SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MATAKULIAHPENCEMARANLINGKUNGAN
PENCEMARANBUNYI
SELFI DWI IRIYANTI (081611433076)
DIANA NATALIA CANDRA (081611433078)
RIZKI WAHYU ANGGRAENI (081611433081)
PUSPANJALI PRAHASTO (081611433083)
INDRIANI DWI AGUSTINE (081611433090)
FITRI CITRA ARINI (081611433093)
PengertianPencemaranBunyi Gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya.
Pencemaran bunyi diakibatkan suara-suara
bervolume tinggi yang membuat daerah
sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila
intensitas bunyi melampui 50 - 70 desibel (dB).
SumberPencemaranBunyi
PencemaranBunyi
berdasarkanSumberAsalnya
Kebisingan Impulsif
Kebisingan Impulsif
Kontinu
Kebisingan Kontinu
Kebisingan
Semikontinu
(Intermittent)
KebisinganImpulsif Kebisingan Impulsif merupakan Kebisingan
yang terjadi dalam waktu singkatdan
mengejutkan seperti suara ledakan petasan,
suara tembakan senjata dan suara petir
KebisinganImpulsifKontinu
Kebisingan Impulsif Kontinu merupakan
kebisingan impulsif yang datangnya sepotong-
potong secara terus menerus seperti suara palu
yang dipukulkan, suara gergaji, suara bor ,dll
KebisinganKontinu
Kebisingan Kontinu merupakan kebisingan
yang secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama
 Kebisingan kontinu dengan spektrum
frekuensi yang luas seperti suara mesin
pabrik yang sedanga nyala, kipas angin,
dapur pijar
 Kebisingan Kontinu dengan spektrum
frekuensi yang sempit seperti gergaji sirkuler,
katup gas
KebisinganSemiKontinu
Kebisingan Semi Kontinu merupakan
Kebisingan kontinu yang sebentar saja tetapi
akan muncul lagi seperti suara pesawat
terbang yang melintas, suara lalu lintas
kendaraan di jalan
INTENSITAS ATAU KEKERASAN
BUNYI,
Intensitas bunyi adalah ukuran yang menunjukkan
keras atau lemahnya bunyi yang diterima oleh telinga
manusia.
Karena bunyi merupakan gelombang mekanik yang
ditandai oleh tekanan, maka intensitas bunyi
dinyatakan dalam skala tekanan bunyi, atau sound
pressure level (SPL).
Skala intensitas bunyi dinyatakan dalam skala desibel
(dB).
TEKANAN BUNYI ( SOUND PRESSURE
)
Batas pendengaran
manusia adalah 0
dB, atau sama
dengan tekanan
bunyi 20μPa, di
dalam ruang kelas
kebisingan sekitar
60 dB.
Batas sakit sekitar
130 dB.
KEPEKAAN TELINGA MANUSIA,
Kepekaan telinga
manusia bergantung
pada frekuensi bunyi,
telinga paling peka untuk
frekuensi antara 1 kHz
sampai 4 kHz.
Sistem audio yang baik
mempunyai spektrum
frekuensi yang lebar dan
intensitas nada rendah
(bass) dan nada tinggi
(terble) dibuat lebih
tinggi supaya intensitas
bunyi musik yang
terdengar di telinga
DAMPAK PENCEMARAN BUNYI
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi
3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang
ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak
seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi,
roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan
cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa
penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom,
dan lain-lain.
Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan
kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau
desibel adalah :
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Menurut WHO, tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada panca indra dan tubuh serta telah
menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal
tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian
besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau
kematian dalam lingkungan.
DAMPAK PENCEMARAN BUNYI
:
1. Gangguan fisiologis
2. Gangguan psikologis
3. Gangguan komunikasi
4. Gangguan keseimbangan
5. Efek pada indra pendengaran
PENANGGULANGAN
PENCEMARAN BUNYI
1. ALAT PEREDAM
Menurut peneliti dan
dosen pada Departemen
Teknik Elektron Institut
Teknologi Bandung, Dr.
Bambang Riyanto Trilaksono,
secara sederhana kebisingan
suara eksklusif dapat diredam
dengan memakai bahan-bahan
peredam. Alat peredam
tersebut dapat ditempatkan
pada dinding ruangan. Namun
sayangnya, peredam itu akan
berdampak positif ketika
meredam suara-suara yang
frekuensinya tinggi. Namun
ketika sumber suara yang lebih
rendah, bahan peredam yang
dibutuhkan menjadi berlipat
sehingga akan menjadi
pemborosan dalam sisi biaya.
2. PENGENDALIAN AKTIF
Cara lain buat mengendalikan kebisingan ini ialah
dengan cara pengendalian aktif. Pengendalian aktif
dimaksudkan dengan memberikan sumber suara yang
dikendalikan sebagai penyeimbang dari sumber
pencemaran suara.
Teori tentang pengendalian suara aktif ini
memang sederhana yaitu memberikan suatu frekuensi
suara eksklusif untuk melakukan interfensi destruktif
pada suara bising yang dianggap sebagai sumber
pencemaran suara. Namun dalam praktiknya sungguh
sangat tak sederhana, terutama sebab sumber bising
akustik dan lingkungan senantiasa berubah mengikuti
frukensi, waktu, amplitude dan fasa
3. BANGUNAN PEREDAM
SUARA
Dalam kaitannya dengan meredam suara bising
atau sumber pencemaran suara, sejak 1999, Dirjen Bina
Marga memberlakukan persyaratan eksklusif buat
mencanangkan bangunan peredam suara. Bangunan akan
dapat menjadi peredam suara apabila tinggi bangunan
minimal 2,75 meter dengan tebal dinding 10 cm. Bahan
bangunan nan dapat meredam kebisingan di antaranya
ialah beton ringan berupa konblok . Ini salah satu upaya
meredam bising suara.
4. TANGGUNG JAWAB
BERSAMA
Pemerintah harus berperan dalam membuat
hukum untuk melindungi alam sekitar. Pengawasan oleh
pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik
harus mendapatkan pengetahuan tentang berbagai
bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan
sebelum memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik
pabrik dapat memasang alat peredam suara dalam setiap
poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
Terutama untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu
memikirkan produksi kendaraan yang mesinnya lebih
senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan
alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena
delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini
datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan
rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat
elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak
berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan
musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena
secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan
PencegahanPencemaranBunyi

More Related Content

What's hot

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Google
 
pencemaran suara
pencemaran suarapencemaran suara
pencemaran suararijna9a
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHerry Prakoso
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisinganMuh Akbar Triana
 
Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)AimiThuraiya
 
Geo pencemaran suara
Geo pencemaran suaraGeo pencemaran suara
Geo pencemaran suaraTary Lestari
 
Polusi Suara Kelas XI SMK / SMA
Polusi Suara Kelas XI SMK / SMAPolusi Suara Kelas XI SMK / SMA
Polusi Suara Kelas XI SMK / SMAVaNz X-oNe
 
Polusi Suara
Polusi Suara Polusi Suara
Polusi Suara -
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Ainur
 
Economic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollutionEconomic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollutionVicky Fakhrurrazi
 
Bising dan kebisingan
Bising dan kebisinganBising dan kebisingan
Bising dan kebisinganmelissa tl
 
environment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollutionenvironment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollutionNatalie Ulza
 
Konsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar AuditoriumKonsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar AuditoriumReza Bagaskara
 

What's hot (20)

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
 
pencemaran suara
pencemaran suarapencemaran suara
pencemaran suara
 
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGANHiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
Hiperkes Faktor Fisik-KEBISINGAN
 
Kelompok I
Kelompok IKelompok I
Kelompok I
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
Presentasi fis ling kebisingan
Presentasi fis ling   kebisinganPresentasi fis ling   kebisingan
Presentasi fis ling kebisingan
 
Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)Tugasan Alam Sekitar (a164231)
Tugasan Alam Sekitar (a164231)
 
Geo pencemaran suara
Geo pencemaran suaraGeo pencemaran suara
Geo pencemaran suara
 
Polusi Suara Kelas XI SMK / SMA
Polusi Suara Kelas XI SMK / SMAPolusi Suara Kelas XI SMK / SMA
Polusi Suara Kelas XI SMK / SMA
 
Polusi suara XI
Polusi suara XIPolusi suara XI
Polusi suara XI
 
Kebisingan
KebisinganKebisingan
Kebisingan
 
Polusi Suara
Polusi Suara Polusi Suara
Polusi Suara
 
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
 
Economic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollutionEconomic environment - Sound pollution
Economic environment - Sound pollution
 
Bising noising
Bising noisingBising noising
Bising noising
 
Bising dan kebisingan
Bising dan kebisinganBising dan kebisingan
Bising dan kebisingan
 
environment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollutionenvironment pollution topic 4-sound pollution
environment pollution topic 4-sound pollution
 
Konsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar AuditoriumKonsep Dasar Auditorium
Konsep Dasar Auditorium
 
Media akustik ruang
Media akustik ruangMedia akustik ruang
Media akustik ruang
 
Modul praktikum
Modul praktikumModul praktikum
Modul praktikum
 

Similar to PencegahanPencemaranBunyi

Pencemaran lingkungan dan global warming
Pencemaran lingkungan dan global warmingPencemaran lingkungan dan global warming
Pencemaran lingkungan dan global warmingRyani Firdaus
 
Kuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyiKuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyizaimah5982
 
Bab 4 pencemaran hingar
Bab 4   pencemaran hingar Bab 4   pencemaran hingar
Bab 4 pencemaran hingar MarlizaAshiqin
 
Bab 4 pencemaran hingar
Bab 4   pencemaran hingar Bab 4   pencemaran hingar
Bab 4 pencemaran hingar MarlizaAshiqin
 
76586707 makalah-fisling-akustik
76586707 makalah-fisling-akustik76586707 makalah-fisling-akustik
76586707 makalah-fisling-akustikningsih11995
 
PENGENDALIAN_BISING.pptx
PENGENDALIAN_BISING.pptxPENGENDALIAN_BISING.pptx
PENGENDALIAN_BISING.pptxYusrianto123
 
tugs ipa KELOMPOK AFRI.pptx
tugs ipa KELOMPOK AFRI.pptxtugs ipa KELOMPOK AFRI.pptx
tugs ipa KELOMPOK AFRI.pptxarlansyahreza
 
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptxnanangprasetyo12
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxMrNobody624870
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptxarief337821
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxBuatgame8
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran anggiih
 
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.pptBAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.pptREKO HANDOYO
 
PENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYIPENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYIMawar 99
 

Similar to PencegahanPencemaranBunyi (20)

Kliping pencemaran suara
Kliping pencemaran suaraKliping pencemaran suara
Kliping pencemaran suara
 
Pencemaran lingkungan dan global warming
Pencemaran lingkungan dan global warmingPencemaran lingkungan dan global warming
Pencemaran lingkungan dan global warming
 
Kuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyiKuiz pencemaran bunyi
Kuiz pencemaran bunyi
 
Bab 4 pencemaran hingar
Bab 4   pencemaran hingar Bab 4   pencemaran hingar
Bab 4 pencemaran hingar
 
Bab 4 pencemaran hingar
Bab 4   pencemaran hingar Bab 4   pencemaran hingar
Bab 4 pencemaran hingar
 
76586707 makalah-fisling-akustik
76586707 makalah-fisling-akustik76586707 makalah-fisling-akustik
76586707 makalah-fisling-akustik
 
PENGENDALIAN_BISING.pptx
PENGENDALIAN_BISING.pptxPENGENDALIAN_BISING.pptx
PENGENDALIAN_BISING.pptx
 
tugs ipa KELOMPOK AFRI.pptx
tugs ipa KELOMPOK AFRI.pptxtugs ipa KELOMPOK AFRI.pptx
tugs ipa KELOMPOK AFRI.pptx
 
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
395330012-Ppt-Hazard-Kebisingan.pptx
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
( 17 - 0019) pengaruh kebisingan terhadap kesehatan.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
 
Chapter ii2
Chapter ii2Chapter ii2
Chapter ii2
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.pptBAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
BAHAN PEREDAM SUARA RUANGAN.ppt
 
PENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYIPENCEMARAN BUNYI
PENCEMARAN BUNYI
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

PencegahanPencemaranBunyi

  • 1. MATAKULIAHPENCEMARANLINGKUNGAN PENCEMARANBUNYI SELFI DWI IRIYANTI (081611433076) DIANA NATALIA CANDRA (081611433078) RIZKI WAHYU ANGGRAENI (081611433081) PUSPANJALI PRAHASTO (081611433083) INDRIANI DWI AGUSTINE (081611433090) FITRI CITRA ARINI (081611433093)
  • 2. PengertianPencemaranBunyi Gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran bunyi diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 - 70 desibel (dB).
  • 4. KebisinganImpulsif Kebisingan Impulsif merupakan Kebisingan yang terjadi dalam waktu singkatdan mengejutkan seperti suara ledakan petasan, suara tembakan senjata dan suara petir
  • 5. KebisinganImpulsifKontinu Kebisingan Impulsif Kontinu merupakan kebisingan impulsif yang datangnya sepotong- potong secara terus menerus seperti suara palu yang dipukulkan, suara gergaji, suara bor ,dll
  • 6. KebisinganKontinu Kebisingan Kontinu merupakan kebisingan yang secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama  Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas seperti suara mesin pabrik yang sedanga nyala, kipas angin, dapur pijar  Kebisingan Kontinu dengan spektrum frekuensi yang sempit seperti gergaji sirkuler, katup gas
  • 7. KebisinganSemiKontinu Kebisingan Semi Kontinu merupakan Kebisingan kontinu yang sebentar saja tetapi akan muncul lagi seperti suara pesawat terbang yang melintas, suara lalu lintas kendaraan di jalan
  • 8. INTENSITAS ATAU KEKERASAN BUNYI, Intensitas bunyi adalah ukuran yang menunjukkan keras atau lemahnya bunyi yang diterima oleh telinga manusia. Karena bunyi merupakan gelombang mekanik yang ditandai oleh tekanan, maka intensitas bunyi dinyatakan dalam skala tekanan bunyi, atau sound pressure level (SPL). Skala intensitas bunyi dinyatakan dalam skala desibel (dB).
  • 9. TEKANAN BUNYI ( SOUND PRESSURE ) Batas pendengaran manusia adalah 0 dB, atau sama dengan tekanan bunyi 20μPa, di dalam ruang kelas kebisingan sekitar 60 dB. Batas sakit sekitar 130 dB.
  • 10. KEPEKAAN TELINGA MANUSIA, Kepekaan telinga manusia bergantung pada frekuensi bunyi, telinga paling peka untuk frekuensi antara 1 kHz sampai 4 kHz. Sistem audio yang baik mempunyai spektrum frekuensi yang lebar dan intensitas nada rendah (bass) dan nada tinggi (terble) dibuat lebih tinggi supaya intensitas bunyi musik yang terdengar di telinga
  • 11. DAMPAK PENCEMARAN BUNYI Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu 1. Mesin Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin. 2. Vibrasi Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain. 3. Pergerakan udara, gas dan cairan Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.
  • 12. Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah : 1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB 2. Suara kereta api / krl = 95 dB 3. Mesin motor 5 pk = 104 dB 4. Suara petir = 120 dB 5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
  • 13. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut : 1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain 2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis. 3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
  • 14. DAMPAK PENCEMARAN BUNYI : 1. Gangguan fisiologis 2. Gangguan psikologis 3. Gangguan komunikasi 4. Gangguan keseimbangan 5. Efek pada indra pendengaran
  • 16. 1. ALAT PEREDAM Menurut peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron Institut Teknologi Bandung, Dr. Bambang Riyanto Trilaksono, secara sederhana kebisingan suara eksklusif dapat diredam dengan memakai bahan-bahan peredam. Alat peredam tersebut dapat ditempatkan pada dinding ruangan. Namun sayangnya, peredam itu akan berdampak positif ketika meredam suara-suara yang frekuensinya tinggi. Namun ketika sumber suara yang lebih rendah, bahan peredam yang dibutuhkan menjadi berlipat sehingga akan menjadi pemborosan dalam sisi biaya.
  • 17. 2. PENGENDALIAN AKTIF Cara lain buat mengendalikan kebisingan ini ialah dengan cara pengendalian aktif. Pengendalian aktif dimaksudkan dengan memberikan sumber suara yang dikendalikan sebagai penyeimbang dari sumber pencemaran suara. Teori tentang pengendalian suara aktif ini memang sederhana yaitu memberikan suatu frekuensi suara eksklusif untuk melakukan interfensi destruktif pada suara bising yang dianggap sebagai sumber pencemaran suara. Namun dalam praktiknya sungguh sangat tak sederhana, terutama sebab sumber bising akustik dan lingkungan senantiasa berubah mengikuti frukensi, waktu, amplitude dan fasa
  • 18. 3. BANGUNAN PEREDAM SUARA Dalam kaitannya dengan meredam suara bising atau sumber pencemaran suara, sejak 1999, Dirjen Bina Marga memberlakukan persyaratan eksklusif buat mencanangkan bangunan peredam suara. Bangunan akan dapat menjadi peredam suara apabila tinggi bangunan minimal 2,75 meter dengan tebal dinding 10 cm. Bahan bangunan nan dapat meredam kebisingan di antaranya ialah beton ringan berupa konblok . Ini salah satu upaya meredam bising suara.
  • 19. 4. TANGGUNG JAWAB BERSAMA Pemerintah harus berperan dalam membuat hukum untuk melindungi alam sekitar. Pengawasan oleh pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik harus mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan sebelum memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik pabrik dapat memasang alat peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir. Terutama untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu memikirkan produksi kendaraan yang mesinnya lebih senyap dan ramah lingkungan. Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan