SlideShare a Scribd company logo
PENETAPAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM TERUSI (CuSO4.5H2O)
A. DASAR
Larutan tembaga (II) panas diendapkan dengan basa kuat yaitu NaOH menjadi endapan
Cu(OH)2 yang berwarna biru. Karena diendapkan dalam suasana panas, Cu(OH)2 memecah menjadi
CuO yang berwarna hitam coklat.
B. REAKSI
CuSO4 + NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4
Biru
CuO H2O
Hitam
CuO CuO
Hitam Hitam
C. ALAT dan BAHAN
Alat-alat yang digunakan:
1. Neraca Analitik.
2. Kaca Arloji.
3. Tabung Reaksi.
4. Piala Gelas.
5. Pengaduk.
6. Tutup Kaca.
7. Kasa Asbes.
8. Kaki Tiga.
9. Teklu.
10. Labu Semprot.
11. Kertas saring whatman no.40.
12. Corong.
13. Penyangga corong.
14. Kertas Lakmus.
15. Policemen.
16. Oven.
17. Cawan porselin.
18. Segitiga Porselin.
19. Meker.
20. Desikator.
21. Neraca Digital.
Bahan-bahan yang digunakan:
1. Sampel Terusi.
2. Air suling.
3. H2SO4 4N.
4. NaOH 4N
5. HCl 4N
6. BaCl2 0,5N
D. CARA KERJA
1. Sampel terusi ditimbang sebanyak 0,5 gram menggunakan neraca analitik.
2. Sampel yang telah ditimbang dimasukan ke dalam piala gelas dan dilarutkan dengan 100 ml air
suling.
3. Diasamkan dengan beberapa tetes H2SO4 4N sampai larutan berwarna biru jernih.
Cat: Penambahan pengasaman pada sampel terusi berfungsi untuk mencegah hidrolisis CuSO4
oleh air. Sebenarnya boleh menggunakan pengasam selain H2SO4 4N, seperti HCl 4N. Namun
untuk mengurangi banyaknya jenis pengotor, maka digunakan asam yang semarga dengan
CuSO4.
4. Larutan dididihkan.
5. Larutan diendapkan dengan NaOH 4N sedikit demi sedikit.
Cat: Larutan diendapkan dengan basa kuat karena jika dengan basa lemah seperti NH4OH,
endapan akan larut sebagai garam komplek [Cu(NH3)4]2+. Dengan basa kuat seperti NaOH, ion
Cu akan mengendap membentuk hidroksidanya. Namun endapan ini tidak setabil, karena
mudah terurai menjadi oksidanya namun tidak semuanya (Sebagian Cu(OH)2 Dan sebagian
CuO). Oleh karena itu, pengendapan perlu dalam suasana panas agar semua endapan Cu(OH)2
terurai seluruhnya menjadi endapan CuO. Karena salah satu syarat dalam analisis Gravimetri
adalah tunggal dan murni.
Perubahan saat proses pengendaapan, yaitu:
Biru Muda Hijau Muda Coklat Muda Coklat Kehitaman Hitam
6. Uji Pengendapan sempurna.
a. Larutan jernih ditetesi pereaksi pengendap 1-2 tetes, jika tidak terbentuk endapan lagi
maka larutan telah mengendap sempurna.
b. Cairan jernih diteteskan ke kertas lakmus merah, jika endapan berubah menjadi biru maka
larutan telah mengendap sempurna.
7. Endapan disaring dengan kertas saring whatman no.40.
Cat: Pemilihan kertas saring harus disesuaikan dengan kualitan endapan yaitu Kasar, berat dan
mudah mengenap. Maka penyaringan digunakan kertas saring whatman no.41. Namun
terkadang diperoleh kualitas endapan yang kurang sesuai, sehingga jika disaring dengan kertas
saring whatman no.40 dikhawatirkan akan mengalami kebocoran. Oleh karena itu, jika endapan
yang diperoleh kurang baik dianjurkan menggunakan kertas saring no.40 yang lebih halus dan
pori-porinya lebih kecil dari kertas saring no.41.
8. Endapan dicuci dengan air suling biasa (Tanpa dipanaskan) sampai bebas pengotor sulfat dan
kelebihan basa.
a. Uji basa: Air filtrat dari batang corong yang telah dicuci beberapa kali di ambil dengan
pengaduk, lalu diteteskan ke kertas lakmus merah. Jika kertas lakmus tetap merah, maka
endapan telah bebas dari kelebihan basa.
9. Kertas saring yang berisi endapan dikeringkan di dalam oven.
10. Diperarang, Dipijarkan dan didinginkan di dalam desikator. Kemudian ditimbang.
11. Dilakukan beberapa kali sampai mendapat bobot tetap.
E. PEMBAHASAN
Ketika dilarutkan, sampel Terusi akan mengalami hidrolisis membentuk endapan Cu(OH)2
yang berwarna biru. Namun endapan ini tidak stabil dan ion Cu2+ belum mengendap sempurna serta
memang endapannya belum diinginkan. Oleh karena itu, endapan tersebut harus dilarutkan kembali
dengan menambahkan beberapa tetes asam. Asam yang digunakan haruslah asam yang semarga
dengan sampelnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi banyaknya jenis pengotor. Dan asam yang
digunakan adalah H2SO4 yang memiliki sisa asam yang sama dengan terusi.
Ion Cu2+ hanya dapat diendapkan dengan basa kuat seperti NaOH. Karena, apabila
diendapkan dengan basa lemah seperti NH4OH akan terbentuk senyawa kompleks [Cu(NH3)4](OH)2
(Tetraamin Tembaga(II) Hidroksida).
Dengan basa kuat, ion Cu2+ akan mengendap sempurna membentuk hidroksidanya, yaitu
Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan tersebut tidak stabil, yaitu mudah mengurai
membentuk oksidanya CuO yang berwarna hitamcoklat. Namun tidak semuanya mengurai,
sebagian ada yang masih membentuk Cu(OH)2. Hal ini akan menyebabkan endapan menjadi ganda,
dan hal ini tidak boleh terjadi dalam analisis gravimetri. Untuk mengatasi hal ini, larutan tembaga
(II) harus diendapkan dalam suasana mendidih. Dengan demikian, semua endapan akan langsung
terurai membentuk endapan CuO yang berwarna hitamcoklat.
Setelah proses pengendapan, dilakukan uji pengendapan sempurna untuk memastikan
apakah ion Cu2+ telah terendap sempurna atau belum. Dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Pertama adalah dengan meneteskan pereaksi pengendap 1-2 tetes ke bagian larutan induk.
Jika tidak terbentuk endapan baru, artinya ion Cu2+ telah mengendap sempurna.
b. Kedua adalah dengan meneteskan larutan induk ke kertas lakmus merah. Apabila kertas
lakmus merah berubah menjadi biru, itu artinya pengendapan telah berlebih yang
menendakan bahwa ion Cu2+ telah mengendap sempurna.
Endapan CaO yang baik adalah berat dan kasar yang ditandai dengan cepatnya mengenap.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mendapatkan endapan tersebut adalah suhu larutan pada saat
diendapkan harus mendidih dan konsentrasi larutan pengendap yang encer serta ditambahkan
sedikit demi sedikit sambil diaduk secara merata dan kuat.
Pemilihan kertas saring yang digunakan harus disesuaikan dengan kualitas endapan. Untuk
endapan CaO yang kasar dan berat serta mudah mengenap, digunakan kertas saring whatman no.41.
Namun sering kali endapan yang diperoleh tidak sesuai dan kurang baik, maka untuk mencegah
kebocoran digunakan kertas saring whatman no.40 yang memiliki pori-pori lebih kecil dan halus.
Endapan CaO dicuci dengan air suling biasa hingga bebas dari pengotor ion sulfat.
Pemijaran dilakukan untuk mendapatkan endapan yang stabil. Setelah pemijaran abu tetap
ditimbang sebagai CaO yang berwarna hitamcokelat.
F. FAKTOR KIMIA
𝐂𝐮
𝐂𝐮𝐎
G. KADAR Cu PRAKTEK
𝐅𝐊 𝐱 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐚𝐛𝐮
𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥
𝐱 𝟏𝟎𝟎%

More Related Content

What's hot

Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
An Nes Niwayatul
 
Iodimetri
IodimetriIodimetri
Iodimetri
Auliabcd
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
aufia w
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
aji indras
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixSilvia Marceliana
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
UNIMUS
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4Nidya Denaya
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 
Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometri
andi septi
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OLestari Putri
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
Dokter Tekno
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Ridwan Ajipradana
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
qlp
 
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium KhromatPenetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Ridwan Ajipradana
 

What's hot (20)

Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Pemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.ivPemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.iv
 
Iodimetri
IodimetriIodimetri
Iodimetri
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4Penetapan kadar cu dalam cu so4
Penetapan kadar cu dalam cu so4
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 
Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometri
 
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan Zn dalam ZnSO4.7H2O
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium KhromatPenetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
 

Viewers also liked

Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
Abulkhair Abdullah
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O
aprijal_99
 
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetriTitrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
Auliabcd
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
Septa Septy
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
Muhammad Al-Habsy
 
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatPenetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Ridwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Nur Ziah
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
DeviPurnama
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
Pujiati Puu
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan Amali Kimia: Penghabluran Semula
Laporan Amali Kimia: Penghabluran SemulaLaporan Amali Kimia: Penghabluran Semula
Laporan Amali Kimia: Penghabluran Semula
Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
Prafeselia Citra Ashudik
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 

Viewers also liked (20)

Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2OPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O
 
Zn
ZnZn
Zn
 
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetriTitrasi Metode Yodo-yodimetri
Titrasi Metode Yodo-yodimetri
 
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng SulfatPenetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
Penetapan Kadar Zn dalam Seng Sulfat
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium HidrogenfosfatPenetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
Penetapan Kadar Posfat dalam Dinatrium Hidrogenfosfat
 
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
Penetapan Kadar Kalsium dalam CaCO3 SMAKBO 57 2012
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
Penetapan Kadar Fosfat (PO4) Dalam Dinatrium Hidrogen Fosfat (Na2HPO4) SMK-SM...
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan Amali Kimia: Penghabluran Semula
Laporan Amali Kimia: Penghabluran SemulaLaporan Amali Kimia: Penghabluran Semula
Laporan Amali Kimia: Penghabluran Semula
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 

Similar to Penetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2O

Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
aprijal_99
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Quina Fathonah
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Firda Shabrina
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
YuniarLia
 
Analisis kualitatif-anorganik
Analisis kualitatif-anorganikAnalisis kualitatif-anorganik
Analisis kualitatif-anorganikNining Ningsih
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
anis305582
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
Adeputri Azhar
 
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfat
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfatPenetapan kadar sulfat dalam natrium sulfat
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfatAlfi Yuliyanti
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
qlp
 
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia KaliumSifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
novita st nurjanah
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromatHaris Nurhidayat
 
Terusi
TerusiTerusi
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
mrbajiyo
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYIsmi Fawaid
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1
Dyan Sulys Tyaningsih
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
risyanti ALENTA
 

Similar to Penetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2O (20)

Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
Penetapan kadar Ca dalam CaCO3
 
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)
 
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Zn dalam ZnSO4.7H2O SMK-SMAK Bogor
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docxANALISIS AIR KRISTAL.docx
ANALISIS AIR KRISTAL.docx
 
Analisis kualitatif-anorganik
Analisis kualitatif-anorganikAnalisis kualitatif-anorganik
Analisis kualitatif-anorganik
 
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptxData Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
Data Pengamatan tetraamin kelompok 8 (2).pptx
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
 
hidrolisis Garam
hidrolisis Garamhidrolisis Garam
hidrolisis Garam
 
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfat
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfatPenetapan kadar sulfat dalam natrium sulfat
Penetapan kadar sulfat dalam natrium sulfat
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia KaliumSifat Fisik dan Kimia Kalium
Sifat Fisik dan Kimia Kalium
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat
 
Terusi
TerusiTerusi
Terusi
 
Analisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganikAnalisis kualitatif anorganik
Analisis kualitatif anorganik
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNYBahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
Bahan reaktif terhadap asam FMIPA UNY
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1Pengenalan Kation Golongan 1
Pengenalan Kation Golongan 1
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 

More from aprijal_99

Reaksi penggaraman III
Reaksi penggaraman IIIReaksi penggaraman III
Reaksi penggaraman III
aprijal_99
 
Reaksi penggaraman IV
Reaksi penggaraman IVReaksi penggaraman IV
Reaksi penggaraman IV
aprijal_99
 
Reaksi penggaraman II
Reaksi penggaraman IIReaksi penggaraman II
Reaksi penggaraman II
aprijal_99
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
aprijal_99
 
Reaksi penggaraman I
Reaksi penggaraman IReaksi penggaraman I
Reaksi penggaraman I
aprijal_99
 
Fisika vektor
Fisika vektorFisika vektor
Fisika vektor
aprijal_99
 

More from aprijal_99 (6)

Reaksi penggaraman III
Reaksi penggaraman IIIReaksi penggaraman III
Reaksi penggaraman III
 
Reaksi penggaraman IV
Reaksi penggaraman IVReaksi penggaraman IV
Reaksi penggaraman IV
 
Reaksi penggaraman II
Reaksi penggaraman IIReaksi penggaraman II
Reaksi penggaraman II
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
 
Reaksi penggaraman I
Reaksi penggaraman IReaksi penggaraman I
Reaksi penggaraman I
 
Fisika vektor
Fisika vektorFisika vektor
Fisika vektor
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

Penetapan kadar Cu dalam CuSO4.5H2O

  • 1. PENETAPAN KADAR TEMBAGA (Cu) DALAM TERUSI (CuSO4.5H2O) A. DASAR Larutan tembaga (II) panas diendapkan dengan basa kuat yaitu NaOH menjadi endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru. Karena diendapkan dalam suasana panas, Cu(OH)2 memecah menjadi CuO yang berwarna hitam coklat. B. REAKSI CuSO4 + NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4 Biru CuO H2O Hitam CuO CuO Hitam Hitam C. ALAT dan BAHAN Alat-alat yang digunakan: 1. Neraca Analitik. 2. Kaca Arloji. 3. Tabung Reaksi. 4. Piala Gelas. 5. Pengaduk. 6. Tutup Kaca. 7. Kasa Asbes. 8. Kaki Tiga. 9. Teklu. 10. Labu Semprot. 11. Kertas saring whatman no.40. 12. Corong. 13. Penyangga corong. 14. Kertas Lakmus. 15. Policemen. 16. Oven. 17. Cawan porselin. 18. Segitiga Porselin. 19. Meker. 20. Desikator. 21. Neraca Digital. Bahan-bahan yang digunakan: 1. Sampel Terusi. 2. Air suling. 3. H2SO4 4N. 4. NaOH 4N 5. HCl 4N 6. BaCl2 0,5N D. CARA KERJA 1. Sampel terusi ditimbang sebanyak 0,5 gram menggunakan neraca analitik. 2. Sampel yang telah ditimbang dimasukan ke dalam piala gelas dan dilarutkan dengan 100 ml air suling. 3. Diasamkan dengan beberapa tetes H2SO4 4N sampai larutan berwarna biru jernih. Cat: Penambahan pengasaman pada sampel terusi berfungsi untuk mencegah hidrolisis CuSO4 oleh air. Sebenarnya boleh menggunakan pengasam selain H2SO4 4N, seperti HCl 4N. Namun untuk mengurangi banyaknya jenis pengotor, maka digunakan asam yang semarga dengan CuSO4. 4. Larutan dididihkan. 5. Larutan diendapkan dengan NaOH 4N sedikit demi sedikit. Cat: Larutan diendapkan dengan basa kuat karena jika dengan basa lemah seperti NH4OH, endapan akan larut sebagai garam komplek [Cu(NH3)4]2+. Dengan basa kuat seperti NaOH, ion Cu akan mengendap membentuk hidroksidanya. Namun endapan ini tidak setabil, karena
  • 2. mudah terurai menjadi oksidanya namun tidak semuanya (Sebagian Cu(OH)2 Dan sebagian CuO). Oleh karena itu, pengendapan perlu dalam suasana panas agar semua endapan Cu(OH)2 terurai seluruhnya menjadi endapan CuO. Karena salah satu syarat dalam analisis Gravimetri adalah tunggal dan murni. Perubahan saat proses pengendaapan, yaitu: Biru Muda Hijau Muda Coklat Muda Coklat Kehitaman Hitam 6. Uji Pengendapan sempurna. a. Larutan jernih ditetesi pereaksi pengendap 1-2 tetes, jika tidak terbentuk endapan lagi maka larutan telah mengendap sempurna. b. Cairan jernih diteteskan ke kertas lakmus merah, jika endapan berubah menjadi biru maka larutan telah mengendap sempurna. 7. Endapan disaring dengan kertas saring whatman no.40. Cat: Pemilihan kertas saring harus disesuaikan dengan kualitan endapan yaitu Kasar, berat dan mudah mengenap. Maka penyaringan digunakan kertas saring whatman no.41. Namun terkadang diperoleh kualitas endapan yang kurang sesuai, sehingga jika disaring dengan kertas saring whatman no.40 dikhawatirkan akan mengalami kebocoran. Oleh karena itu, jika endapan yang diperoleh kurang baik dianjurkan menggunakan kertas saring no.40 yang lebih halus dan pori-porinya lebih kecil dari kertas saring no.41. 8. Endapan dicuci dengan air suling biasa (Tanpa dipanaskan) sampai bebas pengotor sulfat dan kelebihan basa. a. Uji basa: Air filtrat dari batang corong yang telah dicuci beberapa kali di ambil dengan pengaduk, lalu diteteskan ke kertas lakmus merah. Jika kertas lakmus tetap merah, maka endapan telah bebas dari kelebihan basa. 9. Kertas saring yang berisi endapan dikeringkan di dalam oven. 10. Diperarang, Dipijarkan dan didinginkan di dalam desikator. Kemudian ditimbang. 11. Dilakukan beberapa kali sampai mendapat bobot tetap. E. PEMBAHASAN Ketika dilarutkan, sampel Terusi akan mengalami hidrolisis membentuk endapan Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan ini tidak stabil dan ion Cu2+ belum mengendap sempurna serta memang endapannya belum diinginkan. Oleh karena itu, endapan tersebut harus dilarutkan kembali dengan menambahkan beberapa tetes asam. Asam yang digunakan haruslah asam yang semarga dengan sampelnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi banyaknya jenis pengotor. Dan asam yang digunakan adalah H2SO4 yang memiliki sisa asam yang sama dengan terusi. Ion Cu2+ hanya dapat diendapkan dengan basa kuat seperti NaOH. Karena, apabila diendapkan dengan basa lemah seperti NH4OH akan terbentuk senyawa kompleks [Cu(NH3)4](OH)2 (Tetraamin Tembaga(II) Hidroksida). Dengan basa kuat, ion Cu2+ akan mengendap sempurna membentuk hidroksidanya, yaitu Cu(OH)2 yang berwarna biru. Namun endapan tersebut tidak stabil, yaitu mudah mengurai membentuk oksidanya CuO yang berwarna hitamcoklat. Namun tidak semuanya mengurai, sebagian ada yang masih membentuk Cu(OH)2. Hal ini akan menyebabkan endapan menjadi ganda, dan hal ini tidak boleh terjadi dalam analisis gravimetri. Untuk mengatasi hal ini, larutan tembaga (II) harus diendapkan dalam suasana mendidih. Dengan demikian, semua endapan akan langsung terurai membentuk endapan CuO yang berwarna hitamcoklat. Setelah proses pengendapan, dilakukan uji pengendapan sempurna untuk memastikan apakah ion Cu2+ telah terendap sempurna atau belum. Dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Pertama adalah dengan meneteskan pereaksi pengendap 1-2 tetes ke bagian larutan induk. Jika tidak terbentuk endapan baru, artinya ion Cu2+ telah mengendap sempurna. b. Kedua adalah dengan meneteskan larutan induk ke kertas lakmus merah. Apabila kertas lakmus merah berubah menjadi biru, itu artinya pengendapan telah berlebih yang menendakan bahwa ion Cu2+ telah mengendap sempurna.
  • 3. Endapan CaO yang baik adalah berat dan kasar yang ditandai dengan cepatnya mengenap. Usaha yang dapat dilakukan untuk mendapatkan endapan tersebut adalah suhu larutan pada saat diendapkan harus mendidih dan konsentrasi larutan pengendap yang encer serta ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk secara merata dan kuat. Pemilihan kertas saring yang digunakan harus disesuaikan dengan kualitas endapan. Untuk endapan CaO yang kasar dan berat serta mudah mengenap, digunakan kertas saring whatman no.41. Namun sering kali endapan yang diperoleh tidak sesuai dan kurang baik, maka untuk mencegah kebocoran digunakan kertas saring whatman no.40 yang memiliki pori-pori lebih kecil dan halus. Endapan CaO dicuci dengan air suling biasa hingga bebas dari pengotor ion sulfat. Pemijaran dilakukan untuk mendapatkan endapan yang stabil. Setelah pemijaran abu tetap ditimbang sebagai CaO yang berwarna hitamcokelat. F. FAKTOR KIMIA 𝐂𝐮 𝐂𝐮𝐎 G. KADAR Cu PRAKTEK 𝐅𝐊 𝐱 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐚𝐛𝐮 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 𝐱 𝟏𝟎𝟎%