SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Penetapan Kadar Cu Dalam
CuSO4.5H2O
Kelompok 7 :
 Maulana Erlangga
 Milla Kamalia
 Mochammad Ilham P.A.
Tembaga dari Garam Tembaga (II) dapat
diendapkan sebagai Tembaga(II)
Hidroksida.Endapan ini larut dalam NH4OH
berlebihan sebagai garam kompleks
[Cu(NH3)4]2+ ,oleh karena itu pengendap
digunakan NaOH atau KOH. Untuk menghindari
hidrolisis ion Cu2+ menjadi CU(OH)2,sebelum
pendidihan larutan CuSO4 harus diasamkan
dengan H2SO4
Teori
Dasar
Larutan garam tembaga (II) panas
diendapkan dengan larutan basa kuat
(NaOH/KOH) menjadi endapan Cu(OH)2
yang berwarna biru , yang karena panas
mengurai menjadi endapan CuO yang
berwarna Hitam yang setelah dipijarkan
tetap menjadi CuO
TUJUAN
1. Mendapat Bobot Tetap bagi sisa pijar CuO
2. Mendapat kadar Cu dalam CuSO4.5H2O
3. Agar siswa dan siswi dapat mengaplikasikan tahapan – tahapan analisis gravimetri yang
sudah dipelajari
CuSO4.5H2O → CuSO4 + 5H2O
CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4
Biru
CuO → CuO
Reaksi
CuO
Hitam Kecoklatan
H2O
ALAT DAN BAHAN
a) Alat
Piala gelas 800 ml Tutup Kaca
Pembakar Teklu Piala Gelas 400 ml
Pengaduk
Neraca Analitik Kaca Arloji Tabung Reaksi
Labu Semprot Kaca Corong Kaca
ALAT DAN BAHAN
a) Alat
Oven
Policemen
Desikator Segitiga Porselin Cawan Porselin Gegep Besi
Kertas Saring No.40 Kasa Asbes
Neraca Digital
Kaki Tiga
Meker atau Tanur
ALAT DAN BAHAN
b) Bahan
Sampel CuSO4.5H2O
Air Suling
HCl 4 N
H2SO4 4 N
NaOH 4 N
BaCl2 0,5 N
Cara Kerja
Didihkan Larutan
Tambahkan beberapa
tetes asam sulfat 4 N
Endapkan dengan NaOH 4
N hingga pengendapan
sempurna
Endapan dicuci dengan air
suling lalu disaring dengan
kertas saring no.40
Larutkan dengan 100 ml Air
Suling
Tibang 0,5 gram
sampel
CARA KERJA
Corong berisi endapan
dikeringkan di dalam oven
Perarang, Pijarkan
Dinginkan didalam desikator
Dilakukan uji pengotor
sulfat dan basa
Ditimbang hingga dapat
bobot tetap
Pengamatan Sampel :
1. Sampel berbentuk serbuk kasar berwarna biru cerah
2. Setelah dilarutkan , larutan sampel jernih kebiruan
3. Setelah ditambah asam sulfat 4 N tidak ada perubahan dalam larutan sampel
4. Setelah diendapkan terbentuk endapan kasar berwarna hitam kecoklatan, larutan jernih tak
berwarna
5. Setelah dipijarkan , sisa pijar berwarna hitam.
DATA PENGAMATAN
PERHITUNGAN
 Rata – rata pencucian :
𝑉.𝐹𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡−𝑉.𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑢𝑐𝑖𝑎𝑛
 Kadar Teoritis :
𝐴𝑟 𝐶𝑢
𝑀𝑟 𝐶𝑢𝑆𝑂4.5𝐻2𝑂
𝑥 100%
 Kadar Praktek :
𝑓𝑘
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑗𝑎𝑟 𝑥 100%
 𝑓𝑘 =
𝐴𝑟 𝐶𝑢
𝑀𝑟 𝐶𝑢𝑂
 %Ketelitian :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑥 100%
 %Kesalahan : 100% − %𝐾𝑒𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
 Ketika dilarutkan, sampel terusi akan mengalami hidrolisis membentuk endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru.
Namun endapan ini tidak stabil dan ion Cu2+ belum mengendap sempurna dan memang endapannya belum
diinginkan. Oleh karena itu endapan tersebut harus dilarutkan kembali dengan menambahkan beberapa
tetes asam.
 Ion Cu2+ hanya dapat diendapkan dengan basa kuat seperti NaOH , jika diendapkan dengan basa lemah
seperti NH4OH maka akan terbentuk senyawa kompleks [Cu(NH3)4](OH)2 (Tetraamin Tembaga (II)
Hidroksida).
 Dengan basa kuat , ion Cu2+ akan mengendap sempurna membentuk hidroksidanya yaitu Cu(OH)2 yang
berwarna biru. Namun endapan tersebut tidak stabil sehingga mudah mengurai membentuk oksidanya yaitu
CuO yang berwarna hitam cokelat, tetapi sebagian masih ada yang membentuk Cu(OH)2 .hal ini akan
mengakibatkan endapan menjadi ganda dan hal ini tidak boleh terjadi dalam analisis gravimetri. Untuk
mengatasi hal ini larutan tembaga (II) harus diendapkan dalam suasana mendidih.dengan demikian semua
endapan akan langsung terurai membentuk endapan CuO yang berwarna hitam cokelat
 Pemilihan kertas saring pada penetapan ini harus disesuaikan dengan kualitas endapan . untuk endapan CuO
yang baik. Digunakan kertas saring no.40 . Namun seringkali didapatkan endapan CuO yang kurang baik
sehingga jika disaring dengan kertas saring no.40 endapan akan bocor.oleh karena itu digunakan kertas
saring no.41 yang memiliki pori pori yang lebih halus dan kecil dibanding kertas saring no.40.
Pembahasan
Kesimpulan
Dalam penetapan kadar Cu dalam garam terusi ini
, poin yang terpenting adalah proses pengendapan
yang harus di lakukan dalam suasana panas dan
di endapkan dengan basa kuat. Jika pengendapan
yang dilakukan baik dan benar , maka proses
penetapan akan lancar.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.Bagaimana Bentuk Endapan CuO yang baik?
Jawab : Endapan CuO yang baik adalah endapan yang berat dan kasar sehingga cepat mengenap.
2.Apakah hanya Endapan Cu(OH)2 yang dapat memecah menjadi CuO + H2O saat proses pemanasan?
Jawab : Sebenarnya semua endapan hidroksida akan memecahnya menjadi Oksidanya + air jika
dipanaskan. Akan tetapi pada penetapan kadar Cu ini terlihat sangat mencolok pemecahannya karena
perbedaan warna antara Cu(OH)2 yang berwarna biru dan CuO yang berwarna kehitam kecoklatan
3.Apa maksud dari Reaksi CuO -> CuO ?
Jawab : Maksud dari reaksi CuO--->CuO Adalah jadi pada saat proses pemijaran, endapan CuO akan
tetap menjadi Abu CuO(Endapan CuO tidak tereduksi oleh karbon dari kertas saring dan tidak
berubah menjadi senyawa Cu yang lain).
4.Apa fungsi dari penambahan H2SO4 dan mengapa hanya beberapa tetes tidak beberapa ml?
Jawab : Sebenarnya fungsi dari penambahan H2SO4 adalah hanya untuk mencegah terjadinya
hidrolisis ion Cu2+ dan sebagai pengasam saja. Jika penambahan H2SO4 Terlalu banyak atau
berlebihan, maka nantinya hanya akan menambah pengotor Sulfat pada tahap Pencucian sehingga
memerlukan waktu yang lama untuk mencuci endapan agar bebas dari pengotor Sulfat.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
5.Bagaimana cara agar didapatkan endapan CuO yang baik?
Jawab : Agar didapat endapan CuO yang baik suhu harus benar-benar mendidih , pengadukan
yang baik dan konsentrasi pengendap harus encer.
6.Apakah untuk penetapan kadar Cu dapat digunakan sampel selain Terusi?
Jawab : Untuk penetapan kadar Cu dapat digunakan sampel apapun selain Terusi, asalkan di
dalam sampel tersebut memiliki kandungan Cu didalamnya.
7.Mengapa pengasam yang digunakan adalah H2SO4?
Jawab : Karena pengasam yang paling baik adalah asam yang semarga dengan sampel dan tidak
menambah jenis pengotor.
8.Mengapa harus dilakukan pemijaran pada endapan meskipun sisa pijar masih tetap CuO?
Jawab : pemijaran berfungsi untuk menghilangkan karbon pada kertas saring dan untuk
menghilangkan air yang terikat secara fisik.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
9.Mengapa pencuci yang digunakan air suling biasa?
Jawab : karena jika pencuci yang digunakan adalah air suling panas , akan memperbesar pori pori
kertas saring dan menyebabkan bocor.
10.Mengapa dilakukan uji pengotor sulfat dan basa?
Jawab : jika uji pengotor tidak dilakukan , maka kadar akan bertambah dan persen kesalahan akan
semakin tinggi.
11.Mengapa saat penyaringan tidak digunakan kertas saring no.42?
Jawab : karena pori pori kertas saring no.42 terlalu kecil untuk endapan CuO yang kasar sehingga
proses penyaringan akan jauh lebih lama dibandingkan dengan memakai kertas saring no.40
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

More Related Content

What's hot

Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
UNIMUS
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
Tillapia
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
yassintaeka
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
ZamZam Pbj
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
Indriati Dewi
 

What's hot (20)

Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Analisis kation
Analisis kation Analisis kation
Analisis kation
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Iodimetri
IodimetriIodimetri
Iodimetri
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 

Similar to Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
mrbajiyo
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
anis305582
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Nur Ziah
 

Similar to Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor (20)

Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Penetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2O
Penetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2OPenetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2O
Penetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2O
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium KarbonatPenetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalsium Karbonat
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
hidrolisis Garam
hidrolisis Garamhidrolisis Garam
hidrolisis Garam
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
Pemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.ivPemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.iv
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi   reaksi kimiaHasil pengamatan reaksi   reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
 
Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1
 

More from DeviPurnama

Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
DeviPurnama
 
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenBab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
DeviPurnama
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorKd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
DeviPurnama
 
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorKd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 

More from DeviPurnama (14)

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
 
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthenBab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
Bab6 dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar marthen
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
 
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKAPerpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
 
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK BogorUnsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
Unsur unsur transisi kelompok 4 SMK-SMAK Bogor
 
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman iv SMK-SMAK Bogor
 
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK BogorReaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
Reaksi penggaraman 3 KD 2 SMK-SMAK Bogor
 
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogorKd2  reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
Kd2 reaksi penggaraman iii ppt kelompok32 SMK-SMAK bogor
 
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK BogorKd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
Kd 2 persentasi garam + basa (4) SMK-SMAK Bogor
 
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK BogorHujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
Hujan asam KD2 SMK-SMAK Bogor
 
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK BogorGaram + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
Garam + asam Kimia Dasar 2 SMK-SMAK Bogor
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 

Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor

  • 1. Penetapan Kadar Cu Dalam CuSO4.5H2O Kelompok 7 :  Maulana Erlangga  Milla Kamalia  Mochammad Ilham P.A.
  • 2. Tembaga dari Garam Tembaga (II) dapat diendapkan sebagai Tembaga(II) Hidroksida.Endapan ini larut dalam NH4OH berlebihan sebagai garam kompleks [Cu(NH3)4]2+ ,oleh karena itu pengendap digunakan NaOH atau KOH. Untuk menghindari hidrolisis ion Cu2+ menjadi CU(OH)2,sebelum pendidihan larutan CuSO4 harus diasamkan dengan H2SO4 Teori
  • 3. Dasar Larutan garam tembaga (II) panas diendapkan dengan larutan basa kuat (NaOH/KOH) menjadi endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru , yang karena panas mengurai menjadi endapan CuO yang berwarna Hitam yang setelah dipijarkan tetap menjadi CuO
  • 4. TUJUAN 1. Mendapat Bobot Tetap bagi sisa pijar CuO 2. Mendapat kadar Cu dalam CuSO4.5H2O 3. Agar siswa dan siswi dapat mengaplikasikan tahapan – tahapan analisis gravimetri yang sudah dipelajari
  • 5. CuSO4.5H2O → CuSO4 + 5H2O CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4 Biru CuO → CuO Reaksi CuO Hitam Kecoklatan H2O
  • 6. ALAT DAN BAHAN a) Alat Piala gelas 800 ml Tutup Kaca Pembakar Teklu Piala Gelas 400 ml Pengaduk Neraca Analitik Kaca Arloji Tabung Reaksi Labu Semprot Kaca Corong Kaca
  • 7. ALAT DAN BAHAN a) Alat Oven Policemen Desikator Segitiga Porselin Cawan Porselin Gegep Besi Kertas Saring No.40 Kasa Asbes Neraca Digital Kaki Tiga Meker atau Tanur
  • 8. ALAT DAN BAHAN b) Bahan Sampel CuSO4.5H2O Air Suling HCl 4 N H2SO4 4 N NaOH 4 N BaCl2 0,5 N
  • 9. Cara Kerja Didihkan Larutan Tambahkan beberapa tetes asam sulfat 4 N Endapkan dengan NaOH 4 N hingga pengendapan sempurna Endapan dicuci dengan air suling lalu disaring dengan kertas saring no.40 Larutkan dengan 100 ml Air Suling Tibang 0,5 gram sampel
  • 10. CARA KERJA Corong berisi endapan dikeringkan di dalam oven Perarang, Pijarkan Dinginkan didalam desikator Dilakukan uji pengotor sulfat dan basa Ditimbang hingga dapat bobot tetap
  • 11. Pengamatan Sampel : 1. Sampel berbentuk serbuk kasar berwarna biru cerah 2. Setelah dilarutkan , larutan sampel jernih kebiruan 3. Setelah ditambah asam sulfat 4 N tidak ada perubahan dalam larutan sampel 4. Setelah diendapkan terbentuk endapan kasar berwarna hitam kecoklatan, larutan jernih tak berwarna 5. Setelah dipijarkan , sisa pijar berwarna hitam. DATA PENGAMATAN
  • 12. PERHITUNGAN  Rata – rata pencucian : 𝑉.𝐹𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑡−𝑉.𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑢𝑐𝑖𝑎𝑛  Kadar Teoritis : 𝐴𝑟 𝐶𝑢 𝑀𝑟 𝐶𝑢𝑆𝑂4.5𝐻2𝑂 𝑥 100%  Kadar Praktek : 𝑓𝑘 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑗𝑎𝑟 𝑥 100%  𝑓𝑘 = 𝐴𝑟 𝐶𝑢 𝑀𝑟 𝐶𝑢𝑂  %Ketelitian : 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑥 100%  %Kesalahan : 100% − %𝐾𝑒𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
  • 13.  Ketika dilarutkan, sampel terusi akan mengalami hidrolisis membentuk endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan ini tidak stabil dan ion Cu2+ belum mengendap sempurna dan memang endapannya belum diinginkan. Oleh karena itu endapan tersebut harus dilarutkan kembali dengan menambahkan beberapa tetes asam.  Ion Cu2+ hanya dapat diendapkan dengan basa kuat seperti NaOH , jika diendapkan dengan basa lemah seperti NH4OH maka akan terbentuk senyawa kompleks [Cu(NH3)4](OH)2 (Tetraamin Tembaga (II) Hidroksida).  Dengan basa kuat , ion Cu2+ akan mengendap sempurna membentuk hidroksidanya yaitu Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan tersebut tidak stabil sehingga mudah mengurai membentuk oksidanya yaitu CuO yang berwarna hitam cokelat, tetapi sebagian masih ada yang membentuk Cu(OH)2 .hal ini akan mengakibatkan endapan menjadi ganda dan hal ini tidak boleh terjadi dalam analisis gravimetri. Untuk mengatasi hal ini larutan tembaga (II) harus diendapkan dalam suasana mendidih.dengan demikian semua endapan akan langsung terurai membentuk endapan CuO yang berwarna hitam cokelat  Pemilihan kertas saring pada penetapan ini harus disesuaikan dengan kualitas endapan . untuk endapan CuO yang baik. Digunakan kertas saring no.40 . Namun seringkali didapatkan endapan CuO yang kurang baik sehingga jika disaring dengan kertas saring no.40 endapan akan bocor.oleh karena itu digunakan kertas saring no.41 yang memiliki pori pori yang lebih halus dan kecil dibanding kertas saring no.40. Pembahasan
  • 14. Kesimpulan Dalam penetapan kadar Cu dalam garam terusi ini , poin yang terpenting adalah proses pengendapan yang harus di lakukan dalam suasana panas dan di endapkan dengan basa kuat. Jika pengendapan yang dilakukan baik dan benar , maka proses penetapan akan lancar.
  • 15. PERTANYAAN DAN JAWABAN 1.Bagaimana Bentuk Endapan CuO yang baik? Jawab : Endapan CuO yang baik adalah endapan yang berat dan kasar sehingga cepat mengenap. 2.Apakah hanya Endapan Cu(OH)2 yang dapat memecah menjadi CuO + H2O saat proses pemanasan? Jawab : Sebenarnya semua endapan hidroksida akan memecahnya menjadi Oksidanya + air jika dipanaskan. Akan tetapi pada penetapan kadar Cu ini terlihat sangat mencolok pemecahannya karena perbedaan warna antara Cu(OH)2 yang berwarna biru dan CuO yang berwarna kehitam kecoklatan 3.Apa maksud dari Reaksi CuO -> CuO ? Jawab : Maksud dari reaksi CuO--->CuO Adalah jadi pada saat proses pemijaran, endapan CuO akan tetap menjadi Abu CuO(Endapan CuO tidak tereduksi oleh karbon dari kertas saring dan tidak berubah menjadi senyawa Cu yang lain). 4.Apa fungsi dari penambahan H2SO4 dan mengapa hanya beberapa tetes tidak beberapa ml? Jawab : Sebenarnya fungsi dari penambahan H2SO4 adalah hanya untuk mencegah terjadinya hidrolisis ion Cu2+ dan sebagai pengasam saja. Jika penambahan H2SO4 Terlalu banyak atau berlebihan, maka nantinya hanya akan menambah pengotor Sulfat pada tahap Pencucian sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mencuci endapan agar bebas dari pengotor Sulfat.
  • 16. PERTANYAAN DAN JAWABAN 5.Bagaimana cara agar didapatkan endapan CuO yang baik? Jawab : Agar didapat endapan CuO yang baik suhu harus benar-benar mendidih , pengadukan yang baik dan konsentrasi pengendap harus encer. 6.Apakah untuk penetapan kadar Cu dapat digunakan sampel selain Terusi? Jawab : Untuk penetapan kadar Cu dapat digunakan sampel apapun selain Terusi, asalkan di dalam sampel tersebut memiliki kandungan Cu didalamnya. 7.Mengapa pengasam yang digunakan adalah H2SO4? Jawab : Karena pengasam yang paling baik adalah asam yang semarga dengan sampel dan tidak menambah jenis pengotor. 8.Mengapa harus dilakukan pemijaran pada endapan meskipun sisa pijar masih tetap CuO? Jawab : pemijaran berfungsi untuk menghilangkan karbon pada kertas saring dan untuk menghilangkan air yang terikat secara fisik.
  • 17. PERTANYAAN DAN JAWABAN 9.Mengapa pencuci yang digunakan air suling biasa? Jawab : karena jika pencuci yang digunakan adalah air suling panas , akan memperbesar pori pori kertas saring dan menyebabkan bocor. 10.Mengapa dilakukan uji pengotor sulfat dan basa? Jawab : jika uji pengotor tidak dilakukan , maka kadar akan bertambah dan persen kesalahan akan semakin tinggi. 11.Mengapa saat penyaringan tidak digunakan kertas saring no.42? Jawab : karena pori pori kertas saring no.42 terlalu kecil untuk endapan CuO yang kasar sehingga proses penyaringan akan jauh lebih lama dibandingkan dengan memakai kertas saring no.40