Materi Induksi Matematis, meliputi peta konsep Induksi matematis, prinsip induksi matematis, definisi dan penjelasan induksi matematis, contoh soal dan pembahasan induksi matematis dari buku kemendikbud kurikulum 13
Materi Induksi Matematis, meliputi peta konsep Induksi matematis, prinsip induksi matematis, definisi dan penjelasan induksi matematis, contoh soal dan pembahasan induksi matematis dari buku kemendikbud kurikulum 13
Barisan dan Deret (Aritmatika, Geometri, Tak hingga) beserta contoh soal dan ...ElsaBieber
BARISAN DAN DERET
Definisi Barisan :
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan.
Contoh :
1,2,3,4,5,6,…,…,…,…,… dst
2,4,6,8,10,12,…,…,…,… dst
Definisi deret :
Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Jika U1,U2,U3,…..Un maka U1 + U2 + U3 +… +Un adalah deret.
Contoh :
1 + 2 + 3 + 4 +… + Un
2 + 4 + 6 + 8 +… + Un
A. Baris dan Deret Aritmatika
Definisi baris aritmatika :
Jika beda antara suatu suku apa saja dalam suatu barisan dengan suku sebelumnya adalah suatu bilangan tetap b maka barisan ini adalah barisan aritmatika. Bilangan tetap b itu dinamakan beda dari barisan.
Polanya : a, a+b, a+2b, a+3b,…..,a+(n-1)b
Dengan
o a = U1= Suku pertama
o b = beda
o n = banyaknya suku
o Un = Suku ke-n
Materi barisan dan deret tak hingga kelas 11, beserta contoh soal dan pembahasan
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. PENGERTIAN
• Barisan (sequence) adalah suatu susunan
bilangan yang dibentuk menurut suatu
urutan tertentu.
• Bilangan-bilangan yang tersusun tersebut
disebut suku.
• Perubahan di antara suku-suku yang
berurutan ditentukan oleh suatu
ketambahan bilangan tertentu atau suatu
kelipatan bilangan tertentu.
3. JENIS BARISAN
a. Barisan Aritmathika, yaitu barisan yang
suku berurutannya mempunyai
tambahan bilangan yang tetap.
Contoh : 5,8,11,14,17
Masing-masing suku dalam bariasan
setelah suku pertama diperoleh dengan
cara menambahkan nilai 3 pada suku
sebelumnya.
4. Untuk pertama dan beberapa suku lainnya adalah
sebagai berikut.
a1 = 5
a2 = 5 + 3 = 8
a3 = 8 + 3 = 11
a4 = 11 + 3 = 14
Dan seterusnya.
Selisih atau perbedaan nilai diantara dua suku yang
berurutan mempunyai beda yang konstan. Barisan
seperti ini disebut sebagai barisan aritmatika
(arithmetic sequence).
5. Dengan kata lain barisan aritmatika adalah
suatu barisan dimana selisih diantara dua
suku yang berurutan mempunyai nilai yang
constant. Nilai yang konstan disebut beda
yang sama, yang dilambangkan dengan
huruf b. Barisan aritmatika ditentukan nilai
ke-n apabila suku pertama (a1) dan b (beda)
diketahui.
6. Secara umum suku-suku barisan aritmatika
berbentuk.
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3,…….
Dimana :
𝑎2 = 𝑎1+ b
𝑎3 = 𝑎2,+ b = (𝑎1+b) + b = 𝑎1+2b
𝑎4 = 𝑎3+ b = (𝑎1+2b) + b =𝑎1+3b
𝑎5 = 𝑎4+ b = (𝑎1+3b) + b =𝑎1+4b
Koefisien dari b dalam suku-suku tertentu adalah
lebih besar dari satu.
7. Jadi, suku ke-n dalam suatu barisan
aritmatika adalah
Dimana:
𝑆 𝑛= 𝑎 𝑛 = suku ke n
= suku pertama
b = beda yang sama
n = banyaknya suku
𝑆 𝑛 = 𝑎1 + (n – 1) b atau 𝑎 𝑛 = 𝑎1 + ( n – 1 )b
𝑎1
8. CONTOH 1
Carilah suku ke-10 dari barisan
3,7,11,15,19
Penyelesaian :
Diketahui: a1 = 3; b = 4; n = 10
Dengan demikian, a10 = 3 + (10-1)4
= 3 + 36
= 39
9. CONTOH 2
Carilah suku ke 21 dalam suatu barisan
aritmatika dimana suku ke-5 dan suku ke-11
adalah 41 dan 23
Penyelesaian :
Jika a1 adalah suku pertama dan b adalah
beda yang sama, maka
A5 = a1 + (n-1)b
= a1 + (5-1)b
= a1 + 4b = 41
a11= a1 + 10b = 23
11. DERET ARITMATIKA
Deret aritmatika adalah jumlah dari suku-
suku dalam suatu barisan aritmatika.
Untuk memperoleh jumlah suku-suku ke-
n atau Dn dari suatu barisan aritmatika
dengan a1 sebagai suku pertama dan b
sebagai pembeda, maka rumusnya
adalah
𝐷 𝑛 =
𝑛
2
[ 2a + (n – 1)b
12. Bukti
Perhatikan bahwa setiap suku dalam barisan
aritmatika diperoleh dengan menambahkan
beda yang sama b pada suku sebelumnya atau
dengan mengurangkan b dari suku berikutnya.
Jadi,
𝐷 𝑛= 𝑎1+ (𝑎1+ b) + (𝑎1+ 2b)+ ….(𝑎 𝑛-b) +𝑎 𝑛 (1.5)
Penulisan, 𝐷 𝑛 pada persamaan diatas dapat
ditulis dalam urutan yang terbalik dan diperoleh
sebagai berikut :
17. PENGERTIAN BARIS GEOMETRI
Barisan geometri adalah susunan bilangan
diantara dua sukuyang berurutan mempunyai
rasio yang tetap. Rasio tetap ini dilambangkan
dengan huruf r. Jika 𝑎1 suku pertama dan r
adalah rasio yang tetap, maka suku ke-2 dan
seterusnya adalah,
𝑎2 = 𝑎1r
𝑎3= 𝑎2r = 𝑎1r²
𝑎4= 𝑎3r = 𝑎1 𝑟3
18. BARISAN DAN DERET GEOMETRI
Dengan demikian Bentuk umum dari
barisan geometri untuk suku ke-n adalah
𝑎 𝑛= 𝑎1 𝑟 𝑛−1 atau 𝑆 𝑛 = 𝑎1 𝑟 𝑛−1
Diamina : 𝑎 𝑛= 𝑆 𝑛 = suku ke-n
𝑎1 = suku pertama
r = Rasio yang tetap
n = Banyaknya suku
19. Contoh 4
Carilah suku ke-8 dari barisan geometri
dengan suku pertama adalah 16 dan
rasionya adalah 2
Penyelesaian :
Diketahui : a1 = 16; r = 2 dan n = 8
Jadi 𝑎8 = 𝑆8 = 𝑎1 𝑟7
= 16(2)7
= 2048
20. Contoh 5
Carilah suku ke-11 dalam suatu barisan geometri dimana
suku ke-4 adalah 24 dan suku ke-9 adalah 768
Penyelesaian :
𝑎4 = 𝑆4 = 𝑎1 𝑟3
= 24
𝑎9 = 𝑆9 = 𝑎1 𝑟9
= 768
Jadi
𝑎1 𝑟8
𝑎1 𝑟3 =
768
24
= 32
Sehingga, 𝑟5 = 32 dan r = 2
Karena 𝑎1 𝑟3 = 24, maka 𝑎1 = 3
Sehingga 𝑎11 = 𝑎1 𝑟10
= 3(2)10 = 3072
21. PENGERTIAN DERET GEOMETRI
Deret geometri adalah jumlah dari suku-suku atau
bilangan-bilangan dalam suatu barisan geometri.
Bentuk dari deret geometri,
𝐷 𝑛= 𝑎1+ 𝑎1r + 𝑎1r ² + …. 𝑎1 𝑟 𝑛−2 + 𝑎1 𝑟 𝑛−1
Rumus diatas dapat disingkat,
𝐷 𝑛 = 𝑖=1
𝑛
𝑎1 𝑟 𝑛−1
Untuk memperoleh jumlah suku ke-n dari suatu
deret geometri dengan a1 sebagai suku pertama
dan r adalah sebagai rastio yang tetap, rumus
adalah,
22. 𝐷 𝑛 =
𝑎1(1 − 𝑟 𝑛)
(1 −𝑟)
dimana r < 1 atau
𝐷 𝑛 =
𝑎1(𝑟 𝑛 −1)
(𝑟 −1)
dimana r > 1
Jika r = 1, maka rumus diatas menjadi,
𝐷 𝑛= 𝑎1+ -𝑎1 + ….. + 𝑎1.
𝐷 𝑛= 𝑛𝑎1
23. Deret Finite dan Infinite
• Finite, jika suatu deret jumlah suku-
sukunya terbatas.
Contoh : 1,3,5,7,9.
• Infinite, jika sutau deret jumlah suku-
sukunya tidak terbatas.
Contoh : 1,3,5,7,9,…………..
24. Deret Konvergen dan Divergen
Deret tak terhingga di bagi dua yaitu,
• Konvergen, jika ratio tetap r mempunyai
nilai mutlak (absoulut) lebih dari satu atau
|r<1| maka deret adalah konvergen
(berkumpul pada satu titik).
• Divergen, jika ratio tetap r mempunyai
nilai absolut lebih besar atau sama
dengan satu atau | r>1|, maka deret
adalh divergen.
25. Contoh
Carilah jumlah suku ke 8 yang pertama dari
barisan geometri berikut ini
3,6,12,24,…..
Penyelesaian :
Karena 𝑎1= 3, r = 2 dan n = 8
𝐷 𝑛 =
𝑎1(1 − 𝑟 𝑛)
(1 −𝑟)
𝐷8 =
3 (1 − 28)
(1 −2)
=
3(−255)
−1
=
−7655
−1
= 765
26. Contoh 2
Keuntungan dari suatu perusahaan
menunjukkan kenaikan 4 persen
pertahun, Asumsi bahwa keadaan pasar
saat ini kontinu, berapa keuntungan
perusahaan di taun ke-5, jika diketahui
bahwa keuntungan tahun pertama
adalah Rp. 20.000. Tentukanlah juga total
keuntungan pada 5 tahun pertama.
27. Penyelesaian contoh 2
Diketahui 𝑎1= Rp. 20.000,- dan n = 5
Karena keuntungan meningkat sebesar 4
persen per tahun, kita peroleh r = 1,04. Jadi
keuntungan dalam tahun ke -5 adalah,
𝑆 𝑛 = 𝑎1 𝑟 𝑛−1
𝑎5 = Rp. 20.000 (1,04)4
= Rp. 20.000 (1,16986)
= Rp. 23.397,20