Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Dian Mardiana
Dokumen tersebut merupakan ringkasan teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan siklus hidup produk dan proyek. Porter's Five Force Model menjelaskan lima kekuatan kompetitif utama yaitu ancaman masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman pengganti, dan persaingan di antara pesaing yang ada. BCG Matrix mengkategorikan produk berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif. Siklus hidup produk dan proy
Dokumen tersebut menjelaskan model analisis lingkungan industri Michael Porter yang terdiri dari analisis lima kekuatan persaingan, pemahaman rantai nilai perusahaan, dan formulasi strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan posisi perusahaan di dalam struktur industri.
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Dian Mardiana
Presentasi ini adalah disarikan dari banyak sumber. PPT ini berjudul Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk dan Projek, dibuat oleh Dian Mardiana, Dosen: Prof. Hapzi Ali, Universitas Mercu Buana, sebagai pemenuhan tugas besar
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi bersaing perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar, meliputi strategi pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, dan pengisi celah pasar. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain memperluas pangsa pasar, serangan frontal terhadap pesaing, inovasi produk, dan fokus pada segmen pasar tertentu.
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Dian Mardiana
Dokumen tersebut merupakan ringkasan teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan siklus hidup produk dan proyek. Porter's Five Force Model menjelaskan lima kekuatan kompetitif utama yaitu ancaman masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman pengganti, dan persaingan di antara pesaing yang ada. BCG Matrix mengkategorikan produk berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif. Siklus hidup produk dan proy
Dokumen tersebut menjelaskan model analisis lingkungan industri Michael Porter yang terdiri dari analisis lima kekuatan persaingan, pemahaman rantai nilai perusahaan, dan formulasi strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan posisi perusahaan di dalam struktur industri.
Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk d...Dian Mardiana
Presentasi ini adalah disarikan dari banyak sumber. PPT ini berjudul Resume Teori Porter's Five Force Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup Produk dan Projek, dibuat oleh Dian Mardiana, Dosen: Prof. Hapzi Ali, Universitas Mercu Buana, sebagai pemenuhan tugas besar
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi bersaing perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar, meliputi strategi pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, dan pengisi celah pasar. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain memperluas pangsa pasar, serangan frontal terhadap pesaing, inovasi produk, dan fokus pada segmen pasar tertentu.
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
Makalah ini membahas tentang dinamika dan model persaingan dalam manajemen strategi. Terdapat empat posisi utama dalam persaingan yaitu pemimpin pasar, pesaing pemimpin pasar, pengikut pasar, dan relung pasar. Dinamika persaingan adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan perusahaan dalam memperebutkan pelanggan. Model Porter menjelaskan lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan antar perusahaan.
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikutramafajar6969
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi pemasaran untuk perusahaan berdasarkan posisinya di pasar, yaitu strategi pemimpin pasar untuk memperluas atau mempertahankan pangsa pasar, strategi penantang pasar untuk menyerang pesaing, strategi pengikut pasar untuk meniru pemimpin, dan strategi penceruk pasar untuk menargetkan segmen pasar kecil.
Bab 11 membahas tentang persaingan bisnis dan strategi yang dapat diambil perusahaan dalam menghadapi persaingan. Ada beberapa ancaman persaingan yang dijelaskan seperti pesaing baru, produk pengganti, dan daya tawar pelanggan yang semakin besar. Dibahas pula posisi strategis perusahaan sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau penceruk pasar dan strategi yang dapat diambil berdasarkan pos
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...Adrianto Dasoeki
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model lima kekuatan Porter dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2. Model lima kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Sedangkan matriks BCG digunakan untuk mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar unit
starategi bersaing dalam manajemen pemasaranmas karebet
Dokumen tersebut membahas lima tekanan persaingan yang dihadapi perusahaan dalam lingkungan bisnis, yaitu ancaman pendatang baru, persaingan antar perusahaan yang ada, daya tawar para penyalur, daya tawar pelanggan, dan ancaman barang pengganti. Selanjutnya dibahas pula lima strategi kompetitif dasar menurut Michael Porter yaitu strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi, inovasi, pertumbuhan
Dokumen tersebut membahas persaingan antara dua provider seluler terbesar di Indonesia, yaitu Telkomsel dan XL, khususnya dalam hal iklan televisi. Persaingan semakin meruncing dengan saling menyindir melalui bintang iklan mereka, Sule.
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
Materi memuat penjelasan singkat mengenai porters five competitiveness force model dan BCG Matrix, dilengkapi dengan contoh implementasinya di organisasi
Dokumen tersebut membahas strategi bersaing perusahaan, termasuk pengertian strategi bersaing, tujuan pelaksanaannya, jenis persaingan dan kekuatan bersaing, serta merancang strategi bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...Ali Nico Gerard Doan
Dokumen tersebut membahas tentang strategi generik Porter dan model lima kekuatan Porter. Strategi generik Porter terdiri dari strategi keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Model lima kekuatan Porter menganalisis ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok dan pembeli, produk pengganti, dan persaingan industri.
PT Semen Indonesia menerapkan berbagai strategi generik Porter untuk bersaing di pasar semen, yakni strategi biaya rendah dengan mengembangkan teknologi hemat biaya, strategi pembedaan melalui merek ternama regional, serta strategi fokus pada pasar utama di pulau Jawa dan Sulawesi. Strategi-strategi ini membantu perusahaan mempertahankan pangsa pasar meski menghadapi pesaing baru.
Model bisnis menjelaskan bagaimana suatu perusahaan akan bersaing dan menciptakan nilai. Dokumen ini menjelaskan empat komponen utama model bisnis yang efektif: 1) strategi inti yang menggambarkan cara perusahaan bersaing, 2) sumber daya strategis seperti kompetensi inti dan aset, 3) jaringan kemitraan dengan pemasok dan mitra lain, 4) interaksi dengan pelanggan seperti target pasar dan pengiriman produk
Dokumen tersebut membahas tentang model-model bisnis dan bagaimana model bisnis dapat muncul. Secara singkat, model bisnis dapat muncul dari analisis rantai nilai suatu produk atau layanan untuk mengidentifikasi kesempatan menambah nilai. Model bisnis yang baik perlu memahami pelanggan secara keseluruhan dan memiliki ekonomi yang sehat.
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
Makalah ini membahas tentang dinamika dan model persaingan dalam manajemen strategi. Terdapat empat posisi utama dalam persaingan yaitu pemimpin pasar, pesaing pemimpin pasar, pengikut pasar, dan relung pasar. Dinamika persaingan adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan perusahaan dalam memperebutkan pelanggan. Model Porter menjelaskan lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan antar perusahaan.
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikutramafajar6969
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi pemasaran untuk perusahaan berdasarkan posisinya di pasar, yaitu strategi pemimpin pasar untuk memperluas atau mempertahankan pangsa pasar, strategi penantang pasar untuk menyerang pesaing, strategi pengikut pasar untuk meniru pemimpin, dan strategi penceruk pasar untuk menargetkan segmen pasar kecil.
Bab 11 membahas tentang persaingan bisnis dan strategi yang dapat diambil perusahaan dalam menghadapi persaingan. Ada beberapa ancaman persaingan yang dijelaskan seperti pesaing baru, produk pengganti, dan daya tawar pelanggan yang semakin besar. Dibahas pula posisi strategis perusahaan sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau penceruk pasar dan strategi yang dapat diambil berdasarkan pos
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...Adrianto Dasoeki
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model lima kekuatan Porter dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2. Model lima kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Sedangkan matriks BCG digunakan untuk mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar unit
starategi bersaing dalam manajemen pemasaranmas karebet
Dokumen tersebut membahas lima tekanan persaingan yang dihadapi perusahaan dalam lingkungan bisnis, yaitu ancaman pendatang baru, persaingan antar perusahaan yang ada, daya tawar para penyalur, daya tawar pelanggan, dan ancaman barang pengganti. Selanjutnya dibahas pula lima strategi kompetitif dasar menurut Michael Porter yaitu strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi, inovasi, pertumbuhan
Dokumen tersebut membahas persaingan antara dua provider seluler terbesar di Indonesia, yaitu Telkomsel dan XL, khususnya dalam hal iklan televisi. Persaingan semakin meruncing dengan saling menyindir melalui bintang iklan mereka, Sule.
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
Materi memuat penjelasan singkat mengenai porters five competitiveness force model dan BCG Matrix, dilengkapi dengan contoh implementasinya di organisasi
Dokumen tersebut membahas strategi bersaing perusahaan, termasuk pengertian strategi bersaing, tujuan pelaksanaannya, jenis persaingan dan kekuatan bersaing, serta merancang strategi bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...Ali Nico Gerard Doan
Dokumen tersebut membahas tentang strategi generik Porter dan model lima kekuatan Porter. Strategi generik Porter terdiri dari strategi keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Model lima kekuatan Porter menganalisis ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok dan pembeli, produk pengganti, dan persaingan industri.
PT Semen Indonesia menerapkan berbagai strategi generik Porter untuk bersaing di pasar semen, yakni strategi biaya rendah dengan mengembangkan teknologi hemat biaya, strategi pembedaan melalui merek ternama regional, serta strategi fokus pada pasar utama di pulau Jawa dan Sulawesi. Strategi-strategi ini membantu perusahaan mempertahankan pangsa pasar meski menghadapi pesaing baru.
Model bisnis menjelaskan bagaimana suatu perusahaan akan bersaing dan menciptakan nilai. Dokumen ini menjelaskan empat komponen utama model bisnis yang efektif: 1) strategi inti yang menggambarkan cara perusahaan bersaing, 2) sumber daya strategis seperti kompetensi inti dan aset, 3) jaringan kemitraan dengan pemasok dan mitra lain, 4) interaksi dengan pelanggan seperti target pasar dan pengiriman produk
Dokumen tersebut membahas tentang model-model bisnis dan bagaimana model bisnis dapat muncul. Secara singkat, model bisnis dapat muncul dari analisis rantai nilai suatu produk atau layanan untuk mengidentifikasi kesempatan menambah nilai. Model bisnis yang baik perlu memahami pelanggan secara keseluruhan dan memiliki ekonomi yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kelayakan suatu ide bisnis, mulai dari mengenali ide bisnis, mencoba kelayakannya, menulis rencana bisnis, meluncurkan bisnis, dan melakukan penelitian data sekunder untuk menganalisis kelayakan ide bisnis tersebut.
Dokumen tersebut merangkum komponen-komponen utama yang perlu dimasukkan dalam perencanaan bisnis, seperti gambaran perusahaan, analisis industri dan pasar, rencana pemasaran, struktur organisasi, rencana operasional, desain produk, proyeksi keuangan, dan lampiran pendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan bisnis. Memberikan alasan pentingnya menulis perencanaan bisnis seperti untuk berpikir secara sistematis tentang seluruh aspek bisnis baru dan untuk menciptakan dokumen daya jual kepada investor. Selanjutnya menjelaskan siapa yang akan membaca perencanaan bisnis seperti karyawan perusahaan dan investor serta apa yang mereka cari. Kemudian memberikan pedoman menulis perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang cara mengidentifikasi peluang bisnis dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti tren ekonomi, kekuatan sosial, kemajuan teknologi, dan perubahan regulasi. Faktor-faktor tersebut dapat memberikan peluang baru untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas cara mengidentifikasi peluang bisnis dengan memperhatikan tren ekonomi, sosial, teknologi, dan politik serta mengenali masalah dan celah pasar.
2. Faktor internal seperti pengalaman, keterampilan kognitif, jaringan sosial, dan kreativitas dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengenali peluang bisnis.
3. Mengamati tren
The document discusses four main sources of risk to tourism: 1) Risks from the human and institutional environment outside tourism, such as crime, terrorism, and war. 2) Risks from within the tourism sector, like poor safety standards, fraud, and strikes. 3) Risks from individual travelers, such as dangerous activities, poor health, and criminal behavior. 4) Physical and environmental risks, including lack of preparation for natural hazards, diseases, and unsafe consumption of food and water.
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
Lima Kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri: daya tawar konsumen, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti, ancaman pendatang baru, dan intensitas persaingan eksisiting. Analisis ini membantu menilai potensi profitabilitas industri.
Dokumen tersebut merangkum konsep Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Porter's Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar.
Dokumen tersebut merangkum konsep Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Porter's Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar.
TUGAS KELOMPOK 6 Manajemen Strategik Analisis Struktural Industri (2).pptxImronPermana2
Dokumen tersebut membahas analisis struktural industri dengan fokus pada kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri seperti pesaing industri, pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok dan pembeli.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Lima Kekuatan Porter dan Matriks BCG yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2) Model Lima Kekuatan Porter meliputi ancaman pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan dan pemasok, serta intensitas persaingan industri.
3) Matriks BCG dibagi menjadi empat k
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019
Sistem informasi managemen untuk persaingan keunggulanUlmi_Kalsum
Makalah ini membahas tentang pentingnya sistem informasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi. Sistem informasi strategis dapat mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan dan membantu bersaing dengan pesaing. Teknologi informasi juga dapat dimanfaatkan sebagai aset perusahaan jangka panjang melalui sumber daya manusia, teknologi, dan relasi manajemen yang kuat.
Teks tersebut membahas mengenai persaingan bisnis dan strategi untuk menghadapinya. Ada lima ancaman utama persaingan yakni pesaing, pendatang baru, produk pengganti, daya tawar pembeli dan pemasok. Untuk menjaga posisi pemimpin pasar, perusahaan perlu memperluas pasar, mempertahankan pangsa pasar saat ini secara defensif dan ofensif, serta berupaya meningkatkan pangsa pasar dengan cara-cara
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...Agus Daman
Dokumen tersebut merangkum model analisis Porter Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan untuk menganalisis kondisi industri dan portofolio produk perusahaan."
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...AkfikaRizkySabilla
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas model Porter's Five Forces dan BCG Matrix sebagai alat analisis strategi bisnis. 2) Model Porter menganalisis lima kekuatan kompetisi dalam suatu industri. 3) Sedangkan BCG Matrix membantu perusahaan menganalisis portofolio produknya.
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...ana_sari
Dokumen tersebut merangkum model Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sementara BCG Matrix membantu menganalisis portofolio produk perusahaan."
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Hellenaa_Septi
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.
Artikel sistem informasi untuk persaingan keunggulan pertemuan 2Ismania1912
Sistem informasi strategis memiliki peran penting dalam persaingan bisnis. Dokumen ini membahas lima strategi kompetitif utama yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi, inovasi, pertumbuhan, dan aliansi serta sumber keunggulan kompetitif seperti nilai yang dirasakan pelanggan dan keunikan produk. Sistem informasi strategis dapat mendukung pencapaian keunggulan kompetitif dengan mendukung strategi bisnis perusaha
Standarisasi dan teknologi merupakan proses pembentukan desain dominan untuk menjamin kompatibilitas produk dan mengurangi biaya produksi. Strategi utama untuk memenangkan perang format mencakup memastikan pasokan pelengkap, memanfaatkan aplikasi pesaing, harga agresif, bekerja sama dengan pesaing, dan melisensi format.
This document discusses ethics and social responsibility in marketing strategy. It covers dimensions of social responsibility including economic, legal, ethical and philanthropic responsibilities. It also discusses sustainability, marketing ethics and strategy, and challenges of being ethical. Key topics include regulating marketing ethics through codes of conduct, and incorporating ethics and social responsibility into strategic planning.
6.2. evaluating and controlling marketing activitiestellstptrisakti
The document discusses evaluating and controlling marketing activities. It explains that a marketing strategy may differ from what is actually implemented. There are four possible reasons for this difference: an inappropriate strategy, inappropriate implementation, mismanaged implementation process, or changes in the internal/external environment. The document outlines a framework for marketing control that includes formal controls like input, process, and output controls, as well as informal controls like employee self-control, social control, and cultural control. Successful implementation also requires scheduling specific marketing activities and determining the sequence and timing of activities.
This document discusses marketing implementation and control. It covers the link between marketing planning and implementation, noting they are interdependent and must constantly evolve. It also discusses elements of implementation like shared goals, marketing structure, resources and leadership. Approaches to implementation discussed include command, change, consensus and viewing it as organizational culture. The document emphasizes that internal marketing is key to getting employees motivated and coordinated to implement strategies for external customer satisfaction.
The document discusses marketing strategies for companies facing a declining market or product. It identifies several factors for companies to consider: potential loyal customer segments that could prolong the product's life; the product's market position and ability to attract customers from competitors; the company's low-cost structure allowing prices to remain viable. It outlines strategic options such as divesting the product, harvesting remaining profits, maintaining on a smaller scale, surviving as a niche player. Finally, it advises marketers not to give up and instead look for acquisition opportunities of competitors exiting the market.
This document discusses marketing strategies for mature markets. It recommends that firms in mature markets focus on generating cash flow, holding market share, and stealing market share from competitors. Additional strategies include increasing a firm's share of each customer's needs, differentiating products through quality and service, maintaining a low cost position, and pursuing options to grow the market such as line extensions or expanding distribution. The key is to sustain competitive advantages, pursue growth opportunities, and maintain customer satisfaction in order to survive shakeouts within mature industries.
During the growth stage of a product, companies should leverage perceived advantages to secure a strong market position. They should establish a clear brand identity through promotional campaigns and create unique positioning through advertising that stresses benefits. Companies should also maintain quality control, maximize availability through distribution and promotion, balance price and demand, and monitor competitors. For pioneers in growth markets, strategic options include fortress defense, flanker defense, confrontation, market expansion, and contraction. Retaining current customers involves maintaining satisfaction and loyalty while discouraging switching. Challengers can use flanking attacks, frontal attacks, encirclement strategies, or leapfrogging.
The document discusses marketing strategies during the introduction stage of a new product. It outlines six key strategies: 1) Attracting customers through advertising, PR, and publicity; 2) Inducing customers to try the product through samples and pricing incentives; 3) Engaging in customer education; 4) Strengthening distribution channel relationships; 5) Building availability through trade promotion; 6) Setting pricing objectives to balance investment and market realities. It also categorizes new products based on their newness and discusses advantages of pioneering vs following strategies.
The document discusses the product life cycle and market life cycle. It focuses on the development stage of these cycles. During the development stage of the product life cycle, a firm experiences no sales revenue and a net cash outflow as they develop new products and incur expenses. For the market life cycle, the development stage involves conceptualizing a new product based on customer needs and benefits, analyzing feasibility, and test marketing before full launch. The goal is to identify customer needs correctly and develop strong products to set up success entering the introduction stage. Over 80% of new products fail, so effective development is crucial.
This document discusses marketing positioning strategies. It defines positioning as creating distinct and valued differences between a product and competitors as perceived by customers. Critical aspects of positioning include being distinct, valued, physical, and perceptual to customers. The document outlines steps for creating a favorable position, including identifying customer needs and evaluating competitors. It also discusses tools for assessing market segments like a segment rating chart and market attractiveness/competitive position matrix. Finally, it compares physical and perceptual positioning analysis and outlines steps in the positioning process.
The document discusses differentiation and positioning strategies. It defines differentiation as creating differences in a firm's product that set it apart from competitors through distinct features, services, or characteristics. Positioning refers to creating a mental image of the product and its benefits in the minds of customers. While differentiation is based on the actual product, positioning depends on customers' perceptions of the product's real or perceived advantages relative to others. The document also notes that differentiation can be achieved through product descriptors or customer support services.
This document discusses branding strategies and key branding concepts. It covers basic branding decisions around product identification, comparison shopping, and risk reduction. Branding can enhance self-image and product loyalty. The document also discusses strategic brand alliances and how branding builds brand value through recognition, preference, and insistence. Customers who are brand insistent will go out of their way to find and purchase their favorite brand.
The document discusses various targeting strategies for companies including single segment targeting, selective targeting, mass market targeting, product specialization, market specialization, niche-market strategy, mass-market strategy, growth-market strategy, and global market segmentation. The strategies allow companies to focus their marketing efforts on specific customer segments or markets to attract customers.
This document discusses market segmentation and targeting. It defines market segmentation as dividing a market into distinct groups of customers with distinct needs, characteristics, and behaviors. The key benefits of segmentation are identifying new product opportunities, designing effective marketing programs for groups, and improving resource allocation. However, segmentation risks missing customers that don't fit segments and misjudging target markets. The document outlines traditional and individualized segmentation approaches and criteria for successful segmentation like identifiable segments that are substantial, accessible, and responsive. It also discusses defining segments using demographic, geographic, behavioral, and other descriptors for both consumer and business markets.
The document discusses various methods for forecasting market opportunities and their advantages and limitations. It describes statistical methods that use past data but don't work for new products, observation methods that require prior examples, survey methods that provide opinions that may not reflect reality, analogy methods that compare to similar past products but conditions may differ, judgment methods based on experience but hard to defend, and market test methods that are most accurate but also expensive.
There are four key types of systematic market knowledge systems that provide essential information for assessing markets and industries: internal records, marketing databases, competitive intelligence systems, and client contact systems. Additionally, targeted marketing research can provide insights into particular marketing challenges. Sales forecasts can be generated using either a top-down or bottom-up approach, and utilizing both concurrently is recommended as each has different strengths and insights that provide greater confidence if the results are similar. The six evidence-based forecasting methods outlined are statistical, observation, surveys, analogy, judgment, and market tests.
The document discusses conducting a situation analysis for marketing strategy. It covers:
1) A situation analysis describes current and future issues and trends affecting the internal, customer, and external environments. This gives an organization a "big picture" of how to deliver value.
2) Issues to consider include objectives, resources, customers, competition, economic conditions, regulations and more.
3) Conducting an analysis requires evaluating data, not just collecting it. The benefits of analysis must outweigh the costs. It is a challenging exercise.
4) A SWOT analysis is an effective tool to structure the assessment of strengths, weaknesses, opportunities and threats. It helps uncover competitive advantages to leverage in strategy.
This document discusses cost-based pricing strategies and compares traditional costing approaches to activity-based costing. Traditional costing allocates overhead expenses arbitrarily, which can reduce customer value. Activity-based costing links resource expenses to the variety and complexity of goods and services, yielding more accurate cost information. However, when setting prices, customers care more about the value of the product to themselves rather than the production costs to the firm.
This document provides an overview of the factor comparison and point methods for quantitative job evaluation. It includes examples of how to rank jobs based on compensable factors like mental requirements, physical demands, skills, responsibilities, and working conditions. Tables show rankings of sample jobs and constructing a job comparison scale. Diagrams illustrate defining degrees for factors and assigning evaluation points. The goal is to develop a standardized, objective way to determine the relative value of jobs to establish competitive pay plans.
This document discusses how to create a market-competitive pay plan. It outlines a 5-step process for establishing pay rates: 1) conducting a salary survey, 2) evaluating jobs, 3) grouping similar jobs into pay grades, 4) pricing each pay grade, and 5) fine-tuning pay rates. It also covers topics like competency-based pay, executive compensation, the gender pay gap, and using HRIS systems to automate compensation administration. The overall goal is to develop a pay structure that attracts and retains employees while remaining fiscally responsible.
This document discusses various job evaluation methods including ranking, classification, point method, and factor comparison. It provides examples of how each method works and the general steps involved. Key factors that are evaluated include skills, effort, responsibility, and working conditions. Legal considerations for compensation are also reviewed, such as the Equal Pay Act and other anti-discrimination laws. The overall process of job evaluation is outlined as identifying the need, choosing a committee, performing the evaluation, and getting employee cooperation.
2. 5 model kekuatan persaingan
adalah kerangka untuk
memahami struktur industri dan
dibangun oleh seorang
professor Harvard, Michael
Porter.
3.
4. Pada umumnya, industri-industri lebih menarik ketika ancaman
substitusinya rendah.Ini berarti produk atau layanan dari industri-
industri lain tidak mudah menjadi pengganti produk/layanan
yang dibuat dan dijual di focal perusahaan industri.
5.
6. Pada umumnya, industri-industri lebih menarik ketika ancaman
pendatang barunya rendah. Hal ini berarti para pesaing tidak
mudah masuk ke industri untuk meniru industri mapan yang
sedang berjalan. Biasanya perusahaan-perusahaan akan
berusaha menghambat para pendatang baru. Mari kita lihat 6
sumber utama hambatan untuk masuk:
7. 1. Skala ekonomi
Industri industri yang ditandai dengan skala ekonomi yang besar akan
sulit untuk dimasuki perusahaan baru, kecuali mereka rela untuk
menerima kerugian biaya. Skala ekonomi muncul ketika produksi massal
produk menghasilkan biaya rata-rata yang lebih rendah.
2. Perbedaan produk
Industri industri seperti industri minuman ringan yang ditandai dengan
perusahaan yang memiliki merek merek yang kuat, sulit untuk disaingi
tanpa menghabiskan banyak iklan-iklan.
8. 3. Kebutuhan Modal
Kebutuhan untuk investasi dalam jumlah uang yang besar untuk
memperoleh jalan masuk ke suatu industri merupakan hambatan lain
untuk masuk.
4. Ukuran Keuntungan-Keuntungan Biaya Independen
Kompetitor-kompetitor bisa jadi memiliki biaya biaya yang
menguntungkan, yang tidak berhubungan dengan ukurannya, dan
tidak tersedia untuk pendatang baru.Biasanya keuntungan keuntungan
ini berlandaskan pada sejarah perusahaan.
9. 5. Akses ke Saluran Distribusi
Saluran distribusi seringnya sulit untuk dimasuki.Hal ini khususnya pada
pasar yang ramai, seperti toko serba ada. Untuk minuman olahraga
baru yang ditempatkan di rak toko serba ada, biasanya menggantikan
produk yang sudah pernah ada di sana.
6. Hambatan dari Pemerintah dan Hukum
Pada industri industri yang memiliki pengetahuan intensif, seperti bio-
technology dan software, hak cipta, merek dagang dan hak cipta
membentuk hambatan besar untuk masuk.
10.
11. Ada 4 faktor utama yang menentukan sifat dan intensitas persaingan di antara
perusahaan yang sudah ada di suatu industri:
1. Jumlah dan Keseimbangan Kompetitor
2. Tingkat Perbedaan Produk
3. Tingkat Pertumbuhan Suatu Industri
4. Tingkat Biaya Tetap
12.
13. Beberapa faktor memiliki dampak pada kemampuan pemasok dalam
mengerahkan tekanan tersebut pada pembeli dan menekan
keuntungan industri yang mereka layani. Hal tersebut meliputi:
14. 1. Pemusatan Supplier
Ketika hanya ada beberapa supplier yang menyediakan produk kritis
kepada sejumlah banyak pembeli, pemasok memiliki keuntungan.
2. Pertukaran Biaya-biaya
Pertukaran biaya-biaya adalah biaya tetap yang dijumpai oleh para
pembeli ketika menukar atau mengganti dari satu pemasok ke
pemasok lainya. Bila pertukaran biayanya tinggi, pembeli akan
cenderung menukar pemasoknya.
15. 3. Daya Tarik Substitusi
Kekuatan pemasok meningkat ketika tidak ada substitusi yang menarik
untuk produk dan layanan yang ditawarkan oleh pemasok.
4. Ancaman Integrasi ke Depan
Kekuatan pemasok meningkat apabila ada kemungkinan kredibel
bahwa pemasok mungkin akan masuk pada industri pembeli.
16.
17. Beberapa faktor mempengaruhi kemampuan pembeli untuk mendesak
pemasok dan menekan keuntungan industri-industri dari apa yang
mereka beli. Hal tersebut meliputi:
18. 1. Pemusatan Kelompok Pembeli
Apabila pembeli terkonsentrasi, berarti hanya ada beberapa pembeli
besar, dan mereka membeli dengan jumlah besar dari pemasok,
mereka dapat menekan pemasok untuk menurunkan harga dan
dengan demikian akan mempengaruhi profit industri industri di mana
mereka membeli.
2. Biaya Pembeli
Semakin penting sebuah barang untuk seorang pembeli, pembeli akan
lebih peka dengan harga yang akan dia bayar.
19. 3. Tingkat Standardisasi Produk Pemasok
Sejauh mana produk perbedaan produk pemasok dari para
kompetitornya mempengaruhi daya tawar menawar pembeli.
4. Ancaman Integrasi ke Belakang
Kekuatan pembeli meningkat apabila ada ancaman kredibel yang
memungkinkan pembeli masuk ke industri pemasok. Misalnya industri PC
(personal computer) dapat menjaga harga monitor komputer tetap
rendah dengan mengancam untuk membuat sendiri monitornya
apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi.