1. STRATEGIC MANAGEMENT
ANALISIS SWOT PADA PT. SUCACO Tbk.
Harits Mufqi Arief, ST, Mahasiswa Magister Manajemen,
Universitas Mercu Buana
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM, Dosen Magister Manajemen,
Universitas Mercu Buana
ABSTRACT
It is a process of, related with the planning stages the idea, and execution a activity in any given period of
time for the company future by building the vision of the company. The focus of this study have referred to
several manufacturing companiesnamely PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce or more
commonly known with PT .SUCACO Tbk.The purpose of this research to analyze the condition of the
internal and external both employers and plan his strategy business it is to gaining of the superiority
suddenly find themselves in competition for food ware ceramic industry. Research methods that were used
descriptive is the method largely qualitative the kind of research the case studies and that it is processed
using it is anticipated that SWOT analysis .
Keyword : Strategic Management, SWOT Analysis, PT SUCACO Tbk.
ABSTRAK
Strategi adalah suatu proses penyusunan tahap-tahap yang berkaitan dengan perencanaan, gagasan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu untuk masa depan perusahaan dengan membangun
visi misi perusahaan. Fokus penelitian ini merujuk pada perusahaan manufaktur kabel yaitu PT. Supreme
Cable Manufacturing and Commerce atau yang lebih dikenal dengan PT. SUCACO Tbk. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisa kondisi internal dan eksternal perusahaan dan menyusun strategi bisnis untuk
memperoleh keunggulan bersaing bagi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dan diolah menggunakan analisis SWOT.
Kata Kunci : Manajemen Strategi, Analisis SWOT, PT SUCACO Tbk.
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabel merupakan salah satu komponen yang penting dalam pembangunan infrastruktur dan
merupakan sebuah media untuk mengaliri listrik yang berfungsi sebagai penerangan dan berbagai
kebutuhan lainnya yang menggunakan listrik. Dengan maraknya pembangunan proyek kelistrikan yang
dilakukan oleh pemerintah, Asosiasi Pabrik Kabel (Apkabel) memperkirakan permintaan kabel meningkat
20%. Kebutuhan kabel saat ini terus meningkat seiring dengan pembangunan proyek kelistrikan pemerintah
dan permintaan kabel transmisi yang biasa digunakan sektor swasta untuk pembangunan perumahan,
gedung dan industri. Di era digital seperti sekarang ini, sistem komunikasi juga menuntut adanya efisiensi
dalam pengiriman informasi dari narasumber ke penerima. Hal ini mendorong pengembangan teknologi
kabel baru untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem komukasi tersebut. Untuk itu, kabel serat optik
menjadi produk yang paling banyak digunakan dalam teknologi komunikasi modern saat ini karena mampu
mentransmisikan cahaya dengan frekuensi tinggi. Selain itu, pentingnya indsutri kabel di Indonesia yang
dikenal sebagai negara berkembang dan masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur,
pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka proyek 35.000 MW untuk mendukung
kelancaran dalam pembangunan infrastruktur-infrastruktur tersebut, sehingga dibutuhkan banyak
perusahaan manufaktur kabel di Indonesia. Produksi kabel transmisi listrik bawah tanah berkapasitas 50
kV-150 kV (kiloVolt) pada tahun ini melesat 103,57% menjadi 3.420 km per tahun dari 1.680 km per tahun
pada tahun lalu. Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) memproyeksi kapasitas produksi dalam
negeri dapat meningkat 10%-15% dari kapasitas pada akhir 2018, terdorong oleh bertambahnya pabrik
kabel listrik menjadi 24 unit pada tahun ini. Persaingan yang bersifat global dan tajam dalam indsutri kabel
menyebabkan banyak perusahaan jatuh bangkrut karena kalah bersaing, kondisi ini mengharuskan
perusahaan memiliki daya saing yang tinggi agar dapat menjadi perusahaan yang kuat, sehingga dapat
bersaing dengan perusahaan sejenis dan menjadi yang terbaik diantara perusahaan lainnya.
Dari pernyataan di atas, identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana cara untuk
mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman pada PT. SUCACO Tbk dan untuk mengkaji
strategi manajemen yang efektif sesuai visi dan misi perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Tinjauan Pustaka
1. Definisi Manajemen Strategi
Manajemen Strategi adalah suatu proses atau rangkaian aktivitas pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai dengan penetapan bagaimana cara melaksanakannya, yang
dibuat oleh pimpinan organisasi dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam organisasi tersebut
3. untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen strategis berfokus kepada proses penetapan tujuan sebuah
organisasi, membuat dan mengembangkan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai tujuan, serta
menempatkan sumber daya untuk mengaplikasikan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Thomas Wheelen (2010), pengertian manajemen strategi adalah serangkaian keputusan
manajerial dan berbagai kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan untuk jangka panjang.
Kegiatan tersebut termasuk perumusan/ perencanaan strategi, pelaksanaan/ implementasi strategi, dan
evaluasi.
Menurut Bambang Haryadi (2003), pengertian manajemen strategi adalah sebuah proses yang
disusun secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, mengimplementasikan strategi, dan
melakukan evaluasi terhadap strategi yang dijalankan. Semua rangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi sebuah organisasi.
Supriyono, 1998:7 (dikutip dari Cymbidiana dan Rosidi, 2013) menyatakan strategi adalah pola-
pola berbagai tujuan serta kebijakan dasar dan rencana-rencana dalam mencapai tujuan sehingga jelas
bagaimana usaha sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, dan juga tentang sifat perusahaan baik
sekarang maupun di masa yang akan datang.
Manajemen strategik terdiri dari sembilan tugas penting yakni sebagai berikut:
a. Merumuskan misi perusahaan
b. Menilai lingkungan eksternal
c. Menganalisis kondisi dan kapabilitas internal perusahaan
d. Mengaanalisis opsi-opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber daya yang di-milikinya dengan
lingkungan eksternalnya
e. Memilih sasaran jangka panjang dan strategi apa yang mampu mencapai hasil yang diinginkan
f. Mengenali hal-hal paling diinginkan dengan mengevaluasi berdasarkan misi perusahaan
g. Menerapkan pilihan-pilihan strategi melalui pengalokasian sumber daya yang dianggarkan
h. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang
i. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi
Menurut David (2009), proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan strategi
(strategic formulation), implementasi strategi (strategic implementation) dan evaluasi strategi (strategic
evaluation). Perumusan strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman
eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Implementasi Strategi
menuntut perusahaan menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan;
4. implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur
organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.
Evaluasi Strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer perlu mengetahui kapan
strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi terutama berarti usaha untuk memperoleh
informasi ini.
2. Analisis Lingkungan Internal Organisasi
Definisi yang terkenal dalam mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan
dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu
sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan apa kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal. Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti
dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat
terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis
mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Menurut David (2009, p176) semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam
berbagai bidang fungsional bisnis. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan ancaman tidak
cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah
pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap
divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional.
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategi
mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan
kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapi ancaman yang
terdapat dalam lingkungan.
3. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable lingkungan yang
berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada di luar
jangkauan organisasi, artinya organisasi atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap
komponen-komponen tersebut. Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given
atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berdiskusi atau menyiasati
komponen-komponen tersebut.
5. Menurut Pearce and Robinson; Hunger and Whelen dalam penelitian I Gusti Putu Darya (2011:66)
menyatakan bahwa Lingkungan eksternal suatu perusahaan memberikan banyak tantangan yang dihadapi
oleh sebuah perusahaan dalam upaya untuk menarik atau memperoleh sumber daya yang diperlukan dan
untuk memasarkan barang dan jasanya secara menguntungkan.
Sedangkan menurut William F. Glueck dalam buku Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin
(2010:46) bahwa “Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor yang berada di luar jangkauan
perusahaan yang dapat menimbulkan peluang-peluang (opportunities) atau ancaman ancaman (threat) pada
perusahaan”.
4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu metode perencanaan yang strategis untuk mengevaluasi faktor-
faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan pada suatu organisasi, yaitu kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang.
Sumber Wikipedia (2019) Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan
menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari
setiap aspek. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
baru.
Kekuatan (Strenght)
Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja menganalisis
tentang kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil produksi,
lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan perusahaan.
6. Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin daftar kekuatan
sebagai upaya kompetisi.
Kelemahan (Weakness)
Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan perbandingan dengan
pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak dimiliki perusahaan Anda. Jika ingin
membuat daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni konsumen yang
umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah perusahan.
Peluang (Opportunity)
Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis. Ini karena bisnis dibentuk
berdasarkan peluang atau kesempatan untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk daftar apa
saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima di masyarakat, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Ancaman (Threats)
Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan apakah bisnis dapat bertahan
atau tidak di masa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing,
ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat konsumen, dan lain sebagainya. Membuat daftar ancaman
perusahaan bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta bisa sewaktu-waktu bertambah atau
berkurang.
Diagram Analisis SWOT
7. Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Pada posisi ini, perusahaan memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif (Growth
oriented Strategy).
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan strategi Diversifikasi (produk/pasar)
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Focus strategi perusahaan pada kondisi ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
5. ANALISIS SWOT PADA PT SUCACO Tbk.
Latar Belakang PT SUCACO Tbk.
PT SUCACO Tbk merupakan perusahaan manufaktur kabel yang didirikan pada 9 November 1970 dan
mulai beroperasi pada 2 Oktober 1972 dengan bantuan teknis dari perusahaan Jepang, yaitu Furukawa
Electric Co., Ltd. Tokyo, Jepang. Jenis kabel yang pertama kali diproduksi di PT SUCACO Tbk. adalah
kabel tegangan rendah (low voltage cable). Seiring berkembangnya perusahaan, sampai saat ini PT
SUCACO Tbk. memiliki 5 plant yang berada di Tangerang, Balaraja, Kalideres, Cikarang, dan Bekasi.
Visi dan Misi PT SUCACO Tbk.
Visi
Menjadi perusahaan kabel listrik terbesar di Indonesia dengan reputasi global.
Misi
• Mencapai kinerja terbaik diantara produsen sejenis di Indonesia dalam hal keandalan produk,
pangsa pasar, dan profitabilitas.
• Memiliki kemampuan operasional dan daya saing yang kuat dalam melayani pasar Internasional.
• Menjadi bagian dari usaha-usaha dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
8. Kode Etik Perusahaan
Perseroan memiliki Kode Etik yang mengatur perilaku bagi korporasi maupun individu, dengan mengacu
pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik tersebut adalah
sebagai berikut :
• Transparansi yaitu prinsip keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan pengungkapan
informasi yang materiil dan relevan dengan perseroan.
• Kemandirian yaitu pengelolaan Perseroan secara Profesional tanpa benturan kepentingan dan tanpa
pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
• Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab antara
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
• Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian dan kepatuhan pengelolaan Perseroan terhadap peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
• Kewajaran yaitu perlakuan adil dan setara didalam memenuhi hak-hak Pemegang Sahan dan
pemangku kepentingan, baik yang timbuk karena perjanjian maupun peraturan perundangan yang
berlaku.
Analisis SWOT PT SUCACO Tbk.
a. Strength (Kekuatan)
1. Produk yang berkualitas tinggi
Dengan menggunakan material-material yang terbaik, lalu diproses dengan mesin teknologi
modern, serta dilakukan pengujian dengan teknologi yang canggih membuat produk dari PT
SUCACO Tbk. memiliki kualitas yang tinggi.
2. Mesin dengan Teknologi Canggih
Mesin yang digunakan didatangkan dari German, China, dan Swiss dengan teknologi yang cukup
canggih pada saat ini.
3. Sumber Daya Manusia yang Handal
Menempatkan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya, serta memberikan pelatihan-pelatihan
dan knowledge sharing sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni.
4. Pengalaman lebih dari 46 tahun
Dengan pengalaman perusahaan lebih dari 46 tahun, membuat PT SUCACO Tbk. melalui banyak
hal, dari segi apa yang harus dikembangkan pada produk, troubleshooting, dan mendapatkan brand
image yang kuat.
9. b. Weakness (Kelemahan)
1. Harga Produk yang Mahal
Dari segi harga, jika dibandingkan dengan kompetitornya, PT SUCACO Tbk. memiliki harga yang
lebih mahal. Tetapi hal ini wajar karena material yang digunakan adalah material terbaik, misalnya
kemurnian tembaga yang digunakan adalah 99,99%.
2. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Meski memiliki sumber daya manusia yang handal dan sudah menggunakan mesin yang canggih,
PT SUCACO Tbk. kekurangan SDM. Dari 5 plant yang dimiliki, total karyawan hanya ±900 orang
saja.
3. Ketergantungan pada satu pemasok
Ada beberapa raw material yang hanya memiliki satu pemasok saja. Hal ini dikhawatirkan apabila
keterbatasan jumlah raw material, akan mengganggu proses produksi.
4. Tempat penyimpanan yang tidak merata
Kustomer PT SUCACO Tbk. tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Proyek terbanyak adalah
di Pulau Jawa. PT SUCACO Tbk. tidak memiliki gudang yang tersebar di Pulau Jawa, sehingga
proses pengiriman produk akan sangat memakan waktu.
c. Opportunities (Kesempatan)
1. Pasar bisnis yang masih tinggi
Permintaan akan kabel akan terus bertambah seiring akan terus adanya pembangunan infrastruktur
atau bangunan-bangunan baru.
2. Area pemasaran yang luas
PT SUCACO Tbk. memiliki anak perusahaan bagian pemasaran yang banyak dan cukup tersebar
di Pulau Jawa, sehingga akan memudahkan memasarkan produknya.
3. Brand Image yang kuat
Karena sudah memiliki pengalaman lebih dari 46 tahun, PT SUCACO Tbk. sudah memiliki brand
image yang kuat pada kustomernya. Sehingga akan memudahkan dalam melakukan pemasarannya.
4. Peluang Ekspor yang besar
Tidak hanya di Indonesia, negara-negara yang masih berkembang pun tetap melakukan
pembangunan infrastruktur hingga mencari infrastructure support ke negara lain, salah satunya
Indonesia.
10. d. Threats (Ancaman)
1. Berkembang dan bertambahnya pesaing lokal
Seiring perjalanan waktu, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kabel semakin
bertambah. Perusahaan yang lama pun sudah mulai berkembang seiring dengan kemajuan
teknologi.
2. Masuknya kompetitor asing
Persaingan tidak datang dari dalam negeri saja, melainkan dari luar negeri. Meski tidak mendirikan
pabrik untuk produksi di Indonesia, tetapi kompetitor asing memasarkan produknya di Indonesia.
3. Supplai bahan baku yang terhambat
Semakin banyaknya kebutuhan akan kabel, semakin banyaknya juga pabrik manufaktur kabel yang
seiring berjalannya waktu akan menguras sumber daya raw maetrial yang dibutuhkan dalam
pembuatan kabel. Jika raw material sudah terbatas, maka produksi kabel akan terhambat.
4. Kenaikan harga bahan baku
Kenaikan harga bahan baku dapat bermacam-macam. Bisa disebabkan oleh inflasi atau memang
sudah terbatasnya raw material. Hal ini akan membuat harga kabel menjadi lebih mahal, dan
memungkinkan banyak proyek yang di hold hingga harga stabil.
Matriks Analisis SWOT
Dari hasil identifikasi mengenai analisis SWOT PT SCACO Tbk. dapat dilakukan beberapa strategi
dengan menggunakan matriks SWOT dengan hasil sebagai berikut.
11. Berdasarkan data yang diperoleh dalam memetakan hal – hal apa saja yang termasuk ke dalam
Strenght (S), Weakness (W), Opportunity (O) dan Threats (T) dalam PT. SUCACO Tbk. penulis mencoba
memberikan rekomendasi terhadap strategi yang dapat dijalankan oleh PT. SUCACO Tbk., antara lain :
1. Tetap berupaya melakukan peningkatan volume penjualan untuk memperoleh Pasar Ekspor
ataupun Pasar Domestic baik PLN maupun non PLN dengan pemasaran yang agresif.
2. Meningkatkan jaringan kerjasama pada pemasok bahan baku demi kelancaran proses produksi.
3. Meningkatkan peran teknologi dalam hal operasional dari proses pengecekkan standar raw material
hingga proses finish good terhadap produk jadi.
4. Tetap menjaga dan meningkatkan kualitas produk agar tetap dapat bersaing dengan kompetitor
yang semakin banyak dan semakin berkembang.
5. Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan kesehatan karyawan, karena kurangnya SDM yang
dimiliki dapat memberi tekanan yang lebih terhadap karyawan.
6. Melakukan review dan perbaikan benefit bagi karyawan untuk dapat bersaing dengan benefit yang
berlaku di pasaran (industri kabel) dengan tujuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan
yang ada.
Kesimpulan
Meskipun memilki pengalaman > 46 tahun, PT SUCACO Tbk. tetap memiliki beberapa kelemahan dan
keadaan-keadaan yang dapat mengancam kestabilan perusahaan. Sehingga diperlukan strategi-strategi yang
tepat untuk meminimalisir atau mencegah ancaman tersebut. PT SUCACO Tbk. harus selalu melakukan
inovasi maupun perbaikan strategi untuk menjadi lebih baik lagi dan saling bersaing untuk menjadikan
perusahaan yang berkualitas dan unggul dari perusahaan lain.
Saran
Perusahaan dapat melakukan pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Dari hasil analisis SWOT,
strategi yang tepat yang dapat dijalankan untuk PT SUCACO Tbk. adalah dengan melakukan
pengembangan pasar, yang diikuti dengan melakukan pengembangan produk. Dari hasil studi tentang
perumusan strategi perusahaan yang telah dipaparkan pada penelitian ini, diharapkan akan turut mendorong
kajian lebih mendalam tentang bidang manajemen strategi, khususnya dalam bidang perumusan strategi
perusahaan.
12. Daftar Pustaka
Ali, Hapzi. (2018). Modul Perkuliahan Strategic Management. Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Amalia, Adi, Eka, Rio, Aidil, Nur, Alwis. (2016). Analisis Lingkungan Eksternal. Sekolah Tinggi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Tanjung Pinang.
David, F. R. (2009). Strategic management, 12th ed., New Jersey: Pearson Prentice Hall.
David, R Fred. (2015). A Competitive Advantage Approach, Concepts and Cases (15th ed.). Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
Engkos A. K. (2010). Analisis Perumusan Strategi Bisnis pada PT Samudera Nusantara Logistindo. Binus
Business Review Vol.1 No.1 Mei 2010: 169-184.
Fitriyah Faridatul. (2015 13 Desember)). Analisis Lingkungan Internal. Diakses pada 15 Oktober 2019,
dari https://www.slideshare.net/fitriyahsoleh/analisis-lingkungan-internal-56096082
Wheelen, T. L., and Hunger J. D. (2001). Strategic management and business policy, 5th ed., United
States of America: Addison-Wesley Publishing Company.
Wikipedia. (2019 24 Maret). Analisis SWOT. Diakses pada 15 Oktober 2019, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT