Perawatan pasca penjahitan robekan perineum penting untuk mengurangi nyeri dan mencegah infeksi agar penyembuhan berjalan dengan baik. Perawatan meliputi membersihkan daerah perineum, mengompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan, dan latihan otot dasar panggul untuk memperkuat daerah tersebut. Pemeriksaan berkala perlu dilakukan untuk memantau penyembuhan luka dan mendeteksi komplikasi dini
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas manfaat pijat untuk ibu nifas, termasuk meredakan nyeri tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, memproduksi ASI, dan mempercepat pemulihan. Ia juga membahas cara melakukan pijat nifas dengan fokus pada bagian tubuh tertentu serta menghindari daerah perut. Dokumen tersebut juga membahas manfaat dan cara melakukan totok wajah untuk merangsang sirkulasi darah
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas manfaat pijat untuk ibu nifas, termasuk meredakan nyeri tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, memproduksi ASI, dan mempercepat pemulihan. Ia juga membahas cara melakukan pijat nifas dengan fokus pada bagian tubuh tertentu serta menghindari daerah perut. Dokumen tersebut juga membahas manfaat dan cara melakukan totok wajah untuk merangsang sirkulasi darah
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada kelainan masa nifas, yang meliputi infeksi puerperalis, HPP, gangguan payudara, dan gangguan psikologi post partum. Kelainan utama masa nifas adalah infeksi masa nifas, perdarahan pasca persalinan, tromboemboli, gangguan payudara, dan gangguan psikologi. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab, manifestasi klinis, dan penatalaksana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perawatan perineum bagi ibu nifas setelah melahirkan.
2. Perawatan perineum bertujuan untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan jaringan di daerah perineum.
3. Perawatan meliputi pembersihan daerah perineum setiap kali buang air kecil atau besar, mengganti pembalut, serta latihan otot pelvic.
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan untuk ibu intranatal dan persalinan, mulai dari fase laten aktif hingga fase pengawasan pascapersalinan. Terdapat 4 kala persalinan yang masing-masing memuat pengkajian, lingkup masalah, dan tindakan keperawatan yang sesuai. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mengenai proses dan asuhan persalinan normal pada ibu.
PERT.1 ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI PADA IBU MASA NIFAS (REVISI).pptxHjAnah
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi fisiologis sistem reproduksi wanita pada masa nifas, yang meliputi perubahan uterus, endometrium, lokhia, serviks, vagina, perineum, laktasi, tanda-tanda abnormal, dan penatalaksanaannya.
Video analisis karakteristik pembelajaran tentang pemeriksaan pH dan suhu tanah dinilai memiliki pesan yang jelas namun perlu dibagi menjadi dua video terpisah dan ditambahkan animasi serta subtitle untuk meningkatkan pemahaman peserta belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang meliputi tiga hal utama: (1) proses oksigenasi yang terdiri atas ventilasi, difusi, dan transportasi, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi, dan (3) gangguan atau masalah kebutuhan oksigenasi beserta tindakan untuk mengatasinya seperti pemberian oksigen dan pengisapan lendir.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perawatan luka dalam praktik kebidanan, meliputi proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, teknik penjahitan luka dan pengangkatan jahitan. Secara khusus membahas tentang jenis-jenis luka, proses penyembuhannya, dan prinsip perawatan luka.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka pasca operasi dan perineum. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, prosedur merawat luka seperti mengangkat jahitan, mengganti balutan, serta perawatan luka perineum pasca persalinan untuk mencegah infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai posisi dan mobilisasi yang dapat dilakukan saat proses persalinan. Terdapat penjelasan mengenai posisi miring, setengah duduk, berbaring, jongkok, duduk, berlutut, merangkak, berdiri tegak, dan McRobert beserta keuntungan dan kekurangannya. Juga dijelaskan mengenai mobilisasi pada kala I, II, IV dan pasca sesar secara ringkas.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan terapi yang digunakan pada persalinan. Secara ringkas, dibahas tiga jenis agen uterotonika (oksitosin, alkaloid ergot dan derivatnya, serta prostaglandin) yang digunakan untuk merangsang kontraksi rahim, antihipertensi yang aman digunakan, dan magnesium sulfat sebagai anti kejang dan tokolitik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Modul ini membahas tentang pencegahan infeksi pada persalinan dan bayi baru lahir, meliputi metode cuci tangan, persiapan persalinan dan penerimaan bayi, pencegahan infeksi infus, dan pengolahan alat dan bahan.
Seorang perempuan berusia 24 tahun baru saja melahirkan 5 jam yang lalu. Ia mengeluhkan kesulitan menyusui karena puting susunya sulit terbenam. Pemeriksaan menunjukkan puting tampak datar tetapi dapat dikeluarkan dengan tekanan, IMD tidak berhasil. Diagnosis yang paling mungkin adalah retraksi puting.
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...AstriYuliaSariLubis1
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, serta keluarga dan evidence based dalam ruang lingkup kesehatan ibu dan anak
Dokumen tersebut membahas peran keluarga dan masyarakat dalam kehamilan, persalinan, masa nifas, dan BBL. Keluarga berperan dengan memberikan dukungan kepada ibu hamil, sedangkan masyarakat membentuk kader kesehatan dan menyediakan fasilitas kesehatan. Pada masa persalinan dan nifas, keluarga dan masyarakat berperan dengan memberikan asuhan dan edukasi kesehatan. Masyarakat juga terlib
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
5. ➢ Mengatasi nyeri dan pencegahan
infeksi sehingga penyembuhan
berjalan dengan sempurna
➢ Perawatan harus bisa dilakukan
mandiri oleh pasien di rumah
General Prinsciple
6. ➢ Mengatasi nyeri dan pencegahan
infeksi sehingga penyembuhan
berjalan dengan sempurna
➢ Perawatan harus bisa dilakukan
mandiri oleh pasien di rumah
General Prinsciple
7. Penyembuhan Luka
➢ Fase Substrat
(Inflamasi Atau Eksudatif) 4 Hari
➢ Penyembuhan Proliferatif
(Kolagen, Fibroblastik) 42 – 60
Hari
➢ Penyembuhan Remodelling
(Maturasi) > 9 Bulan
8. Faktor-faktor y g mempen gar u hi
pen yembu han luka
➢ Suplai aliran darah
➢Infeksi
➢Keadaan defisiensi
➢Penyakit yang diderita
➢Obat-obatan
➢Teknik dan benang jahitan
9. Perawatan Pasca Reparasi
Robekan Perineum III-IV
➢Antibiotika
➢Analgetika
➢Kateter
➢Diet & pelunak feses
➢Pemulangan pasien
➢Informasi pasien pulang
13. Faktor Lain Yang Mempengaruhi
Penyembuhan
– kemungkinan infeksi besar
(kontaminasi bakteri dari rektum)
– kebersihan perineum
– antibiotika
– risiko dehisensi meningkat pada hematom,
mekoneum
– keadaan umum (infeksi, anemia, DM)
– Bila dehisensi/jahitan tidak jadi/fistula
reparasi dilakukan minimal 3 bulan kemudian
14. Tatalaksana Pasca
Penjahitan Perineum
– Problem utama pasca penjahitan NYERI
– Faktor yang berpengaruh pada
berkurangnya nyeri, yaitu:
– Anestesi lokal semprot,krim atau gel
– Latihan otot dasar panggul pasca
persalinan
– Analgetik :
– topikal : semprot, krim, gel
– oral
– rektal
: parasetamol
: diklofenak
15. Follow up Tatalaksana
Pasca Penjahitan Perineum
– Pasien kontrol 1 atau 2 minggu pasca
pesalinan
– Dilakukan penilaian klinik sesuai masa
nifas, penilaian luka episiotomi
termasuk bagian dalam vagina
dengan pemeriksaan digital yang hati-
hati
16. SITZ BATH
➢ Sitz baths dapat digunakan untuk
nyeri pembengkakan perineum.
➢ Sitz baths klasik : menggunakan
air hangat; bbrp peneliti
menggunakan es seperti tindakan
yg digunakan pada cedera atletik.
➢ Suhu : 102 - 105 F / 113°F (45°C).
➢ Menyembuhkan & ↓ insidensi
infeksi
➢ Lama : 20 menit
17. Perawatan lokal
➢ Harus dimulai sesegera mungkin setelah
lahir
➢ Luka harus dijaga tetap bersih dan
kering, terutama setelah BAK dan BAB
➢ Sitzh baths dapat dilakukan untuk
menjaga agar luka tetap bersih
➢ Untuk mencegah pembengkakan dapat
dilakukan kompres dengan es
➢ Pemakaian tampon atau douching tidak
dianjurkan
18. ICE PACK
•
•
•
•
•
•
➢ Suhu dingin mengurangi rasa nyeri
dengan
Penurunan rangsang pada ujung saraf
Penurunan konduksi saraf
Vasokonstriksi
Mencegah pembentukan hematoma
Penurunan rangsang dan spasme otot
Ibu dapat memulai sitz bath pada suhu kamar
lalu menambahkan es
19. ICE PACK
➢ Es juga mengurangi edema,
meningkatkan rasa nyaman, dan
menyebabkan anestesia sementara
• Pertahankan selama 20 mnt
• Lepaskan 10 mnt sblm digunakan lagi
• digunakan pd 24 jam pertama
20. Perineal Massage
➢ Sebagian ibu melakukan perineal
massage selama kehamilan utk
mencegah nyeri setelah melahirkan
➢ Belum terbukti mengurangi/mencegah
keluhan yang dirasakan setelah
melahirkan
21.
22. Vaginal Douching –
To Douche or Not to Douche
➢ Mengapa digunakan?
•
•
•
•
•
Mencuci sisa darah haid
Setelah hubungan sex utk mencegah
kehamilan / PMS (?)
Mengurangi bau vagina
Tidak merasa bersih sebelum vaginal
douches
Terapi dokter : infeksi jamur kronis /
bakteri (di bawah pengawasan dokter)
23. Vaginal Douching –
To Douche or Not to Douche
➢ Apakah sehat?
•
•
•
•
•
• “tidak" dpt mengurangi kemungkinan hamil :
30% pd bulan tsb (American Journal of Public
Health)
Vaginal douching reguler merubah flora
normal vagina
Meningkatkan paparan infeksi ke serviks,
uterus, dan tuba fallopian (vaginal iritasi,
infeksi ; BV, PMS meningkat)
Meningkatkan 73% risiko PID
Tdk direkomendasikan lagi
paling aman let the vagina clean itself
24. AROMATERAPI DAN
PENYEMBUHAN EPISIOTOMI
■Digunakan saat sitz bath / sabun menggunakan Lavender, Myrrh,
Neroli, Rose, Grapefruit, Mandarin, Orange, and Roman Chamomile.
■Hasil :
Skala REEDA turun bermakna pada kelompok kasus hari ke 5 dan 7
(P=.009, P=.003). Temuan bakteri lebih sedikit (5-10 bakteri/lapang
pandang) pd apus luka episiotomi. Jenis bakteri terbanyak E coli
dan Enterococcus faecalis.
■Kesimpulan :
aromaterapi postpartum utk perawatan perineum efektif dalam
menyembuhkan luka perineum.
Hur and Han. Taehan Kanho Hakhoe Chi. Postpartum aromatherapy for perineal care
could be effective in healing the perineum..." 2004 Feb;34(1):53-62. PubMed Abstract
25. LAMPU HANGAT PERINEAL
➢ Tempatkan 20 inci dari perineum
➢ Selama 20 mnt
• memberikan rasa nyaman
• mempercapat pengeringan luka
• mempercepat penyembuhan
26. AKTIVITAS SEKSUAL?
(penetrasi)
■Episiotomy / luka (+) : 4-6 mg pasca salin.
Pd robekan derajat III-IV tunggu hingga
luka diperiksa.
■Saat pertama kali berhubungan dapat
terasa nyeri dan kaku. Coba mandi air
hangat dan lakukan foreplay lebih lama.
Mungkin lebih disukai posisi perempuan
di atas atau miring.
27. ■ Coba utk santai sedapat mungkin saat
aktifitas seksual, atau gunakan lubrikan,
karena menyusui dapat menurunkan
estrogen sehingga vagina akan kering.
■ Jk tetap terasa sakit atau tidak
nyaman, tunggu beberapa saat lagi
atau gunakan cara lain dalam
berhubungan. Jk nyeri tidak hilang
dalam waktu lama setelah melahirkan
periksakan diri.
■ Penyebab dpat multifaktor FSD
diagnosis dan terapi perlu kombinasi
pendekatan terapi psikis, fisik, obat,
dan biofeedback.
28. SUPLEMEN
■ZINC
– Meningkatkan pembelahan sel epidermal
– Merangsang perbaikan endotel vaskuler
– Menurunkan rate infeksi luka
■VITAMIN A & C
– Merangsang epitelisasi
– Membantu sintesis kolagen
■VITAMIN B6
– Jk kekurangan menyebabkan neuropati perifer
– Membantu produksi sel darah merah
■Tujuan perbaikan integritas kulit:
– Mencegah dermatitis perineum
– Mempertahankan barier epidermal yg sehat
– Menjaga kulit dari mikroorganisma yg tdk
menguntungkan
– Mencegah luka karena tekanan atau sebab lain
29. PEMERIKSAAN FISIK PASCA SALIN
B – breast
U - uterus
B - bowels
B - bladder
L - lochia
E - episiotomy
30. MENGAPA LUKA
EPISIOTOMI/PERINEUM
HARUS DIPERIKSA ?
Insidensi :
▪ Luka episiotomi terbuka + 0,1-2,1%
▪ Infeksi & luka terbuka + 3%
▪ Infeksi < 1%
Ramin SM. Episiotomy and early repair of dehiscence.Clin Obstet
Gynecol 1994;37:816.
31. PEMERIKSAAN PERINEUM
➢ REEDA (redness, edema,
ecchymosis, discharge, approximation
of edges of episiotomy) bantu
pemeriksaan.
➢ Episiotomi (-), perineum harus
tetap diperiksa.
➢ Rasa tidak nyaman di perineum
pikirkan gejala infeksi atau hematoma.
Hemorrhoids ?
32. ▪ Prosedur pemeriksaan perineum
yg dapat dilakukan:
Posisi Sim’s (miring kiri dg lutut & paha kearah
dada).
Gunakan sarung tangan utk proteksi.
Pençahayaan yg baik
Pantat diangkat dg hati-hati
33. TINDAK LANJUT :
➢Pasca reparasi perineum berat :
• Evaluasi di RS 6-8 minggu pasca
persalinan
• Pemeriksaan genitalia untuk:
• Melihat jaringan parut
• Rasa tidak nyaman
• Pemeriksaan manometer anal dan
endosonografi
35. PERAWATAN PERINEUM
➢
➢
➢
➢
➢
➢
Perawatan perineum meningkatkan rasa
nyaman ibu dan m encegah infeksi
Cuci tangan ibu sblm & stlh BAK/BAB
Gunakan larutan antiseptik dg air hangat
utk membersihkan perineum stlh buang air.
Alirkan air dr depan ke belakang &
keringkan perineum dg handuk bersih.
Ganti pembalut setiap stlh buang air
& gunakan milik sendiri utk mencegah
kontaminasi silang.
Pakaian dalam diganti setiap hari atau jika
basah.
36. ■Bantu ibu berbaring miring atau
menggunakan bantal saat duduk.
■Bantu latihan daerah vagina (Kegel exercises),
yg dpt mendukung daerah perineum dan
memperkuat tonus otot dasar panggul yg
terluka.
■Evaluasi efektivitas analgesia tiap15’ hingga
nyeri berkurang/hilang, jk dlm 30’ tdk hilang :
nonpharmacologic (pengalihan perhatian, panas,
dan shower dingin / hangat).
■Nyeri dan pembengkakan periurethral
menyebabkan ibu tdk BAK shg perlu
kateterisasi.
■Jk ibu mengeluh nyeri perineal hebat
langkah penting pertama adl periksa
ulang daerah perineum.
37. KESIMPULAN
▪ Perawatan pasca penjahitan robekan
perineum berperan penting pada
keseluruhan penyembuhan luka
perineum
▪ Perawatan yang baik/benar
mengurangi morbiditas pasca
penjahitan robekan perineum