SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
1
RESUME MANAJEMEN KEUANGAN
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Nama Dosen : Ade Fauji, SE., MM
Nama : Nurtia Listiawati
NIM : 11011700284
Kelas : 2T-MA
Ruang : B1.2
Hari : Minggu
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2018/2019
MAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
Bab 9 teknik penganggaran barang modal..........................................................4
9.1 Pengertian Anggaran Modal.....................................................................4
9.2 Motif Capital Budgeting...........................................................................5
9.3 JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL .................5
9.4 PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL ...................5
9.5 Tahap – tahap Penganggaran Modal.........................................................6
9.6 Manfaat Penganggaran Modal..................................................................7
9.7 Kriteria keputusan penganggaran modal : ................................................7
9.8 Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya.......................8
9.9 Pengertian Aliran Kas.............................................................................12
9.10 Mengestimasikan Arus Kas ..................................................................12
9.11 Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan ............................................13
9.12 Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal ........................................15
9.13 Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri..................................17
9.14 Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam
Penganggaran Modal ....................................................................................18
9.15 Komponen-komponen Penganggaran Modal .......................................18
Bab 10....................................................................................................................21
A. Pengertian Aliran Kas ..........................................................................21
B. Mengestimasikan Arus Kas .................................................................21
C. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan ...........................................22
D. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal........................................24
E. Pengenalan Analisis Risiko..................................................................25
F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri .................................26
G. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam
Penganggaran Modal ....................................................................................26
Bab 11 Biaya modal..............................................................................................27
11.1 Pengertian Biaya Modal...................................................................27
11.2 Cost of Retained Earning .................................................................27
11.3 Fungsi Biaya Modal .........................................................................28
11.4 Jenis Biaya Modal............................................................................28
11.5 Pentingnya Biaya Modal..................................................................31
11.6 Biaya Modal Saham Biasa ...............................................................32
bab 12 Struktur modal dan leverage dan kebijakan dividen...........................36
12.1 Pengertian Leverage .............................................................................36
12.2 Tujuan Penggunaan Leverage...............................................................36
12.3 Jenis- jenis Leverage.............................................................................36
12.4 STRUKTUR MODAL..........................................................................37
12.4.1 Pengertian struktur modal ...................................................... 37
12.4.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal .............................. 38
12.5 KEBIJAKAN DIVIDEN ......................................................................39
12.5.1 Teori Kebijakan Dividen........................................................ 39
12.5.2 Menjelaskan Pembayaran Dividen......................................... 40
12.5.3 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden ...........41
bab 13 ....................................................................................................................43
13.1 Pengertian Modal saham.......................................................................43
13.2 Pencatatan Modal Saham......................................................................43
13.3 Penjualan Saham Secara Lumpsum......................................................44
13.6 Modal Saham Bonus.............................................................................44
bab 14 ....................................................................................................................49
14.1 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan ...................................49
14.1.1 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ..................................... 50
14.2 Aspek Operasional................................................................................51
14.3 Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)....................................51
BAB 9
TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
9.1 Pengertian Anggaran Modal
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan
investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan.
Definisi Capital Budgeting “Capital Budgeting is the Process of evaluating and
selecting long-term invesments consistents with the firm ”goal of owner wealth
maximization”. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang
diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu
tahunmendatang. Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital
Budgeting in volves theentire process of planning whose returns are
expected to extend beyond one year”.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk
menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan
mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai
situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang
mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi,
baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung
sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling
tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As
time passes, fixed assets maybe come obselete or may require an over haul;
atthesepoints, too, financial
Decisions maybe required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai
alternatif atau variasi untukberinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa
penambahan aset tetap seperti tanah, mesin danperalatan. Aset tersebut merupakan
aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan
mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan
keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan
telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda
pembiayaan yang paling baik.
• Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan
aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat
yg akan datang.
• Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap
• Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh
menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam
anggaran modal.
• Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan
alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi
perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.
9.2 Motif Capital Budgeting
 Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
 Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
 Modernisasi atas aktiva tetap
9.3 JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
Penambahan dan perluasan fasilitas
• Produk baru
• Inovasi dan perluasan produk
• Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau
peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik
atau peralatan yang lebih efisien.
• Menyewa/membuat atau membeli
• Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dan keamanan.
• Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-
proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.
9.4 PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL
• Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang
mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau
menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh
(marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
• Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan
harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan
imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar
berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah
mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
• Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang
upaya perusahaan untukmemperoleh tambahan modal guna membiayai
investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung
oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau
menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost dari dana sendiri yang dapat
diperoleh.
Pentingnya Penganggaran Modal
• Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang.
• Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan
di waktu yang akan datang
• Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar.
• Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan
berakibat panjang dan sulit dipersulit.
• Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan
kualitas dari penambahan aktiva.
• Pengeluaran modal sangatlah penting.
9.5 Tahap – tahap Penganggaran Modal
• Biaya proyek harus ditentukan
• Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek
termasuk nilai akhir aktiva
• Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas
aliran kas)
• Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya
modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
• Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
• Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan
biayanya.
9.6 Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah
yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
9.7 Kriteria keputusan penganggaran modal :
1) Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi
pengeluaran awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan
sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal.
Keuntungan :
a. Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit
b. Mudah dihitung dan dipahami
c. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar
d. Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan
proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun
akhir.
e. Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan
memberikan kebutuhan likuiditas bagi perusahaan.
Kerugian :
a. Tidak memperhitungkan Aksioma 2
b. Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali
diabaikan.
c. mengabaikan nilai waktu uang
d. pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer
Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period.
Namun masih mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter.
2) Periode pengembalian diskonto adalah variasi dari kriteria keputusan masa
pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperklukan untuk
mengembalikan pengeluaran kas.
1) Net PresentValue (NPV)
2) Profitabilityindex atau benefit/costratio
3) Internal rateofreturn
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI
Kerugian tambahan :
• sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan.
• Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang
diterima akan diinvestasikan kembali dengan requiredrateofreturn
sedangkan reinvestmentrate IRR menggunakan tingkat IRR. NPV lebih
baik karena arus kasnya : untuk dikembalikan ke pemegang saham yang
menghendaki requiredrateofreturn untuk diinvestasikan kembali dimana
investor luar juga menuntut required rate of return .
9.8 Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya
1. Payback Period
Metode paybackperiod pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi
investasi yang diajukan. Paybackperiod adalah target waktu yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari
cashinflow.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek
B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive.
Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari
masing-masing proyek sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
*. Perhitungannya
Proyek A =
-100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan)
Proyek B =
-100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50
x 12 bulan)
Keputusannya pemilihan proyek :
Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek
2. Net PresentValue
Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan
merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah
presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan
discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi
(initialcashoutflow
nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io
t = 1
Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila
NPV positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven.
Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk
dilaksanakan.
t
Dimana:
CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t
k = Tingkat Diskonto
t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi
I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal)
Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu
rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk
menghitung nilai sebenarnyacashflow yang diperoleh pada masa yang akan datang.
Contoh :
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek
B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive.
Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
Diketahui discountrate 10% . Adapun aliran kas bersih dari masing-masing
proyek sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
Jawaban :
Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455
Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058
Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539
Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660
Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209
NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000
= 20.921
Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091
Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793
Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053
Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151
Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419
NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 =
10.507
Tahun PV Proyek A PV Proyek B
0 – 100.000 – 100.000
1 45.455 9.091
2 33.058 24.793
3 22.539 30.053
4 13.660 34.151
5 6.209 12.419
NPV 20.921 10.507
Keputusan :
Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun
keduanya memiliki nilai NPV > 0
3. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan
sebagai salah satu teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi.
Definisi Internal Rate ofReturn adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR) is the
discountrate that equates the present value of cash in flow swith the initial
investment associated with a project”.
Dijelaskan bahwa IRR
Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan
nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana
NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan
yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang
direncanakan.
Contoh
Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B.
Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive.
Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.
9.9 Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.1[1]
9.10 Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal
adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus
kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang
terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi
dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan
pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga
kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
• Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya
produksi dan pemasaran.
• Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan
menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
• Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam
peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali
terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan
penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada
terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk
terlihat bagus di atas kertas.
9.11 Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang
diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di
luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus
kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas
yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua
peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan
anggaran, yaitu:
a. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan
laba akuntansi.
b. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus Kas Proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
o Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan,
dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
o Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab
itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
o Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus
kas bebasnya, demikianpula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek
berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan
arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan
arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban Non Kas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak
pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya,
depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi
arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar
yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan
akrualscara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi
dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva
tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek.
Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian
didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek
adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan
jugapemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan.
2. Arus Kas Tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan
suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas
tambahan, yaitu:
a) Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat
diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak.
Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh
dimasukkan ke dalam analisis.
b) Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan
sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika
sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
C. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-
bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada
kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh
diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan
penganggaran modal.Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru
mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya
perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali
jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan Waktu Arus Kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat
mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
9.12 Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan
suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya
berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan
hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpaproyek yang
diusulkan.
yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan
pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru.
Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva
yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
Pengeluaran investasi awal , Arus kas operasi selama umur proyek
Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari- hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau
perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
• Menentukan minimum kas
• Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
• Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan
untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
• Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas,
menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam
waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini
dapat diterima atau tidak.
Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang
kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan
didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko
berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama
perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini
sangatberpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham
umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko
pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k)
biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga
saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan,
pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan
beroperasi.
9.13 Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resikodimana variabel
utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati.
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini
membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan
juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap
penghitungan
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resikodimana kemungkinan
kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah
komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-
indeks resiko.
9.14 Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam
Penganggaran Modal
kan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan,
atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut.
Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkanresiko proyek ke dalam
penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
9.15 Komponen-komponen Penganggaran Modal
Untuk menilai manfaat keuangan investasi dimasa yang akan datang, perlu
disusun
proyeksi aliran kas, baik yang keluar (Cashoutflow) maupun yang masuk
(Cashinflow).
Proyeksi aliran kas pada intinya meliputi :
)
akhir umur investasi.
(operational net cash flow).
Setiap investasi mempunyai jangka waktu pengoperasiannya, yang meliputi
:
o Jangka waktu teknis : yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa
secara teknis suatu investasi sudah tidak dapat dioperasikan lagi.
o Jangka waktu ekonomis, yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa
secara ekonomis suatu investasi masih layak untuk dioperasikan, atau jangka waktu
yang diperkirakan investasi masih dapat menghasilkan manfaat ekonomis.
Umumnya jangka waktu ekonomis lebih pendek dibandingkan dengan jangka
waktu teknisnya.
 Tingkat pemulihan (rateofreturn) investasi.
Didalamanalisia investasi, rateofreturn merupakan tingkat keuntungan yang
disyaratkan (required rate of return) oleh para investor yang digunakan untuk
menetapkan nilai sekarang (presentvalue) dari arus kas yang dihasilkan oleh
investasi di masa datang. Setiap investasi mempunyai tingkat keuntungan yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini hakekatnya merupakan
pencerminan dari resiko yang terkandung didalam investasi yang bersangkutan.
Oleh karenanya, tidaklah tepat untuk menyamakan “requiredrateof return” bagi
setiap investasi yang diusulkan.
BAB 10
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
A. Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang
terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
berapa saldonya setiap periode.[1]
B. Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal
adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus
kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang
terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi
dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan
terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam
peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi
dan pemasaran.
2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan
menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali
terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan
penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada
terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk
terlihat bagus di atas kertas.
C. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang
diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di
luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus
kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam
pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas
yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua
peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan
anggaran, yaitu:
1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan
laba akuntansi.
2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini:
1. Arus kas proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal
b. Aliran kas
c. Aliran kas akhir
Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus
kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek
berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan
arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan
arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban nonkas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak
pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya,
depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi
arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar
yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan
akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi
dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva
tetap, masih akan dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek.
Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian
didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali.
1. Arus Kas Proyek
Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor,
pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak
dikurangkan.
2. Arus kas tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan
suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas
tambahan, yaitu:
a. Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat
diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak.
Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh
dimasukkan ke dalam analisis.
b. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan
sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika
sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu.
c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-
bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada
kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh
diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan
penganggaran modal.
3. Penentuan waktu arus kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat
mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi.
D. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan
suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan
berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas
tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh
karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan
tanpa proyek yang diusulkan.
2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva
yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan
pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka
perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang
barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut:
a. Pengeluaran investasi awal
b. Arus kas operasi selama umur proyek
c. Arus kas tahun terakhir
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau
perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang[3]
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
a. Menentukan minimum kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan
untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final.[4]
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas,
menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam
waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini
dapat diterima atau tidak.
E. Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang
kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan
didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko
berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama
perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini
sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham
umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko
pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k)
biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi
harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan,
pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana
perusahaan beroperasi.
F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel
utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis
sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih
kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan.
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini
membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel
utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap
penghitungan.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan
kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah
komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-
indeks resiko.
G. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam
Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan,
atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut.
Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam
penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
2. Pendekatan Tingkat Diskonto yang disesuikan dengan resiko
BAB 11
BIAYA MODAL
11.1 Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan.
11.2 Cost of Retained Earning
Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi
di perusahaan yng bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan
investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor.
• Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing
sumber dana (biaya modal individual).
• Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal
maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata
tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
• Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight
average cost of capital” (WACC).
• Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan
yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi
yaitu investor & perusahaan.
• Tinggi rendahnya required rate
• Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg
mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
• Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required
rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
11.3 Fungsi Biaya Modal
1. Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan
biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan
pada perhitungan :
1. Sebelum pajak (before tax basis)
2. setelah pajak (after tax basis)
3. Sebagai Discount Rate
11.4 Jenis Biaya Modal
1. Biaya Modal Individual
2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan
(trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.
2. Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt)
yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).
3. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock)
Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana
dengan menjual saham preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang
saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor
merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen
mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa.
• Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung
kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara
periodik.
• Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti
kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan
pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak,
sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi
dg pajak.
4. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri
(equitas)
Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana
dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen
atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk
investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu :
1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai
sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan
datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari dividen yang ada.
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis
tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan
oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. Besarnya beta bunga bebas risiko
2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta
3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return
pasar dengan return saham
1. Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh
biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal
perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian
usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi
yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya
modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang
diproleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara
keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average
cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana
bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek
tersebut.
Faktor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko
umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu :
1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai
sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di
masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari dividen
yang ada.
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis
tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang
diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus
dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. Besarnya beta bunga bebas risiko
2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta
3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return
pasar dengan return saham
1. Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh
biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal
perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam
penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan
proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan
membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of
capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk
menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung
biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau
WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap
jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.
Faktor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko
umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
11.5 Pentingnya Biaya Modal
Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil
operasional perusahaan , modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan
pinjaman dari pihak lain /hutang. Dalam suatu investasi, biaya yang timbul akibat
penarikan pinjaman merupakan biaya modal dan perlu diperhitungkan dalam
keputusan investasi.
Biaya Modal ( Cost Of Capital) merupakan semua biaya yang secara riil
dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.
Biaya Modal =
Biaya Riil
X 100%Penerimaan Kas Bersih
11.6 Biaya Modal Saham Biasa
Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak
mempunyai ak-hak istimewa seperti Saham Preferen. Deviden Saham biasa akan
dibayarkan apabila perusahaan memperoleh Laba, akan tetapi jika perusahaan rugi,
maka deviden tidak dibagikan. Oleh karena, deviden dibayarkan jika perusahaan
memperoleh laba maka diharapkan ada pertumbuhan deviden dari tahun ke tahun .
Hal tersebut berarti terdapat harapan peningkatan laba dari tahun ke tahun.
Contoh:
85 Resort merencanakan melakukan investasi dengan kebutuhan dana
kurang lebih sebesar Rp.85.000.000,-, sumber dana dipenuhi dengan kombinasi
menerbitkan Obligasi dan Saham (modal sendiri), sebagai berikut:
1. Obligasi, sejumlah 1000 lembar dengan nominal Rp.20.000,-
/lembar; harga jualRp.19.000,- ; biaya bunga 20%/tahun; jangka waktu 5 tahun ;
pajak penghasilan 10%.
2. Saham Preferen;1.000 lembar dengan nominal Rp.25.000,-/lembar;
harga jualRp.24.000,-/lembar; biaya emisi Rp.100,-/lembar; Deviden sebesar 15%.
3. Saham Biasa; 4.000 lembar dengan nominal Rp.10.000,-/lembar;
harga jual Rp.9.500,-/lembar; biaya emisi Rp.50,-/lembar; Deviden diperkirakan
Rp..1000,-/lembar ; Tingkat pertumbuhan 4%.
Hitung:
1. Biaya Modal Individual
2. Biaya Modal Rata- rata Tertimbang
PENYELESAIAN
1. Biaya Modal Individual
a. Cost of Debt
a.
Kd =
I +
N – Nb
X 100%
N
N + N b
2
Kd
=
(20% x
20.000.000) +
20.000.000 –
19.000.000
X 100% =
21,53%
5
20.000.000 + 19.000.000
2
Kd –tx = 21,53 % (1 – 0,1 )
= 21,53 % – 2,15 = 19,38%
1. Cost Of Preffered Stock
Kp =
D
X 100%Pn
Kp =
(25.000.000,- x 15%)
X 100% = 15,69%( 24.000.000,- – 100.000,-)
1. A. Cost Common Stock
Kc
=
D
X
100% + gPn
Kc
= (
4.000.000,-
X 100% )+
4% = 14,58 %(38.000.000 – 200.000)
2. Biaya Rata- rata Tertimbang (WACC)
Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-rata
Obligasi……………… 20.000.000,-; 23,53%
19,38
% *) 4,56%
Saham Preferen……… 25.000.000,-; 29,41%
15,69
% 4,61%
Saham Biasa………… 40.000.000,-; 47,06%
14,58
% 6,86%
Total 85.000.000,- 100% 16,03%
Biaya rata- rata tertimbang (WACC) sebesar 16,03%.
BAB 12
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN
12.1 Pengertian Leverage
1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki
biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang
saham. (menurut manajemen keuangan)
2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut
perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap.
12.2 Tujuan Penggunaan Leverage
untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik
perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan
modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal
dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap.
Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang
menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus
membayar biaya bunga atau beban tetap.
12.3 Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel
serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur
perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan.
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai
seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating
leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh
perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating
leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan
sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi
perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of
operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan
yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal
dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Oleh
karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga
dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana
perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada
neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka
panjang dan modal.
• Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur
keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya
permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh
komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan
laba ditahan.
12.4 STRUKTUR MODAL
12.4.1 Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu
perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal
sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang
dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga
pasar saham perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi,
yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat
pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar
saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya
modal rata-rata tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
12.4.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada
struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total
perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan)
tertentu.
2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income
Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko)
tetap pada berbagai tingkat leverage.
3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung
hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang
dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan
bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan
juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
12.5 KEBIJAKAN DIVIDEN
12.5.1 Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana
pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham.
Adapun kedua teori tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM).
kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai
perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan
resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba
ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
• Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan
pribadi.
• Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
• Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya
modal.
• Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang
prospek perusahaan.
• Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak
berpengaruh terhadap biaya sendiri.
• Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan
dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan
bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar
saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga
pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi
karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
investor.
12.5.2 Menjelaskan Pembayaran Dividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan
diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang
saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan
secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang
diperoleh perusahaan berfluktuasi.
b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan
akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu
meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.
c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya,
perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya
mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan.
d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra
artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan
cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang
dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya
mencapai jumlah tertentu.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas
dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split)
artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan
mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split
yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil.
Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang
mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu
harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu.
b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham
(repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam
bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan
untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah
lembar saham yang dimiliki perusahaan.
12.5.3 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan
kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang
dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka
sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana
yang dapat dibayarkan untuk dividen.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
• Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari
sumber intern antara lain: laba.
ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara
pemegang saham mayoritas berkurang.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang
mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah:
1. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik
laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan”
dalam neraca.
2. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada
pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan
dalam bentuk kas.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau
untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2
pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan
menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya.
4. Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan
pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang
saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
BAB 13
MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG
JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN DAN MERGER,
DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LEVERAGE BUYOUTS
13.1 Pengertian Modal saham
Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara
menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu
atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap
perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya.
13.2 Pencatatan Modal Saham
Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2
metode, yaitu :
1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan.
2.Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual.
Pembatalan pemesanan saham
Hal ini terjadi apabila pemesan saham tidak dapat memenuhi kewajiban
untuk membayar kekurangannya pada saat yang telah ditentukan. Terdapat 4
klausul yang dapat digunakan sebagai perlakuan pembatalan pemesanan saham :
1. Uang muka dikembalikan seluruhya kepada pemesan
2. Uang muka dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi
kerugian atas penjualan kembali saham – saham tersebut
3. Diserahkan saham yang nilainya sama dengan uang muka pemesan
saham
4. Uang muka dianggap hialang/tidak dikembalikan
13.3 Penjualan Saham Secara Lumpsum
Disamping dijual secara individual atau per jenis saham, penjualan saham
juga dapat dilakukan secara bersamaan dalam satuan paket/ slot ( lumpsum ),
yang mana dalam setiap paket saham yang dijual terdapat lebih dari satu jenis
saham. Bila saham dijual secara lumpsum, maka sahan – saham yang berbeda –
beda tersebut dijual dalam satu harga jual, oleh sebab itu perlu ada suatu
perlakuan akuntansi untuk mendistribusikan hasil penjualan saham – saham
tersebut ke masing – masing jenis saham.
Pendistribusian hasil penjualan saham dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu
:
1. Bila harga pasar masing – masing saham diketahui, maka
pendistribusian hasil penjualan dilakukan berdasarkan perbansingan harga
pasar masing – masing jenis saham
2. Bila salah satu jenis saham yang diketahui harga pasarnya, maka
sebesar harga pasar saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan
sebagai hasil penjualan sahma yang bersangkutan, sedangkan sisanya
didistribusikan untuk hasil penjualan saham yang tidak diketahui harga
pasarnya
3. Bila masing – masing saham tidak diketahui harga pasarnya, maka
pendistribusian hasil penjualan saham belum bisa dilakukan hingga
diketahuimya harga pasar masing – masing saham atau salah satu jenis saham,
mana yang dahulu
13.6 Modal Saham Bonus
Saham juga dapat diberikan sebagai bonus kepada investor atau kreditor,
misalnya untuk pembelian saham prioritas atau obligasi perusahaan dalam
jumlah tertentu akan diberikan saham biasa sebagai bonus.
Perlakuan akuntansi terhadap premium dan diskon saham
Premium atau diskon saham timbul bila saham – saham
ditempatkan/dijual tidak sebesar harga nominalnya, sedangkan modal saham di
neraca harus dilaporkan sebesar nilai nominalnya yang mungkin tidak sama
dengan nilai riil kekayaan bersih yang diterima dari para pemegang saham.
Premium dan diskon saham akan tetap dilaporkan di neraca selama saham saham
– saham yang menimbulkan premium atau diskon tersebut masih tetap beredar.
Pembatalan /penghapusan premium ataupun diskon saham dilakukan apablia ada
penarikan saham untuk tujuan pengurangan modal saham.
PERANAN BANK INVESTASI
Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara
perusahaan dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public
offering / IPO). Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk
menerbitkan saham baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public
dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank
investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian
dijual kembali melalui bursa efek.
Hutang Jangka Panjang
Paling tidak pada artikel ini akan dibahas mengenai Pengertian Hutang
Jangka Panjang dari berbagai sudut pandang. Meski demikian pengertian
tersebut memiliki makna satu dnegan lainnya hanya berbeda dalam
penyampaiannya. Berikut pengertian hutang jangka panjang :
1. Secara Umum
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan
dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang
jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau
bahkan lebih.
2. Ilmu Akuntansi Keuangan Menengah
Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah
satu dalam hutang jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang
diperoleh dari pemilik perusahaan lain.
3. Kieso
Dinyatakan oleh Kieseo bahwasanya hutang jangka panjang merupakan
kewajiban (hutang) yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Pemenuhan
hutang tersebut disebabkan karena penundaan pelunasan hutang yang
seharusnya dilaksanakan saat periode 1 tahun/ atau lebih pada periode
operasional perusahan.
Perbedaan Hutang Jangka Panjang dan Hutang jangka pendek
Perbedaan hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek adalah terletak
pada periode pelunasannya atau jatuh tempo. Hutang jangka pendek harus
dibayarkan dan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu
siklus/periode akuntansi yaitu kurang dari satu tahun.
Jenis Jenis Hutang Jangka Panjang
Terdapat dua jenis hutang jangka panjang yang dapat kita ketahui. Jenis
jenis utang jangka panjang yaitu :
1. Hutang Hipotek
Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan
pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta
tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat
(tanah, gedung/ruko/bangunan).
2. Hutang Obligasi
Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang
diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi
adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi.
Resiko Hutang Jangka Panjang
Disamping keuntungan atau kebermanfaatan utang jangka panjang yang
dapat diperoleh perusahaan. Terdapat resiko yang dapat diderita oleh
perusahaan. Berbagai resiko utang jangka panjang diantaranya :
1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama
jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya.
2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas.
3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab
bagi perusahaan.
4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi
perusahaan.
5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya
jumlah utang jangka panjang.
PEMBIAYAAN CAMPURAN
Blended finance merupakan pembiayaan proyek atau program yang
dananya bisa berasal dari campuran uang negara, perbankan atau swasta. Bisa
juga berasal dari dana kedermawanan seperti dari lembaga filantropi atau dana
yang dihimpun dari masyarakat. Dana ini kemudian dijadikan sebagai modal
swasta untuk investasi jangka panjang.
(Baca: Dana Infrastruktur Seret, Pemerintah Lirik Sumber dari Filantropi)
Bambang mengaku belum bisa mengestimasikan berapa potensi
pembiayaan campuran yang dapat ditarik ke Indonesia. Sedangkan untuk
proyeknya sendiri, Bambang menjelaskan bahwa proyek terkait pengentasan
kemiskinan serta lingkungan akan diprioritaskan untuk dibiayai dengan skema
ini. "Contoh awalnya dua isu itu dulu," ujarnya.
Pengertian Merger
Merger adalah kerja sama antara dua perusahaan menjadi satu. Merger
dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses penggabungan atau difusi dari 2
perseroan dengan salah satu dari perseroan tersebut tetap berdiri dengan nama
perseroannnya dan perseroan yang satunya lenyap dimasukkan dalam perseroan
yang tetap berdiri tersebut dengan segala nama serta kekayaannya.
Proses merger
Proses merger secara sederhananya bisa digambarkan sebagai berikut ini:
(Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A)
Macam macam Merger
1. Merger horizontal adalah merger antara dua perusahaan yang sama
jenis usahanya. Contoh merger horizontal yaitu merger antara perusahaan germen,
merger antar perusahaan sepatu, merger antar perusahaan roti.
2. Merger vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan-
perusahaan yang saling berhubungan. Contoh merger vertikal yaitu: perusahaan ban
merger dengan perusahaan mobil dan perusahaan benang merger dengan
perusahaan kain.
3. Konglomerat adalah kerja sama antar berbagai perusahaan dengan
produk-produk yang berbeda dan tidak ada kaitannya. Contoh merger konglomerat
yaitu perusahaan elektronik merger dengan perusahaan televisi, perusahaan
makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari konglomerat yaitu untuk
menggapai pertumbuhan badan usaha secara cepat serta memperoleh hasil yang
lebih baik, dengan cara saling bertukar saham antar dua persahaan yang bersatu.
4. Merger kon generik adalah kerjasama diantara 2 atau lebih
perusahaan yang saling berhubungan, namun bukan terhadap produk yang serupa.
Sebagai contoh merger kongenerik yaitu bank dengan perusahaan leasing.
Alasan melakukan Merger
Berikut ini adalah beberapa alasan perusahan melakukan merger:
1. Pertumbuhan atau diversifikasi
2. Meningkatkan dana
3. Sinergi
4. Pertimbangan pajak
BAB 14
ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN
BUMN DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
14.1 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan
mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total
kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an,
puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank
tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam
jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia
sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas
pemerintah di mata maryarakat dan dunia.
incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan
dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang
sangat tajam dan lainnya.
Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan
keuangan :
a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak
kompeten
b. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi
lainnya tidak baik.
d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan
lainnya
f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan
BBM,perpajakan dan lainnya.
g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
h. Mengalami kerugian terus menerus.
i. Faktor-faktor lainnya.
Metode Memprediksi Kebangkrutan
• 1. Analisis Rasio Keuangan
• 2. Z Score – Metode Altman
• 3. Shut Down Point – Shut Down Cost
• 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN
• Catatan : BUMS tidak menggunakan metode ke-4
14.1.1 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
1) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan
Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap
berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak
baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan
laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat
juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
2) Analisis Multivariate
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan.
Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan
analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.
Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New
York University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan”
untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi
tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22
rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan
mengalami kebangkrutan atau tidak.
Analisis diskriminan/ kebangkrutan terdiri 3 tahap:
a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap
kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution)
sesuai cirri-cirinya.
b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi
nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi
yang meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.
14.2 Aspek Operasional
Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs.
Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan
Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan
Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar normal atau
di antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas
(produktivitas,rendemen).
Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar
normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas
maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas.
Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator
yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam
menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
14.3 Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)
Laporan perhitungan tahunan Skor
s/d akhir bulan ke 4 3
s/d akhir bulan ke 5 2
lebih dari akhir bulan ke 5 0
Indikator yang dinilai adalah:
1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir
bulan ke 4, maka nilai BUMN =3.
2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang
saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode.
Jumlah keterlambatan :
Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan
0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya =0
4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan
hal yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas
penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian
pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6.
Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun
laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu
juga masalah PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi
masalah ini dengan divisi-divisinya.
Analisis ShutDown Point Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha
• Alat yang dipakai adalah Cash BEP
• (Shut Down Point)
• Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup
pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang
timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out
of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau
penyusutan).
• Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak
ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi
gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah
satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya
hamper sama dengan cash break event point.
• SDP = F / contirbution margin per unit.
• Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat
titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai
atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai
gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan.
• 1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan :
a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early
warning system).
b.Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi
dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang
c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan
kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang
dari 100% menjadi 60%.
d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan
dengan “going concern atau terus-menerus”, bila perusahaan dilikuidasi secara
formal.
e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya.
2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan
a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada
jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum.
b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition)
.
c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur
dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.
d. Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk
mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk
meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat
dilakukan dengan “Extension dan Composition”
Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu :
a. Common Pool
Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok
masing-masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan
kalau dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan
sudah “collapse” tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar
perusahaan dibangkrutkan.
”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan
kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan,
hal inilah disebut “Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18juta Hanya untuk
9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa
Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan
utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti
dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah
kreditor bersedia atau tidak ?
b. Out Hold
Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka
dilakukan “retrukturisasi”.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan “
utang baru”, asumsikan dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang
14 kriditur = 14 x $ 1,5juta = $ 21 juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan
$ 23 juta. Jika seorang atau lebih tidak setuju dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap
menuntut haknya 100% ditambah jasa bunganya 10%, maka haknya menjadi $2,2
juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang lainnya juga ingin mendapatkan hal yang
sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok terakhir ( HOLD –OUT) untuk
mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal. Jadi semakin kecil
kreditor semakin mudah “hold out”
Alternatif menyehatkan "Persero BUMN”
1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal
kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati
Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya.
2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen,
melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya.
3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-
bank pemerintah lainnya.
4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen
5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan
Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan
pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru.
6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN
7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS
Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya..
8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan
menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh
menjual rumah-rumah dinas dllnya.
9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli
saham Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan
lainnya.
10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing.
11. Dan lainnya.
Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi

More Related Content

What's hot

Kewirausahaan (Manajemen Keuangan)
Kewirausahaan (Manajemen Keuangan) Kewirausahaan (Manajemen Keuangan)
Kewirausahaan (Manajemen Keuangan)
Meida Midut
 
Kewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIAL
Kewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIALKewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIAL
Kewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIAL
Shabrina Octaviani
 
Bab 4 _modal_kerja
Bab 4 _modal_kerjaBab 4 _modal_kerja
Bab 4 _modal_kerja
Inal Ypyn
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uas
Cak Qur
 

What's hot (19)

Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
 
Resume materi uas
Resume materi uasResume materi uas
Resume materi uas
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Kewirausahaan (Manajemen Keuangan)
Kewirausahaan (Manajemen Keuangan) Kewirausahaan (Manajemen Keuangan)
Kewirausahaan (Manajemen Keuangan)
 
Kewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIAL
Kewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIALKewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIAL
Kewirausahaan Bab 8 KEUANGAN ENTREPRENEURIAL
 
Bab 4 _modal_kerja
Bab 4 _modal_kerjaBab 4 _modal_kerja
Bab 4 _modal_kerja
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuangan
 
Pembelanjaan
PembelanjaanPembelanjaan
Pembelanjaan
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Makalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uasMakalah manajemen keuangan ii uas
Makalah manajemen keuangan ii uas
 
Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)Modal Kerja (Working Capital)
Modal Kerja (Working Capital)
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Makalah ekonomi teknik - 2
Makalah ekonomi teknik - 2Makalah ekonomi teknik - 2
Makalah ekonomi teknik - 2
 
Tugas_2 rate_of_return_bulan2_danigunawan_18412466_3ib01_t_elektro
Tugas_2 rate_of_return_bulan2_danigunawan_18412466_3ib01_t_elektroTugas_2 rate_of_return_bulan2_danigunawan_18412466_3ib01_t_elektro
Tugas_2 rate_of_return_bulan2_danigunawan_18412466_3ib01_t_elektro
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerja
 

Similar to Makalah UAS Manajemen Keuangan

Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
agus niar nazara niar nazara
 

Similar to Makalah UAS Manajemen Keuangan (20)

Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Manajemen keuangan 2
Manajemen keuangan 2Manajemen keuangan 2
Manajemen keuangan 2
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 

Makalah UAS Manajemen Keuangan

  • 1. 1 RESUME MANAJEMEN KEUANGAN Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Manajemen Keuangan Nama Dosen : Ade Fauji, SE., MM Nama : Nurtia Listiawati NIM : 11011700284 Kelas : 2T-MA Ruang : B1.2 Hari : Minggu UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TAHUN AJARAN 2018/2019
  • 2. MAN PENGESAHAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...........................................................................................................2 Bab 9 teknik penganggaran barang modal..........................................................4 9.1 Pengertian Anggaran Modal.....................................................................4 9.2 Motif Capital Budgeting...........................................................................5 9.3 JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL .................5 9.4 PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL ...................5 9.5 Tahap – tahap Penganggaran Modal.........................................................6 9.6 Manfaat Penganggaran Modal..................................................................7 9.7 Kriteria keputusan penganggaran modal : ................................................7 9.8 Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya.......................8 9.9 Pengertian Aliran Kas.............................................................................12 9.10 Mengestimasikan Arus Kas ..................................................................12 9.11 Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan ............................................13 9.12 Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal ........................................15 9.13 Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri..................................17 9.14 Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal ....................................................................................18 9.15 Komponen-komponen Penganggaran Modal .......................................18 Bab 10....................................................................................................................21 A. Pengertian Aliran Kas ..........................................................................21 B. Mengestimasikan Arus Kas .................................................................21 C. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan ...........................................22 D. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal........................................24 E. Pengenalan Analisis Risiko..................................................................25 F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri .................................26 G. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal ....................................................................................26 Bab 11 Biaya modal..............................................................................................27 11.1 Pengertian Biaya Modal...................................................................27 11.2 Cost of Retained Earning .................................................................27 11.3 Fungsi Biaya Modal .........................................................................28 11.4 Jenis Biaya Modal............................................................................28 11.5 Pentingnya Biaya Modal..................................................................31 11.6 Biaya Modal Saham Biasa ...............................................................32 bab 12 Struktur modal dan leverage dan kebijakan dividen...........................36 12.1 Pengertian Leverage .............................................................................36 12.2 Tujuan Penggunaan Leverage...............................................................36 12.3 Jenis- jenis Leverage.............................................................................36
  • 3. 12.4 STRUKTUR MODAL..........................................................................37 12.4.1 Pengertian struktur modal ...................................................... 37 12.4.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal .............................. 38 12.5 KEBIJAKAN DIVIDEN ......................................................................39 12.5.1 Teori Kebijakan Dividen........................................................ 39 12.5.2 Menjelaskan Pembayaran Dividen......................................... 40 12.5.3 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden ...........41 bab 13 ....................................................................................................................43 13.1 Pengertian Modal saham.......................................................................43 13.2 Pencatatan Modal Saham......................................................................43 13.3 Penjualan Saham Secara Lumpsum......................................................44 13.6 Modal Saham Bonus.............................................................................44 bab 14 ....................................................................................................................49 14.1 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan ...................................49 14.1.1 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ..................................... 50 14.2 Aspek Operasional................................................................................51 14.3 Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)....................................51
  • 4. BAB 9 TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL 9.1 Pengertian Anggaran Modal Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Definisi Capital Budgeting “Capital Budgeting is the Process of evaluating and selecting long-term invesments consistents with the firm ”goal of owner wealth maximization”. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang. Definisi Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting in volves theentire process of planning whose returns are expected to extend beyond one year”. Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time passes, fixed assets maybe come obselete or may require an over haul; atthesepoints, too, financial Decisions maybe required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untukberinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin danperalatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik. • Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. • Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap • Penganggaran modal (capitalbudgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
  • 5. • Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. 9.2 Motif Capital Budgeting  Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru  Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien  Modernisasi atas aktiva tetap 9.3 JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Penambahan dan perluasan fasilitas • Produk baru • Inovasi dan perluasan produk • Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien. • Menyewa/membuat atau membeli • Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan keamanan. • Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek- proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk. 9.4 PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL • Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost). • Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi. • Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang
  • 6. upaya perusahaan untukmemperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunitycost dari dana sendiri yang dapat diperoleh. Pentingnya Penganggaran Modal • Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkawaktu panjang. • Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang • Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. • Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang dan sulit dipersulit. • Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. • Pengeluaran modal sangatlah penting. 9.5 Tahap – tahap Penganggaran Modal • Biaya proyek harus ditentukan • Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek termasuk nilai akhir aktiva • Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas) • Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek • Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva. • Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya.
  • 7. 9.6 Manfaat Penganggaran Modal 1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun. 2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvesment 3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. 4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making. 9.7 Kriteria keputusan penganggaran modal : 1) Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas awal. Keuntungan : a. Menggunakan arus kas bebas, bukan accounting profit b. Mudah dihitung dan dipahami c. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar d. Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir. e. Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan memberikan kebutuhan likuiditas bagi perusahaan. Kerugian : a. Tidak memperhitungkan Aksioma 2 b. Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali diabaikan. c. mengabaikan nilai waktu uang d. pemilihan periode pengembalian maksimum bersifat arbitrer Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun masih mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter.
  • 8. 2) Periode pengembalian diskonto adalah variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperklukan untuk mengembalikan pengeluaran kas. 1) Net PresentValue (NPV) 2) Profitabilityindex atau benefit/costratio 3) Internal rateofreturn Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI Kerugian tambahan : • sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan. • Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang diterima akan diinvestasikan kembali dengan requiredrateofreturn sedangkan reinvestmentrate IRR menggunakan tingkat IRR. NPV lebih baik karena arus kasnya : untuk dikembalikan ke pemegang saham yang menghendaki requiredrateofreturn untuk diinvestasikan kembali dimana investor luar juga menuntut required rate of return . 9.8 Metode Analisis Penganggaran Modal dan Penerapannya 1. Payback Period Metode paybackperiod pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi investasi yang diajukan. Paybackperiod adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cashinflow. Contoh Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
  • 9. Tahun Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000 *. Perhitungannya Proyek A = -100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan) Proyek B = -100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan) Keputusannya pemilihan proyek : Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek 2. Net PresentValue Secara eksplisit NPV memberikan pertimbangan dari nilai waktu uang, dan merupakan teknik capitalbudgeting yang banyak digunakan. NPV adalah jumlah presentvalue semua cashinflowyang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discountratesuku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initialcashoutflow nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io t = 1 Sebagai pedoman umum, rencana investasi akan menguntungkan apabila NPV positif dan apabila NPV nol maka investasi tersebut berarti breakeven.
  • 10. Apabila NPV suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. t Dimana: CFt = Net CashFlow (Prodeeds) pada tahun ke – t k = Tingkat Diskonto t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi I0 = InitialOutlays (Nilai investasi awal) Kelebihan metode NPV sebagai sarana penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnyacashflow yang diperoleh pada masa yang akan datang. Contoh : Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Diketahui discountrate 10% . Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000 Jawaban : Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455 Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058 Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539
  • 11. Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660 Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209 NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000 = 20.921 Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091 Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793 Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053 Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151 Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419 NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 = 10.507 Tahun PV Proyek A PV Proyek B 0 – 100.000 – 100.000 1 45.455 9.091 2 33.058 24.793 3 22.539 30.053 4 13.660 34.151 5 6.209 12.419 NPV 20.921 10.507 Keputusan : Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya memiliki nilai NPV > 0 3. Internal Rate of Return (IRR) Metode ini mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan sebagai salah satu teknik dalam mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Definisi Internal Rate ofReturn adalah: “The Internal Rate ofReturn (IRR) is the
  • 12. discountrate that equates the present value of cash in flow swith the initial investment associated with a project”. Dijelaskan bahwa IRR Merupakan ratediscount dimananilaipresentvalue dari cashinflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah ratediscount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan. Contoh Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutuallyexclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. 9.9 Pengertian Aliran Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.1[1] 9.10 Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
  • 13. Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu: • Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. • Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten. • Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas. 9.11 Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu: a. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi. b. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini: 1. Arus Kas Proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
  • 14. o Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. o Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. o Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikianpula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi. a. Biaya aktiva tetap Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya. b. Beban Non Kas Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek. c. Perubahan dalam Modal Kerja Operasi Bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrualscara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek
  • 15. adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan jugapemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 2. Arus Kas Tambahan Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: a) Biaya tertanam Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. b) Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu. C. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas) Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian- bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. 3. Penentuan Waktu Arus Kas Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. 9.12 Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
  • 16. pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpaproyek yang diusulkan. yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut: Pengeluaran investasi awal , Arus kas operasi selama umur proyek Arus kas tahun terakhir Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu: Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari- hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capitalgrowth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang 1. Analisis arus kas Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu: • Menentukan minimum kas • Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran • Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. • Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
  • 17. 2. Mengambil keputusan Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak. Pengenalan Analisis Risiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangatberpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi. 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham. 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi. 9.13 Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri 1. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resikodimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. 2. Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan
  • 18. juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan 3. Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resikodimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks- indeks resiko. 9.14 Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal kan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkanresiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1. Pendekatan equivalen kepastian 2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko 9.15 Komponen-komponen Penganggaran Modal Untuk menilai manfaat keuangan investasi dimasa yang akan datang, perlu disusun proyeksi aliran kas, baik yang keluar (Cashoutflow) maupun yang masuk (Cashinflow). Proyeksi aliran kas pada intinya meliputi : ) akhir umur investasi. (operational net cash flow).
  • 19. Setiap investasi mempunyai jangka waktu pengoperasiannya, yang meliputi : o Jangka waktu teknis : yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara teknis suatu investasi sudah tidak dapat dioperasikan lagi. o Jangka waktu ekonomis, yaitu jangka waktu yang diperkirakan, bahwa secara ekonomis suatu investasi masih layak untuk dioperasikan, atau jangka waktu yang diperkirakan investasi masih dapat menghasilkan manfaat ekonomis. Umumnya jangka waktu ekonomis lebih pendek dibandingkan dengan jangka waktu teknisnya.  Tingkat pemulihan (rateofreturn) investasi. Didalamanalisia investasi, rateofreturn merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh para investor yang digunakan untuk menetapkan nilai sekarang (presentvalue) dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi di masa datang. Setiap investasi mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini hakekatnya merupakan pencerminan dari resiko yang terkandung didalam investasi yang bersangkutan. Oleh karenanya, tidaklah tepat untuk menyamakan “requiredrateof return” bagi setiap investasi yang diusulkan.
  • 20.
  • 21. BAB 10 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK A. Pengertian Aliran Kas Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.[1] B. Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu: 1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya produksi dan pemasaran. 2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten. 3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam peramalan. Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
  • 22. C. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu: 1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi. 2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di bawah ini: 1. Arus kas proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Aliran kas awal b. Aliran kas c. Aliran kas akhir Sebagai catatan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi. a. Biaya aktiva tetap Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya. b. Beban nonkas Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya,
  • 23. depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek. c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. 1. Arus Kas Proyek Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 2. Arus kas tambahan Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: a. Biaya tertanam Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam analisis. b. Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada suatu proyek tertentu. c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
  • 24. Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian- bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. 3. Penentuan waktu arus kas Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. D. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti. 1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan. 2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya. Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal berikut: a. Pengeluaran investasi awal b. Arus kas operasi selama umur proyek c. Arus kas tahun terakhir Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga, yaitu: Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
  • 25. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang[3] 1. Analisis arus kas Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu: a. Menentukan minimum kas b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.[4] 2. Mengambil keputusan Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas, menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak. E. Pengenalan Analisis Risiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi. 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
  • 26. 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi. F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri 1. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. 2. Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. 3. Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks- indeks resiko. G. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam Penganggaran Modal Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu : 1. Pendekatan equivalen kepastian 2. Pendekatan Tingkat Diskonto yang disesuikan dengan resiko
  • 27. BAB 11 BIAYA MODAL 11.1 Pengertian Biaya Modal Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. 11.2 Cost of Retained Earning Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yng bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor. • Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal individual). • Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan. • Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC). • Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan. • Tinggi rendahnya required rate • Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. • Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
  • 28. 11.3 Fungsi Biaya Modal 1. Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan : 1. Sebelum pajak (before tax basis) 2. setelah pajak (after tax basis) 3. Sebagai Discount Rate 11.4 Jenis Biaya Modal 1. Biaya Modal Individual 2. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank. 2. Biaya Modal Hutang JK Panjang Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). 3. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock) Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa. • Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik. • Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
  • 29. Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak. 4. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas) Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu : 1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari dividen yang ada. 2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: 1. Besarnya beta bunga bebas risiko 2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta 3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham 1. Biaya Modal Keseluruhan
  • 30. Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut. Faktor yang mempengaruhi WACC 1. Kondisi pasar. 2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy. 3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi. Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu : 1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto dari dividen yang ada. 2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: 1. Besarnya beta bunga bebas risiko
  • 31. 2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta 3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham 1. Biaya Modal Keseluruhan Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut. Faktor yang mempengaruhi WACC 1. Kondisi pasar. 2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy. 3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi. 11.5 Pentingnya Biaya Modal Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional perusahaan , modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman dari pihak lain /hutang. Dalam suatu investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman merupakan biaya modal dan perlu diperhitungkan dalam keputusan investasi. Biaya Modal ( Cost Of Capital) merupakan semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.
  • 32. Biaya Modal = Biaya Riil X 100%Penerimaan Kas Bersih 11.6 Biaya Modal Saham Biasa Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai ak-hak istimewa seperti Saham Preferen. Deviden Saham biasa akan dibayarkan apabila perusahaan memperoleh Laba, akan tetapi jika perusahaan rugi, maka deviden tidak dibagikan. Oleh karena, deviden dibayarkan jika perusahaan memperoleh laba maka diharapkan ada pertumbuhan deviden dari tahun ke tahun . Hal tersebut berarti terdapat harapan peningkatan laba dari tahun ke tahun. Contoh: 85 Resort merencanakan melakukan investasi dengan kebutuhan dana kurang lebih sebesar Rp.85.000.000,-, sumber dana dipenuhi dengan kombinasi menerbitkan Obligasi dan Saham (modal sendiri), sebagai berikut: 1. Obligasi, sejumlah 1000 lembar dengan nominal Rp.20.000,- /lembar; harga jualRp.19.000,- ; biaya bunga 20%/tahun; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan 10%. 2. Saham Preferen;1.000 lembar dengan nominal Rp.25.000,-/lembar; harga jualRp.24.000,-/lembar; biaya emisi Rp.100,-/lembar; Deviden sebesar 15%. 3. Saham Biasa; 4.000 lembar dengan nominal Rp.10.000,-/lembar; harga jual Rp.9.500,-/lembar; biaya emisi Rp.50,-/lembar; Deviden diperkirakan Rp..1000,-/lembar ; Tingkat pertumbuhan 4%. Hitung: 1. Biaya Modal Individual 2. Biaya Modal Rata- rata Tertimbang
  • 33. PENYELESAIAN 1. Biaya Modal Individual a. Cost of Debt a. Kd = I + N – Nb X 100% N N + N b 2 Kd = (20% x 20.000.000) + 20.000.000 – 19.000.000 X 100% = 21,53% 5 20.000.000 + 19.000.000 2 Kd –tx = 21,53 % (1 – 0,1 ) = 21,53 % – 2,15 = 19,38%
  • 34. 1. Cost Of Preffered Stock Kp = D X 100%Pn Kp = (25.000.000,- x 15%) X 100% = 15,69%( 24.000.000,- – 100.000,-) 1. A. Cost Common Stock Kc = D X 100% + gPn Kc = ( 4.000.000,- X 100% )+ 4% = 14,58 %(38.000.000 – 200.000)
  • 35. 2. Biaya Rata- rata Tertimbang (WACC) Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-rata Obligasi……………… 20.000.000,-; 23,53% 19,38 % *) 4,56% Saham Preferen……… 25.000.000,-; 29,41% 15,69 % 4,61% Saham Biasa………… 40.000.000,-; 47,06% 14,58 % 6,86% Total 85.000.000,- 100% 16,03% Biaya rata- rata tertimbang (WACC) sebesar 16,03%.
  • 36. BAB 12 STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE DAN KEBIJAKAN DIVIDEN 12.1 Pengertian Leverage 1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan) 2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. 12.2 Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. 12.3 Jenis- jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating
  • 37. leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus : DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN 2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : • Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. • Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 12.4 STRUKTUR MODAL 12.4.1 Pengertian struktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
  • 38. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s 12.4.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. 2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. 3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
  • 39. 12.5 KEBIJAKAN DIVIDEN 12.5.1 Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah • Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. • Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. • Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. • Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. • Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. • Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.
  • 40. 12.5.2 Menjelaskan Pembayaran Dividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu.
  • 41. b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan. 12.5.3 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan Terhadap Perusahaan • Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari sumber intern antara lain: laba. ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: 1. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca.
  • 42. 2. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya. 4. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
  • 43. BAB 13 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN DAN MERGER, DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LEVERAGE BUYOUTS 13.1 Pengertian Modal saham Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya. 13.2 Pencatatan Modal Saham Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu : 1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan. 2.Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual. Pembatalan pemesanan saham Hal ini terjadi apabila pemesan saham tidak dapat memenuhi kewajiban untuk membayar kekurangannya pada saat yang telah ditentukan. Terdapat 4 klausul yang dapat digunakan sebagai perlakuan pembatalan pemesanan saham : 1. Uang muka dikembalikan seluruhya kepada pemesan 2. Uang muka dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi kerugian atas penjualan kembali saham – saham tersebut 3. Diserahkan saham yang nilainya sama dengan uang muka pemesan saham 4. Uang muka dianggap hialang/tidak dikembalikan
  • 44. 13.3 Penjualan Saham Secara Lumpsum Disamping dijual secara individual atau per jenis saham, penjualan saham juga dapat dilakukan secara bersamaan dalam satuan paket/ slot ( lumpsum ), yang mana dalam setiap paket saham yang dijual terdapat lebih dari satu jenis saham. Bila saham dijual secara lumpsum, maka sahan – saham yang berbeda – beda tersebut dijual dalam satu harga jual, oleh sebab itu perlu ada suatu perlakuan akuntansi untuk mendistribusikan hasil penjualan saham – saham tersebut ke masing – masing jenis saham. Pendistribusian hasil penjualan saham dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : 1. Bila harga pasar masing – masing saham diketahui, maka pendistribusian hasil penjualan dilakukan berdasarkan perbansingan harga pasar masing – masing jenis saham 2. Bila salah satu jenis saham yang diketahui harga pasarnya, maka sebesar harga pasar saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan sebagai hasil penjualan sahma yang bersangkutan, sedangkan sisanya didistribusikan untuk hasil penjualan saham yang tidak diketahui harga pasarnya 3. Bila masing – masing saham tidak diketahui harga pasarnya, maka pendistribusian hasil penjualan saham belum bisa dilakukan hingga diketahuimya harga pasar masing – masing saham atau salah satu jenis saham, mana yang dahulu 13.6 Modal Saham Bonus Saham juga dapat diberikan sebagai bonus kepada investor atau kreditor, misalnya untuk pembelian saham prioritas atau obligasi perusahaan dalam jumlah tertentu akan diberikan saham biasa sebagai bonus. Perlakuan akuntansi terhadap premium dan diskon saham Premium atau diskon saham timbul bila saham – saham ditempatkan/dijual tidak sebesar harga nominalnya, sedangkan modal saham di
  • 45. neraca harus dilaporkan sebesar nilai nominalnya yang mungkin tidak sama dengan nilai riil kekayaan bersih yang diterima dari para pemegang saham. Premium dan diskon saham akan tetap dilaporkan di neraca selama saham saham – saham yang menimbulkan premium atau diskon tersebut masih tetap beredar. Pembatalan /penghapusan premium ataupun diskon saham dilakukan apablia ada penarikan saham untuk tujuan pengurangan modal saham. PERANAN BANK INVESTASI Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali melalui bursa efek. Hutang Jangka Panjang Paling tidak pada artikel ini akan dibahas mengenai Pengertian Hutang Jangka Panjang dari berbagai sudut pandang. Meski demikian pengertian tersebut memiliki makna satu dnegan lainnya hanya berbeda dalam penyampaiannya. Berikut pengertian hutang jangka panjang : 1. Secara Umum Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. 2. Ilmu Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam hutang jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik perusahaan lain. 3. Kieso
  • 46. Dinyatakan oleh Kieseo bahwasanya hutang jangka panjang merupakan kewajiban (hutang) yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Pemenuhan hutang tersebut disebabkan karena penundaan pelunasan hutang yang seharusnya dilaksanakan saat periode 1 tahun/ atau lebih pada periode operasional perusahan. Perbedaan Hutang Jangka Panjang dan Hutang jangka pendek Perbedaan hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek adalah terletak pada periode pelunasannya atau jatuh tempo. Hutang jangka pendek harus dibayarkan dan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu siklus/periode akuntansi yaitu kurang dari satu tahun. Jenis Jenis Hutang Jangka Panjang Terdapat dua jenis hutang jangka panjang yang dapat kita ketahui. Jenis jenis utang jangka panjang yaitu : 1. Hutang Hipotek Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan). 2. Hutang Obligasi Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi. Resiko Hutang Jangka Panjang Disamping keuntungan atau kebermanfaatan utang jangka panjang yang dapat diperoleh perusahaan. Terdapat resiko yang dapat diderita oleh perusahaan. Berbagai resiko utang jangka panjang diantaranya : 1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya. 2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas.
  • 47. 3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab bagi perusahaan. 4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi perusahaan. 5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya jumlah utang jangka panjang. PEMBIAYAAN CAMPURAN Blended finance merupakan pembiayaan proyek atau program yang dananya bisa berasal dari campuran uang negara, perbankan atau swasta. Bisa juga berasal dari dana kedermawanan seperti dari lembaga filantropi atau dana yang dihimpun dari masyarakat. Dana ini kemudian dijadikan sebagai modal swasta untuk investasi jangka panjang. (Baca: Dana Infrastruktur Seret, Pemerintah Lirik Sumber dari Filantropi) Bambang mengaku belum bisa mengestimasikan berapa potensi pembiayaan campuran yang dapat ditarik ke Indonesia. Sedangkan untuk proyeknya sendiri, Bambang menjelaskan bahwa proyek terkait pengentasan kemiskinan serta lingkungan akan diprioritaskan untuk dibiayai dengan skema ini. "Contoh awalnya dua isu itu dulu," ujarnya. Pengertian Merger Merger adalah kerja sama antara dua perusahaan menjadi satu. Merger dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses penggabungan atau difusi dari 2 perseroan dengan salah satu dari perseroan tersebut tetap berdiri dengan nama perseroannnya dan perseroan yang satunya lenyap dimasukkan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut dengan segala nama serta kekayaannya. Proses merger Proses merger secara sederhananya bisa digambarkan sebagai berikut ini: (Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A)
  • 48. Macam macam Merger 1. Merger horizontal adalah merger antara dua perusahaan yang sama jenis usahanya. Contoh merger horizontal yaitu merger antara perusahaan germen, merger antar perusahaan sepatu, merger antar perusahaan roti. 2. Merger vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan- perusahaan yang saling berhubungan. Contoh merger vertikal yaitu: perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil dan perusahaan benang merger dengan perusahaan kain. 3. Konglomerat adalah kerja sama antar berbagai perusahaan dengan produk-produk yang berbeda dan tidak ada kaitannya. Contoh merger konglomerat yaitu perusahaan elektronik merger dengan perusahaan televisi, perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari konglomerat yaitu untuk menggapai pertumbuhan badan usaha secara cepat serta memperoleh hasil yang lebih baik, dengan cara saling bertukar saham antar dua persahaan yang bersatu. 4. Merger kon generik adalah kerjasama diantara 2 atau lebih perusahaan yang saling berhubungan, namun bukan terhadap produk yang serupa. Sebagai contoh merger kongenerik yaitu bank dengan perusahaan leasing. Alasan melakukan Merger Berikut ini adalah beberapa alasan perusahan melakukan merger: 1. Pertumbuhan atau diversifikasi 2. Meningkatkan dana 3. Sinergi 4. Pertimbangan pajak
  • 49. BAB 14 ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN BUMN DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM 14.1 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia. incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya. Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan : a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten b. Kurangnya pengalaman secara manajerial. c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik. d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya.
  • 50. g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis. h. Mengalami kerugian terus menerus. i. Faktor-faktor lainnya. Metode Memprediksi Kebangkrutan • 1. Analisis Rasio Keuangan • 2. Z Score – Metode Altman • 3. Shut Down Point – Shut Down Cost • 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN • Catatan : BUMS tidak menggunakan metode ke-4 14.1.1 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: 1) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya. 2) Analisis Multivariate Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic. Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22
  • 51. rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak. Analisis diskriminan/ kebangkrutan terdiri 3 tahap: a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yang meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi. 14.2 Aspek Operasional Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs. Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar normal atau di antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas (produktivitas,rendemen). Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas. Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 14.3 Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur) Laporan perhitungan tahunan Skor s/d akhir bulan ke 4 3
  • 52. s/d akhir bulan ke 5 2 lebih dari akhir bulan ke 5 0 Indikator yang dinilai adalah: 1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4, maka nilai BUMN =3. 2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP), kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3. 3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah keterlambatan : Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan 0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya =0 4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6. Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini dengan divisi-divisinya. Analisis ShutDown Point Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha • Alat yang dipakai adalah Cash BEP • (Shut Down Point) • Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan). • Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi
  • 53. gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. • SDP = F / contirbution margin per unit. • Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar. Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. • 1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan : a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early warning system). b.Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang dari 100% menjadi 60%. d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan “going concern atau terus-menerus”, bila perusahaan dilikuidasi secara formal. e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya. 2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum. b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition) . c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.
  • 54. d. Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan “Extension dan Composition” Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu : a. Common Pool Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok masing-masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah “collapse” tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar perusahaan dibangkrutkan. ”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan, hal inilah disebut “Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18juta Hanya untuk 9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah kreditor bersedia atau tidak ? b. Out Hold Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka dilakukan “retrukturisasi”.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan “ utang baru”, asumsikan dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang 14 kriditur = 14 x $ 1,5juta = $ 21 juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan $ 23 juta. Jika seorang atau lebih tidak setuju dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap menuntut haknya 100% ditambah jasa bunganya 10%, maka haknya menjadi $2,2 juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang lainnya juga ingin mendapatkan hal yang sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok terakhir ( HOLD –OUT) untuk mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal. Jadi semakin kecil kreditor semakin mudah “hold out”
  • 55. Alternatif menyehatkan "Persero BUMN” 1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya. 2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen, melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya. 3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank- bank pemerintah lainnya. 4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen 5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru. 6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN 7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya.. 8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah-rumah dinas dllnya. 9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya. 10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing. 11. Dan lainnya. Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi