SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Pencemaran Bunyi
Noise (bising) adalah bunyi yang tidak diinginkan, secara
konsekuen dapat dikatakan sebagai bunyi pada tempat yang
salah dan waktu yang tidak tepat.
Tingkat kebisingan (noise) dari selang waktu cukup dapat
menyebabkan ketulian sementara atau permanen.
Kebisingan adalah hal yang sangat umum yang tidak hanya
terdapat pada orang yang bekerja di industri /pabrik atau
pengoperasian mesin tetapi dapat juga terjadi di diskotik
atau dekat dengan pesawat di lapangan udara bila terkena
paparan dalam periode waktu yang cukup lama. Kebisingan
dapat dipancarkan dari sumber titik (kipas listrik), sumber
areal (diskotik) atau sumber garis (kereta api). Pencemaran
bunyi (bising) dapat besumber dari bermacam-macam
antara lain;
Lalu-lintas jalan raya – sumber utama
Peralatan Industri
Aktivitas konstruksi
Aktivitas Olah raga dan keramaian
Pesawat terbang rendah
















Satuan decibel (dB) adalah bilangan perbandingan terhadap bunyi yang paling
rendah yang masih dapat didengar oleh rata-rata orang (ambang pendengaran).
Secara fisika dihubungkan sbb;
I = W/4 r2 watt/m2
Intesitas adalah berbanding lurus terhadap kuadrat tekanan bunyi seperti berikut,
I = p2/c
I = intesitas akustik, W/m2
p= tekanan bunyi (Pa)
 = densitas medium, kg/m3
c = kecepatan bunyi dalam media, m/detik
Catatan : 1 watt = 1 joule / detik = 1 Nm/detik)
Tingkat tenaga acuan adalah 10-12 watt dan decibel didefinisikan sbb;
Lw =10 log10 W/10-12
Keterangan:
Lw = tingkat tenaga bunyi dalam dB untuk 10-12 watt
W = tenaga bunyi dari sumber bising, watt










Tenaga bunyi adalah berbanding lurus dengan kuadrat tekanan
bunyi, maka tingkat tekanan bunyi dalam decibel (dB) adalah sbb;
Lp = 10 log10 p2/po2
Keterangan:
Lp = tingkat tekanan bunyi dalam decibel, dB
p = tekanan terukur (Pa)
po = tekanan acuan (20 Pa)
Tekanan acuan diambil sebagai pendengaran ambang, yaitu bunyi
yang terlemah yang dapat didengar. Bunyi demikian akan
mempunyai tingkat tekanan bunyi dari zero decibel.
Bila dua sumber bunyi yang sama ditambahkan tenaganya dan
intensitasnya digandakan tetapi tekanannya tidak, maka tekanan
bunyi yang diterima adalah berbanding lurus dengan akar intensitas
dari tekanan bunyi baru sama dengan tekanan mula-mula dikalikan
dengan akar 2 (2).




Bunyi keributan yang ukurannya 50-55 dB dapat mengganggu
tidur yang mengakibatkan bangun tidur menjadi lelah atau letih.
Bunyi dengan ukuran 90 dB dapat mengganggu sistem saraf
otonom
American Academy of Ophtalmologis and Otolaryngology
mendefinisikan bising adalah tidap sumber suara melebihi 85 dB.












Bising dengan intensitas 140 dB dapat menyebabkan:
Getaran-getaran di dalam kepala
Rasa sakit yang hebat dalam telinga
Gangguan keseimbangan
Muntah-muntah
Suara keras tiba-tiba dapat menyebabkan :
Tekanan darah naik
Getaran nadi bertambah
Produksi getah bening lambung berkurang dan proses pencernaan
berhenti.
Bila berlansung menahun:
 Ketulian (loss of hearing)
 Kelelahan Jasmani
 Gangguan rohani
Penyebab Tuli
 Tuli konduktif (akibat kelalinan telinga luar dan dalam)
 Tuli perspektif






Bawaan
Usia lanjut
Penyakit infeksi
Keracunan obat-obatan
Pencemaran bising

Bahaya Pendengaran
 Bahaya pendengaran potensil dari sumber kebisingan tidak hanya
tergantung pada tingkatnya tetapi juga tergantung pada lamanya.
Bunyi dibawah 75 dB tidak berbahaya, walaupun lebih rendah dapat
menyebabkan gangguan pada tidur dan kelelahan. Sementara itu
bunyi tunggal dengan tingkat 140 dB dapat menyebabkan bahaya
pada pendengaran.
Pencegahan Pencemaran bising
1. Penentuan pencemaran suara (alat, lama,
jumlah waktu).
2. Pengawasan terhadap bising



Pengawasan lingkungan
Perlindungan perorangan

Mengukur ketajaman pendengaran

3.
•
•

Pemeriksaan
Pemeriksaan secara periodik

Tuli akibat pencemaran kebisingan bersifat
permanen dan tidak ada obatnya.
PENCEMARAN BUNYI

More Related Content

What's hot

Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Cara pembacaan audiometri
Cara pembacaan audiometriCara pembacaan audiometri
Cara pembacaan audiometriAndi Kristian
 
Noise Module 3 - Overview- industrial noise control
Noise   Module 3 - Overview- industrial noise controlNoise   Module 3 - Overview- industrial noise control
Noise Module 3 - Overview- industrial noise controlNorrazman Zaiha Zainol
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisinganMuh Akbar Triana
 
Bising dan kebisingan
Bising dan kebisinganBising dan kebisingan
Bising dan kebisinganmelissa tl
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHerry Prakoso
 
environment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollutionenvironment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollutionNatalie Ulza
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)AimiThuraiya
 
Ergonomika Kualitatif by Nies Lindy Happyana
Ergonomika Kualitatif by Nies Lindy HappyanaErgonomika Kualitatif by Nies Lindy Happyana
Ergonomika Kualitatif by Nies Lindy HappyanaHesty Rahayu
 
Economic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollutionEconomic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollutionVicky Fakhrurrazi
 

What's hot (18)

Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Cara pembacaan audiometri
Cara pembacaan audiometriCara pembacaan audiometri
Cara pembacaan audiometri
 
Noise Module 3 - Overview- industrial noise control
Noise   Module 3 - Overview- industrial noise controlNoise   Module 3 - Overview- industrial noise control
Noise Module 3 - Overview- industrial noise control
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisingan
 
Audiometri praktek
Audiometri praktekAudiometri praktek
Audiometri praktek
 
Kebisingan,,
Kebisingan,,Kebisingan,,
Kebisingan,,
 
Bising dan kebisingan
Bising dan kebisinganBising dan kebisingan
Bising dan kebisingan
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
 
Tugas kebisingan
Tugas kebisinganTugas kebisingan
Tugas kebisingan
 
environment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollutionenvironment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollution
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
Otoskopi Audiometri
Otoskopi AudiometriOtoskopi Audiometri
Otoskopi Audiometri
 
Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)
 
Bising noising
Bising noisingBising noising
Bising noising
 
Ergonomika Kualitatif by Nies Lindy Happyana
Ergonomika Kualitatif by Nies Lindy HappyanaErgonomika Kualitatif by Nies Lindy Happyana
Ergonomika Kualitatif by Nies Lindy Happyana
 
Economic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollutionEconomic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollution
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
 

Viewers also liked

Bab 4 pencemaran hingar
Bab 4   pencemaran hingar Bab 4   pencemaran hingar
Bab 4 pencemaran hingar MarlizaAshiqin
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing lossLetitia Kale
 
Isu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana Jaya
Isu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana JayaIsu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana Jaya
Isu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana JayaZaki Daud
 
Kuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyiKuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyizaimah5982
 
pencemaran suara
pencemaran suarapencemaran suara
pencemaran suararijna9a
 
Membangunkan Dokumentasi KKP untuk Makmal
Membangunkan Dokumentasi KKP untuk MakmalMembangunkan Dokumentasi KKP untuk Makmal
Membangunkan Dokumentasi KKP untuk MakmalNorrazman Zaiha Zainol
 
Noise Module 1 - Introduction to sound and noise
Noise   Module 1 - Introduction to sound and noiseNoise   Module 1 - Introduction to sound and noise
Noise Module 1 - Introduction to sound and noiseNorrazman Zaiha Zainol
 
Punca punca pencemaran udara
Punca punca pencemaran udaraPunca punca pencemaran udara
Punca punca pencemaran udarahema malini
 
Noise Module 4 - Noise control regulations
Noise   Module 4 - Noise control regulationsNoise   Module 4 - Noise control regulations
Noise Module 4 - Noise control regulationsNorrazman Zaiha Zainol
 
Asas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah Pencegahan
Asas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah PencegahanAsas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah Pencegahan
Asas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah PencegahanNorrazman Zaiha Zainol
 
Bab 5 pencemaran udara
Bab 5 pencemaran udaraBab 5 pencemaran udara
Bab 5 pencemaran udarayat090900
 
Pencemaran air _bunyi_dan_udara
Pencemaran air _bunyi_dan_udaraPencemaran air _bunyi_dan_udara
Pencemaran air _bunyi_dan_udaraanahron
 
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)Easwaran Kanason
 
Keselamatan & kesihatan pekerjaan
Keselamatan & kesihatan pekerjaanKeselamatan & kesihatan pekerjaan
Keselamatan & kesihatan pekerjaanHukaida Hamzah
 

Viewers also liked (20)

Bab 4 pencemaran hingar
Bab 4   pencemaran hingar Bab 4   pencemaran hingar
Bab 4 pencemaran hingar
 
PENCEMARAN ALAM SEKITAR
PENCEMARAN ALAM SEKITARPENCEMARAN ALAM SEKITAR
PENCEMARAN ALAM SEKITAR
 
Lesson 8.3
Lesson 8.3Lesson 8.3
Lesson 8.3
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
 
Isu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana Jaya
Isu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana JayaIsu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana Jaya
Isu pembinaan rumah di atas tapak pelupusan sisa Kelana Jaya
 
Kuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyiKuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyi
 
pencemaran suara
pencemaran suarapencemaran suara
pencemaran suara
 
Membangunkan Dokumentasi KKP untuk Makmal
Membangunkan Dokumentasi KKP untuk MakmalMembangunkan Dokumentasi KKP untuk Makmal
Membangunkan Dokumentasi KKP untuk Makmal
 
Kesehatan telinga
Kesehatan telingaKesehatan telinga
Kesehatan telinga
 
Pencemaran
PencemaranPencemaran
Pencemaran
 
Noise Module 1 - Introduction to sound and noise
Noise   Module 1 - Introduction to sound and noiseNoise   Module 1 - Introduction to sound and noise
Noise Module 1 - Introduction to sound and noise
 
Punca punca pencemaran udara
Punca punca pencemaran udaraPunca punca pencemaran udara
Punca punca pencemaran udara
 
Noise Module 4 - Noise control regulations
Noise   Module 4 - Noise control regulationsNoise   Module 4 - Noise control regulations
Noise Module 4 - Noise control regulations
 
Asas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah Pencegahan
Asas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah PencegahanAsas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah Pencegahan
Asas Keselamatan dalam Kerja Elektrik: Modul 4 - Langkah Pencegahan
 
Bab 5 pencemaran udara
Bab 5 pencemaran udaraBab 5 pencemaran udara
Bab 5 pencemaran udara
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
PENCEMARAN AIR
PENCEMARAN AIRPENCEMARAN AIR
PENCEMARAN AIR
 
Pencemaran air _bunyi_dan_udara
Pencemaran air _bunyi_dan_udaraPencemaran air _bunyi_dan_udara
Pencemaran air _bunyi_dan_udara
 
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)
 
Keselamatan & kesihatan pekerjaan
Keselamatan & kesihatan pekerjaanKeselamatan & kesihatan pekerjaan
Keselamatan & kesihatan pekerjaan
 

Similar to PENCEMARAN BUNYI

Similar to PENCEMARAN BUNYI (20)

Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerjaKebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
 
Pencemaran Suara
Pencemaran SuaraPencemaran Suara
Pencemaran Suara
 
Pencemaran bunyi
Pencemaran bunyiPencemaran bunyi
Pencemaran bunyi
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran
 
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmetApa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
Apa itu Audiology - penjelasan hearing assesmet
 
Kliping pencemaran suara
Kliping pencemaran suaraKliping pencemaran suara
Kliping pencemaran suara
 
Kliping pencemaran suara
Kliping pencemaran suaraKliping pencemaran suara
Kliping pencemaran suara
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Kelompok I
Kelompok IKelompok I
Kelompok I
 
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep nersbioakustik oleh henri setiawan skep ners
bioakustik oleh henri setiawan skep ners
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
 
Polusi suara
Polusi  suaraPolusi  suara
Polusi suara
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
Bioakustik 1
Bioakustik 1Bioakustik 1
Bioakustik 1
 
Polusi suara XI
Polusi suara XIPolusi suara XI
Polusi suara XI
 
Review jurnal
Review jurnal Review jurnal
Review jurnal
 

More from Mawar 99

SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRMawar 99
 
SIKLUS ALAM
SIKLUS ALAMSIKLUS ALAM
SIKLUS ALAMMawar 99
 
REKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIRREKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIRMawar 99
 
PRINSIP DASAR
PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
PRINSIP DASARMawar 99
 
PERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGENPERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGENMawar 99
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANMawar 99
 
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAMawar 99
 
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIRPENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIRMawar 99
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRILIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRIMawar 99
 
LIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIKLIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIKMawar 99
 
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANFAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANMawar 99
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANMawar 99
 
DC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension ManualDC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension ManualMawar 99
 
Inptools Manual
Inptools ManualInptools Manual
Inptools ManualMawar 99
 
EPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's ToolkitEPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's ToolkitMawar 99
 
EPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users ManualEPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users ManualMawar 99
 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaMawar 99
 
Bahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganBahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganMawar 99
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaMawar 99
 

More from Mawar 99 (20)

SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
 
SIKLUS ALAM
SIKLUS ALAMSIKLUS ALAM
SIKLUS ALAM
 
REKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIRREKAYASA PEMURNIAN AIR
REKAYASA PEMURNIAN AIR
 
PRINSIP DASAR
PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
PRINSIP DASAR
 
PERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGENPERANAN OKSIGEN
PERANAN OKSIGEN
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
 
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
 
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIRPENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
PENCEMARAN SUMBER DAYA AIR
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
LIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRILIMBAH INDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI
 
LIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIKLIMBAH DOMESTIK
LIMBAH DOMESTIK
 
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGANFAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LINGKUNGAN
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATAN
 
DC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension ManualDC Water Design Extension Manual
DC Water Design Extension Manual
 
Inptools Manual
Inptools ManualInptools Manual
Inptools Manual
 
EPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's ToolkitEPANET Programmer's Toolkit
EPANET Programmer's Toolkit
 
EPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users ManualEPANET 2 Users Manual
EPANET 2 Users Manual
 
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa IndonesiaBuku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
Buku Manual Program EPANET Versi Bahasa Indonesia
 
Bahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa LingkunganBahan Rekayasa Lingkungan
Bahan Rekayasa Lingkungan
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah Pancasila
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

PENCEMARAN BUNYI

  • 1. Pencemaran Bunyi Noise (bising) adalah bunyi yang tidak diinginkan, secara konsekuen dapat dikatakan sebagai bunyi pada tempat yang salah dan waktu yang tidak tepat. Tingkat kebisingan (noise) dari selang waktu cukup dapat menyebabkan ketulian sementara atau permanen. Kebisingan adalah hal yang sangat umum yang tidak hanya terdapat pada orang yang bekerja di industri /pabrik atau pengoperasian mesin tetapi dapat juga terjadi di diskotik atau dekat dengan pesawat di lapangan udara bila terkena paparan dalam periode waktu yang cukup lama. Kebisingan dapat dipancarkan dari sumber titik (kipas listrik), sumber areal (diskotik) atau sumber garis (kereta api). Pencemaran bunyi (bising) dapat besumber dari bermacam-macam antara lain; Lalu-lintas jalan raya – sumber utama Peralatan Industri Aktivitas konstruksi Aktivitas Olah raga dan keramaian Pesawat terbang rendah
  • 2.               Satuan decibel (dB) adalah bilangan perbandingan terhadap bunyi yang paling rendah yang masih dapat didengar oleh rata-rata orang (ambang pendengaran). Secara fisika dihubungkan sbb; I = W/4 r2 watt/m2 Intesitas adalah berbanding lurus terhadap kuadrat tekanan bunyi seperti berikut, I = p2/c I = intesitas akustik, W/m2 p= tekanan bunyi (Pa)  = densitas medium, kg/m3 c = kecepatan bunyi dalam media, m/detik Catatan : 1 watt = 1 joule / detik = 1 Nm/detik) Tingkat tenaga acuan adalah 10-12 watt dan decibel didefinisikan sbb; Lw =10 log10 W/10-12 Keterangan: Lw = tingkat tenaga bunyi dalam dB untuk 10-12 watt W = tenaga bunyi dari sumber bising, watt
  • 3.         Tenaga bunyi adalah berbanding lurus dengan kuadrat tekanan bunyi, maka tingkat tekanan bunyi dalam decibel (dB) adalah sbb; Lp = 10 log10 p2/po2 Keterangan: Lp = tingkat tekanan bunyi dalam decibel, dB p = tekanan terukur (Pa) po = tekanan acuan (20 Pa) Tekanan acuan diambil sebagai pendengaran ambang, yaitu bunyi yang terlemah yang dapat didengar. Bunyi demikian akan mempunyai tingkat tekanan bunyi dari zero decibel. Bila dua sumber bunyi yang sama ditambahkan tenaganya dan intensitasnya digandakan tetapi tekanannya tidak, maka tekanan bunyi yang diterima adalah berbanding lurus dengan akar intensitas dari tekanan bunyi baru sama dengan tekanan mula-mula dikalikan dengan akar 2 (2).
  • 4.
  • 5.    Bunyi keributan yang ukurannya 50-55 dB dapat mengganggu tidur yang mengakibatkan bangun tidur menjadi lelah atau letih. Bunyi dengan ukuran 90 dB dapat mengganggu sistem saraf otonom American Academy of Ophtalmologis and Otolaryngology mendefinisikan bising adalah tidap sumber suara melebihi 85 dB.           Bising dengan intensitas 140 dB dapat menyebabkan: Getaran-getaran di dalam kepala Rasa sakit yang hebat dalam telinga Gangguan keseimbangan Muntah-muntah Suara keras tiba-tiba dapat menyebabkan : Tekanan darah naik Getaran nadi bertambah Produksi getah bening lambung berkurang dan proses pencernaan berhenti.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Bila berlansung menahun:  Ketulian (loss of hearing)  Kelelahan Jasmani  Gangguan rohani Penyebab Tuli  Tuli konduktif (akibat kelalinan telinga luar dan dalam)  Tuli perspektif      Bawaan Usia lanjut Penyakit infeksi Keracunan obat-obatan Pencemaran bising Bahaya Pendengaran  Bahaya pendengaran potensil dari sumber kebisingan tidak hanya tergantung pada tingkatnya tetapi juga tergantung pada lamanya. Bunyi dibawah 75 dB tidak berbahaya, walaupun lebih rendah dapat menyebabkan gangguan pada tidur dan kelelahan. Sementara itu bunyi tunggal dengan tingkat 140 dB dapat menyebabkan bahaya pada pendengaran.
  • 9. Pencegahan Pencemaran bising 1. Penentuan pencemaran suara (alat, lama, jumlah waktu). 2. Pengawasan terhadap bising   Pengawasan lingkungan Perlindungan perorangan Mengukur ketajaman pendengaran 3. • • Pemeriksaan Pemeriksaan secara periodik Tuli akibat pencemaran kebisingan bersifat permanen dan tidak ada obatnya.