Materi mengenai teknik wawancara meliputi konsep wawancara, faktor yang mempengaruhi hasil wawancara, syarat, peranan, persiapan, prosedur, masalah yang ditemui, pengendalian mutu hingga organisasi lapangan dalam melakukan wawancara
Source : Irawati Sirangimbum
2. KONSEP WAWANCARA
Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi untuk memperoleh
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden
Pertanyaan tentang fakta
Pewawancara
Responden
Topik penelitian
Situasi wawancara
n.b lihat diagram 1
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
WAWANCARA
3. •Karakteristik sosial
•Keterampilan
mewawancarai
•Motivasi
•Rasa aman
•Peka untuk ditanyakan
•Sukar ditanyakan
•Tingkat minat
•Sumber kekhawatiran
•Karakteristik sosial
•Kemampuan
menangkap pertanyaan
•Kemampuan menjawab
pertanyaan
•Waktu
•Tempat
•Orang ketiga
•Sikap masyarakat
Situasi
wawanca
ra
Respon
den
Pewaw
ancara
Isi
kuesio
ner
SOURCE: WARMICK, DONALD P AND LUNINGER, CHARLES A, THE SAMPLE SURVEY: THEORY AND PRACTICE,
NEW YORK, MCGRAW HILL 1975"
4. SYARAT MENJADI PEWAWANCARA
YANG BAIK
Keterampilan mewawancarai
Motivasi yang tinggi
Rasa aman (tidak ragu dan takut menyampaikan pertanyaan)
Keberhasilan pengumpulan data bergantung pada :
Dapatkah pewawancara menciptakan hubungan baik dengan responden
sehingga wawancara berjalan lancar
Dapatkah pewawancara menyampaikan semua pertanyaan dengan baik dan
tepat
Dapatkah pewawancara mencatat semua jawaban lisan responden dengan
teliti dan jelas
Dapatkah pewawancara menggali informasi dengan menyampaikan
pertanyaan secara tepat dan netral
PERANAN WAWANCARA
5. Pewawancara dengan responden biasanya belum saling mengenal
Pewawancara adalah pihak yang terus bertanya, responden pihak yang
selalu menjawab
Urutan pertanyaan sudah ditentukan
Pewawancara menciptakan suasana aman bagi responden sehingga
berkeinginan memberikan informasi yang sebenarnya
Pewawancara bersikap netral, tidak bereaksi terhadap jawaban
responden namun menunjukkan perhatian yang perlu seperti
menganggukkan kepala atau ucapan “ O, ya”
Pewawancara terus-menerus menarik perhatian responden selama
wawancara berlangsung.
PERBEDAAN WAWANCARA DENGAN PERCAKAPAN
SEHARI- HARI
6. PERSIAPAN WAWANCARA
Sebelum wawancara, peneliti sudah menentukan metode sampling, responden dan daftar
kuesioner yang akan digunakan sehingga hasil yang diharapkan dapat maksimal
Pewawancara juga menyiapkan diri dengan melakukan latihan wawancara. Latihan wawancara
bisa dilakukan di dalam maupun luar kelas. Hal-hal penting yang harus diberikan dalam masa
pelatihan yakni sebagai berikut :
Penjelasan tujuan penelitian
Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan pewawancara
Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner agar pewawancara dapat
mengumpulkan informasi yang tepat dan jelas
Penjelasan cara mencatat jawaban responden
Penjelasan cara pengisian dan arti tanda pengisian kuesioner
Pegertian mengenai pedoman wawancara meliputi etika, sikap, persiapan dan taktik
Prosedur wawancara
Orientasi masalah yang mungkin timbul dan cara mengatasi
Latihan wawancara
Diskusi
7. MENGGALI INFORMASI LEBIH
DALAM
Instruksi lapangan diberikan agar menjelaskan :
Syarat – syarat respoden
Cara memilih responden
Maksimum kunjungan responden
Aturan mengenai substitusi responden
Prosedur mengenai tugas lapangan
Solusi jika pewawancara menemui kesulitan
Aturan penyerahan kuesioner
Tugas anggota tim di lapangan
Apabila informasi kurang jelas, pewawancara dapat melakukan probing
yakni bertanya lebih lanjut tentang informasi yang disampaikan
responden. Kalimat yang disampaikan harus bersifat nertral dan ditulis
disamping jawaban responden.
8. JAWABAN “TIDAK TAHU”
Jawaban ”tidak tahu” mengandung arti sebagai berikut :
Responden tidak begitu mengerti pertanyaan wawancara sehingga
mengatakan “ tidak tahu” dibandingkan. “tidak mengerti”
Responden sebenarnya tidak berfikir, namun tidak ingin membuat
pewawancara menunggu lama
Responden ragu-ragu atau takut mengutarakan pendapatnya karena
diangap terlalu pribadi
Responden benar-benar tidak tahu
9. Berpakaian sederhana, rapi tanpa perhiasan
Sikap rendah hati
Sikap hormat terhadap responden
Ramah dalam sikap dan ucapan
Sikap penuh perhatian terhadap responden dan netral
Bersikap seolah- olah responden selalu menarik dan ramah
Menjadi pendengar yang baik
PEDOMAN MENCAPAI TUJUAN
WAWANCARA
10. Utamakan kunjungan kepada responden yang bertempat tinggal berdekatan
Pilih waktu tepat untuk berkunjung
Jadwalkan kembali pertemuan ulan jika pertemuan pertama batal
Bijaksana dalam membuat dan melaksanakan kunjungan
Kunjungan sebaiknya dilakukan seorang diri
Usahakan responden juga seorang diri
Keluhan asisten lapangan
Alamat responden sukar ditemukan
Kesulitan mencari responden
Responden kesulitan dalam memahami pertanyaan
PROSEDUR WAWANCARA
MASALAH LAPANGAN
11. Responden kurang baik pendengarannya
Responden marah karena pertanyaan tertentu yang dianggap peka
Ada kehadiran orang lain selain responden
Responden meminjam uang kepada pewawancara
Anak-anak responden minta dibelikan sesuatu
Pewawancara ditolak respoden karena tingkah laku
Pewawancara menyinggung hati responden dalam berkata-kata
Pewawancara menyampaikan pertanyaan terlalu keras
Pewawancara menggunakan accecories yang berlebihan
Kuesioner diisi dengan tulisan yang tidak jelas dan kalimat yang sulit
dimengerti. Ditambah lagi pertanyaan yang tidak berlaku tidak dicoret
atau jawaban yang belum terisi
12. Bertujuan untuk mengendalikan aktivitas selama tugas lapangan,
mengontrol tugas wawancara agar medapatkan hasil survai yang
memuaskan. Pengendalian mutu dicapai dengan jalan :
Pengawas dan pewawancara bekerja sama dengan baik di lapangan
Pengawas selalu memerikasa dengan teliti daftar pertanyaan yang
sudah terisi segera setelah diterima dari pewawancara
Pengawas mengikuti dengan seksama hasil pekerjaan pewawancara
dan masalah mereka
Pengawas mewawancarai responden untuk mengetahui kinerja
pewawancara
Memotivasi pewawancara untuk menyampaikan permasalahan terkait
dilapangan
Menyarankan pengunduran diri bagi asisten lapangan yang tidak
bekerja dengan baik
Mengadakan diskusi antara tim petugas lapangan
PENGENDALIAN MUTU
13. Susunan tim terdiri dari staf peneliti, pengawas dan asisten lapangan.
Apabila survai besar maka diperlukan koordinator sebagai penghubung
antara pengawas lapangan dan staf peneliti, serta merupakan tangan
kanan peneliti untuk mengontrol situasi lapangan. Dalam penyusunan
organisasi dilapangan perlu diteapkan batasan dan mcam tugas masing-
masing bagian.
ORGANISASI LAPANGAN