DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
1. LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI KATION
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. Supriyadi, M. Si
DISUSUN OLEH :
An Nissa Nurajiwati ( A29237327 )
Kelompok D
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2024
2. I. JUDUL PRAKTIKUM
Identifikasi Kation
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar dapat mengidentifikasi suatu unsur secara spesifik di dalam
larutan yang kita tidak tahu unsur apa saja yang ada di dalamnya. Selain
itu juga untuk mengetahui reaksi apa saja yang terjadi pada setiap kation
dan perubahannya sehingga dapat secara spesifik dikenali sebagai
masing-masing kation tersebut
III. DASAR TEOERI
Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam
sampel mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode
pemisahan kation dari campurannya. Pemisahan kation cara-caranya
pada prinsipnya adalah sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan
terlebih dahulu dari campurannya. Setelah kation dipisahkan kemudian
dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya yaitu endapan atau
warna kedua-duanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak
lebih kurang 10 ml tergantung kepekatan larutan sampel.
Kation – kation golongan pertama membentuk klorida-klorida
yang tidak larut. Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan
karena itu timbel tidak pernah mengendap dengan sempurna bila
ditambahkan asam klorida encer kepada suatu cuplikan yaitu ion timbel
yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida
dalam suasan asam bersama-sama kation golongan kedua.
Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut. Diantara sulfat
timbel sulfat praktis tidak larut, sedang perak sulfat larut jauh lebih
banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat
diatas. Bromida dan iodida juga tidak larut, sedangkan pengendapan
timbel halida tidak sempurna dan endapan itu mudah sekali melarut
dalam air panas. Asetat – asetat lebih mudah larut meskipun perak
asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan
karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya
ekuivalen, tetapi kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak dengan
bermacam-macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zat – zat ini
terhadap amonia.
Kation golongan 1 mengandung kation logam yang terendapkan
sebagai senyawa klorida yang tak larut. Kation – kation ini dapat
diendapkan dengan pereaksi asam klorida. Kation golongan 1 hanya
ada tiga yaitu : Pb, Hg, dan Ag. Yang terendapkan sebagai PbCl2,
3. Hg2Cl2 dan AgCl. Karena pereaksi pengendapnya HCl maka kelompok
kation ini sering disebut sebagai golongan asam klorida.
Golongan II mengandung kation logam yang dalam bentuk
kloridanya larut dalam air atau asam encer tapi dalam bentuk
sulfidanya tidak larut. Kation-kation golongan ini adalah Hg, Pb, Cu
Bi, Cd, As, Sb, dan Sn yang terendapkan dengan H2S sebagai senyawa
sulfidanya ; PbS, CuS, BiS, CdS, As2S3, SbS dan SnS. Kation -kation
ini sering disebut sebagai golongan H2S . Kation golongan II diperoleh
dengan cara mengendapkannya dengan asam sulfida. Pengendapan ini
berhasil baik jika tidak diganggu oleh asam-asam; asam posfat, asam
oksalat, dan asam borat. Jika asam-asam ini ada maka harus
dihilangkan terlebih dahulu sebelum pengendapan dengan asam sulfida
dilakukan. Ketiga asam ini dapat dihilangkan dengan cara
memperlakukan sampel dengan natrium karbonat. Dalam pengendapan
kation golongan ll ini perlu diperhatikan ion sulfida dipengaruhi oleh
keasaman. Larutan yang terlalu asam dapat menurunkan kepekatan ion
sulfida, dan sebaliknya larutan basa dapat menurunkan kepekatan ion
sulfida.
Kation golongan III disebut juga golongan ammonium sulfida
karena kation golongan ini dapat diendapkan dengan amonium sulfida
membentuk endapan sulfida.Berbeda dengan golongan asam sulfida
(golongan II), untuk mengendapkan kation golongan III memerlukan
kepekatan ion sulfida yang lebih tinggi disebabkan hasilkali
kelarutannya yang besar. Dengan menaikkan pH larutan kepekatan ion
sulfida akan menjadi besar. Untuk tujuan ini digunakan larutan
amonium klorida( NH4Cl ) atau amonium (NH4OH) 0,1N.
Kation golongan IV adalah golongan yang terendapkan oleh
pereaksi amonium karbonat setelah kation I , II , dan III terendapkan
Pemisahan pada golongan ini sama seperti kation golongan klorida
terisolasi karena terendapkan dan memisah dengan yang lainnya.
Sebagai kation sisa kation golongan V tidak bereaksi dengan
HCl, Hidrogen, dan ammonium Sulfida atau (jika ada serta garam
garam ammonium) dengan ammonium karbonat. Reaksi-reaksi khusus
atau uji-uji nyala dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion ini.
Dari kation-kation golongan ini, magnesium memperlihatkan
reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dalam golongan empat.
Namun magnesium karbonat dengan adanya garam ammonium , larut
maka dalam pengerjaan analisis sistematis (pada mana garam-garam
amonium bertambah jumlahnya dengan banyak sekali dalam larutan)
magnesium tak akan mengendap bersama dengan kation golongan
empat. Reaksi ion amonium sangat serupa dengan reaksi-reaksi ion
kalium,karena jari-jari ion dari kedua ion hampir identik.
4. Analisis jenis dilaksanakan dengan reaksi – reaksi yang mudah
diamati dengan indera mata. Analisis terhadap Kation dan anion ini
dilakukan dengan menambahkan pereaksi yang dapat menghasilkan
reaksi yang spesifik agar dapat terlihat dan diamati oleh mata sehingga
uji terhadap anion-kation dapat teridentifikasikan dengan benar.
IV. ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
Tabung Reaksi AgNO3 Hg(NO3)2
Rak Tabung Reaksi HCl NaOH
Pipet NH4OH Bi(NO3)3
Spirtus Na2S Na3PO4
Pembakar Spirtus K2CrO4 CuSO4
Penjepit Tabung Kl NH4CNS
Kertas Saring Pb(NO3)2 CdSO4
Korek Api Hg2(NO3)2 FeSO4
Cawan Penguap Logam Cu K4Fe(CN)6
K3Fe(CN)6 FeCl3
NaCH3COO CrCl3
Na2CO3 Al2 (SO4)3
Morin Alkohol CoSO4
NiSO4 DMG
MnSO4 PbO2
HNO3 ZnSO4
Reagen Zn BaCl2
H2SO4 (NH4)2CO3
SrCl2 (NH4)2C2O4
CaCl2 MgSO4
Titan Yellow NaCl
Magnesium Uranil
Asetat
KCl
HClO4 NH4Cl
Reagen Nessler
6. A. Menuangkan 3 tetes larutan AgNO3 ke dalam 1 tetes larutan
HCl. Tambahkan 1 tetes larutan NH4OH. Tambahkan 1 tetes
larutan HNO3
B. Menuangkan 3 tetes larutan AgNO3 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S
C. Menuangkan 3 tetes larutan AgNO3 ke dalam 1 tetes larutan
Kl .
D. Menuangkan 3 tetes larutan AgNO3 ke dalam 1 tetes larutan
K2CrO4
2. Reaksi Identifikasi Pb2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan Pb(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan HCl. Larutkan dalam air panas
B. Menuangkan 3 tetes larutan Pb(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan Kl. Larutkan dalam air panas
C. Menuangkan 3 tetes larutan Pb(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan Na2S
D. Menuangkan 3 tetes larutan Pb(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan K2CrO4
3. Reaksi Identifikasi Hg+
A. Menuangkan 3 tetes larutan Hg2(NO3)2 ke dalan 1 tetes
larutan HCl
B. Menuangkan 3 tetes larutan Hg2(NO3)2 ke dalam 1 tetes
Na2S.
C. Menuangkan 3 tetes larutan Hg2(NO3)2 ke dalan 1 tetes
larutan HNO3 dan Logam Cu.
D. Menuangkan 3 tetes larutan Hg2(NO3)2 ke dalan 1 tetes
larutan K2CrO4
E. Menuangkan 3 tetes larutan Hg2(NO3)2 ke dalan 1 tetes
larutan Kl
4. Reaksi Identifikasi Hg2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan Hg(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan HCl
B. Menuangkan 3 tetes larutan Hg(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan Na2S .
C. Menuangkan 3 tetes larutan Hg(NO3)2 ke dalam 1 tetes
larutan HNO3 dan Logam Cu.
D. Menuangkan 3 tetes larutan Hg(NO3)2ke dalan 1 tetes
larutan K2CrO4
E. Menuangkan 3 tetes larutan Hg(NO3)2ke dalan 1 tetes
larutan Kl
7. 5. Reaksi Identifikasi Bi3+
A. Menuangkan 3 tetes larutan Bi(NO3)3 ke dalam 1 tetes
larutan Na2S
B. Menuangkan 3 tetes larutan Bi(NO3)3 ke dalam 1 tetes
larutan Kl lalu encerkan dengan Aquades
C. Menuangkan 3 tetes larutan Bi(NO3)3 ke dalam 1 tetes
larutan NaOH.
D. Menuangkan 3 tetes larutan Bi(NO3)3 ke dalam 1 tetes
larutan Na3PO4.
6. Reaksi Identifikasi Cu2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan CuSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan CuSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan CuSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH .
D. Menuangkan 3 tetes larutan CuSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4CNS.
E. Menuangkan 3 tetes larutan CuSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Kl.
7. Reaksi Identifikasi Cd2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan CdSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan CdSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan CdSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH.
8. Reaksi Identifikasi Fe2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan FeSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan FeSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan FeSO4 ke dalam 1 tetes larutan
K4Fe(CN)6
D. Menuangkan 3 tetes larutan FeSO4 ke dalam 1 tetes larutan
K3Fe(CN)6
9. Reaksi Identifikasi Fe3+
8. A. Menuangkan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam 1 tetes larutan
NH4CNS.
C. Menuangkan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam 1 tetes larutan
K4Fe(CN)6.
D. Menuangkan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam 1 tetes larutan
K3Fe(CN)6.
E. Menuangkan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
F. Menuangkan 3 tetes larutan FeCl3 ke dalam 1 tetes larutan
NaCH3COO.
10.Reaksi Identifikasi Cr3+
A. Menuangkan 3 tetes larutan CrCl3 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan CrCl3 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan CrCl3 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH.
D. Menuangkan 3 tetes larutan CrCl3 ke dalam 1 tetes larutan
Na2CO3.
E. Menuangkan 3 tetes larutan CrCl3 ke dalam 1 tetes larutan
Na3PO4.
11. Reaksi Identifikasi Al3+
A. Menuangkan 3 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam 1 tetes
larutan Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam 1 tetes
larutan Morin Alkohol.
C. Menuangkan 3 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam 1 tetes
larutan NH4OH.
D. Menuangkan 3 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam 1 tetes
larutan NaOH.
E. Menuangkan 3 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam 1 tetes
Na2CO3.
F. Menuangkan 3 tetes larutan Al2(SO4)3 ke dalam 1 tetes
Na3PO4.
12.Reaksi Identifikasi Co2+
9. A. Menuangkan 3 tetes larutan CoSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan CoSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan CoSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH.
13. Reaksi Identifikasi Ni2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan NiSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan NiSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan NiSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH.
D. Menuangkan 3 tetes larutan NiSO4 ke dalam 1 tetes larutan
DMG.
14.Reaksi Identifikasi Mn2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan MnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan MnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
C. Menuangkan 3 tetes larutan MnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH.
D. Menuangkan 3 tetes larutan MnSO4 ke dalam serbuk PbO2
dan larutan HNO3
15.Reaksi Identifikasi Zn2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan ZnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan ZnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
CuSO4.
C. Menuangkan 3 tetes larutan ZnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
D. Menuangkan 3 tetes larutan ZnSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NH4OH.
16.Reaksi Identifikasi Ba2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan BaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan BaCl2 ke dalam 1 tetes larutab
H2SO4. Tambahkan Aqua Regia
C. Menuangkan 3 tetes larutan BaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
(NH4)2CO3. Tambahkan 1 tetes larutan HCl.
10. D. Menuangkan 3 tetes larutan BaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
K2CrO4.
E. Menuangkan 3 tetes larutan BaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
K4Fe(CN)6. Lakukan Reaksi Nyala
17.Reaksi Identifikasi Sr2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan SrCl2 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan SrCl2 ke dalam 1 tetes larutan
H2SO4.
C. Menuangkan 3 tetes larutan SrCl2 ke dalam 1 tetes larutan
(NH4)2CO3.
D. Menuangkan 3 tetes larutan SrCl2 ke dalam 1 tetes larutan
K2CrO4. Lalu panaskan
E. Menuangkan 3 tetes larutan SrCl2 ke dalam 1 tetes larutan
(NH4)2C2O4. Lakukan Reaksi Nyala
18.Reaksi Identifikasi Ca2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan CaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
Na2S.
B. Menuangkan 3 tetes larutan CaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
H2SO4. Tambahkan Aqua Regia
C. Menuangkan 3 tetes larutan CaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
(NH4)2CO3.
D. Menuangkan 3 tetes larutan CaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
K2CrO4.
E. Menuangkan 3 tetes larutan CaCl2 ke dalam 1 tetes larutan
(NH4)2C2O4. Lakukan Reaksi Nyala
19.Reaksi Identifikasi Mg2+
A. Menuangkan 3 tetes larutan MgSO4 ke dalam 1 tetes larutan
NaOH.
B. Menuangkan 3 tetes larutan MgSO4 ke dalam 3 tetes larutan
Titan Yellow.
C. Menuangkan 3 tetes larutan MgSO4 ke dalam 3 tetes larutan
Na2CO3.
D. Menuangkan 3 tetes larutan MgSO4 ke dalam 3 tetes larutan
Na2S.
20.Reaksi Identifikasi Na+
A. Menuangkan 3 tetes larutan NaCl ke dalam 3 tetes larutan
Magnesium Uranil Asetat. Lakukan Reaksi Nyala
11. 21.Reaksi Identifikasi K+
A. Menuangkan 3 tetes larutan KCl ke dalam 3 tetes larutan
Asam Perklorat. Lakukan Reaksi Nyala
22.Reaksi Identifikasi NH4
+
A. Menuangkan 3 tetes larutan NH4Cl ke dalam 3 tetes larutan
Reagen Nesslar
B. Menuangkan 3 tetes larutan NH4Cl ke dalam 3 tetes larutan
NaOH. Tambahkan Larutan HCl
12. VI. DATA PENGAMATAN
Kation Ag+
Kation Pb2+
NO REAKSI PENGAMATAN
Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2(s) + 2HNO3 Terjadi endapan putih
Larut dalam air panas
Bila dingin terbentuk
endapan lagi seperti jarum
Pb(NO3)2 + 2KI → PbI2(s) + 2KNO3 Terjadi endapan kuning
Larut dalam air panas
Bila dingin terbentuk
endapan lagi seperti sisik
ikan mas
Pb(NO3)2 + Na2S → PbS(s) + 2NaNO3 Terjadi endapan hitam
Pb(NO3)2 + K2CrO4 → PbCrO4(s) + 2KNO3 Terjadi endapan kuning
Kation Hg+
NO REAKSI PENGAMATAN
Hg2(NO3)2+ 2HCl → Hg2Cl2(S) + 2HNO3 Terjadi endapan putih
Hg2(NO3)2 + Na2S → Hg2S(s) + 2NaNO3 Terjadi endapan hitam
NO REAKSI PENGAMATAN
1.
AgNO3 + HCl → AgCl(s) + HNO3
AgCl + 2NH4OH → Ag(NH3)2Cl + 2H2O
Ag(NH3)2Cl +2HNO3 → AgCl(s) + 2NH4NO3
Terjadi endapan putih
Endapan larut
Terbentuk endapan putih
2.
2AgNO3 + Na2S → Ag2S(s) + 2NaNO3 Terjadi endapan hitam
3.
Ag NO3 + KI → AgI(s) + KNO3 Terjadi endapan kuning
4.
2Ag NO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4(s) + 2KNO3 Terjadi endapan coklat
merah
13. Hg2(NO3)2 + HNO3 + Cu → 2Hg(s) + Cu(NO3)2 Logam Cu berubah
menjadi putih
Jika digosok menjadi
mengkilat
Hg2(NO3)2 + K2CrO4. → Hg2CrO4(s) + 2KNO3 Terjadi endapan kuning
Hg2(NO3)2 + 2KI → Hg2I2(s) + 2KNO3 Terjadi endapan kuning
Kation Hg2+
NO REAKSI PENGAMATAN
Hg(NO3)2 + 2HCl → HgCl2 + 2HNO Tidak terjadi perubahan
Hg(NO3)2 + Na2S → HgS(s)Pkch + 2NaNO3 Terjadi endapan putih,
kuning, cokelat dan
akhirnya hitam
Hg(NO3)2 + HNO3 + Cu → Hg(s) + Cu(NO3)2 Logam Cu akan berubahn
Menjadi abu-abu
Jika digosok mengkilat
Hg(NO3)2 + K2CrO4 → HgCrO4(S) + 2KNO3 Terjadi endapan Orange
Hg(NO3)2 + 2KI → HgI2(s) + 2KNO3 Terjadi endapan Orange /
Jingga
Kation Bi3+
NO REAKSI PENGAMATAN
2Bi(NO3)3 + 3Na2S → Bi2S3(s) + 6NaNO3 Terjadi endapan cokelat
Bi(NO3)3 + 3KI → BiI3(S) + 3KNO3 Terjadi endapan cokelat
hitam
Jika diencerkan dengan
aquades terjadi larutan
jingga
Bi(NO3)3 + 3NaOH → Bi(OH)3(s) + 3NaNO3 Terjadi endapan putih
Bi(NO3)3 + Na3PO4 → BiPO4(s) + 3NaNO3 Terjadi endapan putih
Kation Cu2+
NO REAKSI PENGAMATAN
CuSO4 + Na2S → CuS(s) + Na2SO4 Terjadi endapan hitam
14. CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2(S) + Na2SO4 Terjadi endapan biru
CuSO4 + 2NH4OH → Cu(OH)2(s) + (NH4)2SO4
Cu(OH)2(S) + 4NH4OH → Cu(NH3)4 (OH)2 + 4H2O
Terjadi endapan biru
Endapan akan larut dalam
penambahan NH4OH
Berlebih
CuSO4 + NH4CNS → Cu(CNS)2(S) + (NH4)2SO4 Terjadi endapan hitam
2CuSO4 +4KI → Cu2I2(S) + 2K2SO4 + I2 Terjadi endapan putih
Larutan cokelat
Kation Fe3+
NO REAKSI PENGAMATAN
2FeCl3 + 3Na2S → Fe2S3(s) + 6NaCl Terjadi endapan hitam
FeCl3 + 3NH4CNS → Fe(CNS)3(merah) + 3NH4Cl Larutan merah tua
4FeCl3+3K4Fe(CN)6 (CN)6)3(S) + 12KCl Terjadi endapan biru tua
FeCl3 + K3Fe(CN)6 → FeFe(CN)6 + 3KCl Terjadi endapan biru tua
FeCl3+3NaOH → Fe(OH)3(s) + 3NaCl Terjadi endapan cokelat
FeCl3 + 3NaCH3COO → Fe(CH3COO)3 + 3NaCl Larutan cokelat
Kation Fe2+
NO REAKSI PENGAMATAN
FeSO4 + Na2S → FeS(s) + Na2SO4 Terjadi endapan hitam
FeSO4 + NaOH → Fe(OH)2(S) + Na2SO4 Terjadi endapan hijau
kotor
2FeSO4 + K4Fe(CN)6 → Fe2Fe(CN)6(s) + 2K2SO4 Terjadi endapan biru
3FeSO4 + 2K3Fe(CN)6 → (Fe(CN)6)2(s) + 3K2SO4 Terjadi endapan biru
Kation Cd2+
NO REAKSI PENGAMATAN
CdSO4 + Na2S → CdS(s) + Na2SO4 Terjadi endapan kuning
CdSO4 + NaOH → Cd(OH)2(s) + Na2SO4 Terjadi endapan putih
CdSO4 + NH4OH → Cd(OH)2(s) + (NH4)2SO4 Terjadi endapan putih
15. Kation Cr3+
NO REAKSI PENGAMATAN
2CrCl3 + 3Na2S → Cr2S3(S) + 6NaCl Terjadi endapan abu-abu
CrCl3 + 3NaOH → Cr(OH)3(S) + 3NaCl Terjadi endapan biru ungu
CrCl3 +3NH4OH → Cr(OH)3(S) + 3NH4Cl
Cr(OH)3(S) + 4NH4OH → Cr(NH3)4(OH)3 + 3H2O
Terjadi endapan biru ungu
Dengan NH4OH berlebih
endapan larut
2CrCl3+2Na2CO3 → Cr2(CO3)3(s) + 6NaCl Terjadi endapan biru muda
CrCl3 + Na3PO4 CrPO4(S) + 3NaCl Terjadi endapan abu-abu
Kation Al3+
NO REAKSI PENGAMATAN
Al2 (SO4)3 + 3Na2S → Al2S3(S) + 3Na2SO4 Terjadi endapan putih
Al2 (SO4)3 + morin alcohol -
Al2 (SO4)3 + 6NH4OH → 2Al(OH)3(S) + 3(NH4)2SO4 Terjadi endapan putih
Al2 (SO4)3 + 6NaOH → 2Al(OH)3(S) + 3Na2SO4
Al(OH)3(S) + NaOH → NaAlO2 + 2H2O
Terjadi endapan putih
Endapan larut dalam
penambahan NH4OH
Berlebih
Al2 (SO4)3 + 3Na2CO3 → Al2(CO3)3(S) + 3Na2SO4 Terjadi endapan putih
Al2 (SO4)3 + 2Na3PO4 → 2AlPO4(S) + 3Na2SO4 Terjadi endapan putih
Kation Co2+
NO REAKSI PENGAMATAN
CoSO4 + Na2S → CoS(S) + Na2SO4 Terjadi endapan hitam
CoSO4 + NaOH → Co(OH)2(S) + Na2SO4 Terjadi endapan biru
CoSO4 + NH4OH → Co(OH)2(S) + (NH4)2SO4
Co(OH)2(S) + 4NH4OH → Co(NH3)4(OH)2 + 4H2O
Terjadi endapan biru
Larut dalam NH4OH
Berlebih
Kation Ni2+
NO REAKSI PENGAMATAN
NiSO4 + Na2S → NiS(s) + Na2SO4 Terjadi endapan hitam
NiSO4 + 2NaOH → Ni(OH)2(S) + Na2SO4 Terjadi endapan hijau
16. NiSO4 + NH4OH → Ni(OH)2(S) + (NH4)2SO4
Ni(OH)2(S) + 4NH4OH → Ni(NH3)4(OH)2 + 4H2O
Terjadi endapan hijau
Larut dalam NH4OH
Berlebih
NiSO4 + DMG → NiDMG(s) + SO4
2-
Terjadi endapan merah
Kation Mn2+
NO REAKSI PENGAMATAN
MnSO4 + Na2S → MnS(s) + Na2SO4 Terjadi endapan
merah cokelat
MnSO4 + 2NaOH → Mn(OH)2(S) + Na2SO4 Terjadi endapan
putih
MnSO4 + 2NH4OH → Mn(OH)2(s) + (NH4)2SO4 Terjadi endapan
putih
MnSO4 + PbO2 + 5 tts HNO3 → MnO4
-
+ PbSO4 + HNO3 Larutan Hitam
Kation Zn2+
NO REAKSI PENGAMATAN
ZnSO4 + Na2S → ZnS(s) + Na2SO4 Terjadi endapan putih
ZnSO4 + CuSO4 encer+ R.Zn →
ZnHg(CNS)4(s) + CuSO4 (NH4)2SO4
Terjadi endapan biru
ZnSO4 + NaOH → Zn(OH)2(S) + Na2SO4
Zn(OH)2(S)+ 2NaOH → Na2ZnO2 + 2H2O
Terjadi endapan putih
Larut dalam NaOH
Berlebih
ZnSO4 + NH4OH → Zn(OH)2(S) + (NH4)2SO4
Zn(OH)2(S)+4NH4OH → Zn(NH3)4(OH)2 + 4H2O
Terjadi endapan putih
Larut dalam NH4OH
Berlebih
Kation Ba2+
NO REAKSI PENGAMATAN
BaCl2 + Na2S → BaS(s) + 2NaCl Terjadi endapan putih
BaCl2 + H2SO4 → BaSO4(s) + 2HCl
BaSO4(s)+ (HCl : HNO3 = 3 : 1) → BaSO4(s)
Terjadi endapan putih
Tidak larut dalam Aqua
Regia
17. BaCl2 + (NH4)2CO3 → BaCO3(s) + 2NH4Cl
BaCO3 + 2HCl → BaCl2 + H2O + CO2
Terjadi endapan putih
kekuningan
Terdapan gelembung
BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4(S) + 2KCl Terjadi endapan kuning
2BaCl2 + K4Fe(CN)4 → Ba2Fe(CN)4(s) + 4KCl Terjadi endapan kuning
Reaksi nyala kuning hijau
Kation Sr2+
NO REAKSI PENGAMATAN
SrCl2 + Na2S → SrS(S) + 2NaCl Terjadi endapan putih
SrCl2 + H2SO4 → SrSO4(S) + 2HC Terjadi endapan putih
SrCl2 + (NH4)2CO3 → SrCO3(S) + 2NH4Cl Terjadi endapan kuning
SrCl2 + K2CrO4 → SrCrO4(S) +2KCl Terjadi endapan putih
SrCl2 + (NH4)2C2O4 → SrC2O4(S) + 2NH4Cl Terjadi endapan putih
Reaksi nyala merah
Kation Ca2+
NO REAKSI PENGAMATAN
CaCl2 + Na2S → CaS(s) + 2NaCl Terjadi endapan putih
CaCl2 + H2SO4 → CaSO4(s) + 2 HCl
(HCl : HNO3 = 3 : 1) → endapan larut
Larutan bening
CaCl2 + (NH4)2CO3 → CaCO3(S) + 2NH4Cl Terjadi endapan putih
CaCl2 + K2CrO4 → CaCrO4 + 2KCl Terjadi endapan kuning
CaCl2 + (NH4)2C2O4 → CaC2O4(s) + 2NH4Cl Terjadi endapan putih
Reaksi nyala merah
Kation Mg2+
NO REAKSI PENGAMATAN
MgSO4 + 2NaOH → Mg(OH)2(S) + Na2SO4 Terjadi endapan putih
MgSO4 + NaOH + 3 tts titan yellow → endapan
merah
Terjadi endapan kuning
18. MgSO4 + Na2CO3 → MgCO3(S) + Na2SO4 Terjadi endapan putih
MgSO4 + Na2S → MgS(S) putih + Na2SO4 Terjadi endapan putih keruh
Kation Na+
NO REAKSI PENGAMATAN
Na+
+ Mg2+
+ UO2
2+
+ 9CH3COO-
→
NaMg(UO2)3(CH3COO)9(s)
-
Kation K+
NO REAKSI PENGAMATAN
KCl + HClO4 → KClO4(s) + HCl Terjadi endapan kristal putih
Reaksi nyala ungu
Kation NH4
+
NO REAKSI PENGAMATAN
NH4Cl + 4KOH + 2K2[HgI4] →
HgO.Hg(NH2)I(s) + KCl + 7KI + 3H2O
Larutan kuning pudar
Terjadi endapan putih
NH4Cl + NaOH → NaCl + H2O + NH3(g)
Zat hasil berbau → amoniak (sengak)
NH3 + HClpekat → NH4Cl
Tidak ada perubahan
19. VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilakukan pada tanggal 27 Februari 2024 di
laboratorium Kimia Analisis Universitas Setia Budi Surakarta dengan
kegiatan identifikasi Kation yang memiliki tujuan yaitu mengidetifikasi
suatu unsur secara spesifik di dalam larutan yang kita tidak tahu unsur
apa saja yang ada di dalamnya. Selain itu juga untuk mengetahui reaksi
apa saja yang terjadi pada setiap kation dan perubahannya sehingga
dapat secara spesifik di kenali sebagai masing - masing kation tersebut.
Ada beberapa hasil dari pengamatan yang tidak sesuai dengan yang ada
di teori yaitu :
1. Pada Kation Hg+
larutan merkuro dengan larutan HNO3 dan logam
Cu yang seharusnya berubah warna abu - abu menjadi putih.
Larutan Merkuro nitrat dengan laruran K2CrO4 terdapat endapan
kuning yang seharusnya menjadi endapan cokelat.
2. Pada Kation Hg2+
Larutan Merkuri nitrat dengan larutan K2CrO4
terdapat endapan orange yang seharusnya endapan cokelat. Larutan
merkuri nitrat dengan larutan KI terdapan endapan orange jingga
yang seharusnya endapan kuning cokelat.
3. Pada Kation Mn2+
Larutan MnSO4 dengan larutan PbO2 dan asam
nitrat lalu dipanaskan terjadi larutan hitam yang seharusnya bewarna
ungu.
4. Pada kation Ba2+
Larutan Bacl2 dengan larutan (NH4)2CO3 terjadi
endapan putih kekuningan yang seharusnya bewarna putih
20. 5. Pada Kation Sr2+
Larutan SrCl2 dengan larutan (NH4)2CO3 terdapan
endapan kuning yang seharusnya endapan putih
6. Pada Kation Ca2+
Larutan CaCl2 dengan larutan H2SO4 warna
larutan bening yang seharusnya terdapat endapan putih
7. Pada Kation Mg2+
Larutan MgSO4 dan naoh ditambah titan yellow
terdapat endapan kuning yang seharusnya terdapat endapan merah
8. Pada Kation NH4
+
Larutan NH4Cl dengan Naoh tidak bereaksi yang
seharusnya terbentuk gas berbau sengak
Ada beberapa Kation yang tidak bisa dilakukan karena bahan pereaksi
tidak ada di laboratorium.
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk
mengidentifikasi Kation yang ada di dalam suatu larutan dilakukan
identifikasi secara kualitatif dengan cara mengamati reaksi spesifik
suatu larutan Kation yang direaksikan dengan pereaksi tertentu.
Terjadinya reaksi pada praktikum identifikasi Kation tersebut yaitu
ditandai dengan menunjukkan adanya Kation dapat berupa pelepasan
gas atau uap terbentuknya endapan dan perubahan warna larutan.
Semua sampel yang diujikan, ada beberapa sampel yang tidak sesuai
dengan teori. Hal ini disebabkan karena :
➢ Reagen rusak
➢ Kurangnya bahan reagen ketika ditetesi
➢ Cara dan ketelitian yang kurang oleh praktikan
IX. DAFTAR PUSTAKA
Sutanto dan Ade Heri Mulyati.2010. Penentuan Praktikum Kimia
Analitik 1. Bogor ; Universitas Pakuan
Day,R.A.,G.D and Underwood, A.L., (1989); Qualitatif Analysis, 5th
Edition. New Delhi; Prentice – Hall,Inc