Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Jawaban latihan soal bagian 2.3 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.3 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Kompetensi Dasar :
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berfikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.2. Mendeskipsikan konsep barisan dan deret tak hingga sebagai fungsi dengan daerah asal himpunan bilangan asli.3. Menerapkan konsep barisan dan deret tak hingga dalam penyelesaian masalah sederhana.
Pada Transformasi Laplace bag. kedua, sifat-sifat transformasi laplace yang lebih mendalam dan khusus akan dipelajari. Sifat-sifat ini akan banyak digunakan dalam penerapan metode transformasi laplade dalam menyelesaikan masalah nilai awal dengan persamaan diferensial yang yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tangga (piecewise function)
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Fungsi Pembangkit
1. Fungsi Pembangkit
Heni Widayani
Matematika Diskrit
Jurusan Matematika
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang heniwidayani@mat.uin-malang.ac.id
May 4, 2020
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 1 / 18
2. Fungsi Numerik
Fungsi adalah suatu relasi biner yang memberikan kepada setiap unsur di daerah
asal (domain) sebuah nilai tunggal di dalam daerah hasil (range).
Fungsi Numerik Diskrit
Kelas fungsi yang daerah asalnya berupa himpunan bilangan asli dan daerah hasilnya
adalah himpunan bilangan real dinamakan Fungsi Numerik Diskrit
Fungsi numerik diskrit juga disebut sebagai fungsi numerik.
Fungsi numerik dinotasikan dengan huruf kecil cetak tebal
Contoh :
Untuk suatu fungsi numerik a akan digunakan lambang
a0, a1, a2, . . . , ar , . . . untuk menyatakan nilai fungsi di 0,1,2,3,..,r,...
ar = 7r3
+ 1, r ≥ 0
br =
2r, 0 ≤ r ≤ 11
3r
− 1, r ≥ 11
cr =
−4, r = 3, 5, 7
0, r selainnya
dr =
2 + r, 0 ≤ r ≤ 5
2 − r, r > 5, r ganjil
2/r, r > 5, r genap
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 2 / 18
3. Contoh
1 Misalkan kita menyimpan $100 dengan bungan 7% per tahun. Pada akhir tahun
pertama, jumlah uang simpanan kita menjadi $107. Pada akhir tahun kedua,
jumlah uang simpanan menjadi $114.49. Pada akhir tahun ketiga, jumlah uang
simpanan menjadi $122.50 dan begitu seterusnya. Jumlah uang simpanan pada
akhir setiap tahun dapat dinyatakan oleh sebuah fungsi numerik a, yang dapat
dituliskan sebagai (100,107,114.49,122.50,...) atau sebagai
ar = 100(1.07)r
, r ≥ 0
2 Misalkan ar menyatakan ketinggian terbang sebuah pesawat, dalam ribuan kaki,
pada menit ke-r. Misalkan pesawat itu mengudara setelah 10 menit diam di
landasan, naik terus sampai ketinggian 30.000 kaki dalam waktu 10 menit, mulai
turun setelah 110 menit terbang, dan lalu mendarat 10 menit kemudian. Dalam
hal ini kita peroleh
ar =
0 , 0 ≤ r ≤ 10
3(r − 10) , 11 ≤ r ≤ 20
30 , 21 ≤ r ≤ 120
3(130 − r) , 121 ≤ r ≤ 130
0 , r ≥ 131
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 3 / 18
4. Memanipulasi Fungsi Numerik
Jumlah dua fungsi numerik adalah berupa suatu fungsi numerik yang nilainya di r
sama dengan jumlah nilai-nilai kedua fungsi numerik itu di r
Hasilkali dua fungsi numerik adalah berupa suatu fungsi numerik yang nilainya di r
sama dengan hasilkali nilai-nilai kedua fungsi itu di r
Contoh :
Perhatikan dua fungsi a dan b di bawah ini :
ar =
0, 0 ≤ r ≤ 2
2−r
+ 5, r ≥ 3
dan
br =
3 − 2r
, 0 ≤ r ≤ 1
r + 2, r ≥ 2
Misalkan c adalah jumlah kedua fungsi a dan b, dengan kata lan c=a+b, maka
cr = ar + br =
3 − 2r
, 0 ≤ r ≤ 1
4, r = 2
2−r
+ r + 7, r ≥ 3
Misalkan d adalah hasil kali kedua fungsi a dan b, dengan kata lain d=ab, maka
dr = ar br =
0, 0 ≤ r ≤ 2
r2−r
+ 2−r+1
+ 5r + 10, r ≥ 3
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 4 / 18
5. Si
a menyatakan suatu fungsi numerik yang nilainya di r sama dengan 0 untuk
r = 0, 1, 2, . . . , i − 1 dan sama dengan ar−i untuk r ≥ i. Sedangkan S−i
a
menyatakan suatu fungsi numerik yang nilainya di r adalah ar+i untuk r ≥ 0
Jumlah kumulatif suatu fungsi numerik a ialah suatu fungsi numerik yang nilainya
di r sama dengan
r
i=0
ai
Selisih langkah maju (∆a) ialah suatu fungsi numerik yang nilainya di r sama
dengan ar+1 − ar
Selisih langkah mundur ( a) ialah suatu fungsi numerik yang nilainya di 0 sama
dengan a0 dan nilainya di r sama dengan ar − ar−1 untuk r ≥ 1.
Misalkan ar =
0, 0 ≤ r ≤ 2
2−r
+ 5, r ≥ 3
, maka
∆a=
0, 0 ≤ r ≤ 1
41/8, r = 2
−2−(r+1)
, r ≥ 3
dan a=
0, 0 ≤ r ≤ 2
41/8, r = 3
−2−r
, r ≥ 4
Tampak bahwa S−1
( a) = ∆a.
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 5 / 18
6. Konvolusi
Misalkan a dan b adalah dua fungsi numerik. Konvolusi a dan b
dilambangkan dengan a*b ialah suatu fungsi numerik c sedemikian rupa
sehingga
cr = a0br + a1br−1 + a2br−2 + · · · + ai br−i + · · · + ar−1b1 + ar b0
=
r
i=0
ai br−i
Misalkan a dan b adalah dua fungsi numerik dengan
ar = 3r
, r ≥ 0
dan
br = 2r
, r ≥ 0
maka
c = a ∗ b =
r
i=0
3i
2r−i
, r ≥ 0
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 6 / 18
7. Perilaku Asimtotik Suatu Fungsi Numerik
Perilaku Asimtotik suatu fungsi numerik ialah bagaimana nilai fungsi itu bervariasi
untuk r yang besar.
Contoh :
ar = 5, r ≥ 0 → Nilai fungsi tetap
br = 5r2
, r ≥ 0 → Nilai fungsi naik berbanding dgn r2
cr = 5 log r, r ≥ 0 → Nilai fungsi naik sebanding dgn log r
dr = 5
r
, r ≥ 0 → Nilai fungsi turun berbanding dengan 1/r
Dominasi Asimtotik
Misalkan a dan b adalah dua fungsi numerik. Kita katakan bahwa a mendominasi b
secara asimtotik, atau b didominasi secara asimtotik oleh a jika ada konstanta positif k
dan m sedemikian rupa sehingga
|br | ≤ mar untuk r ≥ k
Secara intuitif, a mendominasi b secara asimtotik mempunyai arti bahwa a tumbuh
lebih cepat daripada b.
Untuk r yang cukup besar, nilai mutlak br tidak melebihi sebagian tertentu dari ar .
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 7 / 18
8. Contoh
1 Misalkan ar = r + 1, r ≥ 0 dan br = 1
r
+ 7, r ≥ 0
a mendominasi b secara asimtotik, sebab untuk k = 7 dan m = 1
diperoleh
|br | ≤ ar r ≥ 7
b tidak mendominasi a secara asimtotik, sebab untuk sembarang k dan
m, ada r0 sedemikian rupa sehingga r0 ≥ k dan |ar0
| > mbr0
2 Misalkan kita menyimpan $1 di Bank A dan B. Bank A memberikan bunga
tunggal 20% per tahun, sedangkan Bank B memberkan bunga majemuk 12 % per
tahun yang diberikan setiap 4 bulan sekali. Total simpanan di setiap bank setelah r
tahun menjadi
ar = 1 + 0.2r, r ≥ 0 dan br = (1 + 0.03)4r
, r ≥ 0
b mendominasi a secara asimtotik karena untuk k = 9 dan m = 1 diperoleh
|1 + 0.2r| ≤ (1 + 0.03)4r
, r ≥ 9
Ini berarti, laju pertumbuhan simpana di Bank B lebih tinggi daripada di Bank A.
Walaupun pada beberapa tahun pertama total simpanan di Bank B lebih sedikit
daripada di Bank A, namun dalam jangka panjang total simpnana di Bank B akan
melebihi total simpanan di Bank A.
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 8 / 18
9. Sifat-sifat Dominasi Asimptotik
1 Untuk sembarang fungsi numerik a, |a| secara asimptotik mendominasi a
2 Jika b secara asimptotik didominasi oleh a, maka untuk sembarang konstanta α,
αb juga didominasi oleh a secara asimptotik.
3 Jika b secara asimptotik didominasi oleh a, maka untuk sembarang bilangan bulat
i, Si
b secara asimptotik juga didominasi oleh Si
a
4 Jika b dan c secara asimptotik didominasi oleh a, maka untuk sembarang
konstanta α dan β, αb+βc juga didominasi oleh a secara asimptotik.
5 Jika c secara asimptotik didominasi oleh b dan b secara asimptotik didominasi oleh
a, maka c secara asimptotik didominasi oleh a
6 Ada kemungkinan bahwa a secara asimptotik mendominasi b, namun b juga
mendominasi a secara asimptotik.
ar = r2
+ r + 1, r ≥ 0
br = 0.05r2
− r1/3
− 9, r ≥ 0
7 Ada kemungkinan bahwa bahwa a tidak mendominasi b secara asimptotik, dan b
juga tidak mendominasi a secara asimptotik.
8 Ada kemungkinan a dan b keduanya mendominasi c secara asimptotik, namun a
tidak mendominasi b secara asimptotik, dan begitu pula b tidak mendominasi a
secara asimptotik.
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 9 / 18
10. Contoh Soal
1 Tentukan banyaknya cr yakni banyaknya barisan dengan panjang r yang tersusun
dari huruf-huruf {x, y, z, α, β}. Jika bagian pertama setiap barisan tersusun dari
huruf Latin dan bagian kedua tersusun dari huruf Yunani. Misalkan a adalah
banyaknya barisan dengan panjang r yang tersusun dari huruf-huruf {x, y, z} dan
b adalah banyaknya barisan dengan panjang r yang tersusun dari huruf-huruf
{α, β}, diperoleh ar = 3r
dan br = 2r
maka cr =
r
i=0
3i
2r−i
.
2 Sebuah bank memberikan bunga 7% per tahun. Misalkan kita pada awalnya
menyimpan $100, $110 pada akhir tahun pertama, $120 pada akhir tahun kedua,
$100(1+0.1r) pada akhir tahun ke-r. Kita ingin tahu jumlah total simpanan di
bank pada akhir tahun ke-r. Misalkan fungsi numerik a menyatakan uang yang
tersimpan setiap tahun dan br menyatakan jumlah uang simpanan pada akhir
tahun ke-r jika pada awalnya (atau pada akhir tahun ke-0) kita menyimpan $1,
maka diperoleh fungsi numerik
ar = 100(1 + 0.1r), r ≥ 0 dan br = (1.07)r
, ≥ 0
Jadi, jika ai dolar disimpan pada akhir tahun ke-i, maka simpanan itu akan menjadi
ai br−i dolar setelah r − i tahun kemudian, dengan demikian cr =
r
i=0
ai br−i .
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 10 / 18
11. Latihan Soal
1 Di dalam sebuah sistem kendali proses, suatu alat pemantau mengukur suhu di
bagian dalam sebuah kamar reaksi kimia sekali setiap 30 detik. Misalkan ar
menyatakan suhu dalam derajat Celcius hasil pembacaan yang ke-r. Tentukan
suatu rumus bagi ar jika diketahui bahwa suhu naik dari 1000
ke 1200
pada laju
yang tetap selama 300 detik yang pertama dan kemudian tetap pada 1200
sejak
itu. (TUGAS)
2 Misalkan a sebuah fungsi numerik dengan ar sama dengan sisa yang diperoleh bilai
r dibagi dengan 17. Misalkan b sebuah fungsi numerik dengan br sama dengan 0
jika r habis dibagi 3 dan sama dengan 1 jika tidak habis dibagi 3.
Misalkan cr = ar + br , tuliskan fungsi numerik untuk cr !
Misalkan dr = ar br , tuliskan fungsi numerik untuk dr !
3 Misalkan a sebuah fungsi numerik dengan
ar = {
2, 0 ≤ r ≤ 3
2−r
+ 5 r ≥ 4
Tentukan S2
a dan S−2
a !
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 11 / 18
12. Latihan soal (lanjutan)
1 Tentukan a∗b untuk ar = 2r
untuk semua r dan br =
0, 0 ≤ r ≤ 2
2r
, r ≥ 3
(TGS)
2 Misalkan a,b, dan c tiga fungsi numerik sedemikian rupa sehingga
a∗b=c.Tentukanlah b, jika diketahui bahwa
ar =
1, r = 0
2, r = 1
0, r ≥ 2
dan cr =
1, r = 0
0, r ≥ 1
3 Misalkan a,b, dan c tiga fungsi numerik : a=3r-2, b=2
r
+ 7 dan c=r ln r.
Apakah a secara asimptotik mendominasi b? dan apakah a secara asimptotik
mendominasi b?
Apakah b secara asimptotik mendominasi a? dan apakah b secara asimptotik
mendominasi c?
Apakah c secara asimptotik mendominasi a? dan apakah c secara asimptotik
mendominasi b?
4 Misalkan ar = 3r
dan b = 2r
(TUGAS)
Apakah a mendominasi b secara asimptotik?
Apakah b mendominasi a secara asimptotik?
Apakah a∗b mendominasi a secara asimptotik?
Apakah a∗b mendominasi b secara asimptotik?
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 12 / 18
13. Fungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit (generating function)
Misalkan diketahui suatu fungsi numerik (a0, a1, a2, . . . , ar , . . . ).
Fungsi pembangkit bagi fungsi numerik a didefinisikan sebagai suatu deret tak hingga
a0 + a1z + a2z2
+ · · · + ar zr
+ . . .
Koefisien bagi zr
merupakan nilai fungsi numerik itu di r.
Bagi suatu fungsi numerik a, A(z) menyatakan fungsi pembangkit dari a.
Contoh :
Fungsi pembangkit bagi fungsi numerik (30
, 31
, 32
, . . . , 3r
, . . . ) adalah
A(z) = 30
+ 3z + 32
z2
+ 33
z3
+ · · · + 3r
zr
+ · · · =
1
1 − 3z
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 13 / 18
14. Sifat Fungsi Pembangkit
Jika b=αa, maka fungsi pembangkit untuk b adalah B(z) = αA(z)
Jika c=a+b maka fungsi pembangkit untuk c adalah C(z) = A(z) + B(z)
Misalkan badalah fungsi numerik sedemikian sehingga br = αr
ar maka
B(z) = A(αz).
Misalkan A(z) adalah fungsi pembangkit bagi a, maka zi
A(z) merupakan fungsi
pembangkit bagi Si
a untuk sembarang bilangan bulat positif i. Fungsi pembangkit
untuk S−i
a adalah
z−i
A(z) − a0 − a1z − a2z2
− · · · − ai−1zi−1
Untuk b=∆a diperoleh
B(z) =
1
z
[A(z) − a0] − A(z)
Untuk b= a diperoleh
B(z) = A(z) − zA(z)
Misalkan c=a∗b, maka C(z) = A(z)B(z)
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 14 / 18
15. Contoh Soal
Tentukan fungsi numerik untuk A(z) = 1
1−3z !
Fungsi numerik untuk fungsi pembangkit tersebut adalah ar = 3r
Tentukan fungsi numerik untuk A(z) = 7
1−2z + 1
1−3z !
Fungsi numerik untuk fungsi pembangkit tersebut adalah
ar = 7.2r + 3r
Tentukan fungsi numerik untuk A(z) = 2
1−4z2 !
Fungsi pembangkit tersebut dapat ditulis ulang sebagai
A(z) = a
1−2z + b
1+2z = a(1+2z)+b(1−2z)
1−4z2
= a+b+(2a−2b)z
1−4z2 = 2
1−4z2
Sehingga a + b = 2 dan 2a − 2b = 0. Diperoleh a = 1 dan b = 1,
artinya A(z) = 1
1−2z + 1
1+2z . Fungsi numerik yang bersesuaian
ar = 2r + (−2)r , r ≥ 0
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 15 / 18
16. Contoh Soal
Hitung jumlah 12
+ 22
+ 32
+ · · · + r2
Jawab :
Diketahui bahwa
1
1 − z
= 1 + z + z2
+ z3
+ z4
+ · · · + zr
+ . . .
Ruas kiri dan kanan diturunkan sekali terhadap z sehingga diperoleh
1
(1 − z)2
= 1 + 2z + 3z2
+ 4z3
+ · · · + rzr−1
+ . . .
Kalikan kedua ruas dengan z lalu turunkan terhadap z diperoleh
z
(1−z)2 = z + 2z2
+ 3z3
+ 4z4
+ · · · + rzr
+ . . .
d
dz
z
(1−z)2 = 12
+ 22
z + 32
z2
+ 42
z3
+ · · · + r2
zr−1
+ . . .
z d
dz
z
(1−z)2 = 02
+ 12
z + 22
z2
+ 32
z3
+ 42
z4
+ · · · + r2
zr
+ . . .
Fungsi pembangkit dari fungsi numerik (02
, 12
, 22
, 32
, . . . , r2
, . . . ) adalah
A(z) = z
d
dz
z
(1 − z)2
=
z(1 + z)
(1 − z)3
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 16 / 18
17. Fungsi pembangkit dari fungsi numerik
(02
, 02
+ 12
, 02
+ 12
+ 22
, 02
+ 12
+ 22
+ 32
, . . . , 02
+ 12
+ 22
+ 32
+ · · · + r2
, . . . ) adalah
z(1+z)
(1−z)4
Ingat bahwa
(1 + z)n
= 1 +
n
r=1
n(n − 1)(n − 2) . . . (n − r + 1)
r!
zr
sehingga koefisien zr
di dalam 1
(1−z)4 adalah
(−4)(−4 − 1)(−4 − 2) . . . (−4 − r + 1)
r!
(−1)r
=
4 × 5 × 6 × · · · × (r + 3)
r!
=
(r + 1)(r + 2)(r + 3)
1.2.3
Oleh karenanya, koefisien bagi zr
dalam penjabaran z(1+z)
(1−z)4 adalah
r(r + 1)(r + 2)
1.2.3
+
(r − 1)r(r + 1)
1.2.3
=
r(r + 1)(2r + 1)
6
Hal ini berarti
12
+ 22
+ 32
+ · · · + r2
=
r(r + 1)(2r + 1)
6
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 17 / 18
18. Latihan Soal
1 Carilah bentuk sederhana bagi fungsi pembangkit untuk setiap fungsi
numerik diskrit berikut
1, −2, 3, −4, 5, −6, . . . (TUGAS)
1, 2/3, 3/9, 4/27, . . . , (r + 1)/3r
0 × 50
, 1 × 51
, 2 × 52
, . . . , r × 5r
2 Tentukan fungsi numerik diskrit untuk setiap fungsi pembangkit
berikut :
A(z) = 1
1−z3
A(z) = (1+z)2
(1−z)4
A(z) = 1
5−6z+z2
A(z) = 7z2
(1−2z)(1+3z) (TUGAS)
A(z) = 1
(1−z)(1−z2)(1−z3)
Heni Widayani (UIN Malang) Fgs. Pembangkit May 4, 2020 18 / 18