Modul ini membahas alternatif pemilihan strategi bisnis dengan menjelaskan strategi generik keunggulan bisnis seperti biaya kepemimpinan, diferensiasi produk, dan fokus. Juga dibahas alternatif pengembangan strategi seperti penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Modul ini diharapkan membantu memahami konsep-konsep strategi bisnis dan menyiapkan calon guru dalam merencanakan bisnis."
1. i
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS
MODUL 1: ALTERNATIF PEMILIHAN STRATEGI BISNIS
Nama Penulis:
Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
2. ii
Daftar Isi
Halaman Judul ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Pendahuluan........................................................................................................... iii
A. Deskripsi Singkat.................................................................................... iii
B. Relevansi................................................................................................. iii
C. Petunjuk Belajar...................................................................................... iii
Kajian Materi ...........................................................................................................1
A. Capaian Pembelajaran...............................................................................1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan...............................................1
C. Pokok-Pokok Materi .................................................................................1
D. Uraian Materi............................................................................................1
1. Strategi Generik Keunggulan Bisnis .................................................1
2. Alternatif Pengembangan Strategi.....................................................6
3. Tujuan Strategi Pemasaran................................................................8
4. Analisis Rencana Produk atau Jasa ...................................................9
5. Alokasi Sumber Daya Manusia.......................................................13
6. Pemilihan Strategi Pemasaran Yang Kreatif dan Inovatif...............21
7. Proyeksi Keuangan Bisnis...............................................................24
E. Ilustrasi Penyusunan Proyeksi Keuangan .............................................39
F. Forum Diskusi.........................................................................................44
Rangkuman ............................................................................................................45
Tes Formatif...........................................................Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka........................................................................................................47
Tugas Akhir ...........................................................Error! Bookmark not defined.
Tes Sumatif ............................................................Error! Bookmark not defined.
Kunci Jawaban Tes Formatif Dan Sumatif............Error! Bookmark not defined.
3. iii
Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini dirangkum ke dalam sebuah modul. Modul
yang membahas materi terkait alternatif pengembangan strategi, strategi
generik keunggulan bisnis, alokasi SDM, Strategi pemasaran yang kreatif
& inovatif, dan proyeksi keuangan.
Modul ini disiapkan sebagai bekal instruktur dan calon guru atau
peserta PPG sehingga mereka mampu melakukan alternatif pengembangan
strategi bisnis, analisis strategi bisnis, dan analisis alokasi SDM. Mereka
juga diharapkan mampu membuat produk secara kreatif dan inovatif juga
mampu dalam menyusun laporan keuangan guna pengimplementasian di
masa yang akan datang.
B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan
membantu instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk
memahami materi alternatif pemilihan strategi bisnis khususnya di bidang
pengembangan strategi generik, keunggulan bisnis, dan laporan keuangan
perencanaan bisnis bagi kepentingan perusahaan secara ekternal ataupun
internal.
C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan materi
yang diajarkan dan disampaikan oleh instruktur, kemudian (2) melakukan
diskusi mengenai materi-materi lain yang terkait guna memperdalam materi
dengan cara mencari informasi melalui media internet dan bertukar
informasi, serta (3) mengerjakan latihan soal yang sudah tersedia dalam
4. iv
modul ini dengan menyesuaikan materi yang telah dipelajari kemudian
dicocokkan dengan kunci jawaban untuk mengetahui jawaban yang benar.
5. 1
Kajian Materi
A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) menghasilkan
lulusan atau calon guru peserta PPG yang memiliki keterampilan dalam
perencanaan bisnis sehingga dapat menciptakan peluang atau kesempatan
kerja, dan (2) menghasilkan lulusan atau calon guru yang memiliki
keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan capaian lulusan.
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan
alternatif pemilihan strategi bisnis untuk mengembangkan bisnis dan
menyusun proyeksi laporan keuangan perusahaan di masa mendatang.
C. Pokok-Pokok Materi
1. Strategi Generik Keunggulan Bisnis
2. Alternatif Pengembangan Strategi: Market Penetrasi, Produk
Development dan Market
3. Tujuan Strategi Pemasaran
4. Analisis Rencana Produk dan Jasa
5. Alokasi Sumber Daya Manusia
6. Pemilihan Strategi Pemasaran yang Kreatif Inovatif
7. Proyeksi Keuangan
D. Uraian Materi
1. Strategi Generik Keunggulan Bisnis
Semakin berkembangnya zaman semakin berkembang juga
persaingan dunia bisnis. Ketatnya perkembangan bisnis memicu
perusahaan untuk memilih atau mencari strategi yang tepat. Strategi
merupakan rencana yang tersusun, luas, komprehensif dan terintegrasi
yang mana menyatukan keunggulan strategi perusahaan dengan
6. 2
tantangan yang ada. Strategi disusun oleh organisasi untuk mencapai
tujuan pelaksanaan. Ada beberapa yang dapat dilakukan sebelum
merumuskan strategi, yaitu sebagai berikut:
a. Menetapkan sasaran atau tujuan. Kita harus menetapkan tujuan
yang ingin dicapai. Selanjutnya, susunlah tujuan tersebut dengan
jelas kemudian lakukanlah pengamatan dan pemeriksaan
lingkungan eksternal dan internal.
b. Menetapkan perencanaan strategi dan perumusan strategi. Pada
tahap ini, kita membuat dan merumuskan perencanaan serta strategi
yang akan digunakan.
c. Mendiagnosa keunggulan strategi dari alternatif strategi yang sudah
ada. Strategi-strategi yang sudah dirumuskan tadi kemudian
diidentifikasi keunggulannya (tiap strategi). Selanjutnya, pilihlah
strategi yang unggul.
d. Memilih strategi yang paling sesuai. Dari strategi-strategi yang
unggul tadi pilihlah strategi yang paling sesuai. Pada tahap ini,
diperlukan strategi-strategi alternatif. Strategi alternatif adalah
strategi yang mampu memberikan berbagai alternatif-alternatif
strategi. Strategi tersebut diperlukan guna mengantisipasi ancaman.
Strategi alternatiif juga berguna untuk mencari peluang lingkungan
melalui profil keunggulan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Penyusunan strategi merupakan hal yang penting apalagi jika
terkait sumberdaya yang dimiliki perusahaan maka perusahaan
harus menyusun strategi yang akan membawa mereka kepada
keunggulan kompetitif perusahaan jangka panjang. Perbandingan
antara peluang dan ancaman lingkungan perusahaan dengan
keunggulan strategi merupakan hal yang penting karena hal itu
menunjukkan sifat strategis perusahaan di masa yang akan datang.
e. Setelah memilih alternatif strateginya, maka langkah berikutnya
diharuskan melakukan kajian misi bisnis yang akan didalami
perusahaan. Untuk kasus perusahaan kecil, pengertian bisnis sangat
7. 3
sederhana, namun bagi perusahaan besar sangatlah kompleks
sehingga diperlukan pemilihan alternatif strategi secara tepat.
Menurut Novitawati and Fajarwati (2018) jenis strategi alternatif dapat
dikelompokkan sebagai berikut: (1) strategi integrasi kedepan, (2)
strategi integrasi ke belakang, (3) strategi integrasi horizontal, (4)
strategi penetrasi pasar, (5) strategi diversifikasi konglomerat, (6)
strategi pengembangan produk, (7) strategi diversifikasi horizontal, (8)
strategi diversifikasi konsentris, (9) strategi penciutan, (10) strategi
likuidasi (11) strategi divestasi.
Dasar pengembangan strategi bersaing terdapat pemikiran mengenai
bagaimana perusahaan akan bersaing menghadapi pesaing global,
perusahaan mengalami kemunduran akibat kurangnya pertahanan yang
baik. Menurut Wibowo, Handayani, and Lestari (2017) bahwa strategi
generik salah satu dari strategi yang sering digunakan perusahaan untuk
bersaing dalam bidang industri baik sejenis maupun berbeda jenis untuk
menciptakan posisi untung dan kekuatan dalam persaingan industri.
Implementasi strategi generik berkaitan dengan perencanaan,
perumusan, pengimplementasian aktivitas, sehingga perusahaan
memiliki arah dan implementasi kegiatan yang lebih jelas.
Strategic Advantage
Uniqueness Perceived Low Cost Position
Industry wide
Strategic Target
Particular segment only
Gambar 1. Three Generic Strategies
Sumber: Porter (1985) dalam Abdillah, Hakim, Damri, and Fithriya (2017)
Diffentiation
Overall Cost
Leadership
Focus
8. 4
Gambar diatas menunjukkan tiga strategi generik yang digunakan
perusahaan. Strategi ini dikenalkan oleh Porter (1985). Pada startegi ini,
perusahaan dalam suatu industri diberikan keleluasaan untuk memilih
beberapa pilihan agar mencapai keunggulan bersaing yaitu cost
leadership, differentiation, dan lingkup kompetitif. Lingkup kompetitif
menggambarkan segmen target industri perusahaan yaitu mengenai
fokus dan luas market perusahaan. Strategi generik ini
mengkarakteristikan posisi sederhana dengan tingkatan yang luas.
Porter menyimpulkan bahwa strategi generik kompetitif ialah seperti
cost leadership, diferensiasi produk dan strategi focus (Wibowo et al.,
2017).
Menurut Suci (2009); Wibowo et al. (2017); dan Abdillah et al.
(2017) strategi generik merupakan turunan dari strategi jangka panjang.
Langkah-langkah untuk mencari dasar keunggulan bersaing dari usaha
perusahaan, yaitu:
1) Strategi Biaya Kepemimpinan (Cost Leadership)
Strategi ini dilakukan dengan usaha untuk mencapai biaya
rendah (overall Cost Leadership) dalam perusahaan. Startegi ini
mengupayakan pengendalian biaya dengan efisiensi biaya. Strategi
ini baik diterapkan bagi perusahaan yang memproduksi produk
yang umum dan mudah diterima oleh masyarakat luas dengan
biaya yang rendah sehingga perlu pertimbangan terkait keunggulan
kasus pasar yang mudah. Strategi Biaya Kepemimpinan dapat
diperoleh dengan memiliki karyawan yang ahli dan
berpengalaman, adanya pengendalian biaya overhead, service,
periklanan serta meminimalkan biaya pengembangan, dan lain
sebagainya. Penerapan strategi yang tepat akan memberikan
manfaat bagi perusahaan seperti desain produk, kemampuan
engineer, pengendalian biaya ketat, supervisi tenaga kerja, akses
modal yang berkelanjutan, intensif akan target kualitas.
9. 5
2) Strategi Diferensiasi Produk
Menciptakan produk yang unik dengan memberikan
penekanan pada keunggulan produk bagi pelanggan yang
bervariasi/diferensiasi (differentiation). Diferensiasi dapat
dilakukan melalui dimensi merk, karakteristik khusus, service yang
diberikan kepada pelanggan, teknologi yang digunakan, dan
distribusi yang lebih baik. Dengan menerapkan strategi ini maka
perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari pelanggan yang
memiliki sensitivitas terhadap harga. Loyalitas pembeli memberi
ide perusahaan agar terus mengembangkan kompetensi dan
mendiferensiasikan produknya.
Ada tiga syarat penentuan diferensiasi produk yaitu
menciptakan excellent value dimata pelanggan, keunggulan
bersaing melalui perbedaan serta keunikan produk yang
membedakan produk tersebut dengan produk-produk yang lain.
Menurut Porter (1992) langkah-langkah untuk menentukan
landasan untuk differensiasi produk yaitu dengan menentukan
konsumen, mengidentifikasi rantai nilai, menyusun kriteria
perangkat pembelian pelanggan, menilai keunikan yang sudah ada,
menguji daya tahan strategi diferensiasi produk yang sudah dipilih.
Pengimplementasian diffensiasi selain profit diatas rata-rata yaitu
seperti kepekaan pelanggan terhadap harga kurang, menciptakan
hambatan masuk yang tinggi untuk produk-produk dan posisi
terhadap produk pengganti juga tinggi.
3) Strategi Focus (Strategi Ceruk)
Strategi fokus memfokuskan perusahaan pada target pasar.
Strategi fokus ini memiliki dua varian yaitu melayani permintaan
khusus pada kelompok konsumen atau industri dengan cara
memfokuskan (focusting) pada biaya diferensiasi dan yang kedua
yaitu fokus differensiasi yaitu perusahaan mencari differensiasi
dengan target segmen.
10. 6
Strategi fokus ini didasarkan pada usaha memenuhi kebutuhan
khusus pelanggan dengan jumlah produk tertentu. Strategi fokus
bertujuan untuk memfokuskan terhadap usaha pemasaran satu atau
lebih segmen dan membuat bauran pemasaran sehingga perusahaan
menemukan target pasar yang lebih baik dan menghindari dari
produk konsumen misalnya perang iklan dan introduksi produk
baru yang pesat. Ketiga strategi inilah dikembangkan oleh Porter
(1992) untuk menghadapi kekuatan yang mempengaruhi industri.
2. Alternatif Pengembangan Strategi: Market Penetrasi, Produk
Development dan Market
Menurut Widharta and Sugiharto (2013), strategi intensif umumnya
digunakan oleh perusahaan sebagai strategi yang mengarahkan usaha
secara intensif dengan ketentuan dapat memperbaiki posisi kompetitif
dengan produk yang telah ada saat ini. Strategi intensif dibagi menjadi
a. Penetrasi pasar (Market Penetration)
Penetrasi pasar merupakan salah satu strategi pertumbuhan
perusahaan yang berfokus pada penjualan produk-produk yang
telah ada sebelumnya di pasar melalui usaha-usaha pemasaran
yang lebih intens. Cara menggunakan dan melaksanakan strategi
ini dengan mengkombinasikan strategi lain/bauran pemasaran
harga dan promosi. Perusahaan berusaha untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Market penetrasi berusaha mencapai empat tujuan yaitu:
1) Mempertahankan dan meningkatkan pangsa produk dengan
cara mengkombinasi dari strategi harga yang kompetitif,
promosi, iklan, penjualan dan sumberdaya pribadi yang
diperuntukkan untuk menjual.
2) Bebas dari mayoritas dominan pertumbuhan pasar.
3) Restrukturisasi pasar dengan cara melakukan kampanye
promosi secara terus-menerus.
11. 7
4) Meningkatkan penggunaan dari pelanggan yang ada yaitu
memperkenalkan program loyalitas konsumen. Strategi ini
membutuhkan investasi baru yang jumlahnya banyak sebab
sebelumnya harus melakukan riset pasar dan produk.
Misalnya: PT PNG melakukan kegiatan pemasaran promosi
yang intensif terhadap produk terbarunya yaitu pewangi
downy mawar.
b. Pengembangan pasar (Market Development)
Strategi bisnis yang berusaha menjual produk yang telah
ada dengan menjualnya kembali di pasar-pasar baru. Bentuk
pengimplementasian strategi ini seperti: kemasan produk baru,
produk ekspor ke negara yang baru, membuat segmen baru,
saluran distribusi yang baru. Misalnya: PT. KAI membuka
pembeliam reservasi tiket lokal melalui KAI Access seperti
kategori KA Kalijaga, dan lainya.
c. Pengembangan Produk (Product Development)
Memperkenalkan produk baru ke pasar- pasar yang sudah ada
dengan menggunakan strategi pengembangan kompetensi baru
dan program pemasaran yang baru untuk dikembangkan ke pasar
yang telah ada atau dengan arti lain memodifikasi produk yang
telah ada. Misalnya: PT Unilever mengembangkan produk
barunya seperti sunsilk shampoo hijab recharge fresh karena
luasnya pasar pengguna hijab.
d. Diversifikasi (Diversification)
Diversifikasi merupakan langkah pemasaran yang paling
berisiko. Langkah pemasaran ini dapat dikatakan beresiko karena
strategi bisnis yang baru bergerak dalam pasar baru atau bahkan
mungkin tidak memiliki pengalaman atas produk baru tersebut.
e. Concentric diversification
Strategi ini berfokus pada penambahan produk/jasa baru yang
masih satu lini atau saling berhubungan. Strategi ini bertujuan
12. 8
agar membuat produk baru tetapi tetap pada pasar yang sama dan
saling berkaitan. Strategi ini dapat diterapkan pada industri yang
mengalami pertumbuhan lambat
1) Horizontal diversification: menambahkan produk atau jasa
pelayanan baru yang tidak memiliki keterkaitan untuk
ditawarkan ke konsumen. Strategi ini dapat dilakukan
apabila produk baru bisa mendukung produk lama, ada
persaingan ketat pada tahap mature, distribusi produk baru
lancar dengan pelanggan dan adanya jumlah penjualan yang
berbeda dari kedua produk.
2) Conglomerate diversification: menambah produk atau jasa
yang tidak memiliki keterkaitan untuk pasar yang berbeda.
Ini dilakukan jika industri telah mengalami kejenuhan,
adanya kesempatan untuk memiliki bisnis yang tidak
berkaitan tapi masih berkembang baik dan memiliki sumber
daya untuk terjun di industri baru.
3. Tujuan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memadukan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut penjualan (sales), pemasaran (marketing), periklanan
(advertising), humas (public relation), dan networking. Tiap
komponen yang ada dari keseluruhan strategi pemasaran ini
mengandung suatu maksud/tujuan tertentu. Tiap komponen juga
menawarkan manfaatnya sendiri dan saling mengisi dengan
komponen lainnya. Semua komponen harus saling mengisi guna
memperluas citra (image), memperkuat merek (brand), dan
meyakinkan keunikan perusahaan.
Jika tujuan strategi pemasaran menciptakan merek, membangun
basis pelanggan yang kuat, dan meningkatkan penjualan produk
ataupun jasa, maka tujuan-tujuan tersebut harus dijelaskan lebih
spesifik. Berikut tujuan strategi pemasaran secara spesifik tersebut:
13. 9
a. Menciptakan merek yang kuat
Berapakah tingkat kesadaran atas merek perusahaan atau
produk/jasa saat ini? Apakah dimulai dari kehancuran atau
membangun di atas nama yang sudah terkenal? Apa
karakteristik merek kuat dalam pikiran pelanggan? Pada tingkat
kesadaran merek apa yang diinginkan pembeli?
b. Membangun basis pelanggan
Siapa pelanggan terbaik? Pelanggan seperti apa yang
kemungkinan besar akan membeli? Apa profil (demografi,
psikografi) pelanggan ideal? Bagaimana pasar ini dapat dicapai
(online atau offline)? Apa karakteristik khusus perusahaan atau
produk/jasa yang paling berpeluang membangkitkan kesetiaan
pelanggan?
c. Meningkatkan penjualan
Jika perusahaan sudah beroperasi, berapa tingkat penjualannya?
Jika perusahaan baru berdiri, atau divisi baru, bagaimana
meramalkan permintaan? Tingkat pertumbuhan penjualan baru
mana yang dapat ditangani? Berapa kuantitas produk yang dapat
diproduksi/didistribusi? Tingkat jasa apa yang dapat didukung
dengan staf yang ada atau dengan menambah staff? (Pinson,
2001). Pengeluaran untuk pemasaran merupakan suatu bagian
yang signifikan dari seluruh pengeluaran, sehingga para investor
dan banker perlu mengetahui hasilnya.
4. Analisis Rencana Produk atau Jasa
Pertanyaan awal yang muncul saat meyakinkan untuk membuat
sebuah bisnis adalah apakah bisnis dapat survive pada awal pendirian.
Pemilik bisnis harus menjaga agar bisnis yang didirikan mampu
bertahan dan sedikit demi sedikit bisa membangun eksistensinya di
market. Dengan demikian perusahan akan mampu merebut pelanggan.
Pada umumnya, bisnis baru yang berjalan pada periode 3-6 bulan
14. 10
pertama merupakan periode terberat. Oleh sebab itu, ada beberapa hal
penting dan perlu kritisi yang harus dilakukan, antara lain:
a. Membangun awareness di pasar
Langkah awal membangun awareness dipasar adalah dengan
memperkenalkan produk kepada khalayak umum dan calon
pelanggan. Dengan pengenalan ini diharapkan calon pelanggan
segera mencari informasi detail mengenai produk dan
memberikan penilaianya apakah produk sesuai dengan apa yang
dibutuhkan ataukah tidak, yang kemudian berdampak pada
pembelian produk/ jasa (beli atau tidak). Hal-hal yang dilakukan
perusahaan untuk membangun perkenalan:
1) Membagikan brosur ke masyarakat sekitar lokasi bisnis atau
kepada segmen calon pembeli
2) Membuat dan memasang spanduk di tempat yang strategis
yang mudah menarik perhatian orang sekitar dan mudah
dibaca dengan memberikan informasi yang tepat sasaran
3) Meng-upload dan memasang pesan di media sosial serta
menyebarkan SMS sesuai dengan sasaran yang dituju.
4) Memanfaatkan fasilitas website sebagai sarana jual beli
yang pada umumnya digunakan oleh perusahaan kecil dan
menengah seperti tokopedia, JD.id, dan lainnya.
5) Menyebarkan kupon diskon disekitar outlet atau tempat-
tempat yang banyak dikunjungi calon pelanggan.
b. Melakukan desain outlet penjualan
First impression mengenai perusahaan diawali dari observasi
atau penglihatan calon pelanggan terhadap outlet/ toko. Di masa
sekarang, outlet bisnis dapat digolongkan menjadi dua jenis,
model pertama ialah outlet penjualan atau toko konvensional
dan model kedua melalui website online. Kedua model harus
sama-sama didesain dan diset-up dengan sempurna. Berikut
beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam men-
15. 11
set-up outlet/ toko penjualannya, yaitu:
1) Outlet penjualan menjadi bagian identitas maka sebaiknya
outlet mudah dikenal.
2) Outlet penjualan sebaiknya memiliki friend atmosphere
yang ramah untuk mendekatkan calon pelanggan dengan
karyawan.
3) Outlet penjualan sebaiknya memiliki komponen-komponen
yang unik dan berciri khas agar mudah dibedakan dengan
pesaing.
4) Outlet penjualan sebaiknya memiliki fasilitas dasar yang
memadai, hal ini agar transaksi serta proses penjualan dapat
dilakukan dengan interaksi yang mudah antara perusahaan
dengan calon pelanggan.
c. Mempersiapkan dan melaksanakan bisnis (Opening) dan
(launching)
Kegiatan ini merupakan tanda resmi dibukanya perusahaan. Juga,
merupakan proses awal untuk memperebutkan calon pelanggan
yang ada di pasar. Pada umumnya, acara opening dan launching
dilakukan dengan mengundang stakeholder seperti distributor,
mitra bisnis, calon pelanggan, supplier, masyarakat sekitar, dan
sebagainya. Manfaat adanya opening dan launching yaitu
1) Mendorong kinerja internal perusahaan.
2) Sebagai proses perkenalan perusahaan ke publik dan pasar
sehingga diharapkan ada calon pelanggan yang ingin
membeli produk.
3) Sebagai pengamatan awal reaksi dari pesaing akan kehadiran
perusahaan baru, sehingga diperoleh masukan evaluasi dan
penyesuaian dalam strategi bersaing.
d. Memberi batasan jam operasi buka toko/ outlet
Jika disamakan dengan waktu dan durasi yang standar, maka
perusahaan pendatang baru akan sulit mendapatkan pelanggan
16. 12
untuk itu perlu adanya cara tertentu agar calon pelanggan
mencoba produk perusahaan, beberapa hal yang dapat dilakukan
seperti:
1) Jam buka outlet dibuka lebih awal dari pada pesaing
2) Jam tutup outlet penjualan ditutup leb,ih akhir dari pada
pesaing misalnya 30 menit- 1 jam.
e. Menciptakan first memorable yang berkesan bagi pelanggan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membentuk kesan
pertama yang baik seperti:
1) Menciptakan konsep bisnis yang baru, unik, berbeda
dibandingkan dengan pesaing misalnya dari segi produk baru,
cara pembayaran baru, pelayanan baru, dan lainnya
2) Karyawan yang bersikap ramah, sopan, berpenampilan
menarik serta menjiwai perannya dalam melayani pelanggan.
3) Peralatan dan fasilitas dapat berfungsi dengan baik
4) Proses penjualan dan pelayanan yang dinikmati oleh
pelanggan dapat berjalan cepat
5) Ada bonus yang diperoleh pelanggan
6) Adanya point reward sebagai bentuk promosi agar pelanggan
kembali membeli produknya lagi
7) Harga sebanding atau lebih rendah dibandingkan dengan
perolehan manfaat yang dirasa oleh pelanggan
f.Memberikan jaminan untuk produk yang cacat dan memberikan
pelayanan yang baik
Produk yang gagal atau cacat biasanya akan membawa kepada
hilangnya kepercayaan pelanggan, untuk itu perusahaan harus
menjalankan manajemen yang berkualitas dan baik. Jika dari
manajemennya sudah berkualitas, maka pelayanan dan
keunggulan membuat produk dapat diminimalkan serendah
mungkin. Hal-hal yang dapat menghindari kegagalan produk dan
pelayanan sebagai berikut:
17. 13
1) Menetapkan standar kualitas produk dan pelayanan yang
sesuai harapan pelanggan.
2) Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mengawali
eksekusi dari standar kualitas yang diinginkan pelanggan.
3) Memberikan garansi terhadap produk yang cacat dan
pemberian kompensasi yang pantas bagi korban.
g. Menjalankan tanggung jawab sebagai dengan cara memerhatikan
dan memuaskan pelanggan.
Untuk menunjukkan keseriusan dan tanggung jawab perusahaan
dapat melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Selalu menepati dan menjalankan seluruh kegiatan yang
dijalankan perusahaan.
2) Memberikan wadah untuk memberi kritik dan saran dari
pelanggan baik secara langsung atau tidak langsung seperti
lewat surat menyurat, media saran dan kritik, dan lainnya
3) Memberikan kemudahan komunikasi bagi pelanggan.
Misalnya perusahaan menunjuk siapa yang menjadi
penanggung jawab segala yang berkaitan dengan kepentingan
pelanggan.
4) Memberikan perhatian yang lebih bagi pelanggan dan
mengupayakan memberi pelayanan yang lebih juga.
5) Berikan saran kepada pelanggan untuk memperoleh nilai
yang maksimal dalam setiap transaksi pembelian dan
pemenuhan kebutuhannya.
5. Alokasi Sumber Daya Manusia
Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya perlu didukung oleh
sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten. Proses
mempersiapkan SDM yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan diawali melalui proses rekruitment SDM yang sistematis.
Rektruitmen adalah bagian dari perencanaan SDM untuk
18. 14
mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan serta mengawasi
SDM sesuai kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang. Untuk
itu SDM yang unggul harus memiliki kemampuan dan daya pikir
terpadu baik perilaku atau sifatnya yang ditentukan oleh keturunan
dan lingkungannya. Sedangkan untuk prestasi kerjanya dipengaruhi
oleh keinginan untuk kepuasan individu.
Karyawan atau SDM dalam perusahaan dikelompokkan menjadi
dua yaitu karyawan langsung dan karyawan tidak langsung. Karyawan
langsung terlibat dalam proses konvensi sehingga menjadi dasar
penghitungan pada tingkat produksi. Karyawan tidak langsung
merupakan karyaawan yang hanya terlibat dalam proses sebelum dan
sesudah proses produksi langsung.
a. Perencanaan Karyawan
Setiap organisasi membutuhkan sumber daya yang beragam
guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
organisasinya. Salah satu sumber daya yang dibutuhkan ialah
sumber daya manusia yang memegang peran penting. Sumber
daya manusia memiliki peran penting karena menentukan potensi,
pemasaran, dan ekspansi dari sebuah organisasi.
Menurut Pramudiana, Rismayani, and Rahmawati (2016)
bahwa perencanaan karyawan merupakan proses peramalan,
pengembangan, pengimplementasian, dan pengelompokan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah karyawan
dengan waktu yang tepat, benar, dan bermanfaat.
Merencanakan karyawan dan pekerjaan merupakan proses
menentukan posisi mana saja yang akan diisi dalam perusahaan.
Perencanaan karyawan memiliki dua jenis yaitu:
1) perencanaan karyawan soft (soft HRP) adalah memastikan
ketersediaan SDM dengan motivasi, sikap, dan komitem
yang sesuai dengan organisasi.
2) perencanaan karyawan hard (hard HRP) adalah perencanaan
19. 15
karyawan yang berbasis kuantitatif untuk memastikan
kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Proses HRP meliputi: (1) rencana strategi bisnis (2) strategi
sumberdaya (3) perencanaan skenario (3) peramalan
supply/demand (4) analisis turnover (5) analisis lingkungan kerja
(6) analisis efektivitas operasional.
Langkah-langkah merencanakan karyawan yaitu
a) Memprediksi kebutuhan karyawan: ada dua pendekatan yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini melibatkan penggunaan
teknik-teknik statistik sederhana yaitu analisis trend dan
analisis rasio.
b) Meramalkan pasokan karyawan dari dalam: perencanaan
karyawan dimulai dari pendayagunaan efektif dan efisien.
Karyawan yang sudah ada dimanfaatkan seoptimal mungkin.
c) Meramalkan pelaksanaan karyawan dari luar (Outsourcing)
merupakan karyawan yang dimiliki perusahaan sekarang dan
prediksinya di masa depan akan pengaruhnya pada
permintaan karyawan baru. Faktor yang dapat
dipertimbangkan dalam perencanaan karyawan yaitu struktur
organisasi, suksesi, keuangan, jadwal kerja, dan produksi.
b. Rekruitmen Karyawan
Jalannya sebuah organisasi ditentukan oleh pelaku organisasi yaitu
sekelompok manusia. Tanpa adanya manusia tidak akan ada
organisasi, tanpa adanya organisasi mungkin rencana bisnis tidak
akan bisa terealisasai. Rekruitmen merupakan langkah tahap awal
suatu bisnis yang akan menentukan nasib suatu bisnis kedepannya.
Sumber daya manusia adalah asset sehingga proses
perekruitemenya sama dengan proses pembelian asset industri atau
perusahaan, dan harus memilih seoptimal mungkin.
Merupakan proses krusial dalam sebuah perusahaan, karena
apabila salah merektrut akan menimbulkan kerugian financial dan
20. 16
nonfinancial. Oleh karena itu, proses rekruitmen harus dilakukan
secara selektif dan ketat. Rekruitmen awal sangatlah penting, sama
pentingnya dengan ide bisnis. Ada tiga kelompok sumber daya
manusia: (a) Tim inti (b) Posisi- posisi kunci (c) yang selain a dan
b.
Pertama yang anda atau perusahaan/industri yang akan lakukan
dalam rekruitmen awal karyawan adalah:
1) Menyusun daftar belanja aset manusia, dan buatlah tabel
yang kolomnya terdiri dari nama posisi atau jabatan, output
yang diharapkan, standar kualifikasi minimumnya,
kualifikasi khusus untuk posisi yang spesisfik yang
bersangkutan, dan kuantitas dari SDM .Susunlah uraian
jabatan yang mendetail untuk tiap posisi.
2) Kemudian, berdasarkan tabel dan uraian posisi tadi tentukan
apa yang akan anda lakukan untuk menyaring calon
karyawan.
a) Persyaratan minimal (misal kejujuran)
b) Tes psikologi sebagai potensi kuantitaif
c) Tes psikologi sebagai ciri-ciri kuantitatif
d) Tes kemampuan untuk terus belajar sesaui posisinya
e) Tes intelegensi majemuk agar memiliki kemampuan
mandiri dan bekerja sama
f) Analisis rekam jejak untuk karyawan pada pekerja
tiap pendaftar di perusahaan sebelumnya.
g) Tes kemampuan teknis pada posisi yang bersangkutan
h) Tes potensi pengembangan karier internal
i) Daftar pertanyaan untuk wawancara tahap 1
j) Observasi selama wawancara
k) Daftar tahap wawancara untuk tahap 2
l) Formulir-formulir untuk diisi pendaftar
m) Formulir untuk meringkas kan hasil tes wawancara
21. 17
dalam pengambilan keputusan.
n) Detail masalah kompensasi yang anda tawarkan
Hal diatas adalah seringkali disiapkan untuk tiap golongan
karyawan (tim inti, posisi kunci, dan lainnya).
3) Mulai berburu pendaftar
Terdapat banyak cara untuk memburu karyawan seperti
memasang iklan di media massa umum, memasang di media
khusus, memasang banner di tempat yang strategis, meminta
bantuan dari jejaring atau rekan usaha untuk
merekomendasikan calon pendaftar/karyawan, memasang
iklan, dan melakukan perburuan calon pekerja di sekolah
menengah kejuruan/akademik/sekolah tinggi/universitas jika
tidak membutuhkan pekerja yang cukup berpengalaman.
Menggunakan layanan biro, dan menggunakan layanan
pencarian bakat.
Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dalam rekruitmen
karyawan adalah
a) Memastikan karyawan yang akan direkrut memiliki nilai
yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dan
yang dianut oleh perusahaan.
b) Mengutamakan integritas dan komitmen dalam
melakukan pekerjaan sesuai posisi dan perannya. Untuk
mengetahui & memperkirakan integritas dapat dilihat
dari rekam jejak pada pengalaman pekerjaan, prestasi,
kegiatan non akademik, dan kegiatan akademik.
c) Uji ketrampilan secara langsung, yaitu saat seleksi
karyawan terlebih dahulu dipersiapkan tes atau perangkat
ujian yang dapat diukur ketrampilan praktis dari calon
karyawan.
d) Menggunakan kombinasi media-media online atau
offline sebagai media pengumuman agar mendapatkan
22. 18
karyawan yang seletif dan baik.
e) Merumuskan persyaratan secara teknis ataupun non
teknis yang akan direkrut, dan upaya tersebut bisa diukur
dengan baik.
Rekruitmen rutin juga dilakukan oleh perusahaan atau
industri, proses rekrutmen rutin bertujuan untuk:
▪ Menggantikan karyawan yang mengundurkan diri
▪ Mengantikan karyawan yang ternyata kurang pada
kompetensi dan kapabilitasnya
▪ Mengantikan karyawan yang dikeluarkan
▪ Menambah karyawan pada posisi-posisi baru dan
menambah jumlah karyawan di posisi yang sudah ada
c. Penyiapan kompetensi karyawan
Sedikitnya karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi
juga kurangnya jumlah karyawan menjadi salah satu
permasalahan yang sering muncul dalam organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu, untuk memperkuat agar
karyawan mampu bersaing dengan lingkungannya
perusahaan perlu mengadakan pengembangan kompetensi
karyawan melalui pelatihan dan pembinaan.
Program training seharusnya dilakukan sejak awal karyawan
masuk hingga tiap karyawan memiliki persamaan pandang
mengenai bagaimana berbisnis dan standar ketrampilan yang
diwajibkan oleh setiap karyawan. Pelatihan dapat dilakukan
secara formal ataupun informal. Dengan demikian,
perusahaan perlu adanya anggaran pelaksanaan training.
Kompetensi karyawan dikelompokkan menjadi:
1) Kompetensi generik (Core competence) yaitu
kompetensi yang harus dimiliki dan ada pada setiap
karyawan saat bekerja dalam perusahaan
23. 19
2) Kompetensi unit kerja (divisional competences) yaitu
kompetensi yang harus ada pada seluruh karyawan
dengan unit kerja tertentu. Missal kompetensi divisi
produksi, kompetensi monitoring, dan sebagainya.
3) Kompetensi jabatan: kompetensi yang dimiliki oleh
karyawan yang memiliki jabatan tertentu.
Gambar 2. Proses Rekruitasi dan Seleksis
Sumber: Pramudiana et al. (2016)
Demi mengembangkan potensi karyawan maka perusahaan
berusaha mewujudkannya dengan memenuhi kebutuhan
pelatihan karyawan sebagai sarana mencapai pengembangan
yang diinginkan.
Adapun jenis pelatihan yang perlu direncanakan seperti:
8. Evaluasi 1. Lowongan
Karyawan Pekerjaan
7. Induksi dan 2. Analisis
Pelatihan Pekerjaan
6. Seleksi dan 3. Mencari
Penunjukan Kandidat
5. Interview 4. Seleksi
Kandidat Surat Lamaran
24. 20
• Pelatih teknik spesifik, misalnya pengusaan perangkat
lunak, pengoperasian mesin baru, memperkenalkan
produk baru.
• Pelatihan teknik non spesifik, seperti penguasaan dan
pengembangan teknologi yang relevan
• Pengembangan wawasan spesifik, misalnya dengan
mengikuti pelatihan manajemen supervisi atau seminar
teknologi,dll
• Pengembangan wawasan nonspesifik, seperti ceramah
umum pengembangan perekonomian dan teknologi
• Pendidikan formal lanjutan. Melakukan analisis untuk
mencari alternatif yang tepat guna sekaligus mampu
menghemat biaya dalam memberikan pelatihan yang
diselenggarakan secara internal ataupun mengundang
pihak luar.
Hal-hal diatas menunjukan bahwa perusahaan atau bisnis
memerlukan manajer dalam menghadapi masalah yang muncul
yang berkaitan dengan SDM. Jika sebuah perusahaan
dirancang untuk berukuran besar maka diperlukan manajer dan
manajer fungsional. Maka dari itu, diperlukan manajer sumber
daya manusia. Dalam manajemen sumber daya manusia ada
satu subfungsi untuk menangani karyawan disemua
tingkatanya. Misalnya tentang masalah absensi, pemberian
surat peringatan, pembayaran gaji, hari libur, pasokan alih
daya, pinjaman uang ke karyawan, pemrosesan permintaan
cuti, pemotongan pajak penghasilan, pembagian bonus
tambahan, penghitungan bonus individu, dst.
d. Pemutusan hubungan kerja
Baik perusahaan yang baru maupun perusahaan yang sudah
berkembang pesat sekalipun susah terhindar dari pemutusan
kerja karyawannya (PHK). Jika ada karyawan tetap yang
25. 21
terpaksa di PHK, lakukanlah secara rasional. Dengan
mengikuti aturan dan cara perundang-undangan yang
memberlakukan PHK, dan jangan lupa periksa peraturan
spesifik dari pemerintah daerah setempat atau kelompok
profesi.
6. Pemilihan Strategi Pemasaran Yang Kreatif dan Inovatif
Pemilihan strategi Rangkuti (2010) dan Rangkuti (1997) perlu
memperhatikan kriteria umum sebagai berikut:
a. Keunggulan differensial
Adalah keunggulan yang menarik/unik yang dapat dimengerti oleh
pelanggan, dan pihak pesaing menjadikan hal itu sebagai
kekurangan. Keunggulan tersebut biasanya merupakan perpaduan
antara kekuatan internal dan peluang eksternal yang akan
menghasilkan kemampuan perusahaan.
b. Tahan lama
Dalam memilih strategi pemasaran, perusahaan hendaknya memilih
strategi di mana pesaingnya hanya dapat bereaksi secara lambat,
sementara perusahaan tetap memperoleh keuntungan.
c. Waktu yang tepat dan ideal
Waktu yang tepat dan ideal untuk setiap strategi harus
dipertimbangkan karena itu kecepatan dan ketepatan perusahaan
dalam mengantisipasi peluang atau permintaan yang ada sangatlah
menentukan.
d. Dapat dilaksanakan
Strategi pemasaran mungkin merupakan suatu ide besar, tetapi
perusahaan mungkin kekurangan dalam hal semangat usaha,
kemauan menerima resiko, kesabaran, keuletan, kemampuan teknis,
atau sifat lain dibutuhkan untuk melaksanakan strategi.
e. Dapat menghasilkan keuntungan
26. 22
Pemilihan strategi harus mempertimbangkan perlunya dukungan
sumber daya lain yang dimiliki oleh perusahaan, terutama sumber
daya keuangan.
Adapun langkah-langkah strategi pemasaran yang kreatif dan
inovatif, sebagai berikut:
Gambar 3. Strategi Pemasaran Kreatif dan Inovatif
Penjelasan gambar 3 tentang strategi pemasaran kreatif dan inovatif
sebagai berikut:
1) Memberi satu tingkat lebih tinggi pada produk
Amati produk pesaing kemudian berikan nilai lebih paling tidak 1
tingkat yang khas yang belum pernah ada dibanding dengan produk
pesaing sehingga produk masih baru di pasaran.
2) Anggaran rendah
Produk menggunakan strategi harga (price setting) akan tetapi
kuantitas produk yang dijual di pasaran sangat tinggi karena dampak
pemanfaatan penggunaan media sosial untuk pemasaran yang saat ini
hampir semua lapisan masyarakat memanfaatkannya.
Strategi Pemasaran
Kreatif dan Inovatif
Memfokuskan target
dan varian produk yang
terkait
Promosi
konvensional
Memberi satu tingkat
lebih tinggi pada
produk
Anggaran
rendah
Memberikan
produk gratis
Lakukan
metode funneling
Direct
Selling
Menggratiskan
produk
27. 23
3) Memberikan produk gratis
Tujuan memberikan produk gratis pada konsumen untuk menarik
minat konsumen. Harapan pemberian produk gratis ini adalah
konsumen akan mencoba produk dan dikemudian hari akan kembali
mengkonsumsi produk tersebut.
4) Lakukan metode funneling
Metode ini menerapkan proses tindak lanjut, yaitu sebuah alur
dimana calon pembeli diperkenalkan dengan produk perusahaan.
Kemudian, dari awalnya yang tidak tertarik karena selalu di follow-
up atau ditindak lanjuti sehingga lama kelamaan menjadi pembeli
atau bahkan pembeli tetap. Dalam alur ini target pasar akan masuk
melalui produk gratis, selanjutnya akan di follow-up melalui
penawaran produk lanjutan yang berbayar. Jika target pasar
menerima dalam artian membeli, bisa dilakukan scale-up yaitu
menawarkan produk pendukung. Namun jika menolak, maka akan
di follow-up melalui e-mail agar lebih terkesan personal.
5) Direct Selling
Direct selling atau penjualan secara langsung dilakukan dengan
mendirikan stand-stand penjualan produk. Hal tersebut, dimaksudkan
untuk mengenalkan produk secara langsung juga diharapkan adanya
interaksi langsung dengan konsumen.
6) Menggratiskan produk
Menggratiskan produk dapat menarik konsumen dengan lebih
banyak dan untungnya dapat diperoleh dari iklan.
7) Memfokuskan target dan varian produk yang terkait
Fokus target pasar akan membantu perusahaan dalam menjual
produk-produk yang dihasilkan karena pasar yang di tujuan jelas
membutuhkan produk tersebut. Jika suatu perusahaan membuat
produk yang saling berkaitan akan menguntungkan perusahaan itu
sendiri karena yang memiliki produk yang berkaitan yang
28. 24
menyediakan baru perusahaan tersebut sedangkan perusahaan lain
belum memproduksinya.
8) Promosi konvensional
Promosi konvensional saat ini dianggap tidak valid lagi akan tetapi
promosi konvensional menggunakan stiker atau poster, spanduk,
baliho hingga umbul-umbul membuat calon pembeli akan
mengetahui benar-benar bahwa produk memang benar ada bukan
sembarang dipromosikan lewat digital banner di social-media.
7. Proyeksi Keuangan Bisnis
Analisis proyeksi sering dilakukan setelah laporan keuangan historis
yang disesuaikan untuk mendapatkan standar kinerja ekonomis
perusahaan secara akurat. Analisis ini juga berfungsi untuk menguji
ketepatan rencana strategis perusahaan/ industri.
Ada dua pendekatan dalam menyusun proyeksi keuangan yaitu
a. Pendekatan Dari Atas ke Bawah (Top-Down)
Pendekatan ini memanfaatkan angka-angka besar yang tersedia
misalnya jumlah penduduk yang 120 juta orang, rata-rata
penjualan perusahaan misalnya 300 milyar, biaya iklan sebagai
presentase penjualan dari perusahaan sejenis( 20%) ukuran pasar
secara keseluruhan (3 triliun), besar pangsa pasar yang dituju
(misalnya 15%). Menurut Abrams cara tersebut lebih mudah dan
lebih cepat, angka-angka yang muncul menjadi menarik “hidup”
dan membuat para investor meneteskan air liur karena sangat
tertarik dengan rencana bisnis. Tetapi angka-angka tersebut akan
sulit ter-realisasikan.
b. Pendekatan Dari Bawah ke Atas (Bottom-Up)
Pendekatan ini dimulai dari pos-pos kecil dan dijumlahkan
menjadi gambaran keuangan secara keseluruhan. Contohnya
biaya energi dan utilitas rumah (air, listrik, gas, telepon rumah).
Abrams menyarankan untuk memulai pembelajaran ini, cara
terbaiknya adalah bertanya dan berdiskusi dengan pihak-pihak
29. 25
lain dalam industri, menghubungi asosiasi bisnis yang relevan dan
mengunjungi pameran , bertanya-tanya kepada para akuntan atau
manajer keuangan di perusahaan dengan bisnis yang sama.
Cara kedua akan menyita waktu dan energi anda, tetapi akan
lebih jauh bermanfaat dari pada cara kedua.
1) Menyusun Proyeksi Keuangan
Penyusunan Proyeksi keuangan tidak sama dengan
penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan wajib
memenuhi suatu standar akuntansi.
Skema 1. Urutan pengerjaan dalam menyusun proyeksi keuangan
Sumber: Sidik (2013)
0
Angka-angka dari Rencana-
Rencana Fungsional
3
Proyeksi
Arus Kas
1
Proyeksi
Laba- Rugi
2
Proyeksi
Neraca
30. 26
1. Kumpulkanlah angka-angka dari rencana-rencana fungsional
yang sudah anda persiapkan
2. Kemudian susunlah dulu proyeksi laba-rugi
3. Selanjutnya susunlah proyeksi neraca
4. Terakhir, susunlah proyeksi aliran kas
Jika ada barisan yang belum bisa diisi maka kosongkan dulu saja.
Setelah ketiga proyeksi terselesaikan pada tahap pertama,
kemudian cetaklah proyeksi-proyeksi tersebut dan isilah baris-baris
yang kosong berdasarkan angka proyeksi-proyeksi lainnya.
Contohnya ada baris dalam neraca yang belum bisa diisi, sebagai
contoh “Setara Kas”. Pos tersebut baru akan bisa diisi setelah
proyeksi aliran kas selesai pada tahap pertama. Bagi sebuah
perusaahaan yang merasa memerlukan bantuan dalam menyusun
proyeksi keuangan, sebaiknya meminta bantuan kepada rekan
usaha, teman, akuntan, atau konsultan yang ahli dalam menguasai
teknik penyusunan proyeksi keuangan.
Penyusunan proyeksi keuangan sercara komprehensif
merupakan penyusunan model keuangan yang membutuhkan alat
bantu berupa aplikasi pengelola angka misalnya seperti Microsoft
Excel. Menurut Sidik (2013) ada empat hal yang bisa dilakukan
untuk menganalisis dan menyajikan keuangan bisnis yang
direncanakan secara sederhana:
a) Meringkas ketiga proyeksi keuangan yang sudah dihasilkan
b) Proyeksi Laba-Rugi (grafik penjualan dan grafik laba bersih)
c) Proyeksi Neraca (Pertumbuhan Modal Kerja, Pertumbuhan
Aset Tetap, Kebutuhan Pinjam Tambahan)
d) Proyeksi Aliran Kas (Aliran Kas Operasional, Aliran Kas
Investasi, Aliran Kas Pendanaan)
e) Analisi titik impas (Break Even Point Analysis)
f) Analisis lamanya pengembalian dana yang ditanamkan (Pay
31. 27
back Periode)
g) Kebutuhan Pendanaan
Proses proyeksi laporan keuangan dimulai dari laporan laba rugi,
kemudian diikuti neraca dan laporan arus kas, seperti dikemukakan oleh
Rangkuti (1997) dan Umar (2003)
1) Laporan Laba/Rugi
Laporan ini dimulai dengan kenaikan atau pertumbuhan penjualan
yang sudah ditargetkan. Laporann ini menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban dalam suatu periode. Analisis proyeksi ini
melibatkan informasi eksternal seperti peta persaingan, bauran toko
lama dan toko baru, dan tingkat aktivitas makro yang diharapkan.
Contoh laporan laba rugi sederhana sebagai berikut:
Bengkel Mobil Robocard
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2018
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa Servis
Beban Usaha
Beban gaji
Beban penyusutan
Beban asuransi
Beban perlengkapan
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
Pendapatan di Luar Usaha
Pendapatan bunga
Rp200.000,00
Rp80.000,00
Rp50.000,00
Rp40.000,00
Rp120.000,00
Rp1.000.000,00
(Rp370.000,00)
Rp 630.000,00
32. 28
Beban di Luar Usaha
Beban bunga
LABA DI LUAR USAHA
LABA BERSIH
Rp40.000,00
Rp80.000,00
Rp710.000,00
Gambar 3. Contoh Laporan Laba Rugi
2) Neraca Keuangan
Tujuan analisis neraca keuangan adalah untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan pada periode waktu tertentu. Umumnya,
periode waktu neraca keuangan yaitu pada akhir tahun anggaran.
Neraca keuangan memuat semua informasi mengenai sumber dana
dan equity (misalnya bunga dari kreditur dan pemilik). Dengan
demikian, neraca keuangan mencerminkan semua transaksi yang
dibuat oleh perusahaan pada periode tertentu. Contoh sebagai
berikut:
Bengkel Mobil Sinar
Neraca
Per 31 Desember 2018
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Pitang Usaha
Perlengkapan
Jumlah Aktiva Lancar
500.000
1.500.000
1.200.000
3.200.000
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha
Hutang Bank Jatuh Tempo
Jumlah Kewajiban Lancar
1.600.000
600.000
2.200.000
33. 29
Aktiva Tetap
Tanah
Gedung
Akum. Peny. Gedung
Jumlah Aktiva Tetap
JUMLAH AKTIVA
10.500.000
3.600.000
(1.200.000)
12.900.000
16.100.000
Kewajiban Jk Panjang
Pinjaman Bank
MODAL
Modal
Modal Saham
Laba Ditahan
Jumlah Modal
JUMLAH KEWAJIBAN &
MODAL
4.800.000
8.000.000
1.100.000
9.100.000
16.100.000
Gambar 4. Contoh Neraca Keuangan
3) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas
selama satu periode tertentu. Perubahan tersebut mengenai aliran
masuk dann aliran keluar kas perusahaan. Laporan ini juga untuk
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaanya.
Bengkel Mobil Utomo
Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 2018
Laba bersih
Aktivitas operasional
Biaya penyusutan
Kenaikan utang usaha
98.000.000
15.000.000
20.000.000
34. 30
Penurunan persediaan
Penurunan hutang pajak
Kenaikan piutang usaha
Kas untuk aktivitas operasional
Aktivitas investasi
Pembelian aktiva
Penjualan aktiva
Kas untuk aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
Penambahan modal
Penurunan pinjaman
Kas untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan kas
Kas awal
Kas akhir
45.000.000
(10.000.000)
(30.000.000)
(15.000.000)
13.000.000
10.000.000
(20.000.000)
126.000.000
(75.000.000)
51.000.000
138.000.000
(2.000.000)
(10.000.000)
Gambar 5. Contoh Neraca Keuangan
4) Analisis Titik Impas (BEP)
Adalah pendapatan usaha sama dengan jumlah modal yang
dikeluarkan atau jumlah tertentu banyaknya produk atau layanan
yang harus dijual tiap periode, sehingga kegiatan operasional suatu
perusahaan tidak rugi tetapi juga tidak untung. Jika sebuah
perusahaan mampu menjual dalam jumlah penjualan di atas titik
impas maka perusahaan akan memperoleh laba. Semua pengeluaran
dalam perusahaan dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu
biaya tetap dan biaya variabel.
Langkah-langkah menghitung titik Impas (Analisis BEP) meliputi:
a) Kumpul dan jumlahkanlah semua biaya tetap
35. 31
Jumlahkanlah semua biaya tetap. Biaya tetap untuk analisis
BEP ada dua jenis yaitu BEP untuk tahun tertentu dan BEP
untuk tahun masa proyeksi. Biaya tetap untuk analisis tahun
tertentu saja hanya pada tahun yang bersangkutan misalnya
jika perusahaan melakukan analisis BEP tahun pertama maka
hanya menggunakan tahun pertama saja. Sedangkan untuk
biaya tetap analisis BEP untuk beberapa tahun masa proyeksi.
Misalnya perusahaan ingin melihat BEP dari tiga tahun
pertama maka caranya semua biaya tetap selama tiga tahun
pertama dijumlahkan.
b) Hitunglah besarnya biaya variabel setiap unit yang sudah
terjual
Hitunglah biaya variabel total tiap unit yang sudah terjual.
Kemudian masukkan semua biaya variabel dari rincian-rincian
biaya tiap-tiap rencana fungsional. Contohnya harga pokok
penjualan, komusi penjualan, dan lainnya.
c) Gabungkanlah biaya tetap dengan garis biaya variabel sebagai
banyakya unit yang sudah terjual
Biaya tetap
Grafik 1. Biaya Total (Gabungan dari biaya tetap dan biaya variabel sebagai
fungsi unit terjual dalam satu periode.
Sumber: Sidik (2013)
d) Gambarkanlah garis pendapatan dari penjualan sebagai unit
Biaya Variabel
BiayaTotal
Rupiah
→
Unit Terjual→
36. 32
yang sudah terjual.
Grafik 2. Penentuan BEP secara grafis
Sumber: Sidik (2013)
Beberapa cara lain
1) Menggambar BEP dengan menggunakan aplikasi
pengelolah angka
Aplikasi seperti Microsoft Excel mempermudah dalam
menggambarkan BEP
Tabel 1. Ilustrasi Pengambaran BEP dengan menggunakan apliksi Microsoft Excel
Sumber: Sidik (2013)
Rupiah
➔
Daerah
“ Rugi”
= BEP
Unit
Terjual
Unit terjual pada titik Impas
Daerah
untung
Biaya Total
Revenue
= Point
Mort
37. 33
Grafik 3. Hasil Grafis ilustrasi pengembaran analisis BEP secara Grafis dengan Microsoft
Excel Sumber: Sidik (2013)
2) Menentukan BEP dengan Rumusan
Menghitung BEP akan lebih mudah jika menggunakan
rumus yang sederhana (Skema 5) sebagai contoh anda
dapat menghitung dari contoh seperti dalam Sidik (2013):
Harga Jual Rp 10.000/unit
Biaya Variabel Rp 3.000/unit
Biaya Tetap Rp 216.000.000/tahun
Jadi BEP = 216.000.000/Rp (10.000-7.000)
= 216.000.000/Rp 7.000
= 30.857 unit (35 A.)
38. 34
Skema1. Rumus menghitung BEP
a) Analisis BEP Jika Produk Lebih dari Satu (Multiple
Product)
Misalnya Sidik (2013), memberikan contoh membuat
suplemen makanan yang tinggi serat, protein, giteinrat dan
rendah karbohidrat. Anda berencana untuk menawarkan tiga
suplemen tersebut dalam bentuk: serbuk yang dilarutkan di
air, cairan siap minum, batangan padat siap dikonsumsi
dengan mudah dan ringkas. Cara penghitungan BEP Sidik
(2013), menganjurkan menghitung BEP dapat dengan cara
sebagai berikut:
1) Tentukan terlebih dahulu proyeksi penjualan tiap
bentuk tadi dalam unit
2) Hitung presentasi dari tiap volume penjualan ( total
100% )
Biaya
( 35 A.)
BEP = (Harga Jual – Biaya Variabel)
BT
BEP = ( 35 B.)
( HJ – BV)
BT
BEP = ( 35 C.)
MK
Ket:
BEP = Titik Impas, Break Even Point
BT = Biaya Tetap dalam satu periode (tahun)
HJ = Harga Jual perUnit
BV = Biaya Variabel per Unit
MK = ( HJ- BV) = Marjin Konstribusi
39. 35
3) Hitunglah margin konstribusi tiap produk
4) Hitunglah margin rata-rata terbobot dari masing-masing
produk
5) Tabel 2. Penghitungan BEP unuk Multiproduk
Giteinrat
Serbuk
Giteinrat Siap
Minum
Giteinrat
Batang
A Bagian
penjualan dalam
unit %
30% 50% 20%
B Harga Jual per
Unit (x Rp
1000)
50 10 20
C Biaya Variabel
per Unit (x Rp
1000)
25 4 12
D Margin
Konstribusi (x
Rp 1000), B-C
25 6 8
E Rasio Marjin
Konstribusi,
D/B
0,5 0,6 0,4
F Biaya Tetap (x Rp 1000) 300.000
Sumber: Sidik (2013)
Seperti dijelaskan oleh Sidik (2013), perusahaan bisa
menghitung BEP ketiga produk secara bersama-sama
dengan menghitung margin konstribusi terbobot perUnit
sebagai:
Margin Konstribusi = 30% x 25 + 50% x 6 + 20% x 8
Rata-rata terbobot = 7,5 + 3,0 + 1,6
40. 36
= 12,1 ( Rp 1000/unit) (35 B.)
Menurut Sidik (2013) menghitung BEP produk tunggal
dapat dilakukan dengan hanya menghitung margin
konstribusi diganti dengan margin konstribusi terbobot.
Titik Impas/BEP = Biaya Tetap/MarginKonstribusi
Terbobot
= 300.000/12,1
= 24.794 ( 35 C.)
Pada contoh diatas, 24.794 unit dikembalikan ke masing-
masing produk dengan mengkalikan BEP dengan proporsi
tiap produk. Sehingga untuk mencapai titik impas, perlu
mencapai penjualan untuk masing-masing bentuk produk:
Giteinrat Sebuk = 24.794 x 30% = 7.438 unit
Giteinrat Cair = 24.794 x 50% = 12.397 unit
Giteinrat Batang = 24.794 x 20% = 4.958 unit
Angka diatas adalah hasil proyeksi berdasarkan
presentase penjualan yang tertentu angkanya. Apabila
angka presentase/ proporsi penjualan tiap produk berubah
maka BEP akan berubah juga.
5) Analisis Lamanya Pengembalian Dana yang Ditanamkan
(Payback Period)
Payback Periode merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah uang yang sama saat perusahaan/ industri
mengeluarkan sejumlah dana atau waktu yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi.
Seperti telah dicontohkan oleh Sidik (2013), dalam menganalisis
aliran kas bebas bagi perusahaan EcoFae Brick yaitu aliran uang
41. 37
tunai yang dimanfaatkan secara bebas oleh perusahaan tersebut.
Tabel 3. Aliran Kas Bebas perusahaan (FCFF) EcoFaeBrick dan Penghitungan Payback Periode
Sumber: Sidik (2013)
1) Pertama, meski di tahun ketiga EcoFaeBrick
mengeluarkan dana untuk investasi sebesar 276 Juta
secara tunai. Dilihat dari hasil operasionalnya perusahaan
tersebut sudah mampu menutup pada tahun yang sama.
Sehingga investasi di tahun kedua tidaklah perlu
dipikirkan lagi seberapa lama pengembalian dana-nya.
2) Kedua, Investasi awal sebesar 474 juta juga merupakan
investasi tertutup ditahun ketiga, tetapi diawal tahun ketiga
jumlah neto-nya masih negatif sebesar -22,04 juta rupiah
sehingga pengembalian dananya berada ditahun kedua dan
tahun ketiga.
3) Dapat pula dilakukan dengan perhitungan yang lebih cepat
yaitu dengan mengasumsikan bahwa aliran kas tahun
42. 38
ketiga berpola rata sepanjang tahun. Jika demikian, maka
BEPnya adakah dua tahun ditambah dengan waktu yang
dibutuhkan untuk mencari “BEP” kedua aliran kas pada
tabel. X adalah waktu setelah tahun kedua.
Maka,
Jadi, Payback periode bisnis EcoFaeBrick menurut Sidik
(2013) adalah 2,06 tahun. Atau uang tunai yang ditanamkan
saat diawal bisnis akan bisa dikembalikan dalam kurun
waktu 2,06 tahun sesudah perusahaan beroperasi.
Angka kekurangan untuk mencapai titik “nol”
X=
“Jarak” angka neto antara tahun ke-2 dan ke-3
│-22,0│ 22,0
X= = = 0,06 tahun
│-22,0 +│366,6│ 388,6
43. 39
E. Ilustrasi Penyusunan Proyeksi Keuangan
“USAHA KEBAB DAGING “MANTAP”
ANALISIS PASAR
Profil Konsumen
Kebab merupakan hidangan yang disukai oleh masyarkat indonesia. Dengan menambahkan
beragam rasa yang ada di masyarakat indonesia. Kebab Daging “mantap” murah dan
higenis sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha bisnis. Potensi dan
Segmentasi Konsumen
Kebab daiging “Mantap” menggunakan daging sapi dan campuran rasa yang khas milik
indonesia yang dibalut dengan roti tortila dan ditambahkan sayuran segar seperti tomat,
selada, bawang bombay. Dan dicampurkan mayonises, saus, keju. Dan kebab ini sangat
mudah dicari karena outletnya berada ditempat yang strategis
Pesaing dan Peluang Pasar
Persaingan tergolong lumayan namun jika tawakal dan bersaing secara sungguh-sungguh
maka akan memicu motivasi untuk lebih inovatif. Bisnis ini memanfaatkan media online
seprti instagram, whataspp dan offline seperti penyebaran browser, pamflet dan diskonan
serta pameran.
Media Promosi Yang Digunakan: jual didepan toko orang lain, promosi mulut ke mulut
sehingga pelayanan dari masing-masing outlet harus baik, promosi online
Analisis Strategi
Tahapan Perencanaan
langkah dalam tahapan perencanaan yaitu:
1. Identifikasi produk untuk mengembangkan usaha
2. Menentukan media promosi: menjualkan ke teman-teman terdekat kampus, ke toko
kecil,
Tahapan Analisis
a) Kekuatan: mutu, kebersihan yang terjamin, pelayanan yang baik, citarasa yang
khas, daging yang fresh.
b) Kelemahan: modal yang kurang, inflasi ekonomi, kadaluarsa jangka pendek.
c) peluang/kesempatan: menarik konsumen dengan minat yang berbeda, adanya
pasar baru, rekan usaha, pelanggan setia.
d) Hambatan: belum familiar dengan cita rasanya
Target Pemasaran :
mahasiswa, dewasa, pelancong, pelancong, anak sekolah
44. 40
ANALISIS PRODUKSI
Bahan Baku dan Penggunaannya : usaha kebab daging “Mantap”
membutuhkan bahan daging dan roti tortila. Bahan pendukung
kebab yaitu ketumbar, lada, bawang bombay, cab merah, bawang
putih, selada, timun, saus, garam, youghurt, mayonasise, dan sause.
Adapun peralatannya yaitu kompor, Tabung Gas, spatula,
penggorengan datar, karton pembungkus, kertas minyak label, alat
panggang daging/paket,rak sayuran
Rencana produksi: seminggu sebesar 300 bungkus Kebab daging “mantap”
No Barang Jumlah Harga Satuan Harga
Kompor + Tabung Gas 1 buah Rp. 550.000 Rp. 550.000
2 Spatula 2 buah Rp. 60.000 Rp. 120.000
3 Penggorengan Datar/teflon 1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
4 Karton Pembungkus 1 pak Rp. 65.000/pak Rp. 65.000
5 Kertas Minyak 1 pak Rp. 40.000/pak Rp. 40.000
6 Mesin Pemanggang 1 set Rp. 70.000 Rp. 70.000
7 Rak Sayuran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
8 Gerobak Outlet 1 buah Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
JUMLAH Rp. 7.215.000
Tabel. 1. Peralatan yang dibutuhkan
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Daging Sapi 3 kg Rp. 350.000
2 Bawang bombay 1 kg Rp. 20.000
3 Bawang putih 1 kg Rp. 45.000
4 Cabe Merah 1 kg Rp. 45.000
5 Jahe ½ kg Rp. 10.000
6 Garam 1 bungkus Rp. 8.000
7 Lada 1 renteng Rp. 10.000
8 Ketumbar ¼ kg Rp. 6.000
9 Yoghurt 1 botol Rp. 35.000
10 Tortila 300 lembar Rp. 250.000
JUMLAH Rp. 779.000
Tabel 2. Bahan baku yang dibutuhkan
Pasokan Bahan Baku :pemasok bahan baku flexsibel karena tidak sulit
mendapatkan dan harganya juga normal.
Jumlah Produk yang dihasilkan
Produksi yang akan direncanakan dan dihasilkan dalam jangka
seminggu yaitu 300 bungkus. Untuk 1 bulan 300x4=1.200 bungkus/bulan.
jika 1 tahun = 1.200 x 12 = 14.400 bungkus.
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia
Pekerja diambil dari kalangan mahasiswa atau pelajar, teman
dekat, istri atau yang merasa membutuhkan sesaui dengan
kualifikasi yang sudah disyratkan.
45. 41
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
▪ memiliki kejujuran yang tinggi dan pandai memikat hati pelanggan
dengan cara tersendiri
▪ Memiliki reputasi yang baik dan rajin bekerja
▪ Gesit, kerja cepat tak merokok
Uraian Tugas: Memanggang Daging dan tortila, Melayani
konsumen, dan Membuat laporan uang sederhana
Sistem Penggajian dan Kompensasi: digaji berdasarkan laba yang
diperoleh sebesar 35% total keuntungan selama 1 tahun dan bonus
diakir minggu setiap hari jumat
IV. ANALISIS KEUANGAN
INVESTASI YANG DIBUTUHKAN
Lahan: memanfaatkan dapur rumah sebagai tempat produksi
No Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Kompor + Tabung Gas 1 buah Rp. 550.000 Rp. 550.000
2 Spatula 2 buah Rp. 60.000 Rp. 120.000
3 Penggorengan
Datar/teflon
1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
4 Karton Pembungkus 1 pak Rp. 65.000/pak Rp. 65.000
5 Kertas Minyak 1 pak Rp. 40.000/pak Rp. 40.000
6 Mesin Pemanggang 1 set Rp. 70.000 Rp. 70.000
7 Rak Sayuran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
8 Gerobak Outlet 1 buah Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
JUMLAH Rp. 7.215.000
Bahan baku
MODAL KERJA
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Daging (Sapi/Kambing) 3 kg Rp. 350.000
2 Bawang bombay 1 kg Rp. 20.000
3 Bawang putih 1 kg Rp. 45.000
4 Cabe Merah 1 kg Rp. 45.000
5 Jahe ½ kg Rp. 10.000
6 Garam 1 bungkus Rp. 8.000
7 Lada 1 renteng Rp. 10.000
8 Ketumbar ¼ kg Rp. 6.000
9 Yoghurt 1 botol Rp. 35.000
10 Tortila 300 lembar Rp. 250.000
Total kebutuhan biaya untuk pembelian bahan per
produksi
Rp. 779.000
Biaya transportasi Rp. 30.000
Biaya listrik Rp. 100.000
Total modal awal yang dibutuhkan Rp. 909.000
JUMLAH Rp. 909.000
46. 42
LAPORAN ARUS KAS (Dalam Ribuan)
Aktifitas Operasional 2016 2017 2018 Rata-rata
(Rp.x
1.000)
(Rp.x
1.000)
(Rp.x 1.000) (Rp.x 1.000)
Kas Rp. 12.000 12.000 113.794 190.667 355.568
Penjualan Selama 12
bulan
(17.000x14.4
00 bungkus)
244.800 244.800 244.800 244.800
Biaya Variabel Rp.1.070 x 4
(dikali 12
bulan)
44.640 44.640 44.640 44.640
Laba 212.160 313.954 376.120 300.744
Gaji (35%
keuntungan)
74.256 109.883 131.642 105.260
Total Sisa Kas 137.904 204.070 244.478
Kegiatan Operasi
Sewa (selama 1 tahun) 11.000 12.000 13.000 12.000
investasi 6.000 8.000 9.000 7.660
Belanja Peralatan
Awal
Rp.
7.215.000
7215 7215 7.215 7.215
Total Pengeluaran 24.215 27.215 29.215 26.875
Saldo Kas 113.689 176.855 215.263 168.602
PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
Proyeksi penentuan harga pokok penjualan usaha/minggu
Total
PENDAPATAN
1 300 bungkus Rp. 5.100.000,-
Total Penjualan Rp. 5.100.000,-
47. 43
PERHITUNGAN KELAYAKAN INVESTASI (BEP)
Proyeksi rugi-laba dalam satu kali produksi usaha/bulan (asumsi laku 1200 bungkus)
PENDAPATAN TOTAL
1 Total Penjualan x 4 produksi (4 minggu) = @ Rp.
5.100.000
Rp. 20.400.000,-
Total Pendapatan Rp 20.400.000,-
Biaya Produksi (perbulan) / 4 x produksi TOTAL
1 Biaya Variabel (variable cost) x 4 produksi
Biaya Bahan Baku & Bahan Pendukung
(4 minggu) = @ Rp. 750.000
Rp. 3.000.000,-
2 Biaya Tetap (Fixed Cost) @ Rp. 135.000 x 4
Biaya Transportasi Rp. 140.000,-
Biaya Listrik Rp. 400.000,-
Total Biaya Tetap Rp. 540.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 3.540.000,-
Laba Rp. 16.460.000,-
Penjualan Total
1 Pendapatan penjualan Rp. 20.400.000,-
Total pendapatan Rp. 20.400.000,-
Biaya Produksi Total
1 Biaya Variabel Rp.
Biaya Bahan Baku dan Pendukung Rp. 3.000.000,-
Total Biaya Variabel Rp. 3.000.000,-
2 Biaya Tetap Rp.
Biaya Transportasi Rp. 140.000,-
Biaya Listrik Rp. 400.000,-
Total Biaya Tetap Rp. 540.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 3.540.000,-
B/C RATIO =
5.76
Usaha Kebab Daging “Mantap” sangat layak dijalankan karena B/C Ratio > 1, yaitu
5.76
48. 44
F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah
belajar terkait dengan teori di atas. Diskusikan dengan rekan atau teman
Anda mengenai materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian
simpulkan dengan bahasa Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk
dipahami pada tiap-tiap materi, meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud
dengan strategi cost leadership, strategi differentiation produk dan strategi
focus? Jelaskan menurut pemahaman anda! (2) Bagaimana cara merekruit
karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan posisi dari sebuah
perusahaan? Hal apa yang perlu di pertimbangkan sebelumnya? (3)
Jelaskan secara singkat dan sederhana dari kriteria umum pemilihan strategi
kreatif dan inovatif! (4) Apa yang dimaksud dengan keunggulan
diferensial? berikan contohnya! (5) Apa yang dimaksud dengan Proyeksi
keuangan? (6) Bagaimana langkah menyusun proyeksi keuangan dengan
menggunakan pendekatan Bottom-up? (7) Jelaskan secara singkat dan
sederhana mengenai membangun awarness di market! (8) Apa saja faktor
analisis keuangan dasar? Jelaskan secara singkat! (9)Apa hubungan antara
Model Bisnis Canvas dengan proyeksi keuangan?
49. 45
Rangkuman
Rangkuman dari pemaparan materi-materi yang sudah dijelaskan
sebelumnya sebagai berikut:
Strategi merupakan rencana yang tersusun, luas, komprehensif dan
terintegrasi yang menyatukan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan yang dirancang untuk mencapai tujuan pelaksanaan
oleh organisasi. Strategi generik adalah salah satu dari strategi yang sering
digunakan perusahaan untuk bersaing dalam bidang industri sejenis atau
berbeda jenis untuk menciptakan posisi untuk menciptakan posisi untung
dan kekeuatan dalam persaingan industri.
Alternatif pengembangan strategi melalui strategi intensif meliputi: (1)
Penetrasi pasar (Market Penetrartion), (2) Pengembangan pasar (Market
Development), (3) Pengembangan Produk (Product Development), (4)
Diversifikasi (Diversification), dan (5) Concentric diversification.
Strategi pemasaran memadukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut
penjualan (sales), pemasaran (marketing), periklanan (advertising), humas
(public relation), dan networking. Tiap komponen dari keseluruhan
strategi pemasaran ini mengandung suatu maksud tertentu, menawarkan
manfaat-manfaat khusus, dan saling mengisi dengan komponen lainnya.
semua komponen harus siring guna memperluas citra (image),
memperkuat merek (brand), dan meyakinkan keunikan perusahaan.
Beberapa hal penting dalam merencanakan produk atau jasa meliputi:
(1) Membangun awareness di pasar, (2) Melakukan desain outlet
penjualan, (3) Mempersiapkan dan melaksankan bisnis (Opening) dan
(launching), (4) Member batasan jam operasi buka toko/ outlet, (5)
Menciptakan first memorable yang berkesan bagi pelanggan Memberikan
jaminan untuk produk yang cacat dan memberikan kelayanan yang baik,
50. 46
(6) Menjalankan tanggung jawab sebagai perusahaan dengan cara
memerhatikan dan memuaskan pelanggan.
Untuk menjalankan bisnis, perusahaan perlu didukung oleh sumber
daya manusia yang unggul dalam kinerja dan berkompeten. Proses
penyiapan SDM yang sesuai dengan dibutuhkan oleh perusahaan diawali
melalui proses recruitmen SDM yang sistematis. Rektruitmen adalah
bagian dari perencanaan SDM untuk mendapatkan, memanfaatkan,
mengembangkan dan mengawasi SDM sesuai kebutuhan sekarang dan
masa mendatang. Untuk itu SDM yang baik harus memiliki kemampuan
dan daya piker terpadu baik perilaku atau sifatnya yang ditentukan oleh
keturunan dan lingkungannya.
Hal-hal penting dalam strategi pemasaran kreatif dan inovatif meliputi:
(1) Memberi satu tingkat lebih tinggi pada produk, (2) Anggaran rendah,
(3) Memberikan produk gratis, (4) Lakukan metode funneling, (5) Direct
Selling, (6) Menggratiskan produk, (7) Memfokuskan target dan varian
produk yang terkait, dan (8) Promosi konvensional.
Analisi Prospektif sering dilakukan setelah laporan keuangan historis
yang disesuaikan untuk mendapatkan standar kinerja ekonomis perusahaan
secara akurat. Proses proyeksi laporan keuangan dimulai dari laporan laba
rugi, kemudian diikuti neraca dan laporan arus kas.
51. 47
Daftar Pustaka
Abdillah, M. B., Hakim, R. M. A., Damri, D. V., & Fithriya, Z. (2017). Analisis
Strategi Bisnis pada UMKM Kerajinan Bambu di Kota Bandung. Jurnal
AdBis Preneur, 2(2), 227- 242.
Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The
Economist Newspaper Ltd.
Novitawati, R. A. D., & Fajarwati, Y. E. (2018). Analysis of MSME in Agriculture
in Pandansari Village Ngantang Malang (With IE Matrix Approach).
Malang: Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Porter, M. E. (1992). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
Pramudiana, Y., Rismayani, R., & Rahmawati, F. (2016). Business Plan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis &
Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suci, R. P. (2009). Peningkatan Kinerja Melalui Organisasi Kewirausahaan.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 11(1), 46-58.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Wibowo, S. A., Handayani, Y., & Lestari, A., R. . (2017). Strategi Bersaing
Perusahaan dan Kinerja Perusahaan. Journal Riset Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, 2(2), 143- 150.
Widharta, W. P., & Sugiharto, S. (2013). Penyusun Strategi dan Sistem Penjualan
dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Toko Damai. Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra, 2(2), 1-15.