2. HIPERKES FAKTOR FISIK
Tenaga kerja dalam melaksanakan
pekerjaannya di tempat kerja akan menerima
dua macam beban, yaitu :
• beban pekerjaannya sendiri
• beban tambahan sebagai akibat dari
pengaruh faktor lingkungan kerja.
Faktor lingkungan kerja :
fisik fisiologi
kimia psikologi
biologi
4. KEBISINGAN
Kebisingan didefinisikan sebagai :
• Suara yang tidak dikehendaki,
• Suara yang tidak mengandung kualitas
musik
• Suara yang mengganggu
• Suara yang timbul secara berkala dari
getaran-getaran yang tidak teratur.
• Suara yang meyebabkan gangguan
kesehatan
5. • Kualitas kebisingan ditentukan oleh 2 (dua)
hal yaitu intensitas dan frekuensinya.
• Satuan intensitas kebisingan dinyatakan
dalam desibel A ( dB.A) dan satuan
frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz).
• Frekuensi suara yang dapat didengar oleh
telinga manusia antara 20 Hz - 20.000 Hz.
• Biasanya suatu kebisingan terdiri dari
campuran sejumlah gelombang dengan
beraneka ragam frekuensi.
• Telinga manusia paling sensitif terhadap
suara antara 2.000 - 5.000 Hz
6. Jenis Kebisingan
Kebisingan kontinyu (Steady State
Noise) Kebisingan dimana fluktuasi dari
intensitas suara tidak lebih dari 6 dB.
Misalnya suara kompressor, kipas angin,
dapur pijar, mesin gergaji, dll.
Kebisingan Intermitten (Interupted
Noise) Kebisingan dimana suara timbul dan
menghilang secara perlahan-lahan. Misalnya
suara lalu lintas dan suara pesawat udara
yang tinggal landas.
7. Kebisingan impulsif (Impulsive/Impact
Noise)
kebisingan dimana waktu yang diperlukan
untuk mencapai puncak intensitasnya tidak
lebih dari 35 milidetik dan waktu yang
diperlukan untuk penurunan intensitas
sampai dengan 20 dB dibawah puncak tidak
lebih dari 5000 milidetik.
Contoh : suara pukulan palu, mesin plong, suara
ledakan.
Impuls dengan interval waktu < 0.5 detik atau
jumlah impuls per detik > 10, maka impuls noise
dapat dianggap sebagai kebisingan kontinyu.
8. NAB KEBISINGAN
Ditetapkan menurut Keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. Kep. 51/MEN/1999
Waktu Intensitas Waktu Intensitas
pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
9. EFEK KEBISINGAN
Pada Indera Pendengaran
• Trauma akustik paparan tunggal dng int. tinggi
atau tiba-tiba
• Ketulian sementara ( temporary threshold shift )
• Ketulian menetap ( permanen threshold shift )
Bukan pada Indera Pendengaran
• Gangguan komunikasi
• Gangguan tidur
• Gangguan pelaksanaan tugas
• Perasaan tidak senang / mudah marah
• Gangguan faal tubuh
10. Macam – macam ketulian
• Tuli konduktif : adanya gangguan
konduksi pada telinga bagian luar dan
tengah.
• Tuli saraf : semua kelainan / penyakit
pada telinga bagian dalam, saraf
pendengar atau otak
• Tuli campuran : kombinasi dari kedua
ketulian
11. TEKNIK PENGUKURAN INTENSITAS
KEBISINGAN
Tujuan Pengukuran
• Untuk pengendalian lingkungan kerja.
Dilakukan dimana tenaga kerja berada,
pada pagi hari, siang dan sore.
• Untuk mengetahui efek kebisingan
terhadap pendengaran dilakukan secara
intensif, bila tenaga kerja berpindah
tempat maka diukur tingkat tekanan suara
dan dicatat waktunya di tempat kerja
tersebut, kemudian dihitung rata-ratanya.
12. Peralatan ; Sound level meter.
Macamnya :
- Precision SLM - Survey SLM
- General purpose SLM - Special purpose SLM
Terdiri dari beberapa komponen al :
1. Microphone : mengubah energi gelombang suara
menjadi energi elektrik
2. Pre amplifier & amplifier : memperkeras signal
3. Weighting network : memodifikasi signal elektrik
4. Out put jack : mencatat atau menganalisis
5. Rectifier : mengubah arus bolak-balik menjadi
searah (AC – DC) sehingga menggerakkan
display
6. Displai meter
13. • Calibrator : alat untuk mengkalibrasi SLM
• Octave band filter set : dihubungkan dengan
SLM untuk mengetahui tingkat tekanan suara
pada berbagai frekuensi.
14.
15.
16. PROGRAM PEMELIHARAAN
PENDENGARAN
Enginering control
Pengendalian secara teknis terutama
ditujukan pada sumber suara dan
transmisi suara sebelum mengenai
tenaga kerja.
> Pada sumber suara al :
Desain mesin yang baik.
Mengoperasian alat yang baik
Merawat mesin secara teratur
17. > Pada transmisi suara
- Machinery enclosure (total enclosure dan
partial enclosure)
- Barrier
- Peredam suara
Absorbent Transmision lose
material material Damping material
sealant
Vibration isolator
muffler
six building blocks of a well designed enclosure
18. Administrative control
Pengendalian secara administrative adalah
setiap prosedur yang bertujuan untuk
membatasi pemaparan bising melalui
pengendalian rencana kerja.
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Rotasi pekerjaan,
• Ruang kontrol,
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan,
• Pemantauan lingkungan kerja,
• Pemeriksaan kesehatan.
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran
intensitas kebisingan
19. Alat Pelindung Diri
Dibedakan menjadi 2 macam :
– Sumbat telinga (ear plug )
– Tutup telinga ( ear muff )
Tingkat perlindungan yang diberikan
tergantung pada :
– Alat pelindung telinga yang dipakai,
– Keadaan alat,
– Cara pemakaian,
– Cara pemeliharaan,
– Lamanya alat pelindung tersebut dipakai
pada waktu kerja.