SlideShare a Scribd company logo
PERAWATAN LUKA DLM
KEBIDANAN
Dosen Pengampu :
ASTRI YULIA SARI LUBIS,SST., M .Kes.
MATERI:
• KONSEP DASAR PERAWATAN LUKA
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
– PROSESPENYEMBUHAN LUKA
– FAKTOR YG MEMENGARUHI
PENYEMBUHA N LUKA
• PENJAHITAN LUKA
• MENGANGKAT JAHITAN
KONSEP DASAR
PERAWATAN LUKA
DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN
PENGERTIAN LUKA
• Luka adalah suatu gangguan dari kondisi
normal pada kulit
• luka adalah kerusakan kontinuitas kulit,
mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain
• Luka adl terputusnya kontinuitas jaringan
krn cedera atau pembedahan
• Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai sisi
KEADAAN LUKA
•Rusak tidaknya jaringan yang ada pada
permukaan
•Sebab terjadinya luka
•Luas permukaan luka
•Ada atau tidaknya mikroorganisme.
JENIS-JENIS LUKA
a. Berdasarkan sifat kejadian
b. Berdasarkan penyebabnya
d. Berdasarkan kedalaman & luasnya
luka
c. Berdasarkan tingkat kontaminasi
e. Berdasarkan waktu penyembuhan
luka
JENIS-JENIS LUKA
a. Berdasarkan sifat kejadian
1.luka disengaja (luka terkena radiasi
atau bedah)
2.luka tidak disengaja (luka terkena
trauma) => luka tertutup & terbuka
JENIS-JENIS LUKA
1. Luka mekanik : insisi, memar,
lecet, tusuk, luka gigitan, dll
2. Luka non mekanik: akibat zat
kimia, radiasi, listrik
b. Berdasarkan penyebabnya
JENIS-JENIS LUKA
1. Clean Wounds
2. Clean-contamined Wounds
3. Contamined Wounds
4. Dirty or Infected Wounds
c. Berdasarkan tingkat kontaminasi
Tingkat Kontaminasi Luka
Luka bersih
▶ Luka bersih adalah luka bedah tidak
terinfeksi dimana tidak terdapat
inflamasi. seluran pernapasan,
pencernaan, genitalia, atau saluran
kemihyang terinfeksi tidak dimasuki.
Luka bersih biasanya dijahit tertutup,
jika diperlukan dengan sistem darinase
tertutup. Kemungkinan relatif terjadinya
infeksi luka adalah 1% sampai 5%.
Luka kontaminasi bersih
▶ Luka kontaminasi bersih adalah luka
bedah dimana saluran pernapasan,
pencernaan, genitalia, atau perkemihan
dimasuki di bawah kondisi yang
terkontrol; tidak terdapat kontaminasi
yang tidak lazim. Kemungkinan relatif
infeksi luka adalah 3% sampai 11%.
Luka terinfeksi
▶ Luka ini mencakup luka terbuka, baru,
luka akibat kecelakaan, dan prosedur
bedah dengan pelanggaran dalam
teknik aseptik atau semburan banyak
yang keluar dari saluran
gastrointestinal; termasuk dalam
katagori ini adalah insisi dimana
terdapat inflamasi akut, non purulen.
Kemungkinan relatif dari infeksi luka
adalah 10% sampai 17%.
Luka kotor atau terinfeksi
▶ Luka kotor adalah luka dimana organisme
yang menyebabkan infeksi pasca operatif
terdapat dalam lapang operatif sebelum
pembedahan. Hal ini mencakup luka
traumatik yang sudah lama dengan
jaringan yang terkelupas tertahan dan luka
yang melibatkan infeksi klinik yang sudah
ada atau visera yang mengalami perforasi.
Kemungkinan relatif infeksi luka adalah
lebih dari 27%.
JEN IS-JENISLUKA
1. Stadium I :
epidermis
2. Stadium II :
epidermis –
bag.atas dermis
d. Berdasarkan kedalaman&luasnya
3. Stadium III :
epidermis,
dermis dan fasia,
tdk kena otot
4. Stadium IV :
lapisan otot,
tendon dan
tulang dengan
adanya destruksi
luas.
d. Berdasarkan kedalaman & luasnya
d. Berdasarkan kedalaman & luasnya
(The UK consencious clasiffication of
pressure sores yang diadaptasikan)
STADIUM DESKRIPSI
1 PERUBAHAN WARNA PD KULIT
SEHAT, KEMERAHAN, LAPISAN
EPIDERMIS MASIH UTUH
2 KEHILANGAN LAPISAN KULIT,
KEHANCURAN PD LAPISAN
EPIDERMIS DAN DERMIS
d. Berdasarkan kedalaman&luasnya
(The UK consencious clasiffication of
pressure sores yang diadaptasikan)
STADIUM DESKRIPSI
3 KEHILANGAN KULIT YG MELIBATKAN
KERUSAKAN ATAU NEKROSIS JARINGAN
SUBKUTAN TANPA MELIBATKAN TULANG,
TENDON DAN KAPSUL SENDI
4 KEHILANGAN KULIT AKIBAT KERUSAKAN
BESAR YG LUAS DAN JARINGAN NEKROTIK
DENGAN MELIBATKAN TULANG, TENDON
DAN KAPSUL SENDI
JENIS-JENIS LUKA
• 1. Luka akut
• 2. Luka kronis
e. Berdasarkan waktu penyembuhan
luka
Proses penyembuhan luka
Menurut Smeltzer & Suzanne, (2002)
▶ Beragam proses seluler yang saling
tumpang tindih dan terus menerus
memberikan kontribusi terhadap
pemulihan luka yaitu regenerasi sel,
proliferasi sel,dan pembentukan kolagen.
Respon jaringan terhadap cidera
melewati beberapa fase, fase inflamasi,
proliferasi, dan maturasi.
FasePenyembuhan Luka
b. Fase Proliferative
a. Fase Inflamatory
c. Fase Maturasi
FasePenyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka sesuai fase inflamasi (6 jam
setelh kecelakaan), fase proliferatif (hari pertama dan hari
kedua), dan fase maturasi (Hari ke tujuh)
Fase inflammatory dimulai setelah
pembedahan dan berakhir hari ke 3 –
4 pasca operasi.
Dua tahap dalam fase ini adalah
Hemostasis dan Pagositosis.
Tjd perdarahan, penyempitan aliran
darah.
a. Fase Inflammatory
• Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan
berakhir pada hari ke-21.
• Fibroblast secara cepat mensintesis
kolagen. Substansi ini membentuk
lapis-lapis perbaikan luka.
• Terbentuk serat2 putih, pembuluh
darah baru pd daerah luka
b. Fase Proliferative
• Fase akhir dari penyembuhan, dimulai
hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1
– 2 tahun setelah luka.
• Kollagen baru menyatu, menekan
pembuluh darah dalam penyembuhan
luka, sehingga bekas luka menjadi rata,
tipis.
• Terbentuk jaringan baru
c. Fase Maturasi
• Fase akhir dari penyembuhan, dimulai
hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1
– 2 tahun setelah luka.
• Kollagen baru menyatu, menekan
pembuluh darah dalam penyembuhan
luka, sehingga bekas luka menjadi rata,
tipis.
c. Fase Maturasi
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka.
1. Keadaan Luka
Penjahitan kembali luka yang kurang tepat
akan mempengaruhi proses penyambungan
luka. Pembalutan yang terlalu kencang akan
menghambat hantaran nutrisi dan oksigen ke
jaringan yang luka.Terdapatnya benda asing
yang akan menyebabkan penolakan oleh
sel/jaringan sehingga menghambat
penyambungan.Penumpukan drainage akan
menekan dan meregangkan jaringan luka.
2.Vaskularisasi
• Adanya perdarahan/hipovolemia akan
mempengaruhi homeostasis yang
sangat diperlukan pada fase akut
terjadinya luka yaitu sebagai
kompensasi, juga untuk mensuplai
oksigen dan nutrisi.
Nutrisi
• Kekurangan vitamin C menghalangi
hidroksilasi prolin dan lysine, sehingga
kolagen tidak dikeluarkan oleh fibroblast.
• Seng diperlukan dalam proses
penyembuhan pada luka bakar yang parah,
trauma atau sepsis, tetapi aksinya belum
diketahui dengan jelas
Medikasi
• Immunosupresan: akan menurunkan
daya tahan tubuh sehingga luka akan
cenderung terjadi infeksi. 5-fluorasil,
metotrexat, sklofosfamid dan mustard
akan menghalangi penyembuhan luka
dengan menekan pembelahan
fibroblast dan sintesis kolagen.
Stresor Luka
• Adanya peregangan terhadap luka atau
jahitan antara lain : muntah, maneuver
valsava, batuk kuat, mengejan,
aktivitas berlebihan.
• Penyakit sistemik : gagal ginjal,
penyakit hepar, sepsis, dll
Prinsip Penyembuhan Luka
1. Kemampuan tubuh untuk menangani
trauma jaringan (dipengaruhi oleh
luasnya kerusakan dan keadaan umum
kesehatan tiap orang)
2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika
nutrisi yang tepat tetap dijaga
3. Respon tubuh secara sistemik pada
trauma
Prinsip Penyembuhan Luka
4.Aliran darah ke dan dari jaringan yang
luka
5.Keutuhan kulit dan mukosa membran
disiapkan sebagai garis pertama untuk
mempertahankan diri dari mikroorganisme
6.Penyembuhan normal ditingkatkan ketika
luka bebas dari benda asing termasuk
bakteri.
• pada dasarnya = perawatan luka
pada umumnya.
• Hal yang berbeda adalah perlakuan
pada kasus luka gores (lacerated
wound): luka pada uterus, cerviks,
mukosa vagina & perineum, yang
meliputi teknik penjahitan yang
dilakukan dan perawatan luka.
Perawatan Luka
dalam Praktik Kebidanan
Masalah Yang Terjadi Pada
Luka Bedah Kebidanan
▶ Perdarahan
▶ Infeksi
▶ Dehiscene atau pecahnya luka
secara sebagian atau keseluruhan
Wound Closure (penutupan
luka)
▶ Teknik penutupan luka
- Suturing - Steri-Strips - Staples
Teknik dasar penjahitan luka
▶ Simple sutures
▶ Dermal or deep suture
▶ Mattress sutures
▶ Subcuticular sutures
Continous Tecnique
End-To-End Anastomosis
Extra Mucosal Layer
NEEDLES
Jarum Ideal
▶ Minimal trauma to tissue
▶ Tajam
▶ Tahan patah/bengkok
▶ Tdk mudah korosif
▶ Sterilitas
▶ ukuran, Ketajaman & design
Use of Needle Holders
Anatomy of a Surgical Needle
¼ Circle 3/8 Circle ½ Circle 5/8 Circle
½ Curved
Straight
Compound
Curve
J Shape
Suture
Benang Bedah Ideal
Moynihan 1912
▶ Monofilament
▶Untuk berbagai
procedure
▶ Mudah digunakan
▶ Reaksi jaringan minimal
▶ Kuat
▶ Simpul ikatan aman
▶ Absorbable
▶ Predictable Absorption
▶ Sterile
Classification of Sutures
CHARACTERISTIC Absorbable Nonabsorbable
STRUCTURE Monofilament Multifilament
MATERIAL Synthetic Biological
Catgut Absorption
PLAIN CHROMIC
Wound
Support
7-10 days 17 – 21 days
Mass
absorption
60 – 90 days
90 – 110
days
VICRYL* Rapide
Absorption Profile
▶ Initial strength equivalent to silk
▶At 5-6 days, 50% strength remains
▶At 14 days, strength is lost
▶ Mass is absorbed by 42 days
▶ Silk
- Non Absorbable
- Tissue reaction
- Dlm wkt lama benda asing
VICRYL* Rapide
The Suture for the Skin
SYNTHETIC Predictable absorption
Minimal tissue reactions
FAST
ABSORPTION
No foreign body after 6 weeks
No need to remove sutures
BRAIDED Good handling & knotting
As strong as silk intially
COATING Smooth passage through
tissue
Easy knot adjustment
Minimises multifilament
problems
▶ Initial strength is double that of Chromic Gut
▶ At 7 days : 50 – 60% tensile strength remains
▶ At 14 days : 20 – 30% tensile strength remains
▶ At 21 days : T
ensile strength is effectively lost
▶ Absorption of mass 90 – 120 days
MONOCRYL*
Absorption Profile
Coated VICRYL*
Absorption Profile
: 28 – 35 days
: 56 – 70 days
▶ Wound Support
▶ Absorption of mass
▶ Strength Retention:
▶At 14 days
▶At 21 days
: 65% tensile strength remains
: 40% (Gauge 6/0 and larger)
30% (Gauge 7/0 and smaller)
ETHIBOND* Polybutylate
Coated Polyester
Synthetic
Nonabsorbable
Multifilament
PROLENE* Polypropylene
Synthetic
Nonabsorbable
Monofilament
Monofilament to replace nylon
Lebih kuat untuk menahan jaringan
Mudah dlm handling dan knoting
Lembut untuk jaringan kulit
Stainless Steel Wire
▶ Synthetic
▶ Nonabsorbable
▶ Monofilament & Multifilament
▶ Sternum closure
▶ Tension Band/tendon suture
SILK
▶ Non absorbable
▶ Menahan jaringan jangka lama
▶ Tissue reaction
▶ Bisa sebagai benda asing
UKURAN BENANG
Smaller 
Larger
.....”3-0”...”2-0”...”1-0”...”0”...”1”...”2”...”3”.....
USP Gauge Metric
Gauge
Code number
Denotes Easy
Access packaging
Sterilisation Method
Manufacture
& Expiry date
Product description
& colour
Needle
description
Length
IDENTIFICATION OF MARKINGS
Packaging – Foil Pack
(Easy Access)
▶ Robek pada
petunjuk panah
▶ Buka penutup dan
pegang jarum dg
nald voerder
▶ Bentangkan jarum
dan nald voerder
▶ Tarik keseluruhan
benang
Pengertian
Merupakan tindakan yang dilakukan
untuk mengangkat jahitan luka bedah
atau mengambil jahitan pada luka
bedah dengan cara memotong simpul
jahitan, yang bertujuan mencegah
infeksi silang dan mempercepat proses
penyembuhan luka
Persiapan Alat
 Seperangkat peralatan steril dalam
tempatnya (misalnya dalam duk steril
atau bak instrumen) yang terdiri dari :
▶ Pinset anatomi
▶ Pinset chirurgi
▶ Gunting lurus
▶ Kapas lidi
▶ Kasa steril
▶ Sarung tangan steril
▶ Mangkok (kom) kecil
L.a.n.j.u.t.a.n.
 Peralatan tidak steril yang terdiri dari :
⦿ Gunting verband
⦿ Plester
⦿ Alkohol 70 % atau bensin dalam t4nya
⦿ Bengkok (Nierbekken)
⦿ Kain pembalut a/ verband secukupnya
⦿ Obat disinfektan (bethadin, savlon, dll)
⦿ Obat luka sesuai kebutuhan
Prosedur Kerja
▶Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan
tentang hal-hal yang akan
dilakukan, dan posisi pasien
diatur sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan
⦿ Cuci tangan
⦿ Posisi pasien disiapkan sesuai kebutuhan
⦿ Gunakan sarung tangan steril
⦿ Balutan lama dibuka dan dibuang
ketempat sampah
⦿ Luka dibersihkan dengan kasa yang
dibasahi larutan disinfektan dan
dilakukan satu arah dari dalam keluar,
lakukan hingga bersih.
⦿ Kapas kotor dibuang ke tempatnya.
La.n.j.u.t.a.n.
⦿ Simpul jahitan ditarik sedikit keatas
secara hati-hati dengan memakai pinset
chirurgi/anatomi, sehingga benang yang
berada dalam kulit kelihatan. Benang ini
digunting dan ditarik hati-hati, kemudian
dibuang ke kasa yang disediakan.
⦿ Tekan daerah luka hingga tidak ada
⦿ Berikan obat luka
⦿ Luka ditutup secukupnya dengan kasa
steril dan kering, lalu diplester atau
dibalut.
L.a.n.j.u.t.a.n.
▶Setelah selesai, pasien
dirapikan.
▶Peralatan dibersihkan,
dibereskan dan dikembalikan
ke tempat semula.
▶Cuci tangan
Pengertian
Merupakan tindakan untuk
merawat luka dan melakukan
pembalutan, dengan tujuan
mencegah infeksi silang (masuk
melalui luka) dan mempercepat
proses penyembuhan luka
Persiapan Alat
 Seperangkat peralatan steril dalam
tempatnya (misalnya dalam duk steril
atau bak instrumen) yang terdiri dari :
▶ Pinset anatomi
▶ Pinset chirurgi
▶ Kapas lidi
▶ Kasa steril
▶ Sarung tangan steril
▶ Mangkok (kom) kecil
L.a.n.j.u.t.a.n.
 Peralatan tidak steril yang terdiri dari :
⦿ Gunting verband
⦿ Plester
⦿ Alkohol 70 % atau bensin dalam t4nya
⦿ Bengkok (Nierbekken)
⦿ Kain pembalut a/ verband secukupnya
⦿ Obat disinfektan (bethadin, savlon, dll)
⦿ Obat luka sesuai kebutuhan
Prosedur Kerja
⦿ Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan
tentang hal-hal yang akan
dilakukan, dan posisi pasien
diatur sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan
▶ Cuci tangan
▶ Balutan lama dibuka dan dibuang
ditempat sampah.
▶ Pakai handschoen steril
▶ Luka dibersihkan dengan kasa
yang dibasahi dengan larutan
disinfektan, dan dilakukan satu
arah dari dalam keluar.
L.a.n.j.u.t.a.n.
▶ Kasa kotor dibuang ditempat
sampah.
▶ Luka diberi obat yang telah
ditentukan.
▶ Luka ditutup secukupnya dengan
kain kasa steril dengan
menggunakan pinset steril.
Usahakan serat kasa jangan
melekat pada luka.
L.a.n.j.u.t.a.n.
▶ Luka dibalut atau diplester
secara rapi .
▶ Setelah selesai pasien dirapikan
▶ Peralatan dibersihkan,
dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.
▶ Cuci tangan
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN

More Related Content

What's hot

c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...Warnet Raha
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananDewi260205
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 
Konsep Luka
Konsep LukaKonsep Luka
Konsep LukaReza J
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Operator Warnet Vast Raha
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiazrago
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartumAdaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartumSarjan unissula
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitaspjj_kemenkes
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBLAstriYuliaSariLubis1
 

What's hot (20)

Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Standar praktek bidan
Standar praktek bidanStandar praktek bidan
Standar praktek bidan
 
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
Konsep Luka
Konsep LukaKonsep Luka
Konsep Luka
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartumAdaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
 
Patient Safety 3
Patient Safety 3Patient Safety 3
Patient Safety 3
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
 

Similar to PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN

Similar to PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN (20)

Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Merawat luka
Merawat lukaMerawat luka
Merawat luka
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
Present luka ari
Present luka ariPresent luka ari
Present luka ari
 
Present luka ari
Present luka ariPresent luka ari
Present luka ari
 
Luka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhanLuka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhan
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
 
Bedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptxBedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptx
 

More from AstriYuliaSariLubis1

Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananPendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananAstriYuliaSariLubis1
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTAstriYuliaSariLubis1
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAstriYuliaSariLubis1
 
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptxAstriYuliaSariLubis1
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...AstriYuliaSariLubis1
 
Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptxAspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptxAstriYuliaSariLubis1
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan  BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan  BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...AstriYuliaSariLubis1
 
Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan pe...
Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan  pe...Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan  pe...
Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan pe...AstriYuliaSariLubis1
 
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBL
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBLPeran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBL
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBLAstriYuliaSariLubis1
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...AstriYuliaSariLubis1
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...AstriYuliaSariLubis1
 

More from AstriYuliaSariLubis1 (20)

Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananPendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
 
Konsep Video Pembelajaran
Konsep Video PembelajaranKonsep Video Pembelajaran
Konsep Video Pembelajaran
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASIPEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI
 
Perawatan Luka Perineum
Perawatan Luka PerineumPerawatan Luka Perineum
Perawatan Luka Perineum
 
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASIPERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
PERSIAPAN DAN PERAWATAN OPERASI
 
OBAT PERSALINAN.pptx
OBAT PERSALINAN.pptxOBAT PERSALINAN.pptx
OBAT PERSALINAN.pptx
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
 
Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi MelahirkanPosisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
 
Pemberian Oksitosin
Pemberian Oksitosin Pemberian Oksitosin
Pemberian Oksitosin
 
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
6. OBAT & TERAPI PADA PERSALINAN.pptx
 
Soal vignette Nifas.pptx
Soal vignette Nifas.pptxSoal vignette Nifas.pptx
Soal vignette Nifas.pptx
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
 
Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptxAspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
Aspek sosial budaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan.pptx
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan  BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan  BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan BBL, Balita dan Anak Prasekolah, s...
 
Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan pe...
Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan  pe...Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan  pe...
Peran bidan dalam budaya pelayanan Kesehatan dan kebidanan serta Hambatan pe...
 
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBL
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBLPeran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBL
Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Kehamilan hingga BBL
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptxYernimaDaeli1
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahtien148950
 
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfJUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfgraceduma3
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptagussudarmanto9
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKAshriNurIstiqomah1
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.Kdanangandi
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxMuhammadMazlan12
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxrifdahatikah1
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptxWirataShiju
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasihanifatunfajria
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxNickyRhuum
 
127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx
127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx
127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptxJonathanIngram16
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantulviagrajogja
 

Recently uploaded (17)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfJUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx
127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx
127743877-Otopsi-Virtual-forensic-basic.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
 

PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN

  • 1. PERAWATAN LUKA DLM KEBIDANAN Dosen Pengampu : ASTRI YULIA SARI LUBIS,SST., M .Kes.
  • 2. MATERI: • KONSEP DASAR PERAWATAN LUKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN – PROSESPENYEMBUHAN LUKA – FAKTOR YG MEMENGARUHI PENYEMBUHA N LUKA • PENJAHITAN LUKA • MENGANGKAT JAHITAN
  • 4. PENGERTIAN LUKA • Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit • luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain • Luka adl terputusnya kontinuitas jaringan krn cedera atau pembedahan • Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai sisi
  • 5. KEADAAN LUKA •Rusak tidaknya jaringan yang ada pada permukaan •Sebab terjadinya luka •Luas permukaan luka •Ada atau tidaknya mikroorganisme.
  • 6.
  • 7. JENIS-JENIS LUKA a. Berdasarkan sifat kejadian b. Berdasarkan penyebabnya d. Berdasarkan kedalaman & luasnya luka c. Berdasarkan tingkat kontaminasi e. Berdasarkan waktu penyembuhan luka
  • 8. JENIS-JENIS LUKA a. Berdasarkan sifat kejadian 1.luka disengaja (luka terkena radiasi atau bedah) 2.luka tidak disengaja (luka terkena trauma) => luka tertutup & terbuka
  • 9. JENIS-JENIS LUKA 1. Luka mekanik : insisi, memar, lecet, tusuk, luka gigitan, dll 2. Luka non mekanik: akibat zat kimia, radiasi, listrik b. Berdasarkan penyebabnya
  • 10. JENIS-JENIS LUKA 1. Clean Wounds 2. Clean-contamined Wounds 3. Contamined Wounds 4. Dirty or Infected Wounds c. Berdasarkan tingkat kontaminasi
  • 11. Tingkat Kontaminasi Luka Luka bersih ▶ Luka bersih adalah luka bedah tidak terinfeksi dimana tidak terdapat inflamasi. seluran pernapasan, pencernaan, genitalia, atau saluran kemihyang terinfeksi tidak dimasuki. Luka bersih biasanya dijahit tertutup, jika diperlukan dengan sistem darinase tertutup. Kemungkinan relatif terjadinya infeksi luka adalah 1% sampai 5%.
  • 12. Luka kontaminasi bersih ▶ Luka kontaminasi bersih adalah luka bedah dimana saluran pernapasan, pencernaan, genitalia, atau perkemihan dimasuki di bawah kondisi yang terkontrol; tidak terdapat kontaminasi yang tidak lazim. Kemungkinan relatif infeksi luka adalah 3% sampai 11%.
  • 13. Luka terinfeksi ▶ Luka ini mencakup luka terbuka, baru, luka akibat kecelakaan, dan prosedur bedah dengan pelanggaran dalam teknik aseptik atau semburan banyak yang keluar dari saluran gastrointestinal; termasuk dalam katagori ini adalah insisi dimana terdapat inflamasi akut, non purulen. Kemungkinan relatif dari infeksi luka adalah 10% sampai 17%.
  • 14. Luka kotor atau terinfeksi ▶ Luka kotor adalah luka dimana organisme yang menyebabkan infeksi pasca operatif terdapat dalam lapang operatif sebelum pembedahan. Hal ini mencakup luka traumatik yang sudah lama dengan jaringan yang terkelupas tertahan dan luka yang melibatkan infeksi klinik yang sudah ada atau visera yang mengalami perforasi. Kemungkinan relatif infeksi luka adalah lebih dari 27%.
  • 15. JEN IS-JENISLUKA 1. Stadium I : epidermis 2. Stadium II : epidermis – bag.atas dermis d. Berdasarkan kedalaman&luasnya
  • 16. 3. Stadium III : epidermis, dermis dan fasia, tdk kena otot 4. Stadium IV : lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi luas. d. Berdasarkan kedalaman & luasnya
  • 17. d. Berdasarkan kedalaman & luasnya (The UK consencious clasiffication of pressure sores yang diadaptasikan) STADIUM DESKRIPSI 1 PERUBAHAN WARNA PD KULIT SEHAT, KEMERAHAN, LAPISAN EPIDERMIS MASIH UTUH 2 KEHILANGAN LAPISAN KULIT, KEHANCURAN PD LAPISAN EPIDERMIS DAN DERMIS
  • 18. d. Berdasarkan kedalaman&luasnya (The UK consencious clasiffication of pressure sores yang diadaptasikan) STADIUM DESKRIPSI 3 KEHILANGAN KULIT YG MELIBATKAN KERUSAKAN ATAU NEKROSIS JARINGAN SUBKUTAN TANPA MELIBATKAN TULANG, TENDON DAN KAPSUL SENDI 4 KEHILANGAN KULIT AKIBAT KERUSAKAN BESAR YG LUAS DAN JARINGAN NEKROTIK DENGAN MELIBATKAN TULANG, TENDON DAN KAPSUL SENDI
  • 19. JENIS-JENIS LUKA • 1. Luka akut • 2. Luka kronis e. Berdasarkan waktu penyembuhan luka
  • 20. Proses penyembuhan luka Menurut Smeltzer & Suzanne, (2002) ▶ Beragam proses seluler yang saling tumpang tindih dan terus menerus memberikan kontribusi terhadap pemulihan luka yaitu regenerasi sel, proliferasi sel,dan pembentukan kolagen. Respon jaringan terhadap cidera melewati beberapa fase, fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi.
  • 21. FasePenyembuhan Luka b. Fase Proliferative a. Fase Inflamatory c. Fase Maturasi
  • 22. FasePenyembuhan Luka Proses penyembuhan luka sesuai fase inflamasi (6 jam setelh kecelakaan), fase proliferatif (hari pertama dan hari kedua), dan fase maturasi (Hari ke tujuh)
  • 23. Fase inflammatory dimulai setelah pembedahan dan berakhir hari ke 3 – 4 pasca operasi. Dua tahap dalam fase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Tjd perdarahan, penyempitan aliran darah. a. Fase Inflammatory
  • 24. • Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-21. • Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen. Substansi ini membentuk lapis-lapis perbaikan luka. • Terbentuk serat2 putih, pembuluh darah baru pd daerah luka b. Fase Proliferative
  • 25. • Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka. • Kollagen baru menyatu, menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata, tipis. • Terbentuk jaringan baru c. Fase Maturasi
  • 26. • Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka. • Kollagen baru menyatu, menekan pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata, tipis. c. Fase Maturasi
  • 27. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. 1. Keadaan Luka Penjahitan kembali luka yang kurang tepat akan mempengaruhi proses penyambungan luka. Pembalutan yang terlalu kencang akan menghambat hantaran nutrisi dan oksigen ke jaringan yang luka.Terdapatnya benda asing yang akan menyebabkan penolakan oleh sel/jaringan sehingga menghambat penyambungan.Penumpukan drainage akan menekan dan meregangkan jaringan luka.
  • 28. 2.Vaskularisasi • Adanya perdarahan/hipovolemia akan mempengaruhi homeostasis yang sangat diperlukan pada fase akut terjadinya luka yaitu sebagai kompensasi, juga untuk mensuplai oksigen dan nutrisi.
  • 29. Nutrisi • Kekurangan vitamin C menghalangi hidroksilasi prolin dan lysine, sehingga kolagen tidak dikeluarkan oleh fibroblast. • Seng diperlukan dalam proses penyembuhan pada luka bakar yang parah, trauma atau sepsis, tetapi aksinya belum diketahui dengan jelas
  • 30. Medikasi • Immunosupresan: akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga luka akan cenderung terjadi infeksi. 5-fluorasil, metotrexat, sklofosfamid dan mustard akan menghalangi penyembuhan luka dengan menekan pembelahan fibroblast dan sintesis kolagen.
  • 31. Stresor Luka • Adanya peregangan terhadap luka atau jahitan antara lain : muntah, maneuver valsava, batuk kuat, mengejan, aktivitas berlebihan. • Penyakit sistemik : gagal ginjal, penyakit hepar, sepsis, dll
  • 32. Prinsip Penyembuhan Luka 1. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan (dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang) 2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga 3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma
  • 33. Prinsip Penyembuhan Luka 4.Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka 5.Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme 6.Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing termasuk bakteri.
  • 34. • pada dasarnya = perawatan luka pada umumnya. • Hal yang berbeda adalah perlakuan pada kasus luka gores (lacerated wound): luka pada uterus, cerviks, mukosa vagina & perineum, yang meliputi teknik penjahitan yang dilakukan dan perawatan luka. Perawatan Luka dalam Praktik Kebidanan
  • 35. Masalah Yang Terjadi Pada Luka Bedah Kebidanan ▶ Perdarahan ▶ Infeksi ▶ Dehiscene atau pecahnya luka secara sebagian atau keseluruhan
  • 36. Wound Closure (penutupan luka) ▶ Teknik penutupan luka - Suturing - Steri-Strips - Staples
  • 37. Teknik dasar penjahitan luka ▶ Simple sutures ▶ Dermal or deep suture ▶ Mattress sutures ▶ Subcuticular sutures
  • 41. Jarum Ideal ▶ Minimal trauma to tissue ▶ Tajam ▶ Tahan patah/bengkok ▶ Tdk mudah korosif ▶ Sterilitas ▶ ukuran, Ketajaman & design
  • 42. Use of Needle Holders
  • 43. Anatomy of a Surgical Needle
  • 44. ¼ Circle 3/8 Circle ½ Circle 5/8 Circle ½ Curved Straight Compound Curve J Shape
  • 46. Benang Bedah Ideal Moynihan 1912 ▶ Monofilament ▶Untuk berbagai procedure ▶ Mudah digunakan ▶ Reaksi jaringan minimal ▶ Kuat ▶ Simpul ikatan aman ▶ Absorbable ▶ Predictable Absorption ▶ Sterile
  • 47. Classification of Sutures CHARACTERISTIC Absorbable Nonabsorbable STRUCTURE Monofilament Multifilament MATERIAL Synthetic Biological
  • 48. Catgut Absorption PLAIN CHROMIC Wound Support 7-10 days 17 – 21 days Mass absorption 60 – 90 days 90 – 110 days
  • 49. VICRYL* Rapide Absorption Profile ▶ Initial strength equivalent to silk ▶At 5-6 days, 50% strength remains ▶At 14 days, strength is lost ▶ Mass is absorbed by 42 days ▶ Silk - Non Absorbable - Tissue reaction - Dlm wkt lama benda asing
  • 50. VICRYL* Rapide The Suture for the Skin SYNTHETIC Predictable absorption Minimal tissue reactions FAST ABSORPTION No foreign body after 6 weeks No need to remove sutures BRAIDED Good handling & knotting As strong as silk intially COATING Smooth passage through tissue Easy knot adjustment Minimises multifilament problems
  • 51. ▶ Initial strength is double that of Chromic Gut ▶ At 7 days : 50 – 60% tensile strength remains ▶ At 14 days : 20 – 30% tensile strength remains ▶ At 21 days : T ensile strength is effectively lost ▶ Absorption of mass 90 – 120 days MONOCRYL* Absorption Profile
  • 52. Coated VICRYL* Absorption Profile : 28 – 35 days : 56 – 70 days ▶ Wound Support ▶ Absorption of mass ▶ Strength Retention: ▶At 14 days ▶At 21 days : 65% tensile strength remains : 40% (Gauge 6/0 and larger) 30% (Gauge 7/0 and smaller)
  • 54. PROLENE* Polypropylene Synthetic Nonabsorbable Monofilament Monofilament to replace nylon Lebih kuat untuk menahan jaringan Mudah dlm handling dan knoting Lembut untuk jaringan kulit
  • 55. Stainless Steel Wire ▶ Synthetic ▶ Nonabsorbable ▶ Monofilament & Multifilament ▶ Sternum closure ▶ Tension Band/tendon suture
  • 56. SILK ▶ Non absorbable ▶ Menahan jaringan jangka lama ▶ Tissue reaction ▶ Bisa sebagai benda asing
  • 58. USP Gauge Metric Gauge Code number Denotes Easy Access packaging Sterilisation Method Manufacture & Expiry date Product description & colour Needle description Length IDENTIFICATION OF MARKINGS
  • 59. Packaging – Foil Pack (Easy Access) ▶ Robek pada petunjuk panah ▶ Buka penutup dan pegang jarum dg nald voerder ▶ Bentangkan jarum dan nald voerder ▶ Tarik keseluruhan benang
  • 60.
  • 61.
  • 62. Pengertian Merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengangkat jahitan luka bedah atau mengambil jahitan pada luka bedah dengan cara memotong simpul jahitan, yang bertujuan mencegah infeksi silang dan mempercepat proses penyembuhan luka
  • 63. Persiapan Alat  Seperangkat peralatan steril dalam tempatnya (misalnya dalam duk steril atau bak instrumen) yang terdiri dari : ▶ Pinset anatomi ▶ Pinset chirurgi ▶ Gunting lurus ▶ Kapas lidi ▶ Kasa steril ▶ Sarung tangan steril ▶ Mangkok (kom) kecil
  • 64. L.a.n.j.u.t.a.n.  Peralatan tidak steril yang terdiri dari : ⦿ Gunting verband ⦿ Plester ⦿ Alkohol 70 % atau bensin dalam t4nya ⦿ Bengkok (Nierbekken) ⦿ Kain pembalut a/ verband secukupnya ⦿ Obat disinfektan (bethadin, savlon, dll) ⦿ Obat luka sesuai kebutuhan
  • 65. Prosedur Kerja ▶Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan, dan posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
  • 66. Pelaksanaan ⦿ Cuci tangan ⦿ Posisi pasien disiapkan sesuai kebutuhan ⦿ Gunakan sarung tangan steril ⦿ Balutan lama dibuka dan dibuang ketempat sampah ⦿ Luka dibersihkan dengan kasa yang dibasahi larutan disinfektan dan dilakukan satu arah dari dalam keluar, lakukan hingga bersih. ⦿ Kapas kotor dibuang ke tempatnya.
  • 67. La.n.j.u.t.a.n. ⦿ Simpul jahitan ditarik sedikit keatas secara hati-hati dengan memakai pinset chirurgi/anatomi, sehingga benang yang berada dalam kulit kelihatan. Benang ini digunting dan ditarik hati-hati, kemudian dibuang ke kasa yang disediakan. ⦿ Tekan daerah luka hingga tidak ada ⦿ Berikan obat luka ⦿ Luka ditutup secukupnya dengan kasa steril dan kering, lalu diplester atau dibalut.
  • 68. L.a.n.j.u.t.a.n. ▶Setelah selesai, pasien dirapikan. ▶Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. ▶Cuci tangan
  • 69.
  • 70. Pengertian Merupakan tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalutan, dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka
  • 71. Persiapan Alat  Seperangkat peralatan steril dalam tempatnya (misalnya dalam duk steril atau bak instrumen) yang terdiri dari : ▶ Pinset anatomi ▶ Pinset chirurgi ▶ Kapas lidi ▶ Kasa steril ▶ Sarung tangan steril ▶ Mangkok (kom) kecil
  • 72. L.a.n.j.u.t.a.n.  Peralatan tidak steril yang terdiri dari : ⦿ Gunting verband ⦿ Plester ⦿ Alkohol 70 % atau bensin dalam t4nya ⦿ Bengkok (Nierbekken) ⦿ Kain pembalut a/ verband secukupnya ⦿ Obat disinfektan (bethadin, savlon, dll) ⦿ Obat luka sesuai kebutuhan
  • 73. Prosedur Kerja ⦿ Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan, dan posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
  • 74. Pelaksanaan ▶ Cuci tangan ▶ Balutan lama dibuka dan dibuang ditempat sampah. ▶ Pakai handschoen steril ▶ Luka dibersihkan dengan kasa yang dibasahi dengan larutan disinfektan, dan dilakukan satu arah dari dalam keluar.
  • 75. L.a.n.j.u.t.a.n. ▶ Kasa kotor dibuang ditempat sampah. ▶ Luka diberi obat yang telah ditentukan. ▶ Luka ditutup secukupnya dengan kain kasa steril dengan menggunakan pinset steril. Usahakan serat kasa jangan melekat pada luka.
  • 76. L.a.n.j.u.t.a.n. ▶ Luka dibalut atau diplester secara rapi . ▶ Setelah selesai pasien dirapikan ▶ Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. ▶ Cuci tangan