Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang meliputi tiga hal utama: (1) proses oksigenasi yang terdiri atas ventilasi, difusi, dan transportasi, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi, dan (3) gangguan atau masalah kebutuhan oksigenasi beserta tindakan untuk mengatasinya seperti pemberian oksigen dan pengisapan lendir.
3. Saluran pernapasan
bagian atas
Hidung
Faring
Laring (tenggorokan)
Epiglotis
Saluran pernapasan
bagian bawah
Trakhea
Bronkhus
Bronkiolus
3
Paru-paru, berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas O2 (oksigen) dan CO2 (karbondioksida).
4. Proses Oksigenasi
Ventilasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor
Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
Adanya kondisi jalan nafas yang baik
Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru
Difusi, dipengaruhi oleh beberapa faktor
Luasnya permukaan paru-paru
Tebal membran respirasi/permeabilitas
Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2
Afinitas gas
Transportasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor
Kardiak output
Kondisi pembuluh darah
4
Proses Oksigenasi
5. Saraf otonom
Hormonal dan obat, semua hormon
termasuk derivat katekolamin yang
dapat melebarkan saluran pernafasan
Alergi pada saluran nafas seperti debu,
bulu binatang, serbuk benang sari
bunga, kapuk, makanan
Faktor perkembangan, tahap
perkembangan anak dapat
mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigenasi
Faktor lingkungan, seperti faktor alergi,
ketinggian dan suhu dimana kondisi
tersebut mempengaruhi kemampuan
adaptasi
Faktor perilaku, seperti perilaku dalam
mengkonsumsi makanan (status nutrisi)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
6. 6
1. Hipoksia
Perubahan pola pernafasan
Takipnea
Bradipnea
Hiperventilasi
Kussmaul
Hipoventilasi
Dispnea
Ortopnea
Cheyne stokes
Pernafasan paradoksial
Biot
Stridor
Gangguan atau
Masalah Kebutuhan
Oksigenasi
7. 2. Obstruksi jalan nafas
Tanda klinis
Batuk tidak efektif atau tidak ada
Tidak mampu mengeluarkan sekret di jalan nafas
Suara nafas menunjukkan adanya sumbatan
Jumlah, irama dan kedalaman pernafasan tidak
normal
3. Pertukaran gas
Tanda klinis
Dispnea pada usaha nafas
Nafas dengan bibir pada fase ekspirasi yang panjang
Agitasi
Lelah, letargi
Meningkatnya tahanan vaskuler paru-paru
Menurunnya saturasi O dan meningkatnya PaCO
Sianosis
7
8. Tindakan untuk Mengatasi Masalah Oksigenasi
Pemberian oksigen
Persiapan alat dan bahan
Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier
Nasal kateter, kanula dan masker
Vaselin/lubrikan atau pelumas (jelly)
Prosedur kerja
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
Cek flowmeter dan humidifier
Hidupkan tabung oksigen
Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien
Berikan oksigen melalui kanula atau masker
Apabila menggunakan kateter ukur dulu jarak hidung dengan telinga setelah itu
diberi lubrikan dan masukkan
Catat pemberian dan lakukan observasi
Cuci tangan 8
9. Pengisapan lendir (suction)
Persiapan alat dan bahan
Alat pengisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan
Kateter pengisap lendir
Pinset steril
Sarung tangan steril
Dua kom berisi larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan
desinfektan
Kasa steril
Kertas tisu
9
10. Prosedur kerja
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Atur pasien dalam posisi telentang dan kepala miring ke arah bidan
Gunakan sarung tangan
Hubungkan kateter pengisap dengan selang pengisap
Hidupkan mesin pengisap
Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap ke
dalam kom berisi akuades/NaCl 0,9 % untuk menvegah trauma mukosa
Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik
Bilas kateter dengan akuades/NaCl 0,9 %
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respons yang terjadi
Cuci tangan
10