3. Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu tubuh, fungsi
enzim, pertumbuhan, dan pergantian sel
yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses
biokimia pada sel tubuh.
Proses metabolisme dapat berupa
anabolisme (membangun) dan
katabolisme (pemecahan).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan
intake, makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor - faktor yang
memengaruhinya.
4. Secara umum faktor yang
memengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah faktor fisiologis untuk
kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya penyakit
tertentu yang mengganggu
pencernaan atau meningkatkan
kebutuhan nutrisi, faktor sosio
ekonomi, seperti adanya
kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi.
5. Konsep Dasar
NUTRISI merupakan proses pemasukan
& pengolahan zat makanan oleh tubuh
yg bertujuan menghasilkan energi &
digunakan dlm aktivitas tubuh.
NUTRIENT merupakan zat gizi yg
terdapat dalam makanan.
Kebutuhan energi seseorang ketika
istirahat disebut : Laju metabolisme basal
(BMR) adalah energi yg diperlukan pd
tingkat terendah fungsi selular.
6. Nutrisi gizi seimbang yg mengandung
semua zat gizi & mampu membuat
seseorang u/tumbuh sehat, tumbuh
kembang & produktif.
Nutrisi merupakan rangkaian proses dmn
s/organisme memasukkan makanan kedlm
tubuhnya, dicerna, diubah menjadi sel
jar.baru & energi yg sangat penting u/
brbgai aktivitas manusia.
6
P e n g e r t i a n
8. Fungsi zat gizi adalah :
1. Menghasilkan energi bagi fungsi organ,
gerakan, dan kerja fisik
2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan
dan perbaikan jaringan sel-sel dalam tubuh
3. Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh
9. Dalam memenuhi aktifitas kebutuhan
tubuh diperlukan energi yang berasal dari
hasil metabolisme.
Besarnya energi yang dihasilkan dari
metabolisme diukur dengan satuan kalori.
Kebutuhan energi seseorang pada saat
istirahat disebut Basal Metabolik Rate
(BMR).
10. 1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.
Setiap 1 gr karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori
(KKAL).
Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat
sedikit.
Glikogen adalah sintesis dari glukosa pemecahan
energi selama masa istirahat atau puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam
lemak.
11. Karbohidrat diklasifikasi menurut unit gula
atau sakarida.
Monosakarida seperti ; glukosa (dektrosa)
atau fruktosa tdk dpt dipecah menjadi unit
gula yg lebih dasar.
Disakarida seperti : sukrosa, laktosa,
maltosa dibentuk dari monosakarida & air.
Polisakarida (glikogen) dibentuk dari byk
unit gula & tdk dpt dilarutkan dlm air.
12. Metabolisme karbohidrat
mengandung 3 proses yaitu :
1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa,
karbondioksida dan air disebut glikogenolisis
2. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut
proses glikogenesis
3. Perubahan dari asam amino dan kliserol terjadi
glukosa disebut glukoneogenesis
13. 2. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan,
mempertahankan dan mengganti jaringan
tubuh.
Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal.
Bentuk sederhana dari protein adalah asam
amino.
Asam amino disimpan dalam jaringan
berbentuk hormon dan enzim.
Asam amino esensial tidak dapat disintesis
dalam tubuh tetapi harus didapat dari
makanan.
14. 3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi
paling besar.
Satu gram lemak akan menghasilkan 9
kkal.
Lipid adalah lemak yang dapat
membeku pada suhu ruangan tertentu,
dimana lipid tersebut terdiri atas
trigliserida dan asam lemak.
Proses terbentuknya asam lemak
disebut lipogenesis.
15. Asam lemak dapat jenuh, dimana tiap
karbon dlm rantai memiliki 2 atom
hidrogen yg melekat.
Atau tidak jenuh dimana sejumlah atom
hdrogen tdk sama dilekatkan & atom
karbon melekat dgn yg lain dgn ikatan
ganda.
Asam lemak tidak jenuh tunggal memiliki
2 atau lebih ikatan ganda.
Asam lemak tdk jenuh ganda memiliki 2
ikatan ganda karbon atau lebih.
16. 4. AIR
Air menyusun 60% - 70% dari
seluruh BB.
5. VITAMIN
Vitamin merupakan substansi
organik dlm jmlh kecil pd makanan
yg esensial utk metabolisme normal
.
Jenis Vitamin :
1. Vitamin larut air
2. Vitamin larut lemak
17. VITAMIN LARUT AIR :
VIT C
VIT B1 (TIAMIN)
VIT B2 (RIBOFLAVIN)
NIASIN
VIT B6 (PIRIDOKSIN)
FOLASIN,ASAM FOLAT, FOLAT
VIT B12 (KOBALAMIN)
ASAM PANTOTENAT
BIOTIN
18. VITAMIN LARUT LEMAK :
VIT A ( RETINOL,RETINAL, ASAM RETINOAT)
VIT D (KOLEKALSIFEROL, ERGOSTEROL)
VIT E (TOKOFEROL)
VIT K
19. 6. MINERAL
MINERAL merupakan elemen esensial non organik
pd tubuh sebagai katalis dlm reaksi biokimia.
CONTOH MINERAL :
Kalsium
Magnesium
Fosfor
Enzim merupakan substansi seperti protein yg
bertindak sbg katalis utk memacu reaksi kimia.
20. Keseimbangan Energi
Energi merupakan kapasitas utk melakukan
sebuah aktivitas, dpt diukur melalui
pembentukan panas.
ENERGI pd manusia dpt diperoleh dari : zat
gizi diantaranya : protein, Lemak & bahan
makanan yg disimpan dlm tubuh.
21. Kegiatan yang membutuhkan
energi antara lain :
1. Vital kehidupan, pernapasan, sirkulasi
darah, suhu tubuh, dll.
2. Kegiatan mekanik oleh otot
3. Aktivitas otak dan saraf
4. Energi kimia untuk membangun
jaringan, enzim, dan hormon
5. Sekresi cairan pencernaan
6. Absorpsi zat-zat gizi di saluran
pencernaan
7. Pengeluaran hasil metabolisme
23. JENIS METABOLISME
1. Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat berbentuk monosakarida & disakarida
diserap melalui mukosa usus.
2. Metabolisme lemak
Lemak serap dlm bentuk gliserol asam lemak. Gliserol larut dlm
air shg dpt diserap dgn scr pasif.
Trigliserida yg dialirkan kedlm pembuluh darah disebut :
lipoprotein.
Metabolisme lemak menghasilkan tenaga berbentuk : ATP &
sisanya disebut hidrogendioksida & karbondioksida.
Hasil sampingan lemak yg dibakar disebut kolesterol
3. Metabolisme protein
Protein diserap dalam bentuk asam amino.
26. 1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi mrpkn keadaan yg dialami seseorang
dlm keadaan tdk berpuasa (normal) atau risiko penurunan
BB akibat ketidakcukupan asupan nutrisi utk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis :
Bb 10-20% di bawah normal
Tinggi badan di bawah ideal
Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% uk.
Standar.
Ada kelelahan & nyeri tekan pd otot
Adanya penurunan albumin serum
Adanya penurunan transferin
27. Lanjutan Kekurangan nutrisi ……
Kemungkinan penyebab :
Meningkatnya kebutuhan kalori & kesulitan dlm
mencerna kalori akibat penyakit infeksi /kanker
Disfagia karena adanya kelainan persyarafan
Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau
intoleransi laktosa.
Nafsu makan menurun
28. 2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi mrpkn suatu keadaan yg dialami seseorang
yg mempunyai resiko peningkatan BB akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis :
BB lebih dari 10% berat ideal
Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pd pria dan 25 mm
pd wanita
Adanya jumlah asupan yg berlebihan
Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan & penciuman.
29. 3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah
peningkatan BB yg mencapai lebih daro
20% BB normal. Status nutrisi adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena
kelebihan asupan kalori & penurunan
dalam penggunaan kalori.
30. 4. Malnutrisi
Malnutrisi mrpkn masalah yg b’hubg dgn
kekurangan zat gizi pd tingkat seluler / dpt
dikatakan sbg masalah asupan gizi yg tdk
sesuai dgn kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adl BB rendah dgn
kelemahan asupan makanan yg
cukup/asupan kurang dari kebutuhan
tubuh, adanya kelemahan otot &
penurunan energi, pucat pd kulit,
membran mukosa, konjungtiva dll.
31. 4. Diabetes Melitus
DM merupakan gangguan kebutuhan
nutrisi yg ditandai dgn adanya
gangguan metabolisme karbohidrat
akibat kekurangan insulin / penggunaan
kerbohidrat berlebihan.
32. 5. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi
yg disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti
penyebab dari adanya obesitas serta
asupan kalsium, natrium & gaya hidup yg
berlebihan.
33. 6. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan
gangguan nutrisi yg sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah &
merokok.
Gangguan ini dialami karena adanya perilaku
/gaya hidup yg tdk sehat, obesitas dll.
34. 7. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan
nutrisi yg disebabkan oleh
pengonsumsian lemah secara berlebihan.
8. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan BB scr mendadak
& berkepanjangan, ditandai dgn adanya
konstipasi, pembengkakkan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi & kelebihan
energi.
37. PENGERTIAN
Nasogastric terdiri dari dua kata yaitu dari
bahasa latin dan bahasa yunani.
Naso : kata yg berhubungan dengan
hidung.
Gaster : kata yg berhubungan dengan
perut.
38. PENGERTIAN
• NGT (Naso Gastric Tube) adalah alat yang
digunakan untuk memasukkan nutrisi cair
dengan selang plastic yang dipasang melalui
hidung sampai lambung.
• Sering digunakan untuk memberikan nutrisi
dan obat-obatan kepada seseorang yang
tidak mampu untuk mengkomsumsi
makanan,cairan dan obat-obatan secara
oral. Digunakan juga untuk mengeluarkan isi
lambung.
•
39. TUJUAN
• Naso Gastric Tube digunakan untuk:
1. Mengeluarkan isi perut dengan cara
menghisap apa yang ada dalam lambung
(cairan,udara,darah,racun)
2. Untuk memasukan cairan (memenuhi
kebutuhan cairan atau nutrisi)
3. Untuk membantu memudahkan diagnosa
klinik melalui analisa subtansi isi lambung
4. Persiapan sebelum operasi dengan general
anaesthesia
5. Mencuci lambung dari zat-zat toksik atau
iritan
40. INDIKASI
DILAKUKAN PADA
1. Pasien tidak sadar (koma)
2. Pasien dengan masalah saluran
pencernaan atas: stenosis esofagus,
tumor mulut/faring/esofagus
3. Pasien yang tidak mampu menelan
4. Pasien pasca operasi pada
mulut/faring/esofagus
41. INDIKASI
Pasien dengan distensi abdomen karena
gas,darah dan cairan
Keracunan makanan minuman
Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui
NGT, spt bayi prematur
Pasien yang memerlukan NGT untuk
diagnosa atau analisa isi lambung
42. KONTRAINDIKASI
1.Pada pasien yang memiliki tumor di
rongga hidung atau esophagus
2.Pasien yang mengalami cidera
serebrospinal
3.Pasien dengan fraktur facialis
44. PERHATIKAN !!
1. Kaji indikasi pemasangan: gangguan
menelan, operasi kepala atau leher,
penurunan tingkat kesadaran, operasi
saluran cerna, trauma wajah
45. PERHATIKAN !!
2. Kaji cara pemasangan selang, cek
kepatenan jalan nafas
3. Kaji riwayat medis klien : perdarahan,
operasi nasal, deviasi septum
4. Kaji kemampuan reflek muntah
5. Kaji status kesadaran pasien
46. BAHAN DAN ALAT
Ukuran NGT diantaranya dibagi menjadi 3
kategori yaitu:
1. Dewasa ukurannya no 16-18 French
2. Anak-anak ukurannya no 12-14 Fr
3. Bayi ukuran no 6 Fr
47. BAHAN DAN ALAT
MACAM NGT::
1. Selang NGT dari karet
2. Selang NGT dari bahan plastic
3. Selang NGT dari bahan silicon
48. Alat yang diperlukan pada pemasangan
pipa lambung adalah :
• Naso gastrik tube
• Lubrikan ( jelli )
• Stetoskop ; tongue spatel
• Plester ; gunting
• Baskom berisi air
• Sarung tangan/handscoon ; handuk kecil ;
perlak
• Tissue ; bengkok ; cottonbud
• Spuit berukuran 50 cc
49. Cara
Kerja
• Siapkan alat-alat (termasuk
plester utk fiksasi di hidung &
ukuran selang NGT)
• Cek identitas penderita, minta
izin pd pasien utk memasang
NGT dan jelaskan pada pasien
atau keluarganya tujuan
pemasangan NGT serta prosedur
pemasangan
• Cuci tangan, bawa peralatan ke
dekat pasien
50. Cara
Kerja
• Tempatkan pasien dalam posisi
duduk atau fowler tinggi dengan
leher hiperekstensi. jika klien
koma, tempatkan dengan posisi
semi fowler
• Cek kondisi lubang hidung
pasien, perhatikan adanya
sumbatan
51. Cara
Kerja
• Untuk menentukan insersi NGT,
instruksikan klien untuk rileks dan
bernapas secara normal dengan
menutup salah satu hidung.
• Kemudian ulangi pada lubang
hidung lainnya (bagi pasien
sadar).
• Bersihkan mucus dan sekresi
dari hidung dengan kassa/lidi
kapas/cottonbud.
52. Cara
Kerja
• Pasang handuk di dada
pasien untuk menjaga
kebersihan kalau pasien
muntah
• Letakkan bengkok dan tissue
di dekat pasien
• Buka kemasan steril NGT
dan taruh dalam bak
instrumen steril
• Pakai handscoon
53. • Ukur selang NGT yang akan dimasukan
dengan metode:
1. Metode tradisional
• Ukur jarak mulai dari puncak hidung ke ujung
telinga atas, kemudian dari telinga tadi ke
prosesus xipoideus
2. Metode Hanson:
• Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian
lakukan pengukuran dengan metode
tradisional. Selang yang akan dimasukan
pertengahan antara 50 cm dengan tanda
tradisional
54.
55. • Setelah selesai, tandai selang dengan
plaster untuk batas selang yang akan
dimasukkan
• Lubrikasi selang 10 - 20 cm
• Instruksikan pada pasien bahwa
selang akan dimasukan dan
instruksikan pada pasien untuk
mengatur posisi ekstensi, rileks dan
bernapas normal.
• masukkan selang ke dalam lubang
hidung yang paling bersih secara
lembut
56. • Pada saat memasukkan slang lebih
dalam ke hidung, minta klien menahan
kepala, leher lurus dan membuka mulut
• Ketika slang terlihat dan klien bisa
merasakan slang dalam faring,
instruksikan klien untuk menekuk kepala
ke depan dan menelan
• Masukkan slang lebih dalam ke esofagus
dengan memberikan tekanan lembut
tanpa memaksa saat klien menelan
57. • jika klien batuk atau slang menggulung di
tenggorokan, tarik slang ke faring dan
ulangi langkah-langkahnya, diantara
upaya tersebut dorong klien untuk
bernafas dalam
• setelah sampai batas plester, cek apakah
selang sudah benar-benar masuk, jika
ternyata masih di mulut tarik kembali
selang dan pasang lagi
58. • Jika sudah masuk, cek lagi apakah slang
benar-benar masuk lambung dg menyedot
aspirat lambung :
a. Warna kertas lakmus yang semula biru
akan berubah menjadi merah bila cairan
yang keluar adalah asam lambung
b. Masukkan ujung slang sampai dengan
terendam dalam mangkok berisi air, klem
dibuka jika ternyata sonde masuk dalam
lambung maka ditandai dengan tidak
adanya gelembung udara yang keluar
59. b. Masukkan udara dengan spuit
10-20 ml ke dalam lambung sambil
mendengarkan dengan stetoskop.
Bila terdengar bunyi, artinya udara
masuk ke lambung.
Kemudian udara dikeluarkan
kembali dengan menarik spuit, Jika
sudah sampai lambung, akan ada
cairan lambung yang teraspirasi
60. • klem ujung selang supaya udara tidak
masuk.
• Lepas handscoon, kemudian fiksasi selang
NGT dengan plester pada hidung.
• Evaluasi dan pasien setelah terpasang
NGT
• Setelah selesai, rapikan peralatan dan
permisi pada pasien atau keluarga.
• Cuci tangan, Dokumentasikan hasil
tindakan
61. Catatan :
• Jika penderita tersedak atau muntah di
sekitar pipa, pikirkan terjadinya pipa buntu
atau lilitan pipa di orofaring atau esofagus
• Jika penderita sianotik atau sesak nafas,
kemungkinan pipa masuk ke paru-paru
• Perhatikan airway dengan penghisapan
yang teratur jika sekresi oral tetap ada
• Pertahankan agar pipa tidak buntu dengan
irigasi dan reposisi
• Catat cairan yang masuk dan keluar