SlideShare a Scribd company logo
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
I. TUJUAN
Mengetahui dan memahami pembuatan natrium tiosulfat serta mengetahui
sifat-sifat kimianya.

II. TEORI
Natrium adalah logam putih perak yang lunak, melebur pada suhu 97,5 oC.
Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan
terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras
dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen :
2Na + 2H2O → 2Na+ + 2OH- + H2↑
Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+.
Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya
berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.[1]
Natrium ini merupakan suatu senyama kimia yang memiliki kereaktifan
tinggi dan ditemukan hanya daam bentuk senyawa, ada 20 isotop Na yang
diketahui namun hanya satu 23Na yang stabil. Dengan adanya perubahan kondisi
fisik, sifat-sifat dari senyawa ini juga ikut berubah.
Senyawa natrium yang paling banyak ditemukan adalah natrium
klorida(NaCl). Senyawa ini juga penting dalam industri kertas, kaca, sabun,
tekstil, minyak, kimia dan logam. Diantara banyak senyawa-senyawa tersebut
adalah soda abu(Na2CO3), baking soda(NaHCO3), NaOH, NaNO3 dan sebagainya.
Tiosulfat merupakan suatu senyawa yang sangat mudah teroksidasi.
Iodium dapat mengoksidasinya serta membentuknya, semua penentuan secara
iodometri didasarkan atas reaksi natrium tiosulfat dimana iodium akan bertindak
sebagai oksidator.[2]
Natrium tiosulfat merupakan larutan standar yang banyak dipakai dalam
titrasi Iodometri. Biasanya tersedia dalam bentuk garam penta hidrat
Na2S2O3.5H2O. Karena larutannya merupakan larutan standar sekunder maka

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

tidak dapat

dilakukan

penimbangan

langsung tetapi harus dilakukan

standardisasi terlebih dahulu dengan larutan standar primer. Selain itu, larutan
tiosulfat tidak tahan dan tidak stabil jika disimpan dalam waktu yang lama. Hal ini
disebabkan karena belerang merupakan medium bakteri yang baik sehingga
metabolismenya membentuk SO32- dan SO42- serta belerang koloidal yang
membentuk kekeruhan sehingga larutannya dibuang.
Untuk itu biasanya air yang digunakan untuk membuat larutan tiosulfat
didihkan terlebih dahulu agar terbebas dari kuman dan bakteri dan sering juga
ditambahkan boraks atau natrium karbonat sebagai pengawet. Oksidasi tiosulfat
oleh udara berjalan lambat. Akan tetapi sejumlah larutan tembaga yang berada
dalam air akan mengkristalisasikan oksidasi oleh udara.[3]
Pembentukan garam natrium tiosulfat berdasarkan reaksi yang terjadi
antara belerang dengan natrium sulfit sebagai berikut :
SO32- + S → S2O32Bila belerang yang ditambahkan berlebih maka semua ion SO32- akan berubah
membentuk S2O3. Dari contoh reaksi tersebut dapat dilihat bahwa bilangan
oksidasi sulfur dari senyawa tiosulfat berubah dari +4 menjadi +2.
Tiosulfat terurai dalam larutan berasam membentuk belerang dalam
bentuk endapan seperti susu :
S2O32- + 2H+ → H2S2O3 → H2SO4 + S
Akan tetapi, reaksinya lambat dan tidak akan terjadi bila dititrasi dalam larutan
berasam dari iodium.
Ciri-ciri natrium tiosulfat :
1. Tidak berwarna.
2. Memiliki serbuk yang kasar.
3. Mengkilap dalam udara lembab dan mekar dalam udara kering pada suhu
lebih dari 33 oC.
4. Merupakan donor sulfur yang mengonversi sianida menjadi bentuk yang
lebih nontoksik dengan enzim sulfur transferase.[4]

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

Reaksi antara Iodium dengan tiosulfat adalah :
I2 + 2S2O32-

→ 2I- + S4O62-

Reaksinya berlangsung cepat dan sempurna tanpa ada efek reaksinya
atau tidak terdapat reaksi samping. Berat ekivalen adalah sama dengan bobot
molekulnya 248,17, karena satu elektronnya hilang permolekulnya. Jika pH
larutan diatas 9, tiosulfat dioksidasi sebagian menjadi sulfat :
S2O32- + 4I2 + 5H2O → 8I- + 2SO42- + 10 H+
Dalam larutan netral atau sedikit basa, oksidasi menjadi tiosulfat tidak
akan terjadi, terutama iodium dipakai sebagai nitrit. Larutan natrium tiosulfat ini
sangat banyak digunakan terutama sebagai standar sekunder dalam titrasi
iodometri.[2]
Pada proses titrasi iodium, lambat laun akan hilang jika ditambahkan
natrium tiosulfat. Larutan yang semula berwarna coklat tua menjadi semakin
pucat(kuning) dan akhirnya tidak berwarna. Perubahan ini sukar sekali dilihat.
Oleh karena itu, kita perlu menambahkan larutan kanji. Larutan kanji dengan I2
membentuk komplek ini sukar larut dalam air. Maka, penambahan kanji baru
dilakukan pada saat konsentrasi iodium maksimum, yaitu saat larutan berwarna
kuning pucat kemudian titrasi dilanjutkan sampai warna birunya hilang.
Dalam larutan tiosulfat mudah terurai menjadi sulfit dan belerang.
Kecepatan penguraian tergantung pada konsentrasi, suhu dan katalis. Sebagai
hasil penguraian yang bisa dilihat adalah terbentuknya belerang. Belerang mulamula muncul sebagai larutan koloid yang keruh kemudian mengendap.
Pembuatan tiosulfat yang paling mudah adalah dari belerang. Asam yang murni
dapat dibuat dari reaksi hidrogen klorida dengan Na2S2O3 didalam eter yang
lembab dengan CO2 padat :
Na2S2O3 + 2HCL → H2S2O3 + 2NaCl
Kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat larut dalam air membentuk garam
komplek. Dengan HCl tidak terjadi perubahan dengan segera dalam air dingin.
Bila dipanaskan belerang akan teroksidasi dan akan dilepaskan yang dapat
dianalisa dari baunya.[4]

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

Komplek Ag(S2O3)25- merupakan komplek yang sangat stabil. Oleh karena
itu, AgCl dan AgBr larut dalam larutan tiosulfat. Reaksi ini dapat dipakai dalam
penetapan atau fixing kertas film dan kertas foto setelah pencucian.
Pada titrasi natrium tiosulfat secara tidak langsung dapat dilihat pada reaksi
berikut :
Secara Langsung
IO3- + 2 e-

2 I-

2S2O32-

S4O62- + 2 e-

IO3- + 2S2O32-

S4O62- + 2 I-

Secara tidak langsung :
IO3- + 6H+ + 5 e-

2 I-

2S2O32-

2 ½ I2

IO3 + 6H+

5 I+ 5I-

3I2

+ 5 e+ 3H2O

Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam ke dalam
tiosulfat karena adanya dekomposisi dalam asam bebas ini di dalam air dan
campuran S, H2S, H2Sn, SO2 dan H2SO4. Ini bisa dibuat dengan menghilangkan air
dalam temperatur yang rendah.[3]
Natrium tiosulfat dalam industri pemulihan untuk merusak Cl2 yang
masuk kedalam kolom pemutihan, sama halnya natrium tiosulfat kadang-kadang
digunakan untuk memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi. Natrium
tiosulfat ini dapat dibuat menjadi H2SO4.
H2SO4 adalah asam yang sangat penting digunakan dalam industri kimia.
H2SO4 ini mencair pada suhu 10,5 oC membentuk cairan kental. H2SO4 berikatan
dengan hidrogen dan tidak bereaksi dengan logam di dalam air untuk
menghasilkan hidrogen. H2SO4 ini menyerap air dan dapat menghasilkan gas. Ion
SO42- adalah tetrahedral, mempunyai panjang ikatan 1,49
rantai pendek. Ikatan S

dan mempunyai

O memiliki 4 ikatan sigma dan antara S

O ikatan pi

didelokalisasi menjadi S dan O.[1]

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No

Alat

Fungsi

1.

Labu ukur 250 mL

Tempat sampel

2.

Kondensor

Mendinginkan uap

4.

Gelas piala

Sebagai wadah sampel sementara

5.

Bak pendingin

Tempat zat

6.

Penyaring Buchner

Menyaring kristal

7.

Kaca arloji

Wadah penimbangan zat

8.

Termometer

Mengukur suhu

9.

Cawan penguap

Menguapkan filtrate

10. Erlenmeyer

Tempat larutan

b. Bahan
No

Bahan

Fungsi

1.

Natrium sulfit (Na2SO3)

Sebagai penghasil ion sulfat

2.

Belerang

Sebagai penghasil ion S

3.

Etanol 95 %

Membantu dalam pembuatan pasta

4.

Aquades

Pelarut

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

3.2 CARA KERJA
Pembuatan garam natrium tiosulfat
1. 25 gram Na2SO3.7H2O ditimbang lalu dilarutkan dalam 50 mL air di
dalam labu ukur 250 mL.
2. Larutan ditambahkan dengan 25 gram belerang yang terlebih dahulu
dijadikan pasta dengan etanol, lalu ditambahkan batu didih.
3. Pendingin dipasang pada labu lalu dan dipanaskan selama 1 jam
4. Larutan didinginkan dan disaring.
5. Larutan lalu diuapkan dalam cawan penguap sampai bersisa 25 mL.
6. Larutan yang telah diuapkan lalu didinginkan dalam es agar terbentuk
kristal kemudian kristal disaring dengan kertas saring.

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

3.3 SKEMA KERJA
Pembuatan garam natrium tiosulfat
Belerang

Na2SO3
- ditimbang sebanyak 15 gr

- ditimbang sebanyak 15 gr

- dilarutkan dalam 30 mL air

- ditambahkan etanol hingga

didalam labu alas bulat

terbentuk pasta

- dicampurkan
- ditambahkan batu didih
Labu
- dipasangi kondensor
- dipanaskan selama 1 jam
Filtrat
- disaring
- dipindahkan dalam cawan penguap
Cawan penguap
- dipanaskan sampai kristal terbentuk
- disaring
Kristal terbentuk

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

3.4 SKEMA ALAT

Keterangan :
1. Standar
2. Klem
3. Kondensor
4. Labu
5. Penangas
6. Air keluar
7. Air masuk

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 DATA
-

Massa Na2SO3

= 15 gr

-

Mr Na2SO3.7H2O

= 126 gr/mol

-

Massa belerang

= 15 gr

-

Volume air

= 30 mL

-

Massa cawan penguap

= 35,28 gr

-

Massa cawan penguap + Na2S2O3 = 49,39 gr

-

Massa Na2S2O3

= 14,21 gr

-

Mr Na2S2O3.8H2O

= 302 gr/mol

-

Mr belerang

= 392,4 gr/mol

4.2 PERHITUNGAN
Reaksi pembentukan Na2S2O3 :
Na2SO3 + S + H2O

Na2S2O3.8H2O

Mol Na2SO3 ~ Mol S2O3-2
Mol S2O3-2

=

=
= 0,119 mol

Mol Na2S2O3 = Na2SO3

= 0,119 mol

Massa Na2S2O3 teori

= Mol . Mr
= 0,119 mol . 302 gr/mol
= 35,938 gr

Massa Na2S2O3 percobaan = 14,21 gr
Rendemen

=
=

. 100 %

. 100 %

= 39,54 %

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

5.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan pembuatan natrium tiosulfat
dengan rumus molekul(Na2S2O3), disini dilakukan proses pembuatan pasta
belerang dengan etanol dimana terjadi pemutusan ikatan S – S antar belerang. S
inilah yang akan bereaksi dan membentuk natrium tiosulfat.
Prinsip dari percobaan ini adalah pereflukan dari Na2SO3 dengan belerang
serta rekristalisasi yaitu proses pembentukan kristal dari natrium tiosulfat
melalui proses pendinginan dalam bak es yang akan mempercepat pembentukan
kristal.
Pembuatan pasta belerang ini juga bertujuan untuk mempercepat reaksi,
reaksi menjadi cepat karena ikatan antar S – S ini melemah dan putus hingga
terbentuk S(belerang) tunggal. Pemutusan ini dilakukan karena belerang yang
masih dalam keadaan S8 akan sulit bereaksi dengan natrium sulfit.
Proses refluks pada percobaan ini bertujuan untuk meratakan dan
menyempurnakan serta untuk menghomogenkan larutan sehingga dapat
bereaksi lebih cepat. Natrium tiosulfat ini mempunyai kelarutan yang tinggi,
namun pemanasan ini dilakukan pada suhu 80oC agar etanol (zat volatile)
menguap seluruhnya.
Setelah percobaan dilakukan masa kristal Na2S2O3 yang didapatkan
adalah 14,21 gram yang mana untuk mendapatkan kristal filtrat ini diuapkan
dengan tujuan menguapkan pelarut etanol yang masih tersisa.
Dalam praktikum ini tidak diperlukan penyaringan kedua pada Na 2S2O3
karena hasil yang didapatkan sudah cukup kering. Na2S2O3 ini juga tidak
didiamkan karena sifatnya yang higroskopis dan mengikat molekul air karena
akan mempengaruhi massa Na2S2O3 yang didapatkan.
Pada percobaan ini didapatkan rendemen sebesar 39,54 %, rendemen ini
kecil dapat disebabkan oleh tidak sempurnanya pembuatan pasta karena jumlah
etanol yang tidak ditentukan saat pembuatan serta kurang sempurnanya
pemanasan yang dilakukan sehingga natrium tiosulfat yang didapatkan sedikit.

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Natrium tiosulfat dapat dibuat dengan mereaksikan natrium sulfit dan
belerang berbentuk pasta.
2. Natrium tiosulfat merupakan senyawa yang mudah teroksidasi dan
juga merupakan larutan standar sekunder.
3. Natrium tiosulfat bersifat garam netral yang kristalnya berwarna
putih.
4. Pembuatan

pasta

belerang

dengan

etanol

bertujuan

untuk

memutuskan ikatan S – S serta mempercepat reaksi.
5. Rendemen yang diperoleh adalah 39,54% dengan berat Na2S2O3 =
14,21 gram.
6.2 SARAN
Agar pada pratikum selanjutnya diperoleh hasil yang lebih baik maka
disarankan :
1. Praktikan telah mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan objek
praktikum.
2. Teliti dalam menimbang zat.
3. Pastikan belerang benar-benar berbentuk pasta.
4. Lakukan pemanasan dengan sempurna.
5. Usahakan agar tidak ada kristal yang terbuang terutama saat
penguapan.

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

VII. TUGAS PRAPRAKTIKUM
1. Mengapa belerang harus dijadikan dalam bentuk pasta terlebih
dahulu?
Jawab :
→ Karena adanya sifat belerang yang dipengaruhi suhu yaitu dapat
menyebabkan perubahan rumus molekul belerang tersebut. Belerang
dialam dalam bentuk S8, maka harus diperlemah ikatannya dengan
penambahan etanol. Etanol ini bertujuan untuk memutus ikatan S – S
karena yang dibutuhkan adalah belerang tunggal sehingga proses
pelarutan dalam air berlangsung cepat.
2. Tulis reaksi titrasi natrium tiosulfat secara langsung dan tidak
langsung!
Jawab :
→ Secara Langsung
IO3- + 2 e-

2 I-

2S2O32-

S4O62- + 2 e-

IO3- + 2S2O32-

S4O62- + 2 I-

→ Secara tidak langsung :
IO3- + 6H+ + 5 e-

2 I-

2S2O32- +

2 ½ I2 + 5 e -

5 I-

IO3 + 6H+ + 5I-

3I2

+ 3H2O

3. Apa yang dimaksud dengan kelarutan, larutan jenuh dan larutan lewat
jenuh.
Jawab :
- Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam
sejumlah pelarut tertentu.

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

- Larutan jenuh adalah konsentrasi maksimum dari zat terlarut yang dapat
larut.
- Larutan lewat jenuh adalah larutan yang hasil kali konsentrasi ion-ion besar
dari Ksp nya.
4. Bagaimana kelarutan natrium tiosulfat pada suhu 0, 20 dan 100 oC ?
Jawab :

→ Kelarutan Natrium tiosulfat pada suhu 0oC lebih kecil daripada suhu 20oC
dan dari pada suhu 100oC, karena semakin besar suhu maka kelarutannya
semakin besar. Kelarutan berbanding lurus dengan suhu.

5. Tulis reaksi penguraian natrium tiosulfat karena pengaruh asam ?
Jawab :
Reaksi :
S2O32- + 2H+

H2S2O3

H2S2O3

S2 + H2O + SO3(g)

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

VIII. JAWABAN RESPONSI
1. Sebutkan judul, tujuan dan skema kerja sesuai praktikum ?
Judul

: Pembuatan Natrium Tiosulfat

Tujuan

: Mengetahui dan memahami pembuatan natrium tiosulfat
serta mengetahui sifat-sifat kimianya.

Skema

:

Na2SO3

Belerang

- ditimbang sebanyak 15 gr

- ditimbang sebanyak 15 gr

- dilarutkan dalam 30 mL air

- ditambahkan etanol hingga

didalam labu alas bulat

terbentuk pasta

- dicampurkan
- ditambahkan batu didih
Labu
- dipasangi kondensor
- dipanaskan selama 1 jam
Filtrat
- disaring
- dipindahkan dalam cawan penguap
Cawan penguap
- dipanaskan sampai kristal terbentuk
- disaring
Kristal terbentuk
2. Sebutkan prinsip percobaan ini ?
→ Prinsip dari percobaan ini adalah proses refluks (pereflukan) dari
Na2SO3 dengan pasta belerang serta rekristalisasi, yaitu pembentukan
kristal kembali

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

3. Tuliskan reaksi langsung dan tidak langsung titrasi natrium tiosulfat !
→ Secara Langsung
IO3- + 2 e-

2 I-

2 S2O32-

S4O62- + 2 e-

IO3- + 2 S2O32-

S4O62- + 2 I-

→ Secara tidak langsung :
IO3- + 6H+ + 5 e-

2 I-

2 S2O32-

2 ½ I2

IO3 + 6H+

+ 5 I+ 5I-

3I2

+ 5 e+ 3H2O

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelarutan, kelarutan jenuh dan lewat
jenuh !
- Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam sejumlah
pelarut tertentu
- Larutan jenuh adalah konsentrasi maksimum dari zat terlarut yang dapat
larut
- Larutan lewat jenuh adalah larutan yang hasil kali konsentrasi ion-ion
besar dari Ksp nya.

5. Jelaskan apa tujuan belerang dijadikan pasta terlebih dahulu !
→ Karena adanya sifat belerang yang dipengaruhi suhu yaitu dapat
menyebabkan perubahan rumus molekul belerang tersebut. Belerang
dialam dalam bentuk S8, maka harus diperlemah ikatannya dengan
penambahan etanol. Etanol ini bertujuan untuk memutus ikatan S – S
karena yang dibutuhkan adalah belerang tunggal sehingga proses pelarutan
dalam air berlangsung cepat.

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

IX. ANALISA JURNAL
9.1 ANALISIS
a. Skema Kerja
- Pembuatan larutan stok fe 100 ppm
FeCl3.6H2O
-

ditimbang sebanyak 0,0483 gram

-

dilarutkan hingga volume 100 mL air

Larutan Fe 100 ppm
- Pembuatan Larutan Kerja Na2S2O3 100 ppm
Kristal Na2S2O3
-

ditimbang sebanyak 0,1 gram

-

dilarutkan hingga volume 1 L air

Larutan Na2S2O3 100 ppm

Panjang gelombang maksimum ditentukan

Konsentrasi dan pH optimum ditentukan
- Pembuatan Larutan Kerja K2C2O4 100 ppm
Kristal K2C2O4
-

ditimbang sebanyak 100 mg

-

dilarutkan hingga volume 1 L air

Larutan K2C2O4 100 ppm

Panjang gelombang maksimum ditentukan

Konsentrasi dan pH optimum ditentukan

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

b. Metoda yang digunakan jurnal
Pada jurnal ini dibandingkan kemampuan pereduksi natrium tiosulfat
(Na2S2O3) dan kalium oksalat(K2C2O4) pada analisa kadar total besi, metoda
yang digunakan adalah metoda spektrofotometri UV-VIS dengan rentang
panjang gelombang 500-550 nm.
c. Hasil yang didapatkan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pereduksi Na2S2O3 memiliki kemampuan mereduksi yang jauh lebih baik
daripada pereduksi K2C2O4 yang didasarkan pada hasil perolehan % kesalahan
(akurasi). Hasil penelitian menunjukkan pereduksi Na2S2O3 memiliki keakuratan
yang lebih baik, terlihat dari nilai % kesalahan Na2S2O3 2,17% yang lebih kecil
dibandingkan dengan pereduksi K2C2O4 yaitu sebesar 4,79%. Selain itu, %
kadar besi yang tereduksi oleh Na2S2O3 lebih tinggi daripada K2C2O4 yaitu
sebesar 77,69%(Na2S2O3) dan 72,77%(K2C2O4). Parameter linearitas dan
presisi untuk kedua pereduksi menunjukkan nilai yang memenuhi standar
pereduksi yang baik. Keakuratan Na2S2O3 lebih baik dalam mereduksi besi
sesuai dengan potensial elektroda yang dimiliki masing-masing pereduksi,
yaitu -0,08 dan +0,49 untuk Na2S2O3 dan K2C2O4 secara berurutan.

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2012/2013

DAFTAR PUSTAKA
[1] Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press
[2] Underwood, A.L. 1988. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga
[3] Vogel. Buku Teks Anorganik Mikro Dan Makro. Jakarta : Kelman Pustaka
[4] Ari Hapsoro, Radityo dan Drs. Djarot Sugiarso, MS. Perbandingan
Kemampuan Pereduksi Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) Dan Kalium Oksalat
(K2C2O4) Pada Analisa Kadar Total Besi Secara Spektrofotometri Uv-Vis.
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November

OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT

More Related Content

What's hot

laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Tb Didi Supriadi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
adefemia1
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
An Nes Niwayatul
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
Mega Putri Arisanda
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
pure chems
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
DIV Analis Kesehatan
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Analisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif KarbohidratAnalisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif Karbohidrat
vinsencius guntur
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 

What's hot (20)

laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Analisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif KarbohidratAnalisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif Karbohidrat
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 

Similar to pembuatan natrium tiosulfat

LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Yodometri
YodometriYodometri
Yodometri
Auliabcd
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
salmarubiani
 
9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf
9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf
9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf
AnissaFitriani2
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
Fera Fajrin
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...guest1fb560
 
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Auliabcd
 
Proses industri kimia i
Proses industri kimia iProses industri kimia i
Proses industri kimia i
Ade Alvian
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1
dwi_92
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Ringkasan anorganik untuk uas
Ringkasan anorganik untuk uasRingkasan anorganik untuk uas
Ringkasan anorganik untuk uasmuhlisun_azim
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
Rihlatul adni
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
Prafeselia Citra Ashudik
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02dhegchademinnie
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
ajengkartikarianti
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
ajengkartikarianti
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Firda Shabrina
 

Similar to pembuatan natrium tiosulfat (20)

LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Yodometri
YodometriYodometri
Yodometri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf
9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf
9. IODOMETRI IODIMETRI_0f95062684edf3e37ea5f733f9290dd7.pdf
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
Pada Titrasi Digunakan Indikator Kanji Yang Berbentuk Ion Komplek Berwarna Bi...
 
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4
 
Proses industri kimia i
Proses industri kimia iProses industri kimia i
Proses industri kimia i
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Ringkasan anorganik untuk uas
Ringkasan anorganik untuk uasRingkasan anorganik untuk uas
Ringkasan anorganik untuk uas
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

pembuatan natrium tiosulfat

  • 1. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT I. TUJUAN Mengetahui dan memahami pembuatan natrium tiosulfat serta mengetahui sifat-sifat kimianya. II. TEORI Natrium adalah logam putih perak yang lunak, melebur pada suhu 97,5 oC. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen : 2Na + 2H2O → 2Na+ + 2OH- + H2↑ Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna, hampir semua garam natrium larut dalam air.[1] Natrium ini merupakan suatu senyama kimia yang memiliki kereaktifan tinggi dan ditemukan hanya daam bentuk senyawa, ada 20 isotop Na yang diketahui namun hanya satu 23Na yang stabil. Dengan adanya perubahan kondisi fisik, sifat-sifat dari senyawa ini juga ikut berubah. Senyawa natrium yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida(NaCl). Senyawa ini juga penting dalam industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Diantara banyak senyawa-senyawa tersebut adalah soda abu(Na2CO3), baking soda(NaHCO3), NaOH, NaNO3 dan sebagainya. Tiosulfat merupakan suatu senyawa yang sangat mudah teroksidasi. Iodium dapat mengoksidasinya serta membentuknya, semua penentuan secara iodometri didasarkan atas reaksi natrium tiosulfat dimana iodium akan bertindak sebagai oksidator.[2] Natrium tiosulfat merupakan larutan standar yang banyak dipakai dalam titrasi Iodometri. Biasanya tersedia dalam bentuk garam penta hidrat Na2S2O3.5H2O. Karena larutannya merupakan larutan standar sekunder maka OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 2. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 tidak dapat dilakukan penimbangan langsung tetapi harus dilakukan standardisasi terlebih dahulu dengan larutan standar primer. Selain itu, larutan tiosulfat tidak tahan dan tidak stabil jika disimpan dalam waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena belerang merupakan medium bakteri yang baik sehingga metabolismenya membentuk SO32- dan SO42- serta belerang koloidal yang membentuk kekeruhan sehingga larutannya dibuang. Untuk itu biasanya air yang digunakan untuk membuat larutan tiosulfat didihkan terlebih dahulu agar terbebas dari kuman dan bakteri dan sering juga ditambahkan boraks atau natrium karbonat sebagai pengawet. Oksidasi tiosulfat oleh udara berjalan lambat. Akan tetapi sejumlah larutan tembaga yang berada dalam air akan mengkristalisasikan oksidasi oleh udara.[3] Pembentukan garam natrium tiosulfat berdasarkan reaksi yang terjadi antara belerang dengan natrium sulfit sebagai berikut : SO32- + S → S2O32Bila belerang yang ditambahkan berlebih maka semua ion SO32- akan berubah membentuk S2O3. Dari contoh reaksi tersebut dapat dilihat bahwa bilangan oksidasi sulfur dari senyawa tiosulfat berubah dari +4 menjadi +2. Tiosulfat terurai dalam larutan berasam membentuk belerang dalam bentuk endapan seperti susu : S2O32- + 2H+ → H2S2O3 → H2SO4 + S Akan tetapi, reaksinya lambat dan tidak akan terjadi bila dititrasi dalam larutan berasam dari iodium. Ciri-ciri natrium tiosulfat : 1. Tidak berwarna. 2. Memiliki serbuk yang kasar. 3. Mengkilap dalam udara lembab dan mekar dalam udara kering pada suhu lebih dari 33 oC. 4. Merupakan donor sulfur yang mengonversi sianida menjadi bentuk yang lebih nontoksik dengan enzim sulfur transferase.[4] OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 3. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Reaksi antara Iodium dengan tiosulfat adalah : I2 + 2S2O32- → 2I- + S4O62- Reaksinya berlangsung cepat dan sempurna tanpa ada efek reaksinya atau tidak terdapat reaksi samping. Berat ekivalen adalah sama dengan bobot molekulnya 248,17, karena satu elektronnya hilang permolekulnya. Jika pH larutan diatas 9, tiosulfat dioksidasi sebagian menjadi sulfat : S2O32- + 4I2 + 5H2O → 8I- + 2SO42- + 10 H+ Dalam larutan netral atau sedikit basa, oksidasi menjadi tiosulfat tidak akan terjadi, terutama iodium dipakai sebagai nitrit. Larutan natrium tiosulfat ini sangat banyak digunakan terutama sebagai standar sekunder dalam titrasi iodometri.[2] Pada proses titrasi iodium, lambat laun akan hilang jika ditambahkan natrium tiosulfat. Larutan yang semula berwarna coklat tua menjadi semakin pucat(kuning) dan akhirnya tidak berwarna. Perubahan ini sukar sekali dilihat. Oleh karena itu, kita perlu menambahkan larutan kanji. Larutan kanji dengan I2 membentuk komplek ini sukar larut dalam air. Maka, penambahan kanji baru dilakukan pada saat konsentrasi iodium maksimum, yaitu saat larutan berwarna kuning pucat kemudian titrasi dilanjutkan sampai warna birunya hilang. Dalam larutan tiosulfat mudah terurai menjadi sulfit dan belerang. Kecepatan penguraian tergantung pada konsentrasi, suhu dan katalis. Sebagai hasil penguraian yang bisa dilihat adalah terbentuknya belerang. Belerang mulamula muncul sebagai larutan koloid yang keruh kemudian mengendap. Pembuatan tiosulfat yang paling mudah adalah dari belerang. Asam yang murni dapat dibuat dari reaksi hidrogen klorida dengan Na2S2O3 didalam eter yang lembab dengan CO2 padat : Na2S2O3 + 2HCL → H2S2O3 + 2NaCl Kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat larut dalam air membentuk garam komplek. Dengan HCl tidak terjadi perubahan dengan segera dalam air dingin. Bila dipanaskan belerang akan teroksidasi dan akan dilepaskan yang dapat dianalisa dari baunya.[4] OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 4. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Komplek Ag(S2O3)25- merupakan komplek yang sangat stabil. Oleh karena itu, AgCl dan AgBr larut dalam larutan tiosulfat. Reaksi ini dapat dipakai dalam penetapan atau fixing kertas film dan kertas foto setelah pencucian. Pada titrasi natrium tiosulfat secara tidak langsung dapat dilihat pada reaksi berikut : Secara Langsung IO3- + 2 e- 2 I- 2S2O32- S4O62- + 2 e- IO3- + 2S2O32- S4O62- + 2 I- Secara tidak langsung : IO3- + 6H+ + 5 e- 2 I- 2S2O32- 2 ½ I2 IO3 + 6H+ 5 I+ 5I- 3I2 + 5 e+ 3H2O Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam ke dalam tiosulfat karena adanya dekomposisi dalam asam bebas ini di dalam air dan campuran S, H2S, H2Sn, SO2 dan H2SO4. Ini bisa dibuat dengan menghilangkan air dalam temperatur yang rendah.[3] Natrium tiosulfat dalam industri pemulihan untuk merusak Cl2 yang masuk kedalam kolom pemutihan, sama halnya natrium tiosulfat kadang-kadang digunakan untuk memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi. Natrium tiosulfat ini dapat dibuat menjadi H2SO4. H2SO4 adalah asam yang sangat penting digunakan dalam industri kimia. H2SO4 ini mencair pada suhu 10,5 oC membentuk cairan kental. H2SO4 berikatan dengan hidrogen dan tidak bereaksi dengan logam di dalam air untuk menghasilkan hidrogen. H2SO4 ini menyerap air dan dapat menghasilkan gas. Ion SO42- adalah tetrahedral, mempunyai panjang ikatan 1,49 rantai pendek. Ikatan S dan mempunyai O memiliki 4 ikatan sigma dan antara S O ikatan pi didelokalisasi menjadi S dan O.[1] OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 5. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 III. PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 ALAT DAN BAHAN a. Alat No Alat Fungsi 1. Labu ukur 250 mL Tempat sampel 2. Kondensor Mendinginkan uap 4. Gelas piala Sebagai wadah sampel sementara 5. Bak pendingin Tempat zat 6. Penyaring Buchner Menyaring kristal 7. Kaca arloji Wadah penimbangan zat 8. Termometer Mengukur suhu 9. Cawan penguap Menguapkan filtrate 10. Erlenmeyer Tempat larutan b. Bahan No Bahan Fungsi 1. Natrium sulfit (Na2SO3) Sebagai penghasil ion sulfat 2. Belerang Sebagai penghasil ion S 3. Etanol 95 % Membantu dalam pembuatan pasta 4. Aquades Pelarut OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 6. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 3.2 CARA KERJA Pembuatan garam natrium tiosulfat 1. 25 gram Na2SO3.7H2O ditimbang lalu dilarutkan dalam 50 mL air di dalam labu ukur 250 mL. 2. Larutan ditambahkan dengan 25 gram belerang yang terlebih dahulu dijadikan pasta dengan etanol, lalu ditambahkan batu didih. 3. Pendingin dipasang pada labu lalu dan dipanaskan selama 1 jam 4. Larutan didinginkan dan disaring. 5. Larutan lalu diuapkan dalam cawan penguap sampai bersisa 25 mL. 6. Larutan yang telah diuapkan lalu didinginkan dalam es agar terbentuk kristal kemudian kristal disaring dengan kertas saring. OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 7. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 3.3 SKEMA KERJA Pembuatan garam natrium tiosulfat Belerang Na2SO3 - ditimbang sebanyak 15 gr - ditimbang sebanyak 15 gr - dilarutkan dalam 30 mL air - ditambahkan etanol hingga didalam labu alas bulat terbentuk pasta - dicampurkan - ditambahkan batu didih Labu - dipasangi kondensor - dipanaskan selama 1 jam Filtrat - disaring - dipindahkan dalam cawan penguap Cawan penguap - dipanaskan sampai kristal terbentuk - disaring Kristal terbentuk OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 8. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 3.4 SKEMA ALAT Keterangan : 1. Standar 2. Klem 3. Kondensor 4. Labu 5. Penangas 6. Air keluar 7. Air masuk OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 9. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA - Massa Na2SO3 = 15 gr - Mr Na2SO3.7H2O = 126 gr/mol - Massa belerang = 15 gr - Volume air = 30 mL - Massa cawan penguap = 35,28 gr - Massa cawan penguap + Na2S2O3 = 49,39 gr - Massa Na2S2O3 = 14,21 gr - Mr Na2S2O3.8H2O = 302 gr/mol - Mr belerang = 392,4 gr/mol 4.2 PERHITUNGAN Reaksi pembentukan Na2S2O3 : Na2SO3 + S + H2O Na2S2O3.8H2O Mol Na2SO3 ~ Mol S2O3-2 Mol S2O3-2 = = = 0,119 mol Mol Na2S2O3 = Na2SO3 = 0,119 mol Massa Na2S2O3 teori = Mol . Mr = 0,119 mol . 302 gr/mol = 35,938 gr Massa Na2S2O3 percobaan = 14,21 gr Rendemen = = . 100 % . 100 % = 39,54 % OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 10. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 5.2 PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan pembuatan natrium tiosulfat dengan rumus molekul(Na2S2O3), disini dilakukan proses pembuatan pasta belerang dengan etanol dimana terjadi pemutusan ikatan S – S antar belerang. S inilah yang akan bereaksi dan membentuk natrium tiosulfat. Prinsip dari percobaan ini adalah pereflukan dari Na2SO3 dengan belerang serta rekristalisasi yaitu proses pembentukan kristal dari natrium tiosulfat melalui proses pendinginan dalam bak es yang akan mempercepat pembentukan kristal. Pembuatan pasta belerang ini juga bertujuan untuk mempercepat reaksi, reaksi menjadi cepat karena ikatan antar S – S ini melemah dan putus hingga terbentuk S(belerang) tunggal. Pemutusan ini dilakukan karena belerang yang masih dalam keadaan S8 akan sulit bereaksi dengan natrium sulfit. Proses refluks pada percobaan ini bertujuan untuk meratakan dan menyempurnakan serta untuk menghomogenkan larutan sehingga dapat bereaksi lebih cepat. Natrium tiosulfat ini mempunyai kelarutan yang tinggi, namun pemanasan ini dilakukan pada suhu 80oC agar etanol (zat volatile) menguap seluruhnya. Setelah percobaan dilakukan masa kristal Na2S2O3 yang didapatkan adalah 14,21 gram yang mana untuk mendapatkan kristal filtrat ini diuapkan dengan tujuan menguapkan pelarut etanol yang masih tersisa. Dalam praktikum ini tidak diperlukan penyaringan kedua pada Na 2S2O3 karena hasil yang didapatkan sudah cukup kering. Na2S2O3 ini juga tidak didiamkan karena sifatnya yang higroskopis dan mengikat molekul air karena akan mempengaruhi massa Na2S2O3 yang didapatkan. Pada percobaan ini didapatkan rendemen sebesar 39,54 %, rendemen ini kecil dapat disebabkan oleh tidak sempurnanya pembuatan pasta karena jumlah etanol yang tidak ditentukan saat pembuatan serta kurang sempurnanya pemanasan yang dilakukan sehingga natrium tiosulfat yang didapatkan sedikit. OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 11. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Natrium tiosulfat dapat dibuat dengan mereaksikan natrium sulfit dan belerang berbentuk pasta. 2. Natrium tiosulfat merupakan senyawa yang mudah teroksidasi dan juga merupakan larutan standar sekunder. 3. Natrium tiosulfat bersifat garam netral yang kristalnya berwarna putih. 4. Pembuatan pasta belerang dengan etanol bertujuan untuk memutuskan ikatan S – S serta mempercepat reaksi. 5. Rendemen yang diperoleh adalah 39,54% dengan berat Na2S2O3 = 14,21 gram. 6.2 SARAN Agar pada pratikum selanjutnya diperoleh hasil yang lebih baik maka disarankan : 1. Praktikan telah mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan objek praktikum. 2. Teliti dalam menimbang zat. 3. Pastikan belerang benar-benar berbentuk pasta. 4. Lakukan pemanasan dengan sempurna. 5. Usahakan agar tidak ada kristal yang terbuang terutama saat penguapan. OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 12. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 VII. TUGAS PRAPRAKTIKUM 1. Mengapa belerang harus dijadikan dalam bentuk pasta terlebih dahulu? Jawab : → Karena adanya sifat belerang yang dipengaruhi suhu yaitu dapat menyebabkan perubahan rumus molekul belerang tersebut. Belerang dialam dalam bentuk S8, maka harus diperlemah ikatannya dengan penambahan etanol. Etanol ini bertujuan untuk memutus ikatan S – S karena yang dibutuhkan adalah belerang tunggal sehingga proses pelarutan dalam air berlangsung cepat. 2. Tulis reaksi titrasi natrium tiosulfat secara langsung dan tidak langsung! Jawab : → Secara Langsung IO3- + 2 e- 2 I- 2S2O32- S4O62- + 2 e- IO3- + 2S2O32- S4O62- + 2 I- → Secara tidak langsung : IO3- + 6H+ + 5 e- 2 I- 2S2O32- + 2 ½ I2 + 5 e - 5 I- IO3 + 6H+ + 5I- 3I2 + 3H2O 3. Apa yang dimaksud dengan kelarutan, larutan jenuh dan larutan lewat jenuh. Jawab : - Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu. OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 13. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 - Larutan jenuh adalah konsentrasi maksimum dari zat terlarut yang dapat larut. - Larutan lewat jenuh adalah larutan yang hasil kali konsentrasi ion-ion besar dari Ksp nya. 4. Bagaimana kelarutan natrium tiosulfat pada suhu 0, 20 dan 100 oC ? Jawab : → Kelarutan Natrium tiosulfat pada suhu 0oC lebih kecil daripada suhu 20oC dan dari pada suhu 100oC, karena semakin besar suhu maka kelarutannya semakin besar. Kelarutan berbanding lurus dengan suhu. 5. Tulis reaksi penguraian natrium tiosulfat karena pengaruh asam ? Jawab : Reaksi : S2O32- + 2H+ H2S2O3 H2S2O3 S2 + H2O + SO3(g) OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 14. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 VIII. JAWABAN RESPONSI 1. Sebutkan judul, tujuan dan skema kerja sesuai praktikum ? Judul : Pembuatan Natrium Tiosulfat Tujuan : Mengetahui dan memahami pembuatan natrium tiosulfat serta mengetahui sifat-sifat kimianya. Skema : Na2SO3 Belerang - ditimbang sebanyak 15 gr - ditimbang sebanyak 15 gr - dilarutkan dalam 30 mL air - ditambahkan etanol hingga didalam labu alas bulat terbentuk pasta - dicampurkan - ditambahkan batu didih Labu - dipasangi kondensor - dipanaskan selama 1 jam Filtrat - disaring - dipindahkan dalam cawan penguap Cawan penguap - dipanaskan sampai kristal terbentuk - disaring Kristal terbentuk 2. Sebutkan prinsip percobaan ini ? → Prinsip dari percobaan ini adalah proses refluks (pereflukan) dari Na2SO3 dengan pasta belerang serta rekristalisasi, yaitu pembentukan kristal kembali OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 15. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 3. Tuliskan reaksi langsung dan tidak langsung titrasi natrium tiosulfat ! → Secara Langsung IO3- + 2 e- 2 I- 2 S2O32- S4O62- + 2 e- IO3- + 2 S2O32- S4O62- + 2 I- → Secara tidak langsung : IO3- + 6H+ + 5 e- 2 I- 2 S2O32- 2 ½ I2 IO3 + 6H+ + 5 I+ 5I- 3I2 + 5 e+ 3H2O 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelarutan, kelarutan jenuh dan lewat jenuh ! - Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu - Larutan jenuh adalah konsentrasi maksimum dari zat terlarut yang dapat larut - Larutan lewat jenuh adalah larutan yang hasil kali konsentrasi ion-ion besar dari Ksp nya. 5. Jelaskan apa tujuan belerang dijadikan pasta terlebih dahulu ! → Karena adanya sifat belerang yang dipengaruhi suhu yaitu dapat menyebabkan perubahan rumus molekul belerang tersebut. Belerang dialam dalam bentuk S8, maka harus diperlemah ikatannya dengan penambahan etanol. Etanol ini bertujuan untuk memutus ikatan S – S karena yang dibutuhkan adalah belerang tunggal sehingga proses pelarutan dalam air berlangsung cepat. OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 16. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 IX. ANALISA JURNAL 9.1 ANALISIS a. Skema Kerja - Pembuatan larutan stok fe 100 ppm FeCl3.6H2O - ditimbang sebanyak 0,0483 gram - dilarutkan hingga volume 100 mL air Larutan Fe 100 ppm - Pembuatan Larutan Kerja Na2S2O3 100 ppm Kristal Na2S2O3 - ditimbang sebanyak 0,1 gram - dilarutkan hingga volume 1 L air Larutan Na2S2O3 100 ppm Panjang gelombang maksimum ditentukan Konsentrasi dan pH optimum ditentukan - Pembuatan Larutan Kerja K2C2O4 100 ppm Kristal K2C2O4 - ditimbang sebanyak 100 mg - dilarutkan hingga volume 1 L air Larutan K2C2O4 100 ppm Panjang gelombang maksimum ditentukan Konsentrasi dan pH optimum ditentukan OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 17. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 b. Metoda yang digunakan jurnal Pada jurnal ini dibandingkan kemampuan pereduksi natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan kalium oksalat(K2C2O4) pada analisa kadar total besi, metoda yang digunakan adalah metoda spektrofotometri UV-VIS dengan rentang panjang gelombang 500-550 nm. c. Hasil yang didapatkan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pereduksi Na2S2O3 memiliki kemampuan mereduksi yang jauh lebih baik daripada pereduksi K2C2O4 yang didasarkan pada hasil perolehan % kesalahan (akurasi). Hasil penelitian menunjukkan pereduksi Na2S2O3 memiliki keakuratan yang lebih baik, terlihat dari nilai % kesalahan Na2S2O3 2,17% yang lebih kecil dibandingkan dengan pereduksi K2C2O4 yaitu sebesar 4,79%. Selain itu, % kadar besi yang tereduksi oleh Na2S2O3 lebih tinggi daripada K2C2O4 yaitu sebesar 77,69%(Na2S2O3) dan 72,77%(K2C2O4). Parameter linearitas dan presisi untuk kedua pereduksi menunjukkan nilai yang memenuhi standar pereduksi yang baik. Keakuratan Na2S2O3 lebih baik dalam mereduksi besi sesuai dengan potensial elektroda yang dimiliki masing-masing pereduksi, yaitu -0,08 dan +0,49 untuk Na2S2O3 dan K2C2O4 secara berurutan. OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
  • 18. PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 DAFTAR PUSTAKA [1] Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press [2] Underwood, A.L. 1988. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga [3] Vogel. Buku Teks Anorganik Mikro Dan Makro. Jakarta : Kelman Pustaka [4] Ari Hapsoro, Radityo dan Drs. Djarot Sugiarso, MS. Perbandingan Kemampuan Pereduksi Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) Dan Kalium Oksalat (K2C2O4) Pada Analisa Kadar Total Besi Secara Spektrofotometri Uv-Vis. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November OBJEK IV – PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT