SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KELOMPOK 3
NUR INDAH PRATIWI
AFDILAH MUTIANGGRISNY
ANDI IQBAL ISKANDAR
TAUFIK HIDAYAT
NUR MA’RIFAH
IKA LUKITA SARI
M. FADHLAN RAMADHAN
NURFAUZIAH AGUSSALIM
KAK RIDHO
KAK …
KAK MIFTA
Skenario

 Seorang laki-laki, 35 tahun pekerja pabrik
 datang ke poli THT dengan keluhan tuli
 sejak 6 bulan lalu yang dirasakan semakin
 berat disertai mendengung.
Kata Kunci

  Laki   laki 35 tahun pekerja pabrik
  Tuli   sejak 6 bulan yang lalu
  Telinga    mendengung
Pertanyaan
1.    Anatomi, histologi, dan fisiologi telinga
2.    Jelaskan patomekanisme dari tiap gejala
3.    Jelaskan derajat ketulian
4.    Nilai ambang batas kebisingan
5.    Jelaskan etiologi gangguan pendegaran “tuli”
6.    Anamnesis dan pemeriksaan fisik tambahan
7.    Jelaksan pengaruh kebisingan akibat pekerjaan pasien
8.    Pemeriksaan penunjang.
9.    Diagnosa banding
10.   Penatalaksanaan
11.   Pencegahan
12.   Perspektif islam
bn
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun
telingadalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang kekoklea.
Getaran tersebutmenggetarkan membran timpani diteruskan ketelinga tengah melalui
 rangkaian tulang pendengaran yang akan mengimplikasi getaran melalui daya ungkit
tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap
lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran
diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan
menimbulkan gerak relative antara membrane basilaris
dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan
terjadinya defleksi stereosilia sel-
sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari
badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akanmenimbulkan potensial aksi pada saraf
auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran ((area
brodman 41, 42)) di lobus temporalis.
Defenisi Bising

    Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak
     dikehendaki.Dari definisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya bising
     itu sangat subyektif, tergantung dari masing-masing individu, waktu
     dan tempat terjadinya bising. Sedangkan secara audiologi, bising
     adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai frekwensi.
Tinnitus

  Pada tinnitus terjadi aktifitas elektrik pada area auditorius yang
  menimbulkan perasaan adanya bunyi, namun implus yang ada bukan
  berasal dari bunyi eksternal yang ditransformasikan, melainkan berasal
  dari sumber implus abnormal di dalam tubuh pasien sendiri.


   Tinnitus

     Objektif


     Subjektif
Konduktif        Sensorineural




                 Campuran




Gangguan Pendengaran “Tuli”
Patogenesis

      Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di koklea terutama
 sel-sel rambut. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut
 luar. Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku
 sehingga mengurangi respon terhadap stimulasi. Dengan
 bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih
 banyak kerusakan seperti hilangnya stereosilia. Dengan hilangnya
 stereosilia, sel-sel rambut mati dan digantikan oleh jaringan parut.
Derajat Gangguan pendengaran
(tuli)
    Derajat ketulian :
 -    Normal              : 0 – 25 dB
 -    Tuli ringan         : 26 – 40 dB
 -    Tuli sedang         : 41 – 60 dB
 -    Tuli berat          : 61 – 90 dB
 -    Tuli sangat berat    : > 90 dB
Etiologi yang Menyebabkan
Gangguan pendengaran
    Bising
    Obat autotoksik
    Trauma
    Benda asing dalam MAE
    Usia
    Infeksi
    Penyakit
Faktor Faktor yang Menyebabkan
Bising
 1.   Intensitas
 2.   Frekwensi
 3.   Lamanya waktu pemaparan bising
 4.   Kerentanan individu
 5.   Jenis kelamin
 6.   Usia
 7.   Kelainan di telinga tengah




                                        Soetirto I. Tuli akibat bising ( Noise induced hearing loss ). Dalam : Soepardi EA,
                                       Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu penyakit THT. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit
                                       FK UI, 1990. h. 37-9.
Cara Menegakkan Diagnosis
Anamnesis
   riwayat penah bekerja atau sedang bekerja di lingkungan
    bising dalam jangka waktu yang cukup lama.
   Riwayat timbulnya ketulian dan progresifitasnya.
   Riwayat pekerjaan, jenis pekerjaan dan lamanya bekerja.
   Riwayat penggunaan proteksi pendengaran.
   Meneliti bising di tempat kerja, untuk menentukan intensitas
    dan durasi bising yang menyebabkan ketulian.
   Hasil pemeriksaan audiometri sebelum kerja dan berkala selama
    kerja
   Pentingnya mengetahui tingkat pendengaran awal para pekerja
    dengan melakukan pemeriksaan audiometri sebelum bekerja
    riwayat penggunaan obat-obat ototoksik atau riwayat penyakit
    sebelumnya.
Pemfis NIHL

    Otoscope ear




                    http://medweb.cf.ac.uk/otoscopy/newpage5.htm
   UNGSI
   TES RINNE: Tes untuk membandingkan hantaran
   melalui udara dan hantaran melalui tulang pad telinga
   yang diperiksa
   TES WEBER: Tes pendengaran untuk
   membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan
   telinga kanan
   TES SCHWABACH: Tes untuk membandingkan
   hantaran tulang orang diperiksa dengan pemeriksa
   yang pendengarannya normal
Pemeriksaan Penunjang
(Tes Pendengaran)
   Tes Bisik


   Tes garis pendegaran


   Garpu tala


   Audiometri
Tes Bisik

  1. Pada tuli konduksi:
     Hanya mendengar suara desis (huruf S)
     Suara lunak tidak terdengar
  2. Pada tuli Sensorineural:
     Hanya mendengar suara huruf U dan A
     Tidak mendengar suara desis
     Mendengar suara lunak
Tes Garpu Tala   D   S


    Rinne        +   +


    Weber


Schwabach test
Tes Audiometri

 menggunakan suatu alat elektronik (audiometer) yang menghasilkan
 suara dengan ketinggian dan volume tertentu. Ambang
 pendengaran untuk serangkaian nada ditentukan dengan
 mengurangi volume dari setiap nada sehingga penderita tidak lagi
 dapat mendengarnya.
Pengaruh Kebisingan Akibat
Pekerjaan
    Pada scenario, pasien adalah seorang pekerja
     pabrik. Dalam hal ini ada kemungkinan bising
     yang dialami oleh pasien adalah pengaruh dari
     mesin dengan frekuensi > atau = 85dB.
Manifestasi Klinis pada tuli akibat
Bising
 1.   Bersifat sensorineural
 2.   Hampir selalu bilateral
 3.   Jarang menyebabkan tuli derajat sangat berat ( profound hearing
      loss)
 4.   Apabila paparan bising dihentikan, tidak dijumpai lagi penurunan
      pendengaran yang signifikan.
 5.   Selain pengaruh terhadap pendengaran ( auditory ), bising yang
      berlebihan juga mempunyai pengaruh non auditory seperti
      pengaruh terhadap komunikasi wicara, gangguan konsentrasi,
      gangguan tidur sampai memicu stress akibat gangguan
      pendengaran yang terjadi.1-3,12,13
                                           Oedono RMT. Penatalaksanaan penyakit akibat lingkungan kerja
                                           dibidang THT. Disampaikan pada PIT Perhati, Batu-Malang, 27-29
                                           Oktober, 1996.
Diagnosa Banding

    Gangguan pendengaran akibat bising

     ( noise induced hearing loss / NIHL ) adalah tuli akibat terpapar
     oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup
     lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Tuli
     akibat bising merupakan jenis ketulian sensorineural yang paling
     sering dijumpai setelah presbikusis.




                                        Soetirto I, Bashiruddin J. Gangguan pendengaran akibat bising.
                                        Disampaikan pada Simposium Penyakit THT Akibat Hubungan Kerja
                                        & Cacat Akibat Kecelakaan Kerja, Jakarta, 2 Juni, 2001.
   NOISE INDUCED TEMPORARY THRESHOLD SHIFT ( NITTS )
    Pada tingkat awal terjadi pergeseran ambang pendengaran yang
bersifat sementara. Apabila beristirahat diluar lingkungan bising diatas
85dB biasanya pendengaran dapat kembali normal sekitar 3-7 hari
setelah terpapar.




                                             Melnick W. Industrial hearing conservation. Dalam : Katz J, Ed.
                                             Handbook of clinical audiology. 4th ed. Baltimore : Williams &
                                             Wilkins, 1994.h.534-51.
Noise-Induced Permanent
Threshold Shift (NIPTS)
 Gangguan pendengaran yang menetap.
 Terjadi karena: paparan suara keras yang lama dan terus menerus.
 Terjadi penurunan daya dengar bertahap dan perlahan.
    Pada mulanya seseorang akan mengalami kesulitan untuk
 melakukan komunikasi di tempat yang ramai, tetapi bila sudah
 menyebar ke frekwensi yang lebih rendah maka akan timbul kesulitan
 untuk mendengar suara yang sangat lemah.




                                           Melnick W. Industrial hearing conservation. Dalam : Katz J, Ed.
                                           Handbook of clinical audiology. 4th ed. Baltimore : Williams &
                                           Wilkins, 1994.h.534-51.
Ototoxicity

   Konsumsi obat AMINOGLIKOSIDA
Patofisiologi:
Mekanisme awal  Aminoglikosida merusak sel-sel rambut koklea.
                            menghasilkan radikal bebas pada


telinga dalam dengan mengaktifkan nitric oksida sintetase yang
dapat meningkatkan konsentrasi oksida nitrat. Radikal oksigen
kemudian bereaksi dengan oksida nitrat untuk membentuk radikal
peroxynitrite destruktif, yang dapat secara langsung merangsang sel
untuk mati.
Penatalaksanaan

    Hindari “penyebab”
    pemasangan Alat Bantu Dengar ( ABD )
    psikoterapi
    Latihan pendengaran dengan mimic dan gerakan bibir
Pencegahan
Pengendalian suara bising Dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu :
1.   Melindungi telinga para pekerja secara langsung
     dengan memakai ear muff ( tutup telinga ), ear plugs (
     sumbat telinga ) dan helmet ( pelindung kepala ).
2.   Mengendalikan suara bising dari sumbernya, dapat
     dilakukan    dengan cara :
     - memasang peredam suara
   - menempatkan suara bising ( mesin ) didalam suatu
ruangan yang terpisah dari pekerja
3. Edukasi                         Oedono RMT. Penatalaksanaan penyakit akibat lingkungan kerja dibidang THT.
                                   Disampaikan pada PIT Perhati, Batu-Malang, 27-29 Oktober, 1996.
Perspektif Islam

 Dalam sebuah hadist juga diterangkan bahwa suatu hari seorang
 sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad saw.
 “Ya Rosul, apa yang harus kami lakukan sebagai bagian dari Sodaqoh
 bila kita tidak mempunyai kekayaan (apapun)?
 Muhammad membalasnya “Pintu sodaqoh adalah…menuntun orang
 buta; mendegarkan orang tuli dan orang bisu sampai kamu
 memahaminya, megantarkan seseorang kepada tujuannya sehingga
 sampai apabila engkau mengetahuinya, dan menolong orang yang
 lemah dengan segala kekuatan tanganmu.
THANK YOU

More Related Content

What's hot (20)

Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/trauma
 
Copd
CopdCopd
Copd
 
Penyakit mata
Penyakit mataPenyakit mata
Penyakit mata
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
 
Tanatologi
TanatologiTanatologi
Tanatologi
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Sesak napas trauma
Sesak napas traumaSesak napas trauma
Sesak napas trauma
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Jatuh Geriatri
Jatuh GeriatriJatuh Geriatri
Jatuh Geriatri
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitis
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Strategipemeriksaanhiv
StrategipemeriksaanhivStrategipemeriksaanhiv
Strategipemeriksaanhiv
 
146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal
 
Fixed drug eruption x hipersensitivitas
Fixed drug eruption x hipersensitivitasFixed drug eruption x hipersensitivitas
Fixed drug eruption x hipersensitivitas
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
CBD Forensik dr Dian, elvita, fikar, nydia, wahyu.pptx
CBD Forensik dr Dian, elvita, fikar, nydia, wahyu.pptxCBD Forensik dr Dian, elvita, fikar, nydia, wahyu.pptx
CBD Forensik dr Dian, elvita, fikar, nydia, wahyu.pptx
 
kesadaran menurun trauma
kesadaran menurun traumakesadaran menurun trauma
kesadaran menurun trauma
 

Viewers also liked

Viewers also liked (18)

histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
 
03.18.09(d): Ear Histology
03.18.09(d): Ear Histology03.18.09(d): Ear Histology
03.18.09(d): Ear Histology
 
Hearing loss ppt final
Hearing loss ppt finalHearing loss ppt final
Hearing loss ppt final
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Praktikum histologi
Praktikum histologiPraktikum histologi
Praktikum histologi
 
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
 
Laporan Tutorial Skenario D Blok 7 ( Lethargis - Cairan tubuh)
Laporan Tutorial Skenario D Blok 7 ( Lethargis - Cairan tubuh)Laporan Tutorial Skenario D Blok 7 ( Lethargis - Cairan tubuh)
Laporan Tutorial Skenario D Blok 7 ( Lethargis - Cairan tubuh)
 
Histology of ear
Histology of earHistology of ear
Histology of ear
 
Eustachian tube dysfunction
Eustachian tube dysfunctionEustachian tube dysfunction
Eustachian tube dysfunction
 
Telinga
TelingaTelinga
Telinga
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsari
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Makalah manajemen keperawatan akper
Makalah manajemen keperawatan akperMakalah manajemen keperawatan akper
Makalah manajemen keperawatan akper
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)
 
Katarak dr. lk
Katarak dr. lkKatarak dr. lk
Katarak dr. lk
 
Deafness
DeafnessDeafness
Deafness
 
Hearing Loss
Hearing LossHearing Loss
Hearing Loss
 

Similar to KELOMPOK 3

Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerjaKebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerjaIbnuNurhayati
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing lossLetitia Kale
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorakSofyan Dwi Nugroho
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
 
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdfLaporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf2440018015FIRMANSYAH
 
Noise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docxNoise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docxdias263796
 
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCoassTHT
 
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAssessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAhmad Alqorny
 
Kuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaran
Kuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaranKuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaran
Kuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaranKimimaru Chan
 

Similar to KELOMPOK 3 (20)

Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerjaKebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
Kebisingan_Kesehatan dan keselamatan kerja
 
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaranGangguan pendengaran
Gangguan pendengaran
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
 
kebisingan
kebisingankebisingan
kebisingan
 
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
 
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdfLaporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
 
Noise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docxNoise Induced Hearing loss.docx
Noise Induced Hearing loss.docx
 
Bising noising
Bising noisingBising noising
Bising noising
 
Indera Pendengaran
Indera PendengaranIndera Pendengaran
Indera Pendengaran
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Tinitus
Tinitus Tinitus
Tinitus
 
Assessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function novaAssessment of peripheral and central auditory function nova
Assessment of peripheral and central auditory function nova
 
Kuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaran
Kuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaranKuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaran
Kuliah 8 kanak kanak bermasalah pendengaran
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

KELOMPOK 3

  • 1. KELOMPOK 3 NUR INDAH PRATIWI AFDILAH MUTIANGGRISNY ANDI IQBAL ISKANDAR TAUFIK HIDAYAT NUR MA’RIFAH IKA LUKITA SARI M. FADHLAN RAMADHAN NURFAUZIAH AGUSSALIM KAK RIDHO KAK … KAK MIFTA
  • 2. Skenario Seorang laki-laki, 35 tahun pekerja pabrik datang ke poli THT dengan keluhan tuli sejak 6 bulan lalu yang dirasakan semakin berat disertai mendengung.
  • 3. Kata Kunci  Laki laki 35 tahun pekerja pabrik  Tuli sejak 6 bulan yang lalu  Telinga mendengung
  • 4. Pertanyaan 1. Anatomi, histologi, dan fisiologi telinga 2. Jelaskan patomekanisme dari tiap gejala 3. Jelaskan derajat ketulian 4. Nilai ambang batas kebisingan 5. Jelaskan etiologi gangguan pendegaran “tuli” 6. Anamnesis dan pemeriksaan fisik tambahan 7. Jelaksan pengaruh kebisingan akibat pekerjaan pasien 8. Pemeriksaan penunjang. 9. Diagnosa banding 10. Penatalaksanaan 11. Pencegahan 12. Perspektif islam
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. bn
  • 9. Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telingadalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang kekoklea. Getaran tersebutmenggetarkan membran timpani diteruskan ketelinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengimplikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relative antara membrane basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel- sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akanmenimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran ((area brodman 41, 42)) di lobus temporalis.
  • 10. Defenisi Bising  Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki.Dari definisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya bising itu sangat subyektif, tergantung dari masing-masing individu, waktu dan tempat terjadinya bising. Sedangkan secara audiologi, bising adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai frekwensi.
  • 11. Tinnitus Pada tinnitus terjadi aktifitas elektrik pada area auditorius yang menimbulkan perasaan adanya bunyi, namun implus yang ada bukan berasal dari bunyi eksternal yang ditransformasikan, melainkan berasal dari sumber implus abnormal di dalam tubuh pasien sendiri. Tinnitus Objektif Subjektif
  • 12. Konduktif Sensorineural Campuran Gangguan Pendengaran “Tuli”
  • 13. Patogenesis Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di koklea terutama sel-sel rambut. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut luar. Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangi respon terhadap stimulasi. Dengan bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih banyak kerusakan seperti hilangnya stereosilia. Dengan hilangnya stereosilia, sel-sel rambut mati dan digantikan oleh jaringan parut.
  • 14. Derajat Gangguan pendengaran (tuli)  Derajat ketulian : - Normal : 0 – 25 dB - Tuli ringan : 26 – 40 dB - Tuli sedang : 41 – 60 dB - Tuli berat : 61 – 90 dB - Tuli sangat berat : > 90 dB
  • 15. Etiologi yang Menyebabkan Gangguan pendengaran  Bising  Obat autotoksik  Trauma  Benda asing dalam MAE  Usia  Infeksi  Penyakit
  • 16. Faktor Faktor yang Menyebabkan Bising 1. Intensitas 2. Frekwensi 3. Lamanya waktu pemaparan bising 4. Kerentanan individu 5. Jenis kelamin 6. Usia 7. Kelainan di telinga tengah Soetirto I. Tuli akibat bising ( Noise induced hearing loss ). Dalam : Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu penyakit THT. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 1990. h. 37-9.
  • 17. Cara Menegakkan Diagnosis Anamnesis  riwayat penah bekerja atau sedang bekerja di lingkungan bising dalam jangka waktu yang cukup lama.  Riwayat timbulnya ketulian dan progresifitasnya.  Riwayat pekerjaan, jenis pekerjaan dan lamanya bekerja.  Riwayat penggunaan proteksi pendengaran.  Meneliti bising di tempat kerja, untuk menentukan intensitas dan durasi bising yang menyebabkan ketulian.
  • 18. Hasil pemeriksaan audiometri sebelum kerja dan berkala selama kerja  Pentingnya mengetahui tingkat pendengaran awal para pekerja dengan melakukan pemeriksaan audiometri sebelum bekerja  riwayat penggunaan obat-obat ototoksik atau riwayat penyakit sebelumnya.
  • 19. Pemfis NIHL  Otoscope ear http://medweb.cf.ac.uk/otoscopy/newpage5.htm
  • 20. UNGSI  TES RINNE: Tes untuk membandingkan hantaran  melalui udara dan hantaran melalui tulang pad telinga  yang diperiksa  TES WEBER: Tes pendengaran untuk  membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan  telinga kanan  TES SCHWABACH: Tes untuk membandingkan  hantaran tulang orang diperiksa dengan pemeriksa  yang pendengarannya normal
  • 21. Pemeriksaan Penunjang (Tes Pendengaran) Tes Bisik Tes garis pendegaran Garpu tala Audiometri
  • 22. Tes Bisik 1. Pada tuli konduksi: Hanya mendengar suara desis (huruf S) Suara lunak tidak terdengar 2. Pada tuli Sensorineural: Hanya mendengar suara huruf U dan A Tidak mendengar suara desis Mendengar suara lunak
  • 23. Tes Garpu Tala D S Rinne + + Weber Schwabach test
  • 24. Tes Audiometri menggunakan suatu alat elektronik (audiometer) yang menghasilkan suara dengan ketinggian dan volume tertentu. Ambang pendengaran untuk serangkaian nada ditentukan dengan mengurangi volume dari setiap nada sehingga penderita tidak lagi dapat mendengarnya.
  • 25. Pengaruh Kebisingan Akibat Pekerjaan  Pada scenario, pasien adalah seorang pekerja pabrik. Dalam hal ini ada kemungkinan bising yang dialami oleh pasien adalah pengaruh dari mesin dengan frekuensi > atau = 85dB.
  • 26.
  • 27. Manifestasi Klinis pada tuli akibat Bising 1. Bersifat sensorineural 2. Hampir selalu bilateral 3. Jarang menyebabkan tuli derajat sangat berat ( profound hearing loss) 4. Apabila paparan bising dihentikan, tidak dijumpai lagi penurunan pendengaran yang signifikan. 5. Selain pengaruh terhadap pendengaran ( auditory ), bising yang berlebihan juga mempunyai pengaruh non auditory seperti pengaruh terhadap komunikasi wicara, gangguan konsentrasi, gangguan tidur sampai memicu stress akibat gangguan pendengaran yang terjadi.1-3,12,13 Oedono RMT. Penatalaksanaan penyakit akibat lingkungan kerja dibidang THT. Disampaikan pada PIT Perhati, Batu-Malang, 27-29 Oktober, 1996.
  • 28. Diagnosa Banding  Gangguan pendengaran akibat bising ( noise induced hearing loss / NIHL ) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Tuli akibat bising merupakan jenis ketulian sensorineural yang paling sering dijumpai setelah presbikusis. Soetirto I, Bashiruddin J. Gangguan pendengaran akibat bising. Disampaikan pada Simposium Penyakit THT Akibat Hubungan Kerja & Cacat Akibat Kecelakaan Kerja, Jakarta, 2 Juni, 2001.
  • 29. NOISE INDUCED TEMPORARY THRESHOLD SHIFT ( NITTS ) Pada tingkat awal terjadi pergeseran ambang pendengaran yang bersifat sementara. Apabila beristirahat diluar lingkungan bising diatas 85dB biasanya pendengaran dapat kembali normal sekitar 3-7 hari setelah terpapar. Melnick W. Industrial hearing conservation. Dalam : Katz J, Ed. Handbook of clinical audiology. 4th ed. Baltimore : Williams & Wilkins, 1994.h.534-51.
  • 30. Noise-Induced Permanent Threshold Shift (NIPTS) Gangguan pendengaran yang menetap. Terjadi karena: paparan suara keras yang lama dan terus menerus. Terjadi penurunan daya dengar bertahap dan perlahan. Pada mulanya seseorang akan mengalami kesulitan untuk melakukan komunikasi di tempat yang ramai, tetapi bila sudah menyebar ke frekwensi yang lebih rendah maka akan timbul kesulitan untuk mendengar suara yang sangat lemah. Melnick W. Industrial hearing conservation. Dalam : Katz J, Ed. Handbook of clinical audiology. 4th ed. Baltimore : Williams & Wilkins, 1994.h.534-51.
  • 31. Ototoxicity  Konsumsi obat AMINOGLIKOSIDA Patofisiologi: Mekanisme awal  Aminoglikosida merusak sel-sel rambut koklea. menghasilkan radikal bebas pada telinga dalam dengan mengaktifkan nitric oksida sintetase yang dapat meningkatkan konsentrasi oksida nitrat. Radikal oksigen kemudian bereaksi dengan oksida nitrat untuk membentuk radikal peroxynitrite destruktif, yang dapat secara langsung merangsang sel untuk mati.
  • 32. Penatalaksanaan  Hindari “penyebab”  pemasangan Alat Bantu Dengar ( ABD )  psikoterapi  Latihan pendengaran dengan mimic dan gerakan bibir
  • 33. Pencegahan Pengendalian suara bising Dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Melindungi telinga para pekerja secara langsung dengan memakai ear muff ( tutup telinga ), ear plugs ( sumbat telinga ) dan helmet ( pelindung kepala ). 2. Mengendalikan suara bising dari sumbernya, dapat dilakukan dengan cara : - memasang peredam suara - menempatkan suara bising ( mesin ) didalam suatu ruangan yang terpisah dari pekerja 3. Edukasi Oedono RMT. Penatalaksanaan penyakit akibat lingkungan kerja dibidang THT. Disampaikan pada PIT Perhati, Batu-Malang, 27-29 Oktober, 1996.
  • 34. Perspektif Islam Dalam sebuah hadist juga diterangkan bahwa suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad saw. “Ya Rosul, apa yang harus kami lakukan sebagai bagian dari Sodaqoh bila kita tidak mempunyai kekayaan (apapun)? Muhammad membalasnya “Pintu sodaqoh adalah…menuntun orang buta; mendegarkan orang tuli dan orang bisu sampai kamu memahaminya, megantarkan seseorang kepada tujuannya sehingga sampai apabila engkau mengetahuinya, dan menolong orang yang lemah dengan segala kekuatan tanganmu.