
Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan
organisasi.
Contoh : Biaya untuk Manager Puncak, Gaji Bagian Personalia
5
 Berdasarkan Tingkah Laku Biaya
 Biaya Variabel
Biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/
penjualan.
Contoh : Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Biaya Tetap
Biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang
diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kapasitas normal.
Contoh : Biaya pembelian mesin
 Biaya Semi Variabel
Biaya dimana jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan
perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak
proporsional.
Contoh :Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN (Listrik)
 Biaya Bertingkat (Step Cost)
Biaya tetap dalam suatu rentang produksi.
Contoh : Biaya pembelian mesin 1, jika kapasitas produksi mesin 1 tidak
mencukupi maka beli mesin 2 dst
 Berdasarkan Pertanggungjawaban
 Biaya Terkendali
Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran
biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan.
Contoh : Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi
manager Pemasaran
 Biaya Tak Terkendali
Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya
pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya.
6
Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi
Manager Pembelian
 Berdasarkan Pengambilan Keputusan
 Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan
Biaya Relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang
berbeda diantara berbagai alternatif.
 Biaya Tidak Relevan
Biaya irrelevant (irrelevant cost) adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan
perusahaan namun tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam
bisnis, dikenal dengan istilah sunk cost.
Contoh :
Suatu Departemen akan membeli mesin baru. Ada dua alternative pilihan
yaitu Mesin A dan Mesin B. Informasi mengenai harga dan biaya
pemeliharaan sebagai berikut :
Uraian Mesin A Mesin B Keterangan
- Harga Relevan Rp. 400 jt Rp. 410 jt Biaya Tidak Relevan
- Biaya Pemeliharaan Rp.10 jt/th Rp.10 jt/th Biaya tidak relevan
 Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Didefinisikan sebagai : Benefit Forgone as a result of choosing course of
action rather than another (manfaat yang hilang sebagai akibat dari memilih
tindakan yang satu daripada yang lain).
Biaya kesempatan merupakan biaya atas kesempatan yang dilepas dengan
tidak menempatkan sumber daya perusahaan pada nilai pemanfaatan
tertingginya atau merupakan pendapatan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat kita memilih alternatif tertentu.
Contoh :
A bekerja disuatu perusahaan dengan gaji Rp.1.000.000,-. Dia ingin
melanjutkan sekolah dan harus meninggalkan kerjanya, Oleh karena itu
dengan melanjutkan sekolah dia kehilangan pendapatan sebesar
7
Rp.,1000.000,-. Gaji Agnes yang hilang karena melanjutkan sekolah
merupakan Opportunity Cost.
2. Produksi, Produktifitas dan Biaya
Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat
dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Produktivitas dan biaya mempunyai
hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan makin
rendah, begitu juga sebaliknya. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap
yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak
tergantung pada tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable
artinya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam jangka
panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibandingkan
dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya
produksi. Sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola
pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka
panjang.
1.1 Biaya jangka pendek
Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah factor-
faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dalam biaya produksi
jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi dibagi menjadi:
a. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya:
 Biaya langsung (Direct cost)
Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat
diindentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu
ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan
baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Begitu juga dengan listrik, dan biaya overhead.
 Biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau
8
output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan atau
biaya fasilitas lainnya.
b. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
 Biaya total (Total Cost) / TC
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dimana : TC = Total cost (biaya total)
FC = Biaya tetap (foxed cost)
VC = Biaya variable (variable cost)
 Biaya Variabel (Variable cost)
VC merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan
volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah
biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan
bahan baku.
Biaya VC dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung
biaya total, yaitu
TC = FC + VC
TC = FC + VC
VC = TC - FC
9
 Biaya tetap (Fixed Cost) / FC
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti
tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya pemeliharaan
pabrik dan asuransi. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti
biaya variable, yaitu dari penurunan rumus biaya total.
TC = FC + VC
FC = TC - VC
10
C. Contoh Kasus:
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) =
1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut
dijual dengan harga Rp 1.000, maka: Ditanya:
a) Fungsi biaya total (TC), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b) Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c) Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a)
FC = Rp 1.000.000
VC = Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ....(1)
Fungsi biaya total TC = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ...(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q .............(3)
b) Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total TC = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
TC = 2.000.000
c) Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000
11
TC = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
 Biaya total rata-rata (average total cost) / ATC
Biaya total rata-rata (average total cost) /ATC merupakan biaya
yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
 Biaya variable rata-rata (average variable cost) / AVC
Biaya variable rata0rata merupakan biaya yang apabila biaya
variable (VC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi
dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variable rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
 Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) / AFC
ATC = AFC + AVC
AVC = ATC - AFC
12
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap
(FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi
dengan jumlah produksi tertentu. Biaya tetap rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Contoh :
Diketahui: TC = 360.000 Q = 3
AFC = 40.000 AVC = 80.000
Ditanya : ATC = …
Jawab:
ATC = ATC = AFC + AVC
= atau = 40.000 + 80.000
= 120.000 = 120.000
Dengan menggunakan kedua rumus di atas, maka telah
diketahui bahwa hasilnya adalah sama, yaitu Rp 120.000,00.
c. Dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan manajemen
 Biaya marginal (Marginal cost) / MC
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya
pertambahan (incremental cost). Biaya marginal merupakan
kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah
produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya
marginal dapat dihitung dengan rumus:
AFC = ATC - AVC
MC = TC’ = dTC / dQ
13
Contoh :
C = 4 + 2Q + Q2
MC = …
Jawab :
MC = C’
= 2 + 2Q
Maka, TC minimum tercapai pada saat MC = 0 dan MC minimum
tercapai pada saat MC’ = 0.
d. Kurva Biaya Jangka Pendek
01 Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC
di bawah kurva AVC maka kurva AVC sedang menurun).
02 Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau
kurva MC di atas AVC maka kurva AVC sedang menaik).
Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam 01 dan 02 maka kurva AVC
dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang
sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik
terendah kurva AC. Secara grafik hubungan di antara MC dengan AVC dan AC
adalah sperti yang ditunjukan dalam Gambar.
14
1.2.Biaya jangka panjang
Dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya
variable (variable cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan
dapat menambah semua factor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua factor produksi
dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah dari factor-faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Dalam
jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap).
Karena itulah biaya relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya
variable, biaya rata-rata dan biaya marginal.
a. Biaya total (jangka panjang)
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan
semuanya bersifat variable. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom
menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan
tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan
dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat
berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan
untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah,
baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu
akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan.
Biaya total sama dengan perubahan biaya variable secara matematis dapat
ditulis:
Dimana : LTC = Biaya total jangka panjang (long run total cost)
LVC = Biaya variable jangka panjang (long run variable cost)
Rumus Matematis :
µ = TR – TC = (P x Q) – (FC+VC)
Contoh kasus :
Bila diketahui suatu perusahaan memiliki struktur modal tetap adalah sebesar rp. 1
juta dan biaya produksi/unit adalah rp. 1.500, bila misalkan jumlah produksi
LTC = LVC
15
adalah sebanyak 1.000 unit dengan harga jual rp. 1.600/unit, tentukanlah berapa
besar tingkat keuntungan perusahaan tersebut ?
Jawab :
TC=1.000.000+1.500 Q
P=1.600, Q=1.000, TR=1.600*1.000=1.600.000
TC=1.000.000 + 1.500(1.000)=2.500.000
µ=TR–TC=1.600.000–2.500.000 = - 900.000
Jadi perusahaan mengalami kerugian.
b. Biaya marginal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit.
Perubahan biaya total sama dengan biaya variable. Maka rumusnya:
Dimana : LMC = biaya marginal jangka panjang
∆LMC= perubahan biaya total jangka panjang
∆Q = Perubahan output
c. Biaya Rata-Rata
Adalah biaya total dibagi jumlah output. Ditunjukkan dengan rumus :
Dimana : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang (long run average cost)
Q = Jumlah output
Cara Meminimumkan Biaya. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC = Average Cost).Peminimuman
biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
- Tingkat produksi yang ingin dicapai
- Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
LMC = ∆LTC / ∆Q
LAC = LTC / Q
16
d. Cara Meminimumkan Biaya Dalam Jangka Panjang
Karena dalam jangka panjang oerusahaan dapat memperluas kapasitas
produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang
akan meminimumkan biaya produksinya. Dalam analisi ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisi
mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam
usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva
AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Contoh yang menggambarkan bagaimana analisi tersebut dibuat ditunjukan dalam
Gambar. Dimisalkan terdapat tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh
pengusaha. Kapasitas 1 ditunjukan oleh , Kapasitas 2 ditunjukan oleh AC2, dan
Kapasitas 3 ditunjukan oleh AC3. Dalam contoh ini pada hakikatnya pengusaha
mempunyai tiga pilihan dalam menggunakan alat-alat produksi : Kapasitas 1,
Kapasitas 2 dan Kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi yang akan dikeluarkan
untuk menggunakan masing-masing kapasitas tersebut adalah ditunjukan oleh
AC1, AC2, AC3. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen? Faktor
apakah yang menentukan pilihan tersebut?
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingakt
produksi yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai
produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik untuk menggunakan Kapasitas 1
(lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah Kapasitas 2, seperti dapat dilihat
dalam Gambar. Biaya produksi adalah lebih tinggi (lihat titik B). Kapasitas 1
adalah kapasitas yang paling efisienm dan akan meminimumkan biaya produksi,
untuk produksi di bawah 130 unit. Untuk produksi di antara 130 dan 240 unit,
Kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya produksi adalah paling
minimum dengan menggunakan kapasitas tersebut. Ini dapat dilihat misalnya
17
untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam Gambar, AC1
berada di atas AC2, yang berarti dengan menggunakan Kapasitas 1 biaya akan
lebih tinggi daripada menggunakan Kapasita 2. Untuk produksi melebihi 240 unit,
misalnya 275 unit, Kapasitas 3 adalah yang harus digunakan produsen.
Penggunaan ini akan meminimumkan biaya. Dari contoh ini dapat disimpulkan
bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada dua faktor berikut:
 Tingkat produksi yang ingin dicapai
 Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
D. Kesimpulan
1. Banyak defenisi umum tentang biaya (cost), namun secara garis besar
kami menyimpulkan bahwa biaya (cost) adalah besarnya dana yang
dikeluarkan untuk pengembalian atas barang atau jasa yang diperoleh.
2. Harga Pokok adalah sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama tahunb
erjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh
penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke biaya (Expense).
3. Klasifikasi Biaya Berdasarkan
a. Berdasarkan Pengelompokan Biaya
 Biaya Pabrik
 Bahan langsung (Direct Materials)
 Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
 Biaya Overhead Pabrik
o Bahan Tidak Langsung
o Tenaga Kerja Tidak Langsung
o Biaya Tidak Langsung Lainnya
 Biaya Komersial
 Biaya Pemasaran
 Biaya Administrasi
b. Berdasarkan Tingkah Laku Biaya
 Biaya Variabel
 Biaya Tetap
 Biaya Semi Variabel
 Biaya Bertingkat (Step Cost)
18
c. Berdasarkan Pertanggungjawaban
 Biaya Terkendali
 Biaya Tak Terkendali
d. Berdasarkan Pengambilan Keputusan
 Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan
 Biaya Tidak Relevan
e. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
4. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat
dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Produktivitas dan biaya
mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya
produksi akan makin rendah, begitu juga sebaliknya. Dalam jangka pendek
ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya
produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi.
5. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable
artinya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam
jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas
dibandingkan dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang
mampu menekan biaya produksi. Sehingga setiap tahun biaya produksi per
unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan
karakter fungsi produksi jangka panjang.
19
E. Reference
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial Dalam Perekonomian Global
Buku 1 Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.

More Related Content

What's hot

Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiIka Maya Susanti
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
 
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiFungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiDewi Setiyani Putri
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 

What's hot (20)

Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
 
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiFungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 

Similar to TEORI BIAYA

Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaEko Mardianto
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biayamaribak
 
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxBiaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxRahmadKhadafi2
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiHubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiWahyu Djojohadiwirjo
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
57925129 pengertian-biaya-produksi
57925129 pengertian-biaya-produksi57925129 pengertian-biaya-produksi
57925129 pengertian-biaya-produksiDavid Sigalingging
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNormaSelestia
 
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaAkuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaToni Suprianto
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenFika Ratnasari
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikanbbankkaka
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaanEka Ardiyanti
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxMiaAdinda3
 

Similar to TEORI BIAYA (20)

Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku BiayaKonsep Biaya dan Perilaku Biaya
Konsep Biaya dan Perilaku Biaya
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biaya
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biaya
 
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxBiaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiHubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasaProduk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
 
Akmen rps 2
Akmen rps 2 Akmen rps 2
Akmen rps 2
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
57925129 pengertian-biaya-produksi
57925129 pengertian-biaya-produksi57925129 pengertian-biaya-produksi
57925129 pengertian-biaya-produksi
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaAkuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
 
Konsep biaya
Konsep biayaKonsep biaya
Konsep biaya
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Biaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemenBiaya overhead pabrik departemen
Biaya overhead pabrik departemen
 
Slide 10 (pe)
Slide 10 (pe)Slide 10 (pe)
Slide 10 (pe)
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 

More from Eka Wahyuliana

digital marketing.pptx
digital marketing.pptxdigital marketing.pptx
digital marketing.pptxEka Wahyuliana
 
Manajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptxManajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptxEka Wahyuliana
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)Eka Wahyuliana
 
Review materi financial distress
Review materi financial distressReview materi financial distress
Review materi financial distressEka Wahyuliana
 
Critical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranCritical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranEka Wahyuliana
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Eka Wahyuliana
 
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karirteori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karirEka Wahyuliana
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)Eka Wahyuliana
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingEka Wahyuliana
 
The new strategy mindset
The new strategy mindsetThe new strategy mindset
The new strategy mindsetEka Wahyuliana
 
Cultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture ShockCultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture ShockEka Wahyuliana
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiKritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiEka Wahyuliana
 
Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Eka Wahyuliana
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 

More from Eka Wahyuliana (18)

digital marketing.pptx
digital marketing.pptxdigital marketing.pptx
digital marketing.pptx
 
MANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptxMANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptx
 
Manajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptxManajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptx
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 
Review materi financial distress
Review materi financial distressReview materi financial distress
Review materi financial distress
 
Critical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranCritical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaran
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
 
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karirteori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asing
 
The new strategy mindset
The new strategy mindsetThe new strategy mindset
The new strategy mindset
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
Cultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture ShockCultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture Shock
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiKritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
 
Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)Inventory (persediaan)
Inventory (persediaan)
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

TEORI BIAYA

  • 1. 1 COST THEORY (TEORI BIAYA) disadur dari berbagai sumber Oleh : Eka Wahyuliana A. Latar Belakang Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik (Waupun bukan paling lengkap) adalah uang. Produksi dan biaya produksi bagaikan keeping mata uang logam bersisi dua. Seiring berkembangnya zaman, setelah mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi secara terus-menerus. Situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah. Dilain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas. Semua hal tersebut berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan biaya (cost). Banyak defenisi umum tentang biaya (cost), namun secara garis besar kami menyimpulkan bahwa biaya (cost) adalah besarnya dana yang dikeluarkan untuk pengembalian atas barang atau jasa yang diperoleh. Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan dengan biaya (Cost), maka reaksi pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya tersebut hendak digunakan. Angka-angka biaya dapat diartikan bervariasi tergantung pada tujuannya. Pengertian biaya dalam ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini dipakai dalam analisis teori biaya produksi. Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implicit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan. Contoh biaya eksplisit adlah biaya listrik, telepon dan air, pembayaran gaji buruh dan gaji karyawan. Biaya implicit adalah biaya kesempatan, antara lain biaya tenaga kerja, biaya barang modal dan biaya kewirausahaan. Biaya barang modal, dalam biaya ekonomi penggunaan barang modal bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada perusahaan lain. Wirausahawan adalah orang yang mengkombinasikan berbagai factor produksi untuk ditransformasikan menjadi output berupa barang dan jasa.
  • 2. 2 Atas keberanian menganggung resiko, pengusaha mendapat balas jasa berupa laba. Laba adalah kelebihan pendapatan yang diperoleh dibanding dengan pengeluaran yang dilakukan. B. Pembahasan 1. Konsep Biaya a. Pengertian Biaya (Cost) dan Pengeluaran (Expense). Dalam istilah sehari-hari antara biaya (cost) dan pengeluaran (expense) sering disamakan atau dipertukarkan. Padahal secara konsep pengertian keduanya tidak sama atau berbeda , yaitu : 1. Pengeluaran (expense) adalah semua belanja yang dikeluarkan (baik yang bisa dielakkan maupun yang tidak dapat dielakkan) 2. Biaya (cost) adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan (unavoidable expense) dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, biaya adalah bagian dari pengeluaran. Dengan demikian , secara konsep maka pengertian biaya adalah sebagai berikut : 1. Biaya tidak sama dengan pengeluaran 2. Biaya harus menggambarkan kegiatan 3. Biaya harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan Menurut realitas pembayarannya, biaya dapat dikeompokkan menjadi: 1. Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan tertentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri. 2. Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan baku dan sebagainya Menurut Konsep Pencatatannya, biaya dapat dikelompokkan menjadi
  • 3. 3 1. Biaya akuntansi (accouting cost) adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan akuntansi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 2. Biaya ekonomis (economic cost) adalah biaya-biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Menurut Periode atau Waktu , biaya dapat dikelompokkan menjadi: 1. Biaya jangka pendek (short run cost / SRC) adalah periode dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variable. Untuk jangka pendek , biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable (TVC) 2. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana seluruh biaya berubah (variabel). Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap). Menurut Karakteristik Jumlah , biaya dapat dikelompokkan menjadi 1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output 2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat/waktu produksi. Menurut Karakteristik satuannya , biaya dapat dikelompokkan menjadi 1. Biaya total (total cost/ TC) adalah jumlah keseluruhan untuk menghasilkan output 2. Biaya rata-rata perunit output (average total cost / ATC) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output. Untuk mencapai keuntungan, biaya rata-rata per unit produksi ini berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang paling efisien. Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata-rata per unit output (ATC)yang paling rendah 3. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) adalah tambahan biaya yang dikelurkan karena ada tambahan satu unit output
  • 4. 4 b. Klasifikasi Biaya dalam proses produksi perusahaan:  Berdasarkan Pengelompokan Biaya  Biaya Pabrik 1). Bahan langsung (Direct Materials) Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi. Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel 2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor). Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barnag jadi. Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja 3) Biaya Overhead Pabrik  Bahan Tidak Langsung Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil. Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem  Tenaga Kerja Tidak Langsung Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi. Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor  Biaya Tidak Langsung Lainnya Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.  Biaya Komersial 1) Biaya Pemasaran Biaya pada saat setelah barang jadi telah siap untuk dijual. Contoh : Biaya Iklan, Biaya Pengiriman Barang 2) Biaya Administrasi Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi. Contoh : Biaya untuk Manager Puncak, Gaji Bagian Personalia
  • 5. 5  Berdasarkan Tingkah Laku Biaya  Biaya Variabel Biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/ penjualan. Contoh : Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung  Biaya Tetap Biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kapasitas normal. Contoh : Biaya pembelian mesin  Biaya Semi Variabel Biaya dimana jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional. Contoh :Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN (Listrik)  Biaya Bertingkat (Step Cost) Biaya tetap dalam suatu rentang produksi. Contoh : Biaya pembelian mesin 1, jika kapasitas produksi mesin 1 tidak mencukupi maka beli mesin 2 dst  Berdasarkan Pertanggungjawaban  Biaya Terkendali Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan. Contoh : Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi manager Pemasaran  Biaya Tak Terkendali Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya.
  • 6. 6 Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi Manager Pembelian  Berdasarkan Pengambilan Keputusan  Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan Biaya Relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang berbeda diantara berbagai alternatif.  Biaya Tidak Relevan Biaya irrelevant (irrelevant cost) adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan namun tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis, dikenal dengan istilah sunk cost. Contoh : Suatu Departemen akan membeli mesin baru. Ada dua alternative pilihan yaitu Mesin A dan Mesin B. Informasi mengenai harga dan biaya pemeliharaan sebagai berikut : Uraian Mesin A Mesin B Keterangan - Harga Relevan Rp. 400 jt Rp. 410 jt Biaya Tidak Relevan - Biaya Pemeliharaan Rp.10 jt/th Rp.10 jt/th Biaya tidak relevan  Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Didefinisikan sebagai : Benefit Forgone as a result of choosing course of action rather than another (manfaat yang hilang sebagai akibat dari memilih tindakan yang satu daripada yang lain). Biaya kesempatan merupakan biaya atas kesempatan yang dilepas dengan tidak menempatkan sumber daya perusahaan pada nilai pemanfaatan tertingginya atau merupakan pendapatan biaya yang dikorbankan sebagai akibat kita memilih alternatif tertentu. Contoh : A bekerja disuatu perusahaan dengan gaji Rp.1.000.000,-. Dia ingin melanjutkan sekolah dan harus meninggalkan kerjanya, Oleh karena itu dengan melanjutkan sekolah dia kehilangan pendapatan sebesar
  • 7. 7 Rp.,1000.000,-. Gaji Agnes yang hilang karena melanjutkan sekolah merupakan Opportunity Cost. 2. Produksi, Produktifitas dan Biaya Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan makin rendah, begitu juga sebaliknya. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable artinya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibandingkan dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi. Sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang. 1.1 Biaya jangka pendek Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah factor- faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi dibagi menjadi: a. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya:  Biaya langsung (Direct cost) Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diindentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan listrik, dan biaya overhead.  Biaya tidak langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau
  • 8. 8 output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan atau biaya fasilitas lainnya. b. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan  Biaya total (Total Cost) / TC Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana : TC = Total cost (biaya total) FC = Biaya tetap (foxed cost) VC = Biaya variable (variable cost)  Biaya Variabel (Variable cost) VC merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya VC dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu TC = FC + VC TC = FC + VC VC = TC - FC
  • 9. 9  Biaya tetap (Fixed Cost) / FC Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya pemeliharaan pabrik dan asuransi. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variable, yaitu dari penurunan rumus biaya total. TC = FC + VC FC = TC - VC
  • 10. 10 C. Contoh Kasus: Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka: Ditanya: a) Fungsi biaya total (TC), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost. b) Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP c) Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit Jawab: a) FC = Rp 1.000.000 VC = Rp 500. Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ....(1) Fungsi biaya total TC = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ...(2) Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q .............(3) b) Break Even Point terjadi pada saat TR = TC 1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q 1.000 Q - 500 Q = 1.000.000 500 Q = 1.000.000 Q = 2.000 unit Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit Pada biaya total TC = 1.000.000 + 500 ( 2.000) TC = 2.000.000 c) Pada saat memproduksi Q = 9000 unit TR = P.Q = 1.000 X 9.000 = 9.000.000
  • 11. 11 TC = 1.000.000 + 500 (Q) = 1.000.000 + 500 ( 9.000) = 1.000.000 + 4500.000 = 5.500.000 Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung. laba = TR - TC = 9.000.00 - 5.500.000 = 3.500.000 Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar : Rugi = TR - TC = 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500) = 1.500.000 - 1.750.000 = 250.000  Biaya total rata-rata (average total cost) / ATC Biaya total rata-rata (average total cost) /ATC merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:  Biaya variable rata-rata (average variable cost) / AVC Biaya variable rata0rata merupakan biaya yang apabila biaya variable (VC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variable rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:  Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) / AFC ATC = AFC + AVC AVC = ATC - AFC
  • 12. 12 Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Contoh : Diketahui: TC = 360.000 Q = 3 AFC = 40.000 AVC = 80.000 Ditanya : ATC = … Jawab: ATC = ATC = AFC + AVC = atau = 40.000 + 80.000 = 120.000 = 120.000 Dengan menggunakan kedua rumus di atas, maka telah diketahui bahwa hasilnya adalah sama, yaitu Rp 120.000,00. c. Dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan manajemen  Biaya marginal (Marginal cost) / MC Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan rumus: AFC = ATC - AVC MC = TC’ = dTC / dQ
  • 13. 13 Contoh : C = 4 + 2Q + Q2 MC = … Jawab : MC = C’ = 2 + 2Q Maka, TC minimum tercapai pada saat MC = 0 dan MC minimum tercapai pada saat MC’ = 0. d. Kurva Biaya Jangka Pendek 01 Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah kurva AVC maka kurva AVC sedang menurun). 02 Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC di atas AVC maka kurva AVC sedang menaik). Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam 01 dan 02 maka kurva AVC dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC. Secara grafik hubungan di antara MC dengan AVC dan AC adalah sperti yang ditunjukan dalam Gambar.
  • 14. 14 1.2.Biaya jangka panjang Dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variable (variable cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua factor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah dari factor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap). Karena itulah biaya relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variable, biaya rata-rata dan biaya marginal. a. Biaya total (jangka panjang) Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variable. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Biaya total sama dengan perubahan biaya variable secara matematis dapat ditulis: Dimana : LTC = Biaya total jangka panjang (long run total cost) LVC = Biaya variable jangka panjang (long run variable cost) Rumus Matematis : µ = TR – TC = (P x Q) – (FC+VC) Contoh kasus : Bila diketahui suatu perusahaan memiliki struktur modal tetap adalah sebesar rp. 1 juta dan biaya produksi/unit adalah rp. 1.500, bila misalkan jumlah produksi LTC = LVC
  • 15. 15 adalah sebanyak 1.000 unit dengan harga jual rp. 1.600/unit, tentukanlah berapa besar tingkat keuntungan perusahaan tersebut ? Jawab : TC=1.000.000+1.500 Q P=1.600, Q=1.000, TR=1.600*1.000=1.600.000 TC=1.000.000 + 1.500(1.000)=2.500.000 µ=TR–TC=1.600.000–2.500.000 = - 900.000 Jadi perusahaan mengalami kerugian. b. Biaya marginal Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total sama dengan biaya variable. Maka rumusnya: Dimana : LMC = biaya marginal jangka panjang ∆LMC= perubahan biaya total jangka panjang ∆Q = Perubahan output c. Biaya Rata-Rata Adalah biaya total dibagi jumlah output. Ditunjukkan dengan rumus : Dimana : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang (long run average cost) Q = Jumlah output Cara Meminimumkan Biaya. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC = Average Cost).Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut : - Tingkat produksi yang ingin dicapai - Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia LMC = ∆LTC / ∆Q LAC = LTC / Q
  • 16. 16 d. Cara Meminimumkan Biaya Dalam Jangka Panjang Karena dalam jangka panjang oerusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksinya. Dalam analisi ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisi mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Contoh yang menggambarkan bagaimana analisi tersebut dibuat ditunjukan dalam Gambar. Dimisalkan terdapat tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas 1 ditunjukan oleh , Kapasitas 2 ditunjukan oleh AC2, dan Kapasitas 3 ditunjukan oleh AC3. Dalam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai tiga pilihan dalam menggunakan alat-alat produksi : Kapasitas 1, Kapasitas 2 dan Kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk menggunakan masing-masing kapasitas tersebut adalah ditunjukan oleh AC1, AC2, AC3. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen? Faktor apakah yang menentukan pilihan tersebut? Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingakt produksi yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik untuk menggunakan Kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah Kapasitas 2, seperti dapat dilihat dalam Gambar. Biaya produksi adalah lebih tinggi (lihat titik B). Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisienm dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk produksi di bawah 130 unit. Untuk produksi di antara 130 dan 240 unit, Kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebut. Ini dapat dilihat misalnya
  • 17. 17 untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam Gambar, AC1 berada di atas AC2, yang berarti dengan menggunakan Kapasitas 1 biaya akan lebih tinggi daripada menggunakan Kapasita 2. Untuk produksi melebihi 240 unit, misalnya 275 unit, Kapasitas 3 adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biaya. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada dua faktor berikut:  Tingkat produksi yang ingin dicapai  Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. D. Kesimpulan 1. Banyak defenisi umum tentang biaya (cost), namun secara garis besar kami menyimpulkan bahwa biaya (cost) adalah besarnya dana yang dikeluarkan untuk pengembalian atas barang atau jasa yang diperoleh. 2. Harga Pokok adalah sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama tahunb erjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke biaya (Expense). 3. Klasifikasi Biaya Berdasarkan a. Berdasarkan Pengelompokan Biaya  Biaya Pabrik  Bahan langsung (Direct Materials)  Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).  Biaya Overhead Pabrik o Bahan Tidak Langsung o Tenaga Kerja Tidak Langsung o Biaya Tidak Langsung Lainnya  Biaya Komersial  Biaya Pemasaran  Biaya Administrasi b. Berdasarkan Tingkah Laku Biaya  Biaya Variabel  Biaya Tetap  Biaya Semi Variabel  Biaya Bertingkat (Step Cost)
  • 18. 18 c. Berdasarkan Pertanggungjawaban  Biaya Terkendali  Biaya Tak Terkendali d. Berdasarkan Pengambilan Keputusan  Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan  Biaya Tidak Relevan e. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) 4. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan makin rendah, begitu juga sebaliknya. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. 5. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable artinya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibandingkan dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi. Sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang.
  • 19. 19 E. Reference Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial Dalam Perekonomian Global Buku 1 Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.