2. LEARNING OBJECTIVE
Mercury is untuk mengenali bahan
bahan dari presentasi yang efektif
dan memahami apa yang bisa di
lakukan presenter untuk memastikan
hasil yang di inginkan seperti
memberi informasi, menjelaskan atau
membujuk.
3. PRESENTING INFORMATION TO OTHER
• Presentasi itu akan di sampaikan
dihadapan hadirin yang besar, dalam
suasana yang formal. Lebih sering itu akan
menjadi kelompok kecil, kadang informal,
rekan, bawahan, pelanggan, atau manager
senior.
Hampir semua orang yang
bekerja dalam peran
manajerial atau professional
harus menyajikan informasi
atau menawarkan
penjelasan kepada orang
lain.
4. “Mengutip pepatah lama yang mengatakan bahwa gagal
mempersiapkan diri adalah bersiap untuk gagal”
Pemberton (1982)
5. CLARIFYING
THE OBJECTIVE
Tujuan dari presentasi itu
mungkin untuk menjelaskn
atau melaporkan apa yang
terjadi atau yang akan terjadi.
Misalkan, para manager
mungkin ingin memberikan
pengarahan kepada tim
mereka tentang hasil
perusahaan atau menyajikan
rencana departemen untuk
periode operasi berikutnya.
6. RESEARCHING THE AUDIENCE
– Presentasi perlu direncanakan dengan hadirin yang
spesifik. Latar belakang dan pengalaman hadirin akan
mempengaruhi seberapa banyak yang telah mereka
ketahui tentang suatu pokok, tingkat pemahaman mereka
akan kosakata teknis dan sejauh mana mereka akan
bersedia mendengarkan presentasi dengan pikiran terbuka.
Pengalaman para penonton di masa lalu bisa
mempengaruhi cara mereka menerjemahkan apa yang
mereka dengar.
7. DEFINING THE CONTENT
– Sebelum mempersiapkan naskah untuk presentasi, langkah pertama
yang penting adalah memutuskan informasi apa yang akan di butuhkan
jika tujuan dari presentasi itu tercapai. Hal ini mencakup mengenali
factor factor utama atau kategori dan bagaimana kaitannya. Sebagai
contoh, jika tujuan kita adalah untuk membujuk tim penjualan bahwa
skema bonus baru akan menguntungkan mereka, kita dapat
memutuskan bahwa presentasi hendaknya informasi yang akan
memfasilitasi tinjauan kompratif tentang bagaimana skema yang telah
ada dan di usulkan beroperasi.
8. STRUCTURING THE PRESENTATION
• –Hargie et al. (1994) melaporkan bahwa ada
banyak riset dalam pengajaran yang menunjukan
bahwa kemampuan guru untuk mempersiapkan,
menyusun, dan menyusun fakta dan gagasan
secara berurutan dengan koherensi logis
maksimum berhubungan secara positif dengan
pencapaian murid.
9. REVIEWING ARRANGEMENTS
– Sering kali, kami tidak punya banyak pilihan tentang lokasi
dan pengaturan tempat duduk serta factor factor
lingkungan lainnya. Meskipun demikian, upaya untuk
meninjau pengaturan, mengets peralatan dan mencatat
tempat terbaik untuk berdiri agar hadirin dapat melihat
dengan jelas papan tulis, flip chartm dan layar.
10. KEEPING THE AUDIENCE’S ATTENTION
• – Para dosen yang mengajar kelas rekreasi di sekolah malam cukup
aman jika beramsumsi bahwa hadirin ada di sana karena mereka ingin
hadir dn karena mereka ingin mendengar apa yang di katakana di
penceramah. Hal ini mungkin tidak terjadi pada manager yang
menyampaikan presentasi tentgang skema penilaianbaru perusahaan.
Penonton mungkin antusias, netral atau bahkan tidak suka dengan ide
penilaian. Bahkan para anggota hadirin yang di kenal antusias boleh jadi
sibuk dan tidak dengan kerangka yang ideal untuk mendengarkan.
11. “ Pokok tentang perlunya penyenter
untuk ‘terhubung dengan hadirin “
Jay
(1972)
12. KEEPING THEIR INTEREST
– Bahkan jika kita berhasil mendapatkan perhatian penonton
pada awal presentasi tidak ada jaminan bahwa orang
orang akan terus hadir. Semakin singkat presentasi,
semakin besar kemungkinan mereka untuk hadir diseluruh
acara.
13. “ Mengelompokkan
keterampilan penyajian di
bawah empat judul :
kejelasan, contoh,
penekanan dan umpan
balik. Yang kelima adalah
kemampuan presenter
unutk menjawab
pertanyaan ‘
TURNEY ET AL
(1972)