TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
ARUS KAS & RESIKO PROYEK DAN RESIKO PROYEK
BIAYA MODAL
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN
V. MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG, JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MERGER DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LEVERAGE BUYOU
ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS) DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
1. MANAJEMEN KEUANGAN
(Resume ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas UAS)
Nama : MIFTAHUL HADI
Nim : 11011700260
Kelas : 2T-MA
Ruang : B 1.2
UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG - BANTEN
2018
2. I. TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan
investasi dalam aktiva tetap dengan harapan untuk mendapatkan kembali
dana yang diinvestasikan tersebut seperti pada aktiva lancar.
Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan
proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka
waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu tahun.
Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah
perusahaan dengan masa pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya
biaya yang dikeluarkan untuk mengelola aset ini sangat besar, sehingga
teknik penganggaran modal mutlak diperlukan. Salah satu contoh dari capital
budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap seperti bangunan,
tanah, peralatan, dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana
jangka panjang dalam hal mendanai proyek besar untuk jangka panjang.
Capital budgeting ini berfungsi untuk mengidentifikasi investasi yang
potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat diterapkan untuk
menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit
pada saat pelaksanaannya.
Pada umumnya, proyek menggunakan penganggaran modal sebagai
dasar untuk mengambil keputusan investasinya, seperti mengganti mesin
produksi atau mengganti sistem pembuangan limbah pabrik.
Keputusan dalam penganggaran modal akan memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap kesehatan keuangan perusahaan dalam waktu
jangka panjang. Sebuah proyek yang dibuat berdasarkan pada keputusan
penganggaran modal akan dapat berjalan lancar dan akan mendorong
pemasukan perusahaan jangka panjang. Namun sebaliknya, penggangaran
modal yang tidak tepat akan mengakibatkan proyek perusahaan mengalami
kerugian atau kebangkrutan. Selain itu, keputusan penganggaran modal juga
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan seperti jenis
barang atau jasa apa yang akan dibuat? Bagaimana menjualnya pada
pelanggan? Bagaimana menjualnya ke pasar?
3. Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting
dalam hal:
1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang.
2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.
Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan
dengan teknik analisa penganggaran modal dengan metode :
1. Periode pembayaran kembali (Payback period):
Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi
akan kembali. Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang
mudah dan sederhana sehingga dapat dengan mudah digunakan oleh
perusahaan skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan
penerimaan investasi yang diperoleh setelah payback period tercapai.
2. Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period):
Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang
didiskontokan pada biaya modal investasi untuk menutup biaya.
3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value):
Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan
pengeluaran untuk keperluan investasi / capital outlays.
4. Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return):
Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang
membuat PV dari cash inflow akan sama dengan nilai cash outflownya /
investasi yang telah dikeluarkan.
5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR)
Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi
penggantian. Dengan demikian maka tingkat ketidakpastian pada
investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi
penggantian. Dengan mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka
perusahaan dapat memilih usulan proyek mana yang dapat diterima,
ditolak, dan ditunda.
4. A. Definisi
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan
investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan
perusahaan. Definisi Capital Budgeting “Capital Budgeting is the Process
of evaluating and selecting long-term invesments consistents with the
firm’s goal of owner wealth maximization”. Investasi juga berarti
pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran
tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahun mendatang. Definisi
Capital Budgeting adalah sebagai berikut: “Capital Budgeting involves the
entire process of planning whose returns are expected to extend beyond
one year”.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur
tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi
yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena
memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang,
sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap
situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal
maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai
dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling
tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time
passes, fixed assets may become obselete or may require an overhaul; at
these points, too, financial decisions may be required”. Perusahaan
biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi
dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah,
mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang
merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai
dari sebuah perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan
diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan
untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan
yang paling baik.
5. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yang memproyeksikan
aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada
saat yang akan datang.
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh
menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke
dalam anggaran modal.
Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan
alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi
perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.
Pentingnya Penggangaran Modal
1. Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu
yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
2. Penanggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan
kualitas dari penambahan aktiva.
3. Pengeluaran modal sangatlah penting
Motif Capital Budgeting
Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
Modernisasi atas aktiva tetap
B. Jenis-Jenis Keputusan Penganggaran Modal
Penambahan dan perluasan fasilitas
Produk baru
Inovasi dan perluasan produk
Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau
peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan
pabrik atau peralatan yang lebih
Menyewa/membuat atau membeli
Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dan keamanan
6. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan
proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas
masuk.
C. Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang
mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau
menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil
imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya
(marginal cost).
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa
perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa
sehingga perolehan imbuh (marginal returns) investasi itu sama
dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil
yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan
perusahaan akan modal untuk investasi.
Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk
tentang upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna
membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang
harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar
(misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya
tumbal/opportunity cost dari dana sendiri yang dapat diperoleh
Jenis Proyek
Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak
akan mempengaruhi usulan proyek lainnya).
Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama
(dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempayan
proyek yang lainnya).
7. Ketersediaan Dana
Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih
semua independen project yang sesuai dengan expected return yang
diharapkan.
Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital
rationing dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang
memberikan return maksimal
D. Proses Capital Budgeting
Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan,
yakni:
Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam
sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak
perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa
proposal yang diadopsi.
Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam
rangka (a) mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling
penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang
diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah
cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat
diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat
keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan
dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan
data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil
keputusan.
Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran
barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat
keputusan penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan
8. kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang
dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir
untuk sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.
Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap
implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil,
penganggaran dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun
untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang
ketat.
Follow Up (tindak lanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap
kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya
yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek
sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi
anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk
menghentikannya, apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin
menghentikan proyek tersebut.
Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada
langkah kajian dan analisa, maupun pengambilan keputusan (langkah 2
dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling besar. Langkah
terakhir yakni follow up juga penting namun sering diabaikan. Langkah
tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan
akurasi cash flow yang diestimasi.
E. Jenis-jenis Investasi
Investasi dapat dilaksanakan oleh perusahaan tergantung motif dasar
perusahaan yakni semakin tinggi tingkat hasil pengembalian atas investasi
tersebut. Investasi tersebut terdiri dari berbagai jenis yang disesuaikan
dengan tujuan perusahaan. Definisi investasi sebagai berikut: “The
commitment of funds to one of more assets that will be held over some
future time period”. Definisi tersebut mengartikan bahwa investasi adalah
komitmen sejumlah dana untuk menjadi satu atau lebih aset yang akan
9. dilaksanakan dalam suatu periode tertentu di masa yang akan datang.
Selanjutnya Jones menggolongkan jenis investasi sebagai berikut:
a. Financial Assets. Pieces of paper evidencing a claim on some issuer
b. Real Assets. Physical assets, such as gold or real estate
c. Marketable Securities. Financial assets that are easily and cheaply
traded in organized markets.
F. Rasionalisasi Modal
Persoalan rasionalisasi modal (capital rationing) akan muncul apabila
terdapat batasan dana yang tersedia dan dihadapkan pada suatu portfolio
dari investasi. Oleh karena itu kita perlu memilih beberapa alternatif
investasi yang dapat dicapai dari anggaran yang tersedia dengan tingkat
keuntungan yang cukup tinggi. Untuk itu perlu diperhatikan dua sifat
umum dari berbagai investasi tersebut, diantaranya dikemukakan adalah:
1. Independent projects yakni proyek yang cash flownya tidak
berhubungan atau tidak tergantung diantara satu proyek dengan proyek
lainnya. Penerimaan atas salah satu proyek dengan alasan tertentu
tidak akan mengeliminasi proyek lainnya. Apabila sebuah perusahaan
memiliki banyak anggaran dana yang tersedia untuk diinvestasikan,
kriteria penerimaan atas proyek akan lebih mudah. Semua pilihan
investasi yang menghasilkan keuntungan yang paling besar akan
langsung dapat diterima.
2. Mutually exclusive project adalah proyek yang memiliki fungsi yang
sama dan bersaing satu sama lainnya. Penerimaan suatu proyek akan
mengeliminir proyek lainnya yang setara.
G. Cash Flow dan Metode Investasi
1. Initial Investment
Batasan investasi awal sangat relevan dengan sejumlah cash out flow yang
dipertimbangkan ketika mengevaluasi prospektif penganggaran barang
modal. Investasi awal (initial invesment) dilakukan pada nol waktu (time
zero), yakni waktu ketika anggaran dikeluarkan. Investasi awal
10. diperhitungkan dengan mengurangi semua cash inflow yang terjadi pada
saat ‘time zero’ dengan seluruh cash outflow yang terjadi pada saat ‘time
zero’. Rumusan dasar untuk menentukan investasi awal adalah biaya
pembelian aset baru ditambah biaya instalasi dikurangi pajak penjualan
aset lama. Format dasar penentuan Initial Invesment yakni sebagai berikut:
“The basic Format for Determining Initial Investment
Installed cost of new asset = Cost of new asset + instalation costs – after-
tax proceeds from sale of sold assets”.
Dengan adanya initial invesment tersebut akan mempengaruhi dan akan
merubah Net Working Capital (Modal Kerja Bersih, (NWC) dari suatu
perusahaan. Apabila sebuah perusahaan bermaksud membeli kapal dalam
rangka ekspansi maka baik level produksinya, atau tingkat kas, piutang,
persediaan, maupun hutang dagangnya akan meningkat. Perbedaan antara
perubahan aset lancar dengan perubahan hutang lancar merupakan
perubahan Net Working Capital. Secara umum apabila aset lancar
meningkat lebih besar dibandingkan hutang lancar akan menghasilkan
peningkatan NWC, begitupun sebaliknya.
2. Cash Flow
Salah satu hal penting didalam persoalan kebijakan investasi adalah
mengadakan estimasi dari pengeluaran uang yang akan diterima dari
investasi tersebut pada masa yang akan datang. Untuk mengevaluasi
berbagai alternatif penganggaran barang modal/investasi, perusahaan
harus menentukan cash flow yang sesuai, yakni data mengenai aliran kas
bersih dari suatu investasi.
Untuk keperluan penilaian suatu investasi yang dibiayai sepenuhnya oleh
modal sendiri aliran kas bersih (cash flow) adalah sebelum pembebanan
penyusutan dan diperhitungkan sesudah pajak. Namun apabila dibiayai
dengan modal pinjaman maka aliran kas bersih adalah sebelum dibebani
penyusutan, bunga dan diperhitungkan setelah pajak.
11. Selanjutnya pengertian arus kas “The netral net cash, as opposed to
accounting net income, that flows into (or out of) a firm during some
specified period”.
Analisa cash flow perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian
untuk melihat sejauh mana aktivitas usaha secara akumulatif dapat
mengcover dana yang diinvestasikan untuk menggerakkan kegiatan
operasional perusahaan.
Setiap cash flow dari suatu proyek memiliki pola konvensional karena di
dalamnya terdapat 3 komponen dasar yakni (1) investasi awal, (2) Cash
inflow dan (3) terminal cash flow. setiap usul pengeluaran modal selalu
mengandung dua macam aliran kas (cash Flows), yaitu:
Aliran kas keluar neto (Net Outflow of Cash) yaitu yang diperlukan
untuk investasi baru.
Aliran kas masuk neto tahunan (Net Annual Inflow of Cash), yakni
sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang ini sering pula disebut
“Net Cash Proceeds” atau cukup dengan istilah “Proceeds”.
Arus kas untuk tujuan capital budgeting didefinisikan sebagai arus kas
sesudah pajak atas semua modal perusahaan. Secara aljabar, definisi
tersebut sama dengan laba sebelum bunga dan pajak, dikurangi pajak
penghasilan jika perusahaan mempunyai hutang, ditambah beban
penyusutan non kas. Rumusannya adalah sebagai berikut:
H. Metode Evaluasi Kelayakan Rencana Investasi
Metode yang dapat digunakan untuk dapat mengevaluasi berbagai
alternatif investasi barang modal untuk dapat dipilih dikenal dua macam
metode yakni metode konvensional dan metode discounted cash flow. Di
dalam metode convensional dipergunakan dua macam tolak ukur untuk
menilai profitabilitas rencana investasi yakni payback period (PB) dan
average rate of return (ARR), sedangkan dalam metode discounted cash
flow dikenal dua macam tolak ukur profitabilitas yakni Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan profitability Index. Perbedaan
utama antara metode konvensional dengan metode discounted cash flow
12. terletak pada penilaian terhadap nilai waktu uang (time value of money).
Metode evaluasi konvensional tidak mempertimbangkan time value of
money.
Metode payback period pada umumnya digunakan untuk mengevaluasi
investasi yang diajukan. Payback period adalah target waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang
diperhitungkan dari cash inflow. Definisi payback period sebagai berikut:
The payback period is the exact amount of time required for the firm to
recover its initial investment in a project as calculated from cash inflow”
Payback period diperhitungkan dengan membagi investasi dengan cash
inflow tahunan. Kriteria terhadap penerimaan keputusan investasi dengan
menggunakan metode payback ini adalah diterima apabila payback period
yang diterima yang diperoleh lebih singkat/pendek waktunya
dibandingkan dengan target waktu payback period yang sebelumnya telah
ditentukan.
II. ARUS KAS & RESIKO PROYEK DAN RESIKO PROYEK
A. Pengertian Aliran Kas
Aliran kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah
aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas
keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
B. Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran
modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran
investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek
dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak
individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan
pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks,
13. sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat
besar.
Beberapa fungsi staf keuangan dalam proses peramalan, yaitu:
1. Mendapatkan informasi dari berbagai departemen, misalnya
produksi dan pemasaran.
2. Memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam peramalan
menggunakan seperangkat asumsi perekonomian yang konsisten.
3. Memastikan bahwa tidak terjadi bias yang inheren di dalam
peramalan.
Hal yang terakhir di atas sangatlah penting karena para manajer
sering kali terlibat secara emosional dengan proyek kesayangan mereka
dan menumbuhkan penyakit “rasa membangun kerajaan” di mana
keduanya dapat mengarah pada terjadinya bias-bias di dalam peramalan
arus kas yang membuat proyek yang buruk terlihat bagus di atas kertas.
C. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas
yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu
arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak
menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas
tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan
penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai
serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk
membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu:
1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas,
bukan laba akuntansi.
2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa arus kas relevan di
bawah ini:
14. 1. Arus kas proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian
tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas
awal dapat dikatakan aliran kas keluar.
b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan
aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung
pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami
arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva
menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh
biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya
pengiriman dan biaya pemasangannya.
b. Beban nonkas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki
dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu
arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih
ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva
lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan
utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif,
15. sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka
pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan
dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal
proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan
hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal
dihitung dua kali.
Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh
investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran
bunga tidak dikurangkan.
2. Arus kas tambahan
Arus kas tambahan adalah arus kas bersih yang dapat berhubungan
dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam
menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a. Biaya tertanam
Biaya tertanam adalah pengeluaran kas yang telah terjadi dan
tidak dapat diperoleh kembali, tanpa melihat apakah proyek
tersebut diterima atau ditolak. Karena biaya tertanam bukanlah
biaya tambahan, maka biaya ini tidak boleh dimasukkan ke dalam
analisis.
b. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengembalian dari alternatif terbaik
penggunaan sebuah aktiva, atau tingkat pengembalian tertinggi
yang tidak akan diperoleh jika sejumlah dana diinvestasikan pada
suatu proyek tertentu.
c. Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus
kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba
tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat
atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai
16. laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran
modal.
Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru
mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami
penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi
produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut
tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
3. Penentuan waktu arus kas
Penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar
kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau
pengeluaran kas terjadi.
D. Mengevaluasi Proyek Penganggaran Modal
Arus kas tambahan sangat dipengaruhi oleh apakah proyek ini
merupakan suatu proyek ekspansi baru atau proyek pengganti.
1. Proyek ekspansi baru yaitu suatu proyek di mana perusahaan
berinvestasi pada aktiva baru untuk meningkatkan penjualan. Jadi
arus kas tambahan hanya berupa arus kas masuk dan arus kas keluar
dari proyek. Oleh karena itu, perusahaan hanya membandingkan
bagaimana nilai yang ada dengan tanpa proyek yang diusulkan.
2. Proyek pengganti yaitu suatu proyek yang menggantikan sebuah
aktiva yang ada dengan aktiva yang baru. Jadi arus kas tambahan
berupa tambahan pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dari
investasi pada aktiva yang baru. Maka perusahaan membandingkan
antara nilai yang terjadi jika membeli aktiva yang barudan nilai jika
tetap menggunakan aktiva yang sudah ada sebelumnya.
Dalam setiap kasus, arus kas umumnya memperhitungkan hal-hal
berikut:
a. Pengeluaran investasi awal
b. Arus kas operasi selama umur proyek
c. Arus kas tahun terakhir
17. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam
mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang
kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu
terbagi menjadi tiga, yaitu:
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu
singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari
resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan
dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan
atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
1. Analisis arus kas
Ada beberapa langkah dalam menyusun arus kas, yaitu:
a. Menentukan minimum kas
b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan
untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari
pihak ketiga.
d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final
2. Mengambil keputusan
Setelah melakukan analisis melalui langkah-langkah yang ada di atas,
menunjukkan bahwa proyek ini mengembalikan dana yang
diinvestasikan dalam waktu tertentu. Maka melalui analisis ini
melahinkan keputusan apakah proyek ini dapat diterima atau tidak
E. Pengenalan Analisis Risiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis
risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah
keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga
jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan
18. dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk
mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh
terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya
terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko
pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k)
biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama
memengaruhi harga saham.
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer,
karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi
masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
F. Teknik Untuk Mengukur Risiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana
variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya
diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa
poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang
diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan.
NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan
variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling
mungkin terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut
analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada
variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah
lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan.
Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan
memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak
pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk
19. memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang
rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan
sebagainya.
Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel
input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan
dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana
kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang
disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan
estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
G. Menggabungkan Resiko Proyek Dan Struktur Modal Dalam
Penganggaran Modal
Penganggaran modal dapat mempengaruhi resiko pasar, resiko
perusahaan, atau keduanya namun sangatlah sulit untuk mengukur kedua
jenis resiko tersebut. Ada dua metode yang digunakan untuk
memperitungkan resiko proyek ke dalam penganggaran modal, yaitu :
1. Pendekatan equivalen kepastian
Semua arus khas yang tidak diketahui dengan pasti dibuat
skalanya, dan semakin beresiko arus khasnya, maka semakin rendah
aquivalen kepastiannya.
2. Pendekatan Tingkat Diskunto yang disesuikan dengan resiko
Tingkat diskunto yang digunakan pada aliran laba tertentu yang
beresiko, semakin beresiko aliran laba proyek maka akan semakin
tinggi tingkat diskontonya.
20. III. BIAYA MODAL
A. Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal
dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk
mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
B. Cost of Retained Earning
Biaya modal yang terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk
reinvestasi di perusahaan yang bersangkutan, biaya tersebut sebesar
tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima
oleh para investor.
Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh
keuntungan yang besarnya sama dengan keuntungan jika perusahaan
reinvestasi sendiri ”LD” tsb.
Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing
sumber dana (biaya modal individual).
Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal
maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata
tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight
average cost of capital” (WACC).
Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan
yang disyaratkan (required rate of return) yang dapat dilihat dari 2
sisi yaitu investor & perusahaan.
tinggi rendahnya required rate
Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yang
mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
21. Sisi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required
rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
C. Fungsi Biaya Modal
a. Terkait dengan pajak yang dikenakan pd perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda
denganbiaya modal dari modal sendiri.
Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan :
b. sebelum pajak (before tax basis)
Perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan peritungan
biaya modal rata-ratanya seperti bligasi.
c. setelah pajak (after tax basis).
d. Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan
investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of
return) dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall
cost of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value
atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu
usulan investai, maka biaya modal berfungsi sebagai "discount rate"
yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan
pengeluaran investasi.
D. Jenis Biaya Modal
a. Biaya Modal Individual
1) Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan
(trade account payable), hutang wesel & kredit jika pendek dari bank.
22. 2) Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of
debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).
3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
• Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan
menggunakan dana dg menjual saham preferen.
• kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan
(required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen.
• Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor
merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.
• Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara
hutang dan saham biasa.
- Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen
mengandung kewajiban tetap untuk memberikan
pembayaran dividen secara periodik.
- Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen
mrp bukti kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan
saham preferen tersebut.
• Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka
perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum
pemegang saham biasa.
• Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah
pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham
preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.
4) Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal
Sendiri (equitas atau ke)
• Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang
memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi.
• Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang
diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba
23. ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali
tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
b. Biaya Modal Keseluruhan
• Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan
oleh perusahaan.
• Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall
cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi
jangka panjang.
• Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yang harus diambil
dapat ditentukan dg membandingkan besarnya biaya modal yang
harus dikeluarkan (cost of capital) dg tk keuntungan yang
diproleh dimasa dtg.
• untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara
keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya
(weighted average cost of capital atau WACC).
• Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap
jenis atau sumber modal yang digunakan dalam
investasi proyek tersebut.
Factor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih
berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
24. IV. STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN
A. Struktur Modal
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal
asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang
jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi
atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga
memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur
modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang
memengaruhinya.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan
karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung
terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang
sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan
B. Leverage & Kebijakan Dividen
Rasio leverage menurut Made Sudana (2008:20) adalah sebagai
berikut:
1. Debt Ratio
2. Time Interest Earned Ratio
3. Debt to Equity Ratio.”
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing rasio tersebut: 26
1. Debt Ratio
Kasmir (2010:112) menyebutkan bahwa:
“Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset.”
Menurut Mamduh Hanafi (2009:81) mengenai Debt Ratio adalah::
“Rasio ini mengukur seberapa jauh dana yang disediakan oleh
kreditur. Jika angka dalam rasio ini semakin tinggi berarti perusahaan
menggunakan leverage keuangan yang tinggi pula.”
25. Nilai rasio yang kecil menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi utang dalam
pendanaan aktiva. Dengan semakin kecilnya nilai rasio menunjukkan
bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri (Darsono,
2005:76).
Dari beberapa teori yang sudah dijelaskan diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa debt ratio dapat mengukur proporsi dana yang
bersumber dari utang untuk membiayai aset perusahaan dan seberapa
besar resiko yang ditanggung perusahaan dalam mendanai aset yang
dimilikinya.
2. Time Interest Earned Ratio
Dwi Prastowo (2002:85) menjelaskan mengenai Time Interest
Earned Ratio sebagai berikut:
“Time interest earned ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan
operasi perusahaan dalam memberikan proteksi kepada kreditor jangka
panjang, khusunya dalam membayar bunga.”
Menurut Brealey, Myers, dan Marcus (2008:76) bahwa:
“Time interest earned ratio adalah rasio yang mengukur sejauh mana
bunga obligasi dapat ditutup oleh laba.”
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa time interest
earned ratio yaitu rasio yang mengukur sampai sejauh apa laba operasi
perusahaan dapat mengalami penurunan sebelum perusahaan tidak
memenuhi biaya bunga tahunannya.
3. Debt to Equity Ratio
Dwi Prastowo (2002:84) menyebutkan bahwa debt to equity ratio
dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu
utang. menunjukkan proporsi modal sendiri untuk membiayai utangnya.
Menurut Kasmir (2010:112) Debt to Equity Ratio adalah sebagai
berikut:
26. “Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana
yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.”
Agus Sartono (2010:120) menjelaskan pengertian dari Debt to equity
ratio sebagai berikut: “Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi
kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri.”
Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan dapat ditarik
kesimpulan bahwa debt to equity ratio merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya dengan menggunakan ekuitas atau modal yang
dimilikinya. Debt to equity ratio menunjukkan persentase penyediaan
dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi
rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham (Darsono, 2005:76).
Menurut Agus Sartono (2010:120), debt to equity ratio dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
Total Utang Debt to Equity Ratio = Total Modal Sendiri
4. Perbedaan dari Masing-Masing Ukuran Leverage
Penulis akan menjelaskan perbedaan-perbedaan yang ada pada
masing-masing ukuran dari leverage berikut ini:
27. Tabel 2.3
Perbedaan dari Masing-Masing Ukuran Leverage
No Debt Ratio (DR) Time Interest
Earned Ratio (TIE)
Debt to Equity Ratio
(DER)
1 Tujuan: mengukur seberapa
besar aset perusahaan
dibiayai oleh utang atau
seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aset.
(Kasmir, 2010:112)
Tujuan: mengukur
kemampuan operasi
perusahaan dalam
memberikan proteksi
kepada kreditor
jangka panjang,
khususnya dalam
membayar bunga.
(Dwi Prastowo,
2002:85)
Tujuan: mengukur
kemampuan perusahaan
dalan memenuhi
kewajibannya dengan
menggunakan modal
atau ekuitas. (Agus
Sartono, 2010:120)
2 DR merupakan ukuran
leverage yang menunjukkan
seberapa jauh dana
disediakan oleh kreditur.
Nilai rasio yang tinggi
berarti perusahaan
menggunakan leverage yang
tinggi. (Mamduh Hanafi,
2009:81)
TIE juga merupakan
rasio yang
menghitung seberapa
besar laba sebelum
bunga dan pajak
yang tersedia untuk
menutup beban tetap
bunga. (Mamduh
Hanafi, 2009:82)
DER merupakan ukuran
leverage yang
menunjukkan
persentase penyediaan
dana oleh pemegang
saham atau investor
terhadap pemberi
pinjaman atau kreditor.
(Darsono, 2005:76)
3 DR dapat mengukur
proporsi dana yang
bersumber dari utang untuk
membiayai aktiva
perusahaan.
TIE berguna untuk
mengukur sejauh
mana obligasi dapat
ditutup oleh laba
DER berguna untuk
mengetahui jumlah
dana yang disediakan
kreditor dengan pemilik
perusahaan atau
mengetahui setiap
rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan
28. utang (Kasmir,
2010:112)
V. MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG,
JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MERGER
DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LEVERAGE BUYOU
A. Modal Saham
1. Pengertian Modal Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan
oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa
hak sebagai berikut :
1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan
perusahaan yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen
yang dibagi oleh perusahaan.
3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar
proporsi pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat
tidak berubah.
4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal
perusahaan dilikuidasi.
29. Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh
pemegang saham mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang
dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing
– masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham
yang disetujui.
Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar
saham yang akan dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai
nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap lembar
saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar.
2. Jenis – Jenis Saham
Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka
saham – saham itu disebut saham biasa (common stock). Apabila saham
yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah saham biasa dan yang
lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan
mengenai masing – masing jenis saham yaitu :
a. Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan
dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi,
sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya
besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka
dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
b. Saham prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya
dihubungkan dengan pembagian deviden dan pembagian aktiva
pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden
adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan
untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada
pemegang saham biasa.
30. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya
yaitu :
c. Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif
Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang
devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang
saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar,
maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar
harus dilunasi lebih dulu, sehingga dapat mengadakan
pembagian deviden untuk saham biasa.
Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun
sebelumnya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun-
tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham
biasa, kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas
untuk tahun tersebut.
d. Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi
Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas
berhak atas deviden dengan jumlah yang sama besar dengan
saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar
persentase deviden saham prioritas.
Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan
mendapat deviden sampai jumlah tertentu (dinyatakan dalam %)
yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat deviden dengan
tarif yang sama dengan saham prioritas.
e. Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas
Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan
tetap menerima dividen yang belum bayar, walaupun saldo laba
tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi dividennya, saham
prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi
maka pelunasan dividen dan nominal saham prioritas dilakukan
dari modal yang disetor dari saham yang biasa.
31. Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir
akan menerima jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor
yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa
tidak memperoleh pengembalian.
f. Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa
kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat
ditukar dengan saham biasa pemegang saham prioritas jenis ini
akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan
dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar
dari pada dividen untuk saham prioritas.
Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan
akan berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki
saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa
mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba.
3. Penjualan Saham secara Lumpsum
Penjualan saham bisa dilakukan dengan cara penjualan per
unit saham. Unit saham ini terdiri daribeberapa jenis saham.
Apabila penjualan dilakukan dengan cara seperti ini maka
penerimaan dari penjualan akan dibagikan untuk setiap jenis saham
tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah :
Metode Intelektual
Metode Proporsional
Bila harga pasar kedua jenis saham diketahui maka
perhitungannya menggunakan metode Proporsional. Namun
apabila hanya harga salah satu jenis saham saja yang di ketahui
maka di gunakan metode Intelektual.
4. Pertukaran Saham dengan Aktiva selain Kas
kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima
aktiva (selain dari kas). Dalam keadaan seperti ini besarnya jumlah
yang akan di catat dalam rekening modal rekening aktiva
didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari :
32. (a) Harga pasar saham yang di keluarkan
(b) Nilai wajar aktiva tang diterima
PSAK No.21 paragraf 13 (f) menyatakan bahwa saham
dicatat berdasarkan nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima
(butir b). Apabila kedua penilaian diatas tidak dapat
ditentukan,biaasanya dilakukan terhadap aktiva yang diterima.
Penilaian ini bisa juga dilakukan oleh pimpinan perusahaan.
Kecendrungan yang sering terjadi jika penilaian dilakukan oleh
pimpinan perusahaan aadalah menghindari adanya disagio
saham,sehingga aktiva dan modal saham akan dicatat terlalu besar
maka modal saham itu disebut “watered”. Tetapi jika dicatat terlalu
kecil maka neraca yang disusun mengandung “cadangan rahasia”.
B. Peranan Bank Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman
modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang.” Berdasarkan teori ekonomi, investasi
berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak
dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang
(barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik.
Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C
+ I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada
investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan
dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih
besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan
minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal
dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu
33. perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan
bunga.
2. Jenis – Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang
tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan
Tabungan disini dalam artian menyimpan uang di Bank. Bank
akan menyimpan uang kita dalam periode tertentu sesuai keinginan
kita. Kita bebas mengambilnya kapan saja baik itu secara langsung
di teller atau melalui transaksi elektronis. Nilai dalam tabungan kita
bisa cepat habis karena sering diambil untuk keperluan Tabungan
merupakan investasi paling mudah, paling tidak beresiko, namun
memiliki keuntungan yang sangat sedikit. Ada resiko, ada profit.
Jika resiko kecil, profit juga kecil. Mungkin malah berkurang karena
kita mendapatkan segudang fasilitas dari Bank yang memudahkan
kita dalam mengatur uang sendiri. Biasanya bunga bank itu sekitar
1% setahun (CMIIW)
b. Deposito
Deposito adalah menyimpan uang di Bank dalam periode
tertentu. Uang yang sudah disimpan dalam bentuk deposito hanya
bisa diambil jika sudah jatuh tempo. Jika belum jatuh tempo diambil,
maka akan ada penalti atas kesepakatan yang sudah
dilakukan. Investasi jenis ini juga memiliki profit rendah karena
resikonya kecil. Kita tidak perlu action apapun kecuali setor uang
diawal saja. Investasi ini memiliki profit lebih besar daripada
tabungan karena kita diikat oleh periode tertentu. Bunga deposito
saat ini sekitar 5% per tahun. Investasi jenis ini biasanya
membutuhkan uang yang tidak besar. Biasanya ada range untuk
deposito sekian juta nanti masuk kategori mana.
34. c. Reksadana
Reksadana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif.
Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi yang
akan diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Bila mendapat
keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk para
investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru memulai
untuk berinvestasi. Jenis risikonya berbeda, tergantung jenis risiko
yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar uang, reksadana
pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran.
Reksadana ini bisa dikatakan jembatan atau latihan untuk
melakukan investasi yang riil karena kita bisa melihat apa saja
investasi yang baik. Si manager investasi pasti mengumumkan
mereka investasi apa aja, dimana saja, dan berapa profitnya. Dari situ
nanti kita bisa terbuka pemikirannya untuk melakukan investasi
sendiri. Tentu dengan perhitungan yang matang. Namun kerugian
dari reksadana sendiri adalah kita bisa saja kurang puas dengan
pencapaian yang didapat oleh manager investasi. Keuntungan
tergantung dari hasil investasinya dan tentu saja ada biaya yang
harus diberikan untuk pengelolanya.
d. Obligasi
Obligasi adalah surat hutang, merupakan bukti bahwa kita
memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah.
Pihak yang berhutang akan memberi bunga untuk jangka waktu
tertentu. Jangka waktu pengembalian hutang lebih dari satu tahun.
Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang dari
negara.
Obligasi memiliki keuntungan yang lebih besar secara profit.
Biasanya lebih besar daripada deposito. Namun jangka waktu
pelunasan obligasi lebih dari 1 tahun. Hal ini akan membuat kita
kurang liquid. Jika ingin mendapatkan uang kita harus menunggu
tanggal jatuh tempo. Selain itu, jika perusahaannya bangkrut, uang
35. kita pastinya tidak akan kembali. Inilah resiko investasi. Semakin
besar investasi, semakin besar profitnya. Saat ini, bunga obligasi
rata2 6-9%.
e. Saham
Saham merupakan tawaran perusahaan kepada kita untuk
menginvestasikan uang kita kepada mereka. Dengan itu, kita bisa
memiliki bagian dari perusahaan tersebut sesuai dengan porsinya.
Uang yang diberikan akan digunaakan sebagai modal perusahaan
tersebut mengembangkan usahanya. Orang yang membeli saham
tersebut akan mendapatkan profit yang disebut deviden. Saham ini
bersifat fluktuatif tergantung pasar saham. Biasanya kalau
perusahaannya sehat dan memiliki pergerakan positif, maka nilai
saham akan naik, begitu juga sebaliknya. Jika kita optimis nilai
saham dari perusahaan tertentu itu baik maka segeralah membeli
sahamnya. Jual beli saham dilakukan di perusahaan
sekuritas.Profitnya tidak bisa ditentukan karena tergantung dari
performa perusahaan tersebut. Bisa untuk berlipat-lipat, bisa juga
rugi babak belur. Ingat, semakin tinggi resiko, semakin besar profit.
f. . Emas
Saat ini, emas mulai populer dalam melakukan investasi kecil
maupun besar. Kenapa emas populer? Karena nilai emas selalu naik
setiap tahunnya. Kebutuhan orang akan emas semakin besar dan
tidak diimbangi dengan produksi yang meningkat. Selain itu emas
sangatlah liquid, artinya bisa diuangkan kapan saja, tinggal ke toko
emas atau di gadai. Harga emas saat ini berkisar di antar 422.000 per
gram. Emas ini bervariasi, ada emas berbentuk batangan, coin, atau
perhiasan. Biasanya emas batangan dan coin adalah emas murni
yaitu emas dengan kadar 24 karat, dengan kemurnian 99.999%. Jika
emas perhiasan tergantung campuran dan modelnya. Biasanya lebih
murah daripada emas murni dengan berat yang sama.
36. Berat emas bervariasi mulai dari 1 gr, 5gr, 10 gr, dsb. Ada
juga yang 1kg. Karena harga emas semakin lama semakin naik,
maka segeralah beli emas saat ini juga. Jika ingin berinvestasi yang
mudah dan mudah dicairkan. Resiko dari investasi emas ini adalah
resiko dicuri orang. Emas merupakan benda berujud dan tidak ada
tanda bukti kepemilikan (hanya sertifikat emas saja). Jadi jika dicuri
orang, maka orang tersebut dengan mudah menjualnya ditoko emas.
Jika ingin mengunci resiko (tidak ingin beresiko dicuri orang) maka
simpanlah ditempat aman atau disimpan di bank (gadai). Tentu saja
ada biaya yang harus dikeluarkan. Kenaikan emas tiap tahun
berkisar 30%
g. Properti
Properti disini bisa dikatakan tanah, rumah, ruko, dsb. Setiap
lahan yang menjadi hak milik kita adalah properti entah lahan itu
sudah didirikan suatu bangun atau belum. Sifat properti juga mirip
emas yaitu semakin lama semakin naik harganya. Namun
perbedaannya adalah properti tidak se-liquid emas. Properti tidak
bisa cepat dijual dengan harga sesuai keinginan. Bila akan membeli
rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan
pengembang dapat dipercaya dan adanya perjanjian yang jelas,
karena ada beberapa kasus, setelah kita membayar, pembangunan
rumah tidak dilanjutkan yang mengakibatkan kerugian. Kesulitan
investasi di bidang properti adalah biaya yang dikeluar sangat besar.
3. Pengaruh Investasi Dalam Prekonomian Indonesia
Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta
menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir
tahun 2014. target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya
perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun
sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada
tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta
konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus
37. lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar
6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi
sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila
dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang
sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin
mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga
menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing
perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun 2011
diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi
tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit
perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah
12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya.
Melihat kondisi Indonesia setidaknya ada lima alasan mendasar
mengapa Indonesia membutuhkan investasi asing saat ini:
a. Penyediaan lapangan kerja
b. Mengembangkan industri subsitusi impor untuk menghemat
devisa Kehadiran penanaman modal asing dapat dipergunakan
untuk membantu mengembangkan industri subsitusi impor
dalam rangka menghemat devisa.
c. Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non-
migas untuk mendapatkan devisa.
d. Pembangunan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing
diharapkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam
pembangunan yang dapat digunakan untuk
membangunInfrastruktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih,
jalan, rel kereta api,
h. dan lain-lain.
i. e. Alih teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing
adalah untuk mewujudkan alih teknologi.
38. Ada beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:
1. Investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru,
memperluas pasar atau merangsang penelitian dan
pengembangan teknologi lokal yang baru.
2. Investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor,
dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor
keuangan) dan ketiga (sektor jasa/pelayanan).
3. Investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan dan
menambah pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai
mata uang lokal untuk pembiayaan impor.
4. Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan
barang-barang finansial di pasar internasional dan mengelola
integritas sistem keuangan. Kedua hal ini, sangat krusial uuntuk
kelangsungan pembangunan.
5. Sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada
investasi asing untuk menyediakan kebutuhan modal bagi
pembangunan karena sumberdaya-sumberdaya lokal tidak
tersedia atau tidak mencukupi.
6. Para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekali
investasi asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi
masuknya investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi
tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan.
4. Investasi di Indonesia
Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan
posisi tersebut, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah
awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal
mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi. Oleh karenanya, dalam upaya menumbuhkan
perekonomian, setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim
yang dapat menggairahkan investasi.
39. Sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan
investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang menggembirakan.
Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai Rp 983,9
trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali
lipat dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9
trilyun.
Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun
masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasi
pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya
12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi
pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp
858,5 trilyun) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika
dilihat selama periode 1990 – 2007, perkembangan investasi
pemerintah juga relatif lebih lambat dibandingkan investasi
masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua
puluh dua kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada tahun
1990, sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar
enam kali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.
Gambaran terperinci mengenai perkembangan investasi di Indonesia
selama periode 1990 – 2007, baik yang dilakukan oleh pemerintah
maupun masyarakat diberikan pada tabel berikut:
Tabel : Perkembangan Investasi di Indonesia Selama Periode 1990 –
2007
Keterangan: Volatilitas merupakan standar deviasi dari
pertumbuhan. KV Volatilitas=koefisien variasi volatilitas yang
dihitung dari volatilitas dibagi rata-rata pertumbuhan (nilai absolut).
Sumber: Dirangkum dan diolah dari Buku Repelita VI, Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) berbagai tahun, Laporan Perekonomian
Indonesia (Bank Indonesia) berbagai tahun
Tabel diatas juga menunjukkan bahwa perkembangan investasi
baik investasi pemerintah maupun masyarakat relatif berlanjut,
40. meskipun pada tahun 1997, Indonesia sebagaimana negara-negara
Asia lainnya mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Hal ini
terlihat dari rata-rata investasi yang tetap lebih tinggi pada periode
setelah krisis (1998 – 2007) dibandingkan periode sebelum krisis
(1990 – 1997).
Namun demikian, jika dilihat lebih jauh, rata-rata investasi yang
lebih tinggi ini ternyata juga diikuti oleh koefisien variasi volatilitas
(volatilitas yang sudah disesuaikan terhadap nilai rata-rata
pertumbuhan) yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa
perkembangan investasi di Indonesia pada periode setelah krisis
lebih berfluktuasi dibandingkan periode sebelum krisis. Fakta lebih
tingginya fluktuasi investasi ini terutama terlihat pada investasi
masyarakat. Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi
penurunan volatilitas pada periode setelah krisis. Namun, karena
proporsi investasi pemerintah terhadap investasi total relatif kecil,
kondisi ini hampir tidak mempengaruh volatilitas investasi secara
keseluruhan.
Selanjutnya, jika dibandingkan investasi terhadap PDB
Indonesia, dapat dikemukakan bahwa selama periode 1990-2007,
rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen,
dengan persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6
persen dan investasi masyarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen.
Membandingkan kondisi sebelum dan sesudah krisis menunjukkan
bahwa telah terjadi penurunan rata-rata persentase investasi terhadap
PDB baik pada investasi pemerintah maupun masyarakat. Secara
total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen
pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode
setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8
persen, sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen
menjadi 18,8 persen.
41. Selain penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi
setelah krisis juga menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari
peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas. Bahkan dalam kasus
investasi pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunan
volatilitas, tetapi sebagai persentase dari PDB, terjadi peningkatan
dalam nilai volatilitasnya.
Gambaran secara rinci mengenai perkembangan investasi
sebagai persentase dari PDB di Indonesia selama periode 1990 –
2007 diberikan pada gambar berikut:
Gambar: Perkembangan Investasi di Indonesia selama Periode
1990 – 2007 (dalam persen terhadap PDB)
5. ketentuan hukum Investasi di Indonesia
Pengaturan tentang kegiatan penanaman modal di Indonesia
diatur dalamUU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Dalam Pasal 3 ayat (1)huruf a, disebutkan bahwa kegiatan
penanaman modal diselenggarakanberdasarkan asas kepastian
hukum. Sementara itu yang dimaksud dengan“asas kepastian
hukum” adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum
dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar
dalamsetiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman
modal.2 Dalamkonteks ini yang dimaksud dengan kepastian hukum
adalah adanyakonsistensi peraturan dan penegakan hukum di
Indonesia. Konsistensi peraturan ditunjukkan dengan adanya
peraturan yang tidak salingbertentangan antara satu peraturan dengan
peraturan yang lain, dan dapatdijadikan pedoman untuk suatu jangka
waktu yang cukup, sehingga tidak terkesan setiap pergantian pejabat
selalu diikuti pergantian peraturan yangbisa saling bertentangan.
42. C. Hutang Jangka Panjang
1. Definisi
Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan yang memiliki
tenggat waktu pembayaran atau jatuh tempo yang biasanya lumayan
lama, bisa mencapai satu periode akuntansi (1 tahun) atau lebih.
Biasanya, biaya pembayaran atau pelunasan hutang jangka panjang
ini diperoleh melalui sumber-sumber dana yang bukan berasal dari
kas perusahaan, investasi jangka pendek, persediaan stok barang /
produk di gudang yang belum digunakan, piutang dagang, dan lain
sebagainya yang biasanya termasuk kedalam aktiva lancar. Untuk
pelunasan hutang jangka panjang biasanya menggunakan aktiva
tidak lancar. Yang dimaksud dengan aktiva tidak lancar adalah aset
atau kekayaan yang memiliki nilai waktu ekonomis yang cenderung
relatif permanen atau jangka panjang serta tidak akan mudah habis
dalam sebuah periode cash flow operasional perusahaan selama satu
tahun. Contohnya adalah aset-aset perusahaan berupa investasi
jangka panjang, saham, dan lain sebagainya.
Menurut ilmu akuntansi keuangan menengah, yang termasuk
kedalam hutang jangka panjang salah satunya adalah tentang hutang
obligasi. Obligasi sendiri adalah sebuah pinjaman yang diberikan
pemilik sebuah perusahaan kepada perusahaan lainnya. Obligasi
adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh sebuah
perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dengan waktu
jatuh tempo tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Obligasi ini
memang memiliki arti sebaliknya dari saham, dimana saham adalah
memberikan hak kepemilikan kepada orang yang berlaku sebagai
pemegang saham tersebut.
Hutang jangka panjang menurut Kieso adalah sebuah kewajiban
atau beban di masa depan untuk membayarkan hutang akibat dari
penundaan pembayaran hutang yang seharusnya dilakukan pada saat
siklus satu tahun atau lebih operasi operasional perusahaan. Seperti
43. yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa hutang dibagi menjadi dua
kategori yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Perbedaannya dengan hutang jangka pendek adalah hutang jangka
pendek harus segera dibayarkan dan dilunasi pembayarannya selama
kurang dari satu periode akuntansi (kurang dari 1 tahun).
Dalam mendapatkan sebuah pinjaman atau hutang jangka
panjang memang tidak mudah, hal ini memerlukan beberapa jaminan
dan persyaratan tertentu. Jaminan hutang jangka panjang ini
bermacam-macam, diantaranya adalah jaminan barang tak bergerak.
Yang termasuk kedalam jaminan barang tak bergerak adalah aset-
aset seperti sertifikat tanah dan bangunan / gedung, dan rumah.
Hutang jangka panjang atau long term debt ini memiliki pembayaran
jatuh tempo sekitar 5-20 tahun. Waktu pembayaran ini tergantung
kesepakatan dari kedua belah pihak dan kemampuan pihak yang
mengajukan hutang jangka panjang untuk melakukan pembayaran
yang telah telah disepakati sebelumnya.
Hutang jangka panjang memiliki rasio ekuitas atau jumlah
perbandingan mengenai aktiva bersih perusahaan yaitu jumlah aktiva
yang telah dikurangi kewajiban pembayaran-pembayaran
perusahaan. Rasio ekuitas terhadap total aktiva merupakan
perbandingan antara hutang jangka pendek, hutang jangka panjang
serta jumlah seluruh aktiva perusahaan. Rasio ekuitas merupakan
hasil dari selisih aktiva yang dimiliki perusahaan setelah dikurangi
hutang lancar dan hutang jangka panjang.
2. Utang obligasi
Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi
tidak dapat melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan
cara mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang
yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan dapat
mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila
reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri
44. selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual
obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar
bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan
sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya
akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan
dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui
lembaga-lembaga keuangan.
3. Pencatatan Pengeluaran Obligasi
Obligasi yang dikeluarkan dicatat dalam rekeningnya sebesar
nilai nominal. Dalam hal harga jual obligasi tidak sama dengan
nomina, selisihnya dicatat tersendiri yaitu bila dijual di atas nominal
selisihnya dicatat dalam rekening agio obligasi, jika harga jualnya
dibawah nilai nominal, selisihnya dicatat dalam rekening disagio
obligasi.
Biaya penjualan obligasi diprerhitungkan sebagai pengurangan
harga jual dan tidak dicatat dalam rekening tersendiri. Apabila
obligasi itu dikeluarkan untuk menukar aktiva tetap, pencatatatnnya
dilakukan dengan jumlah sebesar harga jual obligasi. Harga jual ini
dicatat sebagai harga perolehan aktiva tetap. Jika harga jual obligasi
tidak dapat diketahui, pencatatan dapat menggunakan jumlah harga
pasar (harga penilaian) aktiva tetap. Kalau harga jual obligasi atau
harga pasar aktiva tetap yang dijadikan dasar pencatatan utang
obligasi itu tidak sama dengan nilai nominal obligasi, selisihnya
dicatat dalam rekening agio atau disagio obligasi.
45. VI. ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN
USAHA MILIK SWASTA (BUMS) DAN BADAN USAHA MILIK
NEGARA (BUMN) DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
A. Pengertian BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah suatu badan usaha
yang didirikan dan dimiliki oleh pihak-pihak swasta dengan tujuan
usaha utama untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Alasan pendirian BUMS adalah dalam rangka turut serta mengelola
sumber daya alam yang ada di Indonesia, namun dengan pelaksanaan
yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. (Baca
juga : Fungsi Ekonomi Pasar Modal Suatu Negara)
Dewasa ini, perusahaan-perusahaan swasta telah melingkupi
berbagai sendi kehidupan, seperti perusahaan swasta industri, tekstil,
properti, bahan makanan dan minuman, pertambangan, dan lain
sebagainya. BUMS tersebut terbagi menjadi 2 jenis perusahaan, yaitu
perusahaan swasta nasional dan perusahaan swasta asing. Pembagian
tersebut berdasar dari pemilik perusahaannya, apakah milik Warga
Negara Indonesia (WNI) ataukah Warga Negara Asing (WNA).
Perusahaan swasta nasional misalnya PT. Indomobil yang mengelola
industri motor dan mobil. Sedang perusahaan swasta asing contohnya
PT. Freeport Indonesia Company milik warga Amerika Serikat yang
mengelola pertambangan emas di Irian Jaya.
B. Peran BUMS dalam Perekonomian
Perusahaan swasta seperti contoh di atas memiliki peran yang
sangat penting dalam menggerakkan dan menunjang perekonomian
nasional. Peran-peran tersebut antara lain :
1. Merupakan mitra pemerintah
Pemerintah merupakan penguasa dan pengelola utama sumber-
sumber daya yang ada di Indonesia. Keberadaan BUMS merupakan
mitra pemerintah dalam usaha pengelolaan sumber daya tersebut baik
sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang mampu mendorong
46. pertumbuhan dan perkembangan perekonomian nasional. (Baca juga :
Manfaat Statistik Dalam Bidang Ekonomi)
2. Membantu meingkatkan kegiatan produksi, distribusi maupun
konsumsi nasional
Tidak semua kegiatan produksi produk barang dan jasa, distribusi
maupun konsumsi mampu dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dengan adanya BUMS, kegiatan-kegiatan yang
tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah tersebut bisa dipenuhi oleh
perusahaan swasta. Sehingga mampu membantu meningkatkan kegiatan
produksi, distribusi dan konsumsi nasional.
3. Menyerap banyak tenaga kerja sehingga mampu mengurangi angka
pengangguran
Dalam mendirikan badan usaha tentu membutuhkan banyak tenaga
kerja. Begitu pun dengan pendirian BUMS yang bisa menyerap banyak
sekali masyarakat sebagai tenaga kerja. Kemudian dalam perjalanan
bisnisnya, BUMS bisa memperoleh keuntungan yang digunakan untuk
perluasan usaha. Maka aktifitas pengembangan usaha tersebut akan
menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Sehingga mampu mengurangi
angka pengangguran dalam jumlah yang besar. (Baca juga : Fungsi
Produksi Jangka Pendek)
4. Meningkatkan daya beli masyarakat karena pemberian gaji atau
pendapatan karyawan
Masyarakat yang bekerja menjadi karyawan BUMS akan
memperoleh upah atau imbalan atas jasa dan tenaganya. Dengan uang
dari penggajian tersebut, masyarakat mampu membeli aneka barang
kebutuhan. Hal tersebut berarti daya beli mereka telah meningkat.
5. Mampu memenuhi target pendapatan negara melalui pajak yang
dibayarkan oleh BUMS yang berbentuk PT
BUMS berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terbebani kewajiban
pajak tertentu untuk disetor kepada negara. Di mana kewajiban pajak
tersebut tergantung dari jenis dan aktifitas perusahaannya. Misal sebuah
47. perusahaan industri tekstil terkena kewajiban pajak jenis Pajak
Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak yang
mereka setor tersebut untuk mengisi kas negara, yang biasanya telah
ditargetkan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
6. Membantu kelancaran pembangunan negara
Dana yang diperoleh negara melalui pajak yang diterima dari
BUMS (seperti penjelasan poin no. 5) selanjutnya akan digunakan
untuk pembangunan negara. Tanpa adanya setoran pajak, tentu
pembangunan bisa saja tidak akan berjalan lancar karena kekurangan
dana. Bagaimana pun pajak adalah sumber pendapatan negara yang
paling besar dan utama. Karena itulah BUMS disebut juga sebagai agen
pembangunan nasional.
7. Membantu dalam usaha pemerataan pendapatan masyarakat
Perbedaan wilayah geografis dan budaya mengakibatkan terjadi
pendapatan masyarakat yang tidak merata. Kota-kota besar cenderung
lebih maju karena pendapatan per kapita yang besar. Sedangkan kota
kecil atau pedesaan cenderung tertinggal karena pendapatan masyarakat
daerah yang kecil. Dengan adanya BUMS, kesempatan lapangan kerja
baru terbuka lebar sehingga menaikkan pendapatan masyarakat di
wilayah kota kecil. Dari sana BUMS membantu pemerataan pendapatan
masyarakat yang masih terus diupayakan oleh pemerintah.
8. Menciptakan kreasi dan peluang usaha baru yang bisa memberi
kontribusi dalam dunia bisnis dan perekonomian nasional
Pihak-pihak swasta identik dengan kreasi dan inovasi. Karena
biasanya mereka mendirikan usaha dengan melihat kebutuhan
masyarakat namun harus unik dan berbeda dari usaha-usaha yang sudah
ada. Karena kreatifitas pelaku bisnis BUMS semacam itulah mampu
menciptakan kreasi dan peluang usaha baru. Di mana hal tersebut tentu
akan memberikan kontribusi yang positif dalam dunia usaha dan
perekonomian nasional.
48. 9. Membantu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, taraf hidup
masyarakat dan kesejahteraan rakyat
Kegiatan usaha BUMS yang membuka lapangan kerja,
memberikan pendapatan sehingga meningkatkan daya beli masyarakat,
mengurangi pengangguran, semua hal tersebut tidak lain telah
membantu dalam usaha penyelesaian masalah pembangunan ekonomi
di Indonesia. Jika masalah pembangunan ekonomi bisa teratasi,
pertumbuhan ekonomi akan meningkat sehingga kesejahteraan rakyat
pun akan meningkat. Karena itulah BUMS telah turut serta membantu
upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, taraf
hidup maupun kesejahteraan masyarakat.
10. Membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Indonesia
Umumnya BUMS memiliki program Corporate Social
Responsibility (CSR) yang merupakan pertanggungjawaban secara
sosialnya sebagai bagian dari lingkungan sosial. Salah satu bentuk CSR
perusahaan swasta adalah dengan pemberian beasiswa pada masyarakat.
Dengan adanya beasiswa tersebut, masyarakat kurang mampu yang
memiliki kendala untuk memperoleh pendidikan akan berkesempatan
untuk melanjutkan pendidikan. Dengan pendidikan akan mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
bersangkutan. Karena itulah BUMS berperan dalam meningkatkan
kualitas SDM Indonesia.
C. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1. Definisi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di
Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang
sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan
untuk menyediakanarang atau jasa bagi masyarakat. Berdasarkan PP
49. No. 45 tahun 2005,BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1
dijelaskan bahwa pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang
selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan,
dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk
kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan “Bumi ,
air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini
merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam
perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang
banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi
kekuataan tertinggi kepada negara untuk :
Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan
Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang
dan perbuatan hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989
pasal 2 yang dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan
usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara. Karena seluruh modalnya dimiliki oleh negara berarti
manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut instruksi
50. presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan negaradiubah bentuknya
menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan jawatan
(perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan
(persero).
2. Ciri – Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara
fungsional dilakukan oleh pemerintah.
Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di
tangan pemerintah.
Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha.
Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung
jawab pemerintah.
Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan negara.
Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti
membangun praarana tertentu guna melayani kepentingan
masyarakat.
Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan
dan kerahasiaan, seperti senjata dan pencetakan uang
Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan harus dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.
Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu
atau bersifat strategis.
Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan
kesejahteraan masyarakat
51. Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan
oleh swasta.
Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan
utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk
keuntungan.
Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi
serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara
yang dipisahkan.
Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya
dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%,
sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat.
Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
3. Maksud dan Tujuan BUMN
Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan
pendirian BUMN tidak lain adalah sebagai berikut:
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian
nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada
khususnya.
4. Mengejar keuntungan.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi
pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
52. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
5. Manfaat BUMN
Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam
memperoleh berbagai alat pemenuhan kebutuhan hidup yang
berupa barang atau jasa.
Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk
angkatan kerja.
Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang
merupakan kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok
pengusaha swasta yang bermodal kuat.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor
sebagai sumber devisa,baik migas maupun non migas.
Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya
dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan
perekonomian negara.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat
6. Kelebihan dan Kekurangan BUMN
a) Kelebihan BUMN :
Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
Mendapat jaminan dan dukungan dari Negara
Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari
Negara
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Sebagai sumber pendapatan negara
b) Kekurangan BUMN :
Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
Manajemen perusahaan kurang professional
Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
53. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-
peraturan yang mengikat
Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
7. Macam – macam BUMN
1. Perusahaan Perseroan ( Persero)
Perusahaan Perseroan adalah BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan.Maksud dan tujuan pendirian Persero ialah
Menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat serta Mengejar keuntungan guna meningkatkan
nilai perusahaan.
Organ Persero terdiri atas:
1) RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut
RUPS, adalah organ Persero yang memegang kekuasaan tertinggi
dalam Persero dan memegang segala wewenang yang tidak
diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. Menteri bertindak
selaku RUPS dalam hal seluruh saham Persero dimiliki oleh negara
dan bertindak selaku pemegang saham pada Persero dan perseroan
terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
2) Direksi
Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh
RUPS. Dalam hal ini Menteri bertindak selaku RUPS,
pengangkatan dan pemberhentian Direksi ditetapkan oleh Menteri.
Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
54. 3) Komisaris
Pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dilakukan oleh
RUPS. Dalam hal Menteri bertindak selaku RUPS, pengangkatan
dan pemberhentian Komisaris ditetapkan oleh Menteri. Masa
jabatan anggota Komisaris ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Komisaris
bertugas mengawasi Direksi dalam menjalankan kepengurusan
Persero serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Di Indonesia sendiri yang sudah menjadi Persero adalah
PT. PP (Pembangunan Perumahan),PT Bank BNI Tbk, PT Kimia
Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT
Indosat Tbk (pada akhir tahun 2002 41,94% saham Persero ini
telah dijual kepada Swasta sehingga perusahaan ini bukan BUMN
lagi), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,Pt.Garuda Indonesia
Airways(GIA).
2. Perusahan Umum (Perum)
Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.
Pendirian Perum diusulkan oleh Menteri kepada Presiden
disertai dengan dasar pertimbangan setelah dikaji bersama dengan
Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum yang didirikan
memperoleh status badan hukum sejak diundangkannya Peraturan
Pemerintah tentang pendiriannya.
Maksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha
yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat. Serta untuk mendukung kegiatan dalam
55. rangka mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud di atas
dengan persetujuan Menteri, Perum dapat melakukan penyertaan
modal dalam badan usaha lain.
Organ Perum terdiri atas:
1) Menteri
Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa
untuk mewakili pemerintah selaku pemegang saham negara pada
Persero dan pemilik modal pada Perum dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan
2) Direksi
Direksi Perum adalah organ Perum yang bertanggung jawab
atas kepengurusan Perum untuk kepentingan dan tujuan Perum,
serta mewakili perum untuk di dalam maupun di luar pengadilan
3) Dewan Pengawas.
Dewan Pengawas adalah organ Perum yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan kegiatan pengurusan badan layanan umum
Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita
Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
Perum. Contoh Perum diantaranya Perum Pegadaian, Perum
Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA,Perum Peruri,Perum
Perumnas,Perum Balai Pustaka,