1. PRAKTIKUM
PENGENALAN KATION GOLONGAN I
Oleh : Kelompok 8
Desy Putri Nawangsari (5213412032)
Dyan Sulys Tyaningsih (5213412035)
Zukhruf Al Falah (5213412052)
TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi idetifikasi
kation-kation golongan I zat anorganik.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan
yang terjadi dalam setiap reaksi
identifikasi kation golongan I.
3. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan
reaksi yang terjadi.
4. BAHAN
a. Larutan AgNO3
b. Larutan HCl
c. Larutan NH3
d. Larutan HNO3
e. Larutan KI
f. Larutan NaOH
g. Larutan K2CrO4
h. Larutan CH3COOH
i. Larutan Hg2(NO3)2
j. Larutan PbNO3
k. Larutan CH3COONH4
l. Larutan (CH3COO)2Pb
m.Larutan K2CrO7
n. Larutan H2SO4
5. HASIL PENGAMATAN
a) Argentum (Ag +)
• Pada reaksi pengenalan argentum digunakan larutan
AgNO3 yang direaksikan dengan larutan HCl. Endapan
yang terbentuk adalah endapan putih AgCl. Saat endapan
direaksikan dengan matahari endapan berubah warna
menjadi ungu dan saat direaksikan dengan air panas tidak
terjadi perubahan pada endapan, tetapi saat direaksikan
dengan NH3 terjadi perubahan yaitu sedikit melarut.
• Dengan reaksi :
• Ag+ + Cl- → AgCl ↓
6. • Endapan diberi penyinaran dengan cahaya matahari atau
ultraviolet menguraikan endapan perak klorida, yang menjadi
ungu karena hasil dari sinar uv.
• 2AgCl ↓ (uv) 2Ag+ ↓ + Cl- ↑
• Kemudian jika AgCl ditambahkan larutan amonia, maka akan
dihasilkan ion kompleks dan diendapkan dari AgCl larut dalam
larutan ammonia dari reaksi tersebut
• AgCl ↓ + 2 NH3 → Ag(NH3)2
+ + Cl-
• Dimana Ag(NH3)2 merupakan fitrat dari penambahan larutan
amonia kedalam endapan dari AgCl. Jika fitrat tersebut di
asamkan dengan asam nitrat (HNO3) maka kesetimbangan pada
reaksi penambahan larutan amonia akan kembali lagi.
• ( Ag(NH3)2 )+ + Cl- +2H+ → AgCl ↓ + 2NH4
+
7. • Dan akan terbentuk kembali endapan putih perak klorida
(AgCl). Argentum direaksikan dengan KI yang terjadi adalah
endapan kuning saat endapan direaksikan air panas tidak terjadi
perubahan. Direksikan dengan larutan KI berlebih larutan
menjadi sedikit kuning keruh.
• Argentum dengan NaOH yang terjadi adalah endapan coklat.
Setelah ditambah NaOH berlebih, tidak terjadi lagi perubahan.
• Argentum direaksikan dengan K2CrO4 endapan yang terjadi
berwarna kuning. Saat endapan direaksikan dengan asam cuka
menjadi larut . Saat ditambahkan dengan HNO3 endapan
menjadi larut. Saat ditambahkan dengan amonia endapan tidak
berubah.
8. b) Merkuro ( Hg 2+ )
• Hg2+ + 2Cl- → Hg2Cl2 ↓
• Reaksi dengan HCl tidak menghasilkan endapan. Jika Hg2Cl2
ditambahkan dengan air panas maka Hg2Cl2 tidak mengalami
perubahan (tidak larut).
• Hg2Cl2 ↓ + 2NH3 → Hg ↓ + Hg(NH2)Cl + NH4
+ ↓ + Cl-
• Dimana larutan ammonia (NH3) mengubah merkurium (I)
klorida menjadi campuran merkurium (II) amino klorida( Hg (
NH2) Cl) dan dalam logam merkurium (Hg) yang endapannya
berwarna abu-abu dan tidak larut dalam air.
9. • Hg direaksikan dengan K2CrO4 yang terjadi endapan berwarna
kuning.
• Hg direaksikan dengan KI yang terjadi endapan berwarna
kuning. Saat endapan direaksikan dengan air panas tidak terjadi
perubahan. Saat endapan direaksikan dengan KI yang berlebih
yang terjadi endapan berwarna kuning berlebih.
• Hg direaksikan dengan NaOH dan ditambah NaOH berlebih
yang terjadi adalah endapan tidak terbentuk.
• Hg direaksikan dengan NH3 yang terjadi adalah endapan tidak
terbentuk.
10. c) Timbel ( Pb2+ )
• Pb2+ + 2Cl- → Pb2Cl2 ↓
• Reaksi dengan HCl tidak mengubah pengaruh apapun. Jika
Pb2Cl2 ditambahkan dengan air panas lalu didinginkan maka
Pb2Cl2 menjadi putih. Jika Pb2Cl2 direaksikan dengan HCl
pekat maka menghasilkan endapan merah muda. Sedangkan
jika direaksikan dengan larutan CH3COONH4 maka akan
menghsilkan endapan kuning.
• Pb direaksikan dengan KI yang terjadi endapan kuning.
11. • Saat endapan direaksikan dengan air panas lalu didinginkan
maka endapan kuning hilang.
• Saat endapan direksikan dengan larutan KI berlebih maka
menghasilkan endapan kuning.
• Pb direaksikan dengan larutan NaOH bertetes-tetes lalu
berlebih maka berubah menjadi putih keruh.
• Pb direaksikan dengan larutan K2CrO7 maka menghasilkan
endapan kuning.
• Pb direaksikan dengan H2SO4 encer maka akan berubah
menjadi putih keruh
12. SIMPULAN
Dari reaksi-reaksi tampak bahwa kation-kation
unsur transisi cenderung membentuk endapan
berwarna dan kompleks kation-kation.
Unsur-unsur golongan transisi cenderung
membentuk endapan putih kuning dan tidak
membentuk kompleks.
13. SARAN
a. Penambahan reagen berlebihan belum tentu lebih
menghasilkan endapan. Maka sebaiknya pengujian
dilakukan setiap tetes demi tetes agar kita dapat
melihat perubahan hasilnya secara akurat.
b. Penggunaan pipet tetes sebaiknya untuk masing-masing
larutan. Jangan digunakan bergantian.