SlideShare a Scribd company logo
STRATEGIC MANAGEMENT
“Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix”
Di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategic Management”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
Oleh :
Maharani Gustianingtyas (55118010028)
MAGISTER MANAJEMEN
2019
Kerangka Lima Kekuatan Porter adalah alat untuk menganalisis persaingan bisnis. Ini menarik dari
organisasi industri (IO) ekonomi untuk memperoleh lima kekuatan yang menentukan intensitas
kompetitif dan, oleh karena itu, daya tarik (atau kurangnya) dari industri dalam hal profitabilitasnya.
Industri yang "tidak menarik" adalah salah satu di mana efek dari lima kekuatan ini mengurangi
profitabilitas secara keseluruhan. Perspektif lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael
E. Porter dari Harvard University. Kerangka ini pertama kali diterbitkan di Harvard Business Review
pada 1979. Lima kekuatan Porter mencakup tiga kekuatan dari kompetisi 'horizontal' - ancaman
produk atau jasa pengganti, ancaman rival yang dibentuk, dan ancaman pendatang baru - dan dua
lainnya dari persaingan 'vertikal' - kekuatan tawar pemasok dan kekuatan tawar pelanggan. Porter
mengembangkan lima kerangka kekuatannya sebagai reaksi terhadap analisis SWOT yang saat itu
populer, yang ia temukan tidak memiliki ketelitian dan. Kerangka kerja lima pasukan Porter
didasarkan pada paradigma struktur-perilaku-kinerja dalam ekonomi organisasi industri. Ini telah
diterapkan untuk mencoba mengatasi beragam masalah, dari membantu bisnis menjadi lebih
menguntungkan untuk membantu pemerintah menstabilkan industri. Alat strategi Porter lainnya
termasuk rantai nilai dan strategi persaingan generik.
a. Ancaman pendatang baru
Industri menguntungkan yang menghasilkan pengembalian tinggi akan menarik perusahaan
baru. Pendatang baru pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas untuk perusahaan lain di
industri. Kecuali jika masuknya perusahaan baru dapat dibuat lebih sulit oleh perusahaan lama,
profitabilitas yang abnormal akan jatuh ke nol (persaingan sempurna), yang merupakan tingkat
minimum profitabilitas yang diperlukan untuk mempertahankan industri dalam bisnis.
Faktor-faktor berikut dapat berpengaruh pada seberapa banyak ancaman yang dapat diajukan oleh
para pendatang baru :
- Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling menarik adalah segmen di
mana hambatan masuk tinggi dan penghalang keluarnya rendah. Namun perlu diperhatikan,
bahwa hambatan tinggi untuk masuk hampir selalu membuat jalan keluar lebih sulit.
- Kebijakan pemerintah.
- Kebutuhan modal.
- Biaya mutlak.
- Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran.
- Skala ekonomi.
- Diferensiasi produk.
- Ekuitas merek.
- Mengalihkan biaya.
- Pembalasan yang diharapkan.
- Akses ke saluran distribusi.
- Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan.
- Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan, semakin menarik bagi para
pesaing baru).
- Efek jaringan
b. Ancaman pengganti
Produk pengganti menggunakan teknologi yang berbeda untuk mencoba memecahkan kebutuhan
ekonomi yang sama. Contoh pengganti adalah daging, unggas, dan ikan; telepon rumah dan telepon
seluler; maskapai penerbangan, mobil, kereta api, dan kapal; bir dan anggur; dan seterusnya.
Misalnya, air mineral adalah pengganti Coke, tetapi Pepsi adalah produk yang menggunakan
teknologi yang sama (meskipun bahan yang berbeda) untuk bersaing head-to-head dengan Coke,
jadi itu bukan pengganti. Peningkatan pemasaran untuk air mineral dapat " shrink the pie " untuk
Coke dan Pepsi, sedangkan iklan Pepsi yang meningkat kemungkinan akan " grow the pie "
(meningkatkan konsumsi semua minuman ringan), sambil memberi Pepsi pangsa pasar yang lebih
besar dengan biaya Coke. Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya :
- Kecenderungan pembeli untuk mengganti
- Kinerja harga relatif pengganti
- Biaya pengalihan pembeli
- Tingkat diferensiasi produk yang dirasakan
- Jumlah produk pengganti yang tersedia di pasar
- Kemudahan substitusi
- Ketersediaan pengganti yang dekat
c. Daya tawar pelanggan
Kekuatan tawar pelanggan juga digambarkan sebagai pasar output : kemampuan pelanggan untuk
menempatkan perusahaan di bawah tekanan, yang juga mempengaruhi kepekaan pelanggan
terhadap perubahan harga. Perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi daya
pembeli, seperti menerapkan program loyalitas. Kekuatan pembeli tinggi jika pembeli memiliki
banyak alternatif. Itu rendah jika mereka memiliki beberapa pilihan.
Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya :
- Konsentrasi pembeli untuk rasio konsentrasi perusahaan.
- Tingkat ketergantungan pada saluran distribusi yang ada.
- Tawar menawar, khususnya di industri dengan biaya tetap tinggi.
- Pembeli mengganti biaya.
- Ketersediaan informasi pembeli.
- Ketersediaan produk pengganti yang ada.
- Sensitivitas harga pembeli.
- Keunggulan diferensial (keunikan) dari produk industry.
- Analisis RFM (nilai pelanggan)
d. Daya tawar pemasok
Kekuatan tawar-menawar pemasok juga digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku,
komponen, tenaga kerja, dan layanan (seperti keahlian) ke perusahaan dapat menjadi sumber
kekuasaan atas perusahaan ketika ada beberapa pengganti. Jika Anda membuat biskuit dan hanya
ada satu orang yang menjual tepung, Anda tidak memiliki alternatif selain membelinya dari mereka.
Pemasok dapat menolak bekerja dengan perusahaan atau mengenakan harga tinggi yang
berlebihan untuk sumber daya yang unik.
Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya :
- Pemasokan biaya switching relatif terhadap biaya switching perusahaan.
- Tingkat diferensiasi input.
- Dampak input pada biaya dan diferensiasi.
- Kehadiran input pengganti.
- Kekuatan saluran distribusi.
- Konsentrasi pemasok untuk rasio konsentrasi perusahaan.
- Solidaritas karyawan (misalnya serikat buruh).
- Persaingan Pemasok: kemampuan untuk memadukan secara vertikal dan memotong pembeli.
e. Persaingan industri
Bagi kebanyakan industri, intensitas persaingan kompetitif adalah penentu utama daya saing
industri. Memiliki pemahaman tentang pesaing industri sangat penting untuk berhasil memasarkan
produk. Positioning berkenaan dengan bagaimana publik mempersepsikan suatu produk dan
membedakannya dari pesaing. Sebuah bisnis harus menyadari strategi pemasaran dan penetapan
harga pesaingnya dan juga bersikap reaktif terhadap setiap perubahan yang dilakukan.
Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya :
- Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi.
- Persaingan antara perusahaan online dan offline.
- Tingkat biaya iklan.
- Strategi bersaing yang kuat.
- Rasio konsentrasi perusahaan.
f. Penggunaan
Konsultan strategi terkadang menggunakan kerangka kekuatan lima Porter ketika membuat
evaluasi kualitatif dari posisi strategis perusahaan. Namun, bagi sebagian besar konsultan, kerangka
kerja hanya titik awal. Mereka mungkin menggunakan rantai nilai atau jenis analisis lain dalam
hubungannya. Seperti semua kerangka kerja umum, analisis yang menggunakannya untuk
mengesampingkan spesifik tentang situasi tertentu dianggap naif.
Menurut Porter, kerangka kekuatan lima harus digunakan pada tingkat industri lini bisnis, itu tidak
dirancang untuk digunakan pada kelompok industri atau tingkat sektor industri. Suatu industri
didefinisikan pada tingkat yang lebih rendah dan lebih mendasar, pasar di mana produk dan / atau
jasa yang mirip atau terkait erat dijual kepada pembeli.
B. BCG Matrix
a. Pengertian Analisis Matriks BCG dan Contohnya
Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu
perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis
jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil
keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga
membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis
dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.
Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga
merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan konsultan manajemen
global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga perusahaan terbaik untuk bekerja
versi Forbes pada tahun 2014.
Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group (BCG) maka matriks ini
dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting Group. Matriks BCG ini juga
berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan
Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya
adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan
Portfolio Diagram (Diagram Portofolio).
Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4 sel (4 kuadran).
4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi
klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate
(tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing-masing diwakili oleh Bintang (Star),
Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya (Question Marks).
1) Stars (Bintang)
Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau unit bisnis yang memiliki
pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan)
yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka yang
diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi
produk-produk tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan
keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor
lainnya. Produk-produk di kategori Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash
Cows) apabila mereka tetap dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat
pertumbuhannya mengalami penurunan.
2) Cash Cows (Sapi Perah)
Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah adalah produk atau unit bisnis yang
merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini
memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas.
Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk
penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang masih berada di kategori Question Marks
(Tanda Tanya) atau membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada
pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam
kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan
pendapatan pasif bagi perusahaan.
3) Dogs (Anjing)
Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang termasuk pada kategori Dogs
ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat
pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini biasanya hanya memberikan kontribusi
keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus menderita kerugian. Produk atau bisnis unit
kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi perusahaan karena dapat menguras waktu
manajemen dan sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada
pada kategori ini biasanya akan mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh
manajemen perusahaan.
4) Question Marks (Tanda Tanya)
Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga dengan problem children atau wildcats). Yang
termasuk dalam kategori Question Marks ini adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek
pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang
didapat umumnya tidak sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran
daripada pendapatan). Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi
untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk
tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini
karena pertumbuhan yang tinggi.
Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks BCG memiliki
hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada gambar dibawah
ini.
Strategi setelah Analisis Matriks BCG
Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah menerapkan
strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat
empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam
Matriks BCG.
1) Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar dapat
meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong produk-produk
dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows.
2) Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar tetap
pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars.
3) Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk
mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan
profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit
bisnis yang berada di kategori Cash Cows.
4) Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau likuidasi
terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa
pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang berada
di kategori Dogs.
c. Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit bisnis dengan
menggunakan Matriks BCG :
- Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis. Analisis Matriks BCG dapat
digunakan untuk menganalisis Bisnis unit strategis, merek, produk atau bahkan perusahaan
itu sendiri. Langkah pertama adalah menentukan pilihan terhadap unit mana yang akan
dianalisis.
- Langkah 2. Tentukan Pasar (Market). Menentukan Pasar merupakan hal yang paling penting
dalam melakukan analisis. Kesalahan menentukan pasar akan menyebabkan klasifikasi yang
tidak tepat. Sebagai contoh, jika kita menganalisis mobil bermerek BMW di pasar
pengangkutan umum maka akan mendapatkan hasil di kategori Dogs. Karena mobil
bermerek BMW lebih dominan dan kuat di pasar mobil mewah.
- Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share). Relative Market
Share dapat dihitung berdasarkan segi Pangsa Pasar ataupun segi Pendapatan.
Perhitungannya adalah dengan membagi Pangsa Pasar atau Pendapatan merek kita sendiri
dengan Pangsa Pasar atau Pendapatan merek pesaing terbesar kita dalam industri yang
sama. Misalnya, jika perusahaan kita adalah memproduksi Smartphone, pangsa pasar
pesaing kita adalah sekitar 25% sedangkan pangsa pasar kita hanya 10% pada tahun yang
sama, maka nilai Relative Market Share kita adalah 0,4 saja. Dalam Matriks BCG, Relative
Market Share diletakkan pada sumbu X. Di sudut kiri paling atas berikan nilai 1, ditengah
matriks berikan nilai 0,5 dan sudut kanan atas berikan nilai 0. Relative Market Share =
Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan kita / Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan
pesaing terbesar
- Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate). Tingkat
pertumbuhan industri dapat diketahui dari laporan industri yang biasanya tersedia secara
online. Tingkat Pertumbuhan pasar dapat dihitung dengan melihat pertumbuhan
pendapatan rata-rata dari perusahaan terkemuka. Tingkat pertumbuhan pasar diukur
dengan persentase (%). Titik tengah sumbu Y biasanya ditetapkan pada tingkat
pertumbuhan 10%, tetapi dapat juga bervariasi sesuai dengan aktual pencapaian industri
yang bersangkutan. Beberapa industri mengalami pertumbuhan selama bertahun-tahun
tetapi hanya pada tingkat pertumbuhan rata-rata 1% hingga 2% per tahun. Oleh karena itu,
ketika melakukan analisis kita harus mengetahui tingkat pertumbuhan yang dianggap paling
signifikan (titik tengah) untuk memisahkan Cash Cows dengan Stars dan Question Marks
dengan Dogs.
- Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks BCG. Setelah melakukan perhitungan pada setiap
variabel pengukuran, gambarkan posisi merek atau produk anda ke dalam matriks dengan
bentuk lingkaran. Gambarkan juga merek atau produk lainnya dengan bentuk lingkaran
sesuai dengan proporsi pendapatan atau pangsa pasar yang didapat oleh merek yang
bersangkutan.
Referensi :
1. Hapzi Ali, 2018. Modul Manajemen Strategic : Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG
Matrix, UMB Jakarta.

More Related Content

What's hot

Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
Eko Mardianto
 
Michael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailMichael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detail
DavidNehemia1
 
Model michael porter
Model michael porterModel michael porter
Model michael porternugpra
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
Eksekutive summery strategi generik poter
Eksekutive summery strategi generik poterEksekutive summery strategi generik poter
Eksekutive summery strategi generik poter
AdityoDwinanto
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
AdityoDwinanto
 
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
aryarhms
 
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikutStrategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut
ramafajar6969
 
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
aryarhms
 
Tipe strategi
Tipe strategiTipe strategi
Tipe strategi
DavidNehemia1
 
Strategi keunggulan bersaing
Strategi keunggulan bersaingStrategi keunggulan bersaing
Strategi keunggulan bersaingAmir Amir
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...
khoirulanwar99
 
BUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGYBUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGY
Alfrianty Sauran
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
Rudy Harland
 
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa Dianto Jmb
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....
sitiwaliha
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
Rudy Harland
 

What's hot (19)

Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 
Michael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailMichael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detail
 
Model michael porter
Model michael porterModel michael porter
Model michael porter
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
Eksekutive summery strategi generik poter
Eksekutive summery strategi generik poterEksekutive summery strategi generik poter
Eksekutive summery strategi generik poter
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Michael Porters Generi...
6, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Michael Porters Generi...
 
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikutStrategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikut
 
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali,  Strategic Management: Internal Environmental...
4, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Internal Environmental...
 
Tipe strategi
Tipe strategiTipe strategi
Tipe strategi
 
Strategi keunggulan bersaing
Strategi keunggulan bersaingStrategi keunggulan bersaing
Strategi keunggulan bersaing
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...
 
BUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGYBUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGY
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
 
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
Strategi memenangkan pasar produk barang dan jasa
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
 
Strategi bersaing
Strategi bersaingStrategi bersaing
Strategi bersaing
 

Similar to 12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, bcg matrix, universitas mercu buana, 2019

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
triwahyunugroho3
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
khoirulanwar99
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Nurrul Tiara Dinni
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
lia_auriga
 
Bcg
BcgBcg
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
Rame Priyanto
 
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
Adrianto Dasoeki
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
Donna Wibiananda Suryaman
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
AkfikaRizkySabilla
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
Nurul ihsani
 
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
Agus Daman
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
fnukezx
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuanaSm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuana
Ari Prayogo
 
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
ana_sari
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
Septian Muna Barakati
 
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...
Achmad Susmiyanto
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
Ali Nico Gerard Doan
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Dian Mardiana
 

Similar to 12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, bcg matrix, universitas mercu buana, 2019 (20)

1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...
 
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
SM, Khoirul Anwar, Hapzi Ali, Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG ...
 
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
Bcg
BcgBcg
Bcg
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
12, sm, adrianto, hapzi ali, porter's competitiveness five force model, bcg m...
 
five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019five force porters. umb. 2019
five force porters. umb. 2019
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
 
Strategic management12
Strategic management12Strategic management12
Strategic management12
 
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
12, sm, agus daman, hapzi ali, porter five competitiveness force model, bcg m...
 
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape StrategyThe Five Competitive Forces That Shape Strategy
The Five Competitive Forces That Shape Strategy
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuanaSm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuana
Sm, ari prayogo, hapzi ali, bcg matrix, universitas mercubuana
 
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Manajemen Pemasaran ch 7
Manajemen Pemasaran ch 7Manajemen Pemasaran ch 7
Manajemen Pemasaran ch 7
 
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...
 
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu bua...
 
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANMAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGAN
 
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
Resume Teori Porter's Five Model, BCG Matrix, dan Siklus Hidup dan Projek ole...
 

More from MaharaniGustianingty

13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...
13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...
13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...
MaharaniGustianingty
 
11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...
11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...
11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...
MaharaniGustianingty
 
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
MaharaniGustianingty
 
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
MaharaniGustianingty
 
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
MaharaniGustianingty
 
4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...
4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...
4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...
MaharaniGustianingty
 
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...
MaharaniGustianingty
 
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
MaharaniGustianingty
 
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
MaharaniGustianingty
 

More from MaharaniGustianingty (9)

13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...
13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...
13, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, digital era...
 
11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...
11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...
11, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, global econ...
 
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
 
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
 
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
5, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, tipe tipe st...
 
4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...
4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...
4, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, analisis lin...
 
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...
3, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, environment ...
 
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
2, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, vision and c...
 
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

12, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, bcg matrix, universitas mercu buana, 2019

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT “Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix” Di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Strategic Management” Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM Oleh : Maharani Gustianingtyas (55118010028) MAGISTER MANAJEMEN 2019
  • 2. Kerangka Lima Kekuatan Porter adalah alat untuk menganalisis persaingan bisnis. Ini menarik dari organisasi industri (IO) ekonomi untuk memperoleh lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dan, oleh karena itu, daya tarik (atau kurangnya) dari industri dalam hal profitabilitasnya. Industri yang "tidak menarik" adalah salah satu di mana efek dari lima kekuatan ini mengurangi profitabilitas secara keseluruhan. Perspektif lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael E. Porter dari Harvard University. Kerangka ini pertama kali diterbitkan di Harvard Business Review pada 1979. Lima kekuatan Porter mencakup tiga kekuatan dari kompetisi 'horizontal' - ancaman produk atau jasa pengganti, ancaman rival yang dibentuk, dan ancaman pendatang baru - dan dua lainnya dari persaingan 'vertikal' - kekuatan tawar pemasok dan kekuatan tawar pelanggan. Porter mengembangkan lima kerangka kekuatannya sebagai reaksi terhadap analisis SWOT yang saat itu populer, yang ia temukan tidak memiliki ketelitian dan. Kerangka kerja lima pasukan Porter didasarkan pada paradigma struktur-perilaku-kinerja dalam ekonomi organisasi industri. Ini telah diterapkan untuk mencoba mengatasi beragam masalah, dari membantu bisnis menjadi lebih menguntungkan untuk membantu pemerintah menstabilkan industri. Alat strategi Porter lainnya termasuk rantai nilai dan strategi persaingan generik. a. Ancaman pendatang baru Industri menguntungkan yang menghasilkan pengembalian tinggi akan menarik perusahaan baru. Pendatang baru pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas untuk perusahaan lain di industri. Kecuali jika masuknya perusahaan baru dapat dibuat lebih sulit oleh perusahaan lama, profitabilitas yang abnormal akan jatuh ke nol (persaingan sempurna), yang merupakan tingkat minimum profitabilitas yang diperlukan untuk mempertahankan industri dalam bisnis. Faktor-faktor berikut dapat berpengaruh pada seberapa banyak ancaman yang dapat diajukan oleh para pendatang baru : - Adanya hambatan masuk (paten, hak, dll.). Segmen yang paling menarik adalah segmen di mana hambatan masuk tinggi dan penghalang keluarnya rendah. Namun perlu diperhatikan, bahwa hambatan tinggi untuk masuk hampir selalu membuat jalan keluar lebih sulit. - Kebijakan pemerintah. - Kebutuhan modal. - Biaya mutlak. - Kerugian biaya tidak bergantung pada ukuran.
  • 3. - Skala ekonomi. - Diferensiasi produk. - Ekuitas merek. - Mengalihkan biaya. - Pembalasan yang diharapkan. - Akses ke saluran distribusi. - Loyalitas pelanggan terhadap merek-merek mapan. - Profitabilitas industri (industri yang lebih menguntungkan, semakin menarik bagi para pesaing baru). - Efek jaringan b. Ancaman pengganti Produk pengganti menggunakan teknologi yang berbeda untuk mencoba memecahkan kebutuhan ekonomi yang sama. Contoh pengganti adalah daging, unggas, dan ikan; telepon rumah dan telepon seluler; maskapai penerbangan, mobil, kereta api, dan kapal; bir dan anggur; dan seterusnya. Misalnya, air mineral adalah pengganti Coke, tetapi Pepsi adalah produk yang menggunakan teknologi yang sama (meskipun bahan yang berbeda) untuk bersaing head-to-head dengan Coke, jadi itu bukan pengganti. Peningkatan pemasaran untuk air mineral dapat " shrink the pie " untuk Coke dan Pepsi, sedangkan iklan Pepsi yang meningkat kemungkinan akan " grow the pie " (meningkatkan konsumsi semua minuman ringan), sambil memberi Pepsi pangsa pasar yang lebih besar dengan biaya Coke. Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya : - Kecenderungan pembeli untuk mengganti - Kinerja harga relatif pengganti - Biaya pengalihan pembeli - Tingkat diferensiasi produk yang dirasakan - Jumlah produk pengganti yang tersedia di pasar - Kemudahan substitusi - Ketersediaan pengganti yang dekat c. Daya tawar pelanggan Kekuatan tawar pelanggan juga digambarkan sebagai pasar output : kemampuan pelanggan untuk menempatkan perusahaan di bawah tekanan, yang juga mempengaruhi kepekaan pelanggan
  • 4. terhadap perubahan harga. Perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi daya pembeli, seperti menerapkan program loyalitas. Kekuatan pembeli tinggi jika pembeli memiliki banyak alternatif. Itu rendah jika mereka memiliki beberapa pilihan. Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya : - Konsentrasi pembeli untuk rasio konsentrasi perusahaan. - Tingkat ketergantungan pada saluran distribusi yang ada. - Tawar menawar, khususnya di industri dengan biaya tetap tinggi. - Pembeli mengganti biaya. - Ketersediaan informasi pembeli. - Ketersediaan produk pengganti yang ada. - Sensitivitas harga pembeli. - Keunggulan diferensial (keunikan) dari produk industry. - Analisis RFM (nilai pelanggan) d. Daya tawar pemasok Kekuatan tawar-menawar pemasok juga digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan layanan (seperti keahlian) ke perusahaan dapat menjadi sumber kekuasaan atas perusahaan ketika ada beberapa pengganti. Jika Anda membuat biskuit dan hanya ada satu orang yang menjual tepung, Anda tidak memiliki alternatif selain membelinya dari mereka. Pemasok dapat menolak bekerja dengan perusahaan atau mengenakan harga tinggi yang berlebihan untuk sumber daya yang unik. Adapun Faktor-faktor penyebab, diantaranya : - Pemasokan biaya switching relatif terhadap biaya switching perusahaan. - Tingkat diferensiasi input. - Dampak input pada biaya dan diferensiasi. - Kehadiran input pengganti. - Kekuatan saluran distribusi. - Konsentrasi pemasok untuk rasio konsentrasi perusahaan. - Solidaritas karyawan (misalnya serikat buruh). - Persaingan Pemasok: kemampuan untuk memadukan secara vertikal dan memotong pembeli. e. Persaingan industri
  • 5. Bagi kebanyakan industri, intensitas persaingan kompetitif adalah penentu utama daya saing industri. Memiliki pemahaman tentang pesaing industri sangat penting untuk berhasil memasarkan produk. Positioning berkenaan dengan bagaimana publik mempersepsikan suatu produk dan membedakannya dari pesaing. Sebuah bisnis harus menyadari strategi pemasaran dan penetapan harga pesaingnya dan juga bersikap reaktif terhadap setiap perubahan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor penyebab, diantaranya : - Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui inovasi. - Persaingan antara perusahaan online dan offline. - Tingkat biaya iklan. - Strategi bersaing yang kuat. - Rasio konsentrasi perusahaan. f. Penggunaan Konsultan strategi terkadang menggunakan kerangka kekuatan lima Porter ketika membuat evaluasi kualitatif dari posisi strategis perusahaan. Namun, bagi sebagian besar konsultan, kerangka kerja hanya titik awal. Mereka mungkin menggunakan rantai nilai atau jenis analisis lain dalam hubungannya. Seperti semua kerangka kerja umum, analisis yang menggunakannya untuk mengesampingkan spesifik tentang situasi tertentu dianggap naif. Menurut Porter, kerangka kekuatan lima harus digunakan pada tingkat industri lini bisnis, itu tidak dirancang untuk digunakan pada kelompok industri atau tingkat sektor industri. Suatu industri didefinisikan pada tingkat yang lebih rendah dan lebih mendasar, pasar di mana produk dan / atau jasa yang mirip atau terkait erat dijual kepada pembeli. B. BCG Matrix a. Pengertian Analisis Matriks BCG dan Contohnya Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.
  • 6. Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG) yaitu sebuah perusahaan konsultan manajemen global yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga perusahaan terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun 2014. Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri Boston Consulting Group (BCG) maka matriks ini dinamakan dengan Matrik BCG yang singkatan dari Boston Consulting Group. Matriks BCG ini juga berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Nama-nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram (Diagram Portofolio). Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing-masing diwakili oleh Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya (Question Marks). 1) Stars (Bintang) Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan produk kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap dapat mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan. 2) Cash Cows (Sapi Perah) Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau Sapi Perah adalah produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat terbatas.
  • 7. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya) atau membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi perusahaan. 3) Dogs (Anjing) Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan peliharaan, yang termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya merupakan beban bagi perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini biasanya akan mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan. 4) Question Marks (Tanda Tanya) Kategori Question Marks kadang-kadang disebut juga dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam kategori Question Marks ini adalah produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan). Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi. Dari penjelasan 4 kategori pada Matriks BCG diatas, terlihat bahwa analisis matriks BCG memiliki hubungan yang erat dengan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) seperti pada gambar dibawah ini. Strategi setelah Analisis Matriks BCG
  • 8. Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap selanjutnya adalah menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat empat strategi yang dapat diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam Matriks BCG. 1) Build atau Membangun, yaitu meningkatkan investasi pada produk atau unit bisnis agar dapat meningkatkan pangsa pasar. Strategi ini biasanya dilakukan untuk mendorong produk-produk dalam kategori Question Marks menjadi Stars dan akhirnya menjadi Cash Cows. 2) Hold atau Mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-produk agar tetap pada kategori yang sama. Strategi tersebut biasanya digunakan pada kategori Stars. 3) Harvest atau Memanen, yaitu strategi untuk mengurangi investasi dan mencoba untuk mendapatkan uang tunai (cash) semaksimum mungkin dari produk atau meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Strategi ini biasanya digunakan pada produk-produk atau unit bisnis yang berada di kategori Cash Cows. 4) Divest atau Melakukan Divestasi, yaitu strategi yang melakukan penutupan usaha atau likuidasi terhadap unit bisnis atau produk yang mengalami kerugian atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah. Strategi Divestasi ini biasanya dilakukan pada produk atau unit bisnis yang berada di kategori Dogs. c. Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit bisnis dengan menggunakan Matriks BCG : - Langkah 1. Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis. Analisis Matriks BCG dapat digunakan untuk menganalisis Bisnis unit strategis, merek, produk atau bahkan perusahaan itu sendiri. Langkah pertama adalah menentukan pilihan terhadap unit mana yang akan dianalisis. - Langkah 2. Tentukan Pasar (Market). Menentukan Pasar merupakan hal yang paling penting dalam melakukan analisis. Kesalahan menentukan pasar akan menyebabkan klasifikasi yang tidak tepat. Sebagai contoh, jika kita menganalisis mobil bermerek BMW di pasar pengangkutan umum maka akan mendapatkan hasil di kategori Dogs. Karena mobil bermerek BMW lebih dominan dan kuat di pasar mobil mewah.
  • 9. - Langkah 3. Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share). Relative Market Share dapat dihitung berdasarkan segi Pangsa Pasar ataupun segi Pendapatan. Perhitungannya adalah dengan membagi Pangsa Pasar atau Pendapatan merek kita sendiri dengan Pangsa Pasar atau Pendapatan merek pesaing terbesar kita dalam industri yang sama. Misalnya, jika perusahaan kita adalah memproduksi Smartphone, pangsa pasar pesaing kita adalah sekitar 25% sedangkan pangsa pasar kita hanya 10% pada tahun yang sama, maka nilai Relative Market Share kita adalah 0,4 saja. Dalam Matriks BCG, Relative Market Share diletakkan pada sumbu X. Di sudut kiri paling atas berikan nilai 1, ditengah matriks berikan nilai 0,5 dan sudut kanan atas berikan nilai 0. Relative Market Share = Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan kita / Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan pesaing terbesar - Langkah 4. Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate). Tingkat pertumbuhan industri dapat diketahui dari laporan industri yang biasanya tersedia secara online. Tingkat Pertumbuhan pasar dapat dihitung dengan melihat pertumbuhan pendapatan rata-rata dari perusahaan terkemuka. Tingkat pertumbuhan pasar diukur dengan persentase (%). Titik tengah sumbu Y biasanya ditetapkan pada tingkat pertumbuhan 10%, tetapi dapat juga bervariasi sesuai dengan aktual pencapaian industri yang bersangkutan. Beberapa industri mengalami pertumbuhan selama bertahun-tahun tetapi hanya pada tingkat pertumbuhan rata-rata 1% hingga 2% per tahun. Oleh karena itu, ketika melakukan analisis kita harus mengetahui tingkat pertumbuhan yang dianggap paling signifikan (titik tengah) untuk memisahkan Cash Cows dengan Stars dan Question Marks dengan Dogs. - Langkah 5. Menggambar Siklus di Matriks BCG. Setelah melakukan perhitungan pada setiap variabel pengukuran, gambarkan posisi merek atau produk anda ke dalam matriks dengan bentuk lingkaran. Gambarkan juga merek atau produk lainnya dengan bentuk lingkaran sesuai dengan proporsi pendapatan atau pangsa pasar yang didapat oleh merek yang bersangkutan. Referensi : 1. Hapzi Ali, 2018. Modul Manajemen Strategic : Porter’s Five Competitiveness Force Model, BCG Matrix, UMB Jakarta.