Dokumen tersebut merangkum tentang iodimetri, yang merupakan metode titrasi secara langsung dengan menggunakan titran iodium (I2). Iodimetri termasuk dalam reaksi redoks dan oksidimetri. Zat yang dapat dititrasi secara langsung dengan iodium antara lain tio, arsenat, antimon sulfida, dan sulfit. Dokumen tersebut juga membahas proses pembuatan larutan iodium standar dan proses standarisasi larutan iodium den
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
3. PROSES TITRASI DENGAN IOD (I2)
DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU :
• PROSES LANGSUNG (IODIMETRI)
• PROSES TIDAK LANGSUNG (IODOMETRI)
4. YANG AKAN DIBAHAS KALI INI
ADALAH PROSES IODIMETRI.
(Proses langsung)
5. PENGERTIAN IODIMETRI
MERUPAKAN PROSES PENITARAN REDOKS YANG
MENGOKSIDASIKAN SUATU PERSENYAWAAN YANG
BEREAKSI DENGANNYA. IODIMETRI INI MERUPAKAN
METODE TITRASI SECARA LANGSUNG DENGAN
MENGGUNAKAN TITRAN IOD (I2) DAN MENGGUNAKAN
INDIKATOR KANJI DALAM SUASANA ASAM DENGAN
WARNA TITIK AKHIR BIRU MUDA
6. PENGERTIAN IODIMETRI
IODIMETRI TERMASUK KE DALAM :
TERMASUK KEDALAM REAKSI REDOKS
TERMASUK KEDALAM OKSIDIMETRI
METODE REAKSI SECARA LANGSUNG
SEBAGAI TITRANNYA DIGUNAKAN IODIUM (I2)
DIGUNAKAN INDIKATOR KANJI PADA AWAL TITRASI
7. IODIMETRI
Zat-zat penting yang merupakan pereaksi reduksi (reduktor)
cukup kuat untuk dititrasi secara langsung dengan iodium adalah
tio (Na2S2O3), arsenat (III), antimon (III) sulfida, sulfit, timah putih
(II), dan ferisianida (Fe(CN)2). Kekuatan reduksi beberapa zat
tersebut tergantung pada konsentrasi ion hidrogen dan hanya
dengan mengatur ph yang sesuai, reaksi dengan iodium ini dapat
dibuat secara kuantitatif.
8. PEMBUATAN LARUTAN IODIUM
Iodium hanya sedikit larut dalam air (0,00134 mol/L pada suhu 250C), tetapi agak
larut juga dalam larutan yang mengandung ion iodida iodium membentuk komplek
tri iodida dengan iodida.
I2 + I- → I3
-
Suatu kalium iodida (KI) berlebih ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dan
mengurangi penguaapan iodium. Biasanya antara 3-4% bobot KI ditambahkan pada
larutan iodium 0,1 N dan botol tempat larutan tersebut harus tertutup dengan baik.
Iodium cenderung untuk terhidrolisis dalam air, dengan membentuk asam-asam
hipoiodit.
I2 + H2O → HIO + H+ + I-
9. Hal-hal dapat meningkatkan derajat hidrolisis harus dihindari. Titrasi tidak dapat
dilakukan dalam larutan yang sangat basa, dan larutan standar DARI iodium harus
disimpan dalam botol yang gelap. Ini dimaksudkan untuk mencegah penguraian
HIO oleh cahaya mathari.
2HIO →2H+ + 2I- + O2(G)
Asam hipoiodit (HIO) kemungkinan juga dapat diubah menjadi iodat dalam
larutan basa.
3HIO + 3OH- → 2I- + IO3
- + 3H2O
Dalam metode ini kekurangannya adalah dalam masalah penitarnya mudah
terurai, jadi preparasi contoh harus dilakukan terlebih dahulu. Selain itu, dalam
pengamatan ttik akhir agak sulit diamati. Sedangkan kelebihannya dalam
penitaran adalah cepat bereaksi dan ph yang ada pada penitaran adalah antara 9-
10. PEMBUATAN LARUTAN IODIUM 0,1 N (KI3 0,1
N)
12, 70 gr
I2
18,00
gr KI
Diencerkan
sampai 1 liter
Ditimbang I2
sebanyak 12,70
gr
Ditimbang KI
sebanyak 18,00
gr
11. BAGAN KERJA
Timbang ± 1,0
gram As₂O₃
Masukkan ke
dalam labu ukur,
larutkan.
10ml
NaOH 4N
PP
H₂SO
₄ 4N
3 gr
NaHCO₃
Pipet 10,00ml
larutan
Masukkan ke
Erlenmeyer asah
Indikato
r kanji
Titar dengan I₂
0,05N
TA: biru muda
seulas
13. STANDARISASI LARUTAN I₂ DENGAN LARUTAN
NA₂S₂O₃
DASAR
Na₂s₂o₃ yang baru di
standarisasi dengan KI dapat
digunakan untuk
menstandarisasi larutan I₂
dengan cara penitaran.
Na₂s₂o₃ sebagai titran dan I₂
sebagai titrat serta
penambahan kanji maka
akan di peroleh titik akhir tidak
REAKSI
2Na2S2O4 + I2 Na2s4o6 +
2NaI