Seorang perempuan berusia 24 tahun baru saja melahirkan 5 jam yang lalu. Ia mengeluhkan kesulitan menyusui karena puting susunya sulit terbenam. Pemeriksaan menunjukkan puting tampak datar tetapi dapat dikeluarkan dengan tekanan, IMD tidak berhasil. Diagnosis yang paling mungkin adalah retraksi puting.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan prinsip midwifery care yang memberikan kerangka kerja bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi asuhan dan unsur-unsur paradigma kesehatan serta mendukung persalinan alami, pendekatan berbasis ilmu dan seni, kekuasaan wanita atas keputusan kesehatannya, dan asuhan berfokus pada kepentingan wanita.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan prinsip midwifery care yang memberikan kerangka kerja bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi asuhan dan unsur-unsur paradigma kesehatan serta mendukung persalinan alami, pendekatan berbasis ilmu dan seni, kekuasaan wanita atas keputusan kesehatannya, dan asuhan berfokus pada kepentingan wanita.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Teks tersebut membahas tentang peran agama dalam kebidanan. Agama memberikan pedoman
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti menjaga kesehatan pasien,
mencegah penyakit, dan mengobati penyakit sesuai ajaran agama. Teks tersebut juga
membahas pandangan agama terhadap berbagai aspek kebidanan seperti keluarga berencana
dan larangan terhadap aborsi.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri, termasuk di Afrika Selatan dan Amerika. Di Afrika Selatan, pelayanan kebidanan dimulai pada abad ke-19 dengan didirikannya sekolah pelatihan bidan pertama pada tahun 1810. Sedangkan di Amerika, pelayanan kebidanan awal dilakukan oleh bidan yang belum terlatih hingga pada abad ke-20 baru mulai ada pendidikan formal untuk bidan.
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Modul ini membahas tentang filosofi dan paradigma kebidanan, termasuk pengertian filosofi kebidanan menurut beberapa sumber, serta empat aspek paradigma kebidanan yaitu perempuan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan."
Dokumen tersebut membahas tentang Denver Development Screening Test (DDST), yaitu tes skrining perkembangan yang luas digunakan untuk menilai empat domain perkembangan anak sejak lahir hingga 6 tahun. DDST digunakan untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan anak dibandingkan usianya."
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Dokumen ini membahas metode dokumentasi kebidanan yang meliputi tujuh langkah Varney dalam pendokumentasian asuhan kebidanan, jenis-jenis catatan perkembangan pasien seperti SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, dan SOAP serta format Data-Action-Response (DAR). Dokumentasi merupakan instrumen penting untuk melindungi pasien dan bidan serta memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
Surveilans kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebarluasan informasi kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan, implementasi, evaluasi program kesehatan, serta deteksi dini epidemi. Tujuannya meliputi pemantauan tren penyakit, identifikasi kebutuhan riset, serta penentuan prioritas kebijakan kesehatan. Dilaksanakan secara aktif dan pasif melalui laporan dari fasilitas pelapor
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Teks tersebut membahas tentang peran agama dalam kebidanan. Agama memberikan pedoman
bagi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti menjaga kesehatan pasien,
mencegah penyakit, dan mengobati penyakit sesuai ajaran agama. Teks tersebut juga
membahas pandangan agama terhadap berbagai aspek kebidanan seperti keluarga berencana
dan larangan terhadap aborsi.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri, termasuk di Afrika Selatan dan Amerika. Di Afrika Selatan, pelayanan kebidanan dimulai pada abad ke-19 dengan didirikannya sekolah pelatihan bidan pertama pada tahun 1810. Sedangkan di Amerika, pelayanan kebidanan awal dilakukan oleh bidan yang belum terlatih hingga pada abad ke-20 baru mulai ada pendidikan formal untuk bidan.
Dokumen tersebut merangkum proses konsultasi antara seorang bidan dengan seorang ibu hamil trimester ketiga dan suaminya. Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan medis terhadap ibu hamil, dan menjelaskan kondisi yang dialami ibu seperti sakit pinggang dan susah bernafas sebagai hal yang normal pada kehamilan akhir. Bidan juga memberikan saran gizi dan istirahat yang tepat untuk ibu. Ibu dan suami tampak pu
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Modul ini membahas tentang filosofi dan paradigma kebidanan, termasuk pengertian filosofi kebidanan menurut beberapa sumber, serta empat aspek paradigma kebidanan yaitu perempuan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan."
Dokumen tersebut membahas tentang Denver Development Screening Test (DDST), yaitu tes skrining perkembangan yang luas digunakan untuk menilai empat domain perkembangan anak sejak lahir hingga 6 tahun. DDST digunakan untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan anak dibandingkan usianya."
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Dokumen ini membahas metode dokumentasi kebidanan yang meliputi tujuh langkah Varney dalam pendokumentasian asuhan kebidanan, jenis-jenis catatan perkembangan pasien seperti SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, dan SOAP serta format Data-Action-Response (DAR). Dokumentasi merupakan instrumen penting untuk melindungi pasien dan bidan serta memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
Surveilans kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyebarluasan informasi kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan, implementasi, evaluasi program kesehatan, serta deteksi dini epidemi. Tujuannya meliputi pemantauan tren penyakit, identifikasi kebutuhan riset, serta penentuan prioritas kebijakan kesehatan. Dilaksanakan secara aktif dan pasif melalui laporan dari fasilitas pelapor
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan bayi berat lahir rendah (BBLR). Secara garis besar mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, dan penatalaksanaan medis BBLR.
Dokumen ini membahas identifikasi masalah dan pembahasan terkait asuhan kehamilan dan nifas pada Ny. L. Masalah yang diidentifikasi adalah riwayat hiperemesis gravidarum selama kehamilan dan ketidaktahuan teknik menyusui serta tanda bahaya nifas yang benar. Pembahasan meliputi penjelasan mengenai hiperemesis gravidarum, penatalaksanaan selama kehamilan, teknik menyusui yang benar, serta tanda-t
Dokumen tersebut membahas tentang antenatal care (ANC) yang merupakan perawatan untuk ibu hamil guna menjaga kesehatan ibu dan janin. ANC bertujuan untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas serta menghasilkan bayi yang sehat. ANC meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, imunisasi TT, ukuran rahim, pemberian tablet besi, dan konseling. Dokumen juga menjel
1. Dokumen tersebut merupakan laporan pemeriksaan kebidanan pasca persalinan pada seorang ibu bernama Ny. E usia 34 tahun yang baru melahirkan anak ketiganya. 2. Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan perineumnya. Pemeriksaan menemukan luka jahitan masih basah. 3. Rencana tindakan mencakup observasi, edukasi, dan perawatan luka jahitan untuk mengurangi nyeri dan mencegah in
1. Dokumen tersebut merupakan laporan pemeriksaan kebidanan pasca persalinan pada seorang ibu bernama Ny. E usia 34 tahun yang baru melahirkan anak ketiganya. 2. Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan perineumnya. Pemeriksaan menemukan luka jahitan masih basah. 3. Rencana tindakan mencakup observasi, edukasi, dan perawatan luka jahitan untuk mengurangi nyeri dan mencegah in
Dokumen tersebut merangkum rencana pelayanan kesehatan ibu sebelum, saat, dan sesudah bersalin untuk Ny. S berusia 23 tahun yang sedang hamil 36 minggu 5 hari. Rencananya mencakup kunjungan antenatal, persiapan persalinan, tindakan intranatal dan postnatal, serta evaluasi yang dilakukan.
Dokumen tersebut merupakan laporan pendahuluan dan asuhan kebidanan pada Ny. A dengan persalinan kala I fase aktif. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, fisiologi, fase-fase, tanda bahaya, manajemen, dukungan, dan pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis ibu selama persalinan kala I.
Dokumen tersebut membahas standar pelayanan kebidanan selama masa nifas, termasuk standar pelayanan untuk bayi baru lahir, penanganan ibu dalam 2 jam setelah persalinan, dan pelayanan untuk ibu dan bayi selama masa nifas hingga 6 minggu."
Masa nifas adalah masa pemulihan setelah persalinan yang berlangsung selama 6 minggu. Selama masa ini terjadi perubahan fisiologis seperti involusi rahim, lokhea, dan produksi ASI. Tujuan asuhan masa nifas adalah memastikan kesehatan ibu dan bayi, serta memberikan edukasi tentang perawatan diri, menyusui, dan keluarga berencana.
Video analisis karakteristik pembelajaran tentang pemeriksaan pH dan suhu tanah dinilai memiliki pesan yang jelas namun perlu dibagi menjadi dua video terpisah dan ditambahkan animasi serta subtitle untuk meningkatkan pemahaman peserta belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang meliputi tiga hal utama: (1) proses oksigenasi yang terdiri atas ventilasi, difusi, dan transportasi, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi, dan (3) gangguan atau masalah kebutuhan oksigenasi beserta tindakan untuk mengatasinya seperti pemberian oksigen dan pengisapan lendir.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perawatan luka dalam praktik kebidanan, meliputi proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, teknik penjahitan luka dan pengangkatan jahitan. Secara khusus membahas tentang jenis-jenis luka, proses penyembuhannya, dan prinsip perawatan luka.
Perawatan pasca penjahitan robekan perineum penting untuk mengurangi nyeri dan mencegah infeksi agar penyembuhan berjalan dengan baik. Perawatan meliputi membersihkan daerah perineum, mengompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan, dan latihan otot dasar panggul untuk memperkuat daerah tersebut. Pemeriksaan berkala perlu dilakukan untuk memantau penyembuhan luka dan mendeteksi komplikasi dini
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka pasca operasi dan perineum. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, prosedur merawat luka seperti mengangkat jahitan, mengganti balutan, serta perawatan luka perineum pasca persalinan untuk mencegah infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai posisi dan mobilisasi yang dapat dilakukan saat proses persalinan. Terdapat penjelasan mengenai posisi miring, setengah duduk, berbaring, jongkok, duduk, berlutut, merangkak, berdiri tegak, dan McRobert beserta keuntungan dan kekurangannya. Juga dijelaskan mengenai mobilisasi pada kala I, II, IV dan pasca sesar secara ringkas.
Dokumen tersebut membahas tentang obat dan terapi yang digunakan pada persalinan. Secara ringkas, dibahas tiga jenis agen uterotonika (oksitosin, alkaloid ergot dan derivatnya, serta prostaglandin) yang digunakan untuk merangsang kontraksi rahim, antihipertensi yang aman digunakan, dan magnesium sulfat sebagai anti kejang dan tokolitik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Modul ini membahas tentang pencegahan infeksi pada persalinan dan bayi baru lahir, meliputi metode cuci tangan, persiapan persalinan dan penerimaan bayi, pencegahan infeksi infus, dan pengolahan alat dan bahan.
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...AstriYuliaSariLubis1
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, serta keluarga dan evidence based dalam ruang lingkup kesehatan ibu dan anak
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. SOAL 1
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
2
Seorang perempuan, berumur 23 tahun, P1A0, nifas hari ke-7. Hasil
anamnesis: kepala pusing, tidur ± 5 jam/ hari, sering terbangun
setiap saat bayi menangis dan sering terbangun. Hasil pemeriksaan:
KU baik TD 100/60 mmHg, N 88 x/ menit, S 36,8ºC, konjungtiva
agak pucat, TFU pertengahan pusat dan simpisis kontraksi uterus
baik, kandung kemih kosong, terdapat ekskresi cairan pervagina
berwarna kuning kecoklatan dan lebih sedikit.
Jenis lochea apakah yang paling sesuai dengan kasus tersebut?
A. Alba
B. Rubra
C. Serosa
D. Purulenta
E. Sanginolenta
3. JAWABAN SOAL 1: C. SEROSA
Penjelasan:
Pengeluaran lokia dapat dibagi berdasarkan waktu dan
warnanya, seperti pada tabel berikut:
3
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
4. SOAL 2
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
4
Seorang perempuan, berumur 30 tahun, P3A0 melahirkan 5 jam yang lalu
ditolong oleh bidan. Hasil anamnesis: riwayat persalinan normal, belum
BAK, masih takut bangun dari tempat tidurnya. Hasil Pemeriksaan: TD
120/80 mmHg, P 20x/ menit, S 36° C, N 84x/ mnt. TFU 2 jari di bawah
pusat, lochea rubra, payudara tegang. Air susu yang keluar dari ibu dan
merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket dan berwarna
kekuningan.
Jenis ASI apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Transisi
B. Mature
C. Kolostrum
D. Foremilk
E. Hindmilk
5. JAWABAN SOAL 2: C. KOLOSTRUM
Penjelasan:
Tahapan pembentukan ASI
− Kolostrum: ASI yang keluar pada beberapa hari pertama kelahiran,
biasanya berwarna kuning kental. Air susu ini sangat kaya protein dan zat
kekebalan tubuh atau imonogobulin (IgG, IgA, dan IgM), mengandung
lebih sedikit lemak dan karbohidrat sehingga viskositasnya kental dan
lengket. Kolostrum berperan melapisi dinding usus bayi dan melindungi
dari bakteri. Kolostrum juga merupakan pencahar ideal yang berperan
mengeluarkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi baru lahir serta
mempersiapkan saluran pencernaan untuk bisa menerima makanan bayi
berikutnya.
5
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
6. − Susu transisi: keluar pada hari ke-3 sampai hari ke-10 setelah kelahiran. Merupakan susu
permulaan atau transisi yang lebih bening dan jumlahnya lebih banyak. Kadar
immunoglobulin dan proteinnya menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.
− Susu Mature atau Matang: ASI yang keluar setelah hari ke-10 pasca persalinan.
Komposisinya stabil dan tidak berubah. Jika bayi lahir prematur atau kurang bulan, ASI
yang dihasilkan memiliki kandungan berbeda, yaitu lebih banyak mengandung protein.
− Foremilk, disimpan pada saluran penyimpanan dan keluar pada awal menyusui.
Dihasilkan dalam jumlah yang sangat banyak dan cocok untuk menghilangkan rasa lapar
bayi. Foremilk memiliki kandungan lemak yang rendah, namun tinggi laktosa, gula, protein,
mineral, dan air.
− Hindmilk, keluar setelah foremilk habis saat menyusui hamper selesai. Hindmilk sangat
kaya akan zat gizi, kental, dan penuh lemak bervitamin (Riksani, 2013).
6
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
7. SOAL 3
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
7
Seorang Perempuan usia 28 tahun P1A0 baru saja melahirkan secara
normal 2 hari yang lalu di PMB, ibu mengatakan merasa lelah dan
khawatir tidak dapat merawat bayinya dan sering menceritakan
pengalamannya saat bersalin.
Fase adaptasi apakah yang paling sesuai dengan kasus tersebut?
A. Taking hold
B. Talking on
C. Letting go
D. Taking in
E. Letting In
8. JAWABAN SOAL 3: D. TAKING IN
Penjelasan:
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase
sebagai berikut:
Fase taking in (periode ketergantungan): berlangsung dari hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang berfokus
terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses
persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir. Ibu perlu bicara tentang
dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti
rasa mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu
yang tidak dapat dihindari. Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat untuk
mencegah gangguan psikologis yang mungkin dialami, seperti mudah
tersinggung, menangis. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif. Pada
fase ini petugas kesehatan harus menggunakan pendekatan yang empatik agar
ibu dapat melewati fase ini dengan baik.
8
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
9. o Fase taking hold: periode yang berlangsung 3-10 hari setelah
melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi Ibu
mempunyai perasaan sangat sensitif sehingga mudah tersinggung dan
gampang marah. Kita perlu berhati-hati menjaga komunikasidengan ibu.
Dukungan moril sangat diperlukan untuk menumbuhkankepercayaan diri
ibu.
o Fase letting go merupakan periode menerima tanggung jawab akan
peran barunya. Fase ini berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan.
Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Ibu
memahami bahwa bayi butuh disusui sehingga siap terjaga untuk
memenuhi kebutuhan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan
bayinya sudah meningkat pada fase ini. Ibu akan lebih percaya diri
dalam menjalani peran barunya.
9
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
10. SOAL 4
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
1 0
Seorang perempuan P1A0 umur 19 tahun, bersalin secara spontan di
PMB 3 jam yang lalu. Hasil Anamnesis: masih merasa lemas sehingga
belum bisa menyusui. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N
88x/menit, S 36,5ºC, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik,
perdarahan sedikit, kandung kemih kosong.
Fokus pemeriksaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Involusi
B. Laktasi
C. Perdarahan
D. Nutrisi
E. Eliminasi
11. JAWABAN SOAL 4: C. PERDARAHAN
Penjelasan:
Kebijakan asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas
<24 jam adalah:
− Mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri.
− Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan
berlanjut.
− Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaiman mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
− Pemberian ASI awal.
− Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
− Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadinya hipotermi.
− Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu
dan bayi dalam keadaan stabil.
1 1
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
12. SOAL 5
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
1 2
Seorang perempuan, umur 23 tahun, P3A1, nifas 8 jam. Hasil
anamnesis: riwayat persalinan spontan, nyeri perineum, lelah, dan
agak lemas. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70, N 84x/ menit, S
37 0C, kolostrum (+/+), perdarahan ¼ pembalut, BB lahir 3200 gram,
terdapat jahitan perineum.
Tujuan asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Memastikan tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui
b. Pemenuhan makanan yang bergizi dan cukup cairan
c. Mencegah perdarahan karena atonia uteri
d. Memastikan involusi uterus normal
e. Menganjurkan istirahat yang cukup
13. JAWABAN SOAL 5: C. MENCEGAH
PERDARAHAN KARENA
ATONIA UTERI
Penjelasan:
Pada kebijakan asuhan yang diberikan sewaktu masa nifas <24 jam adalah
mencegah perdarahan karena atonia uteri
1 3
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
14. SOAL 6
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
1 4
Seorang perempuan, umur 40 tahun, nifas hari ke-3, dirawat di ruang
obstetri RSUD, mengeluh tiba- tiba pusing. Hasil anmnesis: P3A2,
pernah mengalami tekanan darah yang meningkat pada usia
kehamilannya 8 bulan, penglihatan kurang jelas Hasil pemeriksaan TD
150/100 mmHg, N 88 x/ menit, P 22 x/ menit, S 37,2 °C, protein urine ++
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Eklampsia
b. Hipertensi
c. Preeklampsia ringan
d. Preeklampsia sedang
e. Preeklampsia berat
15. JAWABAN SOAL 6: D. PREEKLAMPSIA
SEDANG
Penjelasan:
Preeklampsia sedang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik 30
mmHg distolik 15 mmHg, proteinuria +2.
− Preeklampsia berat ditandai dengan tekanan darah 160/100 mmHg atau lebih,
albumin +3 atau +4, edema umum di daerah ekstremitas.
− Eklampsia mungkin diperberat oleh nyeri epigastrik dan peningkatan suhu diikuti
dengan kejang grand mal. Kejang tersebut ditandai dengan fase tonik selama
terjadi kontraksi otot, pinggang, lengan dan tungkai kaku, pernapasan menghilang
dan pasien menjadi sianosis.
1 5
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
16. SOAL 7
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
1 6
Seorang perempuan, umur 35 tahun, P4A0, nifas hari ke-8, datang ke
PMB dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, badan panas, serta
keluar cairan berbau busuk dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: KU
Lemah, TD 100/70 mmHg, N 90x/menit, P 22x/menit, S 38,9 °C,
abdomen kuadran 3 dan 4, lochea purulenta.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Mastitis
b. Metritis
c. Sistitis
d. Uretritis
e. Parametritis
17. JAWABAN SOAL 7: B. METRITIS
Penjelasan:
Tanda gejala metritis menurut Kemenkes RI (2016) adalah sebagai berikut.
− Demam > 38°C dapat disertai menggigil.
− Nyeri perut bawah.
− Lokia berbau dan purulen.
− Nyeri tekan uterus.
− Subinvolusi uterus.
− Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok.
Gejala yang dialami ibu pada kasus tersebut mengacu kepada metritis, seperti
nyeri perut bagian bawah, suhu > 38 °C, adanya nyeri tekan pada rahim, serta
lochea purulenta.
1 7
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
18. SOAL 8
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
1 8
Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, melahirkan 5 jam yang lalu
di PMB. Hasil anamenesis: putting susu sulit terbenam, pesimis dapat
menyusui bayi secara eksklusif. Hasil pemeriksaan: puting tampak datar
tetapi dapat dikeluarkan dengan tekanan jari di sekitar aerola, IMD tidak
berhasil,
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Retraksi puting
b. Abses payudara
c. Puting susu lecet
d. Payudara tersumbat
e. Dermatitis payudara
19. JAWABAN SOAL 8: A. RETRAKSI PUTING
Penjelasan:
Retraksi puting adalah suatu kondisi dimana puting tertarik kedalam
payudara.pada beberapa kasus puting dapat muncul keluar bila distimulasi,
namun pada kasus-kasus lain retraksi ini menetap. Keluhan yang dirasakan
oleh ibu mengarah kepada diagnosis retraksi puting atau biasa disebut puting
susu terbenam.
1 9
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
20. SOAL 9
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
2 0
Seorang perempuan umur 27 tahun melahirkan 2 minggu yang lalu,
datang ke rumah sakit mengeluh kakinya membengkak dan terasa nyeri.
Hasil pemeriksaan suhu 40 °C dan terdapat nyeri tekan pada betis, vena
femoralis teraba tegang dan keras, serta terba panas.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Vaginitis
b. Varises
c. Tromboflebitis
d. Stroke
e. Tromboflebiotis
21. JAWABAN SOAL 9: C. TROMBOFLEBITIS
Penjelasan:
Flegmasia alba dolens atau biasa disebut tromboflebitis yang mengenai satu
atau kedua vena femoralis yang disebabkan adanya trombosis akibat dari
kerusakan pembuluh darah, laju peredaran darah, atau karena pengaruh
infeksi atau vena seksi. Tromboflebtis ditandai dengan suhu tubuh tinggi dapat
disertai menggigil, nyeri bagian betis, vena kaki teraba tegang dan keras,
teraba panas, dan edema. Kasus menunjukkan bahwa ibu mengalami keluhan
kaki bengkak dan nyeri. Hasil pemeriksaan suhu 40 °C, nyeri tekan pada
betis, vena femoralis teraba tegang dan keras, serta terba panas sehingga
diagnosis yang tepat merupakan kondisi patologi masa nifas, yaitu
tromboflebitis.
2 1
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
22. SOAL 10
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
2 2
Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0, nifas hari ke-6. Bidan,
datang ke PMB untuk kunjungan ulang. Hasil anamesis: khawatir tidak
mampu merawat bayi seorang diri, informasi dari mertua yang
menemani ibu jadi sensitif dan mudah tersinggung. Hasil pemeriksaan: :
KU baik TD 100/60 mmHg, N 88 x/ menit, S 36,8ºC
Fase nifas apakah yang paling sesuai dengan kasus tersebut?
a. Fase taking in
b. Fase taking hold
c. Fase taking go
d. Fase letting go
e. Fase transisi
23. JAWABAN SOAL 10: B. FASE TAKING HOLD
Penjelasan:
Secara psikologi, setelah melahirkan seorang ibu akan mengalami perubahan
emosi sementara ia menyesuaikan diri dengan peran barunya. Penting sekali
bagi bidan untuk mengetahui perubahan psikologis ibu nifas sehingga dapat
dinilai apakah memerlukan asuhan khusus atau tidak. Fase taking hold
merupakan fase yang berlangsung antara 3-10 hari setelah bersalin. Pada
fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung
jawabnya dalam merawat bayi. Perasaannya pun sensitif sehingga harus
berhati-hati dalam berkomunikasi karena ibu akan mudah tersinggung
(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Masalah yang dialami perempuan tersebut
adalah kekhawatiran akan ketidakmampuan dalam merawat bayi dan mudah
tersinggung. Hal ini wajar terjadi pada ibu nifas usia 3-10 hari karena sedang
mengalami perubahan psikologis ibu nifas pada fase taking hold.
2 3
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
24. SOAL 11
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
2 4
Seorang perempuan, umur 16 tahun, nifas hari ke-21, datang diantar
suaminya ke PMB untuk kontrol. Hasil anamesis: sering murung, sulit
melakukan perawatan bayi harian, sering menangis tiba-tiba terutama
saat menyusui.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Duka cita
b. Kemurungan
c. Baby blues
d. Depresi postpartum
e. Psikosa
25. JAWABAN SOAL 11: C. BABY BLUES
Penjelasan:
Baby Blues merupakan keadaan dimana ibu merasa sedih berkaitan dengan
bayinya. Ditandai dengan ibu merasa cemas, kesepian, penurunan gairah
seks, tidak mau mengurus bayi, tidak percaya diri, dan kadang ingin menyakiti
bayinya. Kasus yang dialami perempuan tersebut dilihat dari tanda dan gejala
yang dialami, yaitu ibu tidak ingin merawat bayinya dan ingin menyakiti
bayinya menunjukkan bahwa ibu mengalami baby blues.
2 5
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
26. SOAL 12
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
2 6
Seorang perempuan, umur 35 tahun, P5A0, bersalin spontan 15 menit
yang lalu di PMB. Hasil anamnesis: pusing dan lemas. Hasil
pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 88x/menit, P 22 x/menit, estimasi
perdarahan 250 cc, uterus lembek, plasenta belum lahir.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. KBI
b. KBE
c. Plasenta manual
d. Pemberian oksitosin
e. Teruskan masase uterus
27. JAWABAN SOAL 12: D. PEMBERIAN
OKSITOSIN
Penjelasan:
Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit, berikan 10 unit oksitosin IM dosis
kedua. Periksa kandung kemih, jika ternyata penuh gunakan teknik aseptik untuk
memasukkan kateter nelaton disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk
mengosongkan kandung kemih. Ulangi kembali penegangan tali pusat dan
tekanan dorso-kranial. Apabila tersedia akses dan mudah menjangkau fasilitas
kesehatan rujukan maka nasehati keluarga bahwa mungkin ibu perlu dirujuk
apabila plasenta belum lahir setelah 30 menit bayi lahir. Pada menit ke 30 coba
lagi melahirkan plasenta dengan melakukan penegangan tali pusat untuk terakhir
kalinya. Jika plasenta tetap tidak lahir, rujuk segera. Tetapi apabila fasilitas
kesehatan rujukan sulit dijangkau dan kemudian timbul perdarahan, maka
sebaiknya dilakukan tindakan plasenta manual. Untuk melaksanakan hal tersebut,
pastikan bahwa petugas kesehatan telah terlatih dan kompeten untuk
melaksanakan tindakan atu prosedur yang diperlukan. Pada kasus ibu umur 35
tahun baru saja melahirkan anak kelima dan plasenta belum lahir. Penanganan
selanjutnya adalah memberikan oksitosin kedua 10 unit secara IM.
2 7
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
28. SOAL 13
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
2 8
Seorang perempuan, berumur 22 tahun, nifas 5 minggu dikunjungi Bidan
ke rumahnya untuk KF3. Hasil anamnesis: bayi menyusu kuat, tidak ada
penyulit dalam proses laktasi. Hasil pemeriksaan: TD 110/60 mmHg, N
88x/menit, P 22 x/menit, S 36,8 °C, uterus tidak teraba
Apa konseling yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Perawatan bayi
b. Perawatan payudara
c. ASI eksklusif
d. Program kehamilan selanjutnya
e. Asupan nutrisi ibu dan bayi
29. JAWABAN SOAL 13: C. ASI EKSKLUSIF
Penjelasan:
Kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk menilai keadaan ibu dan bayi untuk mencegah suatu masalah atau
penyulit. Kunjungan dilakukan pada masa nifas 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6
minggu.
Kunjungan 6 minggu mengidentifikasi penyakit yang dialami ibu dan bayi,
konseling KB secara dini, pemeriksaan keadaan bayi, pemberian ASI ekslusif.
Pada kasus di atas ibu nifas dalam masa nifas 6 minggu denan menyusui
lancar dan tidak ada penyulit serta keadaan ibu dan bayi baik maka konseling
yang tepat adalah konseling mengenai ASI eksklusif.
2 9
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
30. SOAL 14
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
3 0
Seorang perempuan, berumur 28 tahun, melahirkan 8 hari yang lalu di
puskesmas, mengeluhkan badan terasa panas, nyeri di perut. Hasil
pemeriksaan TD 120/90 mmHg, suhu 40 °C, nadi 62x/menit, uterus
membesar, lembek, dan lochea berbau.
Apakah diagnosis kasus tersebut?
a. Salphingitis
b. Tromboflebitis
c. Endometritis
d. Peritonitis
e. Parametritis
31. JAWABAN SOAL 14: C. ENDOMETRITIS
Penjelasan:
Endometritis adalah infeksi yang terjadi pada endometrium akibat kuman-
kuman yang masuk ke endometrium, jaringan desidua mengalami nekrotis
sehingga mengeluarkan cairan berbau. Tanda gejalanya berupa uterus
membesar, nyeri pada saat perubahan uterus, uterus lembek, suhu
meningkat, nadi menurun. Pada kasus gejala yang dialami adalah badan
terasa panas, nyeri di perut, TD 120/90 mmHg, suhu 40 °C, nadi 62x/menit,
uterus membesar, lembek, lochea berbau. Dilihat dari gejala yang timbul maka
ibu mengalami endometritis.
3 1
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
32. SOAL 15
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS
3 2
Seorang perempuan, berumur 21 tahun, nifas hari ke-3, datang ke
Puskesmas dengan keluhan nyeri di daerah luka jahitan. Hasil
anamnesis: riwayat persalinan spontan di PMB. Hasil pemeriksaan: TD
120/80 mmHg, suhu 38 °C, terdapat pengeluaran pus.
Tindakan apakah yang paling tepat diberikan oleh bidan?
a. Memberikan antibiotic
b. Melakukan penjahitan ulang
c. Merujuk pasien ke rumah sakit
d. Menganjurkan ibu membersihkan luka dengan Iodine Betadine
e. Melepas jahitan perineum
33. J AW ABAN SOAL 15: A. MEMBER IKAN AN TIBIOTIC
Penjelasan:
Vulvitis merupakan infeksi pada luka bekas sayatan episiotomi atau robekan
perineum ditandai dengan daerah sekitar luka membengkak, merah, jahitan
mudah terlepas, luka terbuka menjadi ulkus, dan mengeluarkan pus.
Penanganan pada kasus ini merupakan pemberian antibiotik, roborantia,
pemantauan vital sign, serta in take out pasien (makanan dan minuman).
Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan, bahwa tanda-tanda yang ibu
rasakan seperti jahitan perineum membengkak, mudah lepas, dan keluar
nanah, maka hal tersebut merupakan tanda infeksi, yaitu vulvitis. Penanganan
yang bisa diberikan salah satunya adalah pemberian antibiotik.
3 3
PEMBAHASAN
SOAL
VIGNETTE
NIFAS