SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1
RESUME MATERI MANAJEMEN KEUANGAN I
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan I
Nama Dosen : Bpk. Ade Fauji, SE, MM
Disusun Oleh
Nama : Putri Fatmawati
NIM : 110117000134
Kelas : 2T-MA
Ruangan/Hari : B 1.2/Minggu
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatulllahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunianya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan. Sebelum penyusunan makalah ini saya sebelumnya
mengucapkan terimakasih kepada : Bapak Ade Fauji, SE, MM selaku dosen mata
kuliah Manajemen Keuangan serta teman-teman kelas 2T.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan
yang disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang dimiliki, oleh karenanya saya
mohon kritik dan saran yang membangun bagi yang membacanya demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan
hidayah-Nya serta membalas segala amal dan kebaikan kepada yang memberikan
kritik dan saran untuk kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan siapa saja
yang menggunakannya.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
1.1 Jenis-Jenis ................................................................................ 6
1.2 Prinsip Dasar .............................................................................. 6
1.3 Proses Capital Budgeting ........................................................... 7
BAB II ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
2.1 Pengertian Arus Kas …….......................................................... 10
2.2 Mengestimasikan Arus Kas ............………............................... 10
2.3 Mengidentifikasi Arus Kas Relevan .......................................... 10
2.4 Arus Kas Proyek ........................................................................ 11
2.5 Pengendalian Analisis Resiko ................................................... 12
2.6 Teknik Untuk Mengukur Resiko Berdiri Sendiri ...................... 13
BAB III BIAYA MODAL
3.1 Pengertian .................................................................................. 15
3.2 Fungsi ....................................................................................... 15
3.3 Jenis-Jenis .................................................................................. 16
BAB IV LEVERAGE, STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN
4.1 Pengertian ................................................................................... 18
4.2 Jenis-Jenis ................................................................................... 19
4
BAB V HUTANG JANGKA PANJANG
5.1 Pengertian ................................................................................... 24
5.2Jenis-Jenis .................................................................................... 24
5.3 Resiko ......................................................................................... 26
5.4 Ketentuan, Kriteria dan Syarat ................................................... 26
BAB VI ANALISIS KESEHATAN DAN PERDIKSI
KEBANGKRUTAN BUMS & BUMN
6.1 Pengertian ................................................................................... 28
6.2 Sebab-Sebab ............................................................................... 28
6.3 Analisis Kebangkrutan ............................................................... 28
6.4 Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan ..... 30
5
BAB I
TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan
investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan
perusahaan. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang
diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahun
mendatang.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu
untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada.
Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan
penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan
asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati
yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi
tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan
keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi
tersebut. “As time passes, fixed assets may become obselete or may require an
overhaul; at these points, too, financial decisions may be required”. Perusahaan
biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka
panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan.
Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber
pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah
perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara
terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager
keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
Pentingnya Penggangaran Modal
1. Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang
lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
6
2. Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan
kualitas dari penambahan aktiva.
3. Pengeluaran modal sangatlah penting
Motif Capital Budgeting
1. Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
2. Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
3. Modernisasi atas aktiva tetap
1.1 Jenis-Jenis Keputusan Penganggaran Modal
 Penambahan dan perluasan fasilitas
 Produk baru
 Inovasi dan perluasan produk
 Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau
peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik
atau peralatan yang lebih
 Menyewa/membuat atau membeli
 Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dan keamanan
 Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan
proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas
masuk.
1.2 Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal
 Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang
mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau
menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh
(marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
 Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan
harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan
7
imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya.
Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang
terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk
investasi.
 Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang
upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai
investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus
ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya
meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunity cost dari
dana sendiri yang dapat diperoleh
Jenis Proyek
-. Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan
mempengaruhi usulan proyek lainnya).
-. Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama
(dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempayan proyek
yang lainnya).
Ketersediaan Dana
 Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua
independen project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan.
 Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital
rationing dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang
memberikan return maksimal
1.3 Proses Capital Budgeting
Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:
 Pembuatan Proposal
8
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam
sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak
perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa
proposal yang diadopsi.
 Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam
rangka (a) mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling
penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang
diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash
flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat
diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan
dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang
akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi
dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil
keputusan.
 Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya
penganggaran barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang
membuat keputusan penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan
kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang
dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk
sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.
 Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap
implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran
9
dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran
dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.
 Follow Up (tindak lanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama
tahap kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya
yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek
sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi
anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk
menghentikannya, apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin
menghentikan proyek tersebut.
Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada
langkah kajian dan analisa, maupun pengambilan keputusan (langkah 2 dan 3)
yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling besar. Langkah terakhir
yakni follow up juga penting namun sering diabaikan. Langkah tersebut
dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi cash
flow yang diestimasi.
10
BAB II
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
2.1 Pengertian Arus Kas
Arus kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran
kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
2.2 Mengestimasikan Arus Kas
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran
modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran
investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek
dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu
dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini.
Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan
pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga
kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar.
2.3 Mengidentifikasi Arus Kas Yang Relevan
Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas
bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu
arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan
proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang
harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian
arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari
kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu:
1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan
laba akuntansi.
11
2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan.
2.4 Arus Kas Proyek
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar.
b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi.
Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan
aliran kas keluar.
c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.
Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada
arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas
proyek berbeda dari laba akuntansi.
a. Biaya aktiva tetap
Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva
menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya
aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan
biaya pemasangannya.
b. Beban nonkas
Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki
dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus
kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika
kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
12
c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih
Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan
aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan
peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya
positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka
pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan
dibutuhkan.
d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek
Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal
proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya
kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua
kali.
Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh
investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran
bunga tidak dikurangkan.
2.5 Pengenalan Analisis Resiko
Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis
risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah
keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis
risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko
pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan
nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para
pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi,
maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar.
Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan:
1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi.
2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya
menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga
saham.
13
3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan,
pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana
perusahaan beroperasi.
2.6 Teknik Untuk Mengukur Resiko Berdiri Sendiri
1. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana
variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati.
Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase
lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara
variabel lainnya tetap konstan.
NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan
variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin
terjadi (kasus dasar).
2. Analisis Skenario
Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut
analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada
variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari
satu variabel pada setiap penghitungan.
Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan
memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran,
produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus
terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya
variabel yang tinggi dan sebagainya.
Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel
input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan
dengan wajar.
3. Simulasi Montecarlo
Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana
kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang
14
disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi
tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
15
BAB III
BIAYA MODAL
3.1 Pengertian
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari
hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu
investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui
berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan.
3.2 Fungsi
a. Terkait dengan pajak yg dikenakan pada perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg
biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal
didasarkan pd perhitungan :
o sebelum pajak (before tax basis)
Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya
modal rata-ratanya seperti bligasi.
o setelah pajak (after tax basis).
b. Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi
yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari
usulan investasi tsb dengan biaya modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall
cost of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau
Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu
usulan investai, maka biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang
digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran
investasi.
16
3.3 Jenis-Jenis
a. Biaya Modal Individual
 Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu
pengembaliannya kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang
perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jk pendek dr
bank.
 Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of
debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).
 Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
Biaya modal saham preferen adalah biaya riil yang harus dibayar
jika perusahaan menggunakan dana dg menjual saham preferen.
Biaya modal saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor
pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan
oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.
Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara
hutang dan saham biasa. Mempunyai sifat hutang, karena saham
preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran
dividen secara periodik. Memiliki sifat seperti saham biasa karena
saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan
saham preferen tersebut.
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka
perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum
pemegang saham biasa.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan
dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi
disesuaikan atau dikurangi dg pajak.
 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri
(equitas atau ke)
17
Equitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang
memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba
ditahan untuk investasi.
Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh
sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba
ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu
diperhitungkan biaya modalnya.
b. Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan
seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya
modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat
dalam penilaian usulan investasi jangka panjang.
Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yg harus diambil dapat
ditentukan dg membandingkan besarnya biaya modal yang harus
dikeluarkan (cost of capital) dg tk keuntungan yg diproleh dimasa yang
akan datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara
keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted
average cost of capital atau WACC).
Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis
atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.
Factor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko
umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
18
BAB IV
LEVERAGE, STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
4.1 Pengertian
4.1.1 Pengertian Leverage
Menurut manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan asset
dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.
Leverage adalah pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan
tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban
tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)).
4.1.2 Pengertian Struktur Modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu
perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang
dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan
pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal
perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham
perusahaan.
4.1.3 Pengertian Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana
pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga
pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco
Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga
pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat
bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan
resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan
menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
19
Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan
pribadi.
Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya
modal.
Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang
prospek perusahaan.
Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak
berpengaruh terhadap biaya sendiri.
Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan
dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John
Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika
dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar
saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya
hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi
ketidakpastian yang dihadapi investor.
4.2 Jenis-Jenis
4.2.1 Jenis-Jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya
tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage
opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan
terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M.
Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa
besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating
leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang
diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak
20
(EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan
perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan
penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar
kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating
leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
2.Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban
tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap
keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk
utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan
mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap
perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh
karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan
sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan
bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure
tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar,
utang jangka panjang dan modal.
Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari
struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang
sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan
oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham
biasa dan laba ditahan.
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
21
4.2.2 Jenis-Jenis Pendekatan Struktur Modal
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)
Pendekatan tradisional mengemukakan ada struktur modal
optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan
dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan)
tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh
nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan
mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan
biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun
pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ)
karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan
tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan
utang yang biayanya (kd) lebih murah.
2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)
Pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan
(ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap
3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm)
Pendekatan Modigliani-Miller Position mendukung
hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana
yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang
menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya
modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
4.2.3 Jenis-Jenis Pembayaran Dividen
Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) adalah
pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan
diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para
pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen
secara tunai
a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan
dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu
walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi.
22
b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya
perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham
dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang
stabil.
c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan
artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang
saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh
perusahaan.
d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah
ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada
pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah
pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian
ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai
jumlah tertentu.
Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) adalah
pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas
dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split)
artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya
perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar
saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham
kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen
diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan
jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga
saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat
itu.
b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham
(repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen
dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal
ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan
mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.
23
24
BAB V
HUTANG JANGKA PANJANG
5.1 Pengertian
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan
dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan
hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun
atau bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal
dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas
perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar
lainnya.
Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak
lancar. Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki
perusahaan dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat
permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun
periode operasional tidak mudah habis.
5.2 Jenis-Jenis
1. Hutang Hipotek
Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan
pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan
harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai
sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan).
Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup membayar hutang
sesuai dengan jatuh tempo, sebagai gantinya pemberi hutang mempunyai
hak untuk menyita ataupun menjual harta tetap yang menjadi jaminan. Hal
25
tersebut dilakukan untuk memperoleh dana yang disesuaikan dengan
jumlah dana hutang yang belum terbayarkan.
Hutang hipotek pada umumnya hanya diperoleh dari 1 sumber,
sebagai contoh melakukan peminjaman hutang hipotek kepada perbankan.
2. Hutang Obligasi
Hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang
diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat
obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi.
Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah
nominal, waktu pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang
disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman
dan yang menerima pinjaman. Obligasi memiliki berbagai macam tipe
diantaranya :
 Obligasi terjamin dan tidak terjamin
 Berjangka
 Berseri
 Terdaftar
 Kupon Obligasi
Obligasi memiliki keebihan tersendiri di bandingkan perolehan
dana dari pengeluaran surat saham. Kelebihan hutang obligasi diantaranya
 Pemilik surat obligasi tidak memiliki hak suara pada penentuan
kebijakan perusahaan. Hal ini menguntungkan karena tidak
mempengaruhi manajemen internal perusahaan.
 Bunga obligasi cenderung lebih kecil apabila dikomparasikan dengan
deviden yang dibagikan pada pemilik saham.
 Bunga obligasi adalah biaya yang menjadi beban bagi perusahaan dan
dapat mempengaruhi terhadap berkurangnya kewajiban pajak.
Sedangkan deviden merupakan laba yang harus dibagikan pada pemilik
saham dan tidak dibebankan menjadi biaya.
Sedangkan kelemahan oblogasi diantaranya:
 Bunga obligasi tetap menjadi beban perusahaan dalam kondisi
memperoleh laba maupun saat mengalami kerugian.
 Pemegang obligasi tetap dapat meminta pengembalian obligasi
meskipun perusahaan tidak sanggup melunasi hutang obligasi.
26
Sebaliknya pemilik saham akan ikut menanggung apabila terjadi risiko
kerugian yang didrita perusahaan.
5.3 Resiko
1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama
jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya.
2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas.
3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab
bagi perusahaan.
4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi
perusahaan.
5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya
jumlah utang jangka panjang.
5.4 Ketentuan, Kriteria dan Syarat
5.4.1 Ketentuan
Utang jangka panjang memiliki ketentuan yang harus dipenuhi.
Ketentuan-ketentuan utang jangka panjang diantaranya :
1. Si penerima hutang diharapkan dapat menjaga tingkat modal
minimalnya.
2. Penerima utang tidak diperbolehkan menjual piutang untuk
memperoleh uang cash.
3. Aktiva tetap milik penerima pinjaman harus menjadi jaminan dalam
bentuk hipotek kepada pemberi pinjaman.
4. Memberi batasan akan pinjaman di kemudian hari melalui
pelarangan penambahan pinjaman atau mewajibkan hutang
tambahan tersebut sebagai subordinasi pada utang jangka panjang.
5.4.2 Kriteria
Usaha dalam mengakses utang jangka panjang yang memiliki
jatuh tempo lebih dari satu tahun (biasanya5 – 20 tahun) memiliki
berbagai kriteria dalam pemenuhan persyaratannya.Kriteria yang harus
dipenuhi seperti :
1. Data dan Laporan harus disimpan dengan administrasi yang baik.
2. Wajib melakukan pembayaran pajak
3. Menjaga kinerja usaha yang masuk sebagai bagian perusahaan dalam
pengajuan utang.
27
5.4.3 Syarat
Persyaratan yang dierlakukan pada perjanjian utang jangka panjang
secara umum meliputi berbagai poin sebagai berikut :
1. Pencatatan yang diterapkan oleh peminjam harus sesuai dengan
kaidah akuntansi terutama pada hal yang berhubungan dengan utang
jangka panjang.
2. Melaporkan secara berkala terkait kondisi keuangan perusahaan
yang telah diaudit.
3. Bagi peminjam urusan pembayaran pajak dan kewajiban lain harus
diselesaikan sesuai dengan tenggang waktu yang ditetapkan.
4. Perusahaan yang meminjam harus sanggup menjaga semua aset
perusahaan agar dapat digunakan untuk keberjalanan operasional.
28
BAB VI
ANALISIS KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS
DAN BUMN
6.1 Pengertian
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency)
dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan
bila total kewajiban melebihi total aktiva.
6.2 Sebab-Sebab
a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak
kompeten
b. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya
tidak baik.
d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan
BBM,perpajakan dan lainnya.
g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
h. Mengalami kerugian terus menerus.
i. Faktor-faktor lainnya.
6.3 Analisis Kebangkrutan
6.3.1 Analisis Kebangkrutan BUMS
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
1) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan
dengan memperhatikan dengan teliti atas variabelitas adalah
pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation
income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest
Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi
dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan
dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
29
2) Analisis Multivariate.
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu
persamaan. Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan
analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.
6.3.2 Analisis Kebangkrutan BUMN
Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat
ini berlaku Keputusan Menteri Negara BUMN No: 100/MBU/2002/
tanggal 4 Juni 2002.
Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN,
yang dilaporkan ke Menteri BUMN. Dalam SK tersebut dikategorikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Sehat, terdiri dari :
a. AAA apabila total (TS) > 95
b. AA apabila 80 <=”95
c. A apabila 65 <TS<=”80.
2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
a. BBB apabila 50<TS<=”65
b. BB apabila 40<.TS<=”50
c. B apabila 30<TS< =”40.
3. Tidak sehat, yang terdiri dari:
a. CCC apabila 20<TS<”30
b. CC apabila 10<TS<=”20
c. C apabila TS<=”20
30
6.4 Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan
6.4.1 Pemecahan Secara Informal
 Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early
warning system).
 Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi
dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh
utang
 Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan
kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau
klaim hutang dari 100% menjadi 60%.
 Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan
dengan “going concern atau terus menerurs”, bila perusahaan
dilikuidasi secara formal.
 Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya.
6.4.2 Pemecahan Secara Formal
 Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada
jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum.
 Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi
(composition).
 Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan
kepada kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.
 Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk
mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau
“collapse” untuk meringankan beban keuangan yang tetap (beban
bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan “Extension dan
Composition”

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Spm bab 5 pusat investasi
Spm bab 5 pusat investasiSpm bab 5 pusat investasi
Spm bab 5 pusat investasi
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuangan
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
Presentasi Pembelanjaan
Presentasi PembelanjaanPresentasi Pembelanjaan
Presentasi Pembelanjaan
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
 
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuanganPutri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
Putri nastiti(ma.4 2114041)aspek keuangan
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
 
Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahAkuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan Menengah
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
P2 dasar manajemen keuangan 2018
P2 dasar manajemen keuangan 2018P2 dasar manajemen keuangan 2018
P2 dasar manajemen keuangan 2018
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 

Similar to Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)

Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
doni wijaya
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
ayuruby
 

Similar to Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2) (20)

Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuangan
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018MAKALAH RESUME MKU MEI2018
MAKALAH RESUME MKU MEI2018
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)Bab i pembahasan (repaired)
Bab i pembahasan (repaired)
 
Makalah veronika evi siregar(11011700358)
Makalah veronika evi siregar(11011700358)Makalah veronika evi siregar(11011700358)
Makalah veronika evi siregar(11011700358)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)

  • 1. 1 RESUME MATERI MANAJEMEN KEUANGAN I Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan I Nama Dosen : Bpk. Ade Fauji, SE, MM Disusun Oleh Nama : Putri Fatmawati NIM : 110117000134 Kelas : 2T-MA Ruangan/Hari : B 1.2/Minggu UNIVERSITAS BINA BANGSA Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warrahmatulllahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunianya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan. Sebelum penyusunan makalah ini saya sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada : Bapak Ade Fauji, SE, MM selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan serta teman-teman kelas 2T. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan yang disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang dimiliki, oleh karenanya saya mohon kritik dan saran yang membangun bagi yang membacanya demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya serta membalas segala amal dan kebaikan kepada yang memberikan kritik dan saran untuk kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan siapa saja yang menggunakannya. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................ 3 BAB I TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL 1.1 Jenis-Jenis ................................................................................ 6 1.2 Prinsip Dasar .............................................................................. 6 1.3 Proses Capital Budgeting ........................................................... 7 BAB II ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK 2.1 Pengertian Arus Kas …….......................................................... 10 2.2 Mengestimasikan Arus Kas ............………............................... 10 2.3 Mengidentifikasi Arus Kas Relevan .......................................... 10 2.4 Arus Kas Proyek ........................................................................ 11 2.5 Pengendalian Analisis Resiko ................................................... 12 2.6 Teknik Untuk Mengukur Resiko Berdiri Sendiri ...................... 13 BAB III BIAYA MODAL 3.1 Pengertian .................................................................................. 15 3.2 Fungsi ....................................................................................... 15 3.3 Jenis-Jenis .................................................................................. 16 BAB IV LEVERAGE, STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN 4.1 Pengertian ................................................................................... 18 4.2 Jenis-Jenis ................................................................................... 19
  • 4. 4 BAB V HUTANG JANGKA PANJANG 5.1 Pengertian ................................................................................... 24 5.2Jenis-Jenis .................................................................................... 24 5.3 Resiko ......................................................................................... 26 5.4 Ketentuan, Kriteria dan Syarat ................................................... 26 BAB VI ANALISIS KESEHATAN DAN PERDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS & BUMN 6.1 Pengertian ................................................................................... 28 6.2 Sebab-Sebab ............................................................................... 28 6.3 Analisis Kebangkrutan ............................................................... 28 6.4 Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan ..... 30
  • 5. 5 BAB I TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahun mendatang. Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. “As time passes, fixed assets may become obselete or may require an overhaul; at these points, too, financial decisions may be required”. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capital budgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik. Pentingnya Penggangaran Modal 1. Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
  • 6. 6 2. Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. 3. Pengeluaran modal sangatlah penting Motif Capital Budgeting 1. Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru 2. Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien 3. Modernisasi atas aktiva tetap 1.1 Jenis-Jenis Keputusan Penganggaran Modal  Penambahan dan perluasan fasilitas  Produk baru  Inovasi dan perluasan produk  Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih  Menyewa/membuat atau membeli  Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan keamanan  Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk. 1.2 Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal  Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).  Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan
  • 7. 7 imbuh (marginal returns) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga yang terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.  Biaya imbuh dari berbagai daftar investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar (misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal/opportunity cost dari dana sendiri yang dapat diperoleh Jenis Proyek -. Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan mempengaruhi usulan proyek lainnya). -. Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempayan proyek yang lainnya). Ketersediaan Dana  Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua independen project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan.  Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital rationing dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal 1.3 Proses Capital Budgeting Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:  Pembuatan Proposal
  • 8. 8 Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.  Kajian dan Analisa Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a) mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi. Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.  Pengambilan Keputusan Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.  Implementasi Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran
  • 9. 9 dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.  Follow Up (tindak lanjut) Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya, apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek tersebut. Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada langkah kajian dan analisa, maupun pengambilan keputusan (langkah 2 dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling besar. Langkah terakhir yakni follow up juga penting namun sering diabaikan. Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi cash flow yang diestimasi.
  • 10. 10 BAB II ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK 2.1 Pengertian Arus Kas Arus kas merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. 2.2 Mengestimasikan Arus Kas Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Banyak variabel yang terdapat di dalamnya, dan banyak individu dan departemen yang berpartisipasi dalam proses ini. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. 2.3 Mengidentifikasi Arus Kas Yang Relevan Arus kas relevan bagi suatu proyek adalah tambahan arus kas bebas yang diharapkan perusahaan jika melaksanakan proyek tersebut, yaitu arus kas yang di luar yang diharapkan perusahaan apabila tidak menjalankan proyek tersebut. Arus kas relevan juga merupakan arus kas tertentu yang harus diprhitungkan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas relevan. Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Ada dua peraturan yang penting untuk membantu menghindari kesalahan mengestimasikan anggaran, yaitu: 1. Keputusan penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba akuntansi.
  • 11. 11 2. Hanya penambahan arus kas saja yang relevan. 2.4 Arus Kas Proyek Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar. b. Aliran kas operasional merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek, seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar. c. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek, seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Sebagai catatan bahwa nilai sbuah perusahaan akan tergantung pada arus kas bebasnya, demikian pula nilai suatu proyek dan memahami arus kas proyek berbeda dari laba akuntansi. a. Biaya aktiva tetap Setiap proyek membutuhkan aktiva, dan pembelian aktiva menggambarkan arus kas negatif karena pada suatu proyek seluruh biaya aktiva tetap merupakan arus kas relevan termasuk biaya pengiriman dan biaya pemasangannya. b. Beban nonkas Karena depresiasi melindungi laba terhadap pajak maka meliki dampak pada arus kas meskipun depresiasi itu sendiri bukanlah suatu arus kas. Karenanya, depresiasi harus ditambahkan kepada laba bersih ketika kita menghitung estimasi arus kas suatu proyek.
  • 12. 12 c. Perubahan dalam modal kerja operasi bersih Perubahan dalam modal kerja operasi bersih yaitu peningkatan aktiva lancar yang dihasilkan dari proyek baru dikurangi dengan peningkatan utang dagang dan akrual scara spontan. Jika perubahannya positif, sebagaimana biasanya terjadi dalam proyek ekspansi, maka pendanaan tambahan, diluar biaya perolehan aktiva tetap, masih akan dibutuhkan. d. Pembayaran bunga tidak dipehitungkan dalam arus kas proyek Pada proses diskonto ini mengurangi arus kas untuk biaya modal proyek. Jika pembayaran bunga terlebih dahulu dikurangkan dan hasilnya kemudian didiskontokan akan menyebabkan biaya modal dihitung dua kali. Arus kas proyek adalah arus kas yang tersedia bagi seluruh investor, pemegang obligasi dan juga pemegang saham, jadi pembayaran bunga tidak dikurangkan. 2.5 Pengenalan Analisis Resiko Setelah arus kas kita ketahui selanjutnya kita akan menganalisis risiko yang kemungkinan akan kita hadapi lalu membandingkan apakah keuntungan yang akan didapat sebanding dengan risikonya. Ada tiga jenis risiko yang berbeda, yaitu risiko berdiri sendiri, risiko perusahaan dan risiko pasar. Mengingat tujuan utama perusahaan adalah untuk mamaksimalkan nilai bagi pemegang saham, dan ini sangat berpengaruh terhadap para pemegang saham. Karena para pemegang saham umumnya terdiversifikasi, maka ukuran risiko yang paling relevan adalah risiko pasar. Risiko perusahaan juga penting karena tiga alasan: 1. Pemegang saham yang tidak terdiversifikasi. 2. Studi empiris determinan tingkat pengembalian yang diminta (k) biasanya menunjukkan bahwa risiko perusahaan sama-sama memengaruhi harga saham.
  • 13. 13 3. Stabilitas perusahaan sangat penting bagi para manajer, karyawan, pelanggan, pemasok, dan kreditor, dan juga bagi masyarakat di mana perusahaan beroperasi. 2.6 Teknik Untuk Mengukur Resiko Berdiri Sendiri 1. Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas adalah suatu tekhnik analisis resiko dimana variabel utama diganti satu per satu dan hasil perubahan NPVnya diamati. Dalam analisis sensitivitas, tiap variabel diubah beberapa poin persentase lebih besar dan lebih kecil daripada nilai yang diharapkan, sementara variabel lainnya tetap konstan. NPV kasus dasar merupakan nilai NPV ketika penjualan dan variabel input lainnya ditentukan sama dengan nilai yang paling mungkin terjadi (kasus dasar). 2. Analisis Skenario Analisis Skenario menyediakan kebutuhan perluasan tersebut analisis ini membuka kemungkinan dilakukannya perubahan pada variabel-variabel utama dan juga memungkinkan kita mengubah lebih dari satu variabel pada setiap penghitungan. Dalam suatu analisis skenario, seorang analisis keuangan akan memulai dengan kasus dasar lalu menanyakan kepada pihak pemasaran, produksi, dan menejer operasi lainnya untuk memberikan skenario kasus terburuk seperti penjualan unit yang rendah, harga jual yang rendah, biaya variabel yang tinggi dan sebagainya. Skenario kasus terbaik adalah analisis dimana seluruh variabel input dinyatakan dalam nilai yang paling baik yang dapat diramalkan dengan wajar. 3. Simulasi Montecarlo Simulasi Montecarlo adalah tekhnik analisis resiko dimana kemungkinan kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang
  • 14. 14 disimulasikan dalam sebuah komputer, sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks-indeks resiko.
  • 15. 15 BAB III BIAYA MODAL 3.1 Pengertian Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. 3.2 Fungsi a. Terkait dengan pajak yg dikenakan pada perusahaan. Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari modal sendiri. Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan : o sebelum pajak (before tax basis) Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti bligasi. o setelah pajak (after tax basis). b. Sebagai Discount Rate Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.
  • 16. 16 3.3 Jenis-Jenis a. Biaya Modal Individual  Biaya Modal Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu pengembaliannya kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jk pendek dr bank.  Biaya Modal Hutang JK Panjang Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).  Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp) Biaya modal saham preferen adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dg menjual saham preferen. Biaya modal saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa. Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik. Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut. Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.  Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
  • 17. 17 Equitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya. b. Biaya Modal Keseluruhan Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yg harus diambil dapat ditentukan dg membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dg tk keuntungan yg diproleh dimasa yang akan datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut. Factor yang mempengaruhi WACC 1. Kondisi pasar. 2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy. 3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
  • 18. 18 BAB IV LEVERAGE, STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN 4.1 Pengertian 4.1.1 Pengertian Leverage Menurut manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Leverage adalah pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)). 4.1.2 Pengertian Struktur Modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan. 4.1.3 Pengertian Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
  • 19. 19 Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. 4.2 Jenis-Jenis 4.2.1 Jenis-Jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak
  • 20. 20 (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus : 2.Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN
  • 21. 21 4.2.2 Jenis-Jenis Pendekatan Struktur Modal 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) Pendekatan tradisional mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah. 2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach) Pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap 3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) Pendekatan Modigliani-Miller Position mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan. 4.2.3 Jenis-Jenis Pembayaran Dividen Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) adalah pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi.
  • 22. 22 b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) adalah pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu. b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.
  • 23. 23
  • 24. 24 BAB V HUTANG JANGKA PANJANG 5.1 Pengertian Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak mudah habis. 5.2 Jenis-Jenis 1. Hutang Hipotek Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan). Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup membayar hutang sesuai dengan jatuh tempo, sebagai gantinya pemberi hutang mempunyai hak untuk menyita ataupun menjual harta tetap yang menjadi jaminan. Hal
  • 25. 25 tersebut dilakukan untuk memperoleh dana yang disesuaikan dengan jumlah dana hutang yang belum terbayarkan. Hutang hipotek pada umumnya hanya diperoleh dari 1 sumber, sebagai contoh melakukan peminjaman hutang hipotek kepada perbankan. 2. Hutang Obligasi Hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi. Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal, waktu pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman dan yang menerima pinjaman. Obligasi memiliki berbagai macam tipe diantaranya :  Obligasi terjamin dan tidak terjamin  Berjangka  Berseri  Terdaftar  Kupon Obligasi Obligasi memiliki keebihan tersendiri di bandingkan perolehan dana dari pengeluaran surat saham. Kelebihan hutang obligasi diantaranya  Pemilik surat obligasi tidak memiliki hak suara pada penentuan kebijakan perusahaan. Hal ini menguntungkan karena tidak mempengaruhi manajemen internal perusahaan.  Bunga obligasi cenderung lebih kecil apabila dikomparasikan dengan deviden yang dibagikan pada pemilik saham.  Bunga obligasi adalah biaya yang menjadi beban bagi perusahaan dan dapat mempengaruhi terhadap berkurangnya kewajiban pajak. Sedangkan deviden merupakan laba yang harus dibagikan pada pemilik saham dan tidak dibebankan menjadi biaya. Sedangkan kelemahan oblogasi diantaranya:  Bunga obligasi tetap menjadi beban perusahaan dalam kondisi memperoleh laba maupun saat mengalami kerugian.  Pemegang obligasi tetap dapat meminta pengembalian obligasi meskipun perusahaan tidak sanggup melunasi hutang obligasi.
  • 26. 26 Sebaliknya pemilik saham akan ikut menanggung apabila terjadi risiko kerugian yang didrita perusahaan. 5.3 Resiko 1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya. 2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas. 3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab bagi perusahaan. 4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi perusahaan. 5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya jumlah utang jangka panjang. 5.4 Ketentuan, Kriteria dan Syarat 5.4.1 Ketentuan Utang jangka panjang memiliki ketentuan yang harus dipenuhi. Ketentuan-ketentuan utang jangka panjang diantaranya : 1. Si penerima hutang diharapkan dapat menjaga tingkat modal minimalnya. 2. Penerima utang tidak diperbolehkan menjual piutang untuk memperoleh uang cash. 3. Aktiva tetap milik penerima pinjaman harus menjadi jaminan dalam bentuk hipotek kepada pemberi pinjaman. 4. Memberi batasan akan pinjaman di kemudian hari melalui pelarangan penambahan pinjaman atau mewajibkan hutang tambahan tersebut sebagai subordinasi pada utang jangka panjang. 5.4.2 Kriteria Usaha dalam mengakses utang jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun (biasanya5 – 20 tahun) memiliki berbagai kriteria dalam pemenuhan persyaratannya.Kriteria yang harus dipenuhi seperti : 1. Data dan Laporan harus disimpan dengan administrasi yang baik. 2. Wajib melakukan pembayaran pajak 3. Menjaga kinerja usaha yang masuk sebagai bagian perusahaan dalam pengajuan utang.
  • 27. 27 5.4.3 Syarat Persyaratan yang dierlakukan pada perjanjian utang jangka panjang secara umum meliputi berbagai poin sebagai berikut : 1. Pencatatan yang diterapkan oleh peminjam harus sesuai dengan kaidah akuntansi terutama pada hal yang berhubungan dengan utang jangka panjang. 2. Melaporkan secara berkala terkait kondisi keuangan perusahaan yang telah diaudit. 3. Bagi peminjam urusan pembayaran pajak dan kewajiban lain harus diselesaikan sesuai dengan tenggang waktu yang ditetapkan. 4. Perusahaan yang meminjam harus sanggup menjaga semua aset perusahaan agar dapat digunakan untuk keberjalanan operasional.
  • 28. 28 BAB VI ANALISIS KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN BUMN 6.1 Pengertian Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. 6.2 Sebab-Sebab a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten b. Kurangnya pengalaman secara manajerial. c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik. d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya. g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis. h. Mengalami kerugian terus menerus. i. Faktor-faktor lainnya. 6.3 Analisis Kebangkrutan 6.3.1 Analisis Kebangkrutan BUMS Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: 1) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan dengan memperhatikan dengan teliti atas variabelitas adalah pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
  • 29. 29 2) Analisis Multivariate. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic. 6.3.2 Analisis Kebangkrutan BUMN Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku Keputusan Menteri Negara BUMN No: 100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002. Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN, yang dilaporkan ke Menteri BUMN. Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal sebagai berikut: 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila total (TS) > 95 b. AA apabila 80 <=”95 c. A apabila 65 <TS<=”80. 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari : a. BBB apabila 50<TS<=”65 b. BB apabila 40<.TS<=”50 c. B apabila 30<TS< =”40. 3. Tidak sehat, yang terdiri dari: a. CCC apabila 20<TS<”30 b. CC apabila 10<TS<=”20 c. C apabila TS<=”20
  • 30. 30 6.4 Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan 6.4.1 Pemecahan Secara Informal  Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early warning system).  Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang  Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang dari 100% menjadi 60%.  Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan “going concern atau terus menerurs”, bila perusahaan dilikuidasi secara formal.  Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya. 6.4.2 Pemecahan Secara Formal  Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum.  Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition).  Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.  Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan “Extension dan Composition”