SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSomewhere
Â
membahas tentang saluran pemasaran, anggota pemasaran, organisasi pemasaran bagaimana mendesain saluran pemasaran dan bagaimana manajemen rantai pasokan
SALURAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKANSomewhere
Â
membahas tentang saluran pemasaran, anggota pemasaran, organisasi pemasaran bagaimana mendesain saluran pemasaran dan bagaimana manajemen rantai pasokan
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Materi ini menjjelaskan tentang langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung anggaran operasional, antara lain : anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya administrasi dan penjualan, anggaran laporan rugi laba. Serta 2 jenis anggaran keuangan yaitu, anggaran kas & anggaran neraca
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Materi ini menjjelaskan tentang langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung anggaran operasional, antara lain : anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya administrasi dan penjualan, anggaran laporan rugi laba. Serta 2 jenis anggaran keuangan yaitu, anggaran kas & anggaran neraca
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan Abu Tholib
Â
Konsep Lingukungan Bisnis
1.fakta objektif
2.fakta subjektif,
3.pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan lingkungan tercipta dan didefinisikan oleh individu
Laporan Statistik Kinerja Berbagai Sektor Industri di Indonesia 2016. Laporan ini Berisi:
PERTUMBUHAN INDUSTRI
PERTUMBUHAN INVESTASI
PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL PERTANIAN
PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL INDUSTRI
KINERJA INDUSTRI MOBIL
KINERJA INDUSTRI SEPEDA MOTOR
KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT
KINERJA INDUSTRI TEKSTIL
KINERJA INDUSTRI MINYAK & GAS BUMI
KINERJA INDUSTRI BATUBARA
KINERJA INDUSTRI TEMBAGA
KINERJA INDUSTRI NIKEL
KINERJA INDUSTRI BAUKSIT
KINERJA INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK
KINERJA INDUSTRI SEMEN
KINERJA INDUSTRI PARIWISATA
KINERJA INDUSTRI PROPERTI
KINERJA INDUSTRI HOTEL
KINERJA INDUSTRI PENERBANGAN
KINERJA INDUSTRI KERETA API
KINERJA INDUSTRI PELAYARAN
KINERJA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
KINERJA INDUSTRI PERBANKAN
KINERJA INDUSTRI ASURANSI
Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Hellenaa_Septi
Â
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
Â
Materi memuat penjelasan singkat mengenai porters five competitiveness force model dan BCG Matrix, dilengkapi dengan contoh implementasinya di organisasi
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
Â
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2Ismania1912
Â
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.
1. BAB I
PENDAHULUAN
Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik
ekonomi, situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang.
Tingkat perubahan berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan
akan bergerak dalam satu range tetentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang
cepat. Analisis industri dan persaingan akan menggunakan alat dan teknik tertentu
bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian
membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.
Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai
tambah untuk mendapatkan keuntungan.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama
yang berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size,
lingkup persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri,
jumlah pesaing dan besaran relatif dari masing-masing perusahaan pesaing, jumlah
dan besaran relatif pembeli potensial, dorongan untuk melakukan integrasi ke depan
dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari
jenis industri.
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu
industri hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu
industri memproduksi suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang
diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu industri dengan industri lain itu selalu
berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hubungan industri dengan
pesaing. Persaingan industri terjadi apabila suatu perusahaaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang
sama. Selanjutnya akan dibahas mengenai analisis dan pengidentifikasian serta
faktor-faktor yang ada dalam persaingan industri.
Bab ll
Bentuk-Bentuk Persaingan
2. Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Persaingan merek
Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara
langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri
Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu
produk saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam
botol, tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola,
Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk
Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama.
Misalnya persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan bentuk
Persaingan bentuk Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya
antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Bab lll
Teknik Analisis Pesaing
3. Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus
dilakukan:
1. Definisikan pasar sasaran (target market)
Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk
mengetahui produk atau jasa mana saja yang membidik sasaran yang sama.
2. Identifikasi pesaing langsung
Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa
yang relatif serupa dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi
pesaing langsung akan membantu untuk melihat peta persaingan, posisi perusahaan
dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan.
3. Ketahui kondisi persaingan
Peta persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter Five
Forces. Dari situ bisa dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah ketat ataupun
belum.
4. Penilaian keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh
perusahaan yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan.
Bab lV
Porter Five Forces
Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter
untuk melihat daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang harus
4. dianalisa untuk melihat daya tarik persaingan.
1. Persaingan dalam industri
Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam
bisnis yang dijalankan. Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor
kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply
sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi persaingan
sudah sangat ketat.
2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)
Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah
memasuki industri tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar
(barrier to entry), misalnya dari sisi investasi, teknologi, orang, pengetahuan, dan
lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil, kemungkinan pemain baru akan masuk
juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu industri akan terjadi persaingan
yang sangat ketat.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli.
Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran
yang beragam dari berbagai produsen.
dengan tawaran yang begitu banyak di pasar, pembeli memang akan mempunyai
kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena punya cukup banyak pilihan.
4. Kekuatan tawar pemasok
Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan,
orang, teknologi, dan lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan
memiliki kekuatan besar jika sesuatu yang dipasok
merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan. Tetapi jika
banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak terlalu
besar.
5. Kekuatan tawar produk pengganti
Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai
fungsi hampir sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling
menggantikan. Jasa penerbangan misalnya, produk penggantinya adalah jasa
transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar produk pengganti besar jika terdapat
harga yang sangat berbeda antara produk utama dengan produk pengganti.
5. Bab V
Strategi Bersaing
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:
1. Differensiasi
Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda
dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi
mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa atau produk yang mempunyai kualitas
6. ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing.
2. Keunggulan biaya (low cost)
Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi
sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan
pesaing. Strategi harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya
produsen tidak terlalu perduli dengan berbagai faktor pendukung dari produk
ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau jasa dengan harga murah
kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi harga. Mereka
tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan
kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga
yang sangat bersaing.
3. Fokus
Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus
biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai
karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan untuk
kaum muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan fungsi yang
disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market kaum
muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan
lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam.
Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang akan
diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga strategi ini secara
bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara tiga
strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi
lainnya biasanya diterapkan pada level yang paling standar.
Membangun Keunggulan Bersaing
7. Bab Vl
Keunggulan Bersaing (competitive advantage)
Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai
keunggulan bersaing (competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya.
Keunggulan bersaing akan menjadi senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi.
Untuk membangun keunggulan bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa
langkah:
1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber
daya yang berkualitas, dan lain-lain.
2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya
produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen.
3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas
pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk
ataupun jasa yang dihasilkan.
contoh persaingan dalam dunia pasar :
8. A. Definisi pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal
karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi
dalam prakteknya €tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinyasepenuhnya
bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati
ciricirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun
demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam
praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang
diuraikan dibawah ini :
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali
tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain
9. secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan
untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan.
Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya.
Barang seperti
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena
barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang
berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif
untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang
dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat
banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan
dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi
setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi
dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,
seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan
produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam
pasar/industri tersebut.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan
dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan
ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat
menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
10. a. Jumlah Penjual
Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak. Karena
pada dasarnya pengertian dari pasar persaingan sempurna sendiri adalah pasar yang
memiliki banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual oleh para penjual di pasar
persaingan sempurna biasanya sejenis, serupa atau mirip satu sama lain. Para
penjual di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar
dan harga.
b. Jenis Barang
Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat homogen.
Barang yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan, sangat sama atau serupa.
Barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana barang produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Contoh seperti :
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
d. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan
pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau
dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah
gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu
kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai
keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi
produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
11. dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama
dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap
kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan
dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang
dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas
akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan
dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini
akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian,
sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang
efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah
hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang
keadaan ini berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan
ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai
didalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di
segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi
semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya
dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang
yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan
berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak
terhadap
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
12. masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah
oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi
yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah
berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan
dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain
dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari
mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak
terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk
membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik.
Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul
oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan
perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau
dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
c. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen
sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang
akan dikonsumsinya.
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
13. Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya
produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan
dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai
akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya
(yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
golongan kaya.
BAB VLL
KESIMPULAN
Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen
sehingga menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu,
masalah pesaing juga harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu
diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk, harga yang
ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang
dijalankan, rencana kegiatan pesaing ke depan.
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan
analisis pesaing dengan cara; mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran
pesaing, identifikasi strategi pesaing, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing,
14. menentukan sasaran pesaing,identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi
pesaing.
Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin
mereka capai, bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan dimana kekuatan
dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu
diserang terlebih dahulu, bagaimana cara menyerangnya, dan pesaing mana yang
perlu dihindari terlebih dahulu.
Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran
yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan
mengeluarkan strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.
Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi menyerang pesaing
yang lemah lebih dahulu, pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, strategi
gerilya, dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk menghadapi pesaing dapat
dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut: strategi pemimpin pasar, strategi
penantang pasar, strategi pengikut pasar, dan strategi relung pasar.
Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara, yaitu
: serangan frontal, serangan sampingan, serangan Pengepungan, serangan
melambung dan serangan gerilya. Adapun perlindungan diri dalam bentuk
pertahanan yang dapat digunakan paling tidak ada empat cara: pertahanan frontal,
pertahanan samping, pertahanan menyerang lebih dulu, dan pertahanan menyerang
balik.