SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik 
ekonomi, situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. 
Tingkat perubahan berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan 
akan bergerak dalam satu range tetentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang 
cepat. Analisis industri dan persaingan akan menggunakan alat dan teknik tertentu 
bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian 
membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan. 
Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah 
atau barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai 
tambah untuk mendapatkan keuntungan. 
Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama 
yang berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, 
lingkup persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, 
jumlah pesaing dan besaran relatif dari masing-masing perusahaan pesaing, jumlah 
dan besaran relatif pembeli potensial, dorongan untuk melakukan integrasi ke depan 
dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari 
jenis industri. 
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu 
industri hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu 
industri memproduksi suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang 
diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu industri dengan industri lain itu selalu 
berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan. 
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hubungan industri dengan 
pesaing. Persaingan industri terjadi apabila suatu perusahaaan menganggap para 
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang 
sama. Selanjutnya akan dibahas mengenai analisis dan pengidentifikasian serta 
faktor-faktor yang ada dalam persaingan industri. 
Bab ll 
Bentuk-Bentuk Persaingan
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan: 
1. Persaingan merek 
Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara 
langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea. 
2. Persaingan industri 
Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu 
produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam 
botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, 
Aqua, dan lain-lain. 
3. Persaingan bentuk 
Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. 
Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain. 
4. Persaingan bentuk 
Persaingan bentuk Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya 
antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain. 
Bab lll 
Teknik Analisis Pesaing
Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus 
dilakukan: 
1. Definisikan pasar sasaran (target market) 
Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk 
mengetahui produk atau jasa mana saja yang membidik sasaran yang sama. 
2. Identifikasi pesaing langsung 
Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa 
yang relatif serupa dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi 
pesaing langsung akan membantu untuk melihat peta persaingan, posisi perusahaan 
dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan. 
3. Ketahui kondisi persaingan 
Peta persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter Five 
Forces. Dari situ bisa dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah ketat ataupun 
belum. 
4. Penilaian keunggulan kompetitif. 
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh 
perusahaan yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan. 
Bab lV 
Porter Five Forces 
Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter 
untuk melihat daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang harus
dianalisa untuk melihat daya tarik persaingan. 
1. Persaingan dalam industri 
Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam 
bisnis yang dijalankan. Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor 
kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply 
sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi persaingan 
sudah sangat ketat. 
2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance) 
Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah 
memasuki industri tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar 
(barrier to entry), misalnya dari sisi investasi, teknologi, orang, pengetahuan, dan 
lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil, kemungkinan pemain baru akan masuk 
juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu industri akan terjadi persaingan 
yang sangat ketat. 
3. Kekuatan tawar menawar pembeli. 
Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran 
yang beragam dari berbagai produsen. 
dengan tawaran yang begitu banyak di pasar, pembeli memang akan mempunyai 
kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena punya cukup banyak pilihan. 
4. Kekuatan tawar pemasok 
Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan, 
orang, teknologi, dan lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan 
memiliki kekuatan besar jika sesuatu yang dipasok 
merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan. Tetapi jika 
banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak terlalu 
besar. 
5. Kekuatan tawar produk pengganti 
Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai 
fungsi hampir sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling 
menggantikan. Jasa penerbangan misalnya, produk penggantinya adalah jasa 
transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar produk pengganti besar jika terdapat 
harga yang sangat berbeda antara produk utama dengan produk pengganti.
Bab V 
Strategi Bersaing 
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum: 
1. Differensiasi 
Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda 
dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi 
mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau produk yang mempunyai kualitas
ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing. 
2. Keunggulan biaya (low cost) 
Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi 
sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan 
pesaing. Strategi harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya 
produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor pendukung dari produk 
ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan harga murah 
kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi harga. Mereka 
tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan 
kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga 
yang sangat bersaing. 
3. Fokus 
Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus 
biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai 
karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan untuk 
kaum muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan fungsi yang 
disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market kaum 
muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan 
lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam. 
Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang akan 
diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga strategi ini secara 
bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara tiga 
strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi 
lainnya biasanya diterapkan pada level yang paling standar. 
Membangun Keunggulan Bersaing
Bab Vl 
Keunggulan Bersaing (competitive advantage) 
Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai 
keunggulan bersaing (competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. 
Keunggulan bersaing akan menjadi senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. 
Untuk membangun keunggulan bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa 
langkah: 
1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber 
daya yang berkualitas, dan lain-lain. 
2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya 
produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. 
3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas 
pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk 
ataupun jasa yang dihasilkan. 
contoh persaingan dalam dunia pasar :
A. Definisi pasar persaingan sempurna 
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal 
karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin 
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) 
efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi 
dalam prakteknya €tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur 
organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinyasepenuhnya 
bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati 
ciricirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun 
demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam 
praktek. 
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar 
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau 
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. 
B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna 
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang 
diuraikan dibawah ini : 
1. Perusahaan adalah pengambil harga 
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam 
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan 
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar 
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan 
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya 
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat 
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah 
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan 
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan. 
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk 
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri 
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada 
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut 
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali 
tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain
secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan 
untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. 
3. Menghasilkan barang serupa 
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. 
Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat 
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. 
Barang seperti 
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena 
barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan 
yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang 
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang 
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada 
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang 
berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan 
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif 
untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang 
dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali. 
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar 
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan 
untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat 
banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan 
dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi 
setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi 
dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, 
seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan 
produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam 
pasar/industri tersebut. 
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar 
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli 
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing 
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan 
dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan 
ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat 
menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
a. Jumlah Penjual 
Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak. Karena 
pada dasarnya pengertian dari pasar persaingan sempurna sendiri adalah pasar yang 
memiliki banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual oleh para penjual di pasar 
persaingan sempurna biasanya sejenis, serupa atau mirip satu sama lain. Para 
penjual di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar 
dan harga. 
b. Jenis Barang 
Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat homogen. 
Barang yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan, sangat sama atau serupa. 
Barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan 
yang mana barang produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Contoh seperti : 
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. 
d. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna 
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan 
pasar-pasar yang lainnya antara lain : 
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi 
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau 
dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu: 
a. Efisiensi produktif 
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang 
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling 
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan 
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah 
gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi 
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus 
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu 
kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai 
keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi 
produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal. 
b. Efisiensi Alokatif 
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat 
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai 
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama 
dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap 
kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan 
dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang 
dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. 
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas 
akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan 
dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini 
akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, 
sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang 
efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. 
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil 
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah 
hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang 
keadaan ini berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan 
ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. 
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai 
didalam pasar persaingan sempurna. 
2. Kebebasan bertindak dan memilih 
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di 
segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi 
semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya 
dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang 
yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. 
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam 
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu 
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam 
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. 
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak 
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan 
berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak 
terhadap 
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan 
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki. 
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga 
memiliki keburukan-keburukan antara lain : 
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi 
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah 
oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh 
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi 
yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah 
berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan 
dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain 
dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari 
mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak 
terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi. 
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga 
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna 
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk 
membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. 
Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul 
oleh perusahaan yang kecil ukurannya. 
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial 
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara 
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan 
perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau 
dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. 
c. Membatasi pilihan konsumen 
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen 
sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang 
akan dikonsumsinya. 
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna 
adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya 
produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan 
dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai 
akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi. 
e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata 
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola 
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan 
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan 
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. 
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya 
(yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan 
golongan kaya. 
BAB VLL 
KESIMPULAN 
Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen 
sehingga menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu, 
masalah pesaing juga harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu 
diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk, harga yang 
ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang 
dijalankan, rencana kegiatan pesaing ke depan. 
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan 
analisis pesaing dengan cara; mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran 
pesaing, identifikasi strategi pesaing, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing,
menentukan sasaran pesaing,identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi 
pesaing. 
Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin 
mereka capai, bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan dimana kekuatan 
dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu 
diserang terlebih dahulu, bagaimana cara menyerangnya, dan pesaing mana yang 
perlu dihindari terlebih dahulu. 
Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran 
yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan 
mengeluarkan strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita. 
Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi menyerang pesaing 
yang lemah lebih dahulu, pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, strategi 
gerilya, dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk menghadapi pesaing dapat 
dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut: strategi pemimpin pasar, strategi 
penantang pasar, strategi pengikut pasar, dan strategi relung pasar. 
Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara, yaitu 
: serangan frontal, serangan sampingan, serangan Pengepungan, serangan 
melambung dan serangan gerilya. Adapun perlindungan diri dalam bentuk 
pertahanan yang dapat digunakan paling tidak ada empat cara: pertahanan frontal, 
pertahanan samping, pertahanan menyerang lebih dulu, dan pertahanan menyerang 
balik.

More Related Content

What's hot

Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
Gusstiawan Raimanu
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Yasmin Pambudi Putri
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
yalifadli98
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
Atha Meidy
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Fair Nurfachrizi
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
M Abdul Aziz
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Farah Fauziah Hilman
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Fox Broadcasting
 
Modul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaanModul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaan
Ahmad Faisal Sumar
 
2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas
Sri Wulandari Emiliza
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Muhammad Rafi Kambara
 
Anggaran perusahaan dagang
Anggaran perusahaan dagangAnggaran perusahaan dagang
Anggaran perusahaan dagang
Hz Tena
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pptPermintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Intan Saktia
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Saham
SahamSaham
Saham
Reza Baskoro
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
Puja Lestari
 

What's hot (20)

Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Modul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaanModul penganggaran perusahaan
Modul penganggaran perusahaan
 
2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas2. pasar uang & valas
2. pasar uang & valas
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Anggaran perusahaan dagang
Anggaran perusahaan dagangAnggaran perusahaan dagang
Anggaran perusahaan dagang
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pptPermintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
Permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan ppt
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 

Viewers also liked

Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganOperator Warnet Vast Raha
 
analisis industri
analisis industrianalisis industri
analisis industriRikal Hidayat
 
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan  Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Abu Tholib
 
Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)
Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)
Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)Widya Mauretya
 
Tm 3 Analisa Lingkungan Internal
Tm 3 Analisa Lingkungan InternalTm 3 Analisa Lingkungan Internal
Tm 3 Analisa Lingkungan InternalAchmad Rozi El Eroy
 
Tugas manajemen strategik afrizon saputra
Tugas manajemen strategik afrizon saputraTugas manajemen strategik afrizon saputra
Tugas manajemen strategik afrizon saputra
Afrizon Saputra
 
Peerless Media Group
Peerless Media GroupPeerless Media Group
Peerless Media GroupJoanneMeurer
 
Bsc aje group
Bsc aje groupBsc aje group
Bsc aje groupIsnin Fitri
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
www.didiarsandi.com
 
MVC & backbone.js
MVC & backbone.jsMVC & backbone.js
MVC & backbone.jsMohammed Arif
 
Manajemen Strategik
Manajemen StrategikManajemen Strategik
Manajemen StrategikMuhamad Yusuf
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Judianto Nugroho
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Sri Apriyanti Husain
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Septyatha Yap
 
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Putri Sanuria
 
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri IndonesiaLaporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
PT Indo Analisis
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Fajar Jabrik
 

Viewers also liked (19)

Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
analisis industri
analisis industrianalisis industri
analisis industri
 
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan  Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 
Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)
Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)
Blue ocean strategy (dara,nindy,widya)
 
Tm 3 Analisa Lingkungan Internal
Tm 3 Analisa Lingkungan InternalTm 3 Analisa Lingkungan Internal
Tm 3 Analisa Lingkungan Internal
 
Tugas manajemen strategik afrizon saputra
Tugas manajemen strategik afrizon saputraTugas manajemen strategik afrizon saputra
Tugas manajemen strategik afrizon saputra
 
Peerless Media Group
Peerless Media GroupPeerless Media Group
Peerless Media Group
 
Manajemen strategik
Manajemen strategikManajemen strategik
Manajemen strategik
 
Bsc aje group
Bsc aje groupBsc aje group
Bsc aje group
 
Manajemen stratejik
Manajemen stratejikManajemen stratejik
Manajemen stratejik
 
MVC & backbone.js
MVC & backbone.jsMVC & backbone.js
MVC & backbone.js
 
Manajemen Strategik
Manajemen StrategikManajemen Strategik
Manajemen Strategik
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
 
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
 
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri IndonesiaLaporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 

Similar to Makalah analisis industri dan persaingan

Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
Warnet Raha
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
MaharaniGustianingty
 
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulanSistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Ulmi_Kalsum
 
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Hellenaa_Septi
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
Rame Priyanto
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
Nurul ihsani
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
khoirulanwar99
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
DhitaAyuAnggreany
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
triwahyunugroho3
 
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaranMakalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaranBondan the Planter of Palm Oil
 
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
Ismania1912
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
Ali Nico Gerard Doan
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
munikaonly
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
lia_auriga
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
Donna Wibiananda Suryaman
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Donna Wibiananda Suryaman
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
Eko Mardianto
 

Similar to Makalah analisis industri dan persaingan (20)

Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters fiv...
 
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulanSistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulan
 
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaranMakalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
Makalah_4 Makalah tugas agribisnis 10 persaingan pemasaran
 
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan   pertemuan 2
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
Five Force Porters. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
Septian Muna Barakati
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Makalah analisis industri dan persaingan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi, situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tetentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan akan menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan. Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan besaran relatif dari masing-masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli potensial, dorongan untuk melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari jenis industri. Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hubungan industri dengan pesaing. Persaingan industri terjadi apabila suatu perusahaaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. Selanjutnya akan dibahas mengenai analisis dan pengidentifikasian serta faktor-faktor yang ada dalam persaingan industri. Bab ll Bentuk-Bentuk Persaingan
  • 2. Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan: 1. Persaingan merek Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea. 2. Persaingan industri Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain. 3. Persaingan bentuk Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain. 4. Persaingan bentuk Persaingan bentuk Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain. Bab lll Teknik Analisis Pesaing
  • 3. Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus dilakukan: 1. Definisikan pasar sasaran (target market) Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui produk atau jasa mana saja yang membidik sasaran yang sama. 2. Identifikasi pesaing langsung Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa yang relatif serupa dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi pesaing langsung akan membantu untuk melihat peta persaingan, posisi perusahaan dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan. 3. Ketahui kondisi persaingan Peta persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter Five Forces. Dari situ bisa dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah ketat ataupun belum. 4. Penilaian keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh perusahaan yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan. Bab lV Porter Five Forces Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter untuk melihat daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang harus
  • 4. dianalisa untuk melihat daya tarik persaingan. 1. Persaingan dalam industri Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam bisnis yang dijalankan. Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi persaingan sudah sangat ketat. 2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance) Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah memasuki industri tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar (barrier to entry), misalnya dari sisi investasi, teknologi, orang, pengetahuan, dan lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil, kemungkinan pemain baru akan masuk juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu industri akan terjadi persaingan yang sangat ketat. 3. Kekuatan tawar menawar pembeli. Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran yang beragam dari berbagai produsen. dengan tawaran yang begitu banyak di pasar, pembeli memang akan mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena punya cukup banyak pilihan. 4. Kekuatan tawar pemasok Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan, orang, teknologi, dan lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan memiliki kekuatan besar jika sesuatu yang dipasok merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan. Tetapi jika banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak terlalu besar. 5. Kekuatan tawar produk pengganti Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai fungsi hampir sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling menggantikan. Jasa penerbangan misalnya, produk penggantinya adalah jasa transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar produk pengganti besar jika terdapat harga yang sangat berbeda antara produk utama dengan produk pengganti.
  • 5. Bab V Strategi Bersaing Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum: 1. Differensiasi Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau produk yang mempunyai kualitas
  • 6. ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing. 2. Keunggulan biaya (low cost) Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaing. Strategi harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor pendukung dari produk ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan harga murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi harga. Mereka tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga yang sangat bersaing. 3. Fokus Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan untuk kaum muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan fungsi yang disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market kaum muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam. Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang akan diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga strategi ini secara bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara tiga strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi lainnya biasanya diterapkan pada level yang paling standar. Membangun Keunggulan Bersaing
  • 7. Bab Vl Keunggulan Bersaing (competitive advantage) Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. Keunggulan bersaing akan menjadi senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk membangun keunggulan bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa langkah: 1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber daya yang berkualitas, dan lain-lain. 2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. 3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk ataupun jasa yang dihasilkan. contoh persaingan dalam dunia pasar :
  • 8. A. Definisi pasar persaingan sempurna Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya €tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinyasepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciricirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan dibawah ini : 1. Perusahaan adalah pengambil harga Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan. 2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain
  • 9. secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. 3. Menghasilkan barang serupa Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali. 4. Terdapat banyak perusahaan di pasar Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut. 5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
  • 10. a. Jumlah Penjual Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak. Karena pada dasarnya pengertian dari pasar persaingan sempurna sendiri adalah pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual oleh para penjual di pasar persaingan sempurna biasanya sejenis, serupa atau mirip satu sama lain. Para penjual di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar dan harga. b. Jenis Barang Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat homogen. Barang yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan, sangat sama atau serupa. Barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana barang produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Contoh seperti : beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. d. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain : 1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu: a. Efisiensi produktif Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal. b. Efisiensi Alokatif Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
  • 11. dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna. 2. Kebebasan bertindak dan memilih Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
  • 12. masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki. Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain : a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi. Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya. b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. c. Membatasi pilihan konsumen Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
  • 13. Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi. e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya. BAB VLL KESIMPULAN Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang dijalankan, rencana kegiatan pesaing ke depan. Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara; mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran pesaing, identifikasi strategi pesaing, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing,
  • 14. menentukan sasaran pesaing,identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing. Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin mereka capai, bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan dimana kekuatan dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu, bagaimana cara menyerangnya, dan pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu. Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan mengeluarkan strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita. Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, strategi gerilya, dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut: strategi pemimpin pasar, strategi penantang pasar, strategi pengikut pasar, dan strategi relung pasar. Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara, yaitu : serangan frontal, serangan sampingan, serangan Pengepungan, serangan melambung dan serangan gerilya. Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan paling tidak ada empat cara: pertahanan frontal, pertahanan samping, pertahanan menyerang lebih dulu, dan pertahanan menyerang balik.